• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1) Jenis-Jenis Media Komunikasi Mahasiswa Dalam pemira Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Pemira (Pemilihan Umum Raya) merupakan suatu kegiatan birokrasi kampus dalam menyuarakan hak pilihanya. Pemira merupakan tempat bagi mahasiswa untuk berinteraksi memilih ketua

49

atau anggota di dalam ormawa. Tujuan dari dilaksanakan Pemira agar mahasiswa paham dengan proses demokrasi yang baik dan benar sebelum terjun langsung di dalam masyarakat.

Pemira yang dilaksanakan di dalam Fakultas Dakwah berdasarkan pelaksanaan pemilu pada umunya, mulai dari proses awal hingga akhir, hanya saja yang membedakan dari keduanya dari tingkat ruang lingkupnya. Pelaksanaan pemira lebih kepada pelatihan sistem demokrasi pada tingkat Universitas atau institut. Dalam Pemira ini juga menerapkan prinsip “Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia”. Asal “Luber” sudah ada sejak zaman Orde Baru. Dari masing-masing singkatan di atas mempunyai arti sendiri diantaranya, Langsung berarti bahwa diharuskan memberikan suara secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti bahwa pemilihan umum dapat di ikuti oleh seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih bebas memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia dan diketahui oleh pemilih itu sendiri. (Wikipedia, 2018)

Terselenggaranya pemira dalam IAIN Salatiga terutama di Fakultas Dakwah merupakan momentum yang sangat penting bagi mahasiswa dalam melatih jiwa demokrasi. Dalam penelitian ini pembahasan ditujukan kepada proses keberlangsungan pemilihan umum raya sebagai media komunikasi mahasiswa Fakultas Dakwah

50

IAIN Salatiga. Di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga kegiatan pemira digunakan untuk memilih wakil mahasiswa dalam tingkatan Fakultas Maupun Jurusan. Pemira dalam Fakultas Dakwah tercatat sejak tahun 2015 sampai pada tahun 2017. Dengan hasil dari tahun ketahun mengalami perbedaan. Pemira Fakultas Dakwah diselenggarakan guna memberikan wadah bagi mahasiswanya sebagai salah satu media komunikasi mahasiswa dalam memillih lembaga organisasi sosial di dalam fakultas dakwah, untuk menjebatani antara mahasiswa dengan fakultas. Di dalam Fakultas Dakwah terdapat beberapa organisasi mahasiswa meliputi SEMA F (Senat Mahasiswa Fakultas), DEMA F (Dewan Mahasiswa Fakultas), dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan).

Pemilihan umum merupakan pesta demokrasi yang sudah ditunggu-tunggu oleh para pemangku kepentingan untuk bersaing memperoleh kedudukan untuk memimpin, seperti halnya para calon yang berada di dalam Fakultas Dakwah. Adanya kegiatan ini tentunya menciptakan wadah tersendiri bagi mahasiswa Fakultas Dakwah untuk mempelajari cara-cara berkomunikasi antar mahasiswa dengan baik dan bersih dalam artian tidak mengandung sara dalam pesan yang disapaikan.

Jenis media komunikasi yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan pemira sebagai berikut :

51

a. Menggunakan komunikasi interpersonal dimana para mahasiswa saling bertukar pikiran terhadap informasi. Seperti halnya melakukan loby politik. Kegiatan interaksi sosaial dua arah dengan maksud tertentu untuk mempengaruhi mahasiswa lainya dalam pelaksanaan Pemira Fakultas Dakwah.

