Pembelajaran Daring
B. Pembahasan
indikator aspek metode belajar sebanyak 20% dan indikator aspek guru sebanyak 20 %
Tabel 4.6 Kategori Kesulitan Belajar Siswa Kelas X IPA Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19
No Faktor Rata-rata kategori
1. Psikologi 25 % Sedang
2. Sosial 20 % Rendah
3. Sarana & Prasarana 25 % Sedang
4. Metode Belajar 20 % Rendah
5. Guru 20 % Rendah
(Dapat dilihat pada lampiran E.6 halaman : 98)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat dari rata-rata persentase setiap indikator aspek dari pengisian angket kesulitan belajar, diperoleh 25% siswa yang memiliki kecenderungan pada indikator aspek psikologi, 20% siswa yang memiliki kecenderungan pada indikator aspek sosial, 25% siswa yang memiliki kecenderungan pada indikator aspek sarana dan prasarana, 20% siswa yang memiliki kecenderungan pada indikator metode belajar, 20% siswa yang memiliki kecenderungan pada indikator aspek guru. Selanjutnya, untuk menghitung rata-rata persentase dari masing-masing indikator aspek yaitu jumlah sampel dibagi dengan kategori skor penilaian angket yang terisi dan dikali dengan 100%.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti berdasarkan angket dan wawancara akan dibahas satu persatu yaitu :
1. Angket
Dari perolehan analisis data penelitian bahwa kesulitan belajar siswa pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto berdasarkan hasil rekapitulasi angket indikator aspeknya yaitu, pada indikator aspek psikologi sebanyak (25%) sedang, indikator aspek sosial sebanyak (20%) rendah, indikator aspek sarana &
prasarana sebanyak (25%) sedang, indikator aspek metode belajar sebanyak (20%) rendah dan indikator aspek guru sebanyak (20%) rendah.
a. Aspek Psikologi
Kesulitan belajar siswa pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto pada aspek psikologi diperoleh nilai rata-rata sebanyak (25%) dimana jika dikategorikan termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil perolehan data membuktikan bahwa hasil penelitian ini berimbang dengan hipotesis yaitu indikator aspek psikologi mempengaruhi kesulitan belajar pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto.
Pada aspek psikologi ini seperti kondisi siswa selama pembelajaran daring, dimana hampir seluruh siswa kelas X IPA mengalami kesulitan belajar daring karena siswa kelas X yang notabenenya merupakan siswa peralihan dari jenjang SMP ke jenjang SMA kegiatan belajar di sekolah merupakan usaha yang sangat berat dan perlu adaptasi, baik dengan sekolah maupun dengan mata pelajaran yang belum pernah didapatkan sebelumnya, seperti yang dialami siswa yaitu tugas yang terlalu banyak serta bosan belajar sendiri di rumah dan ada juga siswa yang senang karena bisa belajar dirumah dengan mandiri. Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata frekuensi jumlah siswa pada indikator aspek psikologi terdapat pada kategori sedang dimana ada 35 siswa dari jumlah sampel yang mengalami indikator aspek
psikologi terhadap pembelajaran daring, baik itu dari tugas yang diberikan maupun kondisi siswa saat belajar mandiri dirumah.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Ristiyani (2016) menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah kesulitan mengatur waktu belajar (difficulty ini budgeting), ketidaktahuan mengenai standar tugas yang harus dipenuhi (unfamiliar standards of work), dan kebiasaan membaca yang lambat (slow reading habits).
b. Aspek Sosial
Kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto pada aspek sosial diperoleh nilai rata-rata sebanyak (20%) dimana jika dikategorikan termasuk dalam kategori rendah, berdasarkan hasil perolehan data membuktikan bahwa hasil penelitian yaitu indikator aspek sosial mempengaruhi kesulitan belajar pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto
Pada aspek sosial merupakan keadaan sekitar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan kelas, maupun lingkungan sekolah.
Aspek lingkungan ini sedikit banyak mempengaruhi keberhasilan belajar pada siswa. Lingkungan sosial yang kondusif akan berefek positif terhadap kegiatan belajar demikian sebaliknya. Lingkungan sosial yang kurang kondusif salah satunya akan mempengaruhi konsentrasi dan perhatian siswa dalam belajar. Kurangnya konsentrasi seseorang dalam belajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya : kurang minat terhadap pelajaran yang dihadapi, gangguan sekeliling, kurangnya dukungan orangtua dan siswa kurang berinteraksi dengan teman kelasnya karena belajar mandiri di rumah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata frekuensi jumlah siswa pada indikator aspek sosial terdapat pada frekuensi sedang dimana ada 31 siswa dari jumlah sampel yang mengalami indikator aspek sosial terhadap pembelajaran daring, baik dari segi lingkungan keluarga yang kurang mendukung dan juga kurangnya interaksi antara teman dalam
pembelajaran daring. Oleh sebab itu pada indikator aspek sosial ini peran dan dukungan dari keluarga serta interaksi dengan teman sangat penting dalam pembelajaran daring agar memberikan motivasi dan semangat belajar terhadap siswa dalam pembelajaran daring.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2016) bahwa faktor lingkungan masyarakat, secara statistik memiliki pengaruh terhadap keberhasilan belajar pada pembelajaran daring.
c. Aspek Sarana dan Prasarana
Kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto pada aspek sarana dan prasarana diperoleh nilai rata-rata sebanyak (25%) dimana jika dikategorikan termasuk dalam kategori sedang, berdasarkan hasil perolehan data membuktikan bahwa hasil penelitian yaitu indikator aspek sarana dan prasarana sangat mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto.
Pada aspek sarana dan prasarana dapat berupa buku-buku pelajaran, alat praktikum, alat tulis menulis, ruangan kelas, laboratorium.
Kesulitan untuk mendapatkan atau memiliki alat-alat pelajaran secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar siswa. Serta siswa mengalami gangguan jaringan internet sehingga dapat mengganggu dalam proses pembelajaran daring, seperti wilayah tempat tinggal siswa serta stabilitas jaringan internet saat melaksanakan pembelajaran daring, ada beberapa siswa mengatakan bahwa wilayah tempat tinggal serta stabilitas jaringan saat melaksanakan pembelajaran daring kurang lancar dan terkadang kurang stabil. Adapun yang mengatakan bahwa wilayah tempat tinggal serta stabilitas jaringan internet saat melaksanakan pembelajaran daring tergolong lancar dan baik-baik saja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata frekuensi jumlah siswa pada indikator aspek sarana dan
prasarana terdapat pada kategori sedang dimana 55 siswa dari jumlah sampel mengalami indikator aspek sarana dan prasarana terhadap pembelajaran daring, baik dari segi fasilitas yang diberikan oleh orang tua maupun kondisi jaringan internet yang kurang stabil karena tempat tinggalnya yang tidak terjangkau dengan jaringan internet. Oleh sebab itu pada indikator aspek sarana dan prasarana ini diperlukan fasilitas yang mendukung dalam pembelajaran daring misalnya gadget, kuota internet serta jaringan yang stabil sehingga siswa dapat dengan mudah mengakses materi dan belajar mandiri di rumah dalam pembelajaran daring.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ristiyani (2016) bahwa faktor sarana dan prasarana sangat mempengaruhi keberhasilan siswa, siswa akan cenderung berhasil apabila dibantu oleh alat-alat pelajaran yang memadai dan sarana yang baik.
d. Aspek Metode Belajar
Kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto pada aspek metode belajar diperoleh nilai rata-rata sebanyak (20%) dimana jumlah jika dikategorikan termasuk dalam kategori rendah, berdasarkan hasil perolehan data membuktikan bahwa hasil penelitian ini berimbang dengan hipotesis penelitian yaitu indikator aspek metode belajar berpengaruh terhadap kesulitan belajar pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto.
Pada aspek metode belajar merupakan cara siswa dalam memahami suatu konsep mata pelajaran. Metode belajar setiap anak pada dasarnya tidaklah sama. Beberapa siswa termasuk dalam tipe audio, ada yang termasuk visual, da nada juga anak yang tipe audio visual. Metode belajar yang digunakan guru sangat berperan terhadap tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Oleh karena itu pemilihan metode mengajar harus disesuaikan dengan kondisi siswa, kondisi sekolah, dan kebutuhan pelajaran. Seperti beberapa siswa kurang memahami metode yang diterapkan sehingga
siswa kurang memahami materi yang diberikan guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata- rata frekuensi jumlah siswa pada indikator aspek metode belajar terdapat pada kategori sedang dimana ada 37 siswa dari jumlah sampel yang mengalami indikator aspek metode belajar terhadap pembelajaran daring, baik itu dari segi metode belajar yang diterapkan oleh guru dimana ada beberapa siswa yang suka dalam metode yang diterapkan dan ada juga yang tidak menyukai penerapan metode belajarnya sehingga siswa terganggu dalam pembelajaran daring. Oleh sebab itu pada indikator aspek metode belajar ini perlu menerapkan metode belajar yang cocok dan mudah dipahami oleh siswa agar siswa tersebut lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dalam pembelajaran daring.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marsita, dkk (2009) bahwa salah satu faktor penyebab kesulitan siswa dalam belajar antara lain ketidaksesuaian strategi belajar yang digunakan.
