• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bhakti TNI adalah pelibatan TNI sebagai kekuatan pertahanan dalam menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan untuk menunjang pembangunan dan pelaksanaan program pemerintah tanpa mengabaikan kewaspadaan. Adapun bentuk dari bhakti TNI antara lain adalah:

a. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan suatu bentuk kepedulian dan peran serta TNI dalam melaksanakan pembangunan yang dilaksanakan secara terpadu bersama instansi terkait serta melibatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan dengan mengutamakan kebutuhan yang paling mendasar bagi masyarakat.

b. TNI Manunggal Sosial Sejahterah (TMSS)

Sebagai wujud kepedulian sosial dari TNI kepada rakyat, TNI melaksanakan TNI Manunggal Sosial Sejahtera. Sasaran diprioritaskan pada daerah/lokasi yang belum terjangkau oleh Bhakti TNI lainnya atau pada daerah/lokasi yang terkena musibah bencana alam. Setiap tahun diprogramkan di tiga Kodam dengan dukungan dana dari TNI, dengan kegiatan rehabilitasi akibat bencana alam dan rehabilitasi rumah/lingkungan hidup rakyat yang kumuh/miskin.

c. TNI Manunggal Reboisasi (TMR)

Bahaya bencana alam banjir dan tanah longsor sering diakibatkan karena banyaknya hutan yang gundul, untuk itu TNI turut berpatisipasi aktif bekerjasama

dengan pemerintah daerah untuk membantu pelaksanaan program Reboisasi, melalui penghijauan kembali lahan atau hutan yang gundul. TNI Manunggal Reboisasi (TMR).

d. TNI Manunggal Hutan Cadangan Pangan (TMHCP)

TNI turut berpartisipasi aktif bersama pemerintah daerah membangun hutan cadangan pangan dengan maksud membangun hutan cadangan pangan dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan sebagai perkayaan hutan yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan dapat digunakan sebagai makanan substitusi oleh masyarakat setempat. Serta menumbuhkan kesadaran masyarakat berpartisipasi aktif untuk memelihara dan meningkatkan hasil pembangunan hutan cadangan pangan.

e.

Krisis moneter pada tahun 1997 telah menyengsarakan sebagian besar rakyat Indonesia, karena naiknya berbagai kebutuhan pokok, selain itu banyak harga kebutuhan pokok yang dinaikkan oleh beberapa penjual dengan alasan kelangkaan barang. Untuk itu melalui TNI Manunggal Sembako, TNI membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang murah/wajar.

TNI Manunggal Sembako (TMS)

f. TNI Manunggal Pertanian (TMP)

Dalam menghadapi krisis moneter diakhir tahun 1997 yang secara logis berdampak luas bagi perekonomian kita, sehingga TNI terpanggil untuk turut mengambil langkah antisipatif guna membantu menanggulangi kekurangan bahan pangan dan masalah PHK / pengangguran melalui program TMP dengan melaksanakan pengolahan / pemberdayaan lahan tidur.

g. TNI Manunggal Aksara (TMA)

Sadar bahwa kebodohan adalah akar masalah dari keterbelakangan yang bermuara pada kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan rakyat, maka TNI bertekat untuk memeranginya. Salah satu upaya yang ditempuh TNI adalah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Agama melaksanakan pemberantasan buta aksara melalui program TNI Manunggal Aksara bagi warga masyarakat usia 11- 44 tahun, yang pada tahun 1995 berjumlah lebih kurang 5,7 juta orang.

h. TNI Manunggal Transmigrasi (TMT)

TNI membantu program pemerintah dalam hal penyebaran penduduk dengan bekerjasama dengan Departemen Transmigrasi. Pada pelaksanaannya TNI menempatkan anggota di lokasi transmigrasi selama 6 bulan untuk membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan dan Keluarga Berencana.

i. TNI Manunggal KB-Kesehatan (TMKK)

Partisipasi aktif TNI sebagai wujud dari kepeduliannya dalam menyukseskan program pemerintah dibidang Keluarga Berencana dan Kesehatan telah diwujudkan melalui program TMKK. Program TMKK ini semakin meningkat dengan adanya kesepakatan bersama antara Panglima TNI dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Kependudukan / Kepala BKKBN pada tahun 1988. Dari kegiatan yang semula hanya terbatas pada pelayanan KB dan Kesehatan telah meluas dengan kegiatan lain seperti pemberian bantuan susu dan makanan bergizi, bea siswa dan lainnya.

1.5.3.2 Posisi TNI Dalam Pembangunan Daerah

Dapat dipastikan bahwa suatu negara bertekad bulat untuk mempertahankan kemerdekaannya, menjamin integritas teritorialnya, menegakkan kedaulatanya, menjamin stabilitas dalam bidang dan penghidupan bangsa, seperti di bidang politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya. Oleh Karena itu negara memerlukan ketahanan nasional yang ampuh dan andal. Dengan kemampuan seperti itu, negara yang besangkutan akan memerlukan angkatan bersenjata yang efektif dan modern untuk menangkal berbagai bentuk ancaman atau bahkan serangan yang mungkin datang dari luar dan untuk memadamkan segala bentuk gangguan yang mungkin timbul di dalam negeri.16

Dalam UU No. 34 Tahun 2004 disebutkan bahwa Tentara Nasional Indonesia adalah alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi militer

Kemampuan demikian tetap diperlukan meskipun secara global kemungkinann timbulnya Perang Dunia Ketiga kelihatannya kecil, perang yang bersifat lokal, ketidakstabilan politik, gerakan separatisme, terorisme, kejahatan terorganisasi, dan berbagai gangguan keamanan lainnya tidak dapat dipandang remeh. Dengan kata lain, kegiatan pembangunan hanya akan berhasil apabila dalam suatu negara tidak terjadi gejolak, instabilitas dan gangguan keamanan serta ketertiban umum.

16

selain perang, serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Dalam operasi untuk selain perang disebutkan bahwa TNI juga mempuyai tugas untuk membantu pemerintahan di daerah. Bersama pemerintah daerah TNI menjalin kerja sama untuk sama-sama melakukan pembangunan di berbagai bidang. Selain itu TNI juga mempunyai sebuah program yaitu Bhakti TNI yang dapat diartikan sebagai pelibatan TNI sebagai alat negara untuk menunjang pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan tanpa mengabaikan kewaspadaan dan Hankamnas.

Pembangunan adalah milik semua lapisan, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam melakukan pembangunan posisi TNI sebagai pelaku pembangunan berada pada instansi pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari posisi Panglima TNI yang sejajar dengan Menteri. Di bawah panglima TNI ada Kepala Staf di masing-masing angkatan (Kasad, Kasal,Kasau). Seorang kepala staf membawahi seorang Pangdam (Panglima Kodam). Lalu di bawah Pangdam adalah Dandim (Komandan Kodim). Posisi Pangdam sendiri di pemerintah daerah adalah sebagai muspida (musyawarah pimpinana daerah) tingkat I dan Dandim sebagai muspida tingkat II. Oleh sebab itu posisi TNI dalam pembangunan adalah di pemerintahan.

Namun yang perlu diingat TNI adalah Tentara Nasional Indonesia. Mengapa TNI melakukan pembangunan di daerah hal ini sesuai dengan urusan pemerintah yang tidak diserahkan ke pemerintah daerah yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama. TNI sendiri berfungsi sebagai pertahanan negara. Oleh sebab itu tidak ada tentara

daerah, semua tentara yang ada di Indonesia adalah Tentara Nasional Indonesia yang di tempatkan di seluruh wilayah Indonesia.