PENGARUH MEMBACA BUKU-BUKU AGAMA DI
PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENGETAHUAN
AGAMA ISLAM PADA MURID MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO
WIROSARI GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2005 /2006
OLEH:
SHOFIYUL UMAM
N1M: 11404053
JURUSAN TARBIYYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
AGAMA ISLAM PADA MURID MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO
WIROSARI GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2005 /2006
SKRIPSI
(THaju^an untuf^memenuhi tugas dan meCengdapi syarat guna
memperoCefi geCar Sarjana daCam I (mu <Tar
6
iyyyaHOLEH:
SHOFIYUL UMAM NIM : 11404053
JURUSAN TARBIYYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2006
DEPARTEMAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA
JL. Stadion No. 03 Telp.323433,323706 Kode pos 50271 Salatiga
< F E % ? E rv jv jw < P E M ® m ® w g
Lamp : 1 ( satu) naskah
hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Ketua STAIN
Salatiga, 13 Agustus 2006
Di sala tiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasisiwa :
Nama : Shofiyul Umam
Nim :11404053
program Studi: Pendidikan Agama Islam
Judul : Pengaruh membaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah terhadap
Pengetahuan agama Islam pada MIS Habibiyyah Tambakselo
Untuk diujikan dalam sidang Munaqosah Skripsi.
Demekian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
I Pembimbing
Judul : PENGARUH MEMBACA BUKU-BUKU AGAMA DI
PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENGETAHUAN
AGAMA ISLAM PADA MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO
WIROSARI GROBOGAN
Nama : Shofiyul Umam Nim : 11404053
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Salatiga,13 Agustus 2006
Dewan Penguji
Drs.
I Nip.150216814
Ketua Sekretaris
Pr. Moh. Saerozi. M.Ag Nip. 150247014
Penguji 1 Penguji II
Skripsi ini, peneliti persembahkan kepada :
1. ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan motivasi untuk menyelesaikan
studi.
2. Reka-rekan seprofesi yang beijuang menegakkan Allah
3. Teman dekatku yang selalu memberikan harapan yang terbaik bagiku
“ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang bsriman diantara kami dan
orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Alllah maha
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, hanya dengan rahmat taufik hidayah dan inayahnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang
selalu dinantikan syafa’tnya di hari kiamat.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat bantuan daril berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
banyak terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Ketua STAIN Salatiga dan pembantunya. 2. Ketua Junisan Tarbiyyah beserta stafhya.
3. Ketua Program Tansfer STAIN Salatiga beserta stafnya.
4. Drs. Kastolani pembibimbing yang penuh kesabaran dan kearifan
5. Para Dosen Jurusan Tarbibiyyah STAIN Salatiga yang telah membibimbing peneliti selama kuliah dan memberi bekal sebelumnya.
6. Bapak Abdul Rosyid, Kepala MIS Habibiyyah beserta stafnya yang telah memberi kesempatan melakukan penelitian.
7. Ayah dan Ibu Yang selalu mendidik dan memberikan bimbingan peneliti
sejak masa kecil.
8. Dan semua fihak yang tiodak dapat kami sebutkan.
Akhimya, semoga Allah memberi balasan kepada semua fihak yang
telah membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Salatiga, Agustus 2006
Peneliti
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... vii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... I B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat penelitian... 3
E. Alasan pemilihan Judul... 4
F. Penegasan istilah... 5
G. Hipotesis... 7
H. Metodologi Penelitian Hipotesis... 7
I. Populasi Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel... 7
J. Variabel Penelitian dan Indikator... 8
K. Metodologi Pengumpulan Data... 9
L. Tehnik Analisis Data... 10
M. Sistematika Penulisan Judul... 12
BAB II : LANDASAN TEORI A. Pengetahuan Agama Islam... 15
1. Pengertian Pengetahuan Agama Islam... 15
2. Dasar dan Tujuan Pengetahuan Agama Islam... 16
3. Materi Pengetahuan Agama Islam... 20
B. Membaca Buku-buku Agama Islam di perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Membaca... 23
2. Dasar Membaca... 23
3. Faktor yang Mempengaruhi Membaca... 24
4. Buku-buku Agama di Perpustakaan Sekolah... 26
C. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan sekolah... 27
2. Dasar dan Tujuan Perpustakaan Sekolah... 29
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah... 31
4. Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar... 33
D. Pengaruh Membaca Buku-buku Agama Islam di Perpustakaan sekolah Terhadap pengetahuan Agama islam... 34
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN A . Situasi Umum MIS Habibiyyah... 37
1. Sejarah Berdirinya MIS Habibiyyah... 37
2. Dasar Dan Tujuan... 39
3. Visi dan Misi... 39
4. Sarana dan Prasarana... 40
5. Letak Geografis... 41
6. Keadaan Guru... 42
7. Keadaan Murid... 43
8. Struktur Organisasi... 44
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Sistematika analisis Data... 47
B. Pengajuan Hipotesis... 52
C. Pembahasan penelitian... 62
D. Keterbatasan Penelitian... 64
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 65
B. Saran dan saran... 66
C. Penutup... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
►
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha yang bersifat sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian seseorang, yang disebut juga proses pemanusiaan manusia. Hal ini berarti pendidikan ditujukan kepada pengembangan segi kepribadian seseorang. Di samping itu pendidikan juga merupakan suatu komponen yang saling menunjang antara satu dengan yang lainnya, dalam hal ini tepat sekali dengan prinsip dalam agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan mewajibkan mnatnya untuk belajar menuntut ilmu sepanjang hidupnya. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qufan yang termuat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5
B A B I
Artinya : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Dialah yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan menyebut nama Tuhantnu yang Maha Mulia yang mengajarkan manusia dengan perantara kalam Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. 1
Hadist Nabi Rasulullah SAW juga menerangkan bahwa mencari ilmu bagi setiap muslim merupakan suatu kewajiban. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, keberadaan perpustakaan memberikan sumbangan yang sangal berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan 1
1 Depag. RI. Al Qur 'an dan Terjemahannya, Edisi Revisi,( Semarang : Kumudasmoro Grafmdo, 1994), lilra. 1079.
dapat mengasah otak, memperluas cakrawala dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kreativitas serta membantu kegiatan baik yang kurikulum maupun yang ekstrakurikuler.
Pada dasamya peranan perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah adalah membantu keinginan dan merangsang kegiatan belajar. Sehingga siswa akan mendapat pengalaman baru dengan demikian persepsi siswa akan menjadi luas dan tajam dalam segala hal. Salah satu peranan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan adanya perpustakaan siswa diharapkan memanfaatkan nya dengan membaca dan memahami’ buku-buku yang tersedia, baik buku pelajaran keagamaan ataupun umum.
Di dalam kegiatan belajar di perpustakaan diperlukan motivasi yang sangat tinggi. Motivasi ini bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif yang dapat mengarahkan dan memelihara dalam ketekunan melakukan kegiatan belajar. Untuk meningkatkan pendidikan, adanya membaca yang besar harus diimbangi dengan tersedianya buku-buku yang memadai. Dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa, makna dan arti belajar perlu dipahami.
Membaca merupakan cara yang terbaik dalam belajar, dengan adanya gemar membaca siswa dapat nieningkatkan kualitas pembelajaran yang akhimya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM).' Memanfaatkan perpustakaan dengan membaca buku umum atau buku-buku agama yang memadai dapat memperkaya pengalaman, mampu belajar mandiri, bertanggung jawab dan sebagainya. Sehingga anak secara otomatis akan merubah tingkah lakunya.
