• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

C. Pembahasan penelitian

Analisa ini merupakan analisa data lebih lanjut dan diskripsi data penelitian dan pengujian hipotesis. Ini merupakan interprestasi lebih lanjut setelah hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya dalam penelitiannya terdapat dua kemungkinan:

1) Bila taraf kepercayaan 5 persen dan 1 persen bila nilai r o dari koefesien diperoleh sama atau lebih besar dari nilai r t (r yang berada dalam tabel maka diperoleh hasil yang signifikan).

2) Apabila nilai r o yang diperoleh koefisien lebih kecil dari nilai r t yang berada dalam tabel maka hasil yang akan diperoleh non signifikan. M. Sistematika Penulisan Judul

Secara garis besar laporan penalitian ini dapat diperinci daslam bab- bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan.

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang : Latar Belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Hipotesis,Metode Penelitian, Variable Penilitian, Metode Pengumpulan data, Tehnik analisis Data dan sistematika penulisan judul.

Bab II : Landasan teori

Bab ini dibicarakan dalam empat hal bagian, yang meliputi

13

A. pengetahuan agama Islam yang meliputi .Pengertian pengetahuan agama Islam. dasar dan tujuan Pengetahuan agama Islam, Materi Pengetahuan Agama Islam, Fungsi Pengetahuan Agama Islam.

B. Membaca Buku-Buku Agama Islam, yang meliputi: Pengertian Membaca, Dasar Membaca, Faktor- faktor yang mempengruhi membaca, Buku-Buku Agama di Perpustakaan Sekolah.

C. Perpustakaan Sekolah yang meliputi, Pengertian Pepustakaan Sekolah, Dasar Perpustakaan Sekolah, fungsi Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar.

D. Pengaruh Membaca Buku-buku Agama di Perpustakaan Sekolah Terhadasp Pengetahuan Agama Islam Pada Murid

Bab: III Keadaan Umum MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.

Bab ini akan dibahas dalam dua dua bab yaitu:

A Situasi Umum MIS Habibiyyah Tambakselo yang meliputi: Sejarah Berdirinya , Dasar Dan Tujuanya, Visi dan Misi,

Habibiyyah, Keadaan Murid MIS Habibyyah Tambakselo, Struktur Organisasi,.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian yang meliputi: Hasil angket membaca buku-buku agama Islam dan data pengetahuan agama Islam.

Bab: IV : Analisis Data

Bab ini ada empat analisa, diantaranya : Sistematika analisis Data,Pengujian Hipotesis, Pembahasan Penelitian, Keterbatasa penelitian

Bab V : Penutup

B A B II

LANDASAN TEORI A. Pengetahuan Agama Islam

1. Pengertian Pengetahuan Agama Islam

Pengetahuan ( ma’rifat / knowledge ) dalam pandangan James K Feblinan adalah hubungan antara obyek dan subyek ( relation between object and subject) dengan kata lain pengetahuan adalah paham suatu obyek yang dihadapi. Subyek disini adalah manusia dan yang menjadi obyeknya adalah benda atau hal yang akan diselidiki.1

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui pengalaman, informasi.perasaan atau melalui intuisi.

Menurut Zakiyah Darojat, Agama adalah kebutuhan jiwa (psykhis) manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.1 2 3

Menurut Nasruddin Rozak, Islam berasal dari bahasa arab, terambil dari asal kata salima yang berarti selamat sentosa, dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang berarti memelihara dalam keadaan selamat sentosa. 4 Sedangkan menurut M.Atho Mudhar Islam adalah wahyu yang diturunkan kepada nabi muhammad.5

1 Muhaimin, Abdul Mujib, pemikiran Pendidikan Islam,( trigenda karya, 1993),him. 80. 2 Proyek Pembinaan Perguruaan Tinggi, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta :), him 5. 3 Zakiyah Darojat, Pendidikan menial, (Jakarta. Bulan Bintang,1975), hlm.47. 4 Nasruddin Razak, Diemd Islam, ( Bandung : Al- Ma’arif), him. 56.

5 M. Atho Mudhar, Pendekatan Study Islam, (: Pustaka Belajar ), him 19. 15

Menurut Huston Smit “Agama Islam adalah kedamaian yang sempuma yang terwujud jika hidup seseorang diserahkan pada Allah SWT” 6 7

Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengetahuan agama Islam adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah yang terwujud untuk diserahkan diri pada Allah SWT.

