• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kajian Teoritis

4. Pembelajaran IPA

a. Pengertian belajar

A. Tafsir dkk mengemukakan bahwa belajar adalah“ suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya”.22

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Sejalan dengan pendapat di atas, A. Tafsir mengutip beberapa pendapat 1) Arif S. Sadiman mengatakan “ Belajar adalah suatu

proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

seumur hidup, sejak masih bayi sampai keliang lahat nanti” 23

2) Oemar

Hamalik berpendapat bahwa “Belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat interaksi dengan lingkungan”.24

Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

“belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi dari adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya”.25

Jadi perubahan tingkah laku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Gegne dalam Najib Sulhan mengemukakan bahwa “belajar adalah

sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya, yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja)”.26

M. Dalyono mendefinisikan belajar sebagai “Suatu usaha atau

kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan sebagainya”. 27

Perubahan tingkah laku atau pengalaman itu berkat adanya pengalaman dan latihan.

22

Tafsir, A, Pengembangan Wawasan Profesi Guru. (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2009), h. 15 23 Ibid., h. 26 24 Ibid., h. 26 25

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: CV Wacana Prima 2009), h. 142

26

Najib Sulhan, Pembangunan Karakter pada Anak. (Surabaya: SIC 2010) h. 5

27

Syaiful Bahri Djamarah dkk., mengatakan “belajar adalah “Proses

perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau

pribadi”. 28

Bertolak dari beberapa definisi di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Itu artinya bahwa dalam belajar terdapat tingkah laku yang mengalami perubahan sebagai akibat dari interaksi dan pengalaman serta latihan, dan karena itu, perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan oleh latihan dan pengalaman tidak digolongkan sebagai belajar. Belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Dari kata “ajar” ini lahirlah kata kerja “belajar” yang berarti berlatih atau berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu dan kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar”

yang mendapat awalan pe -dan akhiran an yang merupakan konflik nominal yang mempunyai arti proses.

Najib Sulhan mengatakan pembelajaran adalah “suatu sistem atau

proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif

dan efisien”. 29

Berdasarkan pengertian pembelajaran yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

28

Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar . (Jakarta: Renika Cipta, 2006 Cet Ke-6) h. 10

29

suatu proses atau usaha yang telah dirancang dan didesain secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien, yaitu dapat terbentuk suatu karakter yang baik dan positif dalam diri siswa itu sendiri dan dalam kondisi tertentu, selain itu siswa mendapatkan ilmu pengalaman dan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan.

Pembelajaran adalah suatu kata yang memiliki arti sama dengan kata mengajar. Kata mengajar memiliki arti yang kompleks dan beraneka macam sesuai dengan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. Para ahli mengemukakan berbagai pengertian tentang mengajar bahwa, Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa, namun banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberikan kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Sasaran akhir dari proses pengajaran adalah siswa belajar.

c. Pengertian IPA

Pembelajaran IPA bagi sebagian guru cenderung diajarkan secara konseptual saja, bersifat hafalan dan kurang mementingkan proses pemahaman dan pembinaan konsep. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali seperti di sekolah, di halaman, di perpustakaan, di pedesaan dan sebagainya.

Sarifuddin dan Winataputra mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi 5 kategori yaitu manusia, buku/perpustakaan, media masa, alam lingkungan dan media pendidikan. Namun guru biasanya kurang tertarik menggunakan media sebagai sumber belajar seperti halnya mengajak siswa keluar lingkungan sekolah karena berbagai faktor diantaranya waktu yang terbatas, bobot materi terlalu banyak serta

keterbatasan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran padahal sumber belajar cukup kaya di lingkungan siswa tinggal.

Melalui kurikulum berbasis kompetensi diharapkan pola pembelajaran yang disampaikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dan melatih siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya secara ilmiah. Pada gilirannya siswa aktif dalam belajar karena pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari dengan bantuan media sebagai sumber belajar siswa.

Dokumen terkait