• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian tindakan dan konseling yang telah diuraikan, berikut peneliti mengemukakan saran kepada beberapa pihak.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Dalam upaya pengembangan karakter siswa, guru BK dapat berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk melakukan analisis kebutuhan dan permasalahan siswa serta menyesuaikan dengan tingkat pekembangan siswa karena tidak semua siswa memiliki karakteristik yang sama. Sebagai mitra kolaboratif guru BK ada baiknya mengajak guru mata pelajaran untuk bersama-sama menyusun program yang akan diberikan pada siswa serta bertukar pikiran mengenai kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh siswa.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran

Guru-guru di sekolah mengupayakan pendidikan karakter untuk mempersiapkan siswa menghadapi era globalisasi yang semakin deras menggerus anak-anak muda penerus bangsa hingga menimbulkan dampak negative. Adanya kolaborasi baik dengan guru BK serta stakeholder yang lainnya diharapkan membantu siswa di sekolah untuk membentengi diri dengan mempertebal iman serta memperkuat karakter-karakter pembentuk kepribadian yang tangguh salah satunya karakter berjiwa besar sehingga mampu melawan tantangan-tantangan untuk mewujudkan masa depan yang gemilang.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan melaksanakan tahap pra tindakan sebelum melakukan penelitian tindakan bimbingan dan konseling sehingga peneliti mendapatkan gambaran karakter berjiwa besar pada siswa. Selain

itu, penting bagi peneliti untuk mempersiapkan intrumen yang akan digunakan baik dengan membuat instrumen baru atau mengembangkan insrumen yang telah dibuat peneliti. Namun, ada baiknya keseluruhan aspek dalam instrumen ini dikembangkan agar hasilnya lebih baik.

Persiapan instrumen dapat dilakukan dengan melakukan uji coba sebelum instrumen diberikan pada siswa agar peneliti mengetahui apakah intrumen tersebut benar-benar mengungkap karakter berjiwa besar pada siswa. Oleh sebab itu ada baiknya peneliti membuat item-item dengan jumlah yang cukup banyak sehingga jika item dinyatakan gugur masih ada item lain yang mewakili indikatornya. Peneliti juga diharapkan lebih kreatif, inovatif, dan variatif dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam program-program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan karakter pembentuk kualitas pribadi siswa.

128

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _____________. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barus, Gendon. (2015). Instrumen Validasi Efektivitas (Model Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengen Pendekatan Experiential Learning. USD.

_____________. (2015). Instrumen Penilaian Siswa. USD.

_____________. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP. Cakrawala Pendidikan, Th XXXIV, No. 2 Juni 2015.

Cremer, Hildegard Wenzler & Maria Fischer Siregar. (1993). Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok Proses Pengembangan Diri. Jakarta: Gramedia.

Dollarhide, Colette T. & Kelli A. Saginak. (2012). Comprehensive School Counseling Programs (K-12 Delivery System in Action) (2nd ed). New Jersey: Pearson.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

____________________________. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Fathurrohman, Pupuh., Aa Suryana., & Fenny Fatriany. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Gerungan, W.A. (2009). Psikologi Sosial (Edisi Ketiga). Bandung: Refika Aditama. Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan) (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

Johnson David W., & Frank P. Johnson. (2012). Dinamika Kelompok (Teori dan Keterampilan) (Edisi Kesembilan). Jakarta: Indeks.

129

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Pendidikan Dasar.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

___________________________. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta.

___________________________. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter: Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum

Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Makrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. (2014). Pengembangan Paket Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP. Jurnal BK, Vol. 04, No. 3, 1-8.

Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Periantalo, Jalpa. (2015). Penyusunan Psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pertiwi, P., & Sugiyanto. tth. Efektivitas Permainan Konstruktif-Aktif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa pada Kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi, Vol. 34, No. 2, 151-163.

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi 5 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

130

Suparno, Paul. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan & Psikologi (Buku Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sukmadita, Nana Syaodih & Sunaryo Kartadinata. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Suyanto. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.

Tampubolon, Saur. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga

Venty. Peran Konselor atau Guru BK dalam Pendidikan Karakter pada Kurikulum 2013. diambil pada 22 September 2016, dari www.prosiding.upgrismg.ac.id

Winkel, W.S., & M.M. Sri Hastuti. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media Abadi.

Wangid, Muhammad Nur. Peran Konselor dalam Pendidikan Karakter. diambil pada 5 Oktober 2015, dari www.staff.uny.ac.id.

Zulkarnain, Wildan. (2014). Dinamika Kelompok (Latihan Kepemimpinan Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

NO K E T E R A N G A N 1. Topik Mengakui Kesalahan

2. Tugas Perkembangan Mencapai pola perilaku baik yang dapat diterima masyarakat dan bertanggung jawab

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial 4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok 5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan Pengembangan 6. Sasaran Siswa Kelas VII SMP

7. Standar Kompetensi Siswa mampu menyadari bahwa mengakui kesalahan adalah salah satu cara dalam menyelesaikan masalah 8. Kompetensi Dasar Siswa memiliki sikap berani untuk mengakui kesalahan yang

telah diperbuat

9. Indikator a. Siswa dapat menjelaskan bahwa mengakui kesalahan merupakan suatu keberanian

b. Siswa mampu memperagakan cara untuk mengakui kesalahan

c. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh perilaku yang menggambarkan sikap mengakui kesalahan yang telah diperbuat

10. Materi a. Berani mengakui kesalahan

b. Contoh perilaku yang menggambarkan sikap berani mengakui kesalahan

11. Metode Ceramah singkat, menonton video, dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam permainan

12. Waktu 2 X 40 menit 13. Tempat Ruang Kelas

14. Alat Laptop, alat tulis, kertas, proyektor, speaker 15. Mitra Kolaboratif Guru Mata Pelajaran

16. Prosedur Skenario kegiatan pelayanan terlampir

17. Penilaian/Evaluasi Pernyataan hasil belajar siswa (hasil refleksi siswa) 18. Rencana Tindak Lanjut Memberikan tugas untuk membuat drama singkat mengenai keberanian mengakui kesalahan. Siswa

membuatnya bersama kelompok. Siswa membuat cerita berdasarkan pengalaman sehari-hari.

Meminta Maaf. Internet. Dalam

http://aprillins.com/2009/853/pentingnya-mengakui-kesalahan-dan-meminta-maaf/. Diundah pada 1 Mei 2015, jam 17.20.

Cara Mengakui Kesalahan. 2013. Internet. Dalam

http://www.akusehatku.com/2013/02/cara-mengakui-kesalahan-yang-dibuat.html. Diunduh pada 1 Mei 2015, jam 17.20.

Lincoln, Erik & Irfan Amalee. 2008. 12 Nilai Dasar Perdamaian. Bandung: Pelangi Mizan.

Permainan dinamika kelompok:

http://pepak.sabda.org/20/nov/2002/anak_permainan_say a_minta_maaf

Video

https://www.youtube.com/watch?v=EOVmquLwZYI

NO KEGIATAN GURU SISWA WAKTU 1. Pembukaan:

a. Salam dan doa

Memberi salam atau sapaan yang semangat dan akrab kepada siswa, kemudian mengajak siswa berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan

Menjawab salam atau sapaan yang semangat kemudian berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan 5 menit b. Pengantar bimbingan Memberikan pengantar singkat tentang kegiatan bimbingan hari ini dan penjelasan tujuan kegiatan bimbingan

Mendengarkan pengantar singkat tentang kegiatan bimbingan hari ini dan penjelasan tujuan kegiatan bimbingan ini diadakan

Mengisi skala tilik diri

Memberikan skala tilik diri sebelum kegiatan

bimbingan dimulai

Mengerjakan skala tilik diri sebelum kegiatan bimbingan

5 menit

mengakui kesalahan Refleksi dan

sharing mengenai video

Meminta siswa untuk memaknai isi video tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi video tersebut (secara lisan atau tertulis)

Memaknai isi video tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi video tersebut (secara lisan atau tertulis)

