• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usahatani melon varietas MAI 119 dan usahatani melon varietas Action merupakan suatu usahatani yang membudidayakan tanaman melon pada lahan sawah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah petani yang telah menggunakan varietas MAI 119 masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah petani melon varietas Action, dimana petani yang mengusahakan melon varietas MAI 119 hanya terdapat di desa Kecik.

Usahatani yang dilakukan oleh petani tidak dapat terlepas dari berbagai jenis masukan yang digunakan. Salah satu masukan yang sangat penting dalam kegiatan usahatani adalah benih. Berdasarkan jumlah benih yang digunakan, usahatani melon varietas MAI 119 dan usahatani melon varietas Action menggunakan jumlah benih yang sama karena kebutuhan benih kedua usahatani ini relatif sama. Dalam hal budidaya melon yang dilakukan di daerah penelitian, para petani masih belum terlalu mengikuti anjuran dalam penggunaan pupuk dan pestisida. BPP setempat telah memberikan dosis anjuran pemakaian pupuk dasar dan pupuk susulan, sedangkan pada kenyata- annya, baik pada usahatani melon varietas MAI 119 maupun melon varietas Action, rata-rata dosis pemakaian pupuk ZA, SP-36, NPK dan KNO lebih tinggi dari dosis yang dianjurkan. Sedangkan untuk pemakaian pupuk kompos dan KCl, pada kedua usahatani dosisnya lebih rendah dari dosis yang dianjurkan. Secara keseluruhan, penggunaan pupuk pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih tinggi dibandingkan pada usahatani melon varietas Action.

Biaya mengusahakan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan petani selama satu musim tanam. Biaya mengusahakan yang diperhitungkan dalam analisis usahatani meliputi biaya sarana produksi, tenaga kerja (keluarga dan luar), biaya lain-lain dan biaya penyusutan peralatan.

Biaya sarana produksi yang dikeluarkan terdiri dari biaya untuk membeli benih, pupuk, pestisida, kapur, ZPT dan perekat. Rata-rata biaya sarana produksi tertinggi digunakan untuk pembelian pupuk. Pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

daerah telah memberikan subsidi harga pupuk kepada petani tetapi subsidi itu tidak untuk semua pupuk yang dibutuhkan oleh petani, hanya beberapa saja. Adanya perbedaan penggunaan pupuk menyebabkan terjadinya perbedaan biaya rata-rata yang digunakan untuk membeli pupuk. Meskipun penggunaan pupuk pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih tinggi daripada melon varietas Action, tetapi biaya rata-rata pembelian pupuk pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada melon varietas Action. Hal ini disebabkan oleh perbedaan harga pada masing-masing jenis pupuk. Pengendalian hama yang dilakukan pada usahatani melon menggunakan pestisida kimia jenis fungisida dan insektisida yang berbentuk cair dan padat. Penggunaan pestisida secara keseluruhan pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada melon varietas Action. Penggunaan kapur pertanian hanya diberikan apabila dirasa perlu oleh para petani, bahkan petani melon varietas MAI 119 tidak ada yang menggunakan kapur pada lahan sawah mereka, sehingga rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk pembelian kapur merupakan biaya saprodi yang terendah. Secara keseluruhan rata-rata biaya penggunaan sarana produksi pada usahatani melon varietas MAI 119 sebesar Rp 15.213.250,00/Ha; nilainya lebih rendah apabila dibandingkan dengan usahatani melon varietas Action yaitu sebesar Rp 15.519.842,46/Ha.

Selain biaya penggunaan sarana produksi yang berupa benih, pupuk, pestisida, kapur, ZPT dan perekat; biaya lain yang juga dikeluarkan oleh petani melon varietas MAI 119 dan varietas Action adalah biaya tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan terdiri dari tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar. Tenaga kerja yang ada di daerah penelitian dalam satu hari bekerja selama kurang lebih tujuh jam mulai pukul 07.00 WIB – 11.00 WIB kemudian dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh petani melon varietas MAI 119 dan varietas Action merupakan biaya mengusahakan yang tertinggi diantara biaya-biaya yang lainnya. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari penanaman, pemeliharaan dan pemanenan memerlukan banyak tenaga kerja untuk melakukannya. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada usahatani

commit to user

melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada biaya tenaga kerja usahatani melon varietas Action.

