• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Pembahasan .1 Peran ibu .1 Peran ibu

Peran ibu berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang didapatkan bahwa hampir setengahnya peran ibu cukup baik sejumlah 25 orang (41,7%).

Menurut peneliti, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya peran ibu cukup baik. Hal in dapat dilihat dari segi penyimpan tradisi seperti mengajarkan anak-anaknya untuk salam pada saat bertemu orang lain maupun akan masuk dan keluar rumah. Dari segi penyimpan tradisi ini ibu juga mengharuskan anak-anak mereka belajar mengaji pada sore hari di salah satu mushola terdekat dari rumah mereka, karena menurut salah satu ibu dengan mengucapkan salam dan bisa belajar mengaji sedini

mungkin itu sangatlah penting bagi kehidupan anak-anaknya pada waktu dewasa nanti. Ibu juga berperan dalam hal pemberian aman dan sumber kasih sayang bagi anak-anaknya, terkadang ibu lebih memilih membiarkan anak mereka bermain didalam rumah saja itu karena alasan mereka takut anaknya akan bermain ketempat yang ramai kendaraan atau bermain agak jauh dari rumah mereka. Pada saat anak sakit terkadang ibu begitu panik, ada sebagian ibu yang langsung membawa anknya berobat di fasilitas kesehatan ada juga ibu yang membawa anknya berobat di alternatif saja seperti dukun bayi atau habib. Ibu adalah sebagai orang yang sangat penting dalam rumah tangga, Ibu yang merawat anak-anaknya, menyediakan makanan untuk anggota keluarganya dan terkadang bekerja untuk menambah pendapatan keluarga. Peran Ibu adalah tingkah laku yang dilakukan seorang ibu terhadap keluarganya untuk merawat suami dan anak-anaknya. Peran ibu adalah seorang yang mempunyai peran mendidik, mengasuh atau merawat dan memberikan kasih sayang, dan diharapkan dapat ditiru oleh anaknya (werdiningsih, 2012).

Pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu berusia 29 tahun sejumlah 32 orang (53,3%). Responden dengan usia 20-29 tahun merupakan responden yang kurang berperan dalam menstimulus perkembangan anak sehingga menyebabkan perkembangan anak kurang optimal.

Pada tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya anak berusia 5 tahun sejumlah 29 orang (48,3%). Menurut peneliti anak berusia 5 tahun mampu menjadi pendengar yang baik dan mengerti setiap kata yang

diucapkan peneliti. Sehingga, anak dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti, mereka juga tidak merasa takut untuk menjawab.

Pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan ibu SMA sejumlah 43 orang (71,7%). Dimana pendidikan sangat menentukan pengetahuan seseorang tentang peran ibu, sehingga informasi yang disampaikan akan cepat dimengerti oleh responden. Akan tetapi bagi yang berpendidikan dasar akan sulit memahami materi yang diberikan.

Pada tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga sejumlah 37 orang (61,7%). Menurut peneliti ibu rumah tangga lebih banyak memiliki waktu dengan anaknya dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Oleh karena itu ibu rumah tangga berperan lebih baik dalam perkembangan anak.

Pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar anak berjenis kelamin laki-laki sejumlah 38 anak (63,3%). Menurut peneliti jenis kelamin tidak mempengaruhi perkembangan anak, akan tetapi terdapat anak laki-laki yang perkembangannya kurang optimal dibandingkan anak perempuan.

5.2.2 Perkembangan anak usia prasekolah

Pada tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya perkembangan anak normal sejumlah 54 anak (90,0%)

Menurut peneliti, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya perkembangan anak di TK Dharma Wanita Wonogriyo normal. Anak-anak di TK tersebut mampu melaksanakan tugas sesuai dengan DDST/ Denver Development Scrining Test seperti pada Motorik kasar anak

mampu berdiri 1 kaki dalam 6 detik, melompat dengan satu kaki, melempar bola, menendang bola kedepan. Pada motorik halus anak juga mampu menggambar orang 6 bagian, memilih garis yang lebih panjang. Bahasa anak juga mampu mengartikan 7 kata, menyebutkan 4 warna. Pada personal sosial anak juga mampu mengambil makanan, menggosok gigi tanpa bantuan, bermain ular tangga/kartu, berpakaian tanpa bantuan, dan juga menyebutkan nama temannya. Dari serangkaian tugas DDST yang telah diberikan oleh peneliti anak sudah mampu melaksanakannya walaupun masih ada salah satu dari anak-anak tersebut yang masih belum bisa menyelesaikan tugasnya.

