• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan hasil penelitian “ Tingkat kematangan karier dari siswa- siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016 ”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan hasil penelitian “ Tingkat kematangan karier dari siswa- siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016 ”

Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar dalam tabel 9, terdapat 6 siswa (13,3%) yang memiliki kematangan karier sangat tinggi. Terdapat 27siswa (60%) yang memiliki kematangan karier tinggi. Terdapat 11siswa (24,4%) yang memiliki kematangan karier sedang. Terdapat 1 siswa (2,2%) yang memiliki kematangan karier rendah, serta tidak terdapat siswa yang memiliki kematangan karier sangat rendah. Paparan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (60%) kelas XIISMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi.

Ini sejalan dengan pendapat Super (Winkel dan Hastuti, 2004: 633) yang menyatakan bahwa “ Indikasi kematangan vokasional (karier) adalah kemampuan untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggung jawab, serta kesadaran akan segala factor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan jabatan atau pemantapan diri dalam suatu jabatan”. Dalam konteks ini siswa belum sampai pada tahap pemilihan jabatan, tetapi baru dalam tahap membuat perencanaan dan memilih studi lanjut atau pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Berdasarkan pendapat Super di atas, dapat dikatakan bahwa para siswa ini sudah tampak yakin bahwa jurusan yang mereka tekuni saat ini sudah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki untuk memasuki dunia kerja.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti. Pada awalnya peneliti berasumsi bahwa tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung, Kutai Barat tahun 2015/2016 kurang matang dalam bidang kariernya. Ternyata dugaan itu kurang tepat terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa sebagian besar para siswa tingkat kematangan kariernya tinggi.

Kematangan karier ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi kematangan karier para siswa, antara lain: Pertama, faktor pendidikan sekolah. Faktor pendidikan sekolah, dalam hal ini pelayanan bimbingan klasikal dalam bidang karier yang diterima tampaknya dapat membantu siswa mengenal

karakteristik diri, memperoleh pemahaman tentang berbagai bidang pekerjaan atau studi lanjut yang akan mereka masuki, mengambil keputusan karier, dan dalam memilih pekerjaan atau jurusan studi lanjut. Kedua, faktor pengaruh keluarga. Faktor pengaruh keluarga terutama bantuan dari orang tua. Bantuan orang tua dapat berupa perhatian dan kasih sayang yang membentuk konsep diri yang positif, dukungan dalam hal studi, dorongan untuk berprestasi, dan informasi tentang pendidikan dan bidang pekerjaan yang ada di masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa para siswa sudah memiliki persiapan yang tinggi untuk masuk ke dalam dunia kerja. Nampak dari hasil penelitan dan semua pilihan sudah direncanakan secara matang dan dipertimbangkan secara realistis.

Hasil penelitian siswa kelas XII SMK 1 Lingggang Bigung, Kutai Barat tahun 2015/2016ditemukan 24,4% siswa berada pada tingkat kematangan karier sedang. Rendahnya tingkat kematangan karier pada siswa dapat juga disebabkan faktor individu, faktor keluarga, dan faktor lingkungan/sekolah. Faktor individu biasanya muncul karena kurang menyadari bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki. Faktor keluarga adanya kecenderungan siswa merasa tidak dihargai keputusannya, tidak mendapatkan perhatian khusus, kurangnya bantuan perencanaan karier. Sedangkan faktor lingkungan/sekolah, bisa jadi siswa kurang menangkap materi bimbingan, sehingga menjadi tidak efektif bagi mereka dan tujuan pelayanan bimbingan menjadi tidak tercapai atau tidak adanya

layanan bimbingan dan konseling di sekolah.Ada kemungkinan juga para siswa kurang menangkap maksud dari pernyataan item-item tertentu dalam kuesioner penelitian ini. Kekeliruan siswa dalam menangkap maksud item akan berpengaruh pada jawabannya. Item-item tersebut boleh jadi tidak mampu melukiskan keadaan siswa sebenarnya.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa para siswa ini membutuhkan bantuan dari pihak lain, yaitu sekolah/pembimbing, orang tua yang memungkinkan siswa mampu mempersiapkankematangan karier untuk menyongsong ke tahap dunia kerja. Adapun tahap yang dapat dilakukan guru pembimbing(sekolah) dalam menangani masalah ini antara lain dengan memberikan pelayanan bimbingan karier secara kelompok/konseling kelompok atau konseling karier secara individual. Sedangkan orang tua dapat berupa dukungan dan pemberian informasi yang tepat mengenai pekerjaan yang sesuai dengan jurusan dan keinginan siswa. Dengan demikan kemungkinan mereka akan memiliki kematangan karier yang tinggi akan tercapai dan matang dalam persiapan atau perencanaan duniakerja.

55

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran. Kesimpulan yang disajikan dalam bagian ini berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kesulitan yang dialami peneliti serta pengalaman selama menyelesaikan penulisan skripsi. Saran yang diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak yang terkait dan usulan untuk peneliti lain.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Tahun Ajaran 2015/2016 termasuk tinggi dalam hal kariernya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa kematangan karier pada siswa mendapat skor60% tinggi.

2. Ditemukan 7 item yang capaian skornya rendah dan diusulkan sebagai topik-topik bimbingan karier untuk membantu siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung meningkatkan kematangan kariernya.

B. Keterbatasan

1. Peneliti menyadari bahwa kuesioner Kematangan Karier yang disusun masih jauh dari sempurna, diantaranya adalah kurang tepat dalam pemilihan kata (kurang teliti), dan tidak melakukan uji coba kuesioner

terlebih dahulu.

2. Tempat untuk penelitian yang jauh sehingga peneliti hanya memantau lewat media social atau jejaring sosial, serta waktu untuk penelitian yang terbatas dengan alasan kelas XII mulai memasuki masa Try Out.

3. Sulitnya mencari sampel siswa karena beberapa sekolah tidak mau meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dengan alasan fokus ujian. C. Saran

Berikut ini dikemukakan saran-saran bagi pihak-pihak yang terkait sesuai dengan hasil penelitian

1.Pihak Sekolah/Guru Pembimbing

Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memiliki kematangan karier yang rendah meski semua aspek berada dalam kategori tinggi, serta ditemukan item yang memiliki nilai paling rendah. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah diantaranya:

a. Alangkah baiknya sekolah memiliki guru bimbingan dan konseling, supaya peserta didik mendapatkan layanan dan bimbingan sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah.

b. Apabila tidak memiliki guru pembimbing di sekolah, setidaknya wali kelas dibekali kemampuan dalam memberikan layanan bimbingan, sehingga mampu mengatasi permasalahan siswa yang terjadi di sekolah.

2.Siswa SMK 1 Linggang Bigung

Untuk siswa SMK 1 Linggang Bigung maupun siswa pada sekolah lainnya,alangkah baiknya para siswa lebih terbuka dalam mengisi kuesioner, karena penelitian yang dilakukan juga bermanfaat bagi siswa dan sekolah sebagai koreksi ataupun masukan agar pelayanan bimbingan dapat berjalan lebih baik lagi.

3.Peneliti lain

a.Meninjau kuesioner dengan teliti terutama dalam penggunaan bahasa sehingga mudah untuk dipahami.

b.Melakukan triangulasi dengan menggunakan teknik observasi serta wawancara untuk menguatkan hasil penelitian.

c.Menentukan tempat dan waktu penelitian secara tepat, agar tidak memakan waktu yang lama dan mudah dijangkau.

58

Dokumen terkait