i
ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN
ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET
DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Hilarius Eka Budi Arianto
NIM : 091324001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tuaku:
Bapak B. Heru Suasana dan ibu Th. Retno Farisni
v
Motto
Ngudi laku utomo kanti sentoso ing
budi / menghayati perilaku mulia,
dengan berbudi pekertiluhur
(Pepatah Jawa)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang
lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Agustus 2014
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Hilarius Eka Budi Arianto
Nomor Mahasiswa : 091324001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI,
MOYUDAN, SLEMAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya atau royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 21 Agustus 2014
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET
DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN
Hilarius Eka Budi Arianto
091324001
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan terhadap hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan, dan tingkat penghasilan 3 kelompok petani ikan di Desa Sumbersari.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani ikan yang menggunakan pakan alami, pakan alternatif, dan pakan pelet yang berjumlah 73 petani ikan dari 3 kelompok tani yang berbeda. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan cara tanya jawab dengan para petani dan dilengkapi dengan pengamatan langsung. Alat analisis data yang dipakai adalah analisis of variance atau anova.
ix
ABSTRACT
A COMPARATIVE ANALYSIS OF FISH FARMING USING NATURAL
FEEDS, ALTERNATIVE FEEDS, AND PELLETS AT SUMBERSARI
VILAGE, MOYUDAN SUB-DISTRICT, SLEMAN REGENCY
Hilarius Eka Budi Arianto
091324001
The purpose of this research is to know the differences of the products, the harvest waiting periods, the profits, and the income levels of 3 groups of fish farmers at Sumbersari Village.
This Research was conducted in March 2014 at Sumbersari Village, Moyudan Sub-District, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region. The method used in this research was a comparative research. The population of this research were 73 fish farmers who use natural feeds, alternative feeds, and pellets feed from 3 different groups of fish farmers. There were 30 people as th samples of this research which were taken by using simple random sampling technique. The data of this research were gathered throught interview and direct observation. The statistical analysis was the analysis of variance or anova.
The result of this research shows: 1) there are significant differences of the products between the fish farmers using natural feeds, alternative feeds, and pellets. There are more products from fish farmers using pellets (943 fishes) than fish farmers using natural feeds (821 fishes) and using alternative feeds (879 fishes); 2) there are significant harvest waiting periods between fish farmers using natural feed, alternative feed, and pellet. It takes shorter time for the harvest waiting periods of the fish farmers using pellets (20.2weeks) than fish farmers using natural feeds (20.3 weeks) and fish farmers using alternative feeds (16.5
weeks); 3) there isn’t significant difference of the profits between fish farmers
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Penyayang atas rahmat dan
anugerahnya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul Analisis Komparatif Usaha Tani Ikan Pengguna Pakan
Alami, Alternatif, dan Pelet di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Y. M. V. Mudayen, S.Pd., M.Sc selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran,
memberikan saran, masukan yang berguna serta pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku dosen penguji. Terimakasih atas
kritik dan saran yang telah bapak berikan sehingga penulisan skripsi ini bisa
lebih baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi serta para staf
karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan
pelayanan selama penulis belajar di USD.
6. Bapak Rujiyanto selaku sekretaris dari Kelompok Tani Ikan Mina Berseri
dusun Blendung Sumbersari. Terima kasih atas kesediaan bapak
memberikan informasi tentang kelompok tani ikan Mina Rukun, sehingga
xi
7. Bapak Wahyu Wibowo Selaku Ketua Kelompok Tani Ikan Mina Rukun
dusun Nglahar Sumbersari yang telah memberikan ijin dan pengalaman
dalam bertani ikan sehingga skripsi ini bisa menjadi lebih kaya akan
pengetahuan bertani ikan.
8. Bapak Zamzuri Latif selaku Ketua Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari
dusun Nasri Sumbersari yang telah memberikan ijin penelitian dan
informasi dari Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari Dusun Nasri.
9. Seluruh anggota kelompok tani ikan Mina Berseri Dusun Blendung
Sumbersari, Moyudan, Sleman.
10. Seluruh anggota Kelompok tani ikan Mina Rukun Dusun Nglahar,
Sumbersari, Moyudan, Sleman.
11. Seluruh anggota Kelompok Tani Ikan Taruna Mina Sari Dusun Nasri,
Sumbersari, Moyudan, Sleman.
12. Kedua Orang Tuaku : Bapak Benediktus Heru Suasana dan Ibu Theresia
Retno Farisni yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril
maupun material dan semangat yang tak henti-hentinya terucap. Semoga
Rahmat Tuhan selalu senantiasa menyertai Bapak dan Ibu.
13. Simbah R. Samad Dwidjoharsono kakung dan putri, terimakasih doa dan
dukungannya. Semoga simbah tetap sehat dan bahagia.
14. Monica Ervina, yang selalu memberikan dukungan, semangat, bantuan dan
doa. Terimakasih banyak yangk. Sangat bersyukur mempunyai kamu,
Tuhan memberkati.
15. Teman-teman Pendidikan Ekonomi, Ardian, Yohan, Eko, Frengki, Iswara,
Densi, Tata, Yeye dan semua teman PE 09. Terimakasih atas doa dan
xii
16. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu per satu.
Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya
yang lebih baik.
Yogyakarta, 21 Agustus 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor
perikanannya mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang
memiliki luas laut sampai 3,4jt km2, dan menduduki peringkat keenam dari Negara yang memiliki laut terluas di dunia sehingga mempunyai
potensi besar akan hasil laut. Di samping itu sektor perikanan merupakan
salah satu sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan bisa
dijadikan sebagai penggerak utama ekonomi Nasional.
Potensi perikanan Indonesia sangat besar dikarenakan perikanan
merupakan salah satu sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat
Indonesia. Selain itu masih banyak lahan kosong yang bisa dijadikan
sebagai tambak maupun kolam ikan dan ketersediaan air tawar yang
melimpah, sehingga Indonesai sangat ideal untuk dikembangkan usaha
perikanan. Salah satu sektor perikanan air tawar di Indonesia adalah
budidaya ikan air tawar yang diambil untuk konsumsi manusia. Banyak
sekali jenis ikan yang dibudidayakan oleh peternak Indonesia salah
satunya adalah Ikan Gurami.
Hampir semua orang mengenal ikan gurami. Ikan gurami dengan
kearah orang yang sedang berada di tepi kolam. Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat, durinya besar-besar, rasanya enak dan gurih. Gurami hampir selalu tersedia di restoran, untuk dijadikan pelbagai macam masakan terutama gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini berharga cukup mahal.Usaha budidaya gurami dapat dilakukan di kolam-kolam tradisional dan lahan
potensial yang masih banyak terdapat di pedesaan maupun lahan-lahan
sempit di perkotaan. (Puspowardoyo, 1992:16). Oleh karena alasan
tersebut maka petani lebih memilih untuk usaha budidaya ikan gurami.
Mengetahui jenis-jenis pakan gurami adalah hal yang sangat
penting dalam usaha pembididayaan ikan, pada pembudidayaan hewan
ternak apapun pakan merupakan faktor yang sangat penting, tanpa
pemberian pakan mustahil usaha ternak dapat mencapai target yang
maksimal. Pada budidaya ikan gurami, disamping lokasi/ tempat dan
kondisi air, pakan merupakan salah satu faktor penunjang utama
pertumbuhan dan kesehatan gurami. Pakan gurami yang baik serta
dintunjang dengan cara pemberian pakan yang tepat, baik dalam hal waktu
maupun penggunaannya, sehingga para peternak gurami dapat
memperoleh kuntungan yang maksimal.
Adapun jenis-jenis pakan gurami yang pertama yaitu pelet,
pelet merupakan pakan yang biasanya diproduksi oleh pabrik, komposisi
pelet olahan pabrik biasanya mengandung ; berbagai macam jenis tepung
halus, minyak dan berbagai macam vitamin yang diperlukan untuk ikan
gurami, yang kedua adalah pakan alternatif, pakan alternatif digunakan
oleh para peternak gurami di segmen pembesaran agar lebih dapat
menekan biaya produksi. Pemberian pakan alternatif yang baik biasanya +
sepuluh hari pada saat akan menjelang masa panen. Dan yang ketiga
adalah pakan alami, pakan alami adalah pakan yang dihasilkan oleh alam
dan mengandung protein cukup tinggi sehingga sangat baik untuk
pertumbuhan ikan gurami.
Pemilihan jenis pakan tentu akan berpengaruh terhadap hasil
ikan gurami. Pakan yang memenuhi kebutuhan gizi ikan dapat
meningkatkan pertumbuhan benih ikan hingga mencapai ukuran benih
siap jual. Namun pakan masih menjadi masalah pada beberapa
pembudidaya ikan. Jenis pakan memang sudah jelas, namun belum
diketahui jenis pakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan benih
ikan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI
IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF DAN PAKAN
PELET” untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil produksi, harga
jual, keuntungan dan biaya produksi yang dikeluarkan antara petani yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pakan
Alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?
2. Apakah ada perbedaan masa tunggu panen antara petani pengguna
pakan alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?
3. Apakah ada perbedaan keuntungan antara petani pengguna pakan
alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?
4. Apakah ada perbedaan tingkat penghasilan yang dikeluarkan oleh
petani pengguna pakan alami ,pakan alternatif dan pakan pelet?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pakan
alami, pakan alternatif, dan pakan pelet?
2. Mengetahui perbedaan masa tunggu panen antara petani pakan alami,
pakan alternatif, dan pakan pelet?
3. Mengetahui perbedaan keuntungan antara petani pengguna pakan
alami, pakan alternatif, dan pakan pelet ?
4. Mengetahui perbedaan tingkat penghasilan yang diterima oleh petani
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petani Ikan
Petani dapat menggunakan pakan secara efisien, berdaya guna dan
berhasil sehingga mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan
memuaskan.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menambah referensi bacaan dan dapat menambah
pengetahuan mengenai penggunaan pakan tambahan, pelet, dan pakan
alami dengan tepat
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang penggunaan pakan tambahan, pelet dan
pakan alami.
E. Definisi Operasional
1. Usaha tani ikan adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan petani
dalam membudidayakan ikan.
2. Pakan alternatif adalah jenis pakan pokok selain pakan pelet dan pakan
alami yang berupa ampas tahu, keong, bekicot, roti bekas, nasi aking,
bangkai ayam, sisa jeroan, sisa sayuran, ikan asin yang sudah
dicampurkan dengan prebiotik.
3. Pakan pellet atau pakan buatan adalah pakan yang dibuat dan
disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran , kebutuhan protein dan
dan pelet tenggelam.
4. Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan buatan
manusia atau pabrik, seperti plankton, kutu air, cacing-cacingan, dan
jasad renik lainnya. Pakan alami ini umumnya tumbuh dengan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Usaha Perikanan
Menurut Sari (2006), perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumberdaya ikan. Secara garis besar, perikan terdiri dari
perikanan tangkap dan perikanan budidaya, baik darat maupun laut.
Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang melakukan penangkapan
terhadap hewan air dan tumbuhan air. Sedangkan perikanan budidaya
adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan manusia dalam
membudidayakan hewan dan tumbuhan air.
Padat penebaran benih dalam melakukan budidaya ikan gurami tidak
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan efisiensi, namun
mempengaruhi pertumbuhan hidup dan jumlah pakan yang dikonsumsi.
Kelangsungan hidup selama pemeliharaan (SR) tergolong baik yaitu
berkisar antara 90,14 persen sampai 99,52 persen, sedangkan pertumbuhan
dan jumlah pakan yang dikonsumsi mengalami penurunan dengan
meningkatnya padat penebaran. Untuk tujuan produksi, sebaiknya
dilakukan pembenihan ikan gurami secara intensif dengan menggunakan
padat tebar 8 ekor per liter karena hasil yang diperoleh akan lebih
menguntungkan (Bugri, 2006)
Berdasarkan hasil penelitian Anggoro (2009), lama pencahayaan
cm dalam akuarium sistem indoor adalah 24 jam terang 0 jamgelap (24 T:
0 G), karena menghasilkan kelangsungan hidup yang tinggi, efisiensi
pemanfaatan kuning telur dan laju pertumbuhan panjang yang tertinggi,
serta ukuran panjang yang paling seragam.
B. Budidaya Ikan
1. Pengertian Budi Daya Ikan
Menurut Rahardi (2000) dalam Suwandi (2004), pengertian
budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan
yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan.
sedangkan dalam pengertian luas, semua usaha yang sudah dibuat
tempat tersendiri dengan adanya campur tangan manusia. jadi
pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan di kolam, tambak,
empang, akuarium, sawah dan sebagainya. Namun secara luas
pengertian ini mencakup juga kegiatan mengusahakan komoditi
perikanan di danau, sungai atau laut.
Tujuan budidaya perikanan yaitu untuk mendapatkan produksi
perikanan yang atau lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan
hasil ikan dari ikan yang hidup di alam liar. Untuk memenuhi tujuan
itu, perlu diperhatikan faktor-faktor tersebut antara lain : penyediaan
benih, pembuatan tempat pemeliharaan, perairan, pakan, pemupukan,
2. Budidaya Ikan Air Tawar
Budidaya ikan air tawar menurut Effendi (2000) adalah kegiatan
budidaya yang menggunakan campur tangan manusia dalam
meningkatkan produktivitas perairan untuk mendapatkan keuntungan.
Adapun aspek atau kegiatan utama budidaya air tawar adalah :
1) Kegiatan pembenihan yaitu kegiatan memperbanyak benih ikan
dengan memijahkan induk jantan dengan betina. Kegiatan
pembenihan ini terdiri dari pemijahan, penetasan, dan pendederan.
