• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Definisi Operasional

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.18 Sedangkan menurut Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 19

16 Oemar Hamalik,Psikologi Pendidikan,... , h. 84

17Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan ( Bandung: Remaja Rosa Karya ) h. 90

18 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran..., hal. 8

19 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 57

Teori mengenai pembelajaran menurut Jeanne Ellis Ormrod adalah pembelajaran sebagai perubahan jangka panjang dalam representasi atau asosiasi mental sebagai hasil dari pengalaman.20 Sedangkan menurut Fontana pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.21

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar yang terjadi dengan menekankan interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa sehingga terjadi perubahan baik itu dari sikap dan pola pikir siswa.

Menurut Suherman dalam pembelajaran matematika para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi).22 Tujuan umum pembelajaran matematika adalah memberikan penekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.23

Jadi, pembelajaran matematika adalah suatu pembelajaran yang harus dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran

20 Jeanne Ellis Ormrod.Psikologi Pendidikan.(Jakarta: Erlangga, 2008) h. 269

21 Erman Suherman ,Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Bandung: JICA 2001), h. 8

22 Erman Suherman ,..., hal. 57

23 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran..., hal. 58

yang menyenangkan bagi siswa, sehingga materi yang disampaikan oleh guru bisa diterima baik oleh siswa.

Berdasarkan defenisi belajar dan pembelajaran matematika, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi antara siswa dengan guru, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya dalam mempelajari ilmu yang bersifat abstrak namun konsep-konsepnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan membantu dalam mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.

B. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan adalah suatu kesanggupan untuk melakukan sesuatu.24 Kemampuan merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek lapangan. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan juga merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan maupun praktek. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan maupun praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakan.

24Erman Suherman dkk,...hal.59.

Memecahkan suatu masalah merupakan suatu aktifitas dasar bagi manusia. Kenyataan menunjukkan sebagian besar kehidupan kita adalah berhadapan dengan masalah-masalah, kita perlu mencari penyelesaiannya. Masalah timbul karena adanya suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan, antara apa yang dimiliki dengan apa yang dibutuhkan, antara apa yang telah diketahui yang berhubungan dengan masalah tertentu dengan apa yang ingin diketahui.

Kesengajaan itu perlu segera di atasi. Proses mengenai bagaimana mengatasi kesenjangan ini disebut sebagai proses pemecahan masalah.

Menurut Kesumawati kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, mampu membuat dan menyusun model matematika, dapat memilih dan mengembangkan strategi pemecahan , mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh.25

Oleh karena itu pembelajaran dengan pemecahan masalah harus dirancang agar dapat merangsang siswa untuk berpikir dan mendorong siswa menggunakan kemampuannya.

Menurut Anderson kemampuan pemecahan masalah merupakan keterampilan hidup yang penting yang melibatkan berbagai proses termasuk menganalisis, menafsirkan, penalaran, memprediksi,

25Siti Mawaddah, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran generative di smp. EDU-MAT jurnal matematika, volume 3, nomor 2, oktober 2015. hal. 167

mengevaluasi, dan merefleksikan.26 Wahyuningtyas mengemukakan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.27 Kemampuan pemecahan masalah matematika meliputi kemampuan memahami masalah matematika, membuat rencana penyelesaian, menyelesaikan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil penyelesaian yang didapat. Senthamarai mendefinisikan kemampuan pemecahan masalah sebagai kemampuan dalam memahami tujuan dari masalah dan aturan yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah.28

Setiap masalah mempunyai pemecahannya. Dimana pemecahan dari suatu masalah tersebut dinamakan dengan pemecahan masalah. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan masalah.29

Untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah, seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan

26 Anderson, J. 2009. Mathematics Curriculum Development and the Role of Problem Solving. Prosiding Australian Curriculum Studies Association (ACSA) National Biennial Conference. Online.

27 Wahyuningtyas, W. & S.M. Amin. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Materi Turunan Fungsi Melalui Diskusi Kelompok. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(1): 1-8.

28 Senthamarai,..., h.797-799.

29 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, ( Bandung : JICA, 2003 ), h. 92

berbagai masalah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberi banyak latihan pemecahan masalah memiliki nilai lebih tinggi dalam tes pemecahan masalah dibandingkan anak yang latihannya lebih sedikit.30

Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai.31 Seiring dengan pendapat Cooney pemecahan masalah “...the action ny which a teacher encourages students to accept a challenging question dan quides them in their resolution”.32 Hal ini menujukkan bahwa pemecahan masalah adalah suatu tindakan yang dilakukan guru agar para siswanya termotivasi untuk menerima tantangan yang ada pada pertanyaan dan mengarahkan siswa dalam proses pemecahannya.

Pemecahan masalah sangat penting dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Suherman, dkk yang menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.33

30 Erman Suherman, …, h. 93

31 Eerman Suherman,..., h.84

32 Fadjar Shadiq, Kemahiran Matematika, (Yogyakarta, 2009), h.4

33 Erman Suherman,..., hal. 89

Pandangan bahwa kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, mengandung pengertian bahwa matematika dapat membantu dalam memecahkan persoalan baik dalam pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya kemampuan pemecahan masalah ini menjadi tujuan umum pembelajaran matematika.

Pada dasarnya kemampuan pemecahan masalah dalam matematika adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan memperhatikan proses menemukan jawaban berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah.

Polya mengemukakan bahwa untuk memecahkan suatu masalah ada 4 langkah yang dapat dilakukan, yakni

a. Memahami masalah

b. Merencanakan pemecahannya

c. Menyelesaikan masalah sesuai rencana

d. Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaiannya.34

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal tidak rutin dalam pembelajaran matematika yang memerlukan pemikiran yang lebih mendalam dan bergantung pada kemampuan memanipulasi ide-ide yang abstrak, menggunakan aspek-aspek dan perubahan-perubahan dari belajar terdahulu, melihat

34 Erman Suherman,..., hal. 91

perbedaan-perbedaan yang kecil, dan memproyeksikan diri sendiri kemasa yang akan datang.

Dokumen terkait