Dan biasaya juga ada teknik obrolan-obrolan pribadi seperti

itu.” (DW, 05-02-2018)

b. Menggunakan komunikasi intrapersonal dengan melakukan propaganda antar mahasiswa seperti halnya seorang mahasiswa menyebarkan isu-isu yang tak sesuai sehingga berujung kepada pengaruh pribadi masing-masing dengan adanya presepsi yang memusat. “Selama saya menjadi mahasiswa sering sekali saya menemui pengalihan isu-isu seperti itu” (NR, 14-02-2018) c. Menggunakan media massa dalam artian proses berkomunikasi

dalam keberlangsungan Pemira melalui berbagai cara dan banyak hal. Seperti halnya kampanye yang dilakukan melalui media sosial seperti Whattshap dan Instagram atau jejaring sosial untuk memperoleh massa yang lebih banyak dan menarik perhatian dari para mahasiswa. Cara ini juga terbilang sangat cepat dan mudah untuk diterapkan. Selain itu dalam menyempaikan pesan-pesan di dalam pemira juga menggunakan pamflet yang di tempelkan di madding. Dengan begitu proses komunikasi antar mahasiswa berlangsung dengan

52

terbuka dan transparan dalam menyapaikan pesan-pesan yang dikehendaki dari setiap mahasiswa.

menggunakan media komunikasi dengan Whattshap dan Instagram kaya foto kadidat gitu di edit trus di jadikan story Whattshap dan instagram. Dan menurut saya itu kampanye yang cukup baik juga karena melihat mahasiswa sekarang kan

tidak pernah lepas tuh dari hpnya” (DW, 05-02-2018)

“Melalui whatssap dan instagram kampanye dilakukan dengan menyebarkan foto-foto dari calon kandidat seperti

itu” (NR, 14-02-2018)

Meskipun berbagai media digunakan dalam Fakultas Dakwah untuk berinteraksi dalam kegiatan Pemira, rupanya masih saja ada masalah yang cukup berarti seperti halnya berlangsungnya pemira di Fakultas Dakwah pada tahun 2016. Dimana terjadi tumpang tindih pendapat antar mahasiswa yang berada di Sema Institut, Sema Fakultas dan mahasiswa yang berasal dari jurusan baru. Terjadi sebuah insiden tersebut karena salah satu organisasi jurusan mengajukan calon yang sama pada tahun sebelumnya. Fenomena ini terjadi karena adanya miss komunikasi antara SEMA Institut dan fakultas, KPUM dan mahasiswa jurusan yang bersangkutan. Hal tersebut muncul diduga karena kurangnya sosialisasi dari pihak terkait yang kurang maksimal dan

53

minimnya kesadaran komunikasi yang lebih terarah di dalam Fakultas Dakwah

Selanjutnya jurusan yang bersangukutan melaksanakna teknik banding untuk memperoleh jawaban dari persoalan tersebut. Akhirnya jurusan tersebut melakukan banding dengan dihadiri oleh Dekan Fakultas Dakwah, Wakil Dekan III (Bidang kemahasiswaa) Fakultas Dakwah, Kepala Jurusan dari Jurusan Tersebut, ketua KPUM Institut, perwakilan Dewan Sema Institut dan Sema Fakultas Dakwah. Selang beberapa jam kemudian keputusan di tetapkan sebagai mana mestinya yang tercantum di dalam Undang-Undang Sema Institut.

Tidak berhenti di situ saja berdasarkan hasil penelitian mahasiswa jurusan yang bersangkutan tersebut melaksanakan demo kepada KPUM Institut di depan kantor KPUM IAIN Salatiga yang terletak di samping gedung aula Kampus 1 IAIN Salatiga. Karena memiliki tujuan untuk memperoleh jawaban mengenai peraturan untuk calon kandidat yang semestinya. Setelah sekian lama menunggu hasil jurusan yang bersangkutan pada akhirnya menemukan titik temu dari KPUM IAIN Salatiga. Bahwasanya pencalonan dengan mencalonkan kembali tidak diperbolehkan dalam kegiatan Pemira di ranah Institut maupun Fakultas yang tercantum dalam Undang-Undang SEMA IAIN Salatiga.

Dan di kemudian hari dari jurusan tersebut akhirnya tidak mencalonkan dua calon kandidat yang baru dari dua partai, melainkan

54

hanya satu nama saja yang tercantum sebagai calon kandidat yang di usung oleh satu partai dan berakhir dengan melawan bumbung kosong, kemudian yang terjadi suara terbanyak jatuh kepada bumbung kosong. Namun di Pemira putaran kedua mereka akhirnya mengajukan dua calon kandidat yang baru dengan dua partai dan sukses mengantongi kemenangan dari salah satu pihak tersebut.

