• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Per Sektor Kota Depok a.Sektor Pertanian

B. Analisis Pertumbuhan Sektor 1. Analisis Perkembangan PDRB 1.Analisis Perkembangan PDRB

1. Pembahasan Per Sektor Kota Depok a.Sektor Pertanian

Sektor pertanian mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor pertanian terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor pertanian pada tahun 2010 sebesar 2,87 persen menempati urutan kedelapan dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok dalam sektor pertanian.

Tabel 4.8

Analisis Sektor Pertanian

No Aspek Parameter Makna

1 LQ <1 Sektor non Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi VIII kurang sekali/potensial VII Sumber: Lampiran I, VII dan X

menunjukan bahwa Sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti Sektor ini tidak dapat memenuhi kebutuhan Kota Depok, tapi juga tidak mampu memenuhi daerah lainnya sehingga Sektor pertanian merupakan Sektor yang tidak berpotensi untuk ekspor.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar -2877.708187. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini lambat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor pertanian adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -1732.827905. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral pertanian memiliki LQ (<1), Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga Sektor ini menunjukan kurang untuk dikembangkan.

besar terlihat pada kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Industri Pengolahan Pada tahun 2010 sebesar 40,00 Persen menempati urutan pertama dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

Tabel 4.9

Analisis Sektor Industri Pengolahan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ <1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh cepat di Propinsi

3 Dj Negatif

Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi VI hampir dari cukup/potensial V Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 11 tahun terakhir (2000-2010), Sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yaitu sebesar 0, 89 (<1), hal ini menunjukan bahwa Sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti Sektor ini tidak dapat memenuhi kebutuhan Kota Depok, tapi juga tidak mampu memenuhi daerah lainnya sehingga Sektor Industri Pengolahan merupakan Sektor yang tidak berpotensi untuk ekspor.

sebesar -10270.409. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini lambat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor Industri Pengolahan adalah Sektor yang daya saingnya tinggi sehingga pertumbuhannya cepat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang positif, yaitu sebesar 25383.19618. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral pertanian memiliki LQ (<1), Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga Sektor ini menunjukan kurang untuk dikembangkan, termaksud ke dalam potensial VII.

c. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih pada Kota Depok mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Pada tahun 2010 sebesar 2,98 Persen menempati urutan ketujuh dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 11 tahun terakhir (2000-2010), Sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yaitu sebesar 1,44 (>1), hal ini menunjukan bahwa Sektor non basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti Sektor ini mampu memenuhi kebutuhan Kota Depok, tapi juga mampu memenuhi daerah lainnya sehingga Sektor pertanian merupakan Sektor yang berpotensi untuk ekspor.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 1274.226983. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini cepat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga

perhitungan analisis tipologi Sektoral Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih memiliki LQ (>1), Pj negatif (<0) dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan, termaksud ke dalam potensial II.

d. Bangunan/Konstruksi

Sektor Bangunan pada Kota Depok mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Bangunan Pada tahun 2010 sebesar 6,38 Persen menempati urutan keempat dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

Tabel 4.11

Analisis Sektor Bangunan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

menunjukan bahwa Sektor non basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti Sektor ini mampu memenuhi kebutuhan Kota Depok, tapi juga mampu memenuhi daerah lainnya sehingga Sektor pertanian merupakan Sektor yang berpotensi untuk ekspor.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 8839.927716. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini cepat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor pertanian adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -7552.039341. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral Sektor Bangunan

memiliki LQ (>1), Pj negatif (<0) dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan,masuk ke dalam potensial II.

mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Bangunan Pada tahun 2010 sebesar 31,15 Persen menempati urutan kedua dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

Tabel 4.12

Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 11 tahun terakhir (2000-2010), Sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yaitu sebesar 1,48 (>1), hal ini menunjukan bahwa Sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti Sektor ini dapat memenuhi kebutuhan Kota Depok, tapi juga mampu memenuhi daerah lainnya sehingga Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan Sektor yang berpotensi untuk ekspor.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

