• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Pembelajaran Alquran Hadits

a). Hakikat Pembelajaran Alquran Hadits.

Alquran adalah sumber utama ajaran islam dan merupakan pedoman hidup bagi semua muslim. Alquran bukan sekedar petunjuk tentang

hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam.

Selain itu, Alquran juga memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syari’ah, dan ahlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah swt menugaskan Rasul saw untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu.

Alquran adalah kalam Allah swt yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat jibril dengan lafal dan maknanya. Alquran sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfunsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Alquran mempunyai fungsi sebagai, pedoman hidup yang harus di pegang erat oleh kaum muslimin, petunjuk bagi umat manusia, pembeda antara yang benar dan yang salah, inspirator dan pemacu terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penyembuh bagi orang-orang mukmin, rahmat (limpahan kasih sayang) bagi orang-orang mukmin, pemberi peringatan bagi orang-orang yang lalai, bacaan utama yang bernilai ibadah.

Ajaran yang terkandung dalam Alquran itu terdiri dari dua konsep besar, yaitu berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut akidah dan yang berhubungan dengan amal yang disebut syari’ah.

Alquran mempunyai beberapa kekhususan yang membedakannya dengan kitab-kitab lain. Ia merupakan kitab ilahi, mukjizat, kitab yang jelas

dan mudah, kitab yang terjaga, kitab semua agama, kitab untuk semua zaman dan di peruntukkan bagi semua jenis manusia. Alquran mempunyai tujuan dan sasaran, yaitu meluruskan akidah dan persepsi tentang uluhiyah, nubuwah dan pembahasan, manusia serta hak-haknya, dan lain-lain.

Sementara itu didalam Alquran di tegaskan bahwasanya Alquran juga mengintroduksikan dirinya sebagai pemberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus. Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dan karena itu di temukan petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut.

Hadits menurut bahasa berarti al-jadid (sesuatu yang baru), lawan kata dari al-qadim (sesuatu yang lama). Hadits juga berarti al-khabar (berita) yaitu sesuatu yang di percakapakan dan di pindahkan dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan pengertian hadits secara terminologi ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi saw, berupa perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifatnya.

Hadits adalah segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad saw berupa ucapan, perbuatan, takrir (peneguhan kebenaran dengan alasan). Menurut ahli Ushul Fiqih Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad saw yang bersangkut paut dengan hukum.

Adapun berdasarkan kedudukannya Alquran dan hadits sebagai pedoman hidup dan sumber ajaran Islam, antara satu dengan yang lainnya tidak dapat di pisahkan. Alquransebagai sumber pertama memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum dan global, yang perlu di jelaskan lebih lanjut dan terperinci. Di sinilah hadits menduduki dan menempati fungsinya sebagai sumber ajaran kedua ia menjadi penjelas (mabbayin) isi kandungan Alquran.

b). Tujuan Pembelajaran Alquran Hadits

Tujuan merupakan salah satu faktor yang terdapat dalam pembelajaran, dengan kata lain bahwa kegiatan pembelajaran itu adalah satu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan di laksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan pembelajaran Alquran hadits yaitu memberikan bekal kepada anak didik/ siswa agar dapat menggali dan mendalami isi ajaran yang meliputi membaca, menulis, mengartikan, dan mencari makna yang terkandung di dalamnya, sehingga Alquran dan Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam dapat terpelihara dan dapt di amalkan nilai-nilai ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Alquran tidak lepas dari tujuan Allah SWT menciptakan manusia itu seindiri, yaitu pendidikan penyerahan diri secara ikhlas kepada sang Kholik yang mengarah pada tercapainya kebahagiaan hidup dunia maupun akhirat, sebagaimna Firman-nya dalam (QS. Adz-Dzariyat: 56) :

Terjemahan: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku (QS Adz-Dzariyat (51) : 56).

Menurut Armai Arief (2007:175), menyatakan:

bahwa tujuan pendidikan dalam Alquran adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok, sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah SWT. dan kholifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang diciptakan Allah.

Adapun pembelajaran Alquran Hadits di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari Alquran Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, pengahayatan isi kandungan ayat-ayat Alquran Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing ahlak dan perilaku siswa agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Alquran Hadits.