Ketidak pastian undang-undang mahasiswa yang dimiliki dalam Fakultas Dakwah rupaya menjadi salah satu pemicu terjadinya permasalahan tersebut. Selain itu komunikasi secara terbuka juga kurang di terapkan antar mahasiswa baik mahasiswa yang berada di tingkatan Ormawa maupun mahasiswa yang tidak berada dalam structural kepengurusan Ormawa.

perlu digaris bawahi bahwasanya komunikasi secara langsung atau face to face juga perlu di terapkan secara maksimal. Tidak hanya mengandalkan satu sisi saja misalnya berkomunikasi melalui media sosial tanpa harus bertemu langsung denga pihak terkait. Dan cara berkomunikasi sesama mahasiswa perlu diperbaiki lebih lanjut dengan baik dan benar agar tidak timbul kembali permasalahan-permasalahan yang berakhir panjang di kemudian hari. Seperti halnya permasalahan yang terjadi di atas. Dan perlu di sadari bahwasanya landasan hukum dalam suatu organisasi perlu adanya dan sangat penting perananya. Jika landasan hukum belum tercipta atau belum di sahkan secara

55

terbuka maka yang terjadi adalah munculnya kesimpangsiuran atas pijakan pelaksanaan roda demokrasi dalam organisasi.

2) Kelebihan dan Kekurangan dari Pemira Sebagai Media Komunikasi Mahasiswa di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Dalam proses keberlangsungann pemira sebagai media komunikasi mahasiswa di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga tentunya menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif untuk mahasiswa Fakultas Dakwah, berdasarkan hasil dari penelitian dampak-dampak tersebut meliputi :

a) Kelebihan menggunakan Media Komunikasi sebagai penerapan kegiatan Pemira di Fakultas Dakwah

1. Bisa memilih calon pemimpin yang baik

“Mengetahui cara berkomunikasi dengan memilih pemimpin yang lebih baik” (PL, 2-03-2018)

2. Sebagai wadah belajar mahasiswa sebelum masuk dalam masyarakat

“Bisa dijadikan sebagai alat belajar mahasiswa kedepanya di masyarakat” (DN, 27-02-2018)

3. Tersalurnya gagasan mahasiswa melalui kegiatan pemilihan umum raya tersebut

56

“Tersalurnya gagasan Dari mahasiswa menurut saya seperti itu dan lebih terpublikasi”(MR, 12-02-2018)

4. Mengetahui komunikasi yang baik untuk berdemokrasi

“dapat menerapkan proses demokrasi dengan komunikasi yang

lebih tepat dan baik” (NR, 14-02-2018)

b) Kekurangan menggunakan Media Komunikasi sebagai penerapan kegiatan Pemira di Fakultas Dakwah

1) Timbulnya kesalah pahaman yang terus berlanjut antar mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

“Kekurangnya banyak timbulnya miss komunikasi kaya gitu karena kurangnya kemaksimalan dalam komunikasi berorganisasi” (MH, 22-02-2018)

2) Konflik yang berkepanjangan dalam berkomunikasi

“Timbulnya perpecahan karena presepsi yang tidak sepaham

seperti itu” (MR, 12-02-2018)

“kekurangnya tidak terlalu banyak hanya saja sedikit lebih membahayakan yaitu adanya konflik yang berkepanjangan dalam berkomunikasi antar mahasiswa bahkan berdampak

kepada kampus maupun fakultas” (DN, 26-02-2018)

3) Adanya komunikasi yang ditunjukan kepada orang-orang tertentu atau masih dalam sekelompok mahasiswa tertentu.

