• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

C. Pembahasan

Konsep full day school di SDPTQ Annida adalah anak dari kelas 1 sampai kelas 6 bersekolah dari pagi sampai sore. Masuk pukul 07.10-15.30. Materi yang diajarkan adalah kolaborasi atau penggabungan antara pelajaran umum dan agama. Yang menjadi materi kekhususan dari kami adalah adanya

pelajaran tahfidz. Pagi murojaah dan tahfidz, sore juga murojaah dan tahfidz. Adanya pengintegrasian antara kurikulum nasional dengan kurikulum sekolah yang membuat kami harus menambah waktu pelajaran lebih lama. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2006, kurikulum 2013 (K-13), kurikulum agama (sekolah), dan kurikulum pondok.

Proses pembelajaran di SDPTQ Annida di desain senyaman mungkin agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan. Kadang pembelajaran dilakukan di luar sekolah, seperti di Taman Kota, dan lain sebagainya. Guru di sini cukup kreatif dalam mendesain kegiatan belajar mengajar. Metode yang dipakainya bervariasi, seperti konstruktivisme, yaitu memadukan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan metode cerita yang sering menjadi daya tarik anak. Selain itu, ada tidur siangnya pada pukul 14.00-15.00. Sebelum tidur siang, guru kelas memberikan dongeng sebelum tidur berupa cerita yang memotivasi anak. Untuk ekstrakurikuler diadakan setiap hari pukul 14.00-15.00 sesuai dengan pilihan masing-masing siswa.

Target dari SDPTQ Annida adalah ketika lulus sekolah siswa diharapkan hafal sebanyak 10 Juz dan menjadikan bekal tersendiri bagi anak. Metode hapalannya adalah Al-Qosimi dan lagu irama Muri-Q yang membuat anak-anak senang membaca dan menghafal Al-Qur‟an. SDPTQ Annida juga menerapkan pembiasaan-pembiasaan setiap harinya, seperti mengucapkan salam ketika bertemu guru atau masuk ruangan guru dan mencium tangan, adab makan dan minum, sholat dhuha berjamaah, sholat dzuhur berjamaah, sholat ashar berjamaah, berbiacra yang sopan terhadap siapapun, dan tidak

boleh membawa uang jajan. Hal ini untuk menanamkan sikap taat beribadah, beragama, dan kemandirian bagi siswa.

SDIT Nidaul Hikmah adalah sekolah yang menggunakan program full day school dengan konsep pada tatanan alokasi waktu lebih banyak dan lebih lama. Yaitu sehari selama delapan jam di sekolah, mulai dari pukul 07.25-15.30. Program ini berlaku untuk semua kelas, dari kelas 1-6. Kurikulum yang dipakai di sini adalah kurikulum 2013 (K-13), kurikulum agama (sekolah) yang menjadi kurikulum kekhasan. Mata pelajaran tahfizh di sini menjadi ciri khas atau kekhasan dari Sekolah. Pagi dibuka dengan Tahfizh, pulangpun ditutup dengan Tahfizh.

Proses pembelajaran di sekolah ini dengan cara menyisipkan atau mengitegrasikan nilai-nilai keislaman pada mata pelajaran umum, dengan begitu diharapkan anak akan selalu mendapatkan pendidikan berbasis islam terpadu. Proses pembelajaran didesain sebaik mungkin untuk membuat anak nyaman, menyenangkan, dan menikmatinya. Guru selalu menggunakan metode yang bervariasi, seperti yang pernah saya pakai ketika mengajar di kelas, selain metode ceramah saya menggunakan metode sosia drama, fun story, moving class, dan tebak-tebakan. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan potensi anak sesuai dengan pilihan anak sendiri yang

dilakukan setiap hari Jum‟at pukul 13.00-15.00

Target dari SDIT Nidaul Hikmah adalah ketika lulus sekolah siswa diharapkan hafal sebanyak 6 Juz dan menjadi bekal kelak dikemudian hari. Metode menghafal Al-Qur‟an dari sekolah dan lagu irama Syaikh Misyari

Rasyid Al-Fasy yang membuat anak-anak senang membaca dan menghafal Al-Qur‟an. SDIT Nidaul Hikmah juga menerapkan pembiasaan-pembiasaan setiap harinya, seperti mengucapkan salam ketika bertemu guru atau masuk ruangan guru dan mencium tangan, adab makan dan minum, sholat dhuha, sholat dzuhur berjamaah, sholat ashar berjamaah dan tidak boleh membawa uang jajan. Hal ini untuk menanamkan sikap taat beribadah, beragama, dan kemandirian bagi siswa.

