BAB IV PENGUMPULAN DATA, PENYAJIAN DATA DAN
E. Pembahasan
1. Analisis Hasil Jawaban Siswa
Setelah melakukan analisis terhadap jawaban siswa, didapatkan
jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal tes
diagnostik pada pokok bahasa rotasi. Jenis-jenis kesalahan itu antara lain:
a. Kesalahan data (K1)
Kesalahan ini meliputi kesalahan yang dapat dihubungkan dengan
ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip
oleh peserta tes. Kesalahan data antara lain:
1) Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal (K1a)
2) Mengabaikan data penting yang diberikan (K1b)
3) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya
(K1c)
4) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak
sesuai (K1d)
5) Salah menyalin soal (K1e)
b. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema (K2)
Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema
atau definisi yang pokok dan khas yang terjadi yaitu tidak tepat dalam
mengutip definisi, teorema, atau rumus antara lain:
2) Kesalahan konsep menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai
dengan definisi dan aturan dalam menggambarkan bidang kartesius.
(K2b)
c. Kesalahan mengintepretasikan bahasa (K3)
Kesalahan mengintepretasikan bahasa yang terjadi yaitu: menuliskan
simbol-simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya
78 Berdasarkan analisis hasil jawaban siswa diketahui jenis-jenis kesalahan yang dialami oleh siswa. Berikut rekapitulasi
jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes diagnostik yaitu:
Tabel 4.12: Rekapitulasi Jenis-Jenis Kesalahan yang Dilakukan Siswa dalam Mengerjakan Tes Diagnostik
Soal Ket Jenis Kesalahan Jawaban Benar Tidak dikerjakan Kesalahan data (K1) Kesalahan definisi atau
teorema (K2)
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa
(K1a) (K1b) (K1c) (K1d) (K1e) (K2a) (K2b) K(3)
1 No Siswa S14 S5 S1, S2, S4, S6, S7, S8, S9, S11, S12, S14, S17, S18, S19, S20, S21, S23, S24, S25, S26, S27 S4, S8, S9, S10, S11, S12, S14, S16, S17, S18, S19, S21, S23, S24, S25, S26, S27 S15, S22, S28 Jumlah 1 0 1 0 0 20 0 17 3 0 2 No Siswa S2, S4, S5, S7, S17, S18, S23 S6, S14, S24, S26 S1, S6, S8, S9, S11, S12, S14, S16, S19, S20, S21, S22, S25, S27, S28 S4, S8, S9, S11, S12, S14, S16, S19, S21, S24, S25, S26, S27 S15 S10
79 Soal Ket Jenis Kesalahan Jawaban Benar Tidak dikerjakan Kesalahan data (K1) Kesalahan definisi atau
teorema (K2)
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa
(K1a) (K1b) (K1c) (K1d) (K1e) (K2a) (K2b) K(3)
Jumlah 0 0 7 0 4 15 0 13 1 1 3 No Siswa S2, S10, S14 S1, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S12, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S22, S23, S24, S25, S26, S27, S28 S11, S21 Jumlah 0 0 3 0 0 21 0 0 2 0 4a No Siswa S1, S6, S17, S19, S20, S22, S26 S5, S26 S18 S4, S6, S9, S11, S12, S14, S17, S18, S20, S21, S23, S24, S26, S28 S5, S9, S11, S12, S14, S19, S21, S24 S8, S15, S16, S25, S27 S2, S7, S10 Jumlah 0 7 0 2 1 14 0 8 5 3 4b No Siswa S4 S1, S2, S6, S9, S10, S5 S18 S2, S27 S19, S25 S8, S15, S16 S7, S11, S21, S23
80 Soal Ket Jenis Kesalahan Jawaban Benar Tidak dikerjakan Kesalahan data (K1) Kesalahan definisi atau
teorema (K2)
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa
(K1a) (K1b) (K1c) (K1d) (K1e) (K2a) (K2b) K(3)
S5, S22, S27 S12, S14, S17, S20, S24, S26, S28 Jumlah 1 5 10 1 1 2 2 0 3 4 5a No Siswa S4, S5, S6, S9, S14, S17, S18, S19, S20, S22, S24, S25, S27 S5, S8, S9, S14, S18, S19, S24, S27 S15 S1, S2, S7, S10, S11, S12, S16, S21, S23, S26, S28 Jumlah 0 0 0 0 0 13 0 8 1 11 5b No Siswa S1, S8, S12 S2, S4, S5, S6, S9, S10, S16 S7, S23, S26 S15, S24 S11, S17, S21, S27
81 Soal Ket Jenis Kesalahan Jawaban Benar Tidak dikerjakan Kesalahan data (K1) Kesalahan definisi atau
teorema (K2)
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa
(K1a) (K1b) (K1c) (K1d) (K1e) (K2a) (K2b) K(3)
S14, S18, S19, S20, S22, S25, S28 Jumlah 0 3 13 0 1 3 0 0 2 4 6 No Siswa S22 S28 S4 S5, S15, S16, S17, S24 S1, S4, S6, S8, S12, S14, S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S25, S26, S27, S28 S8, S12, S18, S19, S24, S26, S27 S2, S7, S9, S10, S11, S23 Jumlah 1 0 1 1 5 17 0 7 0 6 Total Jumlah 3 15 35 4 12 105 2 53
Keterangan :
K1a : Kesalahan data (menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal)
K1b : Kesalahan data (mengabaikan data penting yang diberikan)
K1c : Kesalahan data (mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya)
K1d : Kesalahan data (mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai)
K1e : Kesalahan data (salah menyalin soal)
K2a : Kesalahan menggunakan definisi atau teorema (kesalahan dalam menggunakan rumus rotasi)
K2b : Kesalahan menggunakan definisi atau teorema (kesalahan konsep
menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai dengan definisi dan aturan dalam menggambarkan bidang kartesius)
K3 : Kesalahan mengintepretasikan bahasa
Berdasarkan hasil rekapitulasi jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan tes diagnostik , diperoleh
presentase kesalahan sebagai berikut.
a. Soal nomor 1 yaitu siswa mampu memahami rotasi ° dengan titik pusat ,
1) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan data yaitu menambahkan data yang tidak ada
hubungannya dengan soal dalam mengerjakan soal rotasi
sebesar ° dengan titik pusat , .
2) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya dalam mengerjakan soal rotasi
sebesar ° dengan titik pusat , ).
3) Ada 20 siswa dari total 26 siswa dengan ( , % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu
kesalahan dalam menggunakan rumus rotasi dalam
mengerjakan soal rotasi sebesar ° dengan titik pusat , ).
4) Ada 17 siswa dari total 26 siswa ( , %)yang melakukan kesalahan mengintepretasikan bahasa yaitu kesalahan dalam
menggunakan simbol dalam mengerjakan soal rotasi sebesar
° dengan titik pusat , ).
b. Soal nomor 2 yaitu siswa mampu menentukan rotasi ° dengan titik pusat , dalam menyelesaikan permasalahan nyata 1) Ada 7 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan
kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya dalam mengerjakan soal rotasi
sebesar ° dengan titik pusat , dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
2) Ada 4 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu salah menyalin soaldalam mengerjakan
soal rotasi sebesar ° dengan titik pusat , dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
3) Ada 15 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasidalam mengerjakan soal
rotasi sebesar ° dengan titik pusat , dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
4) Ada 13 siswa dari total 26 siswa ( % yang melakukan kesalahan mengintepretasikan bahasa yaitu kesalahan dalam
menggunakan simbol dalam mengerjakan soal rotasi sebesar
° dengan titik pusat , dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
c. Soal nomor 3 yaitu siswa mampu menentukan besar sudut rotasi
jika diketahui titik asal (objek) dan titik bayangan hasil rotasi
1) Ada 3 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya dalam menentukan besar sudut
rotasi jika diketahui titik asal (objek) dan titik bayangan hasil
rotasi.
2) Ada 21 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasi dalam menentukan besar
sudut rotasi jika diketahui titik asal (objek) dan titik bayangan
d. Soal nomor 4a yaitu siswa mampu memahami rotasi − °dengan titik pusat ,
1) Ada 7 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan
dalam mengerjakan soal rotasi sebesar − % dengan titik pusat , .
2) Ada 2 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan data yaitu mengganti syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai dalam mengerjakan soal rotasi
sebesar − % dengan titik pusat , .
3) Ada 1 siswa dari total 26 siswa , % yang melakukan kesalahan data yaitu salah menyalin soal dalam mengerjakan
soal rotasi sebesar − % dengan titik pusat , .
4) Ada 14 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasi dalam mengerjakan soal
rotasi sebesar − % dengan titik pusat ,
5) Ada 8 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan mengintepretasikan bahasa yaitu kesalahan dalam
menggunakan simbol dalam mengerjakan soal rotasi sebesar
e. Soal nomor 4b yaitu menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius
1) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu menambahkan data yang tidak ada
hubungannya dengan soal dalam menggambar hasil rotasi pada
bidang kartesius.
2) Ada 5 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan
dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
3) Ada 10 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya dalam menggambar hasil rotasi
pada bidang kartesius.
4) Ada 1 siswa dari total 26 siswa , % yang melakukan kesalahn data yaitu mengganti syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai dalam menggambar hasil
rotasi pada bidang kartesius.
5) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu salah menyalin soal dalam menggambar
hasil rotasi pada bidang kartesius.
6) Ada 2 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasi dalam menggambar hasil
7) Ada 2 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
konsep menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai dengan
definisi dan aturan dalam menggambarkan bidang kartesius
dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
f. Soal nomor 5a yaitu siswa mampu mengerjakan soal rotasi
°dengan titik pusat , dan menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius
1) Ada 13 siswa dari total 26 siswa ( % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasidalam mengerjakan soal
rotasi sebesar % dengan titik pusat , .
2) Ada 8 siswa dari total 26 siswa ( , %)yang melakukan kesalahan mengintepretasikan bahasa yaitu kesalahan dalam
menggunakan simbol dalam mengerjakan soal rotasi sebesar
% dengan titik pusat , .
g. Soal nomor 5b yaitu menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius
1) Ada 3 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan
dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
2) Ada 13 siswa dari total 26 siswa ( % yang melakukan kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya dalam menggambar hasil rotasi
pada bidang kartesius.
3) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu salah menyalin soal dalam menggambar
hasil rotasi pada bidang kartesius.
4) Ada 3 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasi dalam menggambar hasil
rotasi pada bidang kartesius.
h. Soal nomor 6 yaitu siswa merotasikan dengan pusat , dengan sudut rotasi ° dilanjutkan rotasi dengan pusat , dan sudut
°
1) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu menambahkan data yang tidak ada
hubungannya dengan soal.
2) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan data yaitu mengartikan informasi tidak sesuai
dengan teks yang sebenarnya.
3) Ada 1 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu mengganti syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai.
4) Ada 5 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan data yaitu salah menyalin soal.
5) Ada 17 siswa dari total 26 siswa ( , % yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus rotasi.
6) Ada 7 siswa dari total 26 siswa ( , %) yang melakukan kesalahan mengintepretasikan bahasa yaitu kesalahan dalam
menggunakan simbol.
2. Faktor-Faktor Kognitif Penyebab Kesalahan Siswa yang didapat dari
Identifikasi Hasil Wawancara dengan Hasil Pekerjaan Siswa
Melalui identifikasi hasil wawancara yang dilakukan dengan 25
siswa, didapatkan faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan
dalam mengerjakan soal rotasi. Siswa banyak yang melakukan kesalahan
ketika mengerjakan soal nomor 3 karena kurangnya pemahaman siswa
mengenai konsep rotasi sehingga mengakibatkan kebingungan menjawab
yang disebabkan lupanya rumus rotasi karena siswa hanya sekedar
menghafal rumus tanpa memahami lebih, tidak tahu cara yang di tempuh
untuk menyelesaikannya ,dan tidak dapat memahami maksud soal nomor
3.
Siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal nomor 6
antara lain karena pemahaman konsep rotasi yang masih kurang yaitu
rumus rotasi ° dan rotasi ° dengan pusat , serta masih bingung dalam menentukan arah perputaran rotasi ° dan rotasi °. Pemahaman siswa tentang materi prasyarat yaitu sistem koordinat
6 masih ada siswa yang kebingungan ketika menentukan titik koordinat
pada bidang kartesius. Kesalahan dalam memahami soal terjadi yaitu
siswa salah dalam mengerti maksud soal rotasi °, hal ini terlihat ketika saat wawancara siswa masih salah dalam menjawab titik awal yang
dirotasikan dengan sudut rotasi °. Seharusnya yang menjadi titik awal adalah titik hasil rotasi ° atau titik ′, tetapi siswa malah menjawab titik yang dirotasikan. Siswa tidak teliti dalam menyalin soal, sehingga
terjadi kesalahan dalam menuliskan titik.
Soal nomor 4, siswa melakukan kesalahan antara lain pemahaman
konsep rotasi − ° yang kurang baik karena siswa tidak hafal rumus dan tidak bisa menentukan arah rotasi − °,siswa merasa kebingungan merotasikan jika ada titik awal yang bernilai negatif. Siswa belum
menguasai dengan baik materi prasyarat yaitu sistem koordinat karena
masih terjadi kesalahan dalam menentukan koordinat pada bidang
kartesius.
Siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal nomor 2 antar
lain tidak hafal rumus karena kurangnya pemahaman konsep rotasi °, masih salah dalam menentukan titik koordinat pada bidang kartesius
karena pemahaman materi prasyarat yaitu sistem koordinat kartesius masih
kurang, dan kurang memahami maksud soal nomor 2.
Siswa melakukan kesalahan dalam maengerjakan soal nomor 5
karena belum memahami kosep rotasi °dengan baik karena hanya mengandalkan menghafal rumus. Pada materi prasyarat yaitu sistem
koordinat kartesius ada siswa yang belum memahami karena saat di minta
untuk mengerjakan ulang soal nomor 5, siswa masih terlihat bingung
dalam menentukan letak titik pada bidang kartesius serta masih terbalik
dalam menentukan koordinat dan . Sedangkan untuk nomor 1
disebabkan kurangnya pemahaman konsep yaitu rumus rotasi ° sehingga siswa masih salah dalam merotasikan.
3. Faktor-Faktor Nonkognitif Penyebab Kesalahan Siswa yang Didapat
Melalui Hasil Wawancara dan Pengamatan di Kelas
a. Melalui wawancara yang dilakukan kepada siswa, diketahui faktor
nonkognitif penyebab kesalahan siswa antara lain:
1) Siswa menganggap materi rotasi sulit dipelajari
2) Siswa merasa kurang diberikan soal yang bervariasi.
b. Melalui pengamatan di kelas, diketahui faktor nonkognitif penyebab
kesalahan siswa antara lain:
1) Siswa jarang mencatat ketika pembelajaran rotasi di kelas.
2) Siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran di
kelas yang disebabkan dua faktor yaitu (1) cuaca yang panas dan
siswa kelelahan karena seusai berolahraga, (2) siswa
bermalas-malasan dan tidak aktif dalam pembelajaran di kelas.
4. Rancangan Remediasi Materi Rotasi
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil jawaban siswa dalam
mengerjakan soal rotasi, ditemukan faktor-faktor penyebab siswa masih
antara lain faktor kognitif dan faktor nonkognitif. Dalam rencana
remediasi ini dibuat untuk menanggulangi faktor-faktor penyebab siswa
yang masih salah dalam mengerjakan soal rotasi. Melalui hasil analisis
jawaban siswa, banyak ditemukan kesalahan ketika menjawab soal yang
disebabkan pemahaman konsep mengenai materi prasyarat rotasi yang
belum dikuasai dengan baik oleh siswa. Materi prasyarat yang masih
menjadi kendala bagi siswa dalam menjawab soal rotasi antara lain
perkalian bilangan bulat dan sistem koordinat kartesius. Hal ini tampak
ketika proses wawancara siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan
kembali soal ulangan, terlihat bahwa siswa masih kebingungan untuk
mengerjakannya. Siswa masih sangat kebingungan ketika merotasikan
suatu titik yang terdapat unsur perkalian bilangan bulat. Selain itu siswa
juga masih ada yang salah dalam menggambar bidang kartesius dan
menentukan titik-titik pada bidang kartesius. Sehingga siswa perlu
dituntun dalam proses mengerjakan ulang. Hal-hal tersebut harus
ditanggulangi, dan ada tindak lanjut berupa rancangan remediasi. Berikut
merupakan rancangan remediasi untuk materi rotasi yaitu.
a. Rancangan remediasi pertama yang diberikan kepada siswa yaitu
mengenai materi prasyarat perkalian bilangan bulat. Banyak siswa
yang masih salah dalam merotasikan sebuah titik terutama yang titik
asalnya memiliki bilangan negatif. Karena kesalahan dalam perkalian
tersebut membuat titik hasil rotasinya juga salah. Maka perlu
lagi ketika melakukan operasi perkalian khususnya pada bilangan
negatif. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran antara
lain mengajak siswa berpikir terlebih dahulu dengan mengalikan
bilangan positif dengan bilangan negatif atau mengalikan bilangan
negatif dengan bilangan positif yang hasil perkaliannya merupakan
bilangan negatif dengan cara mengerjakan soal-soal. Setelah siswa
memahami perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif atau
perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif yang menghasilkan
bilangan negatif, langkah selanjutnya yaitu mengajak siswa berpikir
perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif yang menghasilkan
bilangan positif. Kebanyakan siswa masih salah dan kebingungan
ketika mengalikan kedua bilangan negatif tersebut yang menghasilkan
bilangan positif. Maka dibutuhkan pemahaman pola konsep dengan
cara pembuktian menggunakan pola bilangan pada perkalian bilangan
negatif dengan bilangan negatif yang menghasilkan bilangan positif.
Proses ini dilakukan supaya siswa tidak salah kembali dalam proses
pengerjaan. Berikut merupakan pola bilangan bulat yang diberikan
− × = − − × = − − × = − − × = − − × = − × − = − × − = − × − = − × − =
Dengan pengenalan menggunakan pola diatas, diharapkan siswa
sudah bisa memahami bahwa perkalian antara bilangan negatif
dengan bilangan negatif yang menghasilkan bilangan positif.
Kemudian langkah selanjutnya dalam pembelajaran remedial
perkalian bilangan bulat adalah mendiskusikan secara kelompok
untuk mencari tahu sifat-sifat operasi perkalian yang terdapat
dalam bilangan bulat. Diskusi dilakukan dengan mengerjakan
soal-soal pada LKS terlebih dahulu, kemudian siswa menyimpulkan
sifat-sifat pada perkalian bilangan bulat. Melalui diskusi kelompok
ini, diharapkan siswa dapat berpikir kritis dalam mencaritahu
sifat-sifat perkalian bilangan bulat, sehingga tingkat pemahaman siswa
mengenai konsep-konsep perkalian bilangan bulat dapat semakin
baik. Metode yang digunakan pada pembelajaran remedial ini
+2 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +2
adalah metode ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab.
Metode cemarah dipilih karena sangat baik untuk mengarahkan
pembelajaran remedial yang akan berlangsung dalam memberikan
pemahaman mengenai materi perkalian bilangan bulat kepada
siswa, sehingga diharapkan pembelajaran dapat terselenggara
dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai yaitu
penguasaan konsep-konsep perkalian bilangan bulat. Metode
diskusi kelompok dipilih supaya siswa dapat berpikir secara kritis
selama mengikuti pembelajaran remedial sehingga tingkat
pemahaman siswa mengenai materi perkalian bilangan bulat dapat
semakin meningkat. Melalui diskusi kelompok siswa dapat
bertanya langsung kepada teman kelompok yang sudah menguasai
materi tersebut jika masih merasa kesulitan. Terakhir merupakan
metode tanya jawab yang dipilih karena melalui metode tanya
jawab, guru dapat mengukur tingkat pemahaman siswa ketika
ditanya seputar materi perkalian bilangan bulat ketika melakukan
presentasi. Selain untuk mengukur tingkat pemahaman siswa,
metode tanya jawab juga bisa digunakan untuk mengetahui
pemahaman-pemahaman siswa yang masih salah sehingga guru
dapat memperbaiki kesalahan pemahaman siswa yang masih
terjadi dalam proses pembelajaran.
b. Rancangan remediasi kedua yang diberikan kepada siswa yaitu
koordinat perlu diberikan kepada siswa karena masih ada siswa
yang masih kesulitan mengenai materi tersebut. Berdasarkan hasil
analisis jawaban siswa, penguasaan konsep materi sistem koordinat
kartesius masih kurang, sehingga timbul kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa antara lain: siswa masih salah dalam
menggambar bidang kartesius, siswa masih salah dalam
menentukan titik koordinat pada bidang kartesius, dan siswa masih
keliru dalam menuliskan koordinat titik pada bidang kartesius. Dari
hasil analisis jawaban siswa di atas, maka perlu dilakukan tindakan
melalui rancangan remediasi pada materi sistem koordinat
kartesius kepada siswa. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
pembelajaran yaitu mengajak siswa untuk (1) menggambar bidang
kartesius, (2) menentukan koordinat suatu titik pada bidang
kartesius, (3) memahami kuadran pada bidang kartesius, dan (4)
menggambar sebuah bangun datar pada sistem koordinat kartesius.
Langkah pertama yang dilakukan dalam rancangan remediasi
adalah mengajak siswa untuk menggambar bidang kartesius yakni
dengan terlebih dahulu menggambar garis bilangan secara
horizontal dan secara vertikal pada kertas millimeter blok.
Kemudian menggabungkan kedua garis bilangan tersebut dengan
titik pusatnya pada titik 0 dan menjelaskan kepada siswa yang di
maksud bidang kartesius adalah garis-garis yang sejajar dengan
Langkah kedua yang dilakukan adalah menentukan koordinat titik
pada bidang kartesius yakni dengan menjelaskan kepada siswa
cara-cara dalam menentukan koordinat pada bidang kartesius. Pada
proses pembelajaran ini memanfaatkan media geogebra sebagai
sarana untuk menunjukkan bidang kartesius kepada siswa. Tahap
awal yang dilakukan adalah menentukan sembarang titik. Setelah
menentukan sembarang titik, langkah selanjutnya menjelaskan
cara-cara menentukan sembarang titik tersebut pada bidang
kartesius yaitu untuk bilangan yang pertama merupakan absis (x)
dan bilangan kedua merupakan ordinat (y). Tahap selanjutnya
setelah menjelaskan cara-cara menentukan titik koordinat adalah
mengerjakan soal pada LKS supaya siswa lebih paham. Langkah
ketiga yaitu mengajak siswa untuk lebih memahami kuadran
dengan menjelaskan letak-letak kuadran I, II, III, dan IV pada
bidang kartesius. Memahami kuadran sangat penting supaya siswa
tidak keliru ketika menuliskan koordinat-koordinat titik dari bidang
kartesius. Supaya siswa lebih memahami kuadran, selanjutnya
adalah mengerjakan soal pada LKS. Setelah langkah 1,2,dan 3
terlaksana, maka langkah yang keempat yaitu mengajak siswa
untuk menggambar sebuah benda/bangun datar pada sistem
koordinat kartesius. Langkah keempat ini bertujuan supaya siswa
kartesius sehingga gambar benda/bangun datar yang terbentuk
tidak keliru.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran sistem koordinat
kartesius adalah ceramah, diskusi kelompok, dan tanya jawab.
Ketiga metode tersebut dipilih karena dirasa cocok untuk
pembelajaran remediasi yang lebih menekankan pada pemahaman
kembali terhadap materi yang sudah dipelajari sebelumnya, supaya
siswa lebih bisa untuk memahami dan mengerti materi prasyarat
yang menjadi kesulitan siswa. Metode ceramah dipilih dalam
pembelajaran remedial sistem koordinat kartesius karena metode
ini cocok untuk menjelaskan materi sistem kooordinat kartesius
secara lebih mendetail kepada siswa dan mengarahkan jalannya
pembelajaran supaya dapat berjalan dengan baik sesuai rancangan
yang telah dibuat antara menjelaskan materi kepada siswa dengan
mengerjakan soal-soal pada LKS. Metode diskusi kelompok dipilih
untuk menumbuhkan sikap berpikir kritis siswa mengenai materi
sistem koordinat kartesius. Diharapkan melalui diskusi kelompok
dengan teman sebangku dapat meningkatkan tingkat pemahaman
siswa dengan cara saling bertukar pikiran ketika mengerjakan
soal-soal pada LKS secara berkelompok. Siswa juga dapat saling
bertanya kepada teman kelompoknya jika masih merasa kesulitan
mengenai materi sistem koordinat kartesius. Metode terakhir yang
koordinat kartesius supaya dapat mengukur pengetahuan siswa dan
lebih mematangkan pemahaman mengenai materi sistem koordinat