2. Dasar dan Tujuan Pengetahuan Agama Islam

Dasar pengetahuan agama Islam disini dapat diartikan suatu landasan pokok yang menjadi pegangan untuk melaksakan suatu proses untuk melaksanakan pendidikan agama Islam untuk menyuseskan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Dasar yang terkandung dalam pengetahuan agama Islam di Indonesia diantanya:

a. Yuridis/hukum b. Religius.

n

c. Social psikologis.

Untuk penjelasannya akan diterangkan sebagai berikut: a. Dasar dan segi yuridis/ hukum

6 fadli, h e cit.,hlm.26.

7 Ahmad Marimba, Pengantar filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’rif 1981),hlm.41.

17

Dasar dari segi yuridis yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama untuk meningkatkan pengetahuan agama berasal dari peraturan pe rundang- undangan yang secara langsung dapat dijadikan pegangan dal am pelaksanaan pendidikan agama, di sekolah maupun dilembaga pendidikan formal yang ada di Indonesia.

Adapun dasar dari yuridis formal tersebut ada 3 macam yaitu : 1. Dasar Ideal

Yaitu dasar falsafah Negara pancasila, dimana sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengandung bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tegasnya haras beragama.

2. Dasar Struktural/ Konstitusional

Yaitu dasar dari UUD 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:

Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurat agama dan kepercayaannya itu.

3. Dasar operasional

Dasar operasional ini adalah dasar yang secara langsung melaksakan pendidikan agama. Dalam undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional : “ bahwa undang-undang dasar 45 mengamanatkan melalui BAB XIII, pasal 31 ayat [2], bahwa pendidikan

yang dimasudkan harus diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional. Dal am undang-undang ini diperluas menjadi satu item pendidikan nasional”.

b. Dasar relegius

Relegius yng dimaksudkan bersumber dari ajaran Agama Islam yang tertulis dalam ayat suci Al-qur’an maupun A1 Hadist. Perintah untuk mencari ilmu pengetahuan agama Islam dalam Al-qur’an merupakan dasar yang pertama dan utama dalam memperoleh pengetahuan agama Islam. Yang berhubungan dengan aspek manusia, baik dari segi jasmani maupun dari segi rohani, dari dunia maupun akhirat Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 122 :

Artinya : “ Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”8

8 R.H.A. Soenarjo. Al-Qur’andan Terjemahannya, (Jakarta :Yayasan Penyelenggara Penerjemah\ Pentafsir Al-Qur’an). him.6783

19

c. Dasar psikologis

Setiap manusia yang ada di dunia ini selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan di dalam jiwanya adanya pengakuan Dzat Yang Maha Esa atau Yang Maha Kuasa. Dan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT akan memperoleh ketenangan dan ketentraman hatinya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Hijr 88 :

i <_>H i S i U

Artinya : “Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman”9

Dan Surat Al-Baqoroh Ayat 45 :

Artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' “ 0

Karena itulah manusia akan selalu mendekatkan diri pada allah, sedangkan usaha itu dapat direalisasikan dengan beiajar agama Islam. Dengan beiajar akan psikologi agama, kehidupan beragama kehidupan

9 Ibid,, him. 15.

seseorang dapat diteliti, ditelaah dan dipelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Disamping itu pula akan diketehui perkembangan dan pertumbuhan jiwa agama pada din seseorang. Oleh karena itu perlu dan penting factor psikologis memberikan dasar yang kuat untuk belajar dengan baik.

Adapun tujuan akhir dari pendidikan agama islam, menurut A.D. Marimba bahwa :‘’Tujuan terakhir pendidikan untuk memperoleh pengetahuan agama Islam, adalah terbentuknya kepribadian Muslim” . 11

Sesungguhnya tujuan pengetahuan Agama Islam adalah identik dengan tujuan hidup seseorang muslim. Dengan demikian selama masih hidup pengetahuan Agama Islam masih diperlukan untuk membentuk pribadi yang baik dan bertaqwa pada Allah SWT . 3

3. Materi Pengetahuan Islam

Materi pengetauan Islam menurut Zuharini sebagaimana diketahui bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi:

a. Keimanan / akidah

Yaitu bersifat I’tiqqot batin mengajarkan keesaan Allah sebagai Tuhan yang menciptakan, mengatur dan meniadakan alam ini. Tiap-tiap pribadi pasti memiliki kepribadian meskipun bentuk dan pengungkapannya berbeda-beda. Pembentukan sikap dan pandangan

21

hidup seseorang tentang kepercayaan ini pada umumnya orang memberikan gambaran sebagai tempat bersandar atau tempat pengembalian segala masalah yang diluar batas kemampuan akal dan pikiran manusia.

b. Ke-Islaman / syariah

Yaitu yang berhubungan dengan amal lahir dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam.