Siswa-siswi SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah mengalami perkembangan psikologisnya dari program full day school baik dari segi aspek kognitif, perilaku, emosi, sosial, dan keagamaan sebagai bentuk adanya. Dari segi kognitifnya anak-anak rata-rata mengalami peningkatan pada nilainya, baik itu nilai harian maupun nilai semester, ada juga yang nilainya tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi, masih dalam batas tengah-tengah. Ada remidi bagi anak-anak yang mendapat nilai kurang dari KKM. Adapun untuk nilai UN di SDIT Nidaul Hikmah dalam tiga tahun terahir mengalami peningkatan. Selain dari segi nilai, banyak prestasi-prestasi juga yang diraih oleh SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah dalam setiap perlombaan yang diadakan baik tingkat kecamatan, kota, maupun provinsi. Dari segi perilakunya anak mengalami perkembangan dalam taraf positif karena sekolah menerapkan pembiasaan-pembiasaan islami secara intens dimulai dari sholat dhuha berjamaah, sholat dzuhur dan ashar berjamaah, adab, akhlak, tanggung jawab, kemandirian, dan sopan santun. Jika ada anak yang kurang baik perilakunya langsung ditegur dan diingatkan oleh guru.

Terkait dengan perkembangan emosi, anak sangat senang, gembira, nyaman, tidak punya ekspresi takut, kaku, dan kecewa, semua menikmati dan selalu semangat bersekolah. Adapun untuk kelas 1 diawal-awal memang ada yang suka menangis dan minta pulang karena memang masih dalam proses adaptasi. Sekitar satu bulan anak sudah bisa beradaptasi dengan baik melalui metode-metode yang diterapkan kedua sekolah tersebut. Jika ada anak yang marah-marah, itu disebabkan dari faktor lingkungan rumah. Untuk perkembangan sosialnya, anak mengalami penambahan dan peingkatan rasa sosial antar anak yang lain. Karena waktu bertemunya yang lama di sekolah, sehingga anak akan mudah bercengkrama, saling melengkapi satu sama lain, saling tolong menolong, tepo sliro, dan saling membantu sesama teman. Selain itu sekolah juga membantu menumbuhkan rasa sosial antar sesama, dalam hal ini SDIT Nidaul Hikmah melakukan kegiatan-kegiatan seperti membantu korban bencana alam, dan berqurban pada Hari Raya Idul Adha. Sedangkan pada segi keagamaannya, anak mengalami perkembangan dengan baik karena anak dibekali dengan serangkaian pembiasaan islami setiap hari, mulai dari sholat dhuha, sholat dzuhur berjamaah, sholat ashar berjamaah, adab makan dan minum, hormat dan patuh pada Bapak/Ibu guru, berbicara yang sopan, mengucapkan salam, dan cium tangan kepada Bapak/Ibu guru. Tentu ada suatu perkembangan yang baik dan ada kemandirian dari siswa

dalam melakukannya. Selain itu ada buku mutaba‟ah dari masing-masing sekolah yang fungsinya untuk melihat atau mengkontrol serangkaian kegiatan anak di rumah dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Kendala program full day school yang dialami guru SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah adalah ketika menyampaikan materi, ada anak yang masih kesulitan menerima materi yang diajarkan. Dalam hal ini guru harus mencari metode yang tepat terkait dengan hal itu agar anak-anak yang kesulitan bisa menerima materi dengan mudah. Selain itu, ada rasa capek dan mengeluh terhadap keadaan siswa yang susah diatur ketika proses belajar mengajar. Untuk mengatasi ini, pada hari sabtu kedua sekolah tersebut melakukan evaluasi dan cara agar masalah tersebut ada jalan keluarnya Selain itu, kedua sekolah juga membuat group penghubung antara wali kelas dengan orang tua dalam mendidik anak. Dalam hal kerja sama antar orang tua untuk membangun karakter anak. Keadaan dan karakter orang tua yang bervariasi membuat kita jadi agak terhambat sedikit dalam hal meningkatan pendidikan karakter anak. Dalam hal ini kedua sekolah mensiasati dengan cara memberikan buku mentoring atau buku evaluasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan siswa di rumah, mulai dari mengisi kegiatan bangun tidur sampai tidur lagi, life skill anak, ibadah anak, dan lain sebagainya. Di SDIT Nidaul Hikmah masih adanya sikap saling memotivasi dan memberi semangat satu sama lain agar tidak patah semangat dalam mendidik anak. Untuk mengatasi hal ini pihak sekolah mengadakan ada liqo’ (kelompok kajian kecil) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk meningkatkan sisi ruhiyah guru agar selalu semangat dalam mendidik anak. Selain itu, kendala lainnya dari kedua sekolah tersebut adalah kurangnya lahan kosong untuk membangun gedung yang masih kurang, dan sekolah tentunya

