• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN

ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET

DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Hilarius Eka Budi Arianto

NIM : 091324001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Kedua orang tuaku:

Bapak B. Heru Suasana dan ibu Th. Retno Farisni

(5)

v

Motto

Ngudi laku utomo kanti sentoso ing

budi / menghayati perilaku mulia,

dengan berbudi pekertiluhur

(Pepatah Jawa)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang

lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Agustus 2014

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Hilarius Eka Budi Arianto

Nomor Mahasiswa : 091324001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI,

MOYUDAN, SLEMAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya atau royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 21 Agustus 2014

Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET

DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

Hilarius Eka Budi Arianto

091324001

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan terhadap hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan, dan tingkat penghasilan 3 kelompok petani ikan di Desa Sumbersari.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani ikan yang menggunakan pakan alami, pakan alternatif, dan pakan pelet yang berjumlah 73 petani ikan dari 3 kelompok tani yang berbeda. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan cara tanya jawab dengan para petani dan dilengkapi dengan pengamatan langsung. Alat analisis data yang dipakai adalah analisis of variance atau anova.

(9)

ix

ABSTRACT

A COMPARATIVE ANALYSIS OF FISH FARMING USING NATURAL

FEEDS, ALTERNATIVE FEEDS, AND PELLETS AT SUMBERSARI

VILAGE, MOYUDAN SUB-DISTRICT, SLEMAN REGENCY

Hilarius Eka Budi Arianto

091324001

The purpose of this research is to know the differences of the products, the harvest waiting periods, the profits, and the income levels of 3 groups of fish farmers at Sumbersari Village.

This Research was conducted in March 2014 at Sumbersari Village, Moyudan Sub-District, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region. The method used in this research was a comparative research. The population of this research were 73 fish farmers who use natural feeds, alternative feeds, and pellets feed from 3 different groups of fish farmers. There were 30 people as th samples of this research which were taken by using simple random sampling technique. The data of this research were gathered throught interview and direct observation. The statistical analysis was the analysis of variance or anova.

The result of this research shows: 1) there are significant differences of the products between the fish farmers using natural feeds, alternative feeds, and pellets. There are more products from fish farmers using pellets (943 fishes) than fish farmers using natural feeds (821 fishes) and using alternative feeds (879 fishes); 2) there are significant harvest waiting periods between fish farmers using natural feed, alternative feed, and pellet. It takes shorter time for the harvest waiting periods of the fish farmers using pellets (20.2weeks) than fish farmers using natural feeds (20.3 weeks) and fish farmers using alternative feeds (16.5

weeks); 3) there isn’t significant difference of the profits between fish farmers

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Penyayang atas rahmat dan

anugerahnya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul Analisis Komparatif Usaha Tani Ikan Pengguna Pakan

Alami, Alternatif, dan Pelet di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Y. M. V. Mudayen, S.Pd., M.Sc selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran,

memberikan saran, masukan yang berguna serta pengarahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku dosen penguji. Terimakasih atas

kritik dan saran yang telah bapak berikan sehingga penulisan skripsi ini bisa

lebih baik.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi serta para staf

karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan

pelayanan selama penulis belajar di USD.

6. Bapak Rujiyanto selaku sekretaris dari Kelompok Tani Ikan Mina Berseri

dusun Blendung Sumbersari. Terima kasih atas kesediaan bapak

memberikan informasi tentang kelompok tani ikan Mina Rukun, sehingga

(11)

xi

7. Bapak Wahyu Wibowo Selaku Ketua Kelompok Tani Ikan Mina Rukun

dusun Nglahar Sumbersari yang telah memberikan ijin dan pengalaman

dalam bertani ikan sehingga skripsi ini bisa menjadi lebih kaya akan

pengetahuan bertani ikan.

8. Bapak Zamzuri Latif selaku Ketua Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari

dusun Nasri Sumbersari yang telah memberikan ijin penelitian dan

informasi dari Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari Dusun Nasri.

9. Seluruh anggota kelompok tani ikan Mina Berseri Dusun Blendung

Sumbersari, Moyudan, Sleman.

10. Seluruh anggota Kelompok tani ikan Mina Rukun Dusun Nglahar,

Sumbersari, Moyudan, Sleman.

11. Seluruh anggota Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari Dusun Nasri,

Sumbersari, Moyudan, Sleman.

12. Kedua Orang Tuaku : Bapak Benediktus Heru Suasana dan Ibu Theresia

Retno Farisni yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril

maupun material dan semangat yang tak henti-hentinya terucap. Semoga

Rahmat Tuhan selalu senantiasa menyertai Bapak dan Ibu.

13. Simbah R. Samad Dwidjoharsono kakung dan putri, terimakasih doa dan

dukungannya. Semoga simbah tetap sehat dan bahagia.

14. Monica Ervina, yang selalu memberikan dukungan, semangat, bantuan dan

doa. Terimakasih banyak yangk. Sangat bersyukur mempunyai kamu,

Tuhan memberkati.

15. Teman-teman Pendidikan Ekonomi, Ardian, Yohan, Eko, Frengki, Iswara,

Densi, Tata, Yeye dan semua teman PE 09. Terimakasih atas doa dan

(12)

xii

16. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis yang tidak dapat disebut satu per satu.

Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati, penulis

membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya

yang lebih baik.

Yogyakarta, 21 Agustus 2014

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor

perikanannya mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang

memiliki luas laut sampai 3,4jt km2, dan menduduki peringkat keenam dari Negara yang memiliki laut terluas di dunia sehingga mempunyai

potensi besar akan hasil laut. Di samping itu sektor perikanan merupakan

salah satu sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan bisa

dijadikan sebagai penggerak utama ekonomi Nasional.

Potensi perikanan Indonesia sangat besar dikarenakan perikanan

merupakan salah satu sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat

Indonesia. Selain itu masih banyak lahan kosong yang bisa dijadikan

sebagai tambak maupun kolam ikan dan ketersediaan air tawar yang

melimpah, sehingga Indonesai sangat ideal untuk dikembangkan usaha

perikanan. Salah satu sektor perikanan air tawar di Indonesia adalah

budidaya ikan air tawar yang diambil untuk konsumsi manusia. Banyak

sekali jenis ikan yang dibudidayakan oleh peternak Indonesia salah

satunya adalah Ikan Gurami.

Hampir semua orang mengenal ikan gurami. Ikan gurami dengan

(14)

kearah orang yang sedang berada di tepi kolam. Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat, durinya besar-besar, rasanya enak dan gurih. Gurami hampir selalu tersedia di restoran, untuk dijadikan pelbagai macam masakan terutama gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini berharga cukup mahal.Usaha budidaya gurami dapat dilakukan di kolam-kolam tradisional dan lahan

potensial yang masih banyak terdapat di pedesaan maupun lahan-lahan

sempit di perkotaan. (Puspowardoyo, 1992:16). Oleh karena alasan

tersebut maka petani lebih memilih untuk usaha budidaya ikan gurami.

