• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian analisis tingkat kerawanan longsor ini dilakukan berdasarkan parameter dari Jefri A. Nugroho, yaitu parameter curah hujan, kemiringan lereng, ketinggian, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Untuk kriteria tingkat kerawanan longsor mengacu pada PVMBG dimodifikasi demi kepentingan penelitian. Peneliti menggunakan SIG sebagai alat untuk menganalisis kerawanan longsor.

Dalam menganalisis parameter kerawanan longsor, peneliti terlebih dahulu mencari data, mulai dari data kejadian longsor di Kecamatan Pamijahan dan data monografi Kecamatan Pamijahan. Selain itu, untuk analisis dengan menggunakan SIG diperlukan data berupa peta RBI, peta jenis tanah, peta Geologi, peta penggunaan lahan, peta administrasi Kecamatan Pamijahan, citra DEM dari hasil penginderaan jauh, dan data curah hujan. Data tersebut diolah dengan SIG yaitu ArcGIS 10.1 untuk dijadikan peta tematik yang menghasilkan peta kemiringan lereng, peta ketinggian, peta jenis tanah, peta curah hujan, dan peta penggunaan lahan. Ketika sudah menjadi peta tematik, semua peta tersebut dilakukan proses overlay peta, dibantu dengan metode Skoring dan pembobotan.

Hasil analisis ditemukan bahwa terjadi bencana longsor di Kaecamatan Pamijahan sebanyak 17 kali dari tahun 2011-2015. Dari 17 titik kejadian longsor, desa Cibunian merupakan desa yang paling sering terjadi longsor. Hasil data tersebut sesuai dengan data kejadian longsor BPBD Kabupaten Bogor, kemudian peneliti melakukan observasi ke 17 titik lokasi kejadian longsor tahun 2011-2015 dengan memanfaaatkan GPS untuk mendeteksi titik

koordinat lokasi kejadian longsor tersebut. Selain itu untuk mendapatkan titik koordinat, peneliti juga melakukan observasi pada penggunaan lahan di Kecamatan Pamijahan. Pada observasi penggunaan lahan, banyak ditemukan penggunaan lahan berupa perkebunan, persawahan dan pemukiman. Penggunaan lahan perkebunan banyak ditemukan di desa Ciasmara, Ciasihan, Gunung Sari, dan Gunung Bunder 2. Secara umum, perkebunan tersebut ditanami pohon pisang dan umbi-umbian seperti singkong dan ubi. Sayangnya, pada lahan perkebunan tidak ditanami pohon dengan akar yang kuat, sehingga ketika musim hujan datang dengan intensintas tinggi, tanah menjadi labil karena tidak ada penahan air yang kuat sehingga menyebabkan longsor. Selain itu, untuk pemukiman banyak dibangun di pinggir lereng yang curam. Tanah pelapukan tidak akan kuat menahan beban bangunan pemukiman, sehingga tanah tersebut turun menuruni lereng apalagi bila dipicu oleh hujan yang sanagat deras.

Pada 17 titik kejadian longsor tahun 2011-2015 terdapat 1 titik saja yang berada pada tingkat kuran rawan, yaitu di Kp. Kananga RT 02/04 desa Gunung Menyan. Dilihat dari morfologinya, Kp. Kananga memiliki kemiringan yang landai yaitu 8-15%, sehingga potensi terjadinya longsor sangat kecil. Akses jalan menuju Kp. Kananga pun cukup mudah karena jalannya tidak terlalu terjal. Untuk daerah rawan longsor terdapat 13 titik yang di dominasi oleh desa Cibunian. Dan untuk daerah sangat rawan longsor terdapat 3 titik yaitu Kp. Gunung Menir RT 01/07 desa Ciasihan, Kp. Kebon Alas RT 01/09 desa Ciasmara dan Kp. Muara II RT 02/01 desa Cibunian. Titik longsor di Kp. Muara II desa Cibunian merupakan titik longsor terparah yang terjadi pada akhir tahun 2015. Bencana longsor tersebut menghancurkan 40 rumah warga dan putusnya jalan raya menuju Sukabumi. Dilihat dari morfologinya, Kp. Muara II memiliki kondisi lahan berbukit dan jalan yang terjal.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan termasuk dalam kategori rawan dengan persentase 81,5%. Hasil tersebut juga sesuai dengan 17 titik longsor yang didominasi oleh tingkat rawan yaitu sebanyak 13 titik. Tingkat rawan longsor didukung dengan

parameter jenis tanah yang paling berpengaruh terhadap tingkat kerawanan longsor ialah tanah alluvial dan litosol. Jenis tanah alluvial memiliki tekstur yang umumnya lempung liat dengan berpasir halus. Jenis tanah ini peka terhadap longsor, sedangkan tanah litosol merupakan jenis tanah yang umumnya ditemui di lereng gunung dan pegunungan dan lapisan tanah yang tidak begitu tebal.