2) Pembesaran ikan dimaksudkan untuk memelihara ikan sampai
berukuran siap konsumsi atau untuk memenuhi permintaan pasar.
Kegiatan ini dilakukan sebagai tahap lanjutan dari kegiatan
pembenihan.
3. Tujuan dan Arah Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar
Tujuan dari pengelolaan budidaya air tawar menurut Haris (1999) di
acu dalam Irman Suwandi, tak terlepas dari tujuan pengelolaan
perikanan secara umum yaitu :
1) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup pembudidaya ikan
2) Mengusahakan kegiatan perikanan dilakukan oleh bangsa
Indonesia baik usaha produksi maupun pengolahan dan pemasaran.
3) Meningkatkan Devisa Negara.
Sementara itu, terdapat lima arahan bagi pengembangan aqua
culture dimana yang akan datang. Kelima arahan itu adalah:
b) Teknologi hemat lahan dan air
c) Memperhatikan limbah dan estetika
d) Persaingan dalam bahan baku pakan
e) Produk bersaing dengan makanan lux lainnya
Ciri-ciri di atas memberikan gambaran kemana arah pembangunan
perikanan yang harusnya dijalankan agar deskriptif produk perikanan
tersebut dapat mencapai sasaran.
C. Ikan Gurami
1. Sifat dan Ciri Khas
Ikan gurami (Osphronumus gourami) termasuk golongan ikan
Labyrinthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa
insang dan insang tambahan (labyrinth). Dengan alat pernafasan
tersebut gurami dapat hidup dalam perairan yang sempit dan
berdesakan dengan kepadatan tinggi. Dengan bentuknya yang pipih
dan tinggi serta penampilannya yang tenang, gurami kurang cocok
bila hidup di perairan yang aliran airnya deras.
Gurami memiliki sirip punggung berjari-jari keras sebanya
12-13 buah dan jari-jari lemah 11-13 buah. Sirip duburnya mempunyai
jari-jari keras 9-11 buah dan jari-jari lemah 19-21 buah. Sirip dadanya
2 buah, terletak disisi kiri dan kanan dengan jumlah jari-jari lemah
13-14 buah dan sepasang sirip perutnya yang mempunyai jari-jari keras
sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Letak
garis rusuk menyilang di bagian bawah sirip punggung, jumlah sisik
pada garis rusuk 30-33 buah.
Warna ikan gurami ada yang hitam, ada pula yang putih
kemerah-merahan, tetapi keduannya memiliki warna bagian punggung
lebih gelap dan bagian perut lebih terang.Namun warna ini tidak
mutlak demikian tergantung dari keadaan lingkungan, terutama warna
tanah atau air tempat hidupnya.
2. Lingkungan Hidup
Ikan gurami dapat hidup dan berkemabang pada perairan tropis
atau subtropics. Secara geografis ikan ini tersebar di berbagai Negara
seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Kepulauan Sychillin
dan Australia. Max Weber dalam bukunya The Fish of Indonesia
Australia Archipelago, mengatakan bahwa ikan gurami dapat hidup di
perairan tawar ataupun sedikit payau.
Temperatur ideal untuk pertumbuhan gurami adalah 24-28C,
derajad keasaman (pH) 7-8, dan kandungan oksigen terlarut 3-5 ppm,
air tidak terlalu keruh atau kecerahannya 40cm pada alat pengukur
kecerahan (Sechi Disk) dan kandungan bahan organic tidak lebih dari
40 setara CaCO3.
Gurami senang hidup pada air tenang dan dalam,
lingkungannya teduh, tidak lembab, curah hujannya cukup tinggi,
yang lebih suka diam, gurami cocok hidup pada perairan yang tidak
begitu luas.
3. Makanan
Gurami termasuk jenis ikan herbivora. jenis makanan ikan
gurami berkorelasi (berkaitan erat) dengan umurnya. Setiap fase
pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva (benih) yang baru
menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur yang ada
pada tubuhnya. Setelah itu ikan memakan tumbuh-tumbuhan kecil
berupa phytoplankton. Pada umur satu bulan, gurami kecil sudah
memakan plankton, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil
yang hidup dan melayang-layang dalam air. Pada umur 2 bulan keatas,
gurami sudah memakan makanan kesukaannya, yaitu
tumbuh-tumbuhan air atau memakan bahan organic yang mengendap
didasar kolam.
Makanan dan kebiasaan ikan berubah sesuai keadaan
lingkunagan hidupnya. dalam lingkungan yang berbeda, ikan lebih
tergantung dengan ketersediaan makananya. Oleh karena itu dalam
system pemeliharaan secara intensif, gurami lebih suka bila diberikan
makanan tambahan berupa pellet.
D. Pakan Ikan
1. Pengertian Pakan Ikan
terkecuali gurami. Gurami membutuhkan asupan pakan dengan
kandungan protein yang tinggi untuk dapat tumbuh besar. Jenis pakan,
jumlah, dan ukurannya bergantung pada jumlah yang dipelihara.
Gurami memunyakai pakan alami maupun buatan (pellet) yang
mengandung protein.
Masalah pakan sering menjadi kendala dalam budidaya gurami
sebab biaya pakan menempati porsi yang paling besar dibandingkan
biaya lainnya, kurang lebih 60% sampai 80% dari total biaya produksi.
Untuk meningkatkan mutu pakan dan menekan biaya, pakan dapat
dikembangkan dengan bahan baku local dan mudah diperoleh dengan
kandungan nutrisi yang setara.
Menurut Nasrudin dalam bukunya Jurus sukses beternak lele
sangkuriang, pemberian pakan harus ada aturannya. salah satunya
adalah waktu pemberian pakan tidak boleh terlalu pagi, paling pagi
sekitar pukul 9. Hal ini dimaksudkan agar polusi udara yang
mencemari permukaan kolam terkena paparan sinar matahari sebelum
diberi pakan baru, terutama untuk kolam yang terletak didaerah
perkotaan dengan tingkat pencemaran yang tinggi. Apabila pakan
tercampur dengan polusi udara yang menempel dipermukaan air yang
belum terkena paparan sinar matahari, kemudian pakan tersebut
2. Jenis-jenis Pakan Ikan
1) Pelet
Pelet merupakan pakan ikan yang berbentuk bulat padat dan
kering. Pelet dibuat dengan mencampurkan berbagai jenis bahan
seperti tepung ikan, tepung terigu, tepung daging, tepung tulang,
dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, minyak, mineral dan
vitamin.
Adapun jenis pelet yang dikenal oleh para pembudidaya
ikan, yaitu : pelet terapung dan pelet tenggelam. Pelet terapung
adalah pelet yang mengapung dipermukaan air saat ditebar
dikolam dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk
tenggelam. Sementara, pelet tenggelam adalah pelet yang akan
tenggelam dengan cepat saat ditebarkan di air.