“kekurangnya menurut saya yang dia ajak komunikasi atau

yang sering berinteraksi itu hanya itu-itu saja jadi kaya kurang merangkul seluruh elemen jadi biasanya ada juga yang gak

mekitu pemira” (PL, 2-03-2018)

Berdasarkan analisis di atas pemira sebagai media komunikasi mahasiswa sangat penting. karena pemira sendiri merupakan alat bagi para mahasiswa untuk menyuarakan gagasaya

57

dalam pesta demokrasi yang diselenggarakan sebagai tempat memilih pemimpin yang lebih baik. Disisi lain pemira juga sangat efektiv untuk mengukur seberapa berkualitasnya mahasiswa-mahasiswa dalam mengembangkan budaya demokrasi di organisasi.

58 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pemira sebagai media komunikasi mahasiswa di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada beberapa jenis pengaplikasian pemira sebagai media komunikasi mahasiswa di Fakultas Dakwah meliputi media komunikasi intrapersonal seperti adanyan propaganda, media komunikasi Interpersonal lony politik dimana terdapat kegiatan interaksi antar mahasiswa dengan dua arah, dan media komunikasi dengan media massa dengan menggunakan media whattshap, instagram dan juga pamflet.

2. Dalam pelaksanaan Pemira tersebut terdapat kekurangan dan kelebihanya yang berupa Mahasiswa bisa memilih calon pemimpin yang baik, Sebagai wadah belajar mahasiswa sebelum masuk dalam masyarakat, Tersalurnya gagasan mahasiswa melalui kegiatan pemilihan umum raya tersebut, mengetahui komunikasi yang baik untuk berdemokrasi dan kekurang pemira sebagai media komunikasi mahasiswa seperti berikut Timbulnya kesalah pahaman yang terus berlanjut antar mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, Konflik yang berkepanjangan dalam berkomunikasi, dan Adanya komunikasi

59

yang ditunjukan kepada orang-orang tertentu atau masih dalam sekelompok mahasiswa tertentu.

B. Saran

Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa saran, diantaranya :

1. Perlu dilakukan suatu inovasi untuk merubah jalanya Pemira di Fakultas Dakwah dengan adanya kerjasama dan keterbukaan dari pihak kepengurusan organisasi mahasiswa tingkat Fakultas dengan para mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dengan memperbaiki pola komunikasi yang digunakan agar lebih terarah dan lebih bijak lagi selain itu kegiatan pemira juga harus memperhatikan jadwal akademik pada kampus, sehingga pelaksanaan pemira bisa maksimal.

2. Kepengurusan organisasi kemahasiswaan Fakultas Dakwah harus memiliki landasan hukum yang jelas mengenai segala kegiatan yang berada di dalam Fakultas Dakwah, agar tidak menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya. Sehingga tidak akan timbul noice atau kesalah pahaman dalam peneerimaan informasi suatu pesan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, Beni. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Ali, Mukti. 2016. Eager Expectation dan Motivasi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga. Inject, Interdisciplinary Journal of Communication, Vol. 1, No. 2, Desember 2016:203222

Astuti, Hanung Jazimah Puji. 2017. Islam Nusantara: Sebuah Argumentasi Beragama dalam Bingkai Kultural.Inject, Interdisciplinary Journal of CommunicationVolume 2, No.1: h. 27-52

Arni, Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarrta: Bumi Aksara.

Effendy, Onong Uchjana. 1997. Ilmu Komunikasi teori dan Praktik. Bandung: PT Remadja Rosdakarya. Bandung.

Faisal, sanapiah. 2005. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fajri, Mahfudlah. 2017. Daya Komunikasi Masyarakat pesisir Wedung Jawa Tengah. Inject,

Interdisciplinary Journal of Communication Volume 2, No.1, Juni 2017: h. 53-76

Luvitasari, Dyah Ayu Herlyne Partisipasi Politik Mahasiswa Dalam Pemilihan Umum Raya Jurusan Tahun 2013 Sebagai Upaya Pembentukan Kehidupan Demokratis Di Lingkungan PMP-KN FIS UNESA (Jurnal). skripsi tidak diterbitkan ( Universitas Negeri Surabaya: 2013)

Mulyana, Deddy. 2016. Iimu Komunikasi. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya. Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar- Dasar Public Relation. Jakarta: PT.

Grasindo.

