• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Pengaruh Bukti Fisik terhadap Keinginan Pasien Jamkesmas Dirawat Inap Kembali di Rumah Sakit Sembiring

Bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Bukti fisik/penampilan fisik dimaksudkan

untuk menarik perhatian konsumen. Penampilan fisik dimaksud seperti gedung,

peralatan, perlengkapan, dan pegawai yang dimilikinya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bukti fisik terhadap

keinginan pasien jamkesmas dirawat inap kembali Rumah Sakit Sembiring

(p<0,005). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa banyak responden yang

tidak setuju terhadap bukti fisik Rumah Sakit Sembiring dengan alasan kurangnya

kebersihan Rumah Sakit Sembiring, serta terdapat beberapa pegawai di Rumah Sakit

Sembiring yang kurang rapi, alat kedokteran kurang lengkap dan kurang canggih.

Untuk meningkatkan persepsi pasien terhadap bukti fisik Rumah Sakit Sembiring,

perlu menjaga kebersihan gedung, adanya seragam pegawai, sehingga lebih rapi

dilihat oleh pasien, serta menambah kelengkapan alat-alat kedokteran sebagai fasilitas

rumah sakit.

Hal ini sejalan dengan pendapat Zithalm dan Bitner (2004) yang menyatakan

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan.

Juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muninjaya (2004) yang

menyatakan bahwa bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan pasien memilih

perawatan di R.S. Sanglah Denpasar.

5.2. Pengaruh Keandalan terhadap Keinginan Pasien Jamkesmas Dirawat Inap Kembali di Rumah Sakit Sembiring

Keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai

yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Prosedur yang cepat, ketepatan dan

kecepatan waktu layanan serta keakuratan data merupakan bagian dari kehandalan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keandalan terhadap

keinginan pasien jamkesmas dirawat inap kembali Rumah Sakit Sembiring (p<

0,005). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden banyak yang tidak

setuju terhadap keandalan Rumah Sakit Sembiring dengan alasan prosedur di Rumah

Sakit Sembiring terlalu panjang, pelayanan lambat sehingga pasien lama menunggu,

pegawai kurang tepat waktu dalam melayani pasien, penanganan administrasi kurang

akurat. Untuk meningkatkan persepsi pasien terhadap keandalan Rumah Sakit

Sembiring, perlu prosedur yang sederhana, pelayanan yang cepat sehingga pasien

tidak terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan, serta peningkatan

pelayanan administrasi.

Hal ini sejalan dengan pendapat Tenang Sebayang (2003) yang menyatakan

(2004) menyatakan bahwa keandalan berpengaruh terhadap keputusan pasien

memilih perawatan di R.S. Sanglah Denpasar.

5.3. Pengaruh Daya Tanggap terhadap Keinginan Pasien Jamkesmas Dirawat Inap Kembali di Rumah Sakit Sembiring

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh daya tanggap terhadap

keinginan pasien jamkesmas dirawat inap kembali Rumah Sakit Sembiring (p <

0,005). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden banyak yang tidak

setuju terhadap daya tanggap Rumah Sakit Sembiring dengan alasan kurangnya daya

tanggap dan simpatik petugas dalam menangani keluhan pasien, dan kurang dalam

pemberian informasi yang jelas atas pertanyaan pasien. Untuk meningkatkan persepsi

pasien terhadap daya tanggap Rumah Sakit Sembiring, perlu meningkatkan sikap dan

etika pelayanan keperawatan yang profesional dari petugas. Selain itu juga harus

dapat memberikan informasi proporsional atas pertanyaan pasien sehingga pasien

lebih merasa senang dalam memanfaatkan Rumah Sakit Sembiring.

Hal ini sesuai dengan pendapat Parasuraman, (2005) yang menyatakan bahwa

daya tanggap yang merupakan bagian dari dimensi kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap harapan pelanggan atas jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. Juga

sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muninjaya, (2004) yang

menyatakan bahwa daya tanggap berpengaruh terhadap keputusan pasien memilih

5.4. Pengaruh Jaminan Kepastian terhadap Keinginan Pasien Jamkesmas Dirawat Inap Kembali di Rumah Sakit Sembiring

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jaminan kepastian

terhadap keinginan pasien jamkesmas dirawat inap kembali Rumah Sakit Sembiring

(p < 0,005). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden banyak yang

tidak setuju terhadap jaminan Rumah Sakit Sembiring dengan alasan dokter kurang

cepat tanggap menangani pasien, kurang menjelaskan penyakit pasien dengan rinci,

kurang dalam memberi penjelasan rinci atas suatu tindakan, perawat kurang cekatan

memberi pertolongan pertama dan memasang peralatan yang dibutuhkan pasien.

Untuk meningkatkan persepsi pasien terhadap jaminan Rumah Sakit Sembiring,

petugas sangat diharapkan mampu memberi penjelasan tentang penyakit dan keluhan

yang diderita pasien serta dapat memberikan rencana tindakan serta pengobatan

dengan terperinci.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, Rita Aswati (2005) yang

menyatakan ada hubungan kemudahan pelayanan dan sistem rujukan dengan

keputusan memanfaatkan pelayanan rujukan ibu. Juga sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Tenang Sebayang (2003) yang menyatakan ada pengaruh mutu

5.5. Pengaruh Empati terhadap Keinginan Pasien Jamkesmas Dirawat Inap Kembali di Rumah Sakit Sembiring

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh empati terhadap

keinginan pasien jamkesmas dirawat inap kembali Rumah Sakit Sembiring (p <

0,005). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden banyak yang tidak

setuju terhadap empati Rumah Sakit Sembiring dengan alasan sangat sulit

berkomunikasi dengan petugas di Rumah Sakit Sembiring sehingga sering pasien

bingung dengan pelayanan yang diberikan tersebut karena kurangnya informasi dari

petugas serta kurangnya perhatian dari petugas. Untuk meningkatkan persepsi pasien

terhadap empati Rumah Sakit Sembiring, sangat diharapkan kemudahan dalam

berkomunikasi dengan petugas.

Hal ini seusai dengan pendapat Parasuraman, (2005) yang menyatakan bahwa

empati yang merupakan bagian dari dimensi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

harapan pelanggan atas jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. Juga sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muninjaya (2004) yang menyatakan

bahwa empati berpengaruh terhadap keputusan pasien memilih perawatan di R.S.

Dokumen terkait