Pelet apung yang beredar di pasaran memiliki 3 ukuran,
yakni pelet yang berdiameter 2 mm , 3mm dan 4mm. Sementara,
pelet tenggelam hanya memiliki satu ukuran yaitu 3mm.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelet
mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda-beda. dibawah ini
adalah daftar kandungan bahan-bahan pembuat pelet dan
Tabel 2.1
Kandungan Protein Bahan Makanan Ikan
Nama Bahan Protein Lemak Serat
Tepung Teri 63,71 4,21 3,6
Tepung Udang 47,47 8,59 4,49
Tepung Darah 80,95 5,61 0
Tepung Bekicot 39 9,33 1,05
Tepung Ikan 62,99 6,01 3,6
Tepung Kedelai 46,8 5,31 3,54
Tepung Terigu 12,27 1,16 0
Dedak Halus 13,3 2,4 9,4
Tepung Jagung 9,5 3,22 1,76
Tepung Singkong 0,85 0,3 0
Bungkil Kelapa 24,0 8,0 10
Tepung Ayam Segar 15,51 0,21 0,36
Sumber: Mudjiman (2004)
2) Pakan Alternatif
Pakan Alternatif adalah pakan pokok selain pakan pelet dan
alami yang biasanya berupa bekicot, roti bekas, ikan rucah,
bangkai ayam, dan sosis.
a) Bangkai Ayam
Bangkai ayam dapat digunakan sebagai pakan tambahan
dalam pembesaran ikan Gurami untuk menekan
penggunakan pakan tenggelam. Namun, sebelum diberikan
sebagai pakan, bangkai ayam ini sebaiknya dibuang terlebih
penyakit atau bakteri yang mungkin melekat. Setelah itu,
bangkai ayam dapat diberikan langsung untuk pakan gurami.
b) Ikan Rucah
Ikan rucah adalah ikan hasil tangkapan laut yang berukuran
kecil dan tidak layak dikonsumsi manusia. Biasanya
ikan-ikan ini terbuang begitu saja meski ada juga yang
menjualnya dengan harga yang sangat murah. Meskipun
tidak mengandung banyak duri, sebaiknya ikan ini digiling
terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan
pembuat pelet.
c) Keong Mas
Keong mas merupakan sumber pakan yang bergizi.
Kandungan proteinnya cukup tinggi sehingga sangat cocok
digunakan sebagai pakan alternatif. untuk mempermudah
mengeluarkannya dari cangkang, keong mas sebaiknya
direbus terlebih dahulu. Kemudian dagingnya dikeluarkan
menggunakan bantuan tusuk gigi dan titebarkan ke kolam.
d) Sosis Kadaluwarsa
Sosis kadaluarsa adalah sosis yang sudah tidak layak
konsumsi dan bisa didapatkan di pabrik-pabrik sosis.
Biasanya sosis ini akan dibuang dan dihancurkan oleh pabrik,
padahal meskipun sudah tidak layak dikonsumsi oleh
dijadikan akan ikan. cara pemberiannya pun mudah, sosis bisa
langsung ditebarkan secara perlahan ke kolam sesuai dengan
respons gurami sampai gurami merasa cukup kenyang dan
enggan makan.
3) Pakan Alami
Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan
buatan manusia atau pabrik. Pakan alami gurami yang selama ini
diketahui adalah plankton, kutu air, cacing-cacingan, dan jasad
renik lainnya, Pakan alami ini umumnya tumbuh tumbuh dengan
sendirinya dengan jumlah yang terbatas, tetapi kita dapat
menumbuhkannya dengan menggunakan bantuan kotoran ternak
atau formula water stabilizer. pemberian pakan alami pada gurami
akan meningkatkan pertumbuhan gurami karena pakan alami
terbukti memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Oleh
sebab itu dalam budidaya gurami tidak disarankan untuk
mengganti air kolam. Salah satu tujuannya adalah agar pakan
alami yang terdapat didalamnya tidak hilang.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilaksanakan oleh Angga Satria (2004) dalam skripsi
yang berjudul "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan
Gurame di P4S Kopses, Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng,
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan
ikan gurami, mengkaji analisis kelayakan investasi dan menganalisis
sentivitas usaha terhadap perubahan harga-harga input di P4S Kopses,
Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat.
Objek dalam penelitian ini adalah kelayakan finansial usaha
pembenihan ikan gurame. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah text dan image. Data text adalah data yang berbentuk alphabet
maupun angka numeric. Sedangkan data image memberikan informasi
melalui foto, diagram, tabel dan sejenisnya yang memberikan informasi
secara spesifik mengenai keadaan tertentu.
Sumber data yang diperoleh mencakup data primer dan sekunder.
Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara serta pengamatan
langsung di lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada.
Metode analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Pendapatan Usaha
Konsep pendapatan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Keuntungan (π) = TR-TC
Keterangan:
TR = Total revenue (total penerimaan)
Dengan criteria usaha:
1) TR > TC, maka usaha menguntungkan
2) TR = TC, maka usaha impas
3) TR < TC, maka usaha rugi.
2. Analisis Imbangan Penerimaan
3. Analisis Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)
4. Analisis Kriteria Investasi
5. Analisis Sensitivitas
Digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis
usaha jika ada suatu kesalahan atau perubahan dasar-dasar perhitungan
biaya atau benefit. Analisis ini digunakan untuk melihat dampak dari
suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Dalam
penelitian ini, analisis sensivitas usaha pembenihan ikan gurame di P4S
KOPSES dilakukan pada parameter perubahan harga input.
F. Kerangka Berpikir
Tujuan pembangunan perikanan adalah untuk mendukung ekonomi
rakyat di sector perikanan terutama untuk mendukung meningkatkan
kesejahteraan para petani ikan. Untuk mencapai tujuan tersebut ini
memerlukan kerangka yang kuat.
Apabila perikanan hendak dimajukan, maka perlu diadakan suatu
penyuluhan agar dpat membantu meningkatkan dan menambah wawasan
pemahaman dan mengenai cara penggunaan khususnya pakan ikan akan
merugikan petani sendiri, karena merekan belum mengetahui bagaimana
cara penggunaan pakan ikan yang efektif dan efisien.
Agar penggunaan pakan ikan dapat berdaya guna dan berhasil guna, maka
penggunaanya perlu memperhatikan hal-hal seperti padat tebar benih, dan
tinggi air. Kebutuhan pakan pellet per hari adalah 3% dari berat ikan
namun jika pakan berupa daun-daunan kebutuhan pakan per hari sebanyak
5-10% dari berat ikan. Untuk penggunaan pakan secara kombinasi
diberikan pellet sebanyak 1,5% per hari dari berat ikan dan hijauan
sebanyak 5% per hari dari berat ikan. Pemberian pakan secara teratur
dalam jumlah yang tepat dapat menghasilakan pertumbuhan ikan gurame
yang optimal. Konversi pakan untuk pemeliharaan dalam kolam adalah
1,5 – 2%, artinya untuk menghasilkan 1kg daging ikan memerlukan pakan
sebanyak 1,5kg sampai dengan 2kg. Untuk memberikan pakan yang tepat
sesuai kebutuhan dilakukan sampling berat ikan.
