• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di uraikan data hasil penelitian serta pembahasan mengenai tingkat kepuasan pasien penggunaasuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang kualitas pelayanan keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon.

5.1 Hasil Penelitian

Penyajian hasil penelitian ini meliputi karakteristik responden, tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang kualitas pelayanan keperawatan secara umum dan dilihat dari dimensi tangibility (Bukti fisik), reliability (Keandalan), responsiveness (Daya Tangap), assurance (Jaminan), dan empathy (Empati).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:

5.1.1 Karakteristik Responden

Data demografi dalam penelitian ini meliputi : umur, jenis kelamin, agama, suku, status perkawinan, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) berusia ≥ 21 dan telah menjalani perawatan minimal tiga hari di ruang rawat inap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon . Gambaran data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi data demografi responden di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon

Data Demografi Frekuensi(f) Persentase(%)

Umur: 21 – 40 tahun 41 – 60 tahun > 60 tahun 33 22 43 33,7 22,4 43,9 Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 51 47 52,0 48,0 Agama: Islam Kristen 96 2 98,0 2,0 Suku: Aceh Gayo Batak Jawa Minang 16 45 2 27 8 16,3 45,9 2,0 27,6 8,2 Status perkawinan: Belum menikah Menikah 14 84 14,3 85,7 Pendidikan Terakhir: Tidak sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana 8 15 25 20 11 19 8,2 15,3 25,5 20,4 11,2 19,4 Pekerjaan: Mahasiswa Ibu rumah tangga Wiraswasta Tani 6 11 31 50 6,1 11,2 31,6 51,0

Dari penelitian ini, karakteristik responden didapatkan mayoritasusia responden > 60 tahun sebanyak 44% (43 orang), jenis kelamin laki-laki 52% (51 orang), yang beragama islam 98% (96 orang), mayoritas bersuku Gayo 46% (45 orang) dan minoritas bersuku batak 2% (2 orang), responden yang sudah menikah sebanyak 86% (84 orang), dengan tingkat pendidikan SMP 26% (25 orang), dan pekerjaan tani sebesar 51% (50 orang).

5.1.2 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa 47% (46 orang) dari responden berada pada tingkat kepuasan kategori tinggi, 18% (18 orang) kategori sedang, dan35% (34 orang) kategori rendah. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut :

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan KesehatanAceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon (n=98)

Kategori Frekuensi(f) Persentase(%)

Tinggi 46 47

Sedang 18 18

Rendah 34 35

5.1.3 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan Dimensi Kepuasan Pasien tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian, jika dilihat dari kelima dimensi didapatkan bahwa pada dimensi tangibility (bukti fisik) mayoritas pada kategori sedang yaitu 43% (42 orang), dimensi reliability (keandalan) mayoritas pada kategori tinggi yaitu 43% (42 orang), dimensi responsiveness (Daya Tangap) mayoritas berada pada kategori tinggi yaitu 41% (40 orang), dimensi assurance (Jaminan) mayoritas berada pada kategori yang sama besarnya yaitu pada kategori tinggi sebanyak 41% (40 orang) dan kategori sedang sebanyak 41% (40 orang) dan dimensi empathy (empati) mayoritas berada pada kategori sedang yaitu 44% (43 orang). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru KotaTakengonberdasarkan Dimensi Kepuasan Pasien tahun 2014 (n=98)

Dimensi Tingkat Kepuasan

Tinggi Sedang Rendah Dimensi tangibility (Bukti fisik) 18 (18%) 42(43%) 38(39%) Dimensi reliability (Keandalan) 42(43%) 37(38%) 19(19%) Dimensi responsiveness (Daya Tanggap) 40(41%) 38(39%) 20(20%) Dimensi assurance (Jaminan) 40(41%) 40(41%) 18(18%) Dimensi empathy (Empati) 41(42%) 42(43%) 15(15%)