membutuhkan lahan kosong yang luas serta dana yang banyak terkait dengan upaya dalam meningkatkan sarana prasarananya.

Kendala dari siswa SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah terhadap program full day school adalah perasaan suntuk, malas, menangis pada siswa kelas 1 yang baru masuk. Karena mereka baru masa peralihan dari TK ke SD dan belum bisa beradaptasi dengan penuh terhadap program ini. Untuk mengatasi hal ini, sekolah menggunakan beberapa tahap dalam lamanya belajar agar siswa-siswi kelas 1 menjadi terbiasa dengan program full day school ini. Kendala untuk siswa lainnya adalah masih ada beberapa siswa yang belum mentaati peraturan sekolah dengan baik, seperti tidak boleh membawa uang saku untuk membeli jajan. Boleh membawa uang saku untuk

infaq setiap hari Jum‟at, untuk event-event yang ada di sekolah, seperti market day, outing class, dan lain sebagainya. Selain itu, kendala bagi siswa SDPTQ Annida adalah seringnya bermain sampai ke luar jalur atau di luar lingkungan sekolah. Adapun di SDPTQ Annida ketika ada siswa yang hyperaktif sampai semua guru dan pihak sekolah tidak bisa mengatasinya, maka solusinya dicarikan sekolah yang lebih tepat dan sesuai dengan potensi anak tersebut dengan persetujuan dari orang tua. Adapun selain kendala siswa di sekolah, secara keseluruhan kendala siswa terletak pada hal-hal teknis yang terjadi di lingkungan keluarga, seperti apa yang diinginkan tidak dituruti orang tua atau masalah-masalah lainnya yang terjadi di keluarga maupun lingkungan luar.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan: 1. Konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT

Nidaul Hikmah Kota Salatiga.

SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah merupakan sekolah yang menggunakan program full day school dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan konsep pada tatanan alokasi waktu yang lebih banyak dan lebih lama. Kedua sekolah tersebut sama-sama mengintegrasikan antara kurikulum diknas dan kurikulum sekolah (agama). Mata pelajaran tahfizh sebagai bentuk ciri khas atau kekhasan tersendiri dari kedua sekolah tersebut. Karakteristik dari kedua sekolah tersebut adalah adanya pembiasaan-pembiasaan islami yang dilakukan secara intens setiap hari untuk membekali keagamaan pada anak. Proses pembelajarannya didesain dan dikemas secara menarik baik di kelas maupun di luar kelas agar siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan malas. Sekolah harus memperhatikan dan melengkapi faktor-faktor yang menunjang program full day school agar bisa terlaksana dengan baik dan mampu menciptakan

generasi yang qur‟ani dan berprestasi dari setiap aspek.

2. Perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan

Kedua sekolah tersebut siswa-siswinya mengalami perkembangan psikologis secara berangsur-angsur seiring berjalannya waktu, yang meliputi aspek perkembangan kognitif, perilaku, emosi, sosial, dan keagamaannya.

3. Kendala program full day school yang dialami guru dan anak di SD Plus

Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga.

Kendala dari guru di kedua sekolah tersebut terhadap program full day school adalah pada saat memahamkan siswa dan mengkondisikannya ketika sedang belajar. Selain itu pada faktor sarana prasarana yang masih dalam proses penambahan dan perbaikan. Kendala lainnya adalah kurangnya dukungan dari orang tua anak untuk bersama-sama membangun dan mendidik karakter anak.