10 menit

Permainan dinamika kelompok

Meminta Siswa untuk mengelompokkan diri menjadi beberapa kelompok dengan ketentuan setiap

kelompok terdiri dari 10 orang, lalu melakukan permaina Aku Bera i Me gakui Kesalaha ku

Mengelompokkan diri menjadi beberapa kelompok dengan ketentuan setiap

kelompok terdiri dari 10 orang, lalu melakukan

per aia Aku Bera i Me gakui Kesalaha ku

10 menit

Refleksi dan

sharing mengenai permainan

Mengajak siswa untuk memaknai permainan tersebut, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi permainan tersebut (secara lisan atau tertulis)

Memaknai permainan tersebut, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi permainan tersebut (secara lisan atau tertulis)

10 menit

Pendalaman kisah inspiratif

Meminta seorang siswa untuk maju ke depan kelas membacakan kisah

bergambar

Menyimak cerita yang dibacakan oleh

temannya di depan kelas

5 menit

Refleksi dan

sharing mengenai kisah inspiratif

Meminta siswa untuk memaknai cerita yang dibacakan oleh teman mereka, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi cerita tersebut (secara lisan atau tertulis)

Memaknai cerita yang dibacakan oleh teman mereka, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi cerita tersebut (secara lisan atau tertulis)

7 menit

Penyajian materi Menyampaikan materi

te ta g Bera i Me gakui Kesalaha

Menyimak dan

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru te ta g Bera i Me gakui Kesalaha

MENONTON VIDEO

Menonton video tentang mengakui kesalahan

Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=EOVmquLwZYI

Setelah siswa menonton video, siswa memaknai isi video tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. (Lihat panduan pertanyaan di lembar evaluasi).

besar besar setelah mengikuti kegiatan bimbingan setelah mengikuti kegiatan bimbingan 3. Penutup: Merefleksikan kegiatan yang diikuti

Meminta siswa untuk menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti bimbingan (dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan dengan menunjuk beberapa siswa)

Menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti bimbingan (dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan dengan menunjuk beberapa siswa) 5 menit Pemberian tugas (rencana tindak lanjut)

Memberikan tugas kepada siswa untuk rencana tindak lanjut. Tugas yang dibuat dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

Mendengarkan penjelasan guru mengenai tugas untuk dikerjakan di rumah

3 menit

Kesimpulan dan penutup

Bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan bimbingan dari awal hingga akhir yang

disampaikan pembimbing

Menyimpulkan kegiatan bimbingan dari awal hingga akhir yang disampaikan pembimbing

5 menit

Bimbingan diakhiri dengan doa

Siswa mengakhiri bimbingan dengan berdoa

Durasi 80 menit

Tujuan:

Siswa belajar berani mengakui kesalahannya dan berani meminta maaf serta belajar memaafkan orang lain tanpa perasaan dendam sebagai wujud sikap mengasihi orang lain. Persiapan:

Siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 10 siswa Peralatan Bermain:

Beberapa bungkus/pak korek api kayu dan botol bekas Garis Besar Permainan:

Setiap kelompok berlomba membuat menara dari korek api yang disusun semakin lama semakin tinggi selama 10 menit

Cara Bermain:

1. Setiap siswa (dalam kelompok) secara bergiliran satu per satu meletakkan sebatang korek api dengan membentuk menara.

2. Setiap anak meletakkan sebatang korek api di atas tumpukan korek hasil susunan korek teman-temannya. Tentu saja semakin lama tumpukan korek api itu akan semakin tinggi dan kemungkinan besar ada anak yang melakukan kesalahan/gagal, sehingga korek apinya jatuh atau bahkan ia menghancurkan seluruh bangunan korek api kelompoknya. 3. Karena korek tersebut jatuh atau karena bangunan tersebut runtuh maka kelompok

tersebut dinyatakan kalah oleh pembimbing.

4. Siswa yang melakukan kesalahan harus berdiri di tengah kelompok dan dengan keras ia harus berteriak, "Saya minta maaf". Dan seluruh teman dalam kelompoknya menjawab, "Kami memaafkan!" Jika proses "maaf dan memaafkan" ini lancar, maka kelompok terebut diijinkan untuk meneruskan bangunan itu kembali.

