• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Teoretik

Kerangka teori adalah rancangan konsep sistematis yang berkaitan membentuk pandangan tentang suatu masalah yang menjadi pegangan pokok peneliti untuk memprediksi jawaban atau permasalahan penelitian. Pada masa sekarang pembelajaran adalah metode yang dapat dilakukan oleh sekolah dikarenakan wabah COVID-19. Oleh karena itu pembelajaran tatap mukapun menjadi terhambat, sehingga harus dilakukan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring adalah metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru kepada siswa. Pembelajaran daring dilaksanakan dimanapun dan kapanpun melalui bantuan jaringan internet. Pembelajaran daring pun membuat guru tidak bisa memantau siswa secara langsung baik dari sikap, keterampilan maupun pengetahuan. Banyak siswa yang mulai resah dengan adanya pembelajaran daring, karena siswa dituntut untuk memahami materi yang diberikan oleh guru tanpa penjelasan langsung dari guru. Siswa juga banyak mengeluh ketika diberikan banyak tugas dan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Kondisi tersebut tentu memberikan dampak pada kecerdasan emosional siswa. Seperti contoh, selama pembelajaran daring,

26

pembelajaran terbantu oleh handphone sehingga sehari-hari siswa lebih banyak memegang handphone dengan alasan mengerjakan tugas yang diberi oleh guru, padahal belum tentu sepenuhnya mengerjakan tugas. Oleh karena itu saya membuat kerangka teoretik sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Teoretik D. Kerangka Berpikir

Dengan adanya Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang berisi mengenai Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di rumah, sehingga sekolah memanfaatkan teknologi berupa pembelajaran daring. Dalam pembelajaran daring dibutuhkan berbagai alat dan sistem pembelajaran daring diantaranya lapto, komputer, maupun handphone dalam menunjang pembelajaran daring.

Kerangka berpikir adalah pandangan atau model pola pikir yang menunjukkan permasalahan yang akan diteliti yang sekaligus

Kecerdasan Emosional

Definisi Situasi: Pembelajaran Daring sebagai metode

pembelajaran terbaru

Siswa resah dengan metode daring

Situasi yang terjadi: pembelajaran daring berdampak pada kecerdasan

emosiomal anak

27

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengaruh Pembelajaran Daring

Kecerdasan Emosional Siswa

Kemampuan Mengolah Emosi Diri

Meminimalisir hal-hal Penghambat Terkait

Mengembangkan Kecerdasan Emosial Kemampuan Membina

Hubungan

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti perlu menentukan lokasi yang dijadikan focus penelitiannya. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah di SDN Sambung yang berlokasi di Jl Sambung-Mlekang Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak. Peneliti memilih lokasi tersebut karena selain dekat dengan rumah peneliti, siswa di SDN tersebut yang mayoritas rumahnya dekat dengan peneliti sering mengeluh dan memilih untuk melakukan hal lain seperti bermain handphone, bermain games, dan lain sebagainya. Orang tua siswa pun banyak yang mengeluh dengan kondisi seperti itu. Oleh karena itu peneliti memilih lokasi di SDN Sambung.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini yaitu dilaksanakan pada bulan September hingga waktu yang belum ditentukan, dari tahap observasi hingga penyusunan skripsi selesai. Tahap observasi dimulai pada bulan November 2020, yaitu dimulai dengan perumusan permasalahan yang terjadi. Kemudian dilanjut dengan penyusunan proposal skripsi berasarkan dengan topic yang telah diajukan kepada dosen pembimbing dimulai bulan Oktober 2020. Setelah proposal skripsi yang nantinya telah disetujui oleh dosen pembimbing, maka akan dilanjutkan dengan penelitian yang rencana akan dilaksanakan bulan Juni. Setelah itu akan dilanjutkan dengan penyusunan skripsi.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang diadakan di suatu medan atau kancah dengan pendekatan

29

kualitatif. Menurut Saekan (2010) Istilah kualitatif dimasukkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui proses statistik atau bentuk hitungan lainnya. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu data yang terkumpul berupa kata-kata, gambar bukan angka-angka, jika terdapat angka hanya memperkuat data, bukan menjadi fokus utama analisis data. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan membiarkan pembaca mengetahui suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variable-variabel yang bisa dijelaskan berupa data pada program tertentu (Patton: 2009).