Kendala dari siswa di kedua sekolah tersebut terhadap program full day school adalah masih ada yang tidak mentaati peraturan-peraturan sekolah, dan untuk kelas 1 yang baru masuk sekolah banyak yang belum bisa beradaptasi karena merupakan masa peralihan atau transisi dari TK ke SD. Selain itu, yang terjadi di SDPTQ Annida siswa sering bermain di luar lingkungan sekolah. Kendala lainnya adalah terkait dengan hal-hal sifatnya secara teknis yang terjadi di rumah maupun di luar rumah. B. Saran

1. Bagi Sekolah

Bagi sekolah yang diteliti, hendaknya segera melengkapi dan memperbaiki sarana prasarana yang kurang serta hal-hal lainnya, selalu

berkoordinasi dengan baik dan saling mendukung satu sama lain terhadap semua elemen yang ada agar dapat memberikan hasil yang terbaik dari segi kognitif, afektif, serta psikomotorik bagi siswa-siswi, dan menjadi sebuah lembaga yang dipercaya bagi orang tua khususnya, dan pada masyarakat serta negara pada umumnya.

Bagi sekolah lain yang ingin menerapkan program full day school, hendaknya tetap mengikuti konsep yang telah berlaku dari kedua sekolah yang diteliti dan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada sekolah yang diteliti.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat harus tetap memberikan dukungan tanpa memandang sebelah mata kepada pihak sekolah, orang tua, dan setiap individu yang bersekolah dengan program full day school karena berangkat dari keadaan lingkungan dan orang tua yang berbeda-beda.

3. Bagi Siswa

Siswa harus tetap semangat dan rajin dalam mengembangkan kognitifnya, afektifnya, dan psikomotoriknya baik di sekolah maupun di rumah.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hendaknya diadakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai program full day school agar kita sebagai manusia bisa saling mengenal, memahami, dan menghargai segala kelebihan dan kekuranagan yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.

Azizah, Annisa Nurul. 2014. Program Full Day School dalam Pengembangan Kemandirian Siswa Kelas IV di SDIT Insan Utama Bantul Tahun Ajaran 2013/2014, (Online), (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018). Baharuddin. 2010. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hawi, Akmal. 2015. Sistem Full-Day School di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Studi Kasus di Izzuddin Palembang, (Online), (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Hidayah, N. 2012. Perbedaan Perkembangan Kognitif Anak Kelas II SD Ditinjau dari Sistem Pembelajaran Full Day School dan Half Day School, (Online), (https://eprints.walisongo.ac.id/303/3/BAB%20II, diakses 20 Maret 2018). Hurlock, Elizabeth B. 1996. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN Maliki Press.

Leasa Marleny dan John Rafafy Batlolona 2017. Full Day School dalam Pembentukan Karakter Siswa SMKN 13 Kota Malang, (Online), Vol. 6, No. 1, (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Monks, F.J., A.M.P Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1982. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prawira, Purwa Atmaja. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rizky Azizah Afni. 2015. Problematika Pembelajaran System Full Day School Siswa Kelas 1 SDIT Al-Irsyad Tegal.Sabri, Alisuf. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, (Online), (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Saputro, Andri Bagas. 2017. Pelaksanaan Full Day School di SD Muhammadiyah Purwokerto, (Online), (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Siregar, Lis Yulianti Syafrida. 2017. Full Day School Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter (Perspektif Psikologi Pendidikan Islam), (Online), Vol. 5, No. 2, (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Singgih, Gunarsa D. 1990. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: P.T BPK Gunung Mulia.

Singgih, Gunarsa D, Gunarsa Y Singgih D. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: P.T BPK Gunung Mulia.

Sunarto, H., Hartono, Ny B Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD “Pendidikan Anak Usia Dini”. Yogyakarta: Pedagogja.

Suyatno, Kasihani K. E. 2008. English for Young Learners. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tohirin. 2008. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Soapatty, Lisnawati., dan Tototk Suyanto. 2014. Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full Day School) Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP Jati Agung Sidoarjo, (Online), Vol. 2, No 2, (https://scholar.google.co.id, diakses 20 Maret 2018).

Sunarto, Hartono, B Agung Hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Online), (https://scholar.google.co.id, diakses 1 Agustus 2018).

Wahyuni, Endang Tri. 2015. Program Pengembangan Multiple Intelligence Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2015. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga.