e. Aspek Guru
Kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto pada aspek guru diperoleh nilai rata-rata sebanyak (20%) dimana jumlah jika dikategorikan termasuk dalam kategori rendah, berdasarkan hasil perolehan data membuktikan bahwa hasil penelitian ini berimbang dengan hipotesis penelitian yaitu indikator aspek guru berpengaruh terhadap kesulitan belajar pada pembelajaran daring masa pandemic covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto.
pada aspek guru merupakan aspek tertinggi yang mempengaruhi kesulitan belajar sebab peran seorang guru sangat mempengaruhi siswa dalam belajar. Bisa dilihat dari cara guru mengajar kepada siswa. Hal ini sangat menentukan dalam keberhasilan belajar. Dimana siswa ada beberapa yang suka belajar daring karena materi yang diberikan guru melalui aplikasi sehingga siswa dapat
belajar mandiri dirumah, dan ada juga siswa yang tidak menyukai pembelajaran daring karena siswa tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan gurunya tentang materi yang kurang dipahami.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata frekuensi jumlah siswa pada indikator aspek guru terdapat pada kategori sedang dimana ada 27 siswa dari jumlah sampel yang mengalami indikator aspek guru, baik itu dari aspek pemaparan materi oleh guru maupun tugas yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran daring. Oleh sebab itu pada indikator aspek guru ini guru sangat berperang penting dalam proses belajar mengajar siswa secara daring karena kualitas seorang guru sangat menentukan berhasil tidaknya dalam proses pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darminto (2006) bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran salah satunya adalah kualitas guru. Sikap dan kepribadian guru, dasar pengetahuan dalam mendidik, penguasaan teknik-teknik mengajar, dan kemampuan menyelami alam pikiran setiap individu merupakan hal yang sangat penting.
Setelah melihat rincian data hasil analisis, dari kelima indikator, dua diantaranya termasuk ke dalam kategori sedang yaitu indikator aspek Psikologi dan aspek sarana dan prasarana. Sedangkan terdapat tiga indikator aspek yang berada pada kategori rendah yaitu indikator aspek sosial, aspek metode belajar dan guru.
2. Wawancara
Adapun wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto berikut :
a. Aspek Psikologi
Pada aspek psikologi, dari hasil wawancara dengan siswa sebanyak 15 orang bahwa ada 8 orang yang merasa bosan dengan belajar daring ada yang bosan karena tidak berinteraksi dengan temannya, dan bosan karena belajar dirumah serta bosan karena tugas terus yang diberikan
oleh gurunya. Dan ada juga siswa yang senang belajar daring sebanyak 7 orang ada yang senang karena belajar dirumah, senang karena belajar tidak diganggu oleh temannya dan ada juga senang karena bisa rebahan dirumahnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada indikator aspek psikologi bahwa ada 8 orang siswa mengalami indikator aspek psikologi dimana disebabkan oleh bosan belajar di rumah serta tidak dapat berinteraksi dengan temannya. Oleh sebab itu pada indikator aspek psikologi ini perlunya diberikan dukungan semangat maupun motivasi belajar kepada siswa agar lebih semangat dalam melaksanakan pembelajaran daring.
b. Aspek Sosial
Pada aspek sosial dari hasil wawancara dengan siswa sebanyak 15 orang bahwa ada 13 orang yang kondisi lingkungannya yang mendukung pembelajaran daring baik dari fasilitas maupun motivasi dari orangtua. Dan ada 2 orang yang kondisi lingkungannya terganggu karena biasanya orang tua memberikan pekerjaan di rumah serta gangguan dari keluarga lainnya saat pembelajaran daring. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada indikator aspek sosial bahwa 2 orang siswa mengalami indikator aspek sosial dimana disebabkan oleh lingkungan siswa yang terganggu pada saat pembelajaran daring.. oleh sebab itu pada indikator aspek sosial ini dimana peran dan dukungan orangtua sangat penting agar proses pembelajaran daring dapat terlaksana dengan baik.