5.2 PEMBAHASAN

5.2.1 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang kualitas pelayanan keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan tingkat kepuasaan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) berada pada kategori tinggi sebanyak 47% (46 orang), kategori sedang18% (18 orang), dan kategori rendah 35% (34 orang). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah SakitUmumDatu BeruKota Takengon telah memberikan pelayanan yang cukup berkualitas sehingga mayoritas pasien JKA merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang telah diberikan. Hasil penelitian Gunawan (2012) juga menyatakan bahwa mayoritas (55,26 %) pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Kepuasan pasien merupakan hal yang sangat subjektif, sulit untuk diukur dan dapat berubah-ubah serta banyak faktor yang mempengaruhinya. Kepuasan pasien juga dipengaruhi oleh karakteristik pasien yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, suku, dan pekerjaan (Suryawati, 2004). Hal ini sejalan dengan pendapat Utama (2003) yang menemukan ada beberapa karakteristik individu yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan dan agama.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden berumur > 60 tahun yaitu 44% (43 orang). Hasil penelitian Abdillah dan Ramdan (2009) menunjukkan bahwa kelompok umur kurang dari 30 tahun cenderung tidak puas dibandingkan kelompok umur lebih dari 30 tahun karena kelompok yang berumur dibawah 30 tahun atau yang sering disebut dengan usia produktif cenderung lebih banyak menuntut dan berharap banyak terhadap kemampuan pelayanan kesehatan dan cenderung mengkritik.

Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwaresponden berjenis kelamin laki-laki yaitu 52% (51 orang). Laki-laki cenderung lebih mudah merasa puas dibanding wanita karena laki-laki cenderung melihat produk dari kualitas dan fungsinya, sedangkan perempuan lebih berdasarkan pada pertimbangan sosial, psikologis dan penampilan luar produk (Sudaryani, 2008 dalam Atikah 2014).

Adapun tingkat pendidikan responden pada penelitian ini SMP 26% (25 orang). Menurut Lumenta (1989) dalam Abdillah & Ramdan (2009) bahwa tingkat pendidikan yang rendah akan cenderung lebih banyak menerima karena tidak tahu apa yang dibutuhkannya, menurut mereka yang penting sembuh. Hal ini sejalan dengan penelitian Notoatmojo (2005) dalam Gunawan (2012) yang menyatakan bahwa pasien dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih mengerti dan memahami tentang penyakit yang dideritanya dibanding dengan pasien yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga mempengaruhi kepuasan pasien. Sementara jika dilihat dari pekerjaan, mayoritas responden bekerja sebagai petani 51% (50 orang). Menurut Lumenta (1989) dalam Abdillah & Ramdan (2009) yang menyatakan bahwa seseorang yang bekerja cenderung lebih banyak

menuntut atau mengkritik terhadap pelayanan yang diterimanya jika memang tidak merasa puas bagi dirinya dibandingkan dengan yang tidak bekerja, namun faktor ini tidak mutlak demikian karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Dengan demikian, karakteristik responden juga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.

5.2.2 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangKualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Rumah SakitUmum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan Dimensi Tangibility (Bukti Fisik)

Berdasarkan hasil penelitian,didapatkan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangkualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan dimensi

Tangibility(bukti fisik) berada padakategori sedang 43% (42 orang). Hal inikarena

didapatkan hasil bahwa responden banyak menganggap perawat tidak memperkenalkan dirinya saat pertama kali menjumpai mereka, tidak memperkenalkan fasilitas, sarana dan tata tertib rumah sakit serta tidak menjelaskan terlebih dahulu tujuan dan manfaat tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Padahal suasana yang ada dilingkungan rumah sakit seperti kenyamanan ruangan, keakraban petugas dengan cara menyapa setiap pengunjung yang datang merupakan salah satu ciri atau keistimewaan suatu pelayanan kesehatan (Tjiptono, 2005 dalam Bauk, Kadir & Saleh, 2013). Hal ini diperkuat

dengan pendapat para ahli antara lain Moison, Walter & White dalam Haryati (2000) dalam Gunawan (2012) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah komunikasi dan sikap perawat. Untuk itu, perawat harus meningkatkan komunikasi terapeutik terhadap pasien.

