• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANOVA Penghasilan

4. Pembahasan Tingkat Penghasilan

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan keuntungan antara petani pengguna pakan alami, alternatif, dan pelet maka dihitung dengan menggunakan uji anova yang merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada perbedaan signifikan tingkat penghasilan antara petani pengguna pakan alami, alternatif, dan pelet dengan taraf signifikansi sebesar 0,00. Ditinjau dari segi tingkat penghasilan petani ikan pengguna pakan pellet jauh lebih baik dibandingkan dengan petani ikan pengguna pakan alami dan pakan alternatif. Hal ini sebabkan karena pakan pelet mempunyai nutrisi yang lengkap yaitu merupakan mencampurkan berbagai jenis bahan seperti tepung ikan, tepung terigu, tepung daging, tepung tulang, dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, minyak, mineral dan vitamin. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap maka hasil produksi lebih unggul dan masa tunggu panen cepat sehingga penjualan ikan akan lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan pakan alami, dan pakan alternatif. Dengan hasil produksi lebih unggul dan masa tunggu panen cepat maka tingkat penghasilan petani ikan pengguna pakan pelet akan lebih cepat dalam menghasilkan uang.

Tabel 5.19

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Jenis Pakan

Jenis Pakan Kelebihan Kekurangan

Pakan Alami  Cara mendapatkannya mudah

 Harga murah jika beli di pasar

 Ikan gurami yang dihasilkan rasanya lebih enak

 Ramah lingkungan dalam pembesarannya

 Pertumbuhan ikan gurami lama

 Masa tunggu panen lama

Pakan Alternatif  Daging ikan lebih tebal dibandingkan dengan pengguna pakan pelet

 Ramah lingkungan dalam pembesarannya

 Bahan baku roti sulit ditemukan

 Masa tunggu panen relatif lama

 Harus menambah dengan prebiotik

Pakan Pelet  Masa tunggu panen cepat

 Kurang ramah lingkungan saat

 Bobot yang di hasilkan lebih banyak

pembesaran karena pelet mengandung zat kimia

 Daging ikan tipis tapi berbobot.

 Rasa kurang enak dibandingkan dengan menggunakan pakan alami dan alternatif

 Air harus sering diganti karena sisa makanan pelet yang mengendap akan menjadi jamur yang menempel di tubuh ikan.

80

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan pakan seperti pakan alami, alternatif dan pelet akan berpengaruh pada hasil produksi, masa tunggu panen, kentungan dan tingkat pendapatan petani ikan. Pengaruh tersebut dapat berupa peningkatan maupun penurunan yang akan berdampak pula terhadap kesejahteraan hidup petani ikan. Hal tersebut secara rinci akan dijelaskan pada uraian di bawah ini: 1. Hasil Produksi

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani pengguna pakan pakan alami, alternatif, dan pakan pelet. Dari hasil tabel pakan pelet jauh lebih unggul dibandingkan dengan pakan alternatif yaitu 640 ekor dan lebih unggul dari pakan alami yaitu 1.220 ekor. Hal tersebut disebabkan komposisi dari pakan pelet yang bernutrisi. Dengan nutrisi yang tetap terjaga tentu kulitas hidup ikan akan semakin meningkat, ikan juga akan terhindar dari resiko terserang penyakit yang akan menyebabkan kematian dan berkurangnya hasil produksi. Dalam segi rasa ikan gurami yang diberi pakan pelet adalah ikan yang paling enak dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan pelet dan alternatif.

2. Masa Tunggu Panen

menunjukan adanya perbedaan signifikan hasil produksi antara petani pengguna pakan pakan alami, alternatif, dan pakan pelet dengan taraf signifikansi 0.000. Hasil perhitungan menunjukan bahwa rata-rata masa tunggu panen dengan pakan pelet lebih cepat dibandingkan dengan masa tunggu panen petani ikan pengguna pakan alternatif dan pakan alami.

Ikan gurame yang diberikan pakan alami menunjukan hasil terendah dibandingkan dengan pemberian pakan pelet dan pakan alternatif, hal ini mungkin disebabkan karena jumlah pakan alami seperti plankton dan kutu air sangat terbatas sehingga pertumbuhan gurame menjadi lamban sehingga masa tunggu panen juga semakin lama.