Perkembangan adalah perubahan progresif dan kontinyu dalam diri individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya yang berlangsung sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis (Kusbiantoro, 2015)

5.2.3 Hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah

Hasil pengujian menunjukkan nilai spearman rho untuk mengetahui adanya hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah yaitu dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.004 yang lebih kecil dari alpha 0.05 maka H0 di tolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah.

Berdasarkan tabel 5.8 di atas dari 54 anak yang perkembangannya normal, ada 12 anak dengan ibu yang berperan baik, dan 25 anak dengan ibu berperan cukup baik, 16 anak dengan ibu berperan kurang baik dan 1 anak dengan ibu yang berperan buruk.

Salah satu perkembangan anak yang penting untuk dipantau pada periode ini adalah perkembangan motorik karena banyak kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan perkembangan motorik. Gabungan antara interaksi ibu dan anak yang positif, latihan fisik dan stimulasi dini akan meningkatkan perkembangan motorik anak.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses dari pematangan, dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku anak sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Supariasa, 2013 : 27).

Menurut peneliti, perkembangan pada anak sangat bergantung pada peran ibu. Ibu adalah pendidik awal bagi seorang anak sehingga peran ibu sangat dibutuhkan bagi tahap perkembangan anak. Seperti pada ibu yang sibuk dengan pekerjaan dirumah setiap harinya atau ibu yang sibuk bekerja menyebabkan anak kekurangan kasih sayang dan perhatian. Oleh karena itu peran ibu sangatlah penting dalam perkembangan anak.

Peran aktif orang tua salah satunya adalah ibu, merupakan tokoh sentral dalam tahap perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Peran ibu dalam perkembangan sangat penting, karena dengan ketrampilan ibu yang baik maka diharapkan pemantauan anak dapat

dilakukan dengan baik. Orang tua (ibu) adalah orang pertama yang mengajak anak untuk berkomunikasi, sehingga anak mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa. Oleh karena itu kurangnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya memiliki dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak itu sendiri. Apabila peran ibu tidak berhasil maka anak akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan apabila anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan sulit terdeteksi (Werdiningsih, 2012).

56 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Dari penelitian hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang dapat disimpulkan sebagai berikut :

6.1.1 Peran ibu di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang hampir setengahnya peran ibu cukup baik.

6.1.2 Perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab. Lumajang hampir seluruhnya perkembangan anak normal.

6.1.3 Ada hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi responden (Ibu)

Bagi ibu diharapkan dapat lebih aktif lagi memantau setiap tahap perkembangan anak-anaknya, bahwasannya bila terjadi keterlambatan pada anak segera diketahui dan segera memeriksakan anak kepada petugas kesehatan.

6.2.2 Bagi Tempat Penelitian (Guru TK Dharma Wanita)

Bagi pihak sekolah terutama guru diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sebagai sumber informasi

tambahan tentang perkembangan anak dan melakukan deteksi tumbuh kembang secara berkala atau rutin agar bila terdapat anak didiknya yang mengalami keterlambatan pada tahap perkembangannya dapat segera melaporkan kepada orangtuanya dan memberikan pengarahan kepada orangtua langkah apa yang akan diambil agar keterlambatan anak segera ditangani.

6.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya dapat dijadikan bahan refrensi dan dapat melakukan observasi lebih mendalam lagi disetiap tahap perkembangan anak usia prasekolah.

Dokumen terkait