• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema 4.2 Rumus Penambahan Subjek

C. Pembahasan Penelitian

Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di SMA Taruna Terpadu Bogor Centre School 2018” yang dikaitkan dengan kesesuaian ataupun kitidaksesuaian konsep teoritis dengan hasil penelitian di lapangan.

1. Pengetahuan Remaja tentang Pencegahan Infeksi Menular Seksual Pengetahuan adalah hasil pengindaraan atau hasil tahu seseorang terhadap objek tertentu melalui pengindraan (penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan perabaan). (Notoatmodjo,2014)

Pengetahuan remaja tentang pencegahan infeksi menular seksual dalam penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dari 85 responden siswa-siswi SMA Taruna Terpadu Bogor 2018 , kurang dari setengahnya memiliki pengetahuan cukup sebanyak 36 orang (42%),yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 25 orang (30%) dan sebagian kecilnya memiliki pengetahuan baik sebanyak 24 orang (28%).

Hasil tersebut menunjukan kesesuaian dengan hasil penelitian Tryningtyas (2015) didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang Infeksi Menular Seksual berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak (56.5%) dari 84 responden.

Pengetahuan Dapat dipengaruhi beberapa faktor menurut Riyanto (2013) yaitu usia, pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi serta lingkungan.

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang . semakin bertambah usia seseorang semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa remaja yang menjadi responden kurang dari setengahnya yang memiliki pengetahuan baik berasal dari usia 16 tahun sebanyak 21 orang (45%) pengetahuan kurang berasal dari usia 15 tahun sebanyak 1 orang (11%).

Jenis Kelamin menentukan bagaimana dan apa yang harus diketahui oleh laki-laki dan perempuan mengenai masalah seksualitas, termasuk perilaku seksual, kehamilan dan Infeksi Menular seksual.

Dalam penelitian ini didapatkan yang memiliki pengetahuan cukup lebih dari setengahnya sebanyak 20 responden (44%) berjenis kelamin laki-laki dan sebagian kecilnya sebanyak 10 siswa (25%) berjenis kelamin perempuan memiliki pengetahuan kurang.

Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah (baik formal maupuan informal) yan berlangsung seumur hidup dalam hal ini di SMA Taruna Terpadu Bogor Centre School memiliki 2 kelas peminatan yakni Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam penelitian ini didapatkan kurang dari setengahnya sebanyak 41 orang (48%) berasal dari kelas X IPA dan sebanyak 9 orang (45%) siswa berasal dari kelas IPS karena dalam hal mata pelajaran kelas IPA memiliki mata pelajaran biologi sedangkan dalam kelas IPS tidak memiliki mata pelajaran seperi biologi.

Sumber informasi adalah sarana penyampaian pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya melalui radio,surat kabar, televisi dan internet. Hasil penelitian ini menunjukan media massa memperoleh hasil terbanyak yaitu lebih dari setengahnya 54 orang (63%) mendapatkan informasi melalui media massa dan sebanyak 7 orang (8%) mendapatkan informasi dari teman.

Penelitian ini sesuai dengan penelitin yang dilakukan oleh (Tryningtyas,2015) dengan media massa sebagai sumber informasi terbanyak yang diperoleh siswa yakni 45 responden (34,1%) dan sebanyak 25 responden (18%) mendapatkan informasi dari teman.

pada siswa SMA Al-Asiyah Cibinong.

Hasil tersebut menunjukan kesesuaian antara penelitian yang dilakukan dengan teori yang dikemukanan oleh riyanto.

2. Sikap remaja mengenai Pencegahan Infeksi Menular Seksual

Sikap merupakan reaksi atau respon tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan reaksi tertutup bukan

merupakan reaksi terbuka seperti tingkah laku. Sikap merupakan kesiapan untuk beraksi terhadap objek lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo,2014)

Dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukan bahwa sikap remaja mengenai Pencegahan Infeksi Menular Seksual di SMA Taruna Terpadu Bogor Centre School 2018 dari 85 responden menunjukan bahwa lebih dari setengahnya 54 orang (64%) memiliki sikap positif dan kurang dari setengahnya sebanyak 31 orang (36%) menunjukan sikap negatif.

Hal tersebut menunjukan kesesuian dengan penelitian yang dilakukan oleh Chiuman (2009) dengan hasil penelitian bahwa sikap remaja mengenai pencegahan infeksi menular seksual adalah cukup baik sebanyak 48 orang (57,1%) dengan sikap positif dan sebanyak 31 (36,9%) dengan sikap negatif.

Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut Wawan dan Dewi (2011) yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosial. Pada penelitian ini menunjukan kesesuaian antara hasil penelitian dan teori yang dikemukakan oleh wawan dan dewi yakni

Pengalaman pribadi Menurut Wawan dan Dewi (2011) untuk dapat menjadi dasar sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu , sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan adanya kesesuaian dengan teori tersebut , terbukti didapatkannya sikap remaja berdasarkan usia yang menunjukan remaja yang memiliki sikap positif lebih dari setengahnya terdapat pada remaja usia 17 tahun yaitu sebanyak 15 dari 26 orang (58%) dan yang memiliki sikap negatif ada pada usia 15 tahun sebanyak 5 dari 9 orang (56%).

Lembaga pendidikan Menurut Wawan dan Dewi (2011) konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap. Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan hal ini terbukti dengan didapatkan hasil yaitu reaponden dengan sikap positif setengahnya terdapat pada kelas X IPA sebanyak 20 dari 40 orang (50%) dan lebih dari setengahnya dari XI IPA sebanyak 10 dari 16 orang (63%) sedangkan yang memiliki sikap negatif kurang dari setengahnya berasal dari kelas X IPS sebanyak 4 dari 9 orang (44%) dan lebih dari setengahnya kelas XI IPS sebanyak 11 dari 20 orang (55%).

Media massa Menurut Wawan dan Dewi (2011) dalam pemberitaan surat kabar atau media massa lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya akibatnya berpengaruh terhadap sikap. Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan hal ini

terbukti dengan di dapatkan hasil yaitu responden dengan sikap positif lebih dari setengahnya mendapat sumber informasi dari orang tua sebanyak 6 dari 8 orang (75%) sedangkan responden dengan sikap negatif sebagian besar yakni 6 dari 7 orang (86%) mendapat informasi dari teman.

Dokumen terkait