Mengetahui jenis-jenis pakan gurami adalah hal yang sangat

penting dalam usaha pembididayaan ikan, pada pembudidayaan hewan

ternak apapun pakan merupakan faktor yang sangat penting, tanpa

pemberian pakan mustahil usaha ternak dapat mencapai target yang

maksimal. Pada budidaya ikan gurami, disamping lokasi/ tempat dan

kondisi air, pakan merupakan salah satu faktor penunjang utama

pertumbuhan dan kesehatan gurami. Pakan gurami yang baik serta

dintunjang dengan cara pemberian pakan yang tepat, baik dalam hal waktu

maupun penggunaannya, sehingga para peternak gurami dapat

memperoleh kuntungan yang maksimal.

Adapun jenis-jenis pakan gurami yang pertama yaitu pelet,

pelet merupakan pakan yang biasanya diproduksi oleh pabrik, komposisi

pelet olahan pabrik biasanya mengandung ; berbagai macam jenis tepung

(15)

halus, minyak dan berbagai macam vitamin yang diperlukan untuk ikan

gurami, yang kedua adalah pakan alternatif, pakan alternatif digunakan

oleh para peternak gurami di segmen pembesaran agar lebih dapat

menekan biaya produksi. Pemberian pakan alternatif yang baik biasanya +

sepuluh hari pada saat akan menjelang masa panen. Dan yang ketiga

adalah pakan alami, pakan alami adalah pakan yang dihasilkan oleh alam

dan mengandung protein cukup tinggi sehingga sangat baik untuk

pertumbuhan ikan gurami.

Pemilihan jenis pakan tentu akan berpengaruh terhadap hasil

ikan gurami. Pakan yang memenuhi kebutuhan gizi ikan dapat

meningkatkan pertumbuhan benih ikan hingga mencapai ukuran benih

siap jual. Namun pakan masih menjadi masalah pada beberapa

pembudidaya ikan. Jenis pakan memang sudah jelas, namun belum

diketahui jenis pakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan benih

ikan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI

IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF DAN PAKAN

PELET” untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil produksi, harga

jual, keuntungan dan biaya produksi yang dikeluarkan antara petani yang

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

diajukan adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pakan

Alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?

2. Apakah ada perbedaan masa tunggu panen antara petani pengguna

pakan alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?

3. Apakah ada perbedaan keuntungan antara petani pengguna pakan

alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?

4. Apakah ada perbedaan tingkat penghasilan yang dikeluarkan oleh

petani pengguna pakan alami ,pakan alternatif dan pakan pelet?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pakan

alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?

2. Mengetahui perbedaan masa tunggu panen antara petani pakan alami,

pakan alternatif, dan pakan pelet?

3. Mengetahui perbedaan keuntungan antara petani pengguna pakan

alami, pakan alternatif, dan pakan pelet ?

4. Mengetahui perbedaan tingkat penghasilan yang diterima oleh petani

(17)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Petani Ikan

Petani dapat menggunakan pakan secara efisien, berdaya guna dan

berhasil sehingga mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan

memuaskan.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menambah referensi bacaan dan dapat menambah

pengetahuan mengenai penggunaan pakan tambahan, pelet, dan pakan

alami dengan tepat

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan tentang penggunaan pakan tambahan, pelet dan

pakan alami.

E. Definisi Operasional

1. Usaha tani ikan adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan petani

dalam membudidayakan ikan.

2. Pakan alternatif adalah jenis pakan pokok selain pakan pelet dan pakan

alami yang berupa ampas tahu, keong, bekicot, roti bekas, nasi aking,

bangkai ayam, sisa jeroan, sisa sayuran, ikan asin yang sudah

dicampurkan dengan prebiotik.

3. Pakan pellet atau pakan buatan adalah pakan yang dibuat dan

disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran , kebutuhan protein dan

(18)

dan pelet tenggelam.

4. Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan buatan

manusia atau pabrik, seperti plankton, kutu air, cacing-cacingan, dan

jasad renik lainnya. Pakan alami ini umumnya tumbuh dengan

(19)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Usaha Perikanan

Menurut Sari (2006), perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumberdaya ikan. Secara garis besar, perikan terdiri dari

perikanan tangkap dan perikanan budidaya, baik darat maupun laut.

Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang melakukan penangkapan

terhadap hewan air dan tumbuhan air. Sedangkan perikanan budidaya

adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan manusia dalam

membudidayakan hewan dan tumbuhan air.

Padat penebaran benih dalam melakukan budidaya ikan gurami tidak

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan efisiensi, namun

mempengaruhi pertumbuhan hidup dan jumlah pakan yang dikonsumsi.

Kelangsungan hidup selama pemeliharaan (SR) tergolong baik yaitu

berkisar antara 90,14 persen sampai 99,52 persen, sedangkan pertumbuhan

dan jumlah pakan yang dikonsumsi mengalami penurunan dengan

meningkatnya padat penebaran. Untuk tujuan produksi, sebaiknya

dilakukan pembenihan ikan gurami secara intensif dengan menggunakan

padat tebar 8 ekor per liter karena hasil yang diperoleh akan lebih

menguntungkan (Bugri, 2006)

Berdasarkan hasil penelitian Anggoro (2009), lama pencahayaan

(20)

cm dalam akuarium sistem indoor adalah 24 jam terang 0 jamgelap (24 T:

0 G), karena menghasilkan kelangsungan hidup yang tinggi, efisiensi

pemanfaatan kuning telur dan laju pertumbuhan panjang yang tertinggi,

serta ukuran panjang yang paling seragam.

B. Budidaya Ikan

1. Pengertian Budi Daya Ikan

Menurut Rahardi (2000) dalam Suwandi (2004), pengertian

budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan

yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan.

sedangkan dalam pengertian luas, semua usaha yang sudah dibuat

tempat tersendiri dengan adanya campur tangan manusia. jadi

pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan di kolam, tambak,

empang, akuarium, sawah dan sebagainya. Namun secara luas

pengertian ini mencakup juga kegiatan mengusahakan komoditi

perikanan di danau, sungai atau laut.

Tujuan budidaya perikanan yaitu untuk mendapatkan produksi

perikanan yang atau lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan

hasil ikan dari ikan yang hidup di alam liar. Untuk memenuhi tujuan

itu, perlu diperhatikan faktor-faktor tersebut antara lain : penyediaan

benih, pembuatan tempat pemeliharaan, perairan, pakan, pemupukan,

(21)

2. Budidaya Ikan Air Tawar

Budidaya ikan air tawar menurut Effendi (2000) adalah kegiatan

budidaya yang menggunakan campur tangan manusia dalam

meningkatkan produktivitas perairan untuk mendapatkan keuntungan.

Adapun aspek atau kegiatan utama budidaya air tawar adalah :

1) Kegiatan pembenihan yaitu kegiatan memperbanyak benih ikan

dengan memijahkan induk jantan dengan betina. Kegiatan

pembenihan ini terdiri dari pemijahan, penetasan, dan pendederan.

2) Pembesaran ikan dimaksudkan untuk memelihara ikan sampai

berukuran siap konsumsi atau untuk memenuhi permintaan pasar.

Kegiatan ini dilakukan sebagai tahap lanjutan dari kegiatan

pembenihan.

3. Tujuan dan Arah Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar

Tujuan dari pengelolaan budidaya air tawar menurut Haris (1999) di

acu dalam Irman Suwandi, tak terlepas dari tujuan pengelolaan

perikanan secara umum yaitu :

1) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup pembudidaya ikan

2) Mengusahakan kegiatan perikanan dilakukan oleh bangsa

Indonesia baik usaha produksi maupun pengolahan dan pemasaran.

3) Meningkatkan Devisa Negara.

Sementara itu, terdapat lima arahan bagi pengembangan aqua

culture dimana yang akan datang. Kelima arahan itu adalah:

(22)

b) Teknologi hemat lahan dan air

c) Memperhatikan limbah dan estetika

d) Persaingan dalam bahan baku pakan

e) Produk bersaing dengan makanan lux lainnya

Ciri-ciri di atas memberikan gambaran kemana arah pembangunan

perikanan yang harusnya dijalankan agar deskriptif produk perikanan

tersebut dapat mencapai sasaran.

C. Ikan Gurami

1. Sifat dan Ciri Khas

Ikan gurami (Osphronumus gourami) termasuk golongan ikan

Labyrinthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa

insang dan insang tambahan (labyrinth). Dengan alat pernafasan

tersebut gurami dapat hidup dalam perairan yang sempit dan

berdesakan dengan kepadatan tinggi. Dengan bentuknya yang pipih

dan tinggi serta penampilannya yang tenang, gurami kurang cocok

bila hidup di perairan yang aliran airnya deras.

Gurami memiliki sirip punggung berjari-jari keras sebanya

12-13 buah dan jari-jari lemah 11-13 buah. Sirip duburnya mempunyai

jari-jari keras 9-11 buah dan jari-jari lemah 19-21 buah. Sirip dadanya

2 buah, terletak disisi kiri dan kanan dengan jumlah jari-jari lemah

13-14 buah dan sepasang sirip perutnya yang mempunyai jari-jari keras

(23)

sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Letak

garis rusuk menyilang di bagian bawah sirip punggung, jumlah sisik

pada garis rusuk 30-33 buah.

Warna ikan gurami ada yang hitam, ada pula yang putih

kemerah-merahan, tetapi keduannya memiliki warna bagian punggung

lebih gelap dan bagian perut lebih terang.Namun warna ini tidak

mutlak demikian tergantung dari keadaan lingkungan, terutama warna

tanah atau air tempat hidupnya.

2. Lingkungan Hidup

Ikan gurami dapat hidup dan berkemabang pada perairan tropis

atau subtropics. Secara geografis ikan ini tersebar di berbagai Negara

seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Kepulauan Sychillin

dan Australia. Max Weber dalam bukunya The Fish of Indonesia

Australia Archipelago, mengatakan bahwa ikan gurami dapat hidup di

perairan tawar ataupun sedikit payau.

Temperatur ideal untuk pertumbuhan gurami adalah 24-28C,

derajad keasaman (pH) 7-8, dan kandungan oksigen terlarut 3-5 ppm,

air tidak terlalu keruh atau kecerahannya 40cm pada alat pengukur

kecerahan (Sechi Disk) dan kandungan bahan organic tidak lebih dari

40 setara CaCO3.

Gurami senang hidup pada air tenang dan dalam,

lingkungannya teduh, tidak lembab, curah hujannya cukup tinggi,

(24)

yang lebih suka diam, gurami cocok hidup pada perairan yang tidak

begitu luas.

3. Makanan

Gurami termasuk jenis ikan herbivora. jenis makanan ikan

gurami berkorelasi (berkaitan erat) dengan umurnya. Setiap fase

pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva (benih) yang baru

menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur yang ada

pada tubuhnya. Setelah itu ikan memakan tumbuh-tumbuhan kecil

berupa phytoplankton. Pada umur satu bulan, gurami kecil sudah

memakan plankton, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil

yang hidup dan melayang-layang dalam air. Pada umur 2 bulan keatas,

gurami sudah memakan makanan kesukaannya, yaitu

tumbuh-tumbuhan air atau memakan bahan organic yang mengendap

didasar kolam.

Makanan dan kebiasaan ikan berubah sesuai keadaan

lingkunagan hidupnya. dalam lingkungan yang berbeda, ikan lebih

tergantung dengan ketersediaan makananya. Oleh karena itu dalam

system pemeliharaan secara intensif, gurami lebih suka bila diberikan

makanan tambahan berupa pellet.

D. Pakan Ikan

1. Pengertian Pakan Ikan

(25)

terkecuali gurami. Gurami membutuhkan asupan pakan dengan

kandungan protein yang tinggi untuk dapat tumbuh besar. Jenis pakan,

jumlah, dan ukurannya bergantung pada jumlah yang dipelihara.

Gurami memunyakai pakan alami maupun buatan (pellet) yang

mengandung protein.

Masalah pakan sering menjadi kendala dalam budidaya gurami

sebab biaya pakan menempati porsi yang paling besar dibandingkan

biaya lainnya, kurang lebih 60% sampai 80% dari total biaya produksi.

Untuk meningkatkan mutu pakan dan menekan biaya, pakan dapat

dikembangkan dengan bahan baku local dan mudah diperoleh dengan

kandungan nutrisi yang setara.

Menurut Nasrudin dalam bukunya Jurus sukses beternak lele

sangkuriang, pemberian pakan harus ada aturannya. salah satunya

adalah waktu pemberian pakan tidak boleh terlalu pagi, paling pagi

sekitar pukul 9. Hal ini dimaksudkan agar polusi udara yang

mencemari permukaan kolam terkena paparan sinar matahari sebelum

diberi pakan baru, terutama untuk kolam yang terletak didaerah

perkotaan dengan tingkat pencemaran yang tinggi. Apabila pakan

tercampur dengan polusi udara yang menempel dipermukaan air yang

belum terkena paparan sinar matahari, kemudian pakan tersebut

(26)

2. Jenis-jenis Pakan Ikan

1) Pelet

Pelet merupakan pakan ikan yang berbentuk bulat padat dan

kering. Pelet dibuat dengan mencampurkan berbagai jenis bahan

seperti tepung ikan, tepung terigu, tepung daging, tepung tulang,

dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, minyak, mineral dan

vitamin.

Adapun jenis pelet yang dikenal oleh para pembudidaya

ikan, yaitu : pelet terapung dan pelet tenggelam. Pelet terapung

adalah pelet yang mengapung dipermukaan air saat ditebar

dikolam dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk

tenggelam. Sementara, pelet tenggelam adalah pelet yang akan

tenggelam dengan cepat saat ditebarkan di air.