5.2.3 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangKualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru KotaTakengon berdasarkan Dimensi Reliability (Keandalan)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangkualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan dimensi

reliability (keandalan)berada pada kategori tinggi sebanyak 43% (42 orang),

kategori sedang sebanyak 38% (37 orang) dan kategori rendah sebanyak 19% (19 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan pasien JKA jika dilihat dari dimensi reliability (keandalan)berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perawat yang memberikan pelayanan yang tepat dan akurat.

Sebagai seorang perawat, harus mampu memberikan pelayanan yang tepat dan akurat (Parasuraman, 1988 dalam Muninjaya,2012). Dibandingkan empat dimensi kualitas pelayanan keperawatan yang lainnya yaitu tangibility,

penting bagi pelanggan dalam industri jasa. Hal ini dilihat dari dua aspek yaitu kemampuan penyedia pelayanan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan serta kemampuannya untuk tidak melakukan kesalahan dalam memberikan pelayanan (Irawan, 2002). Hasil penelitian Kamaruzzaman (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan antara dimensi reliability (keandalan) dengan kepuasan pasien.

Hasil penelitian juga didapatkan masih ada pasien yang tidak merasa puas terhadap dimensi reliability (keandalan) yaitu sebanyak 19% (19 orang). Hal ini disebabkan karena perawat tidak memberikan informasi dengan jelas kepada pasien terutama terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama perawatan. Padahal tanpa komunikasi yang jelas, sangat sulit untuk memberikan kenyamanan dan dukungan emosional, melayani dengan efektif, membuat keputusan bersama klien dan keluarganya, melindungi klien dari ancaman terhadap kesejahteraan , mengatur pelayanan klien dan membantu rehabilitasi klien ( Potter & Perry, 2009).

5.2.4 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangKualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RumahSakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangkualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan dimensi

responsiveness (daya tanggap) berada pada kategori tinggi sebanyak 41%(40

orang), kategori sedang sebanyak 39% (38 orang) dan kategori rendah sebanyak 20% (20 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan pasien JKA jika dilihat dari dimensi responsiveness (daya tanggap)berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perawat sudah maksimal memberikan pelayanan keperawatan dengan baik.

Dimensi ini dimasukkan ke dalam kemampuan petugas kesehatan menolong pasien dan kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan pasien ( Parasuraman, 1998 dalam Muninjaya, 2012). Bila harapan pasien selama dirawat terpenuhi maka pasien akan merasa puas (Suryawati, 2004). Apabila perawat tidak memperhatikan harapan dan kebutuhan pasien selama dirawat maka pasien akan merasa terabaikan dan tidak puas dengan pelayanan keperawatan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kamaruzzaman (2008) yang menyatakan bahwa dimensi responsiveness (daya tanggap) memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien.

Hasil penelitian juga didapatkan masih ada pasien yang tidak merasa puas terhadap dimensi responsiveness (daya tanggap) yaitu sebanyak 20% (20 orang). Hal ini dikarenakan pasien merasa perawat tidak segera merespon dan menangani keluhan mereka. Padahal seharusnya sebagai petugas kesehatan yang 24 jam bersama pasien harus memiliki sikap cepat tanggap dalam merespon dan menangani keluhan mereka ( Pramono, 2008 dan Triwibowo, 2013).