28

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti berusaha memberikan gambaran tentang pemanfaatan audio visual dalam meningkatkan hasil belajar Alquran Hadits pada siswa MTs. Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

Suharsimi Arikunto (2007: 117), menyatakan:

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis yakni penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan memberikan gambaran mendalam terhadap suatu organisasi atau lembaga tertentu yang akan di amati.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi Penelitian ini di laksanakan di MTs. Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Lokasi penelitian ini di tetapkan berdasarkan pertimbangan karena masih banyak siswa di sekolah tersebut yang memiliki nilai rendah dalam mata pelajaran Alquran Hadits dan adanya dukungan dari kepala sekolah dan guru terhadap pelaksanaan penelitian ini.

Objek dalam penelitian ini adalah Guru dan Siswa MTs.

Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

C. Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan audio visual (Indevendent Variabel) yaitu variabel yang menyebabkan terjadinya atau berubahnya variabel terikat.

2. Hasil belajar (devendent Variabel) yaitu variabel yang di pengaruhi oleh intensitas variabel bebas.

D. Defenisi Operasional Variabel

Dalam rangka memahami secara utuh uraian penelitian dalam penelitian ini. Adapun defenisi operasional adalah:

1. Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang memiliki karakteristik audia (suara) dan visual (gambar).

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat di amati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan. Dengan demikian, untuk mengetahui defenisi secara operasional dari judul penelitian ini adalah pemanfaatan audio visual dalam meningkatkan hasil belajar Alquran Hadits pada siswa di MTs.

Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sejumlah penduduk atau kelompok individu benda, atau unsur yang diteliti/diselidiki dalam pelaksanaan penelitian, karena itu merupakan salah satu bagian yang di perlukan untuk memecahkan suatu masalah untuk menunjang keberhasilan penelitian itu sendiri yang merupakan menifestasi dari cara manusia dalam mencari dan menemukan pengetahuan yang dilakukan secara ilmiah (berdasarkan fakta, data secara empiris), sistematis atau mengikuti suatu aturan tertentu dan logis sesuai dengan daya analisis manusia.

Suharmisi (Arikunto, 2007:102), menyataan populasi yaitu

‘’kesluruhan gejala-gejala peristiwa atau fakta-fakta yang menjadi objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada diwilayah penelitian itu, merupakan penelitian populasi’’.

Berpangkal dari defenisi tersebut, maka peneliti dapat menarik suatu kesimpulan dengan melihat unsur-unsur persamaan dan perbandingan (comparative) bahwa populasi adalah keseluruhan dari umber daya yang menjadi objek penelitian benda, tempat, manusia dan sebagainaya.

Untuk lebih memahami tentang populasi dalam penelitian, berikut di sajikan data guru dan siswa yang ada di MTs. Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, yang

terdiri satu guru dari tiga kelas dengan jumlah populasi sebanyak orang yang di tampilkan dalam tabel berikut :

Tabel I Keadaan populasi

No Objek Jumlah

1. Guru 1 orang

2. Kelas VII 25 orang

3. Kelas XIII 13 orang

4. Kelas IX 27 orang

Total 66 orang

Sumber Data: MTs. Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa

2. Sampel

Nasution (1982:99), menyatakan bahwa ‘’sampel adalah kesimpulan yang merupakan generalisasi, yang dianggap berlaku bagi keseluruhan populasi itu’’.

Sudjana (1996: 6), menyatakan ‘’sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi, seluruh populasi dianggap sam dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian’’.

Mardalis (1993: 55), menyatakan:

mengungkapkan bahwa ‘’sampel merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian, Tujuan penentuan sampel ialah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi, suatu

reduksi terhadap sejumlah objek penelitian. Tujuan lain dari penentuan sampel adalah untuk mengemukakan dengan tepat sifat-sifat umum dari populasi dan untuk menarik generalisasi dari hasil penyelidikan.

Suharsimi Arikunto (2002:111), menyatakan bahwa ‘’apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi’’.

Cholid Narbuko (2003:109), menyatakan ‘’sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili sampel bukan merupakan duplikat dari populasi’’.

Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang maka sampel dalam penelitian ini menjadi penelitian populasi. Penentuan besarnya sampel yang dipilih berdasarkan teori Suharsimi Arikunto (1996: 120), bahwa ‘’popilasi yang objeknya kurang daro 100, lebih baik diambil semua sehingga menjadi penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah objeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih’’.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di gunakan oleh openeliti dalam melaksanakan tugas yang di sesuaikan dengan instrumen yang di gunakan. Dalam penelitian ini, instrumen yang di gunakan bertujuan mendapatkan data informasi yang dapat di pertanggung jawabkan.