Berdasarkan pada uraian singkat di atas, maka penulis membuat judul
skripsi “Pengaruh membaca Buku-buku Agama di Perpustakaan sekolah i / ’tnMtX’cr-jttU terhadap pengetahuan agama Islam pada MIS Habibiyyah Tambakselo
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat disimpulkan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah minat baca buku agama Islam di perpustakaan sekolah pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan agama Islam murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan ?
3. Adakah pengaruh minat baca buku agama di perpustakaan terhadap pengetahuan agama Islam MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui minat baca buku agama Islam di perpustakaan sekolah pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan agama Islam pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara minat baca buku agama Islam di perpustakaan sekolah terhadap pengetahuan agama islam pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh membaca buku-buku agama perpustakaan sekolah terhadap pengetahuan agama islam pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan. Dari informasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu :
2. Secara praktis, apabila ada hubungannya, hal ini berarti membaca buku- buku agama perpustakaan sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengetahuan agama islam. Selanjutnya dan pemahaman tersebut, mudah-muda skripsi ini akan berm an untuk diri saya sendiri dan menambah khasanah keilmuwan bagi pendidikan .
E. Alasan Pemilihan Judul
Ada beberapa hal yang menjadikan penulis tertarik untuk membahas judul “Pengamh Membaca Buku-buku Agama di Perpustakaan Sekolah
terhadap Pengetahuan agama Islam di dalam skrisi ini antara lain:
1. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal mata pelajaran.18 sehingga merupakan masalah yang penting dalam proses belajar mengajar. Maka dari pengetahuan yang baik tidak terlepas dari dalam diri seseorang maupun dari luar diri seseorang 2
2. Seseorang yang mempunyai kegemaran membaca akan lebih mudah memahami isi bacaan, maka dari itu dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap untuk mewujudkan peningkatan pengetahuan.
3. Menuntut ilmu tidak seluruhnya dilakukan di sekolah saja, bahkan sebagian besar dapat diperoleh di luar sekolah. Salah satunya adalah perpustakaan, dalam hal ini buku menjadi peranan yang sangat penting imtuk menggantikan fungsi guru. Maka dari anggota itu sendiri harus punya kreativitas dan kemauan yang keras serta berkeinginan mengembangkan diri dengan cam gemar membaca. 2
5
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap judul skripsi ini, maka penulis perlu menguraikan tentang pokok bahasan yang selanjutnya di sebut variabel yang hendak dibahas dalam penelitian ini.
1. Pengaruh
Pengaruh adalah “daya atau kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, perbuatan seseorang”.
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah sebagai keseluruan aktivitas makhluk hidupyang dilengkapi dengan panca indra, sebagai alat yang menyebabkan mereka menyajikan dunia ekstemal di luar dirinya ke dalam dunia internal atau dalam dirinya sendiri3 4
Sehingga pengetahuan dapat dijadikan pengalaman hidup. Belajar adalah berusaha supaya mendapat kepandaian5. Sebagaimana pendapat Dr. Nana Sudjana yang mengatakan bahwa suatu ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku serta perubahan yang lain yang ada pada individu yang masih belajar.6 7 Agama islam adalah kedamaian yang sempuma yang terwujud jika hidup seseorang diserahkan
*7
kepada Allah..
Jadi dapat dimaksudkan bahwa pengetahuan agama islam di sini adalah kepandaian yang dimiliki seseorang tentang agama Islam sehingga dengan sadar engakibatkan teijadinya perubahan-perubahan pada dirinya.
3 Anton Moeiiono, Kam us Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta : Balai Pustaka, 1993), him 664. 4 Amin Syukur, Metodologi Study Islam,( Gunung Jati: ), him 17.
5. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Pusat pembinaan dan Pengembangan bahasa, 19 him.
6. Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta Didik Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Bara, 1983), him 17.
Adapun yang penulis maksud dengan pengetahuan agama Islam dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dicapai dalam memahami agama Islam oleh murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan tahun 2005 / 2006.
3. Membaca
Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu 8 Atau dalam bukunya Nurhadi membaca cepat dan efektif, membaca adalah aktivitas yang komplek yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar dengan berusaha mengolah dan menghasilkan sesuatu melalui penggunaan akan faktor-faktor tersebut.9
Jadi maksud membaca di sini adalah suatu proses mencari, menambah, memahami dan mengamalkan informasi tentang buku-buku agama yang terdapat dalam perpustakaan sekolah dalam meningkatkan pengetahan agama islam pada MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.
4. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan, mengoleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainyasebagai sumberinformasi10
MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan, merupakan suatu lembaga pendidikan yang formal yang menjadi obyek penelitian penulis di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
8 Anton Moeliono, op ci.t, hlm.579.
9 Nut Hadi, Membaca Cepat dan Efektif, (Bandung : Sinar Baru, 1987), hal 123.
7
G. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian
yang mungkin benar, atau mungkin salah, bila salah akan ditolak, dan jika
diterima apabila fakta-fakta membenarkan”.11 Hipotesis juga diartikan “Suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai 19
terbukti melalui data-data yang terkumpul”.
Dari kedua pendapat dapat disimpuikan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis Altematif (Ha)
Ada pengaruh positif membaca buku-buku agama perpustakaan dengan pengetahuan agama Islam.
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh membaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah dengan pengetahuan agama Islam.
H. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan teknik korelasional.
I. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sanipel 1. Populasi
i-i
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pada murid MIS Habibiyyah tambakselo Wirosari di Kabupaten Grobogan dengan jumlah 173 siswa untuk kelas I : 30 murid , kelas II : 20 murid, kelas I I I : 29 murid, kelas IV : 34 murid, kelas V : 25 murid, kelas V I : 34 murid . * 12 13
n Sutrisno Hadi.Metodologi Research I, ( Yogyakarta :Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM,), 1981 him. 63.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki.14 Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah populasi. Selanjutnya subyek lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.15
Dalam penelitian ini, populasi siswa terdiri dari 100 lebih jadi dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Maka sampel yang diambil peneliti adalah 48 siswa dari seluruh jumlah siswa.
3. Teknik Pengambi lan Sampel
Pada dasamya ada dua macam teknik sampling, yaitu random sampling dan non random sampling maksudnya peneliti menggunakan teknik non random sampling atau sampling acak, bahwa setiap obyek dianggap sama untuk dapat dipilih sebagai sampel, kemudian peneliti mengambil sampel secara acak untuk dapat dipilih sebagai sampel.16
J. Variable Penelitian dan Indikator
Penelitian ini mengkaji dua variable, yaitu membaca buku-buku agama perpustakaan sebagai variable yang merupakan variable bebas diberi simbul (X) dan pengetahuan agama islam sebagai variable terikat diberi simbul (Y). Dari variable ini dapat diuraikan dalam beberapa indikator sebagai berikut:
1. Varible bebas (X) yaitu membaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah dengan indikator.
Memahami arti membaca Dasar dan tujuan membaca
Tingkat membaca ( tinggi, sedang, rendah ) dan tingkat pemanfaatan perpustakaan dengan meminjam buku-buku agama.
14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, (Yogyakarta : Audi Offset, Tt), Mm. 70. 15 Suharsimi Arikunto. op tit., him. 120.