Untuk parameter penggunaan lahan yang memicu terjadinya longsor ialah perkebunan, persawahan, dan pemukiman. Pada lokasi kejadian longsor banyak ditemukan perkebunan yang dibudidayakan tanpa adanya tanaman keras yang memiliki akar yang kuat untuk menahan longsor dan biasanya hanya berupa tanaman pangan seperti singkong, padi, dan pisang. Jenis vegetasi seperti itu kurang mantap menghujam tanah sehingga ketika hujan tiba tanah akan labil. Selain itu, masih banyak tebing-tebing jalan raya yang tidak dilindungi dengan teras tebing, sehingga dengan lereng yang curam dan hujan deras tiba membuat beberapa lokasi menjadi daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi.Banyaknya pemukiman yang dibangun di pinggir tebing menjadi penyebab terjadinya longsor.tanah akan menjadi labil ketika beban diatasnya terlalu berat dan ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, tanah semakin tidak ada penahan sehingga tanah menuruni lereng.

Kejadian longsor dengan kemiringan lereng curam hingga sangat curam dengan bentang lahan berbukit hingga bergunung menjadi daerah yang memiliki tingkat kerawanan longsor tinggi. Ditambah sebelumnya pernah memiliki sejarah kejadian longsor.

Untuk rata-rata curah hujan tahunan, daerah dengan tingkat kerawanan kurang rawan, rawan, maupun sangat rawan longsor memiliki rata-rata curah hujan yang rata yaitu 363,16 mm/tahun dan pada umumnya beriklim sedang.

Dari uraian diatas, diketahui secara umum kondisi fisik Kecamatan Pamijahan yang dijadikan parameter yang paling berpengaruh terhadap longsor di Kecamatan Pamijahan adalah:

1) Parameter jenis tanah yaitu jenis tanah alluvial dan litosol dengan tekstur

2) Parameter penggunaan lahan yaitu jenis perkebunan, persawahan, dan pemukiman.Kondisi daerah rawan longsor terutama tebing pada jalan raya tanpa adanya bangunan konservasi untuk menahan longsor.

3) Parameter kemiringan lereng dan ketinggian yaitu kondisi lereng yang

curam hingga sangat curam dengan bentang lahan berbukit hingga bergunung.

4) Parameter curah hujan yaitu kondisi tipe iklim sedang dan curah hujan rat-

rata 363,166 mm/tahun.

Hasil penelitian ini, sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Danil Effendi tentang Identifikasi Kejadian Longsor dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Dalam penelitiannya, Kecamatan Babakan Madang termasuk tingkat kerawanan longsor kategori rawan. Banyak pula ditemukan lahan perkebunan yang berada di dataran tinggi yang tidak ditanami pohon akar yang kuat. Sama halnya dengan Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Babakan Madang banyak ditemukan pemukiman yang berada ditepi tebing pula. Selain itu, pemotongan jalan pada lereng tebing menjadi pemicu terjadinya longsor di Kecamatan Babakan Madang dan tidak adanya bangunan konservasi untuk menahan tejadinya tanah longsor.

D.

Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan penelitian. Diantaranya, dalam proses pengumpulan sumber buku untuk bahan pada kajian teori. Buku tentang longsor sangat minim dan sulit ditemukan. Akhirnya, peneliti harus langsung mencari sumber-sumber langsung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Selain itu, sumber literature lebih banayk buku yang berbahasa Inggris, sehingga peneliti harus menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam proses observasi, peneliti mengalami keterbatasan dalam mencapai titik kejadian longsor yang terjadi di tahun 2011-2015. Kondisi jalan yang rusak dan jalan terjal bebatuan membuat peneliti sulit mencapai lokasi

ditambah dengan kondisi hujan. Untuk mencapai titik lokasi kejadian longsor, peneliti harus berjalan kaki dari jalan utama, karena lokasinya cukup terpencil jika dilalui kendaraan beroda empat sangat sulit, dengan sepeda motor pun harus berhati-hati.

83

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

A.