Rakhmat, Jalaluddin. 1989. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya cv. Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya cv. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Retorika Modern. Bandung: Remadja Karya cv. Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

Remadja Rosdakarya.

Riciani, Altran Amaseta “Peran Komisi Peilihan Umum Raya Melalui Media Sosial dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik Mahasiswa Pada Pemiu Raya Prodi PPKn UNESA Periode 2016-2017 (Jurnal): Universita Negeri Surabaya.

Rasimin, dkk. 2017.Melawan Hoax di Media Sosial dan Media Massa Yogyakarta: Trusmedia Publishing.

Rasimin. 2016. Pengembangan Karakter Multi Kukltural Mahasiswa dalam Pembelajaran Civic Education (Studi pada Mahasiswa KPI Fakultas Dakwah IAIN Salatiga). Inject, Interdisciplinary Journal of Communication, Vol. 1, No. 2, Desember 2016:145-164.

Rasimin. 2016. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Di Masyarakat Randuancir. Inject: Interdisciplinary Journal of Communication

Volume 1, No.1, Juni 2016: h. 99-118

Sugiyono. 2008. Cetakan VII. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & G. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2017. “MetodePenelitianKuantitaif, Kualitatifdan R&D”. Bandung: ALFABETA cv

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Susanti,susi.2015.“MahasiswadanPolitikKampusStudiKasusPartisipasiMahasisw a (Jurnal). FISIP DalamPemilihan Raya Universitas Riau Tahun 2015”: FISIP Universitas Riau

Wiratna Sujarweni. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/media_komunikasi(diakses pada hari Jumat, 02Maret 2018 pukul 17.08 WIB)

www.spengetahuan.com/2017/11/pengertian-media-komunikasi-teori-fungsi-jenis-jenis-karakter-bentuk.html (diakses pada hari Senin, 06 Maret 2018 pukul 08.30)

http://id.wikipedia.org//wiki/pemilihan_umum_diIndonesia, (di akses pada hari Selasa, 13Maret 2018 pukul 15.03)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI :

Nama : Intan Nur Vadzila

Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 27 Nopember 1995 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Harjosari 002/005 Madyocondro, Secang, Magelang Nomor Telepon / HP : 085865759522 e-mail : intunintan23@gmail.com RIWAYAT PENDIDIKAN : 1. MI Arrosydin : Tahun 2002-2008 2. SMP N 1 Secang : Tahun 2008 - 2011

3. MAN 1 Kota Magelang : Tahun 20011 - 2014 PENGALAMAN ORGANISASI :

 Sema Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

 PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota salatiga

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 27 Maret 2018

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Intan Nur Vadzila Jurusan : KPI

NIM : 117-14-021 Dosen PA : Rasimin,

S.Pd.I., M.Pd.

NO JENIS KEGIATAN TANGGAL SEBAGAI SKOR

PELAKSANAAN 1. Seminar Nasional Perlindungan Hukum Terhadap

Usaha Mikro Menghadapi Pasar bebas Asian

2014 Peserta 6

2. OPAK STAIN SALATIGA 2014 “ Aktualisasi

Gerakan Mahasiswa yang Beretika, Disiplin dan

Berfikir Terbuka”

19 Agustus 2014 Peserta 5

3. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 2014

“Aktualisasi Pendidikan Karakter sebagai

Pembentuk Generasi yang Religius Edukatif dan

Humanis”

21 Agustus 2014 Peserta 5

4. UPT Perpustakaan Library User Education

“Pendidikan Pemustaka”

28 Agustus 2018 Peserta 1 5. Kongres ke 4 Forkomnas KPI 29 Oktober – 1

November 2014

Peserta 8 6. Seminar Nasional Bekontribusi Untuk Negeri

Melalui Televisi / TV

5 November 2014 Peserta 8 7. Bedah buku Metode Tafsir Kontempores Model

Pendekatan Herneneutika Sosio-Tematik dalam

tafsir Al qur’an Hasan Hanafi

27 November 2014 Peserta 2

8. Sosialisasi Regulasi Terkait Kerukunan Umat Beragama Kepada Mahasiswa

30 Mei 2016 Peserta 2 9. Workshop Forex Tranding for livig 23 April 2016 Participant 2 10. Pelatihan Kader Dasar PKD PMII Rayon Dakwah

Komisariat Djoko Tingkir

27 Maret 2016 Peserta 5

11. Traning Kepribadian 19 Mei 2015 Peserta 5

12. Seminar Nasional “Peranaan teknopreneur dalam

mendukung program pemeri ntahan melalui

ekonomi kreatif”.