c. Aspek Sarana dan Prasarana
Pada aspek sarana dan prasarana dari hasil wawancara dengan siswa sebanyak 15 orang bahwa ada 6 orang yang mengalami kesulitan jaringan internet karena wilayah tempat tinggal yang kurang memadai dan ada juga siswa yang menggunakan gadget kakaknya karena gadgetnya penyimpanannya penuh, sehingga kesulitan dalam pembelajaran daring. Dan ada 9 orang yang jaringannya bagus dan lancar karena menggunakan wifi dan jaringan internet sendiri serta
siswa memiliki gadget sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada indikator aspek sarana dan prasarana bahwa 6 orang siswa mengalami indikator aspek sarana dan prasarana dimana disebabkan oleh gangguan jaringan internet karena wilayah tempat tinggal siswa tersebut tidak terjangkau dengan jaringan internet. Oleh sebab itu pada indikator aspek sarana dan prasarana perlunya fasilitas yang mendukung kepada siswa agar dalam pelaksanaan pembelajaran daring terlaksana dengan baik.
d. Aspek Metode Belajar
Pada aspek metode belajar dari hasil wawancara dengan siswa sebanyak 15 orang bahwa ada 6 orang yang kurang mengerti dengan metode belajar BDR yang digunakan gurunya karena materi yang diberikan tidak dijelaskan oleh guru hanya dan materi video dari youtube yang dikirim ke google classroom. Dan ada 9 orang yang memahami Metode BDR karena siswa belajar mandiri melalui link materi dari youtube yang dikirim gurunya melalui google classroom.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada indikator aspek metode belajar ini bahwa 6 orang siswa yang mengalami indikator aspek metode belajar dimana disebabkan oleh siswa kurang mengerti dengan penerapan metode belajar yang diterapkan oleh gurunya sehingga sulit dalam memahami materi yang diberikan. Oleh sebab itu pada indikator metode belajar ini guru perlu menerapkan metode belajar yang mudah dan dipahami oleh siswa sehingga dalam pembelajaran daring siswa dapat mengerti materi yang diberikan.
e. Aspek Guru
Pada aspek guru dari hasil wawancara dengan siswa sebanyak 15 orang bahwa ada 6 orang yang kurang memahami materi yang dijelaskan oleh gurunya karena materi yang diberikan tidak dijelaskan karena materi dikirim lewat foto melalui whatsapp dan juga melalui google classroom. Dan ada 9 orang yang memahami materi yang
diberikan jelas serta video pembelajaran, serta guru mengadakan evaluasi materi dan tugas kembali kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada indikator aspek guru bahwa 6 orang siswa yang mengalami indikator aspek guru dimana disebabkan karena pemaparan materi hanya melalui aplikasi saja sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Oleh sebab itu pada indikator aspek guru sangat penting dalam proses belajar mengajar siswa secara daring karena kualitas seorang guru sangat menentukan berhasil tidaknya dalam pembelajaran siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari perolehan analisis data penelitian bahwa kesulitan belajar siswa pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 kelas X SMA Negeri 4 Jeneponto berdasarkan hasil rekapitulasi angket indikator aspeknya yaitu, pada indikator aspek psikologi sebanyak (25%) sedang, indikator aspek sosial sebanyak (20%) rendah, indikator aspek sarana & prasarana sebanyak (25%) sedang, indikator aspek metode belajar sebanyak (20%) rendah dan indikator aspek guru sebanyak (20%) rendah.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada aspek psikologi bahwa ada 8 orang siswa mengalami indikator aspek psikologi dimana disebabkan oleh bosan belajar dirumah, indikator aspek sosial bahwa 2 orang siswa mengalami indikator aspek sosial dimana disebabkan oleh lingkungan siswa, indikator aspek sarana dan prasarana bahwa 6 orang siswa mengalami indikator aspek sarana dan prasarana dimana disebabkan oleh gangguan jaringan, indikator aspek metode belajar ini bahwa 6 orang siswa yang mengalami indikator aspek metode belajar dimana disebabkan oleh siswa kurang mengerti dengan penerapan metode belajar, indikator
aspek guru bahwa 6 orang siswa yang mengalami indikator aspek guru dimana disebabkan karena pemaparan materi hanya melalui aplikasi.