9
Jenis-jenis membaca fungsi perpustakaan sekolah
2. Variable terikat (Y) pengetahuan agama Islam dengan indikator sebagai berikut:
Nilai kognitif Nilai afektif Nilai psikomotorik
K. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.17
Dari angket ini merupakan metode pengumpulan data tentang minat baca buku pelajaran perpustakaan pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.
b. Metode Observasi
Observasi yaitu pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang akan diselidiki.18 Penelitian ini digunakan untuk mengetahui keadaan, situasi dan lingkungan sekolah. c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data lapangan dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, 17 18
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data lapangan dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, agenda dan sebagainya.19
Metode ini merupakan data verbal yang berbentuk seperti surat, cetakan harian, laporan harian dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah, perkembangan keadaan guru dan siswa dan struktur organisasi.
d. Wawancara
Menurut Sutrisno Hadi, Interview dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikeijakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian.20
Sedangkan wawancara digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran secara umum pada murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan.
L. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa data yang telah terkumpul dari penelitianyang bersifat kuantitatif ini, peniliti menggunakan analisis data statistic dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Diskripsi data penelitian
Deskrepsi data penelitian merupakan tahapan analisa penelitian pertama kali dilakukan dengan cara memasukan hasil pengolahan data angket responden kedalam table distribusi frekuensi.
Dalam hal ini akan diberi gambaran tentang minat baca buku pelaaran buku perpustakan di sekolah pada murid MIS Habibiyyah dan data pengetahuan belajar murid. Adapun pengolahan angkrt akan penulis
11
lakukan dengan penskoran pada tip-tiap item dari angket responden
dengan menggunakan standar sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban a diberi skor 4, dengan predikat baik sekali. 2. Untuk pilihan jawaban b diberi skor 3, dengan predikat katagori baik. 3. Untuk pilihan jawaban c diberi skor 2, dengan predikat katagori cukup. 4. Untuk pilihan jawaban d diberi skor 1, dengan predikk katagori sedang.
Hasil dari tahapan ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran tentang minat baca murid terhadap buku- buku agama di perpustakaan sekolah dengan indicator yang diuji.
b. Pengujian Hipotesis
Yaitu pengolahan data lebih lanjut dengan berpijak data awal
dengan menggunakan rumus regresi satu preditor skor deviasi, yaitu :
Z xy rxy = — —————
V(Zx>)(Zy=)
kemudian dimasukkan ke dalam rumus :
Analisa ini merupakan analisa data lebih lanjut dan diskripsi data
penelitian dan pengujian hipotesis. Ini merupakan interprestasi lebih
lanjut setelah hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya dalam
penelitiannya terdapat dua kemungkinan:
1) Bila taraf kepercayaan 5 persen dan 1 persen bila nilai r o dari koefesien diperoleh sama atau lebih besar dari nilai r t (r yang berada
dalam tabel maka diperoleh hasil yang signifikan).
2) Apabila nilai r o yang diperoleh koefisien lebih kecil dari nilai r t yang berada dalam tabel maka hasil yang akan diperoleh non signifikan.
M. Sistematika Penulisan Judul
Secara garis besar laporan penalitian ini dapat diperinci daslam bab-
bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan.
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang :
Latar Belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Hipotesis,Metode Penelitian, Variable Penilitian, Metode Pengumpulan data, Tehnik analisis
Data dan sistematika penulisan judul.
Bab II : Landasan teori
Bab ini dibicarakan dalam empat hal bagian, yang
13
A. pengetahuan agama Islam yang meliputi .Pengertian
pengetahuan agama Islam. dasar dan tujuan Pengetahuan agama Islam, Materi Pengetahuan Agama
Islam, Fungsi Pengetahuan Agama Islam.
B. Membaca Buku-Buku Agama Islam, yang meliputi: Pengertian Membaca, Dasar Membaca, Faktor- faktor yang mempengruhi membaca, Buku-Buku Agama di
Perpustakaan Sekolah.
C. Perpustakaan Sekolah yang meliputi, Pengertian Pepustakaan Sekolah, Dasar Perpustakaan Sekolah,
fungsi Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Sekolah
sebagai Sumber Belajar.
D. Pengaruh Membaca Buku-buku Agama di Perpustakaan
Sekolah Terhadasp Pengetahuan Agama Islam Pada Murid
Bab: III Keadaan Umum MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari
Grobogan.
Bab ini akan dibahas dalam dua dua bab yaitu:
A Situasi Umum MIS Habibiyyah Tambakselo yang meliputi: Sejarah Berdirinya , Dasar Dan Tujuanya, Visi dan Misi,
Habibiyyah, Keadaan Murid MIS Habibyyah Tambakselo,
Struktur Organisasi,.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian yang meliputi: Hasil angket
membaca buku-buku agama Islam dan data pengetahuan
agama Islam.
Bab: IV : Analisis Data
Bab ini ada empat analisa, diantaranya : Sistematika
analisis Data,Pengujian Hipotesis, Pembahasan Penelitian,
Keterbatasa penelitian
Bab V : Penutup
B A B II
LANDASAN TEORI A. Pengetahuan Agama Islam
1. Pengertian Pengetahuan Agama Islam
Pengetahuan ( ma’rifat / knowledge ) dalam pandangan James K Feblinan adalah hubungan antara obyek dan subyek ( relation between
object and subject) dengan kata lain pengetahuan adalah paham suatu obyek yang dihadapi. Subyek disini adalah manusia dan yang menjadi obyeknya
adalah benda atau hal yang akan diselidiki.1
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui
pengalaman, informasi.perasaan atau melalui intuisi.
Menurut Zakiyah Darojat, Agama adalah kebutuhan jiwa (psykhis)
manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.1 2 3
Menurut Nasruddin Rozak, Islam berasal dari bahasa arab, terambil dari asal kata salima yang berarti selamat sentosa, dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang berarti memelihara dalam keadaan selamat sentosa. 4
Sedangkan menurut M.Atho Mudhar Islam adalah wahyu yang diturunkan
kepada nabi muhammad.5
1 Muhaimin, Abdul Mujib, pemikiran Pendidikan Islam,( trigenda karya, 1993),him. 80. 2 Proyek Pembinaan Perguruaan Tinggi, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta :), him 5. 3 Zakiyah Darojat, Pendidikan menial, (Jakarta. Bulan Bintang,1975), hlm.47. 4 Nasruddin Razak, Diemd Islam, ( Bandung : Al- Ma’arif), him. 56.
Menurut Huston Smit “Agama Islam adalah kedamaian yang
sempuma yang terwujud jika hidup seseorang diserahkan pada Allah
SWT” 6 7
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengetahuan agama Islam adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah yang terwujud untuk diserahkan diri pada Allah SWT.
2. Dasar dan Tujuan Pengetahuan Agama Islam
Dasar pengetahuan agama Islam disini dapat diartikan suatu landasan
pokok yang menjadi pegangan untuk melaksakan suatu proses untuk
melaksanakan pendidikan agama Islam untuk menyuseskan pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya.
Dasar yang terkandung dalam pengetahuan agama Islam di Indonesia
diantanya: a. Yuridis/hukum
b. Religius.
n
c. Social psikologis.
Untuk penjelasannya akan diterangkan sebagai berikut:
a. Dasar dan segi yuridis/ hukum
6 fadli, h e cit.,hlm.26.
17
Dasar dari segi yuridis yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan
agama untuk meningkatkan pengetahuan agama berasal dari peraturan
pe rundang- undangan yang secara langsung dapat dijadikan pegangan dal am
pelaksanaan pendidikan agama, di sekolah maupun dilembaga pendidikan
formal yang ada di Indonesia.
Adapun dasar dari yuridis formal tersebut ada 3 macam yaitu :
1. Dasar Ideal
Yaitu dasar falsafah Negara pancasila, dimana sila yang pertama
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengandung bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tegasnya haras beragama.
2. Dasar Struktural/ Konstitusional
Yaitu dasar dari UUD 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,
yang berbunyi:
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadat menurat agama dan kepercayaannya
itu.