Wening. 2017. Menjadi Orang Tua yang Asyik. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Willis, Sofyan S. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kode Penelitian

Full Day School Dan Perkembangan Psikologis Anak (Studi Kasus di SD

Plus Tahfizhul Qur’an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga

Tahun 2018)

1. Informan

a. Ahmad Fikri Sabiq (Kepala Sekolah SDPTQ Annida) : F

b. Anik Yuliyanti (Guru SDPTQ Annida) : A

c. M. Fahim Ilma (Siswa SDPTQ Annida) : FI

d. Imam Mas Arum (Orang Tua Siswa SDPTQ Annida) : I e. Khikayah (Kepala Sekolah SDIT Nidaul Hikmah) : Kh

f. Narsini (Guru SDIT Nidaul Hikmah) : N

g. Adinda Minhatul Mawla (Siswi SDIT Nidaul Hikmah) : Ad h. Shofwanul Arbain (Orang Tua Siswa SDIT Nidaul Hikmah) : Sh 2. Metode a. Observasi : O b. Wawancara : W c. Dokumentasi : D 3. Kategori a. Kepala Sekolah : KS b. Guru : G

c. Orang Tua Siswa : OT

Pedoman Wawancara

Full Day School Dan Perkembangan Psikologis Anak (Studi Kasus di SD

Plus Tahfizhul Qur’an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga

Tahun 2018) Hasil Wawancara Kode Informan : Hari/Tanggal : Tempat : Waktu :

Daftar Pertanyaan (untuk Kepala Sekolah SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah):

1. Konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul

Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Bagaimana sistem/konsep full day school di SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah?

b. Apa alasan menggunakan full day school?

c. Bagaimana manajemen tentang full day school di SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah?

d. Apa hal mendasar yang berbeda dari full day school dengan sekolah biasa?

e. Apa kurikulum yang dipakai di sekolah ini?

f. Apakah sekolah ini menyediakan asrama untuk siswa?

2. Perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan

SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Bagaimana perkembangan psikologis anak dalam mengikuti program full day school?

b. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam mengikuti program full day school?

c. Bagaimana perkembangan perilaku anak dalam mengikuti program full day school?

d. Bagaimana perkembangan emosi anak dalam mengikuti program full day school?

e. Bagaimana perkembangan sosial anak dalam mengikuti program full day school?

f. Bagaimana perkembangan keagamaan anak dalam mengikuti program full day school?

3. Kendala program full day school yang dialami guru dan anak di SD Plus

Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Apa yang dirasakan guru pengajar dengan program full day school dengan guru yang sekolahnya tidak menggunakan full day school?

b. Apakah ada kendala dari program full day school terhadap guru? c. Apakah ada kendala dari program full day school terhadap anak? Daftar Pertanyaan (untuk Guru SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah):

1. Konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul

Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Bagaimana konsep full day school di SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah?

b. Apa alasan menggunakan full day school?

c. Bagaimana Manajemen tentang full day school di SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah?

d. Apa hal mendasar yang berbeda dari full day school dengan sekolah biasa?

e. Apa metode yang Bapak/Ibu pakai ketika mengajar?

2. Perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan

SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Bagaimana perkembangan psikologis anak dalam mengikuti program full day school?

b. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam mengikuti program full day school?

c. Bagaimana perkembangan perilaku anak dalam mengikuti program full day school?

d. Bagaimana perkembangan emosi anak dalam mengikuti program full day school?

e. Bagaimana perkembangan sosial anak dalam mengikuti program full day school?

f. Bagaimana perkembangan keagamaan anak dalam mengikuti program full day school?

3. Kendala program full day school yang dialami guru dan anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun

2018.

a. Apa yang dirasakan guru pengajar dengan program full day school dengan guru yang sekolahnya tidak menggunakan program full day school?

b. Apakah ada kendala dari program full day school terhadap guru? c. Apakah ada kendala dari program full day school terhadap anak? Daftar Pertanyaan (untuk Siswa SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah):

1. Perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.

a. Apakah nilai-nilai sekolah yang kamu dapatkan selalu mengalami peningkatan dan apakah kamu tetap rajin belajar di rumah?

b. Apakah kamu semakin menghormati guru, orang tuamu, dan orang-orang yang lebih tua dari kamu?

c. Apakah kamu merasa senang, gembira, nyaman, dan betah sekolah di sini?

d. Apakah kamu suka menolong temanmu yang sedang kesusahan dan apakah kamu suka berteman serta bermain dengan siapapun?

2. Kendala program full day school yang dialami anak di SD Plus Tahfizhul

Dokumen terkait