• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan

Menurut (Hartanto, 2013 : 165) pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.

3. Indahnya Kebersamaan

Sungguh indah negara Indonesia tercinta ini, memiliki keragaman budaya, dilengkapi dengan berbagai perbedaan. Kita semestinya bangga dengan kekayaan yang negara kita miliki. Termasuk keragaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Namun, meskipun berbeda, masyarakat Indonesia tetap memiliki toleransi untuk saling menghargai keyakinan masing-masing individu. Walaupun di negara kita ini terdapat beberapa agama, bahasa, suku

budaya dll tetapi sesuai semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”,

bahwa kita tetap satu walaupun terdapat perbedaan. Itulah indahnya kebersamaan negara Indonesia kita ini, perbedaan bukan berarti titik awal adanya perpecahan justru perbedaan itu indah.

9 4. Media Powerpoint

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Powerpoint adalah program aplikasi dalam paket microsoft office yang pada umumnya digunakan untuk presentasi. Program aplikasi ini merupakan program untuk membuat presentasi yang ada dapat digunakan untuk membuat program pembelajaran, sehingga program yang dihasilkan pun akan cukup menarik dengan kombinasi warna dan animasi yang digunakan. Kebanyakan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal menggunakan aplikasi Powerpoint ini sebagai media presentasi yang efektif.

G. Metode Penelitian

1. Rencana Penelitian

Rancangan penelitian yang peneliti ambil adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik (Rasimin, 2017 : 171).

10

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Dadapayam 01. Alasan mengambil subjek siswa kelas IV dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi sehingga berdampak kurangnya hasil belajar siswa di kelas IV.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Dadapayam 01, sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat dasar, MI Dadapayam 01 berlokasi di desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

4. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan penelitian: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan secara berkesinambungan. Setiap rangkaian dan tahapan dalam proses penelitian ini disebut dengan siklus. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan. Penelitian ini dapat berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan hasil yang diharapkan peneliti. Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi kegiatan: 1) Menyiapkan materi Indahnya Kebersamaan

11

2) Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi Indahnya Kebersamaan menggunakan media pembelajaran Powerpoint.

3) Menyiapkan lembar kerja/ soal siswa tentang materi Indahnya Kebersamaan menggunakan media pembelajaran PowerPoint untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Setelah membuat perencanaan, maka secara proses tahap berikutnya yaitu tindakan (Action). Pada tahap ini, tindakan harus berjalan sesuai dengan prencanaan yang telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

c. Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan semua peristiwa selama pelaksanaan berlangsung baik pengamatan terhadap guru maupun terhadap siswa. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, merupakan kegiatan untuk menganalisis hasil belajar siswa sejauh mana tingkat perubahan sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran menggunakan media pembelajaran Powerpoint. Mengobservasi kelemahan dan

12

kekurangan kegiatan pada siklus I, kemudian menyusun rencana perbaikan pada siklus II.

Keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus PTK Model Suharsimin Arikunto (Dimyati, 2013: 122)

5. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi Pengamatan ?

13

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang pembelajaran penelitian tindakan kelas MI di Dadapayam 01. b. Tes Formal

Tes ini digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumen diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto, nilai, soal dan materi. 6. Instrumen Penelitian

a. Pedoman atau lembar pengamatan

Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran tematik Indahnya Kebersamaan di kelas IV. Hasil observsi ini berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusiasi peserta didik dan hasil belajar siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Powerpoint.

b. Soal evaluasi

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis, guna untuk

14

mendapatkan data yang berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah mengikuti proses pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ini diperlukan untuk menyimpan bukti kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dokumentasi ini berisi dokumen-dokumen kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari penelitian berupa foto-foto/ gambar, materi, soal dan nilai. 7. Analisis Data

Analisis data menurut (Arikunto, 2014 : 278), yaitu: mengumpulkan data dan diolah serta dianalisis dengan meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dengan setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian. Adapun penelitian untuk ranah kognitif 1. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P x 100% Keterangan:

P : Nilai dalam persen

2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa: X :

15 Keterangan:

X : nilai rata-rata

∑x : jumlah semua nilai siswa

∑N : jumlah siswa

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan Landasan Teori. Pada bab ini penulisan mengemukakan landasan teori dan tiap-tiap variabel penelitian dan penelitian yang relevan.

Bab III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran umum di MI Dadapayam 01 dan pelaksanaan penelitian.

Bab IV Analisis Hasil Penelitian. Bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.

Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran serta penutup. Bagian akhir dalam skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan proses seseorang memperoleh kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari lahir sampai hayat seseorang. Rasulullah SAW menyatakan dalam salah satu hadist bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat.

Belajar adalah suatu perubahan didalam diri kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Thobroni, 2017: 18).

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan (Susanto, 2013:12). Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.

Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar,

17 2) Respon si pelajar, dan

3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilusi, perilaku respons si pelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, pelaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan (Thobroni, 2017:20).

Menurut Gagne, hasil belajar berupa (Thobroni, 2017:20): 1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.

3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

18

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif mencakup; knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluating (menilai). Domain afektif mencakup; receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotorik mencakup; initiatory, pre-routine, rountinized dan ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, intelektual.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan kemampuan dan perilaku yang dimiliki peserta didik setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan lingkungannya.

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut Burhanuddin & Wahyuni mengungkapkan bahwa ciri-ciri belajar meliputi:

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar dapat diamati dari tingkah laku, yang artinya dapat dilihat dengan adanya perubahan tingkah laku, dan tidak tahu menjadi tahu, dan tidak terampil menjadi terampil.

19

2) Perubahan perilaku relatif permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

4) Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

c. Faktor-faktor yang Mampengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi.