Pelet apung yang beredar di pasaran memiliki 3 ukuran,

yakni pelet yang berdiameter 2 mm , 3mm dan 4mm. Sementara,

pelet tenggelam hanya memiliki satu ukuran yaitu 3mm.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelet

mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda-beda. dibawah ini

adalah daftar kandungan bahan-bahan pembuat pelet dan

(27)

Tabel 2.1

Kandungan Protein Bahan Makanan Ikan

Nama Bahan Protein Lemak Serat

Tepung Teri 63,71 4,21 3,6

Tepung Udang 47,47 8,59 4,49

Tepung Darah 80,95 5,61 0

Tepung Bekicot 39 9,33 1,05

Tepung Ikan 62,99 6,01 3,6

Tepung Kedelai 46,8 5,31 3,54

Tepung Terigu 12,27 1,16 0

Dedak Halus 13,3 2,4 9,4

Tepung Jagung 9,5 3,22 1,76

Tepung Singkong 0,85 0,3 0

Bungkil Kelapa 24,0 8,0 10

Tepung Ayam Segar 15,51 0,21 0,36

Sumber: Mudjiman (2004)

2) Pakan Alternatif

Pakan Alternatif adalah pakan pokok selain pakan pelet dan

alami yang biasanya berupa bekicot, roti bekas, ikan rucah,

bangkai ayam, dan sosis.

a) Bangkai Ayam

Bangkai ayam dapat digunakan sebagai pakan tambahan

dalam pembesaran ikan Gurami untuk menekan

penggunakan pakan tenggelam. Namun, sebelum diberikan

sebagai pakan, bangkai ayam ini sebaiknya dibuang terlebih

(28)

penyakit atau bakteri yang mungkin melekat. Setelah itu,

bangkai ayam dapat diberikan langsung untuk pakan gurami.

b) Ikan Rucah

Ikan rucah adalah ikan hasil tangkapan laut yang berukuran

kecil dan tidak layak dikonsumsi manusia. Biasanya

ikan-ikan ini terbuang begitu saja meski ada juga yang

menjualnya dengan harga yang sangat murah. Meskipun

tidak mengandung banyak duri, sebaiknya ikan ini digiling

terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan

pembuat pelet.

c) Keong Mas

Keong mas merupakan sumber pakan yang bergizi.

Kandungan proteinnya cukup tinggi sehingga sangat cocok

digunakan sebagai pakan alternatif. untuk mempermudah

mengeluarkannya dari cangkang, keong mas sebaiknya

direbus terlebih dahulu. Kemudian dagingnya dikeluarkan

menggunakan bantuan tusuk gigi dan titebarkan ke kolam.

d) Sosis Kadaluwarsa

Sosis kadaluarsa adalah sosis yang sudah tidak layak

konsumsi dan bisa didapatkan di pabrik-pabrik sosis.

Biasanya sosis ini akan dibuang dan dihancurkan oleh pabrik,

padahal meskipun sudah tidak layak dikonsumsi oleh

(29)

dijadikan akan ikan. cara pemberiannya pun mudah, sosis bisa

langsung ditebarkan secara perlahan ke kolam sesuai dengan

respons gurami sampai gurami merasa cukup kenyang dan

enggan makan.

3) Pakan Alami

Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan

buatan manusia atau pabrik. Pakan alami gurami yang selama ini

diketahui adalah plankton, kutu air, cacing-cacingan, dan jasad

renik lainnya, Pakan alami ini umumnya tumbuh tumbuh dengan

sendirinya dengan jumlah yang terbatas, tetapi kita dapat

menumbuhkannya dengan menggunakan bantuan kotoran ternak

atau formula water stabilizer. pemberian pakan alami pada gurami

akan meningkatkan pertumbuhan gurami karena pakan alami

terbukti memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Oleh

sebab itu dalam budidaya gurami tidak disarankan untuk

mengganti air kolam. Salah satu tujuannya adalah agar pakan

alami yang terdapat didalamnya tidak hilang.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilaksanakan oleh Angga Satria (2004) dalam skripsi

yang berjudul "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan

Gurame di P4S Kopses, Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng,

(30)

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan

ikan gurami, mengkaji analisis kelayakan investasi dan menganalisis

sentivitas usaha terhadap perubahan harga-harga input di P4S Kopses,

Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi

Jawa Barat.

Objek dalam penelitian ini adalah kelayakan finansial usaha

pembenihan ikan gurame. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah text dan image. Data text adalah data yang berbentuk alphabet

maupun angka numeric. Sedangkan data image memberikan informasi

melalui foto, diagram, tabel dan sejenisnya yang memberikan informasi

secara spesifik mengenai keadaan tertentu.

Sumber data yang diperoleh mencakup data primer dan sekunder.

Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara serta pengamatan

langsung di lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari

dokumen-dokumen yang ada.

Metode analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Analisis Pendapatan Usaha

Konsep pendapatan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Keuntungan (π) = TR-TC

Keterangan:

TR = Total revenue (total penerimaan)

(31)

Dengan criteria usaha:

1) TR > TC, maka usaha menguntungkan

2) TR = TC, maka usaha impas

3) TR < TC, maka usaha rugi.

2. Analisis Imbangan Penerimaan

3. Analisis Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)

4. Analisis Kriteria Investasi

5. Analisis Sensitivitas

Digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis

usaha jika ada suatu kesalahan atau perubahan dasar-dasar perhitungan

biaya atau benefit. Analisis ini digunakan untuk melihat dampak dari

suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Dalam

penelitian ini, analisis sensivitas usaha pembenihan ikan gurame di P4S

KOPSES dilakukan pada parameter perubahan harga input.

F. Kerangka Berpikir

Tujuan pembangunan perikanan adalah untuk mendukung ekonomi

rakyat di sector perikanan terutama untuk mendukung meningkatkan

kesejahteraan para petani ikan. Untuk mencapai tujuan tersebut ini

memerlukan kerangka yang kuat.

Apabila perikanan hendak dimajukan, maka perlu diadakan suatu

penyuluhan agar dpat membantu meningkatkan dan menambah wawasan

(32)

pemahaman dan mengenai cara penggunaan khususnya pakan ikan akan

merugikan petani sendiri, karena merekan belum mengetahui bagaimana

cara penggunaan pakan ikan yang efektif dan efisien.

Agar penggunaan pakan ikan dapat berdaya guna dan berhasil guna, maka

penggunaanya perlu memperhatikan hal-hal seperti padat tebar benih, dan

tinggi air. Kebutuhan pakan pellet per hari adalah 3% dari berat ikan

namun jika pakan berupa daun-daunan kebutuhan pakan per hari sebanyak

5-10% dari berat ikan. Untuk penggunaan pakan secara kombinasi

diberikan pellet sebanyak 1,5% per hari dari berat ikan dan hijauan

sebanyak 5% per hari dari berat ikan. Pemberian pakan secara teratur

dalam jumlah yang tepat dapat menghasilakan pertumbuhan ikan gurame

yang optimal. Konversi pakan untuk pemeliharaan dalam kolam adalah

1,5 – 2%, artinya untuk menghasilkan 1kg daging ikan memerlukan pakan

sebanyak 1,5kg sampai dengan 2kg. Untuk memberikan pakan yang tepat

sesuai kebutuhan dilakukan sampling berat ikan.

