• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pembelajaran Matematika

a. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan peserta didik atau siswa. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, di satu pihak guru melakukan kegiatan atau perbuatan – perbuatan untuk membawa siswa ke arah tujuan dimana siswa melakukan serangkaian kegiatan atau perbuatan yang disediakan oleh guru yaitu kegiatan yang terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Menurut Syaiful Sagala (2003 : 61) pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Sedangkan Uzer Usman (2006 : 4) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang

harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima

commit to user

pembelajaran (sasaran didik) sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar (Nana Sudjana, 2000: 28).

Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi, agar dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki srategi itu ialah harus menguasai teknik – teknik penyajian atau biasanya disebut strategi mengajar.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran terdiri dari dua komponen yaitu belajar dan mengajar yang mana keduanya tidak dapat dipisahkan.

1) Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri individu. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, penalaran, sikap, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun aspek-aspek yang lain.

Menurut Bruner dalam Suherman (2003:43) belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal yang baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya. Sedangkan Gagne dalam Slameto (2003:13) memberikan dua definisi yaitu:

a) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

commit to user

b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2003:27-28) antara lain:

a) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

· Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi

aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

· Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan

motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

· Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak

dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif.

· Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b) Sesuai hakikat belajar

· Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannya.

· Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery.

· Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara

pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.

commit to user

c) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

· Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

· Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu

sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. d) Syarat keberhasilan belajar

· Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa

dapat belajar dengan tenang.

· Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali

agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan sebagai:

a) Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, antara lain:

(1) Faktor jasmaniah, seperti kesehatan dan cacat tubuh. (2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, penalaran, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

(3) Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani, maupun kelelahan rohani.

b) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak atau individu, antara lain :

commit to user

(1) Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan lain-lain.

(2) Faktor sekolah, seperti metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar.

(3) Faktor masyarakat, seperti teman bergaul, mass media, bentuk kehidupan masyarakat dan kegiatan siswa dalam masyarakat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dilakukan secara aktif oleh setiap individu yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan aspek sikap sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.

2) Pengertian Mengajar

Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi keduanya terdapat hubungan yang erat. Antara keduanya terdapat interaksi satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Dengan adanya mengajar maka proses belajar dapat berlangsung dengan maksimal.

Lilis Setiawati dan Moh. Uzer Usman (1993: 6) berpendapat bahwa mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat pula dikatakan

commit to user

bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengkoordinasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Nana Sudjana (2000: 29) mengajar adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.

b. Matematika

Pengertian matematika beraneka ragam. Di bawah ini ada beberapa definisi matematika sebagai berikut:

1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan

terorganisir secara sistematis.

2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan.

4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta yang

kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.

5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logika.

6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang kotak. Menurut Kline dalam Mulyono (2003: 203) ” Matematika adalah bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara

commit to user

bernalar deduktif, tetapi yang juga tidak melupakan cara bernalar induktif ”.

Menurut Ruseffendi (1991 : 263), ”Matematika adalah ilmu tentang struktur yang teroganisasikan, yaitu terdiri dari unsur – unsur yang tidak terdefinisikan, unsur – unsur yang didefinisikan, aksioma – aksioma dan dalil – dalil, dimana setelah dalil – dalil itu dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum. Oleh karena itu, matematika sering disebut ilmu deduktif”. Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungan-hubungan mengenai simbol-simbol. Simbol-simbol itu penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi ditetapkan.

Menurut pengertian pembelajaran dan matematika di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar dalam kelas yang mempelajari tentang cabang ilmu pengetahuan eksak yang terorganisir secara sistematis tentang bilangan dan operasinya, fakta – fakta yang kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, dan stuktur-struktur logika sebagai solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen terkait