Kesimpulan

Berdasarkan dari apa yang telah dibahas pada penelitian ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Terdapat 17 titik kejadian longsor di Kecamatan Pamijahan dari tahun

2011 hingga tahun 2015. Persebaran titik longsor ini berada di Kp.

Gunung Menir RT 01/07 desa Ciasihan, Kp. Lebak Sari RT 01/09 desa

Pasarean, Kp. Taneuh Beureum desa Purwabakti, Kp. Lokapurna RT 03/09 desa Gunung Sari, Cibunian RW 05 desa Cibunian, Kp. Cipatat II RT 02/06 desa Cibunian, Kp. Kebon Alas RT 01/09 desa Ciasamara, Kp. Kananga RT 02/04 desa Gunung Menyan, Kp. Cibeureum RT 04/09 desa Ciasmara, Kp. Tegal Leumeung RT 04/01 desa Gunung Bunder 1, Kp. Campedak RT 04/02 desa Purwabakti, Kp. Parabakti Pasar Rt 01/07 desa Ciasmara, Kp. Lebaksari RT 01/01 desa Gunung Sari, Cibunian RW 07 desa Cibunian, Kp. Pasar Kemis RT 02/03 desa Gunung Picung, Kp. Kaung Gading RT 01/02 desa Cibitung Kulon, dan di Kp. Muara II RT 02/01 desa Cibunian.

2. Tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan dibedakan menjadi

tiga kelas, yaitu kelas kurang rawan, kelas rawan, dan kelas sangat rawan. Daerah yang termasuk kategori kurang rawan longsor seluas 256,82 ha atau sekitar 2,05%. Desa yang termasuk kategori kurang rawan hanya sebagian kecil saja, yaitu desa Cimayang, Gunung Menyan, Cibunian, Pasarean, Gunung Sari, dan desa Gunung Bunder 2. Untuk kategori rawan longsor seluas 10.215,28 ha atau 81,51%. Desa yang termasuk kategori rawan tersebar di desa Cimayang, Gunung Menyan, Cibening, Pasarean, Pamijahan, Cibitung Wetan, Cibitung Kulon, Gunung Bunder 1, Gunung Picung, Cibunian, Purwabakti, sebagian wilayah Gunung Sari, dan sebagian wilayah Gunung Bunder 2. Dan daerah dengan kategori Daerah

sangat rawan longsor memiliki luas 2.060,26 ha atau 16,44% tersebar di wilayah sebagian Purwabakti, sebagian Cibunian, Ciasmara, Ciasihan, Gunung Sari, dan desa Gunung Bunder 2. Jadi, tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor termasuk ke dalam kategori rawan longsor dengan luas 10.215,28 ha (81,5%).

B.

Saran

Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam memperkecil tingkat kemungkinan terjadinya peningkatan tingkat daerah rawan longsor ialah sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat seharusnya lebih menjaga lingkungannya dengan cara melakukan penanaman vegetasi keras (pohon) dengan akar kuat sesuai dengan kondisi fisik wilayah. Selain itu, perlu didirikan bangunan konservasi seperti teras tebing untuk penahan tebing curam yang berada di jalan raya terutama di desa Cibunian, Ciasmara, Ciasihan, dan Gunung Bunder II.

2. Bagi Pemerintah

Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat dalam mitigasi pencegahan longsor perlu terus dibina dan ditingkatkan, terutama di desa Cibunian, Ciasmara, Ciasihan, dan Gunung Bunder II dengan alasan di desa-desa tersebut sering terjadinya longsor akibat banyaknya perumahan yang dibangun pada tebing yang curam. Selain itu, rencana pemerintah untuk merelokasi penduduk yang bertempat tinggal pada kawasan rawan longsor perlu segera direalisasikan untuk mencegah timbulnya korban jiwa pada bencana yang akan datang.

3. Dinas BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas PVMBG

BPBD dan PVMBG diharapkan memiliki peta tingkat kerawanan bencana longsor dan melakukan penyuluhan secara rutin kepada masyarakat tentang bahaya bencana tanah longsor.

4. Peneliti Lain

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menemukan jenis vegetasi yang cocok untuk daerah rawan longsor dan dapat menemukan peta prediksi

daerah yang akan terjadi longsor dengan memanfaatkan software SIG

ArcGIS 10.1 yang didukung dengan data yang lebih lengkap.

C.

Implikasi

Dengan adanya penelitian ini, baik masyarakat maupun pemerintah lebih waspada dan tanggap terhadap bahaya longsor. peta kerawanan longsor akan

dijadikan sebagai early warning system (peringatan dini) pada wilayah rawan

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arifianti, Yukni, dan Sumaryono, Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor, Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2010

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Mitigasi Bencana, 2011.