Instrumen ini di harapkan dapat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mempermudah mendapatkan informasi guna melengkapi hasil penelitian.

Adapun instrumen yang dimaksud sebagai berikut:

1. Pedoman wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi dan komunkasi yang di lakukan secara berhadapan.

2. Angket

Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang harus di jawab, secara tertulis oleh responden. Angket merupakan instrumen dalam teknik komunikasi, dengan demikian data yang di himpun bersifat informasi tanpa penjelasan berupa pendapat, buah pikir, ungkapan, dan lain-lain.

3. Catatan Dokumentasi

Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data melalui dokumen-dokumen sekolah sesuai dengan permasalahan serta bukti fisik dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan berupa jumlah murid, hasil belajar siswa MTs Muhammadiyah Cambajawaya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan yang di lakukan yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung. Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses belajar yang berlangsung pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Alquran Hadits.

2. Library reseach

Suatu metode yang di gunakan dalam mengumpulkan data dengan jalan membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan materi yang di bahas dalam skripsi ini dengan menggunakan teknik-teknik kutipan.

3. Wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk atau alat instrumen yang sering di gunakan dalam penelitian atau dalam pengumpulan data, yang tujuannya untuk memperoleh keterangan secara langsung dari responden. Oleh sebab itu jika teknik ini di gunakan dalam penelitian maka perlu di ketahui terlebih dahulu sasaran maksud dan masalah yang di butuhkan oleh sipeneliti, sebab dalam suatu wawancara dapat di peroleh keterangan yang berkaitan dan ada kalanya tidak sesuai

dengan maksud peneliti. Oleh karena itu sebelum melakukan wawancara kepada responden.

4. Angket.

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

5. Tes

Sumber data ini di peroleh dengan melakukan tes tertulis di akhir pertemuan pada setiap siklus. Untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah di ajarkan dalam proses belajar-mengajar.

6. Dokumentasi

Teknik dokumentasi di maksudkan untuk memperoleh data melalui dokumen-dokumen sekolah sesuai dengan permasalahan serta bukti fisik dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan berupa jumlah murid, hasil belajar murid, lembar observasi murid MTs. Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yaitu menjawab dan memecahkan masalah dengan melakukan pemahaman

dan pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari obyek yang di teliti guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat deskriptif sesuai dengan kondisi dan waktu. Adapun data yang di peroleh melaui wawancara dan observasi dianalisis secara kualitatif. Sedangkan hasil belajar yang di peroleh siswa akan di analiis secara kuantitaif kemudian di deskriptifkan secara sistematis sehingga dapat di peroleh suatu kesimpulan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑FX

M = X 100 n

( Umar, 2007: 15), menyatakan:

Di mana:

M : Mean (rata-rata)

∑FX : Jumlah nilai n : Jumlah siswa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

1. Sejarah singkat MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

Sekolah Madrasah Tsanawiyah ini adalah satu dari lembaga pendidikan yang memiliki komitmen pada penerapan keimanan dan ketakwaan terhadap agama islam. MTs Muhammadiyah Cambajawaya berdiri pada tahun 1988, atas inisiatif salah satu tokoh masyarakat, karena jauhnya jangkauan pendidikan sehingga sekolah ini dibangun meskipun dalam keadaan yang sangat sederhana. Madrasah Tsanawiyah ini merupakan yayasan yang berstatus swasta dan berada dibawah naungan Kementerian Agama.

2. Visi dan Misi a. Visi

MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa adalah:

Beriman dan Bertakwa Terdidik dan Terlatih b. Misi

Adapun misi MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa adalah :

37

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan 2. Mengembangkan wawasan kebangsaan

3. Membentuk manusia yang cerdas dan terampil

Demikianlah lembaga pendidikan tersebut sebagai wadah untuk memebina ilmu pengetahuan yang diharapkan benar-benar difungsikan oleh siswa untuk menjadi pola dasar dalam mengarungi kehidupan dunia modern dewasa ini.