Syariah dapat juga diartikan sebagai hukum-hukum yang diciptakan Allah SWT untuk semua hamba-Nya agar mereka itu mengamalkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat, baik hukum-hukum itu bertaliaan dengan perbuatan,aqidah dan akhlak.

Dengan penjelasan di atas dapat diterangkan bahwa materi pengetahuan agama Islam dua hal yaitu keimanan dan kelslaman / syariah yang mencakup atas hukum-hukum dalam kehidupan manusia. Di samping itu, materi pengetahuan agama Islam dapat meliputi 7 hal yaitu 1. Keimanan 2 .Ibadah 3. A1-Quran 4. Akhlak 5. Muamalah

6. Syariah 7. Tarikh'2

Pengetahuan agama Islam memberikan kemampuan dasar pada murid tentang ajaran agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepda Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia.

4. Fungsi Pengetahuan Agama Islam

Pengajaran Agama Islam di sekolah dilakukan untuk dapat mengembangkan beberapa fungsi seperti yang diuraikan di bawah in i: a. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama Islam,

pengetahuan hukum,sejarah dan kebudayaan Islam.

b. Menjadi seorang muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan agama Islam yang benar.

c. Dapat mengajarkan agama Islam dengan sungguh- sungguh. d. Menyadari, menjunjung tinggi dan mentaati ajaran agama Islam.

Dari empat fungsi pendidikan agama Islam tersebut, maka dapat disimpukan bahwa pengetahuan agama Islam bertujuan untuk memahami ajaran agama Islam dan melaksanakan segala yang diperintahkannya. 12

12 DEPAG, Kurikulum GBPP PA1 SMP 1994. ( Jakarta : Direktorat Jendral Pcmbinaan Agama Islam,1994) him. 3.

23

B. Membaca Buku-Buku Agama islatn di Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Membaca

Pada dasamya semua aktifitas memerlukan minat, karena dengan minat itulah seseorang akan bertindak. Begitu pula dalam hal membaca memerlukan adanya minat yang tinggi agar dalam membaca dapat dengan mudah memahami isi bacaanya, sehingga akan menambah pengetahuan bagi si pembacanya. Adapun pengertian membaca dapat diartikan secara bahasa adalah “ Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.13

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa” membaca” adalah kegiatan seseorang dalam melihat dan mengamati tulisan serta dapat melisankan apa yang tertulis untuk dapat mendapatkan pemahaman dan pengetahuan dari tulisan ini.

2. Dasar Membaca

Sebagai firman Allah SWT Surat Al-Baqoroh ayat 164 :

Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” 14

Kholifah atau wakil Allah di muka bumi ini, manusia harus mencerminkan sifat-ifat Illahiyyah dalam kehidupan dunia di muka bumi ini, dan untuk dapat memerankan manusia harus mengembangkan potensinya baik dari segi intelektuanya, moralnya maupun profesionalnya pengembangan ini tak lain memiliki proses pendidikan.

3. faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca

Dalam membaca melibatkan beberapa faktor yang harus diperhatikan karena dalam tidak hanya sekedar membaca, melainkan melalui beberapa proses yang menyertainya, sehingga mengarah pada keberhasilan membaca. Seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisa serta mengorganisasi yang pada akhirmya mampu menerapkan apa yang terkandung dalam bahan bacaanya.

Keberhasilan membaca juga dipengaruhi oleh beberapa factor yang intinya apakah seseorang memenuhi minat atau tidak, minat tinggi atau rendah yang kesemuanya itu ditentukan oleh fakto-faktor sebagai berikut: a. Faktor internal yang meliputi: minat, motifasi,intelektual, intelegensi,

sikap, bakat dan tujuan.