Biaya lain-lain yang dikeluarkan oleh petani melon varietas MAI 119 dan varietas Action meliputi biaya pajak tanah, bensin untuk pompa air, biaya pembelian tali dan polybag serta biaya penyusutan alat. Besarnya biaya pajak tanah dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya luas lahan dan lokasi dari tanah tersebut. Semakin kecil luas lahan dan semakin jauh lokasi tanah tersebut dari dengan jalan maka pajaknya akan semakin murah, oleh karena itu biaya pajak tanah pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada biaya pajak tanah pada usahatani melon varietas Action. Selain biaya pajak tanah, biaya yang lain adalah biaya bensin untuk pompa air. Besarnya biaya tersebut tergantung dari luas lahan yang diairi, curah hujan pada masa tanam, dan kualitas mesin pompa air yang digunakan. Biaya lain yang harus dikeluarkan adalah biaya penyusutan alat. Peralatan yang dimiliki oleh petani melon varietas MAI 119 dan varietas Action diantaranya ajir, palang, mulsa, tali, polybag, pompa air, sprayer manual dan mesin, ember dan gayung. Peralatan yang tidak mengalami penyusutan adalah tali dan polybag karena pemakaiannya hanya satu kali saja. Besarnya rata-rata biaya lain-lain secara keseluruhan yang harus dikeluarkan oleh petani melon varietas MAI 119 lebih tinggi daripada rata-rata biaya lain-lain yang dikeluarkan oleh petani melon varietas Action. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa besarnya rata-rata biaya mengusahakan yang harus dikeluarkan oleh petani melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada rata-rata biaya mengusahakan yang dikeluarkan oleh petani melon varietas Action.

Hasil produksi melon varietas MAI 119 dan varietas Action seluruhnya dijual kepada tengkulak dengan sistem tebasan sehingga jumlah hasil produksi tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa besarnya rata-rata penerimaan usahatani melon varietas MAI 119 yaitu sebesar Rp 100.330.666,67/Ha/MT, sedangkan rata-rata penerimaan usahatani melon varietas Action yaitu Rp 94.459.603,17/Ha/MT.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pendapatan usahatani dapat diketahui setelah biaya mengusahakan dan penerimaan diketahui, hal ini dikarenakan pendapatan usahatani merupakan pendapatan bersih yang diterima oleh petani yang berasal dari selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya mengusahakan yang harus dikeluarkan oleh petani. Berdasarkan hasil penelitian diketahui besarnya pendapatan yaitu sebesar Rp 44.999.053,33/Ha/MT pada usahatani melon varietas MAI 119, dan sebesar Rp 38.934.945,73/Ha/MT pada usahatani melon varietas Action yaitu. Selanjutnya untuk menge-tahui ada tidaknya perbedaan dilakukan uji statistik terhadap pendapatan usahatani melon varietas MAI 119 dengan pendapatan usahatani melon varietas Action. Dari hasil uji statistik tersebut, besarnya thitung 3,084 lebih besar dari ttabel (α=0,05) 2,024. Berdasarkan hasil uji

statistik tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan usahatani melon varietas MAI 119 lebih tinggi daripada pendapatan usahatani melon varietas Action, sehingga penggunaan varietas MAI 119 dapat meningkatkan pendapatan petani melon di Kabupaten Sragen.

Besarnya nilai efisiensi usahatani melon varietas MAI 119 dan varietas Action dapat diketahui dengan menggunakan R/C ratio. Nilai R/C ratio dapat diketahui dengan membandingkan besarnya penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan pada usahatani melon varietas MAI 119 dan usahatani melon varietas Action. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa R/C ratio pada usahatani melon varietas MAI 119 sebesar 1,82; sedangkan R/C ratio pada usahatani melon varietas Action sebesar 1,71. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dilakukan uji statistik terhadap R/C ratio usahatani melon varietas MAI 119 dengan R/C ratio usahatani melon varietas Action. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa besarnya thitung 3,012 lebih besar dari ttabel (α=0,05) 2,024. Ini berarti bahwa efisiensi pada usahatani melon varietas MAI

119 lebih tinggi daripada efisiensi pada usahatani melon varietas Action, sehingga usahatani melon varietas MAI 119 lebih efisien.

Kemanfaatan usahatani melon dapat diketahui dengan membandingkan antara selisih penerimaan usahatani yang diterima dengan selisih biaya yang dikeluarkan pada usahatani melon varietas MAI 119 dan varietas Action.

commit to user

Tetapi, hasil dari analisis kemanfaatan usahatani tersebut tidak bisa untuk menyimpulkan dikarenakan selisih penerimaan dari kedua usahatani tersebut nilainya positif, sedangkan selisih biaya dari kedua usahatani tersebut nilainya negatif. Maka penilaian kemanfaatan pada kedua usahatani melon tersebut dilakukan dengan melihat nilai penerimaan dan biaya mengusahakan dari kedua usahatani tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa biaya mengusahakan usahatani melon varietas MAI 119 lebih rendah daripada biaya mengusahakan usahatani melon varietas Action. Sedangkan penerimaan pada usahatani melon varietas MAI 119 lebih tinggi, maka usahatani melon varietas MAI 119 lebih memberikan kemanfaatan atau lebih menguntungkan daripada usahatani melon varietas Action.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait