• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018 2019 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018 2019 SKRIPSI"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA

KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA

SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01

KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2018/ 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

SITI USWATUN KHASANAH

NIM : 115-14-133

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2018/ 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Siti Uswatun Khasanah

NIM : 115-14-133

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)

v

Lampiran : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka naskah

skripsi mahasiswa:

Nama : Siti Uswatun Khasanah

NIM : 115-14-133

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA

KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(6)

vi

Salatiga, 13 September 2018

Pembimbing

Rasimin, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19750713 200901 1011

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2018/ 2019 Disusun oleh: Siti Uswatun Khasanah

NIM : 115-14-133

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal Juni 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(7)

vii

MOTTO

سانلل مهعفنأ سانلا ريخ

“Sebaik

-baik manusia adalah yang paling

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Achmad Tobi’i dan Siyaminah yang senantiasa

memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak pernah berhenti

memantau, memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi dan

semangat untuk anak-anaknya.

2. Adik-adikku tercinta Dewi Nur Azizah dan Fani Asifatun Ni’mah yang selalu

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya Kebersamaan Melalui Media Powerpoint Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019 ini dengan baik dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di

yaumul akhir. amin.

Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Peni Susapti, S.Si., M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

4. Rasimin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik

selama kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Bapak K.H Zoemri RWS (Alm) dan Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri selaku

Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah yang kami

(10)

x

8. Para ustad dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkan ilmu

pengetahuannya.

9. Ayah, ibu dan adikku.

10. Sahabat-sahabat seperjuanganku PPTI AL-FALAH angkatan 2014 yang selalu

memberikan motivasi kepadaku, menyemangatiku dan membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman KKN IAIN Salatiga 2018 Posko 27 Dusun Marangan, Desa Podosoko

Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.

12. Kepala Sekolah MI Dadapayam 01 yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis.

13. Teman-teman PPL MI Ma’arif Kumpulrejo 02.

14. Keluarga besar PGMI IAIN Salatiga angkatan 2014.

15. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga, 13 September 2018

Siti Uswatun Khasanah

(11)

xi ABSTRAK

Khasanah, Siti Uswatun. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya Kebersamaan Melalui Media Powerpoint Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Rasimin, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar dan Media Powerpoint

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Dadapayam 01 pada pembelajaran tematik indahnya kebersamaan melalui media Powerpoint. Salah satu penyebab rendahnya nilai pembelajaran tematik di MI Dadapayam 01 adalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan buku sebagai media pembelajaran. Guru kurang mengemas dan memadukan dengan media pembelajaran lainnya. Sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pendidik yang cerdas harus pandai dalam memilih media pembelajaran agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah dengan media Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar tematik indahnya kebersamaan pada siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/ 2019?

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 20 siswa dan satu orang guru kolaborator yaitu ibu Dwi Novianti.

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR BERLOGO IAIN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ivi

PENGESAHAN KELULUSAN ...v

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

(13)

xiii

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode Penelitian ... 9

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI ... 16

1. Hasil Belajar ... 16

a. Pengertian Hasil Belajar ... 16

b. Ciri-ciri Belajar ... 18

c Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19

2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan ... 20

a. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 20

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 22

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik... 23

d. Kekurangan Pembelajaran Tematik ... 24

e. Implikasi Pembelajaran Tematik ... 26

f. Indahnya Kebersamaan ... 28

g. Pemetaan Indikator Pembelajaran Tematik Indahnya Kebesamaan ... 30

3. Media Powerpoint ... 32

(14)

xiv

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint ... 35

c. Langkah-langkah Menggunakan Media Powerpoint... 37

B. KAJIAN MATERI PENELITIAN ...37

1. Materi IPA ... 37

2. Materi IPS ... 40

3. Materi Bahasa Indonesia ... 41

4. Materi PPKn ... 41

5. Materi Bahasa Indonesia ... 43

C. KAJIAN PUSTAKA ...44

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 47

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61

1. Pra Siklus ... 61

2. Siklus I ... 64

3. Siklus II ... 68

B. Pembahasan ... 70

1. Siklus I ... 70

(15)

xv BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa

depan dan berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendidikan merupakan hal yang paling utama yang menjadi tolak ukur

perkembangan suatu bangsa agar tidak tertinggal dari bangsa lain.

Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangankan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,

adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntut segala kekuatan kodrat

yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya (Hasbullah, 2011 : 4).

Pendidikan menurut Muthohar (2002 : 2) meliputi seluruh aspek

kehidupan. Pendidikan merupakan kebutuhan hidup asasi (a necessity of

(17)

2

(direction control and guidance), konservasi (mewariskan dan

mempertahankan cita-cita suatu kelompok), progressif (membekali dan

mengembangkan pengetahuan, nilai dan ketrampilan sehingga mampu

menghadapi tantangan hidup).

Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan suatu kegiatan yang diberikan kepada anak didik berupa

bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di

luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar

dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap

untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidik harus bisa

mengembangkan keilmuan dan keprofesiannya. Pendidik merupakan pilar

utama dalam pendidikan, karena seorang pendidik memiliki peran yang s

angat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran.

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang

tercapai oleh peserta didik serta diselenggarakannya kegiatan pendidikan.

Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan pengajaran, dan/atau latihan

diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan

pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang

menempati kedudukan dan fungsi sentral. Itu sebabnya, setiap tenaga

pendidikan perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan, supaya

melakukan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang

(18)

3

Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu media

pembelajaran. kata media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah

berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab,

media adalah perantara (لِئاَسَو). Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sifat (Arsyad, 2005 : 3).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

media pembelajaran adalah alat atau sarana yang dapat membantu proses

kegiatan pembelajaran dan berfungsi untuk menjelaskan makna pesan

yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran yang baik juga akan

memberikan rangsangan kepada peserta didik, mengaktifkan

pembelajaran, umpan balik dan juga mendorong hasil belajar yang baik

pula.

Pendidik yang cerdas harus pandai dalam memilih media

pembelajaran yang sesuai dengan materi. Saat ini kebanyakan peserta

didik menyukai kemajuan teknologi interaktif (bersifat saling melakukan

aksi) dalam artian ada banyak gerakan animasi pada display (tampilan).

Oleh karena itu, pendidik yang tugasnya sebagai fasilitator, pendidik harus

bisa memahami keinginan peserta didik yang sesuai dengan zamannya.

Pada saat ini kemajuan informatika berkembang pesat. Aneka

(19)

4

sudah semestinya bisa memanfaatkan teknologi informatika tersebut.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap

penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan

lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan

mampu, telah menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar,

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan

teknologi yang semakin pesat harus dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

mendukung proses pembelajaran, salah satunya adalah teknologi

komputer. Kehadiran komputer dan aplikasinya sebagai bagian dari

teknologi informasi dan komunikasi, ini dapat mengubah paradigma

sistem pembelajaran yang semula berbasis tradisional dengan

mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pembelajaran yang

tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi komputer adalah sebuah

penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua

bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengembangkan

kreativitas dan mengeksplorasi ide-ide kemampuan siswa dalam proses

kegiatan pembelajaran.

MI Dadapayam 01 dalam pelaksanaan kurikulum 2013 atau

tematik terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru ketika proses

pembelajaran kurikulum 2013 atau tematik berlangsung khususnya dalam

penggunaan media pembelajaran. sehingga hasil belajar siswa yang

(20)

5

Berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan pada hari

kamis tanggal 2 Agustus 2018 dengan guru kelas IV MI Dadapayam 01

mengungkapkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah 60%, karena

guru hanya menggunakan buku sebagai media pembelajaran. Guru kurang

mengemas dan memadukan dengan media pembelajaran yang lainnya.

Sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan

oleh guru. Jadi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih

mendalam tentang Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya

Kebersamaan Melalui Media Powerpoint pada Siswa Kelas IV Semester I

MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2018/ 2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah

penelitian adalah: apakah penggunaan media Powerpoint dapat

meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan pasa siswa

kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan

media Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya

Kebersamaan pada siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019.

(21)

6 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2014 : 110).

Hipotesis penelitian ini adalah “Penggunaan media Powerpoint

dapat meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan pada

siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah:

a. Adanya peningkatan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan

yaitu sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 70.

b. Minimal 85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV telah

mencapai nilai di atas KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang penulis paparkan, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya media pembelajaran yang lebih modern dan tidak

membosankan diharapkan penelitian ini dapat mendukung majunya

pendidikan Tematik di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

(22)

7

1) Dapat meningkatkan profesionalitas guru, khususnya guru mata

pelajaran Tematik.

2) Dapat menjadi kreatifitas guru dalam menyajikan

pembelajaran.

3) Dapat memperoleh media pembelajaran yang tepat dalam

menyajikan media pembelajaran.

b. Untuk Siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Memberi motivasi dan semangat untuk memperhatikan

penjelasan guru.

3) Melalui media pembelajaran yang inovatif, memudahkan siswa

dalam memahami materi pelajaran Tematik.

c. Untuk Sekolah

1) Memberikan kemajuan mutu pendidikan sekolah kaitannya

bidang teknologi.

2) Sekolah yang maju, akan membuka peluang untuk menambah

jumlah peserta didik.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran maksud utama penulisan

dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam definisi

oprasional sebagai berikut:

(23)

8

Hasil belajar bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar (Dimyati, 1999 : 3).

Secara sederhana, maksud dari hasil belajar adalah kemampuan

yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar.

2. Pembelajaran Tematik

Menurut (Hartanto, 2013 : 165) pembelajaran tematik adalah salah

satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.

3. Indahnya Kebersamaan

Sungguh indah negara Indonesia tercinta ini, memiliki keragaman

budaya, dilengkapi dengan berbagai perbedaan. Kita semestinya

bangga dengan kekayaan yang negara kita miliki. Termasuk

keragaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Namun,

meskipun berbeda, masyarakat Indonesia tetap memiliki toleransi

untuk saling menghargai keyakinan masing-masing individu.

Walaupun di negara kita ini terdapat beberapa agama, bahasa, suku

budaya dll tetapi sesuai semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”,

bahwa kita tetap satu walaupun terdapat perbedaan. Itulah indahnya

kebersamaan negara Indonesia kita ini, perbedaan bukan berarti titik

(24)

9 4. Media Powerpoint

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan. Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi dan

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Powerpoint adalah program aplikasi dalam paket microsoft office

yang pada umumnya digunakan untuk presentasi. Program aplikasi ini

merupakan program untuk membuat presentasi yang ada dapat

digunakan untuk membuat program pembelajaran, sehingga program

yang dihasilkan pun akan cukup menarik dengan kombinasi warna dan

animasi yang digunakan. Kebanyakan lembaga pendidikan baik formal

maupun non formal menggunakan aplikasi Powerpoint ini sebagai

media presentasi yang efektif.

G. Metode Penelitian

1. Rencana Penelitian

Rancangan penelitian yang peneliti ambil adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

yang berorientasi pada penerapan pada suatu kelompok subyek yang

diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya

untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat

penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi

sehingga diperoleh hasil yang lebih baik (Rasimin, 2017 : 171).

(25)

10

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Dadapayam 01.

Alasan mengambil subjek siswa kelas IV dikarenakan kurangnya

motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi

sehingga berdampak kurangnya hasil belajar siswa di kelas IV.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Dadapayam 01, sebuah lembaga

pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat dasar,

MI Dadapayam 01 berlokasi di desa Dadapayam Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang.

4. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan penelitian:

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan secara

berkesinambungan. Setiap rangkaian dan tahapan dalam proses

penelitian ini disebut dengan siklus. Penelitian tindakan kelas ini

dikatakan selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan.

Penelitian ini dapat berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan

hasil yang diharapkan peneliti. Adapun penjelasan untuk

masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi kegiatan:

(26)

11

2) Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi

Indahnya Kebersamaan menggunakan media pembelajaran

Powerpoint.

3) Menyiapkan lembar kerja/ soal siswa tentang materi Indahnya

Kebersamaan menggunakan media pembelajaran PowerPoint

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Setelah membuat perencanaan, maka secara proses tahap

berikutnya yaitu tindakan (Action). Pada tahap ini, tindakan harus

berjalan sesuai dengan prencanaan yang telah dibuat dalam

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun

sebelumnya.

c. Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan semua

peristiwa selama pelaksanaan berlangsung baik pengamatan

terhadap guru maupun terhadap siswa. Pengamatan ini dilakukan

untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang

berlangsung dan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, merupakan kegiatan untuk

menganalisis hasil belajar siswa sejauh mana tingkat perubahan

sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran menggunakan

(27)

12

kekurangan kegiatan pada siklus I, kemudian menyusun rencana

perbaikan pada siklus II.

Keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus PTK Model Suharsimin Arikunto (Dimyati, 2013: 122)

5. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang

berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS II

Refleksi

Pengamatan

(28)

13

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang

pembelajaran penelitian tindakan kelas MI di Dadapayam 01.

b. Tes Formal

Tes ini digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan

cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa dalam

pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumen diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran berupa foto, nilai, soal dan materi.

6. Instrumen Penelitian

a. Pedoman atau lembar pengamatan

Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk

mengamati kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan guru

dan siswa dalam proses pembelajaran tematik Indahnya

Kebersamaan di kelas IV. Hasil observsi ini berupa catatan

lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran

yang meliputi antusiasi peserta didik dan hasil belajar siswa setelah

melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Powerpoint.

b. Soal evaluasi

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan

(29)

14

mendapatkan data yang berupa nilai yang menggambarkan

pencapaian target kompetensi setelah mengikuti proses

pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ini diperlukan untuk menyimpan bukti

kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dokumentasi

ini berisi dokumen-dokumen kegiatan pembelajaran yang diperoleh

dari penelitian berupa foto-foto/ gambar, materi, soal dan nilai.

7. Analisis Data

Analisis data menurut (Arikunto, 2014 : 278), yaitu:

mengumpulkan data dan diolah serta dianalisis dengan meliputi tiga

langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan

pendekatan penelitian. Sesuai dengan rancangan penelitian yang

digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis

dan refleksi dengan setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang

telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir

dari setiap siklus penelitian. Adapun penelitian untuk ranah kognitif

1. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P

x 100%

Keterangan:

P : Nilai dalam persen

2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:

(30)

15 Keterangan:

X : nilai rata-rata

∑x : jumlah semua nilai siswa

∑N : jumlah siswa

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan

skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara

keseluruhan isi skripsi.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan

indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan Landasan Teori. Pada bab ini penulisan

mengemukakan landasan teori dan tiap-tiap variabel penelitian dan

penelitian yang relevan.

Bab III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran

umum di MI Dadapayam 01 dan pelaksanaan penelitian.

Bab IV Analisis Hasil Penelitian. Bab ini berisi hasil penelitian

meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.

Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran serta penutup.

Bagian akhir dalam skripsi berisi tentang daftar pustaka dan

(31)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan proses seseorang memperoleh

kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari lahir

sampai hayat seseorang. Rasulullah SAW menyatakan dalam salah

satu hadist bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga

liang lahat.

Belajar adalah suatu perubahan didalam diri kepribadian

yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu

pengertian (Thobroni, 2017: 18).

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses

perkembangan (Susanto, 2013:12). Artinya bahwa secara kodrati

jiwa raga anak mengalami perkembangan.

Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.

Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam

belajar ditemukan adanya hal berikut:

1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons

(32)

17 2) Respon si pelajar, dan

3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.

Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan

konsekuensi tersebut. Sebagai ilusi, perilaku respons si

pelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, pelaku respons

yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,

dan keterampilan (Thobroni, 2017:20).

Menurut Gagne, hasil belajar berupa (Thobroni, 2017:20):

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun

tertulis.

2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan

mempresentasikan konsep dan lambang.

3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

(33)

18

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif mencakup;

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),

evaluating (menilai). Domain afektif mencakup; receiving (sikap

menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain

psikomotorik mencakup; initiatory, pre-routine, rountinized dan

ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, intelektual.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa hasil belajar adalah perubahan kemampuan dan perilaku

yang dimiliki peserta didik setelah melaksanakan proses belajar

mengajar dengan lingkungannya.

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut Burhanuddin & Wahyuni mengungkapkan bahwa

ciri-ciri belajar meliputi:

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar dapat

diamati dari tingkah laku, yang artinya dapat dilihat dengan

adanya perubahan tingkah laku, dan tidak tahu menjadi tahu,

(34)

19

2) Perubahan perilaku relatif permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada

saat proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

4) Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

c. Faktor-faktor yang Mampengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat

kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu

diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan

tujuan yang telah diharapkan. Hasil belajar yang dicapai oleh

peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi.

Menurut (Susanto, 2013:12) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah:

1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang

bersumber dari dalam diri peserta didik, yang

mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini

meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta

(35)

20

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit

keadaan ekonominya, bertengkar suami istri, perhatian

orang tua yang kurang terhadap anaknya, sera kebiasaan

sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua

dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik.

2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Respons dunia pendidikan terhadap perkembangan zaman

ialah dengan melakukan pergantian kurikulum. Ini yang menjadi

salah satu faktor mengapa secara berkala, kurikulum pendidikan

diperbarui untuk dikembangankan dengan menonjolkan aspek yang

dipandang lebih baik dan meminimalisasi kekurangan dan

kelemahan dari kurikulum sebelumnya. Pada saat ini pendidikan di

Indonesia mengalami perubahan kurikulum yang awalnya

memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekarang

menjadi kurikulum 2013 (Tematik).

Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum

yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Hanya saja

(36)

21

peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang

meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.

Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna bagi siswa (Hartono,

2013:165).

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata

pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan (Majid, 2014: 86).

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang

berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan

untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yang

berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang

studi lainnya.

Tema menjadi pokok pembicaraan atau gagasan yang

mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Pembelajaran

tematik lebih menekan pada keterlibatan siswa secara aktif. Siswa

tidak hanya dijadikan objek, tetapi dituntut aktif untuk terlibat

langsung di lapangan. Keterlibatan aktif akan membuat siswa

memperoleh pengalaman yang luas. Pengalaman inilah yang akan

membawa siswa mampu menghubungkan antara satu konsep

(37)

22

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model

pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan

suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara

individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep

serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan

otentik (Majid, 2014: 80).

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan

tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran

dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga

dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar,

pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai

berikut (Majid, 2014: 89):

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student

centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern

yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar,

sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu

memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk

melakukan aktifitas belajar.

(38)

23

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan

pengalaman langsung ini, siswa diharapkan pada sesuatu yang

nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

3) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari

berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep

tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa

dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Bersifat fleksibel

Pembelajarn tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana

guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran

dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya

dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana

sekolah dan siswa berada.

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting,

yaitu:

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan

(39)

24

2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar

yang relevan dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan anak didik.

3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan

dan bermakna.

4) Dan dengan pembelajaran tematik dapat

mengembangkan ketrampilan berfikir anak didik sesuai

dengan persoalan yang dihadapi.

5) Menumbuhkan ketrampilan sosial melalui kerja sama

6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap

terhadap gagasan orang lain.

7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan

persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.

d. Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik selain mempunyai kelebihan juga

mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran tematik

adalah:

1) Aspek Guru

Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas

tinggi, ketrampilan metodologis yang handal, rasa percaya

diri yang tinggi, dan berani mengemas dan

(40)

25

untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

2) Aspek peserta didik

Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar

peserta didik yang relatif baik, baik dalam kemampuan

akademik maupun kreativitasnya. Pembelajaran ini

menekankan pada kemampuan analisis (mengurai),

kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan),

kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan

menggali).

3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran

Pembelajaran ini memerlukan bahan ajar atau

sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,

mungkin juga fasilitas internet. Semua ini menunjang,

memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan.

Jika tidak dipenuhi sarana tersebut, penerapan

pembelajaran ini juga akan terhambat.

4) Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada

pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik. Guru

perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi,

metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.

(41)

26

Pembelajaran tematik memerlukan penilaian yang

menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan

keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang

kajian terkait yang dipadukan.

e. Implikasi Pembelajaran Tematik

Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar

membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua

pihak.

1) Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru

mengampu kelas untuk melakukan perencanaan

pembelajaran. Pembelajaran tematik menuntut guru untuk

lebih kreatif dalam menyiapkan materi pembelajaran,

memilih kompetensi dari berbagai pelajaran, serta

mengemas dan menyuguhkan mata pelajaran menjadi

menarik, menyenangkan dan membuat siswa gembira.

2) Implikasi bagi siswa

Siswa harus mengikuti proses pembelajaran yang

bisa memungkinkan bekerja secara individu, kelompok atau

bahkan cara-cara klasik. Semua itu tergantung pada sejauh

mana kemampuan guru untuk mencari pilihan yang terbaik

(42)

27

terpenting siswa bisa mengikuti pembelajaran secara

variatif.

3) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan

media

Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan

prasarana yang lebih kompleks. Pembelajaran tematik

memerlukan desain khusus maupun sumber belajar yang

ada di lingkungan yang siap dimanfaatkan secara praktis.

Pembelajaran ini memerlukan media pembelajaran yang

bervariasi untuk memudahkan siswa dalam memahami

konsep-konsep yang abstrak.

4) Implikasi terhadap pengaturan ruangan

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik

perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar

menyenangkan. Pengaturan ruang ini meliputi; penyesuaian

pengaturan ruangan dengan tema yang akan disajikan,

pengaturan bangku peserta didik yang sesuai dengan tema,

kegiatan bisa dilakukan bervariasi dan dapat dilaksanakan

baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

5) Implikasi terhadap pemilihan metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik,

dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu disiapkan

(43)

28

metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa

dalam belajar, bersifat inovativ, kreatif, efektif dan

menyenangkan sesuai dengan kompetensi dasar, indikator,

dan tujuan pembelajaran.

f. Indahnya Kebersamaan

Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan

agama yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan

menjadi penghalang untuk tetap menjunjung persatuan dan

kesatuan. Sikap saling menghargai dan berkerja sama antar

pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk menjaga

keutuhan NKRI.

Keberagaman ternyata juga memberikan kesempatan

kepada kita semua untuk berbagi, bisa saling asah, asih, asuh dan

melepaskan sekat-sekat perbedaan tanpa ada pihak yang merasa

rugi dan dirugikan, baik dalam hal sikap, pemikiran maupun harga

diri seseorang. Betapa indahnya hidup dalam kebersamaan dan

keberagaman, yang semua itu sangat bergantung pada cara

pandang, cara memaknai dan cara menyikapi persoalan bagi setiap

orang atau siapa saja yang terlibat didalamnya.

Tema Indahnya Kebersamaan ini merupakan salah satu

tema pada mata pelajaran Tematik di kelas IV semester 1.

(44)

29

media pembelajaran Powerpoint dan buku panduan di MI

Dadapayam 01 yaitu “Buku Tematik Indahnya Kebersamaan kelas

IV (buku tematik terpadu kurikulum 2013, edisi revisi 2017). Pada

materi pertama membahas subtema 2 yaitu kebersamaan dalam

keberagaman pada pembelajaran 1. Untuk materi yang ke 2 yaitu

(45)
(46)

31

g. Pemetaan Indikator Pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan

Pemetaan Indikator Pembelajaran 1 subtema 2

Bahasa Indonesia

Kometensi Dasar

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan, atau visual

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Indikator

 Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan atau visual

 Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Pembelajaran 6

IPA

Kompetensi Dasar

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

4.4 menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, soaial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

Indikator

 Menjelaskan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.

 Menceritakan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.

IPS

Kompetensi Dasar

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama diprovinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; sera hubungannya dengan karakteristik ruang

Indikator

 Menjelaskan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis

 Mekomunikasikan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Indikator

 Menjelaskan gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan teks

 Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan

Pembelajaran 1

IPA

Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indra

4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi.

Indikator

 Menyebutkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera

(47)

32

3. Media Powerpoint

a. Pengertian Media Powerpoint

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menuntut guru

untuk lebih termotivasi dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran. Di antaranya penggunaan media pembelajaran yang

sesuai dengan kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar.

Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk

menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan

pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah

materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau

sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam

prosesnya memerlukakan media sebagai sub sistem pembelajaran.

Media merupakan alat saluran komunikasi. Contoh media

seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),

komputer, dan instruktur (Rusman, 2012:159).

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (AECT/

Association for Educational Communication and Technology)

mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk

(48)

33

Dalam dunia pendidikan media telah menjadi bagian yang

tak terpisahkan untuk memudahkan serta mewujudkan tercapainya

pemahaman materi kepada siswa sehingga seorang guru

diharapkan mampu menggunakan metode dan media untuk

menciptakan suasana pembelajaran efektif, kreatif dan

menyenangkan.

Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran (Hamalik, 2007:57).

Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam

mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2015: 2).