G. Hipotesis

Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

1. Ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani pengguna pakan

tambahan, pelet dan pakan alami

2. Ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara petani pengguna

(33)

3. Ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani pengguna pakan

tambahan, pelet dan pakan alami

4. Ada perbedaan signifikan tingkat penghasilan yang dikeluarkan oleh

(34)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian

komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini

dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih

fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka

pemikiran tertentu (Nazir,2005:58)

Dalam penelitian ini mendeskripsikan dan membandingkan

menegani penggunaan pakan tambahan, pelet dan alami di Kelurahan

Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman jika dilihat dari

hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat penghasilan.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian mendiskripsikan,

mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang

sekarang terjadi atau ada. Penelitian ini tidak menguji atau menggunakan

hipotesa, tetapi hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai

dengan variable yang diteliti.

Mengacu pada dua teori di atas, maka penelitian ini menggunakan

data kualitatif mengenai variable yang diperoleh melalui analisis jawaban

subyek pada wawancara yang digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan usaha tani ikan dalam

(35)

kesimpulan yang berlaku secara umum diluar subjek penelitian.

B. Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan

Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, tes atau peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah petani

ikan yang berada di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan,

Kabupaten Sleman yang berjumlah 73 petani ikan, yang terdiri dari 3

Dusun. 23 Petani ikan di Dusun Nglahar dengan nama Mina Rukun, 20

Petani ikan di Dusun Nasri dengan nama Taruna Mina Sari dan 30

Petani ikan di Dusun Blendung dengan nama Mina Berseri. Para petani

ikan yang berjumlah 73 orang tersebut memakai pakan ikan yang

berbeda-beda dengan rincian : pakan alami 23 orang, pakan alternatif

20 orang, dan pakan pelet 30 orang. Pakan pelet lebih banyak dipakai

para petani ikan karena cara mendapatkannya mudah dan lebih cepat

untuk memacu pertumbuhan ikan gurami sedangkan pakan alami jika

diberikan untuk makanan pokok gurame akan berbeda dalam hal rasa

karena ikan yang diberi makan alami akan lebih enak daripada ikan

yang diberi makan pelet. Pakan alternatif di desa Sumbersari masih

(36)

2. Sampel Penelitian

Sampel dimaksud sebagai contoh yang mewakili populasi, yang

dimaksud mewakili bukanlah merupakan merupakan cuplikan yang

dicomot, melainkan hanya sebagai cerminan yang bisa dipandang

menggambarkan secara maksimal (Hadi, 1982: 139).

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah petani ikan

yang berada di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan,

Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 Petani ikan. 10 petani ikan

pengguna pakan pelet, 10 petani ikan pengguna pakan alami dan 10

petani pengguna pakan kombinasi.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan dalam pengambilan

sampel adalah teknik purposive sampling, dimana pengambilan sampel

dilakukan secara acak sehingga setiap elemen dalam populasi

mempunyai kesempatan untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Sampel yang dipilih adalah petani ikan yang menggunakan pakan

tambahan, pellet dan alami yang berdomisili di Desa Sumber Sari,

Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 Petani

ikan. Langkah-langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data petani di daerah Sumbersari yang

menggunakan pakan tambahan, pelet dan alami.

b. Menentukan kerangka sampling (sampling frame) yaitu daftar

(37)

tambahan, pellet dan alami.

c. Memilih 30 petani ikan dari total populasi tersebut sebagai sampel.

Dengan cara acak, 10 petani ikan pengguna pakan tambahan, 10

petani ikan pengguna pakan pellet dan 10 petani ikan pengguna

pakan alami.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014, dengan mengambil

tempat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten

Sleman, Propinsi Yogyakarta. Tempat ini dijadikan sampel uji coba

dengan alasan banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai

petani ikan.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalampenelitian ini adalah petani ikan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pakan pellet, tambahan

dan alami.

E. Identifikasi Variabel, Definisi dan Pengukuran

1. Variabel penelitian adalah atribut atau nilai dari orang, objek atau

(38)

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

1992:32). Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai

berikut:

a. Hasil produksi antara petani pengguna pakan tambahan, pelet dan

pakan alami.

b. Masa tunggu panen antara petani pengguna pakan tambahan, pelet

dan pakan alami.

c. Keuntungan antara petani pengguna pakan tambahan, pelet dan

pakan alami.

d. Tingkat penghasilan yang diterima oleh petani pengguna pakan

tambahan, pelet dan pakan alami.

2. Definisi dan Pengukuran

a. Usaha tani ikan

Usaha tani ikan adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan petani

dalam membudidayakan ikan.

b. Pakan tambahan

Pakan tambahan adalah pakan yang diberikan untuk menunjang

perkembangan ikan gurami selain pakan pellet dan pakan alami.

contoh pakan tambahan adalah ampas tahu, keong, bekicot, roti

bekas, nasi aking, bangkai ayam, telur busuk rebus, sisa jeroan,

sisa sayuran dan ikan asin.

c. Pakan pellet

(39)

disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran , kebutuhan protein

dan kebiasaan ikan. pellet ikan terbagi ke dalam 2 jenis yaitu:

1) Pelet terapung

2) Pelet tenggelam

d. Pakan alami

Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan

buatan manusia atau pabrik, seperti plankton, kutu air,

cacing-cacingan, dan jasad renik lainnya. Pakan alami ini

umumnya tumbuh tumbuh dengan sendirinya.

F. Data yang diperlukan

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden melalui wawancara, meliputi data tentang hasil produksi,

masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat penghasilan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh orang

lain di luar penelitian sendiri, walaupun merupakan hasil data asli.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah usaha tani ikan pengguna

pakan pelet, tambahan dan alami di Kelurahan Sumbersari,

(40)

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara (Tanya Jawab Langsung)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan panduan wawancara (interview guide).

WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN

PENGGUNA PAKAN ALAMI

1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?

2. Selain menjadi petani ikan, apakah Anda mempunyai pekerjaan sambilan

3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut

merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?

5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?

6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?

a. Biaya Bibit

(41)

 Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame ? b. Biaya Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan alami yang disertai dengan harga per Kg

No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg

1. Pakan Alami

c. Biaya Tenaga Kerja

 Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?

 Jika Anda menggunakan tenaga kerja, berapa orang tenaga kerja yang Anda butuhkan?, Mengapa?

 Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?

7. Hasil Produksi

 Berapa hasil produksi dengan menggunakan pakan alami?

8. Masa Tunggu panen

 Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan alami?

9. Keuntungan

 Berapa keuntungan yang anda dapatkan jika menggunakan pakan alami ?

10. Penghasilan

(42)

WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN

1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?

2. Selain menjadi petani ikan, apakah Anda mempunyai pekerjaan sambilan

3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut

merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?

5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?

6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?

a. Biaya Bibit

 Dengan luas kolam tersebut, berapa ekor gurame yang dibutuhkan ?

 Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame b. Biaya Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan alternatif yang disertai dengan harga per Kg

No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg

1. Pakan Alternatif

c. Biaya Tenaga Kerja

 Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?

(43)

Mengapa?

 Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?

7. Hasil Produksi

 Berapa hasil produksi dengan menggunakan pakan alternatif?