3. Dasar operasional
Dasar operasional ini adalah dasar yang secara langsung
melaksakan pendidikan agama. Dalam undang-undang No. 2 tahun 1989
tentang system pendidikan nasional : “ bahwa undang-undang dasar 45
yang dimasudkan harus diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah
sebagai satu sistem pengajaran nasional. Dal am undang-undang ini
diperluas menjadi satu item pendidikan nasional”.
b. Dasar relegius
Relegius yng dimaksudkan bersumber dari ajaran Agama Islam
yang tertulis dalam ayat suci Al-qur’an maupun A1 Hadist. Perintah untuk
mencari ilmu pengetahuan agama Islam dalam Al-qur’an merupakan dasar yang pertama dan utama dalam memperoleh pengetahuan agama Islam.
Yang berhubungan dengan aspek manusia, baik dari segi jasmani maupun dari segi rohani, dari dunia maupun akhirat Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat At-Taubah ayat 122 :
Artinya : “ Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”8
19
c. Dasar psikologis
Setiap manusia yang ada di dunia ini selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan di dalam jiwanya adanya pengakuan Dzat Yang Maha Esa atau Yang Maha Kuasa. Dan dengan
mendekatkan diri kepada Allah SWT akan memperoleh ketenangan dan
ketentraman hatinya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Hijr 88 :
i <_>H i S i U
Artinya : “Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman”9
Dan Surat Al-Baqoroh Ayat 45 :
Artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' “ 0
Karena itulah manusia akan selalu mendekatkan diri pada allah,
sedangkan usaha itu dapat direalisasikan dengan beiajar agama Islam. Dengan beiajar akan psikologi agama, kehidupan beragama kehidupan
9 Ibid,, him. 15.
seseorang dapat diteliti, ditelaah dan dipelajari berapa besar pengaruh
keyakinan agama dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada
umumnya. Disamping itu pula akan diketehui perkembangan dan pertumbuhan jiwa agama pada din seseorang. Oleh karena itu perlu dan
penting factor psikologis memberikan dasar yang kuat untuk belajar dengan baik.
Adapun tujuan akhir dari pendidikan agama islam, menurut A.D. Marimba bahwa :‘’Tujuan terakhir pendidikan untuk memperoleh pengetahuan
agama Islam, adalah terbentuknya kepribadian Muslim” . 11
Sesungguhnya tujuan pengetahuan Agama Islam adalah identik dengan tujuan hidup seseorang muslim. Dengan demikian selama masih
hidup pengetahuan Agama Islam masih diperlukan untuk membentuk
pribadi yang baik dan bertaqwa pada Allah SWT . 3
3. Materi Pengetahuan Islam
Materi pengetauan Islam menurut Zuharini sebagaimana diketahui
bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi: a. Keimanan / akidah
Yaitu bersifat I’tiqqot batin mengajarkan keesaan Allah sebagai
Tuhan yang menciptakan, mengatur dan meniadakan alam ini. Tiap-tiap
pribadi pasti memiliki kepribadian meskipun bentuk dan
pengungkapannya berbeda-beda. Pembentukan sikap dan pandangan
21
hidup seseorang tentang kepercayaan ini pada umumnya orang
memberikan gambaran sebagai tempat bersandar atau tempat
pengembalian segala masalah yang diluar batas kemampuan akal dan
pikiran manusia.
b. Ke-Islaman / syariah
Yaitu yang berhubungan dengan amal lahir dalam rangka mentaati
semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam.
Syariah dapat juga diartikan sebagai hukum-hukum yang
diciptakan Allah SWT untuk semua hamba-Nya agar mereka itu mengamalkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat, baik hukum-hukum
itu bertaliaan dengan perbuatan,aqidah dan akhlak.
Dengan penjelasan di atas dapat diterangkan bahwa materi
pengetahuan agama Islam dua hal yaitu keimanan dan kelslaman /
syariah yang mencakup atas hukum-hukum dalam kehidupan manusia. Di samping itu, materi pengetahuan agama Islam dapat meliputi 7 hal
yaitu
1. Keimanan 2 .Ibadah 3. A1-Quran
4. Akhlak
6. Syariah
7. Tarikh'2
Pengetahuan agama Islam memberikan kemampuan dasar pada
murid tentang ajaran agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepda Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat,
warga Negara dan anggota umat manusia. 4. Fungsi Pengetahuan Agama Islam
Pengajaran Agama Islam di sekolah dilakukan untuk dapat mengembangkan beberapa fungsi seperti yang diuraikan di bawah in i:
a. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama Islam,
pengetahuan hukum,sejarah dan kebudayaan Islam.
b. Menjadi seorang muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan agama Islam yang benar.
c. Dapat mengajarkan agama Islam dengan sungguh- sungguh. d. Menyadari, menjunjung tinggi dan mentaati ajaran agama Islam.
Dari empat fungsi pendidikan agama Islam tersebut, maka dapat disimpukan bahwa pengetahuan agama Islam bertujuan untuk memahami
ajaran agama Islam dan melaksanakan segala yang diperintahkannya. 12
23
B. Membaca Buku-Buku Agama islatn di Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Membaca
Pada dasamya semua aktifitas memerlukan minat, karena dengan
minat itulah seseorang akan bertindak. Begitu pula dalam hal membaca
memerlukan adanya minat yang tinggi agar dalam membaca dapat dengan mudah memahami isi bacaanya, sehingga akan menambah pengetahuan bagi si pembacanya. Adapun pengertian membaca dapat diartikan secara bahasa
adalah “ Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.13
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa” membaca” adalah kegiatan seseorang dalam melihat dan mengamati tulisan serta dapat melisankan apa yang tertulis untuk dapat mendapatkan pemahaman dan
pengetahuan dari tulisan ini. 2. Dasar Membaca
Sebagai firman Allah SWT Surat Al-Baqoroh ayat 164 :
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” 14
Kholifah atau wakil Allah di muka bumi ini, manusia harus
mencerminkan sifat-ifat Illahiyyah dalam kehidupan dunia di muka bumi ini, dan untuk dapat memerankan manusia harus mengembangkan potensinya baik dari segi intelektuanya, moralnya maupun profesionalnya pengembangan
ini tak lain memiliki proses pendidikan.
3. faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
Dalam membaca melibatkan beberapa faktor yang harus diperhatikan karena dalam tidak hanya sekedar membaca, melainkan melalui beberapa
proses yang menyertainya, sehingga mengarah pada keberhasilan membaca.
Seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan,
menganalisa serta mengorganisasi yang pada akhirmya mampu menerapkan
apa yang terkandung dalam bahan bacaanya.
Keberhasilan membaca juga dipengaruhi oleh beberapa factor yang
intinya apakah seseorang memenuhi minat atau tidak, minat tinggi atau
rendah yang kesemuanya itu ditentukan oleh fakto-faktor sebagai berikut: a. Faktor internal yang meliputi: minat, motifasi,intelektual, intelegensi,
sikap, bakat dan tujuan.
25
b. Faktor ektemal yang meliputi : sarana, bacaan, lingkungan, latar
dibelakang, sosial ekonomi, kebiasan membaca, dan kondisi dalam membaca.15
Faktor-faktor tersebut Faktor mendorong pada keberhasilan membaca
Dalam hal ini terutama factor minat, karena dengan minat segala aktifitas
minat yang diminati akan dilakukan, demikian pula dalam hal membaca Minat merupakan tenaga pendorong kuat, atau salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi usaha dan hasil yang dicapai seseorang dalam aktifitas memebaca. Minat berkaitan erat dengan motifasi. Motifasi muncul karena
adanya kebutuhan, begitu pula dengan minat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa minat adalah alat motifasi yang
pokok, hal ini sesuai dengan pendapat Marksheffel, dalam buku pengolahan
perpustakaan sekolah dijelaskan bahwa:
1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk dan
diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.
