• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Mekanisme koping wanita menopause sebelum dan sesudah dilakukan

pendidikan kesehatan tanpa maupun dengan focus group discussion.

Nilai uji Pearson Chi-Square (X2) sebesar 0.068, yang berarti bahwa ada keterkaitan/ hubungan positif pemberian pendidikan kesehatan tanpa maupun dengan focus group discussion dalam meningkatkan kemampuan koping wanita menopause.

Pendidikan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, keompok atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup. Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu, dan dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri menjadi mandiri (Suliha et al., 2002).

Melalui pendidikan kesehatan diharapkan ada perubahan perilaku yang mencakup tiga ranah perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan sehingga seseorang akan memahami tentang keadaan, masalah serta strategi pemecahan masalahnya. Hasil perubahan pengubahan perilaku yang diharapkan pada hakikaktnya adalah perilaku sehat yang berupa emosi, pengetahuan, pikiran, keinginan, tindakan nyata dari individu, kelompok dan masyarakat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Indarwati (2009) tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit BPH dan tatalaksana posoperasi terhadap penurunan kecemasan pasien preoperatif BPH, bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan ( p = 0.02). Pemahaman seseorang akan prosedur serta kondisi mengurangi kecemasan yang timbul akibat adanya ancaman integritas. Banyak faktor yang

commit to user

mempengaruhi keberhasilan dari suatu pendidikan kesehatan diantara kesadaran individu untuk mau memahami tentang topik, tingkat pendidikan, situasi baik internal maupun eksternal diri, motivasi (Notoatmojo, 2003)..

Menurut Slameto (2003) faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku dari suatu proses belajar adalah faktor jasmani yang terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh, serta faktor psikologis yang terdiri dari inteligensi, minat, bakat motif, kematangan dan kesiapan dan faktor keluarga. Dengan melihat data umum usia, status pendidikan, kejadian menopause dan status pekerjaan yang memungkinkan wanita menopause berhubungan dengan banyak teman sebagai salah satu faktor yang menyebabkan signifikansi perubahan mekanisme koping dari mal adaptif ke perilaku adapatif baik pada kelompok yang diberikan pendidikan dengan atau tanpa focus group discussion.

Setiap wanita akan mengalami masa berhentinya haid atau menstruasi (menopause). Banyak wanita yang merasa depresi hal ini dikarenakan pada usia 40 – 50 tahun sering dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan bagi wanita. Beberapa kekhawatiran berawal dari pemikiran akan menjadi tidak sehat, tidak bugar dan tidak cantik. Berdasarkan pada penelitian terkait yang Tika Larasati (2007.) menyebutkan bahwa wanita menopause yang mempuyai kualitas hidup baik selalu berusaha meredam emosi agar tidak mudah marah, menjaga hubungan sosial dengan memperbanyak teman dan mempertahankan lingkungan yang mendukung. Hal ini juga dapat dilihat dari kemampuan wanita menopause mengenali diri sendiri (menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki), mampu beradaptasi dengan kondisi menopause, dapat merasakan penderitaan orang lain, mempunyai perasaan kasih sayang, bersikap optimis dan mengembangkan sikap empati. Sikap dan perilaku diatas dapat memberikan mekanisme koping yang adaptif.

commit to user

2. Keefektifan focus group discussion dalam memaksimalkan mekanisme

koping pada wanita menopause.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan kemampuan koping pada kelompok pendidikan kesehatan tanpa focus group discussion dengan kelompok pendidikan kesehatan dengan focus group discussion. Peningkatan kemampuan koping sebelum dan sesudah perlakuan antara kelompok pendidikan kesehatan tanpa maupun dengan focus group discussion menunjukkan bahwa dengan diberikan focus group discussion semakin meningkatkan kemampuan seseorang. Focus group discussion adalah suatu kegiatan diskusi kelompok yang diadakan untuk kepentingan khusus guna mendiskusikan suatu masalah tertentu melalui curah pendapat (brain storming) dengan peserta terfokus dan bersifat homogen (Munir, 2004). Dengan focus group discussion setiap peserta mempunyai kesempatan mengeluarkan pendapatnya dan mendapat tanggapan dari anggota yang lain, jika dilakukan pada kelompok dengan permasalahan yang sama dan saling melakukan curah pendapat dengan saling menungkapkan perasaan diharapkan dapat membuat mekanisme koping wanita dengan menopause menjadi adaptif. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Rifai (2002) tentang pengaruh terapi aktifitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi dengan lingkungan pada masyarakat Desa Kemiri Kabupaten Jember oleh. Hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi aktifitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi (p=0,008). Kemampuan seseorang untuk beradaptasi/ bersosialisasi didukung oleh kemauan internal dalam diri dalam beradaptasi, motivasi dari orang lain bahkan diperkuat bila ada kesamaan kondisi.

Hal ini dimungkinkan bahwa mekanisme koping wanita menopause adaptif dalam menghadapi permasalahan, salah satu penunjang adalah adanya pasangan yang masih hidup sebagai motivator dan bertukar pendapat, dimana menurut Stuart dan Sundeen (2005) mengatakan bahwa dalam mengatasi stressor dapat dilakukan dengan

commit to user

adanya dukungan sosial (keluarga, teman dan masyarakat). Mekanisme koping (Lazarus, 2000) mengatakan bahwa perubahan kognitif dan perilaku secara tetap untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal dengan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Dalam mekanisme koping dikenal dengan strategi koping dimana cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh cara sumber daya individu salah satunya adalah ketrampilan sosial dan dukungan sosial dan materi. Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan tindakan yang tepat. Ketrampilan ini oleh peneliti dikembangkan dengan menggunakan teknik focus group discussion yang diterapkan pada wanita menopause dalam mendapatkan mekanisme koping yang adaptif.

Hasil penelitian ini melanjutkan studi fenomenologi pada peneliti sebelumnya tentang pengalaman seksualitas pada wanita menopause dengan beberapa masalah berkurangnya gairah dalam seksual, vagina terasa kering dan ada kendala tidak mencapai orgasme. Perubahan yang terjadi pada fisik dan psikologis wanita dengan menopause menimbulkan respon yang berbeda pada setiap wanita yang mengalami, sehingga peneliti mencoba mencari alternatif tindakan dalam membantu wanita menopause melalui metode pendidikan kesehatan dengan atau tanpa focus group discussion, dan dari penelitian yang didapatkan bahwa focus group discussion efektif dalam memaksimalkan mekanisme koping pada wanita menopause.

commit to user

Oleh karena itu seyogyanya tehnik focus group discussion bisa diterapkan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh wanita menopause khususnya, serta bisa dikembangkan untuk mengatasi masalah – masalah psikologis lain yang memungkinkan seseorang kesulitan dalam mengungkapkan atau eksploitasi permasalahannya, focus group discussion memfasiltasi seseorang untuk bisa mengeksplorasi masalah kepada orang lain sehingga orang lain bisa membantu dalam pemilihan strategi koping adaptif yang sesuai.

Dokumen terkait