• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, MODEL, DAN TEKNIK

DIRI BANGSA YANG BERMARTABAT

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, MODEL, DAN TEKNIK

2.1 Pengajaran Bahasa Indonesia dan Fungsinya

Pendidikan merupakan faktor dominan dalam mengembangkan karakter bangsa dan sebagai proses transformasi budaya satu generasi ke generasi yang lain serta menjadi manusia seutuhnya agar mampu menjalankan dan mengembangkan budaya. Salah satu fungsi dari sekolah mencakup fungsi sosial dimana harus mampu mensosialisasikan peserta didik, sehingga mereka nantinya bisa mengubah dirinya dan masyarakatnya menuju kehidupan yang lebih baik. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.

Dalam rangka mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu kesungguhan ekstra, kreatif, cerdas dan mau mengembangkan kemampuan mendidik dari guru bahasa dengan menjadikan suasa belajar yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra siswa didiknya, memberikan materi bahasa kepada peserta didiknya tentang sikap bangga dan setia dalam berbahasa. Guru tidak boleh menyerah ketika di era komunikasi modern seperti dewasa ini, menuntut cara berkomunikasi tulis dengan media yang dipakai, seperti sms, facebook, chatting, tweeter dan lain- lain. Berbagai upaya perlu dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dengan memerhatikan esensi dari “belajar” berbahasa atau bersastra Indonesia. Siswa belajar bahasa Indonesia itu meliputi keseluruhan kompetensi berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Guru yang memiliki kualitas yang tinggi dalam pembelajaran, dapat menerapkan berbagai teori dan metode atau teknik pembelajaran yang cocok sehingga dapat membawa perubahan pada peningkatan proses dan hasil belajar siswa didik. Pengembangan jatidiri siswa melalui pendidikan keberwacanaan, banyak manfaatnya, di antaranya akan membantu siswa didik mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi; memiliki nilai balik (rate of return) setelah siswa menyelesaikan studi; memiliki multi-fungsi dalam mengembangkan potensi diri. Keterampilan seorang guru yang handal sehingga, pembelajaran bahasa berlangsung dengan baik dan untuk mendapatkan pemahaman yang

7 komprehensif tentang strategi penerapan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang bermakna.

Pada pasal 19 ayat 3 PP 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup. Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan kegiatan:

1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

2. Mengajukan pertanyaa-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

4. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

Pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada prinsip pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermakna. Adapun kegiatan inti dilaksanakan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penutu, sebagai berikut penjelasanya; 1. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; b) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

c) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; d) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

e) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

2. Elaborasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru:

a) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

8 b) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

c) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

d) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

e) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar

f) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; g) memfasilitasi peserta didik untuk presentasi; kerja individual maupun

kelompok;

h) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival produk yang dihasilkan

i) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, b) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

c) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

d) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

 membantu menyelesaikan masalah;

 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;

 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

4. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;

9 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Penerapan sikap keprofesionalime guru dapat diketahui dari bagaimana seorang guru tersebut mampu menerapkan metode pembelajaran yang merupakan cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu yaitu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Seorang guru kadang-kadang merasa kaku dalam mempergunakan satu atau dua metode, dan menterjemahkan metode itu secara sempit dan menerapkan metode di kelas dengan metode yang pernah ia baca.

Metode pembelajaran merupakan cara untuk menyampaikan, menyajikan, memberi latihan, dan memberi contoh pelajaran kepada siswa. Dengan demikian metode dapat dikembangkan dari pengalaman, seseorang guru yang berpengalaman dia dapat menyuguhkan materi kepada siswa, dan siswa mudah menyerapkan materi yang disampaikan oleh seorang guru secara sempurna dengan memepergunakan metode yang dikembangkan dengan dasar pengalamannya, metode-metode dapat dipergunakan secara variatif, dalam arti kata tidak monoton dalam satu metode. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Jumlah siswa sangat menentukan efektif atau tidaknya proses pembelajaran di kelas. Di bawah ini digambarkan sinkronisasi antara metode dengan kemampuan yang akan dicapai berdasarkan indikator yang telah dirancang atau disepakati oleh guru atau guru bersama siswa. Untuk mendapatkan gambaran kepada guru, pelatih dan instruktur untuk memilih metode apa yang paling tepat dengan mempertimbangkan jumlah siswa, alat, fasilitas, biaya, dan waktu.

No. METODE KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI

BERDASARKAN INDIKATOR