8. Masa Tunggu panen

 Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan alternatif?

9. Keuntungan

 Berapa keuntungan yang anda dapatkan jika menggunakan pakan alternatif ?

10. Penghasilan

 Berapa penghasilan bersih yang diterima selama satu periode panen dengan menggunakan pakan alternatif?

WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN

PENGGUNA PAKAN PELET

1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?

(44)

sambilan ?

3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut

merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?

5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?

6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?

d. Biaya Bibit

 Dengan luas kolam tersebut, berapa ekor gurame yang dibutuhkan ?

 Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame e. Biaya Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan pelet yang disertai dengan harga per Kg

No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg

1. Pelet

f. Biaya Tenaga Kerja

 Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?

 Jika Anda menggunakan tenaga kerja, berapa orang tenaga kerja yang Anda butuhkan?, Mengapa?

 Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?

7. Hasil Produksi

 Berapa hasil Produksi dengan menggunakan pakan pelet?

8. Masa Tunggu panen

 Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan pelet?

9. Keuntungan

 Berapa keuntungan yang Anda dapatkan jika menggunakan pakan pelet ?

10. Penghasilan

(45)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang

berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen,

maupun sumber dari petani ikan yang berupa informasi. Data ini untuk

mencari hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat

penghasilan petani ikan.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan studi perbandingan (comparative study) yang

menguji perbedaan hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan

tingkat penghasilan .

1. Analisis Usaha Tani Ikan

2. Uji Anova

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik

analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih

dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya.

Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametric.Sebagai

alat statistika parametric, maka untuk dapat menggunakan rumus

ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi

normalitas, heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).

(46)

berasal dari berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis

varian banyak dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak

melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji variable terikat dengan

cara membandingkannya pada kelompok2 sampel independen yang

diamati.

Pada penelitian ini uji anova digunakan untuk menguji apakah

ada perbedaan hasil produksi, massa tunggu panen, keuntungan dan

tingkat penghasilan petani yang menggunakan pakan tambahan, pakan

pellet dan pakan kombinasi.

Untuk mengetahui perbedaan hasil produksi, massa tunggu

panen, keuntungan dan tingkat penghasilan, petani dikelompokan

menjadi tiga macam, sebagai berikut:

KelompokI : petani pengguna pakan tambahan

KelompokII : petani pengguna pakan pellet

KelompokIII : petani pengguna pakan kombinasi

Sebelum dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan varian

(homogenitas) dengan Levene Test, uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah varian ketiga kelompok kelas sama. Data yang memenuhi syarat adalah

jika varian sama atau subjek berasal dari kelompok yang homogen.

Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

(47)

Ha : Ketiga varian adalah berbeda (varian kelompok I, II dan III berbeda)

2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)

Ho diterima jika P value> 0,05

Ho ditolak jika P value< 0,05

3. Membandingkan probabilitas

Nilai P value > 0,05 maka Ho diterima.

4. Kesimpulan

Jika nilai probabilitas (signifikansi) adalah lebih besar dari 0,05 maka Ho

diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian sama (varian

kelompok I, II dan III sama).

Langkah-langkah uji ANOVA sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Hipotesis yang digunakan adalah:

a. Ho: b1=b2=b3=b4=0

Artinya:

Ho1 : Ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani

pengguna pakan tambahan, pellet dan alami

Ho2 : Ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara petani

(48)

Ho3 : Ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani

pengguna pakan tambahan, pellet dan pakan alami

Ho4 : Ada perbedaan Signifikan tingkat penghasilan yang

dikeluarkan oleh petani pengguna pakan tambahan, pellet

dan pakan alami.

b. H1: b1≠b2≠b3≠b4

Artinya:

Ha 1 : Tidak ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani

pengguna pakan tambahan, pellet dan alami

Ha 2 : Tidak ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara

petani ikan pengguna pakan tambahan, pellet dan alami.

Ha 3 : Tidak ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani

pengguna pakan tambahan, pellet dan pakan alami

Ha 4 : Tidak ada perbedaan Signifikan tingkat penghasilan yang

dikeluarkan oleh petani pengguna pakan tambahan, pellet

dan pakan alami.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%.

Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah

dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar

sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar

yang sering digunakan dalam penelitian)

(49)

4. Menentukan F tabel

5. Kriteria pengujian

Kriteria pengujian anova dengan tingkat signifikansi = 0,05 ditentukan

sebagai berikut:

F hitung< F tabel, maka Ho diterima

F hitung> F tabel, maka Ho ditolak

Selain itu uji anova juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probability

significansy dari F-rasio dari ujianova. Jika nilai probability signifincy

(50)

38

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN

A. Keadaan Geografis

1. Letak Kelurahan Sumbersari

Desa Sumbersari terletak di Kecamatan Moyudan, Kabupaten

Sleman. Desa ini mempunyai 12 Padukuhan, antara lain: Nasri, Tiwir,

Blendung, Nglahar, Sombangan, Menulis, Tumut, Tegalrejo, Klisat,

Ngaglik, Semingin dan Bendosari

2. Luas dan Bentuk Wilayah

Desa Sumbersari mempunyai luas 5.460.065 Ha yang terdiri

dari sawah tanah setengah teknis, tanah sawah sederhana, tanah sawah

wadah hujan, pekarangan dan lain-lain.

B. Keadaan Demografi

1. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 2.642 orang

penduduk di desa sumbersari bekerja sebagai petani, dengan jenis

pertanian yang dilaksanakan berbeda-beda sesuai dengan jenis

tanahnya. Selain petani ada juga penduduk yang bekerja sebagai

karyawan, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain.

(51)

menyekolahkan anaknya untuk masa depan keluarga yang baik. Orang

tua bekerja dengan keras agar anak-anaknya dapat sekolah sampai

dengan bangku perkuliahan. Para orang tua sangat mendukung dan

memperhatikan pendidikan anaknya. Dalam bidang perikanan Desa

Sumbersari adalah desa yang banyak mempunyai kelompok tani ikan

di Desa-desa yang berada di kecamatan moyudan, oleh karena itu

Desa Sumbersari sering mendapat dan hibah dari dinas terkait seperti

Dinas Perikanan dan Kelautan DIY. Kelompok tani ikan yang berada

di Sumbersari antara lain kelompok Mina Berseri di dusun Blendung,

Mina Rukun di dusun Nglahar,dan Taruna Mina Sari di dusun Nasri.