Propinsi karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -7590.627778. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memiliki LQ (>1), Pj negatif (<0) dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan,masuk ke dalam potensial II.

f. Sektor Pengangkutan & Komunikasi

Sektor Pengangkutan & Komunikasi pada Kota Depok mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Bangunan Pada tahun 2010 sebesar 5,18 Persen menempati urutan kelima dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

Analisis LQ selama 11tahun (2000-2010), Sektor Pengangkutan & Komunikasi menunjukkan nilai rata-rata LQ di atas satu yaitu sebesar 1.17 ini berarti bahwa Sektor ini merupakan Sektor basis . Nilai LQ yang lebih dari satu ini berarti Sektor Pengangkutan & Komunikasi telah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut dan Sektor ini berpotensi ekspor ke daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 4958.128682. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini cepat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor pertanian adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif,

dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan,masuk ke dalam potensial II.

g. Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya

Sektor Bank & Lembaga keuangan lainnya pada Kota Depok mempunyai peran besar terlihat pada kontribusi Sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Bangunan Pada tahun 2010 sebesar 3,86 Persen menempati urutan keenam dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

Tabel 4.14

Analisis Bank & Lembaga Keuangan Lainnya

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/Potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

yaitu sebesar 1.20 ini berarti bahwa Sektor ini merupakan Sektor basis . Nilai LQ yang lebih dari satu ini berarti Sektor Bank & Lembaga Keuangan telah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut dan Sektor ini berpotensi ekspor ke daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 2021.964087. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini cepat petumbuhannya terhadap kontribusi Sektor yang sejenis ditingkat Propinsi karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -946.0105869. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral Bank & Lembaga Keuangan Lainnya memiliki LQ (>1), Pj negatif (<0) dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan,masuk ke dalam potensial II.

pada kontribusi Sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Depok. Besarnya kontribusi Sektor Bangunan Pada tahun 2010 sebesar 7,59 Persen menempati urutan ketiga dalam kontribusi terhadap PDRB Kota Depok.

Tabel 4.15 Analisis Jasa-jasa

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat di Propinsi

3 Dj Positif

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan Propinsi

4 Tipologi III Baik/Potensial II Sumber: Lampiran I, VII dan X

Analisis LQ selama 11 tahun (2000-2010) Sektor Jasa-jasa menunjukkan nilai rata-rata LQ di atas satu yaitu sebesar 1.04 ini berarti bahwa Sektor ini merupakan Sektor basis . Nilai LQ yang lebih dari satu ini berarti Sektor Jasa-jasa telah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut dan Sektor ini berpotensi ekspor ke daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2000-2010) untuk Sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 608.9549405. Yang menunjukan bahwa pertumbuhan Sektor ini

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj Sektor Jasa-jasa adalah Sektor yang daya saingnya turun sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan Sektor yang sama ditingkat Propinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -703.2343349. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi Sektoral Jasa-jasa memiliki LQ (>1), Pj negatif (<0) dan Dj positif (>1) termasuk ke dalam tipologi III sehingga Sektor ini menunjukan baik untuk dikembangkan,masuk ke dalam potensial II.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelit ian dan pem bahasan yang di peroleh yang ada di Kota Depok selama 11 tahun dari tahun 2000-2010, b a h w a d engan ini ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis di Kota Depok, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Depok selama 11 tahun menunjukan fluktuasi pada masing-masing sektor tiap tahunnya. Akan tetapi selama periode analisis yaitu tahun 2000 hingga 2010 sektor Industri Pengolahan masih mendominasi terhadap distribusi PDRB Kota Depok 41,15% pada tahun 2005. Angka ini cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (2000-2004) maupun tahun-tahun berikutnya (2006-2010). Sektor berikutnya yang cukup mendominasi terhadap distribusi PDRB di Kota Depok di antara sektor lainnya selama periode analisis (2000 s.d. 2010) adalah sektor Perdagangan, Restoran & Hotel, sektor ini memberikan distribusi PDRB di Kota Depok 31,15% pada tahun 2010. Sektor ini sempat mengalami penurunan 28,88% pada tahun 2005. Sementara itu, sektor Listrik, Air Bersih selama periode analisis merupakan sektor yang mempunyai distribusi PDRB terendah dibandingan sektor-sektor lainnya, sebesar 2,99% pada tahun 2009, padahal tahun 2005, sektor ini mengalami