2. Minat itu bila dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.
3. Secara sempit, minat tu diasosiasikan dengan keadaan sosial dan emosi
seseorang
4. minat itu bisa membawa inisiatif dan mengarah pada kelakuan atau tabiat
manusia
Dari pendapat tersebut di atas bahwa minat merupakan sikap atau sifat
yang memilki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu, minat
dapat memepresentasikan tindakan-tindakan. Minat tidak bisa dikelompokkan
sebagai pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari dan
dikembangkan.
Begitu pula dalam membaca, minat berfungsi ebagai pendorong, penentu perbuatan untuk mencapai tujuan yang diingankan, sehingga besar kecilnya minat seseorang akam mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman
yang mereka capai. Dalam hal ini untuk meningkatkan mutu pendidikan
diperlukan pengembangan kemampuan untuk hidup, yaitu dengan membaca.
Dalam usaha untuk menaikkan usaha pengetahuan belajar minat belajar perlu ditingkatkan dengan system kajian memebaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah dengan tekun.Di samping itu harus dimbangi dengan
buku-buku yang memadainya. 4
4. Buku-Buku Agama di Perpustakaan Sekolah
Membaca memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan
peradaban manusia, baik ebagai kelompok maupun sebagai perseorangan, sebab membaca merupakan salah satu syarat penting bagi kecerdasan
seseorang.
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa,
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh si
27
Atau dengan kata lain membaca adalah memetik serta memahami arti kata
atau makna yang terkandung dalam bahasa terulis.16 17
Membaca buku-buku agama di perpustakaan sekolah tercermin dalam penambahan pengetahuan mereka tentang agama Islam, akan tetapi juga mencakup akan pengetahuan tentang Islam, seperti tentang fikih, akhlak, ,
sejarah,al-Qur’an hadist, aqidah dan lain-lain.
C. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perputakaan sekolah adalah tempat pengumpulan pustaka atau
17
kumpulan pustaka yang di atur dan disusun dengan sistem tertentu..
Sedangkan menurut Sutamo NS Perpustakaan adalah suatu ruangan,
banguanan atau gedung atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi yang di atur dan disusun demikian rupa. .18
Menurut P. Sumardi perpustakaan adalah koleksi bahan -bahan
tertulis tercetak atau grafis lainnya, seperti film, slide, piringan hitam, tape yang diatur tertentu dan digunakan untuk keperluan study, penalitian,
pembacaan dan lain-lain.19
16 H.G. Tarigan dkk, Membaca dalam Kehidupan, (Bandung : Angkasa, 1989), hlm.32.
17 Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggara Perpustakaan Sekolah, ( Jakarta : Hidakaiya agung,1999), hlm.ll.
18 Sutamo, Perpustakaan dan Masyarakat, ( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia 1998), him. 7.
“ Suatu urut keija dari sebuah lembaga sekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan perpustakaan penunjang prosese pendidikan yang diatur secara sistematis untuk digunakan secara berkesinambungan dan memeperdalam pengetahuan baik pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut “ 20 21
Sedangkan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
diselenggarakan di sekolah, oleh sekolah dan untuk kepentingan proses
21 pengajaran di sekolah.
Dari beberapa pengertian yang disampaikan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah lembaga yang ada di sekolah yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mengelola bahan pustaka untuk
dimanfaatakan oleh peserta didik atau pendidik sebagai penunjang proses
pendidikan.
Dari pemyataan-peryataan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang ada pada lembaga sekolah yang mempunyai tujuan sebagai penujang proses belajar mengajar
dengan menumpulakn, menyimpan, mengelola dan memelihara bahan pustaka
yang dimanfaatkan oleh siswa dan guru sebagai sarana menambah pengetahuan dalam belajar mengajar.
Menurut Drs c. larasati Milgurga, Pemgertian perpustakaan
sekolah adalah:
20 Larasati Miiburga, Membaca Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta : Kanisius, 1994) hlm.54.
29
Perpustakaan adalah suatu unit keija yang bertempat menyimpan
koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu
untuk dignakan ecara kesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber
informasi.
Sebagai mana kita ketahui baha perpustakaan dengan masyarakat erat sekali kaitannya, dengan demikian perpustakaan harus sebagai ketentuan,
sehingga sesuai denga tujuan SK. Mendikbud RI No. 0103/ 0/1981 tentang pokok-pokok kebijakanaan pembanaan perpustakaan di Indonesia, tanggal 11
Maret 1981 yang isinya sebagai berikit:
“ Memberi arah bagi pembinaan dan pengembangan perpustakaan serta pendayagunaan demi terwujdnya masyarakat Indonesia yang senang membaca seumur hidupnya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
"> 22
dan podukyifitas dal am pembanguan bangsa dan Negara.”
Memperhatikan uraian di atas dapat penulis tegaskan, bahwa
perpustakan harus dimiliki oleh setiap daerah dan lembaga pendidika baik formal maupun non formal. Karena dengan perpustakaan kita bisa mem
peroleh banyak pengetahuan yang dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang
lain.
Membaca sebenamya menjadi kebutuhan hidup dan merupakan satu
jalan yang amat penting dalam usaha untukmencari ilmu pengetahuan dan
2. D a sa r dan T u ju an P erp u sta k a a n S ek olah
perlu dilestarikan. Sebab dengan membaca dapat membuka cakrawala barn
dalam ilmu pengetahuan sekaligus sebagai media informasi.
Sebagai sarana membaca perlu adanya buku-buku, oleh karena itu
diperlukan kehadiran suatu badan yang memberi jasa pelayanan dibidang buku yakni perpustakaan. Seperti dikemukakan oleh Larasati Milburga bahwa
tujuan masuk perpustakaan adalah :
1. Dapat mengikuti peristiwa dan pengembangan dunia terakhir.
2. Secara tidak langsung mendapatkan pengajaran dan pendidikan 3. Mendapatkan hiburan sehat dan kreatif.
Keberadaan perpustakaan sekolah yang mengadakan bahan-bahan
putaka yang menunjang kurikulum diharapkan siswa mendapatkan kesimpulan untukmempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses
pendidikan. Sedangkan guru diharapkan dapat memprluas cakrawala pengetahuan, yang digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar
Secara singkat tujuan perpustakaan sekolah adalah menunjang proses
belajar mengajar yang ada di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan pustaka haras disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Bahan-bahan pustaka bukan
hanya buku-buku pelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar, tetapi juga sebagai bahan rekreasi, ilmu pengetahuan populer dan lain
sebagainya. Hal ini karena proses pendidikan yang sesungguhnya bukan
sekedar memberikan ilmu kepada murid, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan bakat siswa itu sendiri secara aktif dan
31
3. Fungsi perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para
siswa untuk membaca buku-buku pelajaran, buku hiburan, novel, majalah dan
buku-buku pelajaran lainya. Akan tetapi perpustakaan sekolah diharapkan
membantu para siswa untuk mengasa otak, memperluas cakrawala dan memperdalam pengetahuan, melahrkan kreatifitas serta membantu kegiatan baik yang kurikulum maupun yang ekstrakurikuler.
Menurut Andri Mauris berpendapat bahwa pendidikan tiada lam dan *>< pada suatu kunci untuk membuka pintu perpustakaan-perpustakaan.
