BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4.4 Pembahasan
4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7.
Pada penelitian ini, menjadikan program talk show BUKAN EMPAT MATA sebagai stimulus, untuk menelaah sikap para penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA secara langsung terdiri dari tiga komponen yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Perhatian, pengertian dan penerimaan dari penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sebagai organism, sehingga menghasilkan sebuah respon.
Setiap penonton memiliki caranya sendiri dalam memberikan respon dengan penilaian yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar, dalam hal ini stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh program Talk Show BUKAN EMPAT MATA kepada penonton adalah informasi dan pesan yang disampaikan oleh host Tukul Arwana. Seseorang akan mempersepsikan sesuatu ketika ia memperhatikan hal
tersebut, merujuk dari prof. Onong Uchjana dalam ilmu, teori, dan filsafat komunikasi bahwa “pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak”.41
Celetukan yang asal ceplos membuat komedian Tukul Arwana selalu menjadi perhatian penonton, baik yang menyaksikan di layar televisi maupun yang menyaksikan secara langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Pesan yang disampaikan oleh Tukul Arwana kepada penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA secara langsung dapat diterima oleh penonton karena komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton sebagai komunikan, setelah penonton memperhatikan proses berikutnya penonton mengerti tentang informasi dan pesan yang disampaikan, kemampuan penonton inilah yang melanjutkan proses berikutnya, setelah penonton mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah respon yang didapat.
Pada hasil penelitian ini respon yang didapatkan berbeda-beda, dikarenakan adanya perbedaan tanggapan individual, sebab setiap orang mempunyai potensi pengalaman yang berbeda-beda, setiap individu akan memberikan perhatian secara selektif terhadap pesan yang cocok dengan kepentingannya dan menginterprestasikannya terhadap isi pesan yang diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah dimiliki.
41
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi: Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet.ke-3 hal.255.
Respon Kognitif, respon yang berkaitan erat meliputi ingatan terhadap pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.42 Berdasarkan hasil wawancara mengenai informasi dan pesan yang disampaikan kebanyakan penonton menyatakan bahwa informasi dan pesan yang disampaikan dapat dipahami namun selalu diselingi dengan candaan dari sang host, seperti yang diungkapkan oleh informan 1 yang menyaksikan langsung program talk show BUKAN EMPAT MATA:
“Untuk penyampaian pesan itu dapat dipahami, meskipun banyak bercandanya hostnya, tapi biasanya diakhir sebelum iklan itu biasanya disimpulkan ada informasi apa sih yang didapat dari obrolan bersama bintang tamu, dan dibantu sama co hostnya ada vega, kadang suka dibantu disimpulkan oleh vega atau kadang dibantu sama peppy juga dari belakang, biasanya suka ada interaksi komunikasi sama peppy ditempat bagian band, tapi sejauh ini sih cukup mudah dipahami informasi yang disampaikan.”43
Informan ke- 2 juga mengungkapkan bahwa:
“Informasi yang disampaikan di talk show Bukan Empat Mata memang sangat mudah dipahami, karena si Tukul itu menyampaikan dengan cara yang mudah ditangkap oleh saya, penyampaiannya pun ini lucu, jadinya orang yang mendengar itu tertarik untuk memperhatikan apa yang dia ucapkan, apa yang dia bahasa, jadi saya rasa informasinya sangat-sangat mudah dipahami.”44
Hal ini juga ditegaskan oleh Key Informan saudari Novianti Sukardi bahwa:
“Mas Tukul sama Vega punya cara tersendiri untuk menyampaikan informasi yang diberikan ke penonton, lewat penjelasan yang diselipkan dengan contoh-contoh lucu dan
42
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 h. 118
43
Hasil wawancara Informan 1. Lidya Putri .Lampiran hal 78.
44
candaan, jadi penonton juga gampang buat nerimanya informasinya dan di akhir setiap acara mas Tukul selalu kasih ringkasan pesan dari setiap tema obrolan ”45
Hal ini dilakukan oleh Tukul Arwana sebagai seorang host dalam menyampaikan suatu informasi kepada penonton bukan hanya sekedar informasi yang selintas saja, melainkan informasi yang dikemas seapik mungkin dengan tambahan penjelasan-penjelasan yang mudah diterima oleh penonton. Jika dilihat dari pola S-O-R, maka respon kognitif yang dihasilkan oleh penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pesan dan informasi yang disampaikan oleh Tukul Arwana mudah dipahami dan diterima oleh penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA melalui penjelasan yang dikemas dengan ringan.
4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk Show Bukan Empat Mata
Stimulus yang diberikan oleh Tukul Arwana sebagai host program Talk Show BUKAN EMPAT MATA seperti candaan, dan celetukannya untuk menelaahnya ada tiga komponen penting yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Penonton memperhatikan setiap candaan dan celetukan-celetukan yang disampaikan oleh Tukul Arwana, kemudian diolah oleh komunikan yaitu penonton dan diterima sampai penonton mengerti dan menerimanya kemudian penonton
45
tertawa, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap, dimana penonton merasa senang dan terhibur setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
seperti yang diungkapkan oleh Informan ke 2:
“Hal lucu yang membuat saya selalu ketawa itu loh biasa becandanya Tukul, gaya-gaya srimulat kalo yang duduk kepleset aahh itu lucu banget tuh, lawakan jaman dulu sih tapi sampai sekarang masih masuk deh di masyarakat kita.”46
Respon Afektif memiliki komponen yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang terhadap sesuatu objek, dalam buku pengantar psikologi umum perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan yang ada pada individu.47 Begitu pula dengan penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show Bukan Empat Mata penonton terhibur dan senang ketika Tukul Arwana seorang komedian yang memiliki selera humor selalu menyelipkan candaan atau joke-joke lucu kepada bintang tamu atau penonton di setiap segmen, seperti saat Peppy melempar candaan kepada Tukul Arwana dengan kata-kata “Mas itu kumisnya mau ga di kepang kecil-kecil biar kalo ngomong makin sexy bibirnya” kata-kata seperti itu mengundang penonton yang menyaksikan langsung ikut tertawa, karena antara Tukul dan Peppy berperan saling mengejek. Informan ke 3 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa:
46
Berdasarkan hasil wawancara Informan 2. Lampiran hal. 80
47
“Celetukan dan ejekannya mas Tukul yang asal ceplos bikin yang nonton ikut ketawa, terus kalo lagi serius tiba-tiba nyeplos aja kata-kata yang bikin semua pada ketawa”48
Tukul Arwana yang suka ceplas-ceplos saat berbicara memberikan ciri khas tersendiri bagi penonton yang menyaksikan, celetukannya yang membuat penonton tertawa saat Tukul Arwana mengucapkan kata “Ndeso” kepada Vega yang saat itu di panggil Ngatini oleh Tukul yang memberikan kesan “Ndeso”.
Informan ke 4 juga mengungkapkan bahwa:
“yang bikin ngehibur ya ucapannya yang suka nyeletuk, dan Mas Tukul itu suka ngerendahin dirinya sendiri gitu.”49
Disamping itu Key Informan Novianti Sukardi menegaskan bahwa:
“Mas Tukul itu kalo lagi buntu idenya atau lagi suasana tegang dia itu emg suka asal nyeletuk, tapi di sisi lain celetukannya itu menjadi suasana lebih hidup dan meriah” Respon afektif penonton dapat dilihat setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan celetukan yang disajikan oleh sang host Tukul Arwana bersama Vega dan Peppy membuat penonton sampai akhir acara terhibur dan senang, celetukan – celetukannya menjadikan suasana di dalam studio lebih hidup, sehingga penonton yang menyaksikan tidak merasa cepat bosan.