3. Keadaan Tenaga pengajar MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

a. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Tabel. 2

Keadaan tenaga pengajar (Guru) MTs Muhammadiyah Cambajawaya

No Nama Tempat/ Tanggal

8 ST. Yuniarti S, Pd Likuboddong 26-4-1982 S1 Guru

9 Roslina S, Pd Gowa 28-5-1980 S1 Guru

10 Rahmawati I. A, Ma K Daeng 6-4-1982 D3 Guru

11 ST. Bidasari S, Pd K Daeng 23-7-1989 S1 Guru

12 Nur Wahidah Talakalabbua 4-4-1989 - Guru

13 Muh. Ilyas Cambajawaya 6-6-1986 - Bujang Sekolah

Sumber Data : Dokumentasi MTs Muhammadiyah Cambajawaya.

a. Keadaan Siswa

Tabel 3

Keadaan siswa MTs Muhammadiyah Cambajawaya

No Kelas

Jenis kelamin

Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan

1 Kelas I 14 11 25

2 Kelas II 6 7 13

3 Kelas III 19 8 27

Jumlah 39 26 65

Sumber Data : Kantor Tata Usaha MTs Muhammadiyah Cambajawaya.

b. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat menunjang proses belajar mengajar.

Dengan kata lain bahwa keberhasilan pengajaran bukanlah semata-mata

ditentukan oleh tingkat kemampuan siswa menerima pelajaran, guru selaku sutradara dalam proses pengajaran, namun ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan, yakni fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada pada sekolah tersabut.

Fasilitas yang dimiliki oleh MTs Muhammadiyah Cambajawaya sudah memadai untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan kondusif. Hal ini dapat dilihat dari adanya ruangan belajar, Ruangan Kantor, dan fasilitas pendukung lainnya.

Tabel 4

Sarana dan prasarana MTs Muhammadiyah Cambajawaya

No Sarana dan prasarana

Keterangan

Jumlah

Baik Rusak

1. Ruang kepala Sekolah 1 - 1

2 Ruang Guru 1 - 1

3 Ruang Perpustakaan 1 - 1

4 Lemari 7 - 7

5 Meja guru 7 - 7

6 Kursi Guru 7 - 7

7 Bangku Siswa 60 - 60

8 Meja siswa 60 - 60

9 Papan Tulis 3 - 3

10 Papan Potensi Data 3 - 3

11 Papan Absen Umum 1 - 1

12 Papan Pengumuman 1 - 1

13 Televisi - 1 1

14 Komputer 18 - 18

15 Laptop 1 - 1

Sumber Data : dokumentasi MTs Muhammadiyah Cambajawaya, Tahun 2013.

Melihat tabel diatas maka MTs Cambajawaya mempunyai sarana yang cukup dimana dengan alat lengkap sehingga siswa dapat kreatif praktek tentang pelajaran Alquran Hadits, sedangkan perpustakaan sendiri memiliki buku bacaan yang cukup.

B. Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Alquran Hadits di MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

1. Penerapan Media Audio Visual

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu. Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media pendidikan adalah suatu bagian yang integral dari proses pendidikan dan

merupakan satu aspek yang harus dikuasai oleh setiap guru dalam menjalankan fungsi profesionalnya.

salah satu media yang dapat di gunakan dalam pembelajaran Alquran Hadits adalah media audio visual. Dengan penggunaan media pembelajaran audio visual ini di harapkan dapat mengatasi masalah yang ada. Media audio

visual merupakan salah satu alternatif dalam melakukan proses pembelajaran. Audio visual pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana alternatif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di karenakan beberapa aspek antara lain: mudah di kemas dalam proses pembelajaran, lebih menarik untuk pembelajaran, dapat di perbaiki setiap saat. Dengan pemanfaatan media audio visual materi pelajaran dapat lebih menarik, dan juga pembelajaran dapat lebih interaktif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan oleh guru dari bidang studi Alquran hadits dengan memanfaatkan audio visual berbentuk VCD. Sebelum menyampaikan materi terlebih dahulu guru mempersiapkan VCD yang akan diperlihatkan kepada siswa. Dengan mempersiapkan kebutuhan pengajaran, pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan guru dapat berjalan efektif, inovatif, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Mempelajari media VDC, kemudian guru melakukan observasi terhadap media VCD, sebelumnya guru melakukan pencatatan : pertama, mempelajari media pembelajaran VCD kemudian disesuaikan dengan bidang studi Alquran hadits. Setelah melakukan

