• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembahasan Umum

Teori dasar penginderaan jauh mengungkapkan bahwa setiap benda pada dasarnya mempunyai struktur partikel yang berbeda, baik mikro maupun makro. Perbedaan struktur ini mempengaruhi pola respon elektromagnetik. Oleh karena itu, pengenalan atas perbedaan respon elektromagnetik tersebut dapat dijadikan landasan untuk membedakan obyek. Namun salah satu bagian yang sulit dalam penginderaan jauh satelit khususnya pada ekosistem terumbu karang adalah mengembangkan suatu metodologi yang menghubungkan antara gelombang elektromagnetik yang diterima oleh sensor dengan sifat obyek yang merefleksikan karakter optiknya. Untuk menghubungkan sinyal optik yang diterima oleh penginderaan jauh satelit dengan apa yang ada pada dasar

perairan, maka harus diketahui ‘spektral signature’ organisme. Energi yang

dipantulkan oleh karang merupakan spektral signature yang dipengaruhi oleh

sifat bio -optik karang. Spektral signature yang bersumber dari karang, sebagian

besar diakibatkan oleh beberapa kombinasi dari pigmen fotosintetik yang dikandung oleh karang. Bersama komponen -komponen lain bercampur memunculkan karakteristik reflektansi spektral. Kunci untuk memetakan objek seperti persentase karang hidup dan mati bahkan sampai pada struktur komunitas karang adalah penginderaan jauh harus mampu membedakan

reflektansi spektral yang disebut spektral signature sebagai fungsi dari panjang

gelombang pada setiap kategori. Pola spektral ini dapat diketahui berdasarkan berbagai penelitian di lapangan maupun di laboratorium.

Studi ini mengungkapkan pola spektral beberapa jenis karang dan hubungan reflektansi spektral dengan kelimpahan zooxanthellae dan sifat optik kolom air. Teknik ini memberikan petunjuk bahwa kuantifikasi sifat-sifat bio -fisik memberikan kontribusi terhadap reflektansi spektral pada karang. Julat spektrum yang digunakan mampu mendiskriminasi panjang gelombang yang lebih spesifik terhadap pengaruh zooxanthellae sebagai pigmen fotosintetik dan parameter optik kolom air. Dalam hubungan ini menunjukkan bahwa kelimpahan zooxanthellae dan sifat optik kolom air tidak dapat dipertimbangkan sebagai satu-

126

satunya yang mempengaruhi dan membatasi absorbsi cahaya. Sehingga belum memungkinkan untuk membuat algoritma yang universal baik untuk memprediksi kelimpahan pigmen fotosintetik karang maupun dalam terapan koreksi kolom air dalam penggunaan data reflektansi spektral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenampakan jenis karang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik spektral pada panjang gelombang cahaya hijau mendekati kuning dan cahaya kuning mendekati oranye. Penemuan ini diperkuat oleh beberapa penelitian terpublikasi yang mencatat bahwa spektrum sinar tampak khususnya pada sinar hijau pada panjang gelombang 500nm – 600nm merupakan panjang gelombang yang memperlihatkan keragaman tertinggi antara substrat terumbu (Holden & LeDrew, 1998; Mazel, 2000; Mazel and Fuchs, 2003).

Jenis karang dan kelimpahan zooxanthellae berperan terhadap reflektansi spektral yang diterima sensor, namun ada faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam analisis ini yang lebih nyata berpengaruh terhadap reflektansi spektral. Pengaruh pantulan sinyal dari obyek dasar perairan ternyata dominan berperan terhadap karakteristik reflektansi spektral sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur penyusun jenis karang dan zooxanthellae merupakan komponen yang dominan mempengaruhi reflektansi spektral yang diterima oleh sensor. Berdasarkan kajian teoritis maka sumber reflektansi dipertimbangkan sebagai hasil gabungan dari komponen pigmen seperti : zooxanthellae, jaringan inang dan skeleton karang, meskipun yang dikaji dalam penelitian ini hanya variabel zooxanthellae.

Walaupun ketersediaan citra satelit masih dibatasi oleh akurasi yang digunakan untuk memetakan dan memonitor ekosistem terumbu karang, namun penginderaan jauh satelit tetap melahirkan perubahan yang dibutuhkan dalam penggunaan teknologi sebagai upaya untuk memahami lebih jauh ekosistem terumbu karang. Diharapkan melalui hasil kajian ini dapat meningkatkan kolaborasi antara disiplioner pigmen karang dengan komunitas penginderaan jauh untuk terumbu karang sehingga dapat memberikan skala baru yang perspektif dalam studi biologi khususnya yang terkait pigmentasi pada organisme karang. Kelimpahan zooxanthellae berkaitan dengan pigmen fotosintetik maka estimasi keberadaan dan densitasnya adalah penting dilakukan untuk menentukan pengaruhnya terhadap refleksi spektral.