sektor yang memberikan distribusi PDRB terbesar di Kota Depok, karena selalu mengalami penaikan setiap tahunnya dengan rata-rata tiap tahunnya selama periode penelitian (2000 s.d 2010) 40,17% jika dibandingakan dengan sektor-sektor lainnya. Sedangkan sektor Pertambangan tidak memiliki nilai PDRB di Kota Depok, dikarenakan sektor tersebut tidak ada di Kota Depok.

2. Berdasarkan hasil perhitungan indeks Location Quotient masing-masing sektor di Kota Depok, menunjukan LQ yang beragam, di Kota D e p o k sendiri terdapat 6 (enam) sektor ekononomi yang mempunyai nilai LQ>1 yang merupakan sector basis dimana sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun luar daerah. Sektor Bangunan/Konstruksi dengan LQ rata-rata sebesar 2.00, Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dengan LQ rata-rata sebesar 1.48, Sektor Listrik, Gas & Air Bersih dengan LQ rata-rata sebesar 1.44, Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya dengan hasil LQ rata-rata 1.20, Sektor Pengangkutan & Komunikasi dengan hasil LQ rata 1.17 kemudian Sektor Jasa - jasa dengan hasil LQ rata-rata sebesar 1.04. Sedangkan berdasarkan perhitungan indeks Location Question menunjukan hasil,di Kota Depok terdapat 2 (dua) sektor yang menunjukan nilai LQ<1 dan merupakan sektor non basis, dimana sektor tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal daerah sendiri adalah Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertanian.

3. Selain analisis sektor basis yang ada di atas, sektor ekonomi yang potensial dengan kriteria tergolong dalam sektor yang tumbuh dengan cepat terhadap

sektor sejenis di tingkat Propinsi (Pj rata-rata > 0), serta memiliki tingkat potensialnya baik (tipologi III) maka termasuk sektor yang potensialnya baik untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok yaitu Sektor Listrik, Gas & Air Minum; Sektor Bangunan/Kontruksi; Sektor Perdagangan, Hotel& Restoran; Sektor Pengankutan & Komunikasi; Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya; dan Sektor Jasa-jasa.

B.SARAN

1. Berdasarkan pemahaman yang dimiliki terhadap potensi yang dimiliki Kota Depok, maka Pemerintah Kota ini diharapkan memberikan perhatian khusus untuk Sektor Pertainan, dengan memberikan lahan untuk pertainan yang diharapkan sektor ini bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kota Depok di masa yang akan datang. Namun dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Depok melalui sektor – sektor basis, hendaknya pemerintah tidak mengabaikan sektor non basis, karena dengan meningkatkan peran dari sektor non basis diharapkan sektor tersebut dapat tumbuh menjadi sektor basis dan akhirnya semua sektor ekonomi tersebut dapat secara bersama-sama mendukung peningkatan ekonomi pertumbuhan di Kota Depok.