Pengadaan pendidikan sebagai kunci pintu perpstakaan dapat diartikan bahwa
pendidikan merupakan sarana yang melayani perpustakaan tetapi sebaliknya
dengan perpustakaan, orang akan lebih menyelami pendidikan yang diterimanya. Demikian pula kalau perpustakaan tidak menyumbang apa bagi pendidikan, maka pendidikan dan perpustakaan tidak mempunyai hubungan
timbale balik.
Menurut Leig RD. Dalam bukunya Dra. C. Larasati, tekanan akhir- akhir ini pada perpustakaan sekolah muncul sebagai akibat dari perubahan kurikulum dan perubahan dari metode-metode pengajaran yang hanya
berpikir secara teks book.
diharapkan tidak puas dengan hanya mendapatkan apa yang diberikan oleh
guru.
24
Dari dua pendapat di atas, dapat ditari kesipulan bahwa maksud dari
perpustakaan sekolah adalah memberikan pelayanan pada sekolah agar
kegiatan kegiatan belajar digariskan dalam kurikulum dapat beijalan lancar
Menurut larasati Milburga bahwa fungsi perpustakaan adalah
1. Membantu para siswa untuk melaksanakan penelitian dengan membantu. Untuk mengemukaan keterangan -keterangan yang leih liras dari pelajaran yang di dapatinya.
2. Memupuk daya kritik siswa dari sumber belajar yang lebih bemuansa dan beraneka ragam wama sehingga siswa dapat mengetahui bahwa informasi ilmu pengetahuan dapat di berikan dengan cara yang berbeda-beda
3. Membantu memperkembangkan hobi siswa karena perpustakaan menyediakan buku-buku tentang ketrampilan.
4. Sebagai penerangan dan sumber informasi ilmu pengetahuan dan pnegembangan bagi para siswa.
5. Sebagai pusat dokumentasi berupa kopling, ilmu pengtahuan, buku-buku sejarah dan sebagainya.
6. Perpustakaan sebagai tempat rekreasi, sebab tersedianya buku-buku fiktif, majalah, surat kabar dapat membantu siswa untuk mengendurkn segala ketenangan dalam menerima pelajaran di kelas.25
Dari uraian di atas pepustakaan bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan ilmu pengetahuan khususmys pendidikan nasional.
Pendidikan yang bermutu adalah : pendidikan yang menghasilkan seseorang
yang tinggi kemampuannya untuk belajar, untuk memecahkan masalah dan untuk hidup. Jadi pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang ditandai
dengan proses yang pelik yang teijadi pada anak didik {mental, sikap dan pengetahuan) yang mengembangkan kemampuan lewat perpustakaan sekolah
untuk belajar.Sehinga dengan adanya perpustakaaan sekolah yang memadai dengan minat baca siswa yang sungguh-sungguh terhadap buku-buku
perpustakaan dan khususnya buku-buku pelajaran.
33
Sering beranggapan bahwa sebuah perpustakaan itu merupakan
kumpulan buku-buku, tetapi pendapat ini benar adanya, walaupun sifatnya
tidak mutlak. Sebab ruangan yang besar yang berisi koleksi buku saja tentu
bukan perpustakaan, melainkan toko buku atau gudang buku.
Unsur-unsur pemakai { peminjam buku} terhadap buku yang ada di dalam perpustakaan dapat dikatakan ciri utama suatu perpustakaan. Agar
koleksi tersebut dimanfaatkan maka harus dikelola dengan baik sesuai dengan aturan yang ada.
Sebagaimana dikutip oleh Drs. Ahmad Rohani HM, menurut pendapat sebagai ahli yaitu : Bahwa sumber belajar adalah segala sarana pengajaran
yang menyajikan pesan baik secara audio atau visual, yaitu meliputi : film,
video kaset, radio, audio kaset dan sebagainya.26 Sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu berupa data , orang atau wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh siswa.27
Dari pendapat para ahli tersebut, menyatakan bahwa kita belajar sebagai
pengetahuan, ketrampilan, sikap atu norma-norma tertentu dari lingkungan sekitar kita dari para guru, teman, buku-buku, laboratorium, perpustakaan dan lain-lain. Sumber belajar itulah yang memungkinkan kita berubah dari
pihak tidak terampil menjadi terampil. Karena sumber itu pulalah kita bisa
4. P erp u sta k a a n Sek olah seb a g a i S u m b er B ela ja r
26 Drs . Ahmad Rohani, HM, Media Pengajaran Edukatif ( Jakarta : Bumi Aksara, 1992),him. 122.
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dari sumber itulah yang
kita namakan sumber belajar.
Dari beberapa pemyataan tersebut dapat diartikan sumber belajar
secara sempit adalah buku-buku atau bahan-bahan tertulis atau cetak, dalam
hal ini yang dimaksud sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar seseorang atau anak didik dan memungkinkan teijadinya proses
belajar. Pada dasamya peranan perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah, sangatlah penting dan dominan bagi perkembangan dibidang
pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan sangatlah dibutuhkan peran
sertanya dalam meningkatkan mutu pendidikan Khusunya pendidikan nasional. Perpustakaan menjadi sentral dokumentasi, pusat pelestarian hasil
budaya bangsa serta pusat penelitian, pusat informasi pendidikan, pusat
penerangan dan juga rekreasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah
semua sumber yang meliputi data, orang, buku dan lain-lain. Yang digunakan oleh peserta anak didik maupun guru dalam proses belajar
mengajar.
D. Pengaruh Membaca Buku-Buku Agama Islam di Perpustakaan Terhadap Pengetahuan Agama Islam
Membaca merupakan pelajaran yang sangat penting untuk menambah
dan mencari ilmu pengetahuan serta meningkatkan akan prestasi belajar siswa
35
dari guru semata, akan tetapi dapat diperoleh dari berbagai kegiatan yang
dapat membantu proses belajar mengajar. Menumbuhkan gemar membaca
murid merupakan perwujudan seorang .pengajar terhadap peningkatan akan pengetahuan dan prestasi belajar anak didik. Yang menjadi masalah adalah
menumbuhkan minat membaca sesuai dengan kemauan dan kebutuhan murid Upaya untuk dapat menumbuhkan membaca murid terhadap buku-buku agama
seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal dapat dilakukan dengan : 1. Memperkenalkan buku-buku.
2. Memperkenalkan riwayat hidup tokoh-tokoh.
3. Memperkenalkan hasil karya sastrawan.
Sedang menurut Dra. Noer Khayati S mengemukakan pendapatnya bahwa
upaya untuk menumbuhkan membaca ada beberapa faktor sebagai berikut: 1. Memperkenalkan buku.
2. Membuat anotasi buku. 3. Contoh-contoh anotasi buku
4. Memperkenalkan riwayat hidup karya-karya sastrawan besar nasional dan intemasional.28 29
Dari pendapat terebut di atas, maka disimpulkan bahwa upaya untuk menumbuhkan gemar membaca murid maupun masyarakat terhadap buku-
buku agama di perpustakaan dapat dilakukan dengan memperkenalkan buku-
buku, membuat anotasi buku dan contohnya serta dengan cara
memperkenalkan riwayat hidup dan karya-karya beberapa sastrawan bear dan intemasional.
28 Depag RI, opcit, him. 874.
Dengan mendorong anak untuk selaLu gemar membaca buku-buku
agama yang memadai, diharapkan siswa dapat memahami, meresapi dan mampu menguasai apa yang terkandung dalam buku tersebut. Sehingga dapat
mewujudkan anakyang berkualitas dan berbudi Iuhur
Ralau kita hubungkan dengan pengertian belajar sebagai tingkah laku,
maka perubahan yang terdapat pada diri siswa merupakan nilai belajar dari siswa itu sendiri. Jadi pengetahuan agama itu baik apabila ilmunya dapat
b a b m
LAPORAN HASH PENELITIAN A. Situasi IJmum MIS Habibiyyah Tambakselo
l. Sejarah Berdirinya MIS Habibiyyah Tambakselo.