Budiyanto, Eko. Sistem Informasi Geografis dengan Arc View GIS, Yogyakarta:

CV. Andi Offset, 2010.

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pengenalan Gerak Tanah,

Vulcanological Survey of Indonesia, 2005.

Faisal, Arif. Indarto.Tutorial Ringkas ArcGIS-10, Yogyakarta: CV. Andi Offset,

2013.

Hardiyatmo, Hary Christiady, Tanah Longsor dan Erosi, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2012.

Nandi, Modul Longsor, Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-UPI, 2007.

Paimin, Teknik Mitigasi Banjir dan Longsor, Tropenbos International Indonesia

Programme, 2009.

Plummer, Physichal Geology 11th Edition. New York: McGraw-Hill, 2007.

Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar, Bandung:

Informatika, 2009

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Kunci Taksonomi Tanah, Bogor: Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1999

Sodikin.Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Ciputat: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Sugandi, Dede, Modul SIG, (Jurusan Pendidikan Geografi – FPIPS UPI, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta,2006.

Varnes, J. David, Landslide Hazard Zonation: A Review of Principles and

Practice, Paris: United Nations Educational, 1984.

Jurnal:

Gani., Herdianto, “Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kota Gorontalo”. Jurnal pada Universitas Negeri Gorontalo, 2014.

Indrasmoro, Gigih Prastyo. “Geographic Information System (GIS) Untuk Deteksi

Daerah Rawan Longsor Studi Kasus Di Kelurahan Karang Anyar Gunung

Semarang”, Jurnal Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2013.

Nugroho, Jefri Ardian. “Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Penginderaan

Jauh dan Sistem Informasi Geografis”, Jurnal ITS-Sukolilo, Surabaya, 2008.

Sholahudin, Muhamad, “SIG Untuk Memetakan Daerah Banjir dengan Metode

Skoring dan Pembobotan”, Jurnal Fasilkom, Udinus, Jawa Tengah, 2005.

Todingan, P. Melisa. “Pemetaan Daerah Rawan Longsor di Wilayah Sub DAS

Tondano dengan Sistem Informasi Geografis”. Jurnal Universitas Sam

Ratulangi, 2014.

Skripsi/Tesis:

Effendi, Ahmad Danil. “Identifikasi Kejadian Longsor Dan Penentuan Faktor-

Faktor Utama Penyebabnya Di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten

Bogor”, Skripsi pada Institut Pertanian Bogor, 2008.

Lihawa, Fitryane. “Pemetaan Zona Kerentanan Longsoran Di Daerah Aliran Sungai Alo Provinsi Gorontalo”, Skripsi pada Universitas Negeri Gorontalo, 2013.

Sriyono, Agus. “Identifikasi Kawasan Rawan Bencana Longsor Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, 2012.

Wibowo, Agung. “Identifikasi Wilayah Rentan Longsor di Kecamatan

Cicalengka, Kabupaten Bandung”, Skripsi pada Universitas Indonesia,

Depok, 2009.

Yuniarto, Dwi S. “Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Tingkat

Kerawanan Longsor Di Kabupaten Semarang”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2010.

Undang-Undang RI:

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tentang Ketetapan Pembobotan Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

PETA JENIS TANAH CISADANE HULU (KABUPATEN

BOGOR) TAHUN 1992

DEM KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2014

0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0-8% 47.26 1 0.25 Kurang Rawan 1.25

0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 0.50 Kurang Rawan 19.60

0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 0.75 Kurang Rawan 16.14

0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 25-40% 1342.17 4 1.00 Kurang Rawan 6.41

0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 >40% 24.32 5 1.25 Kurang Rawan 1.37

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 0 0 0 0 0 0.00 0 1.60 Kurang Rawan 0.05

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 0 0 0 0 0 0.00 0 1.60 Kurang Rawan 0.04

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 0.25 Kurang Rawan 0.18

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 0.40 Kurang Rawan 0.10

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 0.55 Kurang Rawan 0.76

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 0 0 0 0-8% 47.26 1 0.35 Kurang Rawan 0.31

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 0.60 Kurang Rawan 4.53

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 0.85 Kurang Rawan 1.97

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 0.35 Kurang Rawan 0.07

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 0.65 Kurang Rawan 0.23

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 0.00 0 0.80 Kurang Rawan 1.64