2. Pada kota Depok yang memiliki sektor basis, yaitu : Sektor Listrik, Gas & Air Minum; Sektor Bangunan/Konstruksi; Sektor Perdagangan, Hotel& Restoran; Sektor Pengankutan & Komunikasi; Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya; dan Sektor Jasa-jasa, yang diharpakan kepada pemerintah mulai memperhatikan kualitas dan fator-faktor penunjang agar perkembangan sektor ini tidak di jadikan alat untuk mengambil keuntungan satu pihak melainkan bisa menjadi sektor yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan bukan sebagai sumber yang dapat merugikan masyarakat. 3. Kota Depok pada saat mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang

strategis dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonominya hendaknya juga tidak mengabaikan peran sektor yang tergolong nun potensial. Karena

dengan mengembangkan sektor potensial diharapkan akan dapat merangsang pertumbuhan sektor nun potensial sehingga menjadi sektor potensial yang pada akhirnya semua sektor ekonomi bersama-sama mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota Depok.

4. Kota Depok potensial untuk dijadikan pusat pertumbuhan di Propinsi Jawa Barat dengan memilih dan mengembangkan sektor potensial yang paling utama. Adanya peran serta Pemerintah daerah dan masyarakat dalam membuat inisiatif untuk pengadaan kawasan terpadu guna pengembangan sektor potensial yang ada di Kota Depok.

5. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas secara lebih mendalam mengenai regulasi sektor-sektor perekonomian dengan membandingkan kondisi sektor-sektor perekonomian sebelum dengan setelah adanya regulasi agar terlihat keefektifan dari pelaksanaan regulasi dan membantu Pemerintah Kota Depok dalam melakukan evaluasi kinerja di lapangan.

Yogyakarta. 2010.

Adisasmita, Raharjo. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2005.

Badan Pusat Satistik. ”Kota Depok dalam Angka”.BPS Kota Depok. 2010. Badan Pusat Satistik. ”Propinsi Jawa Barat”.BPS Jawa Barat. 2010.

Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainya”. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

2010.

Chattopadhya, prof.S. Jurnal:” Forecasting Regional Economic Potentialis for economic Regional-Special Economic Zone and Investment Regions”.

Institute of Town Planners India.Vol 8 No 1 Hal: 41-55. 2011.

Fatmasari, Wulan S. Dini. “Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi Kota Tanggerang (Pendekatan Model Basis Ekonomi)”. Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi UNS. 2007.

Ghalib, Rusli. “Ekonomi Regional”. Pustaka Ramadhan.Jakarta. 2005.

Glasson, Jhon. “Pengantar Perencanaan Regional” .Terjemahan Paul Sitohang. Jakarta: LPFEUI.1990

Hidayat, Ainun, Roziana. Jurnal: ”Analisis Ketimpangan Ekonomi Antara Kecamatan di Kabupaten Gresik”. Universitas muhammadiyah gresik. Vol 6 N0 1 Hal: 83-97. 2009.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metedologi Penentu Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. 2002.

Kweka, Josaphat, & Morrissey, Oliver. Jurnal: The Ekonomic Potential of Taurisme Tanzania”. Jurnal of International Development J. int. Dev. 15, 335 – 351 (2003).

Lukman, Dr. ”Analisis Sektor Unggulan Sektoral dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Sektor Ekonomi Daerah : Pendekatan Input - Output

Interregional Sumatra Barat, Riau dan Jambi”. Pasca Sarjana Universitas Padjajaran. Bandung. 2011.

Raharja, Pratama, & Manurung, Mandala. ”Teori Ekonomi Makro”. edisi kedua. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA. Jakarta. 2004. Richardson, Harry. “Dasar - Dasar Ilmu Ekonomi Regional”. Lembaga Penerbit

FE - UI. Jakarta. 1997.

Resnawati. ”Analisis Potensi Ekonomi Di Kota Cilegon”. Universitas Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2010.

Roping. Jurnal: ”Aplikasi Shift Share Ebstaban Marquillas pada sektor Pertanian di Kabupaten Boyolali” . Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol 4 Nomor 2 Hal: 1 - 14. 2009.

Research, Regoinal, Vibiz. Jurnal: ”Analisis Sektor Unggulan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua”. Hal: 1 - 14. LEPMIDA. 2011.