25

b. Faktor ektemal yang meliputi : sarana, bacaan, lingkungan, latar dibelakang, sosial ekonomi, kebiasan membaca, dan kondisi dalam membaca.15

Faktor-faktor tersebut Faktor mendorong pada keberhasilan membaca Dalam hal ini terutama factor minat, karena dengan minat segala aktifitas minat yang diminati akan dilakukan, demikian pula dalam hal membaca

Minat merupakan tenaga pendorong kuat, atau salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha dan hasil yang dicapai seseorang dalam aktifitas memebaca. Minat berkaitan erat dengan motifasi. Motifasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu pula dengan minat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa minat adalah alat motifasi yang pokok, hal ini sesuai dengan pendapat Marksheffel, dalam buku pengolahan perpustakaan sekolah dijelaskan bahwa:

1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk dan diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.

2. Minat itu bila dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.

3. Secara sempit, minat tu diasosiasikan dengan keadaan sosial dan emosi seseorang

4. minat itu bisa membawa inisiatif dan mengarah pada kelakuan atau tabiat manusia

Dari pendapat tersebut di atas bahwa minat merupakan sikap atau sifat yang memilki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu, minat dapat memepresentasikan tindakan-tindakan. Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.

Begitu pula dalam membaca, minat berfungsi ebagai pendorong, penentu perbuatan untuk mencapai tujuan yang diingankan, sehingga besar kecilnya minat seseorang akam mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman yang mereka capai. Dalam hal ini untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pengembangan kemampuan untuk hidup, yaitu dengan membaca. Dalam usaha untuk menaikkan usaha pengetahuan belajar minat belajar perlu ditingkatkan dengan system kajian memebaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah dengan tekun.Di samping itu harus dimbangi dengan buku-buku yang memadainya. 4

4. Buku-Buku Agama di Perpustakaan Sekolah

Membaca memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, baik ebagai kelompok maupun sebagai perseorangan, sebab membaca merupakan salah satu syarat penting bagi kecerdasan seseorang.

Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh si pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis.

27

Atau dengan kata lain membaca adalah memetik serta memahami arti kata atau makna yang terkandung dalam bahasa terulis.16 17

Membaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah tercermin dalam penambahan pengetahuan mereka tentang agama Islam, akan tetapi juga mencakup akan pengetahuan tentang Islam, seperti tentang fikih, akhlak, , sejarah,al-Qur’an hadist, aqidah dan lain-lain.

C. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perputakaan sekolah adalah tempat pengumpulan pustaka atau

17

kumpulan pustaka yang di atur dan disusun dengan sistem tertentu..

Sedangkan menurut Sutamo NS Perpustakaan adalah suatu ruangan, banguanan atau gedung atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi yang di atur dan disusun demikian rupa. .18

Menurut P. Sumardi perpustakaan adalah koleksi bahan -bahan tertulis tercetak atau grafis lainnya, seperti film, slide, piringan hitam, tape yang diatur tertentu dan digunakan untuk keperluan study, penalitian, pembacaan dan lain-lain.19

16 H.G. Tarigan dkk, Membaca dalam Kehidupan, (Bandung : Angkasa, 1989), hlm.32.

17 Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggara Perpustakaan Sekolah, ( Jakarta : Hidakaiya agung,1999), hlm.ll.

18 Sutamo, Perpustakaan dan Masyarakat, ( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia 1998), him. 7.

“ Suatu urut keija dari sebuah lembaga sekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan perpustakaan penunjang prosese pendidikan yang diatur secara sistematis untuk digunakan secara berkesinambungan dan memeperdalam pengetahuan baik pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut “ 20 21

Sedangkan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, oleh sekolah dan untuk kepentingan proses

21 pengajaran di sekolah.

Dari beberapa pengertian yang disampaikan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah lembaga yang ada di sekolah yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mengelola bahan pustaka untuk dimanfaatakan oleh peserta didik atau pendidik sebagai penunjang proses pendidikan.

Dari pemyataan-peryataan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang ada pada lembaga sekolah yang mempunyai tujuan sebagai penujang proses belajar mengajar dengan menumpulakn, menyimpan, mengelola dan memelihara bahan pustaka yang dimanfaatkan oleh siswa dan guru sebagai sarana menambah pengetahuan dalam belajar mengajar.