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui dampak pembelajaran daring terhadap kecerdasan emosional pada siswa. Adapun cara pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan.

C. Peranan Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Peneliti bertanggungjawab penuh atas penelitian yang dilakukan, mulai dari menciptakan ide, perencanaan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, hingga menyimpulkan hasil penelitian. Peneliti tidak hanya sebagai pengumpul data, tetapi juga berperan sebagai pendamping objek yang akan diteliti.

D. Data dan Sumber Data 1. Data

Data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Trianto, (2011:280) menjelaskan bahwa data kualitatif adalah data yang diperoleh secara lisan maupun tertulis. Peneliti memperoleh data secara lisan melalui wawancara dari narasumber.

Sedangkan data tertulis peneliti memperoleh dari pendapat atau teori para ahli, baik secara daring maupun luring.

30

Data primer dalam penelitian ini berupa data hasil observasi dan wawancara kepada siswa dan guru Kelas IV, yang memberikan keterangan tentang dampak pembelajaran daring terhadap kecerdasan emosional siswa SD di desa Sambung. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa buku referensi dan jurnal tentang dampak pembelajaran daring terhadap kecerdasan emosional siswa SD sebagai informasi pendukung.

2. Sumber Data

Pada penelitian ini, sumber datanya adalah siswa dan guru SD Kelas IV yang nantinya akan memberikan informasi secara langsung melalui wawancara. Menurut Sugiyono (2015:225) menjelaskan sumber data dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, missalnya melalui orang lain atau dokumen. Pada penelitian ini sumber primernya adalah lima siswa laki-laki dan lima siswa perempuan, serta guru IV SDN Sambung, sedangkan sumber data sekundernya adalah guru kelas dan orang tua siswa.

E. Pengumpulan Data

Hardani, dkk (2020:120) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatjan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi yaitu teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Pratiwi (2017) menyatakan menurut Sutrisno Hadi (1986) observasi adalah proses yang kompleks,

31

suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara matematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.

Maka, peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan.

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengamati suatu fenomena yang terjadi. Observasi yang dilakukan diharapkam dapat memperoleh data yang sesuai atau relevan dengan topic penelitian. Hal yang akan diamati adalah kecerdasan emosional siswa SD Kelas IV desa Sambung, Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Observasi yang dilakukan, penelitian berada di lokas dengan membawa lembar observasi yang sudah dibuat.

2. Wawancara

Nugrahani (2014:125) menjelaskan bahwa wawancara merupakan teknik penggalian data melalui percakapan yang dilaukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Pewawancara adalah orang yang memberikan pertanyaan, sedangkan orang yang diwawancarai berperan sebagai narasumber yang akan memberikan jawaban. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti.

Melalui wawancara ini peneliti menggali data, informasi, dan kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Pada wawancara ini peneliti akan melakukan wawancara terstruktur supaya memperoleh informasi yang valid. Narasumber yang akan diwawancarai yaitu tiga siswa laki-laki, tiga siswa perempuan, dan guru kelas.

3. Dokumentasi

32

Pratiwi (2017) menyatakan Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.” Dokumntasi juga berarti pengambilan gambar terhadap kegiatan-kegiatan penting di dalam penelitian. Semua kegiatan yang berpengaruh dalam proses penelitian di lapangan, mulai dari observasi, wawancara, dan lain sebagainya akan didokumentasikan dalam sebuah foto.

4. Pencatatan

Pencatatan data pada setiap kali melaukan penelitian adalah hal yang sangat penting. Pencatatan dilakukan secara sederhana yaitu dengan menuliskan pada buku catatan dan sejenisnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakannya supaya dapat mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan peneliti. Pada penelitian ini pencatatan dilakukan mulai dari saat berlangsungnya pengumpulan data baik pada saat kegiatan observasi maupun wawancara, dengan cara mencatat kata-kata kunci yang dimengerti oleh peneliti.