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 0.95 Kurang Rawan 1.87

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 0 0 0 25-40% 1342.17 4 1.20 Kurang Rawan 0.80

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 0 0 0 >40% 24.32 5 1.45 Kurang Rawan 0.22

2002 >2000 mdpl 3 4.81 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 0.00 0 0.90 Kurang Rawan 0.06

2002 >2000 mdpl 3 4.81 0 0 0 0 0 0 >40% 24.32 5 1.55 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Ciasmara 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.06

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.06

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.25

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 1.80 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 0 0 0 0 0 0-8% 47.26 1 1.75 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.09

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.05

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 1.95 Kurang Rawan 0.20

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.04

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.09

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.13

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.13

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 0.00 0 1.70 Kurang Rawan 0.06

0 0 0.00 Cibitung Kulon 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.15

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.06

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 0.00 0 1.70 Kurang Rawan 0.04

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.07

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.52

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.07

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 1.95 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.25 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.86

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.05

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.50 Kurang Rawan 0.25

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 1.65 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 1.95 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.00 Kurang Rawan 0.03

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.25 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 8-15% 6500.98 2 0.65 Kurang Rawan 0.14

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.01

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.28

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 0 0 0 0 0 0-8% 47.26 1 1.85 Kurang Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.10

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.05 Kurang Rawan 0.18

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 2 363.166 5 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.10 Kurang Rawan 0.08

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 2 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.35 Kurang Rawan 0.14

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Pasarean 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.16

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Pasarean 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Picung 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.35 Kurang Rawan 0.72

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibitung Wetan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.12

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibitung Wetan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.11

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibitung Wetan 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 0.00 0 1.80 Kurang Rawan 0.05

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibitung Kulon 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.02

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Pamijahan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Pamijahan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.10

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Pamijahan 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 0.00 0 1.80 Kurang Rawan 0.02

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Sari 363.166 5 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.10 Kurang Rawan 0.24

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Sari 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.35 Kurang Rawan 0.30

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 2.00 Kurang Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.30

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.05 Kurang Rawan 0.21

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.10 Kurang Rawan 0.10

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Purwabakti 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.35 Kurang Rawan 0.01

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.20 Kurang Rawan 0.61

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.04

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0.00 0 2.60 Rawan 0.17

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 1.75 Kurang Rawan 0.15

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.05 Kurang Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 0 0 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.10 Kurang Rawan 0.05

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibunian 363.166 5 0 0 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.35 Kurang Rawan 0.02

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 8-15% 6500.98 2 0.75 Kurang Rawan 0.34

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 15-25% 4761.71 3 1.00 Kurang Rawan 0.16

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0-8% 47.26 1 0.65 Kurang Rawan 0.05

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 8-15% 6500.98 2 0.90 Kurang Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 8-15% 6500.98 2 1.05 Kurang Rawan 0.51

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 15-25% 4761.71 3 1.30 Kurang Rawan 0.22

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 Ciasmara 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.05

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.01

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 Purwabakti 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.06

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 Purwabakti 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.03

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 Cibunian 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.30 Kurang Rawan 0.03

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 15-25% 4761.71 3 1.10 Kurang Rawan 0.10

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 0.65 Kurang Rawan 0.01

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 0.00 0 0.80 Kurang Rawan 0.01

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 15-25% 4761.71 3 1.40 Kurang Rawan 0.42

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 15-25% 4761.71 3 1.55 Kurang Rawan 0.21

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 25-40% 1342.17 4 1.80 Kurang Rawan 1.56

1001 1000-2000 mdpl 2 3332.83 0 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 >40% 24.32 5 2.05 Kurang Rawan 0.15

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.69

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0-8% 47.26 1 2.75 Rawan 0.10

0 0 0.00 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.11

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.45 Kurang Rawan 0.04

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.65 Rawan 0.43

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.03

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.01

0 0 0.00 Cibening 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.00 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.03

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.60 Rawan 0.03

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.60 Rawan 0.09

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.08

0 0 0.00 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.07

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.05

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.12

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.20

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 SAWAH 3777 5 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.95 Rawan 0.33

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.00 Kurang Rawan 0.05

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 SUNGAI 86 1 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.15 Kurang Rawan 0.06

0 0 0.00 Gn. Bunder 1 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 8-15% 6500.98 2 2.45 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.59

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.59

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.25 Kurang Rawan 0.14

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.39

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 14 Litosol 4114 41142287 4 0.00 0 2.70 Rawan 0.03

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.85 Rawan 0.06

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 SAWAH 3777 5 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.95 Rawan 0.31