15 april 2015 Peserta 6

13. Peran Media Massa terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup

19 November 2015 Peserta 2

14. Charity Seminar “ Stay Positive ! can’t live a

positive life with a negative mind”

8 Desember 2015 Peserta 2 15. Mapaba Rayon Fakultas Dakwah PMII Komisariat

Djoko Tingkir Salatiga

23 Oktober 2015 Panitia 2

16. Seminar Bedah buku tema “Aktualisasi Dakwah

dalam membentuk generasi yang bertaqwa

berilmu dan berakhlak mulia”

17. Dialog Kebangsaan, Kami Pemuda Kami Berbangsa Kami Indonesia

30 Januari 2017 Peserta 2

18. Seminar Nasional “Mencegah Generasi Pemuda

Islam dari Pengaruh Radikalisme ISIS”

6 Mei 2015 Peserta 6

19. Surat Keterangan SEMA Fakultas Dakwah tahun 2015

2 Juli 2015 Bendahara 4 20. Surat Keterangan SEMA 2017 Fakultas Dakwah 16 Maret 2017 Ketua

SEMA

10 21. Workshop Legal Drafting SEMA Fakultas

Dakwah 2017

9 November 2017 Penanggun g Jawab

4 22. Surat Keterangan TIM Pengawas Kegiatan OPAK

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

27 Juli 2017 Penanggun g Jawab

2 23. Seminar Internasional (Festival Solidaritas

untukPetani Indonesia)

24 September 2016 Peserta 8 24. Seminar Nasional Racana Kusuma Dilaga

(Seminar Nasional Entrepreneurship)

16 November 2014 Peserta 6 25. Seminar Nasional KARIMA Learning and

Training center (Pemuda, Perdaban Islam, dan Kemandirian)

2 September 2015 Peserta 6

26. Seminar Nasional Bahasa Arab

Ittaqo(Implementasi Kurikulum2013pada Maper Bahasa Arab Tingkat Dasar,Dan Tingkat Menegah Dalam Upaya Menjawab Tantangan Pengajaran Bahasa Arab)

4 November 2014 Peserta 6

27. Seminar Nasional(Cegah kanker servikspembunuh No.1Wanita Indonesia) 16 November 2014 Peserta 6 TOTAL SKOR 125 Salatiga, 2 April 2018 Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Rasimin, M.Pd. NIP. 197507132009011 011

(mas ini sing ono ttd ne nak file scan ya)

Gambaran Informan

Untuk mengetahui jenis komunikasi yang sering digunakan dalam Pemira dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media komunikasi dalam Pemira mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, berdasarkan pada informan cukup mewakili informasi keseluruhan tentang persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Tabel 1.3 Daftar Nama Informan No Nama Informan Kode Informasi Semester Tanggal Wawancara Keterangan 1. Safina Dewi SD Empat 2 Februari

2018

Mahasiswa Aktif 2. Dwi Mar’atus DM Empat 5 Februari

2018 Mahasiswa Aktif 3. Muhammad Rifngani MR Sepuluh 12 Februari 2018 Mahasiswa Aktif 4. Nur Rohman NR Enam 14 Februari

2018

Mahasiswa Aktif 5. Rima Safitri RS Delapan 19 Februari

2018

Mahasiswa Aktif 6. Erin Riani ER Empat 21 Februari

2018 Mahasiswa AKtif 7. Muhammad Hambali MH Enam 22 Februari 2018 Mahasiswa Aktif 8. Dilla Nurida DN Empat 26 Februari

2018 Mahasiswa Aktif 9. Dira Noermalla DN Delapan 27 Februari 2018 Mahasiswa Aktif 10. Amrina Rosyada AR Dua 28 Februari 2018 Mahasiswa Aktif 11. Puji Lestari PL Delapan 2 Maret

2018 Mahasiswa Aktif 12. Desi Widarwati DW Delapan 8 Maret 2018 Mahasiswa Aktif 13. Icha Lestyana IL Enam 14 Maret

2018

Mahasiswa Aktif

2018 Aktif HASIL WAWANCARA

Nama : Safina Dewi

Progdi/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam/Empat 1. Apa yang di maksud pemira ?