G. Hipotesis
Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani pengguna pakan
tambahan, pelet dan pakan alami
2. Ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara petani pengguna
3. Ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani pengguna pakan
tambahan, pelet dan pakan alami
4. Ada perbedaan signifikan tingkat penghasilan yang dikeluarkan oleh
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian
komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu (Nazir,2005:58)
Dalam penelitian ini mendeskripsikan dan membandingkan
menegani penggunaan pakan tambahan, pelet dan alami di Kelurahan
Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman jika dilihat dari
hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat penghasilan.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian mendiskripsikan,
mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang
sekarang terjadi atau ada. Penelitian ini tidak menguji atau menggunakan
hipotesa, tetapi hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai
dengan variable yang diteliti.
Mengacu pada dua teori di atas, maka penelitian ini menggunakan
data kualitatif mengenai variable yang diperoleh melalui analisis jawaban
subyek pada wawancara yang digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan usaha tani ikan dalam
kesimpulan yang berlaku secara umum diluar subjek penelitian.
B. Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan
Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, tes atau peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah petani
ikan yang berada di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan,
Kabupaten Sleman yang berjumlah 73 petani ikan, yang terdiri dari 3
Dusun. 23 Petani ikan di Dusun Nglahar dengan nama Mina Rukun, 20
Petani ikan di Dusun Nasri dengan nama Taruna Mina Sari dan 30
Petani ikan di Dusun Blendung dengan nama Mina Berseri. Para petani
ikan yang berjumlah 73 orang tersebut memakai pakan ikan yang
berbeda-beda dengan rincian : pakan alami 23 orang, pakan alternatif
20 orang, dan pakan pelet 30 orang. Pakan pelet lebih banyak dipakai
para petani ikan karena cara mendapatkannya mudah dan lebih cepat
untuk memacu pertumbuhan ikan gurami sedangkan pakan alami jika
diberikan untuk makanan pokok gurame akan berbeda dalam hal rasa
karena ikan yang diberi makan alami akan lebih enak daripada ikan
yang diberi makan pelet. Pakan alternatif di desa Sumbersari masih
2. Sampel Penelitian
Sampel dimaksud sebagai contoh yang mewakili populasi, yang
dimaksud mewakili bukanlah merupakan merupakan cuplikan yang
dicomot, melainkan hanya sebagai cerminan yang bisa dipandang
menggambarkan secara maksimal (Hadi, 1982: 139).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah petani ikan
yang berada di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan,
Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 Petani ikan. 10 petani ikan
pengguna pakan pelet, 10 petani ikan pengguna pakan alami dan 10
petani pengguna pakan kombinasi.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan dalam pengambilan
sampel adalah teknik purposive sampling, dimana pengambilan sampel
dilakukan secara acak sehingga setiap elemen dalam populasi
mempunyai kesempatan untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
Sampel yang dipilih adalah petani ikan yang menggunakan pakan
tambahan, pellet dan alami yang berdomisili di Desa Sumber Sari,
Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 Petani
ikan. Langkah-langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data petani di daerah Sumbersari yang
menggunakan pakan tambahan, pelet dan alami.
b. Menentukan kerangka sampling (sampling frame) yaitu daftar
tambahan, pellet dan alami.
c. Memilih 30 petani ikan dari total populasi tersebut sebagai sampel.
Dengan cara acak, 10 petani ikan pengguna pakan tambahan, 10
petani ikan pengguna pakan pellet dan 10 petani ikan pengguna
pakan alami.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014, dengan mengambil
tempat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten
Sleman, Propinsi Yogyakarta. Tempat ini dijadikan sampel uji coba
dengan alasan banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai
petani ikan.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalampenelitian ini adalah petani ikan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pakan pellet, tambahan
dan alami.
E. Identifikasi Variabel, Definisi dan Pengukuran
1. Variabel penelitian adalah atribut atau nilai dari orang, objek atau
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1992:32). Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai
berikut:
a. Hasil produksi antara petani pengguna pakan tambahan, pelet dan
pakan alami.
b. Masa tunggu panen antara petani pengguna pakan tambahan, pelet
dan pakan alami.
c. Keuntungan antara petani pengguna pakan tambahan, pelet dan
pakan alami.
d. Tingkat penghasilan yang diterima oleh petani pengguna pakan
tambahan, pelet dan pakan alami.
2. Definisi dan Pengukuran
a. Usaha tani ikan
Usaha tani ikan adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan petani
dalam membudidayakan ikan.
b. Pakan tambahan
Pakan tambahan adalah pakan yang diberikan untuk menunjang
perkembangan ikan gurami selain pakan pellet dan pakan alami.
contoh pakan tambahan adalah ampas tahu, keong, bekicot, roti
bekas, nasi aking, bangkai ayam, telur busuk rebus, sisa jeroan,
sisa sayuran dan ikan asin.
c. Pakan pellet
disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran , kebutuhan protein
dan kebiasaan ikan. pellet ikan terbagi ke dalam 2 jenis yaitu:
1) Pelet terapung
2) Pelet tenggelam
d. Pakan alami
Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam, bukan
buatan manusia atau pabrik, seperti plankton, kutu air,
cacing-cacingan, dan jasad renik lainnya. Pakan alami ini
umumnya tumbuh tumbuh dengan sendirinya.
F. Data yang diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden melalui wawancara, meliputi data tentang hasil produksi,
masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat penghasilan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh orang
lain di luar penelitian sendiri, walaupun merupakan hasil data asli.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah usaha tani ikan pengguna
pakan pelet, tambahan dan alami di Kelurahan Sumbersari,
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara (Tanya Jawab Langsung)
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden
dengan panduan wawancara (interview guide).
WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN
PENGGUNA PAKAN ALAMI
1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?
2. Selain menjadi petani ikan, apakah Anda mempunyai pekerjaan sambilan
3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut
merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?
5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?
6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?
a. Biaya Bibit
Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame ? b. Biaya Pakan
Pakan yang digunakan adalah pakan alami yang disertai dengan harga per Kg
No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg
1. Pakan Alami
c. Biaya Tenaga Kerja
Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?
Jika Anda menggunakan tenaga kerja, berapa orang tenaga kerja yang Anda butuhkan?, Mengapa?
Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?
7. Hasil Produksi
Berapa hasil produksi dengan menggunakan pakan alami?
8. Masa Tunggu panen
Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan alami?
9. Keuntungan
Berapa keuntungan yang anda dapatkan jika menggunakan pakan alami ?
10. Penghasilan
WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN
1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?
2. Selain menjadi petani ikan, apakah Anda mempunyai pekerjaan sambilan
3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut
merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?