Reniwati. ”Analisis Sektor - Sektor Ekonomi Di Provinsi Sulawesi Periode

2007-2011”. Universitas Hasanuddin. 2013.

Sadono, Sukirno. “Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan”, Kencana Prenada Media Group, 2007.

Sulivanto. Jurnal:” Analisis of Determining Basis Comodity and Pricing at Basis Commodity in Banyumas Indonesia”.Vol 2 Issue 2 (pp. 27 – 36). 2012. Suherty, Lina. Jurnal: ”Analisis Pengembanangan Sektor Ekonomi Potensial

Kabupaten Barito Kuala”. Vol 12 Nomor 2 Hal: 143 – 14. 2011.

Sjafrizal. ”Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi”. Badouse, Media.Padang. 2008.

Yunan Y. Zuhairan, “Sektor Basis dan Non Basis di Kotamadya Tanggerang Selatan (Suatu Pendekatan Location Quetient)”. Signifikan, Jurnal

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Vol. I, No. 2 Oktober 2010: hal. 25 - 38.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Propinsi Jawa Barat Tahun 2000-2010

No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Pertanian 28784186.59 29554466.83 29186913.59 29161783.4 34038120.63 34942015.46 34822021.09 35689490 37139985 41722076 42137486 2 Pertambangan dan Penggalian

3 Industri Pengolahan 79949896.89 82993409.84 86029221.1 91336589.53 97902362.1 105334047.2 114299625.7 122702671 133756557 131432865 135594749 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3882660.885 4169157.259 4398612.327 4447323.687 5337987.17 5649829.62 5427579.55 5750579 5985767 6839237 7315960 5 Bangunan 5254511.708 5143936.696 5580463.389 5984953.406 6602399.92 7780823.72 8232950.09 8928178 9730820 10299411 11810047 6 Perdagangan,Hotel dan Restoran 35567824.82 36403261.68 38647464.98 39198353.11 44604769.96 47259969.72 50719350.06 54789912 56937923 62701714 70083413 7 Pengangkutan dan Komunikasi 7314261.24 7925724.282 8478452.135 9323751.198 10274962.93 10329164.21 11143253.97 12271025 12233940 13209254 15352858 8 Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 5351150.092 5885016.621 6490645.266 7067352.623 7247001.69 7623682.08 7672322.47 8645553 9075520 9618612 10564691 9 Jasa-jasa 12099818.43 14532915.56 15661103.3 17426171.39 19344963.1 16821141.16 18200096.05 18728218 19494893 20157658 21899922

Produk Domestik Regional Burto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Kota Depok Tahun 2000-2010

No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Pertanian 140296.96 144562.46 149731.67 153071.51 159556.91 167053.64 159921.17 161095.98 167197.76 173873.42 186945.98 2 Pertambangan dan Penggalian

3 Industri Pengolahan 1341787.5 1436273 1559431.51 1671866.52 1793348.32 1954749.67 2094461.49 2188502.81 2344941.46 2499038.17 2607666.08 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 121146.47 126236.53 131126.7 138496.57 146341.6 157837.97 162625.11 168289.13 175447.66 183438.6 194125.39 5 Bangunan 230202.2099 245483.27 254911.08 269033.15 284053.85 289734.93 299855.37 330725.45 352950.2 380592.37 415935.9 6 Perdagangan,Hotel dan Restoran 1063970.726 1123483.29 1153513.37 1221192.62 1293418.42 1371884.46 1500643.82 1680841.66 1771811.26 1873833.66 2030899.31 7 Pengangkutan dan Komunikasi 175920.3202 182490.44 210548.51 225171.34 240540.53 259654.73 265439.68 272608.12 298180.74 316105.87 337803.37 8 Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 132762.0491 139448.38 148777.26 160664.75 180689.28 192688.45 198084.51 216184.33 225750.03 236210.37 251443.22 9 Jasa-jasa 283227.1912 296744.96 312192.16 327129.86 342927.92 356430.25 385097.91 399999.46 434548.53 466557.16 494516.96

