• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.5 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian biaya dan modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dilihat dari hasil uji F. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa pengendalian biaya secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, dan modal kerja secara parsial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian Tri Siswantini (2006) yang menyatakan bahwa ITO (perputaran persediaan) berpengaruh positif terhadap profitabilitas, CTO (perputaran kas) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dan RTO (perputaran piutang) berpengaruh positif terhadap profitabilias.

Penelitian terdahulu yang mendukung hasil penelitian ini antara lain : (1) penelitian Purbo Kusumardani (2007) menyatakan bahwa secara simultan efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. (2) penelitian Rani – Agung (2009) yang menyatakan bahwa modal kerja terhadap kredit yang disalurkan serta dampaknya terhadap rentabilitas perusahaan.

Pengendalian biaya yang diukur dengan BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas, hal ini karena rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional semakin rendah BOPO semakin efisien bank tersebut dalam menekan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

Pengaruh negatif antara pengendalian biaya dengan profitabilitas, ditunjukkan dari nilai rata-rata pada kedua variabel tersebut yaitu rata-rata pengendalian biaya (BOPO) mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 cenderung mengalami kenaikan yaitu 57,22% pada tahun 2004 sampai menjadi 84,36% pada tahun 2008. Sedangkan rata-rata profitabilitas mulai

tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 cenderung mengalami penurunan yaitu 5,79% pada tahun 2004 sampai menjadi 1,96% pada tahun 2008.

Variabel modal kerja juga memiliki pola hubungan yang negatif dengan profitabilitas, tidak berbeda dengan pengendalian biaya. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata modal kerja mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 cenderung mengalami kenaikan yaitu Rp. 20.919.256 pada tahun 2004 sampai menjadi Rp. 59.480.588 pada tahun 2008. Sedangkan rata-rata profitabilitas mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 cenderung mengalami penurunan yaitu 5,79% pada tahun 2004 sampai menjadi 1,96% pada tahun 2008.

Hal tersebut dapat disebabkab oleh beberapa faktor antara lain :

1. Naiknya pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF), sebagai akibat dari persaingan yang tajam atau yang tidak seimbang yang menimbulkan ketidakefisienan manajemen yang berakibat pada pendapatan dan munculnya kredit bermasalah yang dapat menimbulkan penurunan laba (Suara Karya)

2. Menurunnya jumlah DPK karena adanya perpindahan DPK perbankan ke produk reksa dana (Suara Karya)

3. Penurunan suku bunga secara terus-menerus yang telah mengajarkan kepada kita bahwa masyarakat tidaklah bodoh dan ternyata cukup mampu mengatasi timbulnya potensi kesenjangan suku bunga (interest rate gap) yang dihadapi dalam menyimpan uang mereka di bank. Dalam kondisi suku bunga yang terus menurun, akan lebih baik bagi masyarakat

untuk memegang portofolio aset berjangka pendek, agar lebih mudah untuk mencari alternatif investasi lain ketika suku bunga deposito sama sekali sudah tidak menguntungkan dan mereka harus berpindah ke investasi lain. (http://els.bappenas.go.id)

4. Kondisi sektor riil yang kurang kondusif, yang diikuti dengan penurunan kinerja pembiayaan. Selain itu, semakin ketatnya persaingan antar bank konvensional (http://www.indonesia-monitor.com)

Hasil penelitian ini memberikan implikasi, agar bank meningkatkan laba usahanya dengan meningkatkan pendapatan operasional, melakukan efisiensi terhadap beban-beban operasionalnya dan tetap memegang prinsip kehatian-hatian (prudent approach) dalam penyaluran dana pembiayaannya karena melalui prinsip tersebut dana yang dikeluarkan melalui pembiayaan tersebut dapat tepat sasaran, return yang diperoleh sebanding dengan pembiayaan yang disalurkan dan tidak mengalami resiko pembiayaan yang tinggi.

4.5.2. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan Penelitian-Penelitian Terdahulu

Berikut perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian-penelitian terdahulu :

Tabel 4.11: Rangkuman Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Obyek Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Purbo Kusumar dani (2007) KPRI Kota Semarang Tahun 2005 Efisiensi Pengendalian Biaya, Tingkat Perputaran Modal Kerja, Rentabilitas Ekonomi 1. Berdasarkan analisis regresi berganda dapat diketahui bahwa secara simultan efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Besarnya pengaruh tersebut yaitu sebesar 21,7%, dan sisanya 78,3%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. 2. Efisiensi pengendalian

biaya dan tingkat perputaran modal kerja juga berpengaruh secara parsial terhadap rentabilitas ekonomi. Efisiensi pengendalian biaya berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi sebesar 16,9% dan besarnya pengaruh tingkat perputaran modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi 14,5 %. 2 Rani – Agung (2009) PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya

Modal kerja, kredit yang disalurkan, rentabilitas

Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh variabel X1 (modal kerja) dengan variabel X2