5.2.5 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangKualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan Dimensi Assurance (Jaminan)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang kualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan dimensi

assurance (jaminan) berada pada kategori tinggi sebanyak 41% (40 orang),

kategori sedang sebanyak 41% (40 orang) dan kategori rendah sebanyak 18% (18 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan pasien JKA jika dilihat dari dimensi assurance (jaminan) berada pada kategori yang sama besarnya yaitu kategori tinggi dan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas perawat sudah memiliki keterampilan yang baik, memahami kondisi pasien dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan pasien serta memiliki sikap yang ramah dan sopan.Hasil penelitian Siburian (2014) juga menunjukkan bahwa

mayoritas (44%) merasa puas dengan pelayanan perawat yang bersikap ramah dan memahami kondisi pasien.

Berdasarkan hasil penelitian inididapatkan tingkat kepuasan pasien terhadap dimensi assurance (jaminan) masih ada yang berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 18% (18 0rang). Hal ini karena pasien merasa jawaban perawat terhadap pertanyaan seputar perawatan mereka kurang memuaskan.Hal ini menunjukkan perlunya perawat meningkatkan pengetahuannya sehingga mampu menjawab pertanyaan pasien perawatan yang diberikan, serta meningkatkan ketelitian dan keterampilannya didalam melakukan tindakan keperawatan.

Perawat harus mampu memahami kondisi pasien (Potter & Perry, 2009). Hal ini karena pelayanan perawat merupakan pelayanan terbanyak yang diperoleh pasien di rumah sakit dan paling banyak berinteraksi dengan pasien (Suryawati, 2004).

5.2.6 Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan Dimensi Empathy (Empati)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangkualitas pelayanan keperawatan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon berdasarkan dimensi

empathy(empati) berada pada kategori tinggi sebanyak 42% (41 orang), kategori sedang sebanyak 44% (43 orang) dan kategori rendah sebanyak 14% (14 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan pasien JKA jika dilihat dari dimensi empathy(empati) berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas perawat sudah memberikan perhatian yang baik kepada pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 5.3 juga didapatkan tingkat kepuasan pasien terhadap dimensi empathy(empati) masih ada yang berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 14% (14 orang). Hal ini menunjukkan masih ada pasien mengganggap perawat belum maksimal dalam memberikan perhatian kepada pasien sehingga tingkat kepuasan pasien masih berada pada kategori rendah, seperti kebanyakan perawat baru melakukan kontak dengan pasien ketika dipanggil oleh pasien. Hal ini perlu mendapat perhatian dari perawat agar kedepannya bisa memberikan perhatian yang maksimal sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga kepuasaan pasien meningkat.

Di dalam pelayanan rumah sakit, seperti kita ketahui bahwa dokter dan perawat merupakan petugas yang sangat banyak mendapatkan sorotan karena sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Kehadiran dan sentuhan pelayanan perawat mempunyai proporsi pelayanan yang terbesar di rumah sakit sehingga hal ini tidak boleh diabaikan (Suryawati, 2004). Hasil penelitian Kamaruzzaman (2008) menunjukka bahwa perhatian perawat kepada pasien memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien.

Bab 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan terhadap 98 orang pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) diBadan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon menggambarkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan berada pada kategori tinggi yaitu 47% (46 orang). Adapun jika dilihat berdasarkan dimensi maka didapatkan bahwa dimensi

tangibility (bukti fisik) mayoritas berada pada kategori sedang yaitu 43% (42

orang), dimensi reliability (keandalan) mayoritas pada kategori tinggi yaitu 43% (42 orang), dimensi responsiveness (daya tanggap) mayoritas pada kategori tinggi yaitu 41% (40 orang), dimensi assurance (jaminan) mayoritas berada pada dua kategori yang sama besarnya yaitu kategori tinggi dan sedang sebanyak 40 orang (41%), dan pada dimensi empathy (empati) mayoritas berada pada kategori sedang yaitu 44% (43 orang).

6.2 Rekomendasi

6.2.1 Rekomendasi untuk Pelayanan Keperawatan

Pada penelitian ini didapatkan data bahwa mayoritas pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tingkat kepuasan merekatentang pelayanan keperawatan berada pada kategori tinggi , sehingga diharapkan hal ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi agar lebih baik.