\
Tidak Iepas dari segala sesuatu yang ada di dunia ini mempunyai sejarah, seperti halnya MIS Habibiyyah yang merupakan sekolah dasar yang ada di desa
Tambakselo Kec. wirosari Kabupaten Grapbogan.
Pada tahun 1965 para tokoh-tokoh agama dan pemuka masyarakat bermusyawaroh
untuk membuat lembaga Pendidikan yang ada di desa itu. Sehingga pada tahun 1965 berhasil membuat gedung Yayasan sekolah untuk taman kanak-kanak.
Kemudian diteruskan pada tahun 1966 membuat gedung sekolah Yayasan tingkat dasar sebanyak 3 lokal yang dananya berasal dari swadana masyarakat yang diberi
nama MIS Habibiyyah Tambakselo II.Gedung tersebut pada waktu pagi digunakan
untuk sekolah MIS Habibiyyah yang berkurikulum dan waktu sore digunakan untuk Madrasah Diniyyaah.
Diantara tokoh-tokoh yang membuat gagasan tentang berdirinya MIS
Habibiyyah Tambakselo II adalah :
1. Bapak Kasbiyanto
2. Simbah Munawar
3. Bapak H. Machdum
4. Bapak H. Paimun
5. Bapak Muslih
6. Bapak Setu Parmin
7. Bapak Salamun.1
Pada awal ajaran barn murid yang masuk pada MIS Habibiyyah
Tambakselo II baru sekitar 30-an, berkat keija keras dan para pengurus dan
pengajar sehingga lambat laun menjadi lebih dari seratus. Diantara staf pengajar pada saat itu adalah: 1. Bapak H, Paimun
2. Bapak H. machdum
3. bapak Sujamo
4. Bapak Muslih 5. Bapak Abdul Karim 6. Bapak Surat.
Pada tahun 1992 MIS Habibiyyah Tambakselo II beralih nama menjadi MIS
Habibiyyyah Tambakselo, karena MIS Habibiyyah Tambakselo I yang ada di dusun Jatisari desa Tambakselo beralih menjadi Madrasah Ibtidaiyyah Negeri.
Pada tanggal 14 januari 1974 telah diakui dan disahkan sebagai lembaga Pendidikan swasta., berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departeman
Agama Propinsi Jawa Tengah Nomor D\ III \ WD \ 74 memberikan status Diakui
sampai sekarang.
39
2. Dasar dan Tujuan
Yayasan ini didirikan atas dasar:
❖ Falsafah Negara yaitu pancasila dan UUD 45 .
❖ Berasaskan Islam, ahli sunnah waljama’ah Sedangkan tujuan dari Yayasan ini adalah :
a. Membantu pemerintah dalam bidang pembangunan khususnya dalam bidang
sosial, baik mental \ spritual maupun material yang dijiwai taqwa kepada Allah
SWT dan sesui dengan dasar falsafah Negara pancasila dan UUD 45. b. Mempertinggi mutu Pendidikan Islam.
c. Berusaha melaksanakan ajaran-Ajaran Islam, dan Ahli sunnah waljama’ah.
3. Visi dan Misi MIS Habibiyyah
a. Visi:
Terwujudnya generasi penerus alim dan sholih memiliki dasar iman dan taqwa yang kuat, berahklak mulia, mengambangkan potensi dasar siswa untuk
penguasaan IPTEK.
b. Misi :
1. .Mengembangkan fitrah siswa agar menjadi muslim yang berahklak
mulia, memiliki aqidah Islamiyyah yang benar dan kuat serta memiliki
wawasan Islam yang kuat.
2. Mengembangkan fitrah siswa dalam pemahaman ajaran Islam agar
3. Mengembangkan potensi dasar untuk dapat berfikir kritis, obyektif,
rasional, sistimatis dalam upaya penguasaan IPTEK.
4. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam mewujudkan
dalam menghadapi era globalisasi
5. Menumbuhkan dan mendorong masa peka anak untuk menghafal surat-surat, ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist sebagai bekal dan landasan
hidup.
6. Menanamkan jiwa dan semangat disiplin, tertib, rajin belajar dan etos
keija yang tinggi, untuk mewujudkan manusia yang berkwalitas.
7.
4 . Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh MIS Habibiyyah
Tambakselo adalah memiliki gedung sekolah sendiri yang terdiri dari lima (5) kelas dua(2) ruang kantor, satu untuk guru dan satu lagi untuk ruang Kepala
Sekolah, TU, UKS dan menerima tamu. Satu (I) ruang perpustakaan, satu (I) ruang tempat WC, dan alat perabotnya tujuh lima (75) meja belajar beserta
kursinya,tujuh (7) buah lem ari, dua (2) meja tamu, satu (1) komputer, dua belas
(12) kursi gum dan papan tubs sebanyak lima (5)buah. Sedangkan ekstranya
41
5. Letak Geografis
Tinjaun penulis yang kami maksudkan adalah MIS Habibiyyah Tambakselo
menjalankan fungsinya sebagai salah satu lembaga Pendidikan formal.
MIS Habibiyyah tambakselo tepatnya di Dusun Bangsri Desa Tambakselo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Luas tanah yang dimiliki luas gedung
286 M dan lapangan olah raga 468 yang terdiri tanah gotong royong 468 M dan
tanah waqaf 286 M2
Lokasi MIS Habibiyyah Tambakselo ini, sangat ideal untuk belajar Mengajar, karena letaknya jauh dari jalan raya yaitu lima ratus meter dari jalan raya
dari jalan tersebit tidak terpengaruh oleh kebisingan suara mobil yang lewat sehingga pelaksanaan dari proses belajar mengajar dapat beijalan dengan tenang dan
lancar.
MIS Habibiyah tambakeslo kegiatan belajar Mengajar dilaksakan pada
waktu pagi, yang berada di pedesaan dan jarak dari kecamatan sekitar 4,5 km
kemudian jarak dari kantor kabupaten sekitar 25,5 km. Lokasi gedung MIS Habibiyyah Tambakselo
utara
V < selatan
D D D D D
P E
□
A C *1Keterangan:
B : Ruang Kepala Sekolah dan ruang tamu
C : Ruang perpustakaan
D : Ruang Kelas yang digunakan untuk proses belajar Mengajar
E : Masjid
F : Lapangan yang digunakan untuk olah raga dan upacara G : Sungai
H : Jalan
6. Keadaan Guru MIS Habibiyyah Tambakselo
Jumlah tenaga edukalif di MIS Habibiyyah Tambakselo seluruhnya berjumlah 7 tenaga pengajar ditambah satu kepala Sekolah. Untuk lebih jelasnya
dapat kita lihat. Untuk lebih jelasnya lebih jelasnya dapat kita lihat dalam table
berikut:
No Nama
Pendidikan
Jabatan Guru
Kelas
1 Abdul Rosyid SI Kepala Madrasah
-2 Zaenuri SI Wakamad dan Guru VI
3 Tuminah UGA Guru I
4 Sukisman PGAP Guru IV
5 Ahmad Zuhri D. 11 Guru V
6 Miftahul Hasanah D. II Guru II
7 Shofiyul Umam D. II Guru III
8 Mansur Hidayat SI Guru III dan IV
Dikutip: dari data ceadaan guru MIS Habibiyyah Tambakselo
43
7. Keadaan Murid MTS Habibiyyah Tambakselo
Jumlah murid MIS Habibiyyah Tambakselo seluruhnya ada 173 murid, yang terdiri dari 88 putra dan 85 putri. Untuk lebih jelasnya kami sajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Kelas
Murid Jumlah
Putra Putri
1 17 16 33
2 11 4 15
3 12 17 29
4 19 19 38
5 12 13 25
6 17 16 33
Jumlah 88 85 173
8. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mrupakan pembagian tugas, terutama mengenai
penempatan personil yang dihubungkan dengan garis tugas dan kekuasaan serta tangguang jawab di dalam keseluruan organisasi, untuk jelasnya dapat dilihat dalam
TABEL II
DATA PENGETAHUAN AGAMA ISLAM MURID MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO WIROSARI GROBOGAN
39 M.13 8
40 N.14 8
41 0.15 8
42 P.16 7
43 Q.17 8
44 R.18 8
45 S.19 8
46 T.20 8
47 U.21 8
BA B IV
ANALISIS DATA
Bab ini merupakan analisa bab HI, penulis berusaha untuk menganaiisa data
yang telah terknmpuL dan hasiL penehtian. Sehmgga data tersebut menjadi bermakna
pokok masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan dalam bab pertama.