5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?
6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?
a. Biaya Bibit
Dengan luas kolam tersebut, berapa ekor gurame yang dibutuhkan ?
Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame b. Biaya Pakan
Pakan yang digunakan adalah pakan alternatif yang disertai dengan harga per Kg
No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg
1. Pakan Alternatif
c. Biaya Tenaga Kerja
Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?
Mengapa?
Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?
7. Hasil Produksi
Berapa hasil produksi dengan menggunakan pakan alternatif?
8. Masa Tunggu panen
Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan alternatif?
9. Keuntungan
Berapa keuntungan yang anda dapatkan jika menggunakan pakan alternatif ?
10. Penghasilan
Berapa penghasilan bersih yang diterima selama satu periode panen dengan menggunakan pakan alternatif?
WAWANCARA PERTANYAAN UNTUK PETANI IKAN
PENGGUNA PAKAN PELET
1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ikan ?
sambilan ?
3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam? 4. Lahan yang Anda gunakan untuk membuat kolam tersebut
merupakan lahan milik sendiri atau lahan sewa?
5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan tersebut?
6. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan kolam untuk setiap kali panen secara keseluruhan ?
d. Biaya Bibit
Dengan luas kolam tersebut, berapa ekor gurame yang dibutuhkan ?
Berapakah harga 1 ekor bibit ikan gurame e. Biaya Pakan
Pakan yang digunakan adalah pakan pelet yang disertai dengan harga per Kg
No. Jenis Pakan yang digunakan Harga per Kg
1. Pelet
f. Biaya Tenaga Kerja
Dalam beternak ikan, apakah Anda menggunakan tenaga kerja?
Jika Anda menggunakan tenaga kerja, berapa orang tenaga kerja yang Anda butuhkan?, Mengapa?
Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja?
7. Hasil Produksi
Berapa hasil Produksi dengan menggunakan pakan pelet?
8. Masa Tunggu panen
Berapa lama masa tunggu panen gurami menggunakan pakan pelet?
9. Keuntungan
Berapa keuntungan yang Anda dapatkan jika menggunakan pakan pelet ?
10. Penghasilan
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen,
maupun sumber dari petani ikan yang berupa informasi. Data ini untuk
mencari hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan tingkat
penghasilan petani ikan.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan studi perbandingan (comparative study) yang
menguji perbedaan hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan dan
tingkat penghasilan .
1. Analisis Usaha Tani Ikan
2. Uji Anova
Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik
analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih
dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya.
Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametric.Sebagai
alat statistika parametric, maka untuk dapat menggunakan rumus
ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi
normalitas, heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).
berasal dari berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis
varian banyak dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak
melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji variable terikat dengan
cara membandingkannya pada kelompok2 sampel independen yang
diamati.
Pada penelitian ini uji anova digunakan untuk menguji apakah
ada perbedaan hasil produksi, massa tunggu panen, keuntungan dan
tingkat penghasilan petani yang menggunakan pakan tambahan, pakan
pellet dan pakan kombinasi.
Untuk mengetahui perbedaan hasil produksi, massa tunggu
panen, keuntungan dan tingkat penghasilan, petani dikelompokan
menjadi tiga macam, sebagai berikut:
KelompokI : petani pengguna pakan tambahan
KelompokII : petani pengguna pakan pellet
KelompokIII : petani pengguna pakan kombinasi
Sebelum dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan varian
(homogenitas) dengan Levene Test, uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah varian ketiga kelompok kelas sama. Data yang memenuhi syarat adalah
jika varian sama atau subjek berasal dari kelompok yang homogen.
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ha : Ketiga varian adalah berbeda (varian kelompok I, II dan III berbeda)
2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)
Ho diterima jika P value> 0,05
Ho ditolak jika P value< 0,05
3. Membandingkan probabilitas
Nilai P value > 0,05 maka Ho diterima.
4. Kesimpulan
Jika nilai probabilitas (signifikansi) adalah lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian sama (varian
kelompok I, II dan III sama).
Langkah-langkah uji ANOVA sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Hipotesis yang digunakan adalah:
a. Ho: b1=b2=b3=b4=0
Artinya:
Ho1 : Ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani
pengguna pakan tambahan, pellet dan alami
Ho2 : Ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara petani
Ho3 : Ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani
pengguna pakan tambahan, pellet dan pakan alami
Ho4 : Ada perbedaan Signifikan tingkat penghasilan yang
dikeluarkan oleh petani pengguna pakan tambahan, pellet
dan pakan alami.
b. H1: b1≠b2≠b3≠b4
Artinya:
Ha 1 : Tidak ada perbedaan signifikan hasil produksi antara petani
pengguna pakan tambahan, pellet dan alami
Ha 2 : Tidak ada perbedaan signifikan masa tunggu panen antara
petani ikan pengguna pakan tambahan, pellet dan alami.
Ha 3 : Tidak ada perbedaan signifikan keuntungan antara petani
pengguna pakan tambahan, pellet dan pakan alami
Ha 4 : Tidak ada perbedaan Signifikan tingkat penghasilan yang
dikeluarkan oleh petani pengguna pakan tambahan, pellet
dan pakan alami.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah
dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian)
4. Menentukan F tabel
5. Kriteria pengujian
Kriteria pengujian anova dengan tingkat signifikansi = 0,05 ditentukan
sebagai berikut:
F hitung< F tabel, maka Ho diterima
F hitung> F tabel, maka Ho ditolak
Selain itu uji anova juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probability
significansy dari F-rasio dari ujianova. Jika nilai probability signifincy
38
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN
A. Keadaan Geografis
1. Letak Kelurahan Sumbersari
Desa Sumbersari terletak di Kecamatan Moyudan, Kabupaten
Sleman. Desa ini mempunyai 12 Padukuhan, antara lain: Nasri, Tiwir,
Blendung, Nglahar, Sombangan, Menulis, Tumut, Tegalrejo, Klisat,
Ngaglik, Semingin dan Bendosari
2. Luas dan Bentuk Wilayah
Desa Sumbersari mempunyai luas 5.460.065 Ha yang terdiri
dari sawah tanah setengah teknis, tanah sawah sederhana, tanah sawah
wadah hujan, pekarangan dan lain-lain.
B. Keadaan Demografi
1. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 2.642 orang
penduduk di desa sumbersari bekerja sebagai petani, dengan jenis
pertanian yang dilaksanakan berbeda-beda sesuai dengan jenis
tanahnya. Selain petani ada juga penduduk yang bekerja sebagai
karyawan, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain.
menyekolahkan anaknya untuk masa depan keluarga yang baik. Orang
tua bekerja dengan keras agar anak-anaknya dapat sekolah sampai
dengan bangku perkuliahan. Para orang tua sangat mendukung dan
memperhatikan pendidikan anaknya. Dalam bidang perikanan Desa
Sumbersari adalah desa yang banyak mempunyai kelompok tani ikan
di Desa-desa yang berada di kecamatan moyudan, oleh karena itu
Desa Sumbersari sering mendapat dan hibah dari dinas terkait seperti
Dinas Perikanan dan Kelautan DIY. Kelompok tani ikan yang berada
di Sumbersari antara lain kelompok Mina Berseri di dusun Blendung,
Mina Rukun di dusun Nglahar,dan Taruna Mina Sari di dusun Nasri.