(kredit yang diberikan) adalah sebesar 0,983, variabel X1

(modal kerja) terhadap Y (rentabilitas) adalah sebesar 0,116, dan variabel X2 (kredit yang diberikan) terhadap Y (rentabilitas) adalah sebesar 0,883. Dengan faktor residu atau faktor lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap rentabilitas adalah

Lanjutan Tabel 4.11: Rangkuman Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

Sumber : Peneliti

No. Peneliti Obyek Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian sebesar 0,408 faktor lain yang dapat mempengaruhi

rentabilitas adalah pengaruh dari kebijakan manajemen internal dalam segmentasi pasar, kebijakan moneter yang ditetapkan pemerintah, tingkat inflasi, tingkat suku bunga bank, dan kebijakan bank 3 Tri Siswantini (2006) Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta CTO (perputaran kas), RTO (perputaran piutang), ITO (perputaran persediaan), profitabilitas

1. CTO (perputaran kas) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas 2. RTO (perputaran piutang)

berpengaruh positif terhadap profitabilias 3. ITO (perputaran persediaan) berpengaruh positif terhadap profitabilitas 4 Wheni Yuliana (2010) Perusahaan bank yang go publik di Bursa Efek Indonesia Pengendalian biaya, modal kerja, profitabilitas

Pengendalian biaya dan modal kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dilihat dari hasil uji F. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa pengendalian biaya secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, dan modal kerja secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

4.5.3. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan di sektor perbankan yang

go publik dan terdaftar aktif di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 sebanyak 12 perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menggunakan variabel pengendalian biaya, modal kerja dan proftabilitas, dan berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan :

    1. Bahwa variabel pengendalian biaya berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, teruji kebenarannya. Hal ini karena rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional semakin rendah BOPO semakin efisien bank tersebut dalam menekan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

2. Sedangkan variabel modal kerja berpengaruh secara tidak signifikan terhadap profitabilitas, tidak teruji kebenarannya. Hal ini berarti modal kerja tidak memberikan sumbangan yang nyata terhadap profitabilitas disebabkan oleh masalah resiko kredit yang menimbulkan naiknya pembiayaan bermasalah serta menurunnya jumlah DPK karena adanya perpindahan DPK perbankan ke produk reksa dana.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, beberapa saran yang dapat diajukan adalah :

1. Bagi manajemen bank, meningkatkan laba usahanya dengan meningkatkan pendapatan operasional, melakukan efisiensi terhadap beban-beban operasionalnya dan tetap memegang prinsip kehatian-hatian (prudent approach) dalam penyaluran dana pembiayaannya karena melalui prinsip tersebut dana yang dikeluarkan melalui pembiayaan tersebut dapat tepat sasaran, return yang diperoleh sebanding dengan pembiayaan yang disalurkan dan tidak mengalami resiko pembiayaan yang tinggi.

2. Bagi penelitian yang akan datang, hendaknya memperpanjang periode pengamatan dan memperluas jangkauan populasi.

Anonym, 2009. Pedoman penyusunan usulan penelitian dan skripsi jurusan

akuntansi, fakultas ekonomi universitas pembangunan nasional “veteran “

jawa timur.

Algifari. 2000. Analisis Teori Regresi : Teori Kasus dan Solusi. Yogyakarta: BPFE. Ghozali,Imam . 2001. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan Universitas Diponegoro:Semarang

Gitosudarmo, Indriyo.2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta :BPFE

Gujarati, Damodar N. 1999. Basic Econometrics. Third Edition. McGraw-Hill International Editions. America:New York.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan:Penerbit Salemba Empat

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi. Penerbit BPFE: Yoyakarta.

Mowen &Hansen.2004. ManajemenAccounting.Jakarta : Salemba Empat Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Bagian Peneliti STIE Munawir, S, 2002 Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Rich, M Sutrisno, Kusriyanto.1994. Teknik Mengendalikan Biaya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Riyanto,Bambang.2001.Dasar-dasarPembelanjaaPerusahaan.Yogyakarta: BPFE Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono, 2004. Metode penelitian akuntansi, fakultas ekonomi universitas pembnagunan nasional “veteran” jawa timur.

Supriyono. 1996. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendaliam Biaya Serta

Sartono, Agus, R. Drs, MBA. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Websita: www.bi.go.id. Peraturan Bank Indonesi Nomor:6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Jurnal

Siswantini, Tri. 2006, “Analisis pengelolaan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Profitabitas pada perusahaan manufaktur di bursa efek Jakarta”, jurnal akuntansi vol 4 no.2 hal 45-60

Rahman, Rani. 2009, “Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kredit yang Serta Dampaknya Terhadap Rentabilitas Perusahaan”, jurnal akuntansi vol 4 no 1

Skripsi

Kusumardani, purbo. 2007, “Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya dan Tingkat perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI Kota Semarang Tahun 2005”

Dokumen terkait