F. Keabsahan Data

Sugiyono (2016:366) menjelaskan bahwa data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kepercayaan dan kebenaran data menggunakan triangulasi data. Triangulasi data dalam pengujian kredibilitas sebagai pengecekan data dari berbagai sumber yang diperoleh.

Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan membandingkan data observasi dan data wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada lima siswa laki-laki, lima siswa perempuan, guru kelas IV, dan orang tua. Sedangkan untuk menguji validitas data yaitu dengan menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda seperti data yang

33

diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi tentang kecerdasan emosional siswa.

G. Analisis Data

Sugiyono (2014:336) menjelaskan bahwa analisis data kualitatif ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilik mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Sugiyono (2014:338) menjelaskan bahwa langkah-langkah peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan ketika data sudah terkumpul.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka selanjutnya yaitu mengolah data melalui penyajian data,, maka data terorganisasikan dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Peneliti berusaha mengorganisasikan an memaparkan data secara menyeluruh guna memperoleh gambaran secara lengkap dan utuh.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah dilakukan penyajian data, langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan, ini disarankan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam

34

penelitian. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan peneliti tentang “Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IV SDN Sambung Gajah Demak” ini diharapkan terdapat dampak yang positif karna memang daring adalah metode yang sedang digunakan.

35

DAFTAR PUSTAKA

Awang, I. S, Metah M, & Yohanes B. M. (2019). KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendiikan. 6(1), 42-43.

Bilfaqih, Y & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring. Yogyakarta: Deepublish.

Hadisi, L., & Muna, W. (2015). Pengelolaan Teknologi Informasi Dalam Menciptakan Model Inovasi Pembelajaran (E-Learning). Jurnal Al-Ta’dib.

8(1), 130.

Hardani H. A., dkk (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. CV Pustaka Ilmu Group: Yogyakarta. 120.

Idrus S. F. I. A., Damayanti P. S., & Ermayani. (2020). Pengembangan Kecerdasan Emosional Peserta Didik di Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia. 4(1), 125.

Ifham, A. & Helmi, A. F. (2002. Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. No.2, 97.

Kartika, A. R. (2018). ModelPembelajaran Daring. Journal of Early Chilhood Care & Education, 27.

Kuntarto, Eko. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring alam Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Journa Indonesian Language Education and Literture. 3(1).

Mustofa, M. I., Codzirin, M., & Sayekti, L (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.

154.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Pendidikan Bahasa. Solo:

Cakra Books. 125.

Pratiwi N. A. (2017). Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. 1(2). 212-213.

Rahmasari, L. (2012). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan. 3(1), 6-7.

Rustiana, E. R. (2013). Upaya Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Jasmani Harmoni. Silahuddin. (2015).

Penerapan E-Learning dalam Inovasi Pendidikan. Jurnal Ilmiah. 1(1), 53.

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 6(2), 220

36

Sadikin, Ali & Afreni Hamidah. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan. 6(2), 215.

Saekan, M. Metodologi Penelitian Kualitatif. Nora Media Enterprise, Kudus, 2010.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. 225.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

PT Alfabet. 366.

Suhery., Putra, T. J., & Jasmalinda. (2020). Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Zoom Meeting dan Google Classroom Pada Guru di SDN 17 Mata Air Padang Selatan. 1(3), 130.

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara. 280.

Wibowo, C. T., (2015). Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) pada Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis &

Manajemen. 15(1), 4-5.

Yantiek, E. (2014). Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Prososial Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia. 3(1), 25.

Yustanti, I., & Novita, D. (2019). Pemanfaatan E-Learning Bagi Para Pendidik di Era Digital 4.0. 340.

37

LAMPIRAN

38 Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

kegiatan

Tahun 2020 Tahun 2021

Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Persiapan

Pengajuan Judul Proposal Observasi Menyusun Proposal

39 Lampiran 2 Kisi-Kisi Pedoman Observasi

KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI Aspek yang diamati Indikator yang diamati

Kesadaran diri

Mengenali emosi diri sendiri beserta efeknya Mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri

Percaya dengan kemampuan diri dan keyakinan tentang harga diri

Pengaturan diri

Kemampuan untuk mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak

Luwes terhadap perubahan (mudah beradaptasi) dan bertanggungjawab atas kinerja pribadi

Mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru

Motivasi diri Dorongan untuk berprestasi /tidak cepat puas Kekuatan untuk berfikir positif dan optimis Empati Mampu menerima sudut pandang dari orang lain

Peka terhadap perasaan orang lain

40 Keterampilan sosial

Dapat memberikan pesan dengan jelas dan meyakinkan orang lain

Dapat membangkitkan inspirasi kelompok dan orang lain Dapat memulai dan mengelola perubahan

Mampu melakukan negosiasi dan pemecahan silang pendapat

41 Lampiran 3 Instrumen Observasi

INSTRUMEN OBSERVASI A. PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

CARA PENGISIAN

1. Berilah symbol checklist () pada kolom yang tersedia sesuai dengan kejadian di lapangan.

2. Tuliskan keterangan yang dirasa perlu pada kolom yang tersedia No. Aspek yang

diamati

Indikator yang diamati

Ya Tidak Ket

1 Kesadaran diri

Mengenali emosi diri sendiri beserta efeknya

Mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri

Percaya dengan kemampuan diri dan keyakinan tentang harga diri

2 Pengaturan diri Kemampuan untuk mengelola

emosi-42

emosi dan desakan-desakan hati yang merusak

Luwes terhadap perubahan (mudah beradaptasi) dan bertanggungjawab atas kinerja pribadi

Mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru

3 Motivasi diri

Dorongan untuk berprestasi /tidak cepat puas

Kekuatan untuk berfikir positif dan optimis

4 Empati

Mampu menerima sudut pandang dari orang lain

Peka terhadap perasaan orang lain

5 Keterampilan sosial

Dapat memberikan pesan dengan jelas dan meyakinkan orang lain

Dapat membangkitkan inspirasi

43 kelompok dan orang lain

Dapat memulai dan mengelola perubahan

Mampu melakukan negosiasi dan pemecahan silang pendapat

44 Lampiran 4 Instrumen Wawancara Orang Tua

INSTRUMEN WAWANCARA ORANG TUA A. Identitas Responden

Narasumber :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

B. Jawablah perntanyaan ini sesuai dengan keadaan sebenarnya!

No Indikator Pertanyaan Hasil Wawancara 1 mengawasi anak dalam belajar?

2 Bagaimana respon anak

ketika Bapak/Ibu masih semangat dalam belajar?

prestasi siswa selama

45 melihat anak bermain handphone bukan untuk mengerjakan tugas?

11 Bagaimana respon anak

ketika handphone tersebut diminta?

46 Lampiran 5 Instrumen Wawancara Guru Kelas

INSTRUMEN WAWANCARA GURU KELAS A. Identitas Responden

Narasumber :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

B. Jawablah Pertanyaan ini sesuai dengan keadaan sebenarnya!

NO Indicator Pertanyaan Hasil Wawancara 1

Apakah Bapak/Ibu ikut serta mengawasi

47 5

Memberikan bimbingan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

menyampaikan materi kepada para siswa?

6 Apakah siswa dapat

menerima materi dengan baik?

7 Bagaimana cara

Bapak/Ibu memberi penjelasan terkait siswa yang mudah mengeluh

dengan metode

pembelajaran daring?

8

Kondisi mental siswa

Bagaimana kondisi mental siswa?

9 Menurut Bapak/Ibu,

apakah ada perubahan dengan siswa yang

awalnya mudah

menangkap materi?

10 Apakah sikap siswa

juga menjadi berubah?

48 Lampiran 6 Instrumen Wawancara Siswa

INSTRUMEN WAWANCARA SISWA A. Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Alamat :

B. Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan keadaan sebenarnya!

No Indikator Pertanyaan Hasil Wawancara 1

2 Bagaimana pemahaman

kalian dalam menangkap materi yang diberikan guru?

kalian terkait pemberian tugas yang banyak?

49 7

empati

Apakah tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik?

8 Apakah kalian

melakukan belajar kelompok?

9 Ketika belajar

kelompok, apakah saling membantu satu sama lain?

50 Lampiran 7 Lembar Pencatatan

LEMBAR PENCATATAN

No Kegiatan Penelitian Keterangan

Kesimpulan

Dokumen terkait