Dibawah ini ada daftar nama anggota 3 kelompok tani ikan
yang berada di Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman:
Tabel 4.1
DAFTAR ANGGOTA
KELOMPOK TANI IKAN
“ MINA BERSERI”
Alamat : Blendung, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563
No Nama Pakan
1 Sukadi Pelet
2 Sajiyo Pelet
3 H. Sadiyan Pelet
4 Sumardi Pelet
5 Sarja Prihatin Alternatif
6 Rujiyanto Pelet
7 Sumarsam Alternatif
8 Kiswanto Alternatif
9 Antonius Lamijo Alami
10 Subandri Pelet
12 Risdiyanto Pelet
13 Marijo Alternatif
14 Wiyono Alami
15 Budi wiyono Alternatif
16 Kristanto S Alternatif
17 Dwi Widodo Alami
23 Adi Tukimin Alternatif
24 Supriyono Pelet
25 Syaifudin Yusuf Pelet
26 Sumadi Alami
27 Muji Hartono Pelet
28 Sukirjo Alternatif
29 Prasojo Alternatif
30 Gunarto Pelet
Tabel 4.2
DAFTAR ANGGOTA
KELOMPOK TANI IKAN
“ MINA RUKUN”
Alamat : Nglahar, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563
No Nama Pakan
11 Dul Muhaimin Alternatif
12 Ajron Alami
13 Johan Budi Wibowo Pelet
15 Mahsuni Alternatif
16 Muji Suparyanto Pelet
17 Wartono Alternatif
18 Warsito Alternatif
19 Hardiyanto Alternatif
20 Suparman Pelet
Alamat : Nasri, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Yogyakarta 55563
No Nama Alamat
1 Zamzuri Latif Pelet
2 Rianto Alternatif
3 Risdianto Alternatif
kelompok dari 3 kelompok tani ikan yang berada di Desa Sumbersari
yang menggunakan pakan alami, alternatif, dan pelet.
2. Jumlah Penduduk
Untuk mengetahui jumlah di suatu daerah diperlukan suatu cara
untuk menghitung jumlahnya. Mengenai cara menghitung jumlah
penduduk dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Survey
b. Kuesioner
c. Sensus
d. Regristrasi penduduk
Cara yang paling sering digunakan untuk mengetahui jumlah
penduduk di suatu daerah adalah dengan cara sensus. Penghitungan
jumlah penduduk berguna untuk mengetahui jumlah penduduk di
daerah tersebut, dan agar dapat segera dicatat segala sesuatu yang
terjadi yang dialami oleh penduduk di daerah tersebut, seperti jenis
kelamin, kelompok umur, mata pencaharian, agama, pendidikan,
pendidikan dan lain sebagainya.
Berdasarkan data yang dipeloleh di Kelurahan Sumbersari,
jumlah penduduk yang tercatat untuk tahun 2014 adalah dibagi dalam
jumlah penduduk berdasarkan kelompok-kelompok sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Penduduk
TK 319 Jiwa
SD 1437 Jiwa
SMP 2070 Jiwa
SMA 2602 Jiwa
D1-D3 988 Jiwa
S1-S2 895 Jiwa
Sumber: Data Sumbersari Sumbersari 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk desa
sumbersari sangat memperhatikan pendidikan. Rata-rata penduduk
mampu menyelesaikan tingkat pendidikannya samapi jenjang yang
tinggi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran akan
pentingnya pendidikan telah baik.
b. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata Pencaharian Jumlah Penduduk
Karyawan 537 Jiwa
PNS 457 Jiwa
Swasta 619 Jiwa
Wiraswasta / pedagang 381 Jiwa
Tani 2.642 Jiwa
Pertukangan 579 Jiwa
B.Tani 491 Jiwa
Pensiunan 356 Jiwa
Jasa 441 Jiwa
Sumber: Data Desa Sumbersari 2014
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di sumbersari bermata pencaharian sebagai petani. Hal
ini sesuai dengan potensi kdi desa sumbersari yang merupakan
daerah pertaian. Usaha tani yang dilakukan mencakup usaha tani
padi, sayuran, dan perkebunan.
c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
Laki –laki 4334 Jiwa
Perempuan 4712 Jiwa
Sumber: Data Desa Sumbersari 2014
C. Keadaan Sosial Ekonomi dan Perekonomian
Keadaan sosial ekonomi dan perekonomian di Desa Sumbersari tergolong
sudah cukup maju karena ada sarana dan prasarana yang menunjang
lain:
1. Sarana Pengairan
Sarana pengairan untuk Desa Sumbersari ini ada 2 sumber, yaitu dari
Bendungan Jering dan Selokan Van Der Wijk. Kedua sumber itu
dialirkan ke desa Sumbersari melalui Bendung kliwonan-selokan
sumberan. Air dari selokan sumberan mengairi sawah yang terletak di
bagian barat desa Sumbersari dan pedukuhan bagian barat, sedangkan
pengairan sawah dan pedukuhan di bagian timur diperoleh dari saluran
irigasi Godean yang juga berasal dari selokan Van Der Wijk
2. Sarana Pengangkutan
Sarana pengangkutan di desa Sumbersari ini sebagian besar
menggunakan moda transportasi modern seperti Truck, Pick up, Bis
dan sepeda motor roda tiga. Sudah sangat jarang di desa ini ditemui
transportasi tradisional jaman dulu seperti gerobak sapi.
3. Sarana Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi di desa Sumbersari juga sudah cukup
modern karena sudah menerapkan internet masuk desa, informasi bisa
diunduh lewat akses internet dengan cepat. Alat-alat komunikasi di
Desa ini sudah cukup canggih seperti Handy Talky, Hand Phone,
Radio, TV dan perangkat elektronik lainnya.
4. Sarana Industri dan Perdagangan
beberapa industry di desa ini, antara lain: Industri besi, industry
alumunium dan industry penggilingan padi. Industry-industry itu
tersebar di berbagai pedukuhan di Sumbersari. Selain industry juga ada
sarana perdagangan, misalnya: komplek pasar krempyeng, toko-toko,
kios, warung.
5. Sarana Kesehatan dan Tenaga Medis
Sarana kesehatan dan tenaga medis di desa sumbersari antara lain:
PUSTU (Puskesmas Pembantu), Mer-C (Kerjasama pemerintah desa
sumbersari dengan Organisasi kesehatan), Ambulance Desa
(diperuntukkan kepada warga desa sumbersari yang membutuhkan
penanganan cepat). Tenaga medis yang dimiliki juga cukup banyak,
misalnya: dokter gigi, dokter hewan, perawat, manteri kesehatan, bidan
dan dokter umum.