6.2.2 Rekomendasi Untuk Pendidikan Keperawatan

Diharapkan pengetahuan mahasiswa keperawatan semakin meningkat terkait kepuasan pasien terutama tentang komunikasi terapeutik terhadap pasien, sehingga ketika telah selesai studi dan berhadapan dengan pasien mampu memberikan pelayanan keperawatan yang memuaskan.

6.2.3 Rekomendasi Untuk Pemerintah Aceh

Diharapkan kepada pemerintah Aceh untuk mempertahankan jaminan kesehatan ini dan terus memberikan yang terbaik kepada rakyat Aceh serta mampu meningkatkan kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh.

6.2.4 Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

Dengan diberlakukannya model sistem asuransi kesehatan yang baru di Indonesia yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dibawah payung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), maka Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) juga

berubah menjadi Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA). Untuk itu,penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi perbedaan tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi jaminan kesehatan yang ada di Aceh saat sebelum dan sesudah Jaminan Kesehatan nasional (JKN) ini diberlakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A. D. & Ramdan,M. (2009). Hubungan karakteristik pasien dengan kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas Sindangkerta Kabupaten

Bandung Barat. Jurnal kesehatan Kartika Stikes A.Yani

Ali, Z. (2010). Pengantar metode statistik untuk keperawatan. Jakarta : TIM Asmuji. (2012). Manajemen keperawatan: konsep dan aplikasi. Jogjakarta: Ar

ruzz Media

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT.Rineka cipta

Arwani & Supriyatno,H.(2005). Manajemen bangsal keperawatan. Jakarta: EGC Atikah, D. R. (2014). Hubungan kinerja perawat dengan tingkat kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Aceh timur. Skripsi mahasiswa Stikes Cut

Nyak Dhien Langsa

Aziz, A. H. (2007). Metodelogi penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba medika

Bauk, I, Kadir, A.R & Saleh, A. (2013). Hubungan karakteristik pasien dengan

kualitas pelayanan : persepsi pasien pelayanan rawat inap RSUD Majene.

Jurnal

Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC

Dinas Kesehatan Aceh. (2012). Pedoman pelaksanaan jaminan kesehatan Aceh. Manlak. Dinas Kesehatan Aceh. Banda Aceh.ed.Revisi

Faisal, A. (2011). Gambaran kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Zainoel Abidin (Banda Aceh). Skripsi mahasiswa Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unsyiah

Ginting, S. (2006). Tingkat kepuasan orang tua terhadap pelayanan keperawatan

selama anaknya dirawat di RSU Dr. Pirngadi Medan. Skripsi mahasiswa

Fakultas Keperawatan USU

Gunawan, M. (2012). Gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan JKA di

ruang rawat inap bedah RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh. Skripsi

mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unsyiah

Kamaruzzan. (2009). Pengaruh pelayanan asuhan keperawatan terhadap

kepuasan pasien di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Sigli. Tesis

mahasiswa program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Muninjaya, A. A. G. (2004). Manajemen kesehatan. Jakarta: EGC

Muninjaya, A. A. G. (2011). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2012). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan

professional, Jakarta: Salemba medika

Pohan, I. S. (2006). Jaminan mutu layanan kesehatan (dasar-dasar pengertian

dan harapan). EGC: Jakarta

Polit, D. F & Hungler, B. P. (1995). Essentials of nursing research (4th ed). Philadelphia: Lippincott-Raven Publisher

Potter & Perry. (2009). Fundamental of nursing (Fundamental Keperawatan). Buku 1.Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Purnama, N. (2006). Manajemen kualitas perspektif global. Yogyakarta : Ekonisia Rangkuti, F. (2002). Measuring customer satifaction gaining costumer

relationship strategy (teknik mengukur dan strategi meningkatkan

kepuasan pelanggan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2006). Measuring customer satifaction gaining costumer relationship strategy (teknik mengukur dan strategi meningkatkan

kepuasan pelanggan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Saputra, Y. (2012). Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh. Skripsi mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan Unsyiah