Dibawah ini ada daftar nama anggota 3 kelompok tani ikan

yang berada di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman:

Tabel 4.1

DAFTAR ANGGOTA

KELOMPOK TANI IKAN

“ MINA BERSERI”

Alamat : Blendung, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563

No Nama Pakan

1 Sukadi Pelet

2 Sajiyo Pelet

3 H. Sadiyan Pelet

4 Sumardi Pelet

5 Sarja Prihatin Alternatif

6 Rujiyanto Pelet

7 Sumarsam Alternatif

8 Kiswanto Alternatif

9 Antonius Lamijo Alami

10 Subandri Pelet

(52)

12 Risdiyanto Pelet

13 Marijo Alternatif

14 Wiyono Alami

15 Budi wiyono Alternatif

16 Kristanto S Alternatif

17 Dwi Widodo Alami

23 Adi Tukimin Alternatif

24 Supriyono Pelet

25 Syaifudin Yusuf Pelet

26 Sumadi Alami

27 Muji Hartono Pelet

28 Sukirjo Alternatif

29 Prasojo Alternatif

30 Gunarto Pelet

Tabel 4.2

DAFTAR ANGGOTA

KELOMPOK TANI IKAN

“ MINA RUKUN”

Alamat : Nglahar, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563

No Nama Pakan

11 Dul Muhaimin Alternatif

12 Ajron Alami

13 Johan Budi Wibowo Pelet

(53)

15 Mahsuni Alternatif

16 Muji Suparyanto Pelet

17 Wartono Alternatif

18 Warsito Alternatif

19 Hardiyanto Alternatif

20 Suparman Pelet

Alamat : Nasri, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563

No Nama Alamat

1 Zamzuri Latif Pelet

2 Rianto Alternatif

3 Risdianto Alternatif

(54)

kelompok dari 3 kelompok tani ikan yang berada di Desa Sumbersari

yang menggunakan pakan alami, alternatif, dan pelet.

2. Jumlah Penduduk

Untuk mengetahui jumlah di suatu daerah diperlukan suatu cara

untuk menghitung jumlahnya. Mengenai cara menghitung jumlah

penduduk dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Survey

b. Kuesioner

c. Sensus

d. Regristrasi penduduk

Cara yang paling sering digunakan untuk mengetahui jumlah

penduduk di suatu daerah adalah dengan cara sensus. Penghitungan

jumlah penduduk berguna untuk mengetahui jumlah penduduk di

daerah tersebut, dan agar dapat segera dicatat segala sesuatu yang

terjadi yang dialami oleh penduduk di daerah tersebut, seperti jenis

kelamin, kelompok umur, mata pencaharian, agama, pendidikan,

pendidikan dan lain sebagainya.

Berdasarkan data yang dipeloleh di Kelurahan Sumbersari,

jumlah penduduk yang tercatat untuk tahun 2014 adalah dibagi dalam

jumlah penduduk berdasarkan kelompok-kelompok sebagai berikut:

(55)

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

Penduduk

TK 319 Jiwa

SD 1437 Jiwa

SMP 2070 Jiwa

SMA 2602 Jiwa

D1-D3 988 Jiwa

S1-S2 895 Jiwa

Sumber: Data Sumbersari Sumbersari 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk desa

sumbersari sangat memperhatikan pendidikan. Rata-rata penduduk

mampu menyelesaikan tingkat pendidikannya samapi jenjang yang

tinggi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran akan

pentingnya pendidikan telah baik.

b. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 4.5

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Jumlah Penduduk

Karyawan 537 Jiwa

PNS 457 Jiwa

Swasta 619 Jiwa

(56)

Wiraswasta / pedagang 381 Jiwa

Tani 2.642 Jiwa

Pertukangan 579 Jiwa

B.Tani 491 Jiwa

Pensiunan 356 Jiwa

Jasa 441 Jiwa

Sumber: Data Desa Sumbersari 2014

Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

penduduk di sumbersari bermata pencaharian sebagai petani. Hal

ini sesuai dengan potensi kdi desa sumbersari yang merupakan

daerah pertaian. Usaha tani yang dilakukan mencakup usaha tani

padi, sayuran, dan perkebunan.

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

Laki –laki 4334 Jiwa

Perempuan 4712 Jiwa

Sumber: Data Desa Sumbersari 2014

C. Keadaan Sosial Ekonomi dan Perekonomian

Keadaan sosial ekonomi dan perekonomian di Desa Sumbersari tergolong

sudah cukup maju karena ada sarana dan prasarana yang menunjang

(57)

lain:

1. Sarana Pengairan

Sarana pengairan untuk Desa Sumbersari ini ada 2 sumber, yaitu dari

Bendungan Jering dan Selokan Van Der Wijk. Kedua sumber itu

dialirkan ke desa Sumbersari melalui Bendung kliwonan-selokan

sumberan. Air dari selokan sumberan mengairi sawah yang terletak di

bagian barat desa Sumbersari dan pedukuhan bagian barat, sedangkan

pengairan sawah dan pedukuhan di bagian timur diperoleh dari saluran

irigasi Godean yang juga berasal dari selokan Van Der Wijk

2. Sarana Pengangkutan

Sarana pengangkutan di desa Sumbersari ini sebagian besar

menggunakan moda transportasi modern seperti Truck, Pick up, Bis

dan sepeda motor roda tiga. Sudah sangat jarang di desa ini ditemui

transportasi tradisional jaman dulu seperti gerobak sapi.

3. Sarana Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi di desa Sumbersari juga sudah cukup

modern karena sudah menerapkan internet masuk desa, informasi bisa

diunduh lewat akses internet dengan cepat. Alat-alat komunikasi di

Desa ini sudah cukup canggih seperti Handy Talky, Hand Phone,

Radio, TV dan perangkat elektronik lainnya.

4. Sarana Industri dan Perdagangan

(58)

beberapa industry di desa ini, antara lain: Industri besi, industry

alumunium dan industry penggilingan padi. Industry-industry itu

tersebar di berbagai pedukuhan di Sumbersari. Selain industry juga ada

sarana perdagangan, misalnya: komplek pasar krempyeng, toko-toko,

kios, warung.

5. Sarana Kesehatan dan Tenaga Medis

Sarana kesehatan dan tenaga medis di desa sumbersari antara lain:

PUSTU (Puskesmas Pembantu), Mer-C (Kerjasama pemerintah desa

sumbersari dengan Organisasi kesehatan), Ambulance Desa

(diperuntukkan kepada warga desa sumbersari yang membutuhkan

penanganan cepat). Tenaga medis yang dimiliki juga cukup banyak,

misalnya: dokter gigi, dokter hewan, perawat, manteri kesehatan, bidan

dan dokter umum.

6. Sektor Perikanan

Desa Sumbersari memiliki beberapa sentra perikanan, dengan adanya

beberapa kelompok tani ikan yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan

Kabupaten Sleman. Kelompok – kelompok tani ikan itu antara lain: Mina Rukun dusun Nglahar, Mina Berseri dusun Blendung dan Taruna

Mina Sari dusun Nasri. Kelompok tani ikan yang masih kecil atau

sedang berkembang untuk mendapatkan pengakuan dari Dinas

Perikanan Kabupaten Sleman juga ada, antara lain: kelompok tani ikan

(59)

tani ikan dusun Tegalrejo dan Kelompok tani ikan Dusun Ngaglik.

Desa Sumbersari pada tahun 2013 mendapatkan bantuan dari Dinas

perikanan Kabupaten Sleman berupa bak / kolam penampungan hasil

produksi yang terletak di Dusun Blendung. Pada tahun2014 ini Desa

Sumbersari juga mengajukan permohonan untuk pembangunan pasar

ikan guna melengkapi kolam penampungan yang sudah ada. Dengan

adanya pembangunan di sektor perikanan, maka desa Sumbersari bisa

menjadi desa produsen gurami di wilayah Sleman.