observasi pada VCD guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran terlebih dahulu mempersiapkan perlengkapan media yang akan diajarkan kepada siswa, mengkordinir keadaan siswa agar pembelajaran kreatif, inovatif dan menyenangkan setelah itu disela-sela langkah-langkah pembelajaran guru memanfaatkan media VCD sebagai bahan ajar. Kegiatan belajar diawali dengan menerangkan materi pelajaran kemudian menayangkan VCD tentang materi pelajaran. Selama dalam proses pembelajaran, siswa sangat antusias dan merespon dengan baik terhadap tayangan VCD yang diperlihatkan, hal ini dikarenakan dengan menayangkan VCD merupakan hal yang baru bagi siswa dan siswa dapat secara langsung melihat materi pelajaran yang disajikan oleh guru.

Setelah diperlihatkannya VCD kemudian guru melakukan Tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam materi dan seberapa efektif pelaksanaan pembelajaran menggunakan media VCD. Dari hasil Tanya jawab peneliti mengetahui atau memperoleh fakta bahwasanya terdapat keefektifan penggunaan media VCD terhadap pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari.

2. Efektifitas penggunaan media Audio Visual

Media dalam pembelajaran di sekolah sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media menjadi alat bantu bagi

guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Dengan media, pembelajaran menjadi mudah dipahami oleh murid dan juga media membantu guru menyampaikan materi kepada murid.

Sudjana (2002:99), menyatakan:

Tujuan penggunaan media yaitu membantu guru dan siswa agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien”. Jadi penggunaan media selain bertujuan untuk memudahkan murid dalam menerima materi pelajaran juga membantu guru dalam menyampaikan pelajaran kepada murid dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Selanjutnya untuk mendapatkan data tenatang efektivitas metode demonstrasi dalam peningkatan pemahaman pelajaran Alquran hadits Siswa MTs Muhammadiyah Cambajawaya Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, maka indicator dari itu adalah sebagai berikut:

1. Pernyataan siswa tentang kesenangan dalam belajar Alquran Hadits 2. Kuantitas penerapan media audio visual dalam pembelajaran Alquran

Hadits.

Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik distribusi angket dalam system skal likerrts dengan menggunakan alternative jawaban, lalu dianalisis dalam teknik deskriftif dengan menggunakan table-tabel sederhana dan persentase.

1. Pernyataan siswa tentang kesenangan dalam belajar Alquran Hadits

Tabel 5

Pernyataan siswa tentang kesenangan dalam belajar Alquran Hadits

No Jawaban Responden Frekuensi

Persentase (%)

1

Saya senang belajar Pendidikan Agama Islam

Sangat senang 22 88%

Senang 3 12%

Kurang Senang 0 0%

Tidak Senang 0 0%

Jumlah 25% 100%

Sumber data : Tabulasi angket No.1 2013

Pernyataan tentang siswa menyatakan sangat senang belajar Alquran hadits terdapat 22 orang atau 88% dan diantaranya menyatakan senang 3 orang atau 12 %. Siswa yang menyatakan sangat senang atau senang terhadap pelajaran Alquran hadits Membuktikan tentang kematangan dalam melihat fakta atau hal yang terjadi dalam dunia sekolah lebih khususnya kepada Guru Alquran hadits yang tentunya ada hal yang mengganjal dalam proses belajar mengajar sehingga anak tersebut memiliki jawaban yang

berbeda. Diantara siswa yang memiliki jawaban sangat senang belajar karena guru Alquran haditsnya baik.

a. Kuantitas penerapan media audio visual dalam pembelajaran Alquran Hadits.

Tabel 6

Daftar distribusi frekuensi penerapan media audio visual

No Pernyataan siswa Frekuensi

Persentase

%

2

Saya Senang Dengan media audio visual

Senang 21 84%

Kurang Senang 3 12%

Kadang-kadang 1 4%

Tidak senang 0 0%

Jumlah 25% 100%

Sumber data : tabulasi angket No. 2 2013

Pernyataan siswa yang menyatakan kesenangan terhadap penerapan media audio visual, terdapat 21 atau 84% orang siswa yang menyatakan senang, 3 orang siswa atau 12% yang menyatakan kurang senang, dan 1 orang siswa atau 4% yang menyatakan kadang-kadang. Ini menyatakan bahwa semua siswa yang menyatakan senang, kurang senang,

Dokumen terkait