Setelah siswa ber ai per ai a Saya Bera i Me gakui Kesalaha Saya siswa memaknai permainan tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. (Lihat panduan pertanyaan di lembar evaluasi)

MENGAKUI KESALAHAN

Mengakui kesalahan berarti kita menunjukkan bahwa kita telah menyesali perbuatan atau kesalahan kita. Berani mengakui kesalahan adalah sikap yang harus kita pilih. Namun kebanyakan orang masih merasa malu untuk mengakui kesalahannya karena merasa dirinya tidak sengaja melakukan kesalahan sehingga tidak perlu meminta maaf, atau juga karena egois tidak mau meminta maaf. Setiap kali mekaukan kesalahan, pasti ada rasa bersalah dan penyesalan yang menyebabkan timbulnya dorongan besar untuk mengakui kekalahan tersebut.

Cara mengakui kesalahan yang paling tepat adalah sebagai berikut.

1. Berkata jujur

Katakan yang sebenarnya jika kita melakukan kesalahan jangan menutupi, karena hal tersebut akan membuat perasaan kita mengganjal karena merasa bersalah.

2. Berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat

Bertanggung jawab artinya bersedia menerima akibat dari kesalahan yang telah dilakukan. Berani mengakui kesalahan tidak berarti sudah terlepas dari tanggung jawab untuk menanggung akibat dari kesalahan yang telah kita lakukan. Misalnya kita membuat kesalahan menghilangkan buku teman yang kita pinjam, maka kita harus bertanggung jawab dengan menggantikan buku tersebut.

dilakukan sekarang untuk mengakui kesalahan. Tidak perlu menunggu, karena apa yang kita tunggu tidak jelas hasilnya.

4. Tidak menyepelekan hal kecil

Jangan menyepelekan kesalahan sekecil apapun yang kita lakukan. Bisa saja kesalahan yang kita lakukan adalah tidak sengaja namun bagi orang lain itu bisa saja menjadi sebuah masalah.

5. Tidak Mengulangi Kesalahan

Kesalahan tidak pernah selesai tanpa ada usaha untuk memperbaiki dan berjanji untuk tidak mengulangi.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari pengakuan kesalahan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Merasa lega sehingga tidak terus dibayangi oleh perasaan bersalah kepada orang lain

2. Kita akan dicap sebagai orang yang jujur dengan mau mengakui kesalahan yang kita

lakukan sehingga kita dapat dipercaya

3. Ada usaha untuk memperbaiki kesalahan yang kita buat membuat orang lain dapat

mengambil keputusan akan memaafkan kesalahan kita atau tidak sehingga kita dapat menyelesaikan masalah dengan cepat

1. Panduan Pertanyaan Kegiatan

NO KEGIATAN PERTANYAAN

1. Setelah menonton video 1. Setelah menonton video, apakah muncul sikap

mengakui kesalahan pada tokoh yang ada di dalam video tersebut?

2. Apakah video tersebut pantas untuk ditiru dalam kehidupan sehari-hari? Sebutkan bagian mana yang pantas kamu tiru!

2. Setelah bermain

per ai a Aku Bera i Me gakui Kesalaha ku

1. Menurut kamu, apa makna permainan ini? 2. Berapa kali kelompok kalian membuat

kesalahan?

3. Selama proses permainan berlangsung apakah anggota kelompok ada yang tidak mau mengakui kesalahan padahal tahu bahwa melakukan kesalahan? Tunjuk tangan siapa yang tadi belum mengakui kesalahan! (Pembimbing dapat bertanya pada siswa yang tunjuk tangan, mengapa kamu belum mengakui kesalahanmu? 4. Adakah di antara anggota kelompok yang

membuat kesalahan dan sudah mengakui kesalahannya? Tunjuk tangan siapa yang sudah berani mengakui kesalahan? (Pembimbing dapat bertanya pada siswa yang tunjuk tangan,

kesalahan apa yang kamu buat tadi? Bagaimana caramu mengakui kesalahan?