D. Deskripsi Penggunaan Pakan

Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang diperoleh, sebagian

besar petani ikan yang berada di desa sumbersari menggunakan pakan

pellet, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Jumlah Pengguna Pakan

No Jenis Pupuk Jumlah Persentase

1 Pakan tambahan 42 27%

2 Pakan pellet 62 40%

3 Pakan alami 50 32%

Jumlah 154 100%

(60)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa petani dengan menggunakan pakan

pelet lebih banyak dari pada pengguna pakan alami dan pakan

alternatif. Hal tersebut menunjukan bahwa petani lebih memilih pakan

yang telah jadi dan yang telah dipasarkan di pasaran sehingga lebih

praktis dalam mendapatkanya.

Para petani biasa memberikan pakan dua kali sehari yakni pagi

dan sore hari. Takaran pelet yang digunakan para petani ikan adalah 2

ons untuk 2000 babyfish gurami, Pellet yang diberikan untuk pakan

bisa didapatkan atau dibeli di toko-toko pakan khusus hewan. Untuk

pakan alami, para petani biasa mendapatkan di pekarangan rumahnya

seperti daun ketela pohon, daun talas dan daun mata ikan yang mudah

didapat di sawah, jumlah yang diberikan tidak terbatas hanya dengan

perkiraan sehari habis.. Petani ikan dengan pakan tambahan biasa

memberikan ampas tahu dari sisa pengolahan tahu, sisa sayuran yang

didapat dari pasar tradisional di sekitar perikanan. membeli roti bekas

yang berada dipasaran. Untuk saat ini petani ikan dengan pakan

alternatif berupaya bekerjasama dengan produsen roti yang berada di

desa sumbersari guna memperoleh hasil sisa atau roti yang sudah tidak

layak jual untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk gurami

Mereka biasa memberikan takaran pakan alternatif setengah ember cat

untuk sekali pakan yang sudah diberi prebiotik.

Pakan pelet memang pakan yang memacu pertumbuhan ikan

(61)

mengandung zat kimia yang menyebabkan kualitas air berubah

warnanya. Apabila air yang berada di kolam penampungan gurami

diberi makan pelet sudah berubah warna menjadi hijau, maka dengan

segera air itu harus dikuras dan diganti dengan yang baru karena kadar

oksigen di air tersebut sudah berkurang drastis. Adapula penanganan

air di saat musim penghujan datang, air hujan kadar keasamannya tidak

seperti air tawar, maka sehabis hujan turun para petani ikan

memberikan garam yang sudah dihaluskan lalu menaburkan di kolam

guna menetralisir kadar keasaman air hujan.

Petani ikan pengguna pakan alternatif biasanya mendapatkan

pakan alternative berupa roti bekas dari pasar godean disaat pagi hari,

karena saat sore hari para pedagang sudah bergegas pulang. Mungkin

untuk kedepannya bisa mencari roti yang sudah basi atau sisa karena

lebih murah dalam segi biaya. Para petani tersebut mungkin bisa

berelasi dengan pengusaha roti yang berada di daerah sumbersari untuk

mengambil roti sisa yang tidak laku terjual dan di manfaatkan sebagai

pakan alternatif.

(62)

50

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis data

Penelitian ini termasuk studi perbandingan (comparative study) yang

menguji perbedaan antara hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan

dan tingkat penghasilan. Untuk menguji masing-masing variable tersebut,

digunakan uji Anova yang merupakan salah satu teknik analisis

multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua

kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Sampel

berjumlah 30 orang yang dibagi kedalam tiga kelompok , 10 orang petani

ikan pengguna pakan pellet, 10 orang petani ikan pengguna pakan alami,

dan 10 orang petani ikan pengguna pakan tambahan. Sebelum dilakukan

uji ANOVA terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas

dan random sampling.

Untuk mengetahui perbedaan hasil produksi, massa tunggu

panen, keuntungan dan tingkat penghasilan, petani dikelompokan menjadi

tiga macam, sebagai berikut:

KelompokI : petani pengguna pakan alternatif

KelompokII : petani pengguna pakan pelet

KelompokIII : petani pengguna pakan alami

Penggujian masing-masing variable dalam penelitia ini menggunakan

(63)

masing-masing variable adalah sebagai berikut:

1. Hasil Produksi

Pengujian variabel pertama adalah hasil produksi para petani ikan

pengguna pakan alternatif, pakan pelet dan pakan alami. Yang

dimaksud hasil produksi dalam penelitian ini yaitu hasil panen yang

didapatkan oleh petani ikan selama satu periode panen. Pengujian

dilakukan dengan uji Anova dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk

mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika

analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan

normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang

normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel

sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode

yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam

pembahasan ini akan digunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

(64)

Tabel 5.1

Sumber: Data Primer, diolah 2014

Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov

dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk hasil produksi

sebesar 0,138. Karena signifikansi variabel lebih besar dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa data variabel hasil produksi

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini ditujukan untuk melakukan uji kesamaan

homogen. Salah satu syarat untuk melakukan uji ANOVA satu

arah apabila data mempunyai varians sama (homogen). Caranya

adalah dengan membandingkan nilai signifikasi pada Sig. dengan

nilai signifikasi yang digunakan (SPSS secara default

menggunakan nilai signifikasi 0.05)

Untuk pengujian varians apabila nilai siginifikasi

(probabilitas) > 0.05 maka data mempunyai varians sama. Apabila

nilai siginifikasi < 0.05 maka data mempunyai varians yang

berbeda.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK : Perisian Sistem Pengurusan Pangkalan Data Ujian Standard Kecergasan Fizikal Kebangsaan Malaysia (SEGAK) merupakan satu sistem pengurusan pangkalan data yang digunakan

Jamur yang digunakan merupakan jamur yang termasuk dalam kelompok white rot dimana jamur ini memiliki potensi yang besar dalam biodelignifikasi dikarenakan jamur pada

dilakukan terhadap subyek penelitian, terdapat subyek penelitian yang menyatakan bahwa tidak diperlukan fasilitas atau alat bantu dalam memberikan pemahaman

Kitosan berhasil di konversi dari kitin yang berasal dari cangkang udang hasil limbah industri ebi dengan menggunakan metode kimiawi.Semakin meningkatnya jumlah

Pada komponen pengamatan parameter bobot segar akar per meter pada perlakuan Tanah + Pupuk Kandang + Pasir dengan jumlah populasi 12 tanaman meningkatkan hasil yang lebih baik,

The research finding elaborated into the implementation of teaching speaking in the first year of STM Muhammadiyah Tirtomoyo, Wonogiri, the problems faced by the teacher in

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Juli 2017 ada 2 (dua) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,40 persen serta

Untuk itulah perguruan tinggi diharapkan menjalankan program tracer study yang tepat yang bertujuan untuk mengetahui penyerapan, proses, dan posisi lulusan dalam dunia kerja