Jawaban : Kalo saya, pemira itu kita itu menyuarakan hak suara kita. Untuk memilih pemimpin-pemimpin jurusan dan fakultas.

2. Selama menjadi mahasiswa fakultas dakwah sudah berapa kali mengikuti kegiatan Pemira di Fakultas dakwah?

Jawaban: Alhamdulillah selalu ikut. Yang kemarin ikut pokoknya no golput. 3. Bagaimana proses pelaksanaan Pemira di Fakultas Dakwah?

Jawaban: Kalo dari tahun yang kemarin sosialisasinya kurang, karena waktu itu sudah dilakukan di perkampus tapi entah kenapa belum sampai secara penuh sama mahasiswa. Dan kampanyenya juga kurang maksimal karena cumin lewat sosial media dan mading aja gitu.

4. Dalam pemira jenis media apa yang serin g digunakan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah?

Jawaban: Kalo menurut saya, lebih ke penggun penaan media sosialnya ya. Jadi gambar-gambar dari para calon gitu di jadikan story Whattshap dan Instagram. Sama itu ya ke penyebaran isu-isu gitu.

5. Bagaimana kelebihan dan kekurangnya penggunaan media komunikasi dalam pemira di Fakultas Dakwah?

Jawaban: kelebihanya, belajar lebih teliti dalam berkomunikasi dan untuk dampak negatifnya itu sejauh ini aku belum bisa merasakan sih.

HASIL WAWANCARA

Nama : Dwi Mar’atus

Progdi/Semester : Pengembangan Masyarakat Islam/Empat 1. Apa yang di maksud dengan Pemira ?

Jawaban: Pemilihan umum raya menurut saya

2. Selama menjadi mahasiswa Fakultas Dakwah sudah berapa kali mengikuti kegiatan Pemira Fakultas Dakwah ?

Jawaban: Dua periode ini ikut Pemira terus

3. Bagaimana proses pelaksanaan Pemira di Fakultas Dakwah ?

Jawaban: Pelaksanaan seperti pemilu pada umumnya sih, ada kampanye, pemungutan suara, dan perhitungan suara gitu.

4. Dalam pemira jenis media komunikasi apa yang sering digunakan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah?

Jawaban: Itu sih sering menerima isu-isu yang ternyata tidak sesuai dengan realitanya ketika pemilihan, kaya pengalihan isu seperti itu. Dan menggunakan media komunikasi dengan Whattshap dan Instagram kaya foto kadidat gitu di edit trs di jadikan story Whattshap dan instagram. Dan menurut saya itu kampanye yang cukup baik juga karena melihat mahasiswa sekarang kan tidak pernah lepas tuh dari hpnya tapi ya tetap kurang efektiv menurut saya. Meskipun penyampaianya lebih cepet gitu. Dan dari pemira yang sudah berlangsunng itu lebih baik sih dari yang sebelumnya.

5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penggunaan media komunikasi dalam pemira di Fakultas Dakwah?

Jawaban: manfaatnya itu kita bisa berkomunikasi lebih baik, kekurangnya memicu konflik berkepanjangan gitu karena kan komunikasinya kan lebih ke media aja tu jadikan penerimaanya lebih memihak aja.

HASIL WAWANCARA Nama : Muhammad Rifngani

Progdi/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam/Sepuluh

1. Apa yang di maksud dengan Pemira?

Jawaban: Wadah mahasiswa untuk mempartisipasikan pikiranya untuk

Dokumen terkait