• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa saling bergantung satu sama lain dan mereka mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Sebelum siswa menyelesaikan tugasnya, terlebih dahulu mereka mendapatkan informasi dari guru mengenai pentingnya berkomunikasi dengan siswa lain.

Guru IPS kelas V SD Negeri Wirosaban akan selalu membimbing proses berjalannya diskusi pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan guru dapat melakukan penilaian apabila semua tugas yang diberikan dapat dilakukan oleh siswa secara maksimal.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Asma (2006: 71) model pembelajaran Jigsaw dikembangkan oleh Aronson dan rekan-rekannya (1978). Model aslinya secara singkat dijelaskan pada bagian ini memprasyaratkan pengembangan yang luas terhadap materi-materi yang khusus. Slavin (2005: 237) menyatakan bahwa model Jigsaw dapat digunakan pada bahan yang berbentuk narasi tertulis. Model Jigsaw dapat cocok digunakan pada pelajaran yang mengkaji ilmu sosial, sastra, beberapa ilmu pengetahuan alam, dan berbagai bidang terkait yang mempunyai tujuan untuk perolehan konsep bukan keterampilan. Isjoni (2010: 77) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Sobari, 2006: 31 (dalam Rusman, 2014:

43

219) bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mempunyai pengaruh positif yang salah satunya adalah dapat meningkatkan hasil belajar hasilnya menunjukkan bahwa model tersebut mempunyai pengaruh positif yang salah satunya adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan model ini, siswa belajar secara berkelompok dalam tim-tim yang heterogen. Setiap siswa mendapat tugas masing-masing untuk membaca bab-bab pada materi yang akan dipelajari. Topik yang dibaca oleh setiap anggota kelompok berbeda-beda. Bila telah selesai membaca bagian dari tugasnya, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok pakar” untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para pakar kemudian kembali pada tim masing-masing dan secara bergantian mengajari teman satu tim mengenai topik mereka. Terakhir adalah para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis akan menjadi skor tim.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut Slavin (2005: 238) adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan bahan

1) Pilih satu atau dua bab yang masing-masing mencakup materi untuk dua atau tiga hari. Jika para siswa akan membacanya di dalam kelas, maka materi yang dipilih harus membutuhkan waktu tidak lebih dari setengah jam untuk membacanya. Jika bacaan itu ditugaskan untuk dibaca di rumah, maka bahan yang dipilih tersebut bisa lebih panjang.

44

2) Buat sebuah lembar ahli untuk tiap unitnya. Lembar ini akan mengarahkan siswa di mana mereka harus konsentrasi saat membaca, dan dengan kelompok ahli yang akan bekerja. Lembar ahli ini mengidentifikasi masalah menjadi empat topik yang menjadi inti pembelajaran. Topik-topik tersebut harus mencakup tema-tema yang ada di seluruh bab. Topik ahli bisa ditempatkan pada lembar yang sama dan masing-masing siswa dibuatkan satu kopian atau bisa ditempatkan pada papan tulis atau kertas poster.

3) Buatlah kuis, berupa esai atau bentuk penilaian yang lainnya untuk tiap unit. Kuis tersebut harus berisi paling sedikit delapan soal, dua untuk tiap topik, atau beberapa soal yang jumlahnya kelipatan empat, supaya ada jumlah soal yang seimbang dengan tiap topik. Guru bisa menambahkan soal umum yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, karena mereka mempunyai waktu untuk mendiskusikan topik secara mendalam. Soal yang mudah tidak akan menantang mereka yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Soal harus jelas dan tidak boleh mengambang. Selain soal, guru bisa menggunakan cara lain seperti laporan tertulis, laporan lisan, atau proyek yang lainnya. 4) Gunakan skema diskusi (sebagai opsi). Skema ini membantu mengarahkan diskusi dalam kelompok-kelompok ahli untuk tiap topiknya. Skema akan memperlihatkan daftar poin-poin yang harus dipertimbangkan para siswa saat diskusi.

45 b. Pengelolaan kelompok

1) Membagi siswa ke dalam tim

Siswa dibagi ke dalam tim heterogen yang beranggotakan empat sampai lima anggota.

2) Membagi siswa ke dalam kelompok ahli

Pembagian ini bisa dilakukan dengan membagi peran secara acak dalam tiap tim. Atau bisa dengan memutuskan siswa mana yang akan masuk ke dalam tim ahli yang mana, untuk memastikan bahwa dalam tiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah.

3) Penentuan skor awal pertama

Berikan skor awal siswa. Gunakan lembar skor kuis untuk mencatat skor-skor tersebut.

Sedangkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut Suprijono (2016: 108) adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru.

Guru bisa menuliskan topik di papan tulis, white board, slide show, dan sebagainya. Guru mencoba mengaktifkan siswa dengan kegiatan tanya jawab mengenai topik.

2. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil.

Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang akan dipelajari.

46

3. Guru membagikan materi kepada setiap kelompok.

Setiap orang dalam kelompok bertanggung jawab mempelajari satu topik.

4. Membentuk kelompok ahli.

Kelompok ahli adalah kumpulan dari anggota kelompok asal. 5. Berikan waktu untuk berdiskusi pada kelompok ahli.

Melalui diskusi ini diharapkan mereka dapat memahami topik. 6. Kembali ke kelompok asal.

Setelah selesai berdiskusi di kelompok ahli, para anggota kelompok akan kembali ke kelompok asal. Mereka akan berdiskusi dari hasil yang mereka diskusikan di kelompok ahli.

7. Guru menutup pelajaran.

Sebelum menutup pelajaran, guru akan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.

Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dikemukakan oleh Slavin. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sangat jelas karena dibagi ke dalam beberapa tahap mulai dari persiapan sampai pada penerapan dalam pembelajaran IPS yang dijelaskan lebih rinci pada sub bab selanjutnya.

Dalam tiga tahapan tersebut, dijelaskan secara rinci dan sistematis sehingga memudahkan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Selain itu,

langkah-47

langkah tersebut akan mengarahkan guru dalam mengelola waktu pembelajaran. Sehingga dalam penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas V diharapkan akan berjalan sesuai dengan rencana karena melihat dari tahapan yang telah dikemukakan secara rinci.

D. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam

Dokumen terkait