A, Sistematika Anaiisis Data
Adapun sistematika anaiisis data yang penulis tempuh meliputi tiga jenjang
penganaiisaan sebagai berikut.: a. Analisa Pertama
Untuk mengelahui Tingkat pengelahuan murid lentang pengetahuan agama Islam
pada MIS Habibiyyah Tambakselo
b. Analisa kedua.
Untuk mengetahui minat baca buku di perpustakaan sekolah murid MIS Habibiyah
Tambakselo
c. Anaiisis Ketiga.
Untuk mengetahui bagaimanakah Tingkat membaca buku agama di perputakaan
sekolah terhadap pengetahuan agama Islam.
Setelah diadakan perskoran atau pemlaian hasil angket, maka dapat dilakukan
analisisi sebagai berikut:
a. Menentukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara menentukan range :
R = H- L+I Keterangan :
R : Range
H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah R = 89- 64+ 1
= 26
sehingga dapat diketahui interval nilai:
Range
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi Dan interval nilai seperti pada
tabel dibawah in i:
Langkah selanjutnya adalah mencari mean ( nilai rata-rata masing-masing variabel ). Dalam menentukan nilai rata-rata ini penulis menggunakan rumus
statistik sebagai berikut:
S F.X
49
Adapun frekwensi yang diperoleh dari dari variabel minat baca murid MIS
habibiyyah Tambakselo Wirosari Grobogan terhadap buku pengetahuan agama
Islam di perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
b. Menentukan distribusi frekwensi
TABEL H
DISTRIBUSI FREKWENSI TENTANG MINAT BACA BUKU AGAMA ISLAM DT PERPUSTAKAAN SEKOLAH (X)
MURID MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO
No Inteval Frekwensi (fi) Prosentase
1 8 8 -9 3 1 2,08%
2 82-87 9 18,75%
3 76 -81 10 20,83%
4 70 -75 24 50%
5 64-69 4 8,33%
I 48 100%
Dari tabel tersebut di atas yaitu tabel frekwensi tentang minat baca murid MIS Habibiyyah Tambakselo telah diperoleh nilai sebagai berikut: untuk interval 88 - 93
dengan nilai 2,08 %, untuk interval 82 - 87 dengan nilai 18,75 %, untuk interval 76-81 dengan nilai 20,83 %, untuk interval nilai 70 - 75 dengan nilai 50% dan
untuk interval 64 - 69 dengan nilai 8,33%.
R= H — L + I
= 9 - 6 + 1 = 4
Sehingga dapat diketahui interval nilai: Range
i = ---Jumlah Interval 4
5
= 0,8
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai pada
tabel di bawah ini:
TABEL III
INTERVAL NILAIVARIABEL PENGETAHUAN AGAMA ISLAM (Y)
INTERVAL NILAI KATEGORI
80-89 Baik sekali
70-79 Baik
60-69 Cukup
50-59 Kurang
51
b. Tabel Distribusi Frekwensi
TABELIV
DISTRIBUSI FREKWENSI PENGETAHUAN AGAMA ISLAM (Y) MURID MIS UABIBIYYAH TAMBAKSELO WIROSARI GROBOGAN
No Interval Frekwensi Prosentase
1 6 1 2,08 %
2 7 17 35,41%
3 8 27 36,25 %
4 9 3 6,25 %
X 48 100%
Dari tabel tersebut di atas yaitu tabel frekwensi tentang pengetahuan agama Islam murid MIS Habibiyyah Tambakselo Wirosari telah diperoleh nilai sebagai
berikut : untuk interval 6 dengan nilai 2,08 %, untuk interval 7 dengan nilai 35,41
%, untuk interval 8 dengan nilai 36,25 %, untuk interval 9 dengan nilai 6,25 %. Untuk mengetahui kualitas masing-masing variabel, maka dapat di tempuh
dengan mencari rata-rata ( mean) yaitu :
£ x
MX = ---N.n (Jumlah Item)
3643 48 = 75,89583
MY = ---N
48 = 7,666 Keterangan :
Dengan demikian hasil dari nilai kualitatif untuk variabel X apabila
diterapkan pada tabel interval nilai, maka menduduki interval antara 70-75 dan
termasuk dal am kualitas sedang.
Sedangkan hasil nilai kualitatif untuk variabel Y Apabila diterapkan pada
interval nilai, maka menduduki interval antara 78-82 dan termasuk dalam kualitas sedang.
B PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam pengujian hipotesis ini akan di uji tentang kebenaran dalam
menentukan pengaruh minat baca pelajaran di perpustakaan sekolah (X) terhadap
pengetahuan agama Islam (Y).
Untuk memudahkan dalam analisis regresi dengan skor deviasi ini maka
perlu dibuat tabel kerja regresi minat baca buku pelajaran di perpustakaan sekolah
dan pengetahuan agama Islam di MIS Habibiyyah Tambakselo sebagaimana dalam
53
TABEL V
TABEL KORELASIANTARA MINAT BACA BUKU PELAJARAN DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENGETAHUAN AGAMA
ISLAM PADA MIS HABIBIYYAH TAMBAKSELO WIROSARI
No X Y X2 Y2 XY
Dari tabel tersebut nilai sebesar sebagai berikut:
N = 48
E X = 3643
EY2 = 368
E X 2 = 278.119
E
Y = 2840E
XY =28003Setelah hasil data tersebut diketahui langkah selanjutnya adalah
memasukkan hasil data tersebut ke dal am rum us regresi satu prediktor dengan uji
Freg.
Untuk mengetahui benar tidaknya hipotesa yang digunakan, maka perlu dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi dua prediktor dengan
uji f reg yang mengacu dari data yang telah diperoleh dari analisis pendahuluan
dengan rumus:
E x y
rxy =
---(E x
2)( E
y 2)
Adapun langkah yang tempuh adalah sebagai berikut:
1. Mencari score deviasi
a.Y2 = E X 2- (E X )2
2. mencari persamaan garis regresi:
Y = ax + k Keterangan:
Y = Perkiraan harga Y, sebagai variabel yang tergantung pada harga X
ax = Perkiraan A dalam regresi linier Y pada X
k = Perkiraan B dalam regresi linier Y pada X
Untuk mengetahui Y, terlebih dahulu harus dicari harga a dan harga X
Jadi harga a adalah = 0.044976
Selanjutnya adalah mengetahui harga k dengan menggunakan rumus: