• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Per Sektor Kabupaten/Kota Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

1. Pembahasan Per Sektor Kabupaten/Kota Analisis

1) Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada Kabupaten Serang mempunyai peran besar terlihat pada konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor pertanian pada tahun 2008 sebesar 15,59 persen menempati urutan ke dua dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.14

Analisis Sektor Pertanian No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi IV Lebih dari Cukup

Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 1,73 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Serang, tapi juga mampu memenuhi daerah lainya sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang berpotensi ekspor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar -

pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor pertanian

adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama ditingkat provinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif,

yaitu sebesar -46451,95.

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian memiliki LQ > 1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam

tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk dikembangkan.

2) Sektor Pertambangan dan Penggalian Tabel 4.15

Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor pertambangan dan penggalian pada Kabupaten Serang mempunyai peran yang kurang ini terlihat pada konstribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi pada tahun 2008 sebesar 0,08 persen menempati urutan terakhir dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ rendah yaitu sebesar 0,61 (<1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang kurang dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

150,26 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sama diprovinsi Banten karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhannya diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -278,98.

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertambangan dan penggalian memiliki LQ > 1, Pj positif (>0) dan Dj

negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

3) Sektor Industri Pengolahan

Kegiatan industri di Kabupaten Serang sebagai motor utama karena memiliki sumbangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Serang tahun 2008 sebesar 63,27 persen dan menepati urutan pertama dalam struktur pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang. Kegiatan industri di

Kabupaten Serang sebaranya terdapat di Kecamatan Jawilan, Kopo, Cikande, Kibin, Walantaka, Kragtilan dan Pulo Ampel.

Tabel 4.16

Analisis Sektor Industri Pengolahan No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi IV Tingkat kepotensialan lebih dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Hasil perhitungan LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor industri Pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ lebih besar dari satu yaitu sebesar 1,07 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen Pj-nya

adalah sebesar -81023,74 yang menunjukan bahwa sektor ini lebih lambat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor industri

pengolahan adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian memiliki LQ > 1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0), sektor industri

pengolahan termasuk dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk dikembangkan.

4) Sektor Listrik, Gas dan Air bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kabupaten Serang mempunyai peran cukup terlihat pada konstribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih pada tahun 2008 sebesar 4,18 persen menempati urutan ke empat dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang

Tabel 4.17

Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VIII Tingkat kepotensialan kurang sekali

Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu sebesar 0,97, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen Pj-

ini lebih lambat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -20571,76. Sementara hasil LQ <

1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII

sehingga sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan kepotensialanya kurang sekali untuk dikembangkan.

5) Sektor Bangunan

Tabel 4.18

Analisis Sektor Bangunan No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali

Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor bangunan pada Kabupaten Serang mempunyai konstribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor bangunan pada tahun 2008 sebesar 2,23 persen menempati urutan ke tujuh dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor bangunan menunjukan peringkat pertama dengan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 2,03 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya

adalah sebesar 14362,05 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun

sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -127326,02.

Hasil analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif (>0), Dj negatif (<0) sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat. 6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Tabel 4.19

Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Kabupaten Serang mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 7,91 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke tiga dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Analisis LQ selama 5 tahun (2004-2008), sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,53. Ini berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut.

Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah

sebesar 28216,91 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor yang sama di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun

sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -159752, 37.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif (>0), Dj negatif (<0) sektor perdagangan, hotel dan restoran termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 2,75 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke enam dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.20

Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Analisis LQ selama 5 tahun (2004-2008), sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,35. Ini berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut.

Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor pengangkutan dan komunikasi, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 5504,83 yang menunjukan bahwa sektor

ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -34222, 67.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif (>0), Dj negatif sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

8) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang mempunyai peran kecil terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 1,93 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke delapan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.21

Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali

Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,06, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 14860,35

yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadpa konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -63913,06.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif (>0), Dj negatif (<0) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

9) Sektor Jasa-Jasa

Tabel 4.22

Analisis Sektor Jasa-Jasa No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali

Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor jasa-jasa pada Kabupaten Serang mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 2,78 persen

pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke lima dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor jasa-jasa menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,41, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor jasa-jasa, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar 914852,45 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -135292,03.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif (>0), Dj negatif (<0) sektor jasa-jasa termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

b. Kota Cilegon 1) Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 2,42 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke enam dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.23

Analisis Sektor Pertanian No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VIII Tingkat kepotensialan kurang sekali

Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu sebesar 0,31, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah

sebesar -8981,46 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj,

sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama

diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

negatif, yaitu sebesar -3055,17.

Sementara hasil perhitungan analisis tipologi menunjukan LQ<1, Pj negatif (<0), Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga sektor listrik, gas dan air bersih tidak potensial untuk dikembangkan karena tingkat kepontensialanya kurang sekali.

2) Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian terendah dibandingkan sektor- sektor lainya, konstribusi sektor pertambangan dan enggalian hanya sebesar 0,09 persen pada Kota Cilegon di tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke sembilan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.24

Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,84, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

285,92 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -171,11.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif (>0), Dj negatif (<0) sektor pertambangan dan penggalian termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

3) Sektor Industri pengolahan

Tabel 4.25

Analisis Sektor Industri Pengolahan No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi 4 Tipologi III Tingkat kepotensialan Baik

Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Sektor industri pengolahan sebagai penggerak perekonomian Kota Cilegon, sektor industry pengolahan memberikan andil terbesar dalam konstribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon sebesar 61,99 persen, hal ini menempatkan sektor industry pada peringkat pertama terhadap PDRB Kota Cilegon.

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor industri pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,28, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Hasil perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-2008) untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar -126219,38 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

meningkat sehingga pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang positif, yaitu sebesar -80952,96.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj negatif (<0), Dj positif (>0) sektor industri pengolahan termasuk ke dalam tipologi III sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat. 4) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 8,26 persen

pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke empat dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.26

Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi IV Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 2,20, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004- 2008) untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen Pj-

Dokumen terkait