Sabarguna, B.S. (2008). Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto

Siswanto, susila, & Suyanto, (2013). Metodologi penelitian kesehatan dan

kedokteran. Yogyakarta: Bursa ilmu

Sulastomo. (2007). Manajemen kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Sumijatun, (2010). Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta: Trans

Info Media

Suryawati, C (2004). Kepuasan pasien rumah sakit (Tinjauan teoritis dan

penerapannya pada penelitian). JMPK Vol.07 (04),hal :191

Tjiptono, A & Diana, A. (2003). Total quality management (TQM). Yogyakarta: Andi

Tri, S. (2010). Tingkat kepuasaan pasien Jamkesmas terhadap pelayanan

keperawatan di RSUD kota Langsa. Skripsi mahasiswa Fakultas

Keperawatan USU

Triwibowo, C. (2013). Manajemen pelayanan keperawatan di rumah sakit. Jakarta : TIM

Utama, S. (2003). Memahami fenomena kepuasan pasien rumah sakit. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Wahyuni, A.S. (2011). Statistika kedokteran disertai dengan aplikasi SPSS. Jakarta: Bamboedoea Communication

Winarsih,A.S & Ratminto.(2005). Manajemen pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lampiran 1

PENJELASAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentang Kualitas Pelayanan Keperawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Datu Beru Kota Takengon

Peneliti : Rahmadini Juanda

NIM : 101101054

Saya mahasiswa fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tentangkualitas pelayanan keperawatan. Bapak/Ibu/Saudara/I yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini diharapkan mengisi kuesioner yang diberikan.

Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak berdampak negatif atau merugikan Bapak/Ibu/Saudara/I. Bila selama penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara/I merasakan ketidaknyamanan, maka Bapak/Ibu/Saudara/I boleh mengundurkan diri dari penelitian.

Saya akan menjaga hak-hak Bapak/Ibu/Saudara/I sebagai responden dari kerahasiaan selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini kelak bermanfaat sebagai masukan bagi perawat untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanan keperawatan. Dengan penjelasan ini Saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I dalam penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/I, Saya ucapkan terima kasih.

Takengon, Februari 2014 Peneliti,

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama (inisial) : ... Umur : ...

Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti dan membaca penjelasan penelitian, Saya memahami bahwa penelitian ini akan menjunjung tinggi hak-hak Saya selaku responden. Saya berhak tidak melanjutkan berpartisipasi dalam penelitian ini jika suatu saat merugikan Saya.

Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan Saya menjadi responden pada penelitian ini sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanan keperawatan. Dengan menandatangani lembar persetujuan ini, berarti Saya telah menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan dari siapapun.

Takengon, Februari 2014

Responden, Peneliti,

Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN

Kode : Initial : Petunjuk Pengisian:

1. Isilah data berikut ini dan berikanlah tanda Check list (V) pada kotak yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Saudara/I

2. Bila ada pernyataan yang kurang dimengerti, Bapak/Ibu/Saudara/I dapat menanyakannya pada peneliti.

Bagian 1. Data Demografi

1. Umur : …………. Tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki perempuan 3. Agama : Islam Kristen 4. Suku : Aceh Jawa

Gayo Minang

Batak Lain………….. 5. Status Perkawinan : Belum Menikah Menikah

6. Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana 7. Pekerjaan : ……….

Bagian 2

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist(√) pada pernyataan yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/I paling sesuai tentang kepuasan Bapak/Ibu/Saudara/I selama dirawat oleh perawat di rumah sakit ini.

Keterangan: S = Selalu Sr = Sering KK = kadang-kadang TP = Tidak pernah No PERNYATAAN JAWABAN

A. Dimensi Tangibility (Bukti Fisik) S Sr KK TP 1 Perawat memperkenalkan dirinya dan

Dokumen terkait