6. Sektor Perikanan
Desa Sumbersari memiliki beberapa sentra perikanan, dengan adanya
beberapa kelompok tani ikan yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan
Kabupaten Sleman. Kelompok – kelompok tani ikan itu antara lain: Mina Rukun dusun Nglahar, Mina Berseri dusun Blendung dan Taruna
Mina Sari dusun Nasri. Kelompok tani ikan yang masih kecil atau
sedang berkembang untuk mendapatkan pengakuan dari Dinas
Perikanan Kabupaten Sleman juga ada, antara lain: kelompok tani ikan
tani ikan dusun Tegalrejo dan Kelompok tani ikan Dusun Ngaglik.
Desa Sumbersari pada tahun 2013 mendapatkan bantuan dari Dinas
perikanan Kabupaten Sleman berupa bak / kolam penampungan hasil
produksi yang terletak di Dusun Blendung. Pada tahun2014 ini Desa
Sumbersari juga mengajukan permohonan untuk pembangunan pasar
ikan guna melengkapi kolam penampungan yang sudah ada. Dengan
adanya pembangunan di sektor perikanan, maka desa Sumbersari bisa
menjadi desa produsen gurami di wilayah Sleman.
D. Deskripsi Penggunaan Pakan
Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang diperoleh, sebagian
besar petani ikan yang berada di desa sumbersari menggunakan pakan
pellet, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Jumlah Pengguna Pakan
No Jenis Pupuk Jumlah Persentase
1 Pakan tambahan 42 27%
2 Pakan pellet 62 40%
3 Pakan alami 50 32%
Jumlah 154 100%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa petani dengan menggunakan pakan
pelet lebih banyak dari pada pengguna pakan alami dan pakan
alternatif. Hal tersebut menunjukan bahwa petani lebih memilih pakan
yang telah jadi dan yang telah dipasarkan di pasaran sehingga lebih
praktis dalam mendapatkanya.
Para petani biasa memberikan pakan dua kali sehari yakni pagi
dan sore hari. Takaran pelet yang digunakan para petani ikan adalah 2
ons untuk 2000 babyfish gurami, Pellet yang diberikan untuk pakan
bisa didapatkan atau dibeli di toko-toko pakan khusus hewan. Untuk
pakan alami, para petani biasa mendapatkan di pekarangan rumahnya
seperti daun ketela pohon, daun talas dan daun mata ikan yang mudah
didapat di sawah, jumlah yang diberikan tidak terbatas hanya dengan
perkiraan sehari habis.. Petani ikan dengan pakan tambahan biasa
memberikan ampas tahu dari sisa pengolahan tahu, sisa sayuran yang
didapat dari pasar tradisional di sekitar perikanan. membeli roti bekas
yang berada dipasaran. Untuk saat ini petani ikan dengan pakan
alternatif berupaya bekerjasama dengan produsen roti yang berada di
desa sumbersari guna memperoleh hasil sisa atau roti yang sudah tidak
layak jual untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk gurami
Mereka biasa memberikan takaran pakan alternatif setengah ember cat
untuk sekali pakan yang sudah diberi prebiotik.
Pakan pelet memang pakan yang memacu pertumbuhan ikan
mengandung zat kimia yang menyebabkan kualitas air berubah
warnanya. Apabila air yang berada di kolam penampungan gurami
diberi makan pelet sudah berubah warna menjadi hijau, maka dengan
segera air itu harus dikuras dan diganti dengan yang baru karena kadar
oksigen di air tersebut sudah berkurang drastis. Adapula penanganan
air di saat musim penghujan datang, air hujan kadar keasamannya tidak
seperti air tawar, maka sehabis hujan turun para petani ikan
memberikan garam yang sudah dihaluskan lalu menaburkan di kolam
guna menetralisir kadar keasaman air hujan.
Petani ikan pengguna pakan alternatif biasanya mendapatkan
pakan alternative berupa roti bekas dari pasar godean disaat pagi hari,
karena saat sore hari para pedagang sudah bergegas pulang. Mungkin
untuk kedepannya bisa mencari roti yang sudah basi atau sisa karena
lebih murah dalam segi biaya. Para petani tersebut mungkin bisa
berelasi dengan pengusaha roti yang berada di daerah sumbersari untuk
mengambil roti sisa yang tidak laku terjual dan di manfaatkan sebagai
pakan alternatif.
50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis data
Penelitian ini termasuk studi perbandingan (comparative study) yang
menguji perbedaan antara hasil produksi, masa tunggu panen, keuntungan
dan tingkat penghasilan. Untuk menguji masing-masing variable tersebut,
digunakan uji Anova yang merupakan salah satu teknik analisis
multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua
kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Sampel
berjumlah 30 orang yang dibagi kedalam tiga kelompok , 10 orang petani
ikan pengguna pakan pellet, 10 orang petani ikan pengguna pakan alami,
dan 10 orang petani ikan pengguna pakan tambahan. Sebelum dilakukan
uji ANOVA terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas
dan random sampling.
Untuk mengetahui perbedaan hasil produksi, massa tunggu
panen, keuntungan dan tingkat penghasilan, petani dikelompokan menjadi
tiga macam, sebagai berikut:
KelompokI : petani pengguna pakan alternatif
KelompokII : petani pengguna pakan pelet
KelompokIII : petani pengguna pakan alami
Penggujian masing-masing variable dalam penelitia ini menggunakan
masing-masing variable adalah sebagai berikut:
1. Hasil Produksi
Pengujian variabel pertama adalah hasil produksi para petani ikan
pengguna pakan alternatif, pakan pelet dan pakan alami. Yang
dimaksud hasil produksi dalam penelitian ini yaitu hasil panen yang
didapatkan oleh petani ikan selama satu periode panen. Pengujian
dilakukan dengan uji Anova dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk
mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika
analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan
normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang
normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel
sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode
yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam
pembahasan ini akan digunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi
0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih
Tabel 5.1
Sumber: Data Primer, diolah 2014
Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov
dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk hasil produksi
sebesar 0,138. Karena signifikansi variabel lebih besar dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel hasil produksi
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini ditujukan untuk melakukan uji kesamaan
homogen. Salah satu syarat untuk melakukan uji ANOVA satu
arah apabila data mempunyai varians sama (homogen). Caranya
adalah dengan membandingkan nilai signifikasi pada Sig. dengan
nilai signifikasi yang digunakan (SPSS secara default
menggunakan nilai signifikasi 0.05)
Untuk pengujian varians apabila nilai siginifikasi
(probabilitas) > 0.05 maka data mempunyai varians sama. Apabila
nilai siginifikasi < 0.05 maka data mempunyai varians yang
berbeda.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.