0 0 0.00 Gn. Bunder 2 363.166 5 SUNGAI 86 1 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.15 Kurang Rawan 0.05

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.17

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.60 Rawan 0.04

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.15

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.02

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.00 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Pasarean 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.20 Kurang Rawan 0.00

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.31

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.60 Rawan 0.04

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 SAWAH 3777 5 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.95 Rawan 0.09

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.00

0 0 0.00 Cibitung Wetan 363.166 5 SUNGAI 86 1 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.15 Kurang Rawan 0.03

0 0 0.00 Cibitung Kulon 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.00

0 0 0.00 Cibitung Kulon 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.60 Rawan 0.02

0 0 0.00 Ciasihan 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Ciasihan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.40 Kurang Rawan 0.22

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.02

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.60 Rawan 0.05

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.80 Rawan 0.01

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.04

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.00 Kurang Rawan 0.02

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SUNGAI 86 1 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.15 Kurang Rawan 0.04

0 0 0.00 Pamijahan 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.20 Kurang Rawan 0.01

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 HUTAN 3411 2 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.35 Kurang Rawan 0.41

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.65 Rawan 0.06

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.55 Rawan 0.67

0 0 0.00 Purwabakti 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.85 Rawan 0.22

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.65 Rawan 0.28

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.95 Rawan 0.06

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.00 Rawan 0.09

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 15-25% 4761.71 3 3.25 Rawan 0.04

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 8-15% 6500.98 2 2.15 Kurang Rawan 0.09

0 0 0.00 Cibunian 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 15-25% 4761.71 3 2.70 Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 HUTAN 3411 2 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.45 Kurang Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 HUTAN 3411 2 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.75 Rawan 0.01

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.65 Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 1.73

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 15-25% 4761.71 3 2.95 Rawan 1.87

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.90 Rawan 0.05

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 0.78

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 15-25% 4761.71 3 3.35 Rawan 0.08

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 SUNGAI 86 1 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.30 Kurang Rawan 0.11

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 0 0 3 Alluvial 3553 30049640 1 8-15% 6500.98 2 2.25 Kurang Rawan 0.86

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 15-25% 4761.71 3 2.80 Rawan 5.01

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 0.28

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Ciasmara 363.166 5 0 0 14 Litosol 4114 41142287 4 15-25% 4761.71 3 2.95 Rawan 4.24

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.50 Rawan 0.59

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 0-8% 47.26 1 2.45 Kurang Rawan 0.01

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.70 Rawan 1.07

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 0-8% 47.26 1 2.65 Rawan 0.02

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.90 Rawan 0.03

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.90 Rawan 3.11

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 0-8% 47.26 1 2.85 Rawan 0.24

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 0.23

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0-8% 47.26 1 2.15 Kurang Rawan 2.89

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cimayang 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 8-15% 6500.98 2 2.40 Kurang Rawan 1.17

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 0.41

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.55 Rawan 0.11

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.90 Rawan 0.35

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 3 Alluvial 3553 30049640 1 0.00 0 2.75 Rawan 1.65

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.90 Rawan 0.10

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 0.94

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.13

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 8-15% 6500.98 2 2.40 Kurang Rawan 0.58

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Cibening 363.166 5 0 0 4 Andosol 4028 19308767 3 8-15% 6500.98 2 2.55 Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.50 Rawan 0.40

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 0.20

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.70 Rawan 0.22

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.90 Rawan 0.72

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 0.17

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Menyan 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 8-15% 6500.98 2 2.40 Kurang Rawan 17.83

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.50 Rawan 0.09

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.65 Rawan 0.06

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERKEBUNAN 7634 3 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.70 Rawan 0.20

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 PERMUKIMAN 677 4 0 0 0 8-15% 6500.98 2 2.90 Rawan 0.76

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 SAWAH 3777 5 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.90 Rawan 0.83

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 SAWAH 3777 5 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 3.05 Rawan 2.23

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 1.33

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 SUNGAI 86 1 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 2.10 Kurang Rawan 0.23

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 SUNGAI 86 1 4 Andosol 4028 19308767 3 0.00 0 2.25 Kurang Rawan 0.17

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 1 363.166 5 0 0 11 Mediteran 1108 1085654 2 0.00 0 1.90 Kurang Rawan 0.00

290 0-1000 mdpl 1 9344.29 Gn. Bunder 2 363.166 5 SAWAH 3777 5 0 0 0 8-15% 6500.98 2 3.10 Rawan 0.47

Dokumen terkait