3. Keuntungan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani pengguna pakan pakan alami, alternatif, dan pakan pelet yang ditunjukkan dari hasil uji anova dengan taraf signifikansi 0,999. Ditinjau dari segi keuntungan maka yang diperoleh petani hampir sama. Dengan penggunaan pakan pelet memang hasil produksinya jauh lebih banyak dan masa tunggu panen juga tergolong tercepat, namun biaya yang dikeluarkan untuk membeli pelet juga banyak. Dengan penggunaan pakan alternatif dan pakan alami hasil produksi dan masa tunggu panen lama, namun biaya yang dikeluarkan untuk memberi makan ikan relatif lebih sedikit, sehingga tidak ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani pengguna pakan pakan alami, alternatif, dan pakan pelet.

4. Tingkat Penghasilan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada perbedaan signifikan tingkat penghasilan antara petani pengguna pakan pakan alami, alternatif, dan pakan pelet dengan taraf signifikansi 0,000. Ditinjau dari segi tingkat penghasilan petani ikan pengguna pakan pelet jauh lebih baik dibandingkan dengan petani ikan pengguna pakan alternatif dan pakan alami. Hal ini sebabkan karena pakan pelet mempunyai nutrisi yang lengkap, hasil produksi lebih unggul dan masa tunggu panen cepat sehingga penjualan ikan akan lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan pakan alternatif dan pakan alami. Dengan hasil produksi lebih unggul dan masa tunggu panen cepat maka tingkat penghasilan petani ikan pengguna pakan pelet akan lebih cepat dalam menghasilkan uang.

B. Saran

Pemilihan jenis pakan turut menentukan terhadap hasil ikan gurami. Pakan yang memenuhi kebutuhan gizi ikan dapat meningkatkan pertumbuhan benih ikan hingga mencapai ukuran benih siap jual. Namun pakan masih menjadi masalah pada beberapa pembudidaya ikan. Jenis pakan memang sudah jelas, namun belum diketahui jenis pakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan benih ikan. Oleh karena itu sebaikanya dalam menjalankan usaha pembenihan ikan gurame, petani ikan harus meningkatkan wawasannya dengan ikut serta dalam pembekalan materi-materi pelajaran

yang dilakukan baik pemerintah maupun kelompok-kelompok tentang usaha budidaya ikan, saling melakukan kunjungan usaha satu kelompok dengan kelompok yang lain, meningkatkan promosi sehingga mendapatkan pasar yang lebih luas, dan melakukan kegiatan administrasi atau pencatatan terhadap semua biaya-biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh selama usaha pembenihan ikan gurame terus berjalan. Sehingga dapat diketahui dengan pasti berapa keuntungan yang didapat para petani ikan dalam menjalankan usahanya. Karena tentu saja keuntungan menjadi prioritas dalam menjalankan suatu usaha.

Untuk kedepannya mungkin dalam usaha perikanan ini, para petani ikan juga harus melihat pangsa pasar yang ada seperti makanan yang alami. Saat ini sudah banyak beredar obat herbal, padi organik dan lain sebagainya yang bersifat herbal atau organik yang tidak memakai zat kimia sedikitpun karena memberikan efek samping. Petani ikan di Desa Sumbersari mungkin untuk kedepannya lebih mengembangkan usaha tani ikan yang menggunakan pakan alami atau bisa diberi nama gurami organik. Tentu saja harga lebih mahal namun dalam segi rasa gurami yang diberi pakan alami akan lebih enak, jika ini bisa terlaksana dan hasilnya lebih bagus daripada menggunakan pakan pelet maka perekonomian keluarga para petani ikan juga turut naik dengan permintaan yang banyak dari para konsumen.

Ada beberapa keterbatasan-keterbatasan yang saya temui didalam penelitian ini, diantaranya: masa panen yang tidak serentak dan para petani ikan yang tidak melakukan pembukuan terhadap budidaya ikan gurami

mereka, padahal para petani ikan tersebut mempunyai kolam lebih dari 1 sehingga saat diwawancara mereka harus mengingat satu per satu kolam mengenai berapa jumlah benih yang ditebar, total pakan yg digunakan dan hasil produksi yang diterima dari masing-masing kolam tersebut.

85

Dokumen terkait