3. Setelah menyimak cerita

Me gakui Kesalaha

1. Setelah mendengarkan cerita Me gakui Kesalaha , apakah kalian bisa memahami ceritanya?

2. Pelajaran apa yang bisa kamu petik atau kamu dapatkan dari cerita tersebut?

3. Apakah perilaku Boy pantas untuk ditiru? Mengapa?

4. Jika kamu adalah Boy, apakah kamu juga akan berani mengakui kesalahanmu? Mengapa?

Mengapa?

3. Bagaimana perasaanmu menjadi yang berada di paling depan?

4. Bagaimana perasaanmu menjadi yang berada di paling belakang dan harus menyebutkan pesan? Apakah kamu takut melakukan kesalahan dalam menyampaikan pesan?

5. Bagaimana perasaanmu ketika kamu mengalami kekalahan dalam menyampaikan pesan?

6. Apakah kamu menyalahkan temanmu yang menyampaikan pesan pesanmu padamu? 7. Apa yang kamu lakukan ketika kamu salah saat

melakukan kesalahan dalam menyampaikan pesan?

2. Refleksi

PERNYATAAN HASIL BELAJAR

Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan hari ini, saya menjadi tahu bahwa:

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ NIATKU

Setelah aku e gikuti bi bi ga de ga te a Me gakui Kesalaha aku ber iat u tuk

atau aku akan:

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________



“Jangan mempersoalkan kelemahan orang lain, jangan pula

menyalahkan kelemahan sendiri. Jika Anda melakuan kesalahan,

akui saja, sesudah itu perbaiki dan belajar dari kesalahan itu”

(Stephen Covey)



NO K E T E R A N G A N

1. Topik Meminta dan memberi maaf

2. Tugas Perkembangan Mencapai pola hubungan yang baik, yang dapat diterima

dalam kehidupan sosial

3. Bidang Bimbingan Pribadi Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok

5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan

6. Sasaran Siswa SMP Kelas VII

7. Standar Kompetensi Siswa dapat lebih memaknai arti dari meminta dan

memberi maaf

8. Kompetensi Dasar Siswa dapat meminta maaf dengan kerendahan hati dan

memberi maaf dengan ikhlas

9. Indikator a. Siswa mampu membuktikan bahwa sikap meminta

maaf dan memberi maaf adalah cermin kejujuran dan keberanian

b. Siswa mampu menunjukkan contoh perbuatan yang

menggambarkan sikap saling memaafkan salah satu cara menyelesaikan masalah dengan damai

10. Materi Memberi maaf dan memaafkan

11. Metode Ceramah singkat, dinamika kelompok yang diaplikasikan

dalam bermain peran dan permainan

12. Waktu 2 X 40 menit

13 Tempat Ruang kelas

14. Media Laptop, alat tulis, kertas, proyektor

15. Mitra Kolaboratif Guru mata pelajaran

16 Prosedur Skenario kegiatan pelayanan terlampir

17 Penilaian/Evaluasi Pernyataan hasil belajar siswa (hasil refleksi siswa)

18. Rencana Tindak Lanjut -

19. Sumber Pustaka Lincoln Erik dan Amalee Irfan, (2008). 12Nilai Dasar

Perdamaian. Bandung: Pelangi Mizan.

Pangarep, Henggar. 2010. 101 Tips Kilat Personality Plus!.

Yogyakarta: 2010.

A. RANCANGAN PELAYANAN BIMBINGAN

NO KEGIATAN KETERANGAN WAKTU 1. Pembukaan:

Salam dan doa

Siswa menjawab salam saat pembimbing

memberi salam atau sapaan yang semangat dan akrab kepada siswa, kemudian siswa bersama pembimbing berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan

5 menit

Pengantar bimbingan

Siswa mendengarkan pengantar singkat tentang kegiatan bimbingan hari ini dan penjelasan tujuan kegiatan bimbingan ini diadakan yang disampaikan oleh pembimbing

2. Inti:

Dinamika kelompok (bermain peran)

Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk memerankan cerita yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya

20 menit

Refleksi dan sharing

mengenai

dinamika kelompok (bermain peran)

Setelah memerankan cerita yang dibuat, siswa memaknai isi cerita tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi muatan karakter cerita yang dibuat (secara lisan atau tertulis)

10 menit

Dinamika kelompok (bermain peran)

Siswa mengelompokkan diri menjadi beberapa kelompok dengan ketentuan setiap kelompok terdiri dari 10 orang, lalu melakukan permaian

Pesan Berantai

20 menit

Refleksi dan sharing

mengenai

dinamika kelompok (bermain peran)

Setelah bermain, siswa memaknai permainan tersebut, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi atas isi permainan tersebut (secara lisan atau tertulis)

10 menit

Penyajian materi Siswa menyimak dan mendengarkan materi

yang disampaikan oleh pembimbing tentang

Me i ta Maaf da Me aafka 5 menit 3. Penutup: Merefleksikan kegiatan yang diikuti

Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti bimbingan (dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan dengan menunjuk beberapa siswa)

5 menit

Kesimpulan dan penutup

Siswa mendengarkan kesimpulan kegiatan bimbingan dari awal hingga akhir yang disampaikan pembimbing

BERMAIN PERAN

Setiap kelompok memerankan cerita yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok memerankan ceritanya selama 5 menit.

Setelah siswa memerankan cerita yang dibuat, siswa memaknai cerita tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. (Lihat panduan pertanyaan di lembar evaluasi pada pertemuan sebelumnya)

AYO BERMAIN!

PESAN BERANTAI Tujuan

1. Menyadarkan siswa bahwa pesan yang disampaikan bisa saja mengalami kesalahan

2. Menunjukkan kepada peserta bahwa mereka perlu memperbaiki ketrampilan

berkomunikasi dan mendengar

3. Untuk mengajarkan siswa bahwa ketika menyampaikan pesan melakukan kesalahan ia

harus mengakui kesalahan lalu meminta maaf dan tidak menyalahkan orang lain yang memberikan pesan

Durasi : 5-10 menit.

Jumlah peserta : Tidak dibatasi, siswa perlu dipecah menjadi kelompok yang terdiri dari 8-10 peserta.

Alat/bahan : Kertas berisi pesan yang harus disampaikan dalam satu kelompok

Cara bermain

1. Bagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 siswa.

lanjut) Tugas yang dibuat dikumpulkan pada

pertemuan berikutnya

Durasi 80 menit

menyampaikan pada teman-teman dibelakangnya

4. Selama 3 menit, mereka diminta untuk menyampaikan pesan itu secara lisan, tapi

berbisik agar peserta yang lain tidak dapat mendengarnya kepada anggota kelompok

5. Hal ini diulang oleh seluruh anggota, secara bergantian mereka menyampaikan pesan

yang baru saja didengar hingga sampai kepada anggota kelompok yang paling belakang.

6. Setelah pesan sampai ke anggota kelompok terakhir, ia harus memberitahukan pesan

apa yang terimanya

4. Jika anggota kelompok yang terakhir menyampaikan pesan yang salah, maka ia diminta

untuk mengatakan maaf kepada teman satu kelompoknya

Setelah siswa ber ai per ai a Pesan Berantai siswa memaknai permainan tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. (Lihat panduan pertanyaan di lembar evaluasi)

MEMINTA MAAF DAN MEMAAFKAN

Pernahkan kamu melakukan kesalahan? Ya setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun apakah setelah melakukan kesalahan berani meminta maaf? Jawabannya ada yang berani dan ada pula yang takut untuk meminta maaf. Bagaimana denganmu? Apakah kamu berani untuk meminta maaf setelah melakukan kesalahan?

Minta maaf menunjukkan bagaimana pilihan kita atau perbuatan kita telah berakibat buruk pada seseorang. Pada saat kita minta maaf, berarti kita telah mengatakan atau mengakui bahwa kita menyesal telah menyakitinya dan membuat kesalahan. Kita harus menerima akibat dari kesalahan yang telah kita perbuat. Kita harus menggunakan keberanian

Dokumen terkait