127

Mengingat perumusan indeks pembeda karang berdasarkan nilai

reflektansi spektral hasil pengukuran in situ dengan alat radiometer multispektral

yang bekerja pada panjang gelombang 460, 510, 560, 610, 660, 710, 760 dan 810nm, maka algoritma (39) yang dirumuskan tidak dapat diterapkan secara langsung pada pemrosesan data digital penginderaan jauh satelit, namun jika akan diaplikasikan pada pemrosesan data digital penginderaan jauh satelit untuk mendeterminasi jenis karang maka diperlukan pengkajian lebih lanjut dengan mempertimbangkan pengaruh atmosfir dan pengaruh kolom air.

Berdasarkan apa yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa dalam disertasi ini telah dilakukan pendekatan terpadu dalam mengkaji karakteristik spektral karang. Pendekatan dari peneliti lain sebelumnya dilakukan secara parsial. Beberapa temuan utama dari disertasi ini adalah :

1) Mengungkapkan sifat bio-optik pada 16 jenis karang yang dapat menjadi acuan untuk perkembangan teknologi penginderaan jauh satelit. Hasil penelitian secara spesifik dirangkum dalam kesimpulan.

2) Pengembangan metodologi untuk studi ilmiah pada ekosistem terumbu karang yang dilakukan pada tahap pengukuran reflektansi spektral

secara in situ melalui observasi radiometrik pada 16 jenis karang

dilakukan bersamaan dengan pengukuran parameter optik kolom air dan pengambilan polip karang pada setiap contoh karang yang terukur sehingga kuantifikasi pengaruhnya terhadap reflektansi spektral dapat diungkapkan pada setiap jenis karang.

3) Indeks pembeda karang yang dirumuskan dapat digunakan untuk

membedakan 16 jenis karang dan dapat menjadi acuan penetapan algoritma yang dapat diaplikasikan pada pemrosesan data digital penginderaan jauh satelit untuk mendeterminasi jenis karang.

Kesimpulan

1) Reflektansi spektral pada panjang gelombang sinar tampak dapat membedakan 16 jenis karang khususnya pada panjang gelombang panjang gelombang cahaya hijau mendekati kuning (560nm) dan cahaya kuning mendekati oranye (610nm).

128

2) Kelimpahan zooxanthellae (X) sebagai variabel penduga berperan mempengaruhi reflektansi spektral karang (Y) pada panjang gelombang cahaya hijau mendekati kuning (560nm), cahaya kuning mendekati oranye (610nm) dan cahaya oranye mendekati merah (660nm).

3) Klorofil-a, bahan organik total, padatan tersuspensi total dan padatan terlarut total pada panjang gelombang warna biru (460nm), hijau mendekati kuning (560nm), kuning mendekati orange (610nm) dan infra merah dekat (760nm dan 810nm) signifikan mempengaruhi reflektansi spektral karang. Parameter optik kolom air tidak berpengaruh terhadap reflektansi spektral karang pada panjang gelombang cahaya hijau (510nm) dan cahaya merah mendekati infra merah dekat (710nm).

4) Jenis karang dan kelimpahan zooxanthellae merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi reflektansi spektral karang pada panjang gelombang warna orange mendekati kuning yakni panjang

gelombang 610nm, sehingga dapat disimpulkan bahwa reflektansi

spektral yang diterima oleh sensor merupakan fungsi dari unsur penyusun jenis karang dan zooxanthellae. Selain kelimpahan zooxanthellae pada karang, terdapat komponen lain penyusun kara ng (yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini) yang secara bersama -sama juga memberikan pengaruh dominan terhadap karakteristik reflektansi spektral karang. Kenyataan ini dapat dibuktikan bahwa pengaruh jenis karang dan kelimpahan zooxanthellae berkisar 27,3 – 50,2% terhadap karakteristik reflektansi spektral.

5) Indeks pembeda karang yang dirumuskan dapat digunakan untuk membedakan 16 jenis karang yang diteliti.

129

Saran

Mengingat keterbatasan penelitian maka perlu disampaikan beberapa saran u ntuk studi selanjutnya yakni :

- Diperlukan parameter lengkap dan pemahaman faktor-faktor mendasar

sehubungan dengan absorbsi dan refleksi oleh jaringan karang.

- Melakukan analisis pada semua unsur pigmen karang sehingga dapat

dikaji pengaruhnya terhadap reflektansi spektral secara menyeluruh.

- Dilakukan penelitian lanjutan berdasarkan beberapa perbedaan kedalaman

sehingga pengaruh optik kolom air dapat dideteksi sehingga memungkinkan pengembangan algoritma sebagai faktor koreksi terhadap pengaruh kolom air.

Dokumen terkait