Menurut Drs c. larasati Milgurga, Pemgertian perpustakaan sekolah adalah:

20 Larasati Miiburga, Membaca Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta : Kanisius, 1994) hlm.54.

29

Perpustakaan adalah suatu unit keija yang bertempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dignakan ecara kesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

Sebagai mana kita ketahui baha perpustakaan dengan masyarakat erat sekali kaitannya, dengan demikian perpustakaan harus sebagai ketentuan, sehingga sesuai denga tujuan SK. Mendikbud RI No. 0103/ 0/1981 tentang pokok-pokok kebijakanaan pembanaan perpustakaan di Indonesia, tanggal 11 Maret 1981 yang isinya sebagai berikit:

“ Memberi arah bagi pembinaan dan pengembangan perpustakaan serta pendayagunaan demi terwujdnya masyarakat Indonesia yang senang membaca seumur hidupnya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan

"> 22

dan podukyifitas dal am pembanguan bangsa dan Negara.”

Memperhatikan uraian di atas dapat penulis tegaskan, bahwa perpustakan harus dimiliki oleh setiap daerah dan lembaga pendidika baik formal maupun non formal. Karena dengan perpustakaan kita bisa mem peroleh banyak pengetahuan yang dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.

Membaca sebenamya menjadi kebutuhan hidup dan merupakan satu jalan yang amat penting dalam usaha untukmencari ilmu pengetahuan dan

2. D a sa r dan T u ju an P erp u sta k a a n S ek olah

perlu dilestarikan. Sebab dengan membaca dapat membuka cakrawala barn dalam ilmu pengetahuan sekaligus sebagai media informasi.

Sebagai sarana membaca perlu adanya buku-buku, oleh karena itu diperlukan kehadiran suatu badan yang memberi jasa pelayanan dibidang buku yakni perpustakaan. Seperti dikemukakan oleh Larasati Milburga bahwa tujuan masuk perpustakaan adalah :

1. Dapat mengikuti peristiwa dan pengembangan dunia terakhir. 2. Secara tidak langsung mendapatkan pengajaran dan pendidikan 3. Mendapatkan hiburan sehat dan kreatif.

Keberadaan perpustakaan sekolah yang mengadakan bahan-bahan putaka yang menunjang kurikulum diharapkan siswa mendapatkan kesimpulan untukmempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan. Sedangkan guru diharapkan dapat memprluas cakrawala pengetahuan, yang digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar

Secara singkat tujuan perpustakaan sekolah adalah menunjang proses belajar mengajar yang ada di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan pustaka haras disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Bahan-bahan pustaka bukan hanya buku-buku pelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar, tetapi juga sebagai bahan rekreasi, ilmu pengetahuan populer dan lain sebagainya. Hal ini karena proses pendidikan yang sesungguhnya bukan sekedar memberikan ilmu kepada murid, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan bakat siswa itu sendiri secara aktif dan

31

3. Fungsi perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku pelajaran, buku hiburan, novel, majalah dan buku-buku pelajaran lainya. Akan tetapi perpustakaan sekolah diharapkan membantu para siswa untuk mengasa otak, memperluas cakrawala dan memperdalam pengetahuan, melahrkan kreatifitas serta membantu kegiatan baik yang kurikulum maupun yang ekstrakurikuler.

Menurut Andri Mauris berpendapat bahwa pendidikan tiada lam dan *>< pada suatu kunci untuk membuka pintu perpustakaan-perpustakaan.

Pengadaan pendidikan sebagai kunci pintu perpstakaan dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan sarana yang melayani perpustakaan tetapi sebaliknya dengan perpustakaan, orang akan lebih menyelami pendidikan yang diterimanya. Demikian pula kalau perpustakaan tidak menyumbang apa bagi pendidikan, maka pendidikan dan perpustakaan tidak mempunyai hubungan timbale balik.

Menurut Leig RD. Dalam bukunya Dra. C. Larasati, tekanan akhir- akhir ini pada perpustakaan sekolah muncul sebagai akibat dari perubahan kurikulum dan perubahan dari metode-metode pengajaran yang hanya berpikir secara teks book.

diharapkan tidak puas dengan hanya mendapatkan apa yang diberikan oleh guru.

24

Dari dua pendapat di atas, dapat ditari kesipulan bahwa maksud dari perpustakaan sekolah adalah memberikan pelayanan pada sekolah agar kegiatan kegiatan belajar digariskan dalam kurikulum dapat beijalan lancar Menurut larasati Milburga bahwa fungsi perpustakaan adalah

Dokumen terkait