48
Berdasarkan hasil wawancara Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran hal. 83
49
4.4.3 Respon Behaviour Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk Show Bukan Empat Mata.
Respon behavioral yang berhubungan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.50 Stimulus yang diberikan seperti kata-kata verbal yang selalu diucapkan oleh sang host Tukul Arwana “Kembali ke Laptop” merupakan perilaku nyata, untuk menelaah sikap ada tiga komponen yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan.
Ucapan “kembali ke laptop”, “eaa, eaa, eaa”, Whois that? That is who?” dan lain sebagainya yang dilontarkan oleh sang host Tukul Arwana kepada penonton sebagai stimulus akan berlangsung jika penonton memperhatikan, berikutnya penonton mengerti maksud dari apa yang diucapkan oleh host, dimana “kembali ke laptop” tersebut adalah seruan atau ajakan untuk Tukul Arwana mengajak penonton kembali untuk fokus memperhatikan tema yang sedang dibahas selanjutnya penonton sebagai komunikan mengolah dan menerima untuk mengubah sikap mereka.
Sikap yang diterima adalah penonton meniru gaya “kembali ke laptop” sebagai stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh sang host Tukul Arwana kepada penonton seperti yang diungkapkan oleh Informan 1 bahwa:
“gaya bahasa yang ceplas ceplos dan jargonnya itu, bikin bukan saya saja sih penonton lain pun sepertinya akan tertarik untuk menonton acara ini terus yaa, karena gaya ceplas ceplosnya itu kadang bisa jadi trend setter, jadi banyak yang meniru gayanya Tukul berbicara, banyak sekali dan disosial media itu cukup ramai kadang-kadang apa yang dibicarakan Tukul seperti jargonnya kembali ke laptop itu menjadi sesuatu yang happening yang banyak diikuti orang, dan ini satu hal yang ditunggu-tunggu kira-kira ada celetukan apa lagi yaa yang dikeluarkan oleh Tukul, atau mungkin kita menunggu jargon baru lagi yang dikeluarkan oleh Tukul nanti dalam hal mempertahankan acara ini kedepannya, agar tidak membosankan.”51
Sedangkan Informan 4 mengungkapkan bahwa:
“gaya mas Tukul yang ceplas ceplos dan suka mengucapkan eaa-eaa-eaa dan kembali ke laptop menjadikan gaya tersebut adalah gaya andalan dan banyak diterima oleh penonton yang menyaksikan, sampai-sampai setelah nonton bukan empat mata aja masih suka kebawa gaya ea-ea nya itu.52
Hal yang sama di ungkapkan oleh Informan 3 bahwa:
“gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam studio makin seru.53
Tiap ucapan serta gerakan Tukul ternyata begitu diperhatikan bahkan gerakan-gerakan Tukul menjadi jargon di masyarakat, selain itu penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pun ikut mengikuti gerakan-gerakan itu.
Hal yang sama di jelaskan oleh Key Informan:
“mungkin ada kesan tersendiri di hati para penonton, gerakan-gerakan yang mas Tukul kasih itu penonton langsung sigap gerakin tangannya, atmosfer yang ada di dalem studio tuh penuh sorakan dari tim mas Tukul sendiri, dan penonton.”54
51
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 1. Lidya Putri. Lampiran Hal. 77
52
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 4. Dinda Lestari.Lampiran Hal. 86
53
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran Hal. 83
54
Jika dilihat respon behaviour penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, respon behaviour penonton untuk menirukan jargon-jargon dan gaya andalannya Tukul Arwana begitu di nanti-nantikan oleh penonton yang menyaksikan langsung, penonton yang mengikuti gerakan tidak merasa canggung atau malu bahkan penonton memberikan sorakan kepada Tukul Arwana. Penonton telah banyak membantu dalam mensukseskan Talk Show BUKAN EMPAT MATA pada setiap episodenya, karena dengan adanya penonton menjadikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ini acara yang selalu berkesan di hati para penonton setia Talk Show BUKAN EMPAT MATA.