Menurut (Susanto, 2013:12) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah:

1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu keluarga,

20

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, bertengkar suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, sera kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Respons dunia pendidikan terhadap perkembangan zaman ialah dengan melakukan pergantian kurikulum. Ini yang menjadi salah satu faktor mengapa secara berkala, kurikulum pendidikan diperbarui untuk dikembangankan dengan menonjolkan aspek yang dipandang lebih baik dan meminimalisasi kekurangan dan kelemahan dari kurikulum sebelumnya. Pada saat ini pendidikan di Indonesia mengalami perubahan kurikulum yang awalnya memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekarang menjadi kurikulum 2013 (Tematik).

Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah adanya

21

peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.

Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa (Hartono, 2013:165).

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan (Majid, 2014: 86).

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.

Tema menjadi pokok pembicaraan atau gagasan yang mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Pembelajaran tematik lebih menekan pada keterlibatan siswa secara aktif. Siswa tidak hanya dijadikan objek, tetapi dituntut aktif untuk terlibat langsung di lapangan. Keterlibatan aktif akan membuat siswa memperoleh pengalaman yang luas. Pengalaman inilah yang akan membawa siswa mampu menghubungkan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya.

22

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik (Majid, 2014: 80).

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut (Majid, 2014: 89):

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktifitas belajar.

23

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa diharapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

4) Bersifat fleksibel

Pembelajarn tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting, yaitu:

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik.

24

2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik.

3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4) Dan dengan pembelajaran tematik dapat mengembangkan ketrampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

5) Menumbuhkan ketrampilan sosial melalui kerja sama 6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap

terhadap gagasan orang lain.

7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.

d. Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran tematik adalah:

1) Aspek Guru

Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, ketrampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut

25

untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

2) Aspek peserta didik

Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Pembelajaran ini menekankan pada kemampuan analisis (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali).

3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran

Pembelajaran ini memerlukan bahan ajar atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Jika tidak dipenuhi sarana tersebut, penerapan pembelajaran ini juga akan terhambat.

4) Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik. Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik. 5) Aspek penilaian

26

Pembelajaran tematik memerlukan penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.

e. Implikasi Pembelajaran Tematik

Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua pihak.

1) Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru mengampu kelas untuk melakukan perencanaan pembelajaran. Pembelajaran tematik menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menyiapkan materi pembelajaran, memilih kompetensi dari berbagai pelajaran, serta mengemas dan menyuguhkan mata pelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan membuat siswa gembira. 2) Implikasi bagi siswa

Siswa harus mengikuti proses pembelajaran yang bisa memungkinkan bekerja secara individu, kelompok atau bahkan cara-cara klasik. Semua itu tergantung pada sejauh mana kemampuan guru untuk mencari pilihan yang terbaik bagi siswa dalam mencari metode pembelajaran. Yang

27

terpenting siswa bisa mengikuti pembelajaran secara variatif.

3) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan prasarana yang lebih kompleks. Pembelajaran tematik memerlukan desain khusus maupun sumber belajar yang ada di lingkungan yang siap dimanfaatkan secara praktis. Pembelajaran ini memerlukan media pembelajaran yang bervariasi untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4) Implikasi terhadap pengaturan ruangan

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang ini meliputi; penyesuaian pengaturan ruangan dengan tema yang akan disajikan, pengaturan bangku peserta didik yang sesuai dengan tema, kegiatan bisa dilakukan bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

5) Implikasi terhadap pemilihan metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan pembelajaran dengan berbagai

28

metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, bersifat inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.

f. Indahnya Kebersamaan

Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan agama yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk tetap menjunjung persatuan dan kesatuan. Sikap saling menghargai dan berkerja sama antar pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk menjaga keutuhan NKRI.

Keberagaman ternyata juga memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berbagi, bisa saling asah, asih, asuh dan melepaskan sekat-sekat perbedaan tanpa ada pihak yang merasa rugi dan dirugikan, baik dalam hal sikap, pemikiran maupun harga diri seseorang. Betapa indahnya hidup dalam kebersamaan dan keberagaman, yang semua itu sangat bergantung pada cara pandang, cara memaknai dan cara menyikapi persoalan bagi setiap orang atau siapa saja yang terlibat didalamnya.

Tema Indahnya Kebersamaan ini merupakan salah satu tema pada mata pelajaran Tematik di kelas IV semester 1. Pembahasan pada setiap materi siswa akan dipandu menggunakan

29

media pembelajaran Powerpoint dan buku panduan di MI

Dadapayam 01 yaitu “Buku Tematik Indahnya Kebersamaan kelas

IV (buku tematik terpadu kurikulum 2013, edisi revisi 2017). Pada materi pertama membahas subtema 2 yaitu kebersamaan dalam keberagaman pada pembelajaran 1. Untuk materi yang ke 2 yaitu membahas pada pembelajaran ke 6.

31

g. Pemetaan Indikator Pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan

Pemetaan Indikator Pembelajaran 1 subtema 2

Bahasa Indonesia Kometensi Dasar

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan, atau visual

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan Indikator

Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan atau visual

Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Pembelajaran 6

IPA Kompetensi Dasar

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan 4.4 menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, soaial,

dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

Indikator

Menjelaskan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.

Menceritakan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.

IPS Kompetensi Dasar

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama diprovinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; sera hubungannya dengan karakteristik ruang

Indikator

Menjelaskan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis

Mekomunikasikan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis

Bahasa Indonesia Kometensi Dasar

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan, atau visual

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Indikator

Menjelaskan gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan teks

Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Pembelajaran 1

IPA Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan

Dokumen terkait