Lampiran I

Perhitungan Location Quotient (LQ) Kota Depok

LQ Tahun 2000

Lapangan Usaha Wi Ki Wi/W Ki/K LQ

Pertanian 140296.96 28784186.59 0.040207612 0.161523515 0.248927297

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan 1341787.5 79949896.89 0.384541982 0.448641767 0.857124793

Listrik, Gas dan Air Bersih 121146.47 3882660.885 0.034719286 0.021787693 1.59352737

Bangunan 230202.2099 5254511.708 0.065973497 0.029485884 2.237460351

Perdagangan,Hotel dan Restoran 1063970.726 35567824.82 0.304922658 0.199590148 1.527744033

Pengangkutan dan Komunikasi 175920.3202 7314261.24 0.050416887 0.041044244 1.228354618

Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 132762.0491 5351150.092 0.038048187 0.030028174 1.267082924

Jasa-jasa 283227.1912 12099818.43 0.081169891 0.067898573 1.195457981

Total 3489313.426 178204310.7 1 1

LQ Tahun 2001

Lapangan Usaha Wi Ki Wi/W Ki/K LQ

Pertanian 144562.46 29554466.83 0.039126745 0.158377371 0.247047575 Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan 1436273 82993409.84 0.388736384 0.444747596 0.874060677 Listrik, Gas dan Air Bersih 126236.53 4169157.259 0.034166716 0.022341806 1.529272804 Bangunan 245483.27 5143936.696 0.066441602 0.027565484 2.410318746 Perdagangan,Hotel dan Restoran 1123483.29 36403261.68 0.304077868 0.1950789 1.558742992 Pengangkutan dan Komunikasi 182490.44 7925724.282 0.049392193 0.042472611 1.162918695 Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 139448.38 5885016.621 0.037742587 0.031536805 1.196779038 Jasa-jasa 296744.96 14532915.56 0.080315903 0.077879428 1.031285224

LQ Tahun 2002

Lapangan Usaha Wi Ki Wi/W Ki/K LQ

Pertanian 149731.67 29186913.59 0.038194592 0.150082182 0.25449118 Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan 1559431.51 86029221.1 0.397790592 0.442371311 0.899223304 Listrik, Gas dan Air Bersih 131126.7 4398612.327 0.033448707 0.022618128 1.478845089 Bangunan 254911.08 5580463.389 0.065024484 0.02869533 2.266030174 Perdagangan,Hotel dan Restoran 1153513.37 38647464.98 0.294246181 0.198729333 1.480637891 Pengangkutan dan Komunikasi 210548.51 8478452.135 0.053708172 0.043597093 1.231920943 Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 148777.26 6490645.266 0.037951134 0.033375581 1.137092829 Jasa-jasa 312192.16 15661103.3 0.079636139 0.080531042 0.988887477

LQ Tahun 2003

Lapangan Usaha Wi Ki Wi/W Ki/K LQ

Pertanian 153071.51 29161783.4 0.036737518 0.142987573 0.256928049

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan 1671866.52 91336589.53 0.40125185 0.447846317 0.895958804 Listrik, Gas dan Air Bersih 138496.57 4447323.687 0.033239499 0.021806349 1.524303721

Bangunan 269033.15 5984953.406 0.064568581 0.029345735 2.200271405

Perdagangan,Hotel dan Restoran 1221192.62 39198353.11 0.293089067 0.192199404 1.524921831 Pengangkutan dan Komunikasi 225171.34 9323751.198 0.054041645 0.045716702 1.182098505 Bank dan lembaga Keuangan Lainnya 160664.75 7067352.623 0.038559913 0.034653011 1.112743519

Jasa-jasa 327129.86 17426171.39 0.078511927 0.08544491 0.918860195

JUMLAH 4166626.32 203946278.3 1 1 LQ Tahun 2004

Dokumen terkait