Menurut Kastolani (2014 : 222) menyatahan bahwa media

pembelajaran merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dalam

menyampaikan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya

proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran dapat

dimaknai sebagai alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan

pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber

(49)

34

Trend teknologi dalam proses pembelajaran yang paling

terkenal sejauh ini adalah LCD Proyektor. Ini menunjukkan

kemajuan yang pesat, sehingga banyak dipakai di mana-mana.

LCD proyektor dapat menampilkan unsur audio visual yang

dihubungkan dengan komputer sehingga membantu proses

pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan komputer dan

proyektor LCD akan memberikan kesempatan pada pembelajaran

untuk mendapat materi pembelajaran yang autentik dan dapat

berinteraksi secara lebih luas.

Saat ini penggunaan dan pengembangan program presentasi

multimedia telah berkembang pesat. Banyak jenis software yang

dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Jenis software

yang bisa digunakan dikalangan pendidikan adalah Microsoft

Powerpoint yang dikeluarkan oleh perusahaan software microsoft.

Presentasi Powerpoint dapat terdiri dari grafik, objek gambar, teks,

movie, suara.

Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang

digunakan untuk menyusun sebuah presentasi yang efektif,

profesional, dan juga mudah. Microsoft Powerpoint akan

menjadikan sebuah gagasan, ide ataupun materi pelajaran akan

lebih menarik, jelas dan mudah dimengerti (Hadi, 2008: 1). Hal ini

dikarenakan Microsoft Powerpoint memiliki fasilitas pembuatan

(50)

35

yang menarik, efek suara serta efek animasi yang semuanya itu

sangat mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Software

Microsoft Powerpoint sangat berguna dalam mendukung

kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsoft Powerpoint, kita

dapat memasukkan elemen-elemen seperti gambar atau movie,

yaitu salah satu elemen yang sangat mudah untuk dimengerti oleh

audience. Dengan menggunakan Powerpoint program komputer,

seorang pengajar dapat mendesain berbagai program pembelajaran

sesuai dengan materi, metode dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint

1. Ada beberapa kelebihan dari multimedia presentasi ini, yaitu:

a) Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.

b) Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati

respons dari penerima pesan.

c) Memberikan variasi teknik penyajian yang menarik dan

tidak membosankan.

d) Penyajiannya lebih menarik karena bisa menampilkan

huruf, warna, video dan animasi baik animasi teks ataupun

animasi gambar dan foto.

e) Dapat merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh

(51)

36

f) Mampu menggabungkan semua unsur media seperti: teks,

animasi image, grafik, video dan soud menjadi satu

kesatuan penyajian.

g) Dapat menggabungkan mata pelajaran terutama membaca

dan mendengarkan secara mudah.

h) Powerpoint memiliki fasilitas custom animation yang

lengkap. Dengan adanya fasilitas ini presentasi dapat

menjadi lebih menarik dan interaktif.

i) Dapat digunakan secara berulang-ualang.

2. Selain memiliki kelebihan, ada juga beberapa kelemahan dari

penggunaan media pembelajaran tersebut, antara lain:

a) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolahan dapat

memiliki.

b) Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan

teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.

c) Diperlukan ketrampilan khusus dan kerja yang sistematis

untuk menggunakannya.

d) Menuntut ketrampilan khusus untuk menuangkan pesan

atau ide-ide yang baik pada desain program komputer

microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh peserta

didik/ penerima pesan.

e) Tidak semua guru bisa menyajikan presentasi

(52)

37

f) Membuat media tersebut cukup lama, artinya untuk

membuat presentasi yang menarik membutuhkan imajinasi,

serta keuletan dalam pembuatannya. Sehingga dalam

membuat/mempersiapkannya membutuhkan waktu yang

cukup lama.

c. Langkah-langkah Menggunakan Media Powerpoint

Langkah-langkah menggunakan media PowerPoint antara lain:

1) Mempersiapkan perlengkapan seperti LCD proyektor,

Laptop display screen (white board), dan perlengkapan

kecil lainnya.

2) Guru menghidupkan LCD proyektor dan

menyambungkanya dengan laptop.

3) Guru membuka file powerpoint yang telah dipersiapkan

sebelumnya, kemudian mengoprasikan sesuai dengan

langkahnya.

4) Meminta para siswa untuk memperhatikan materi yang akan

disampaikan oleh guru.

B. Kajian Materi Penelitian

1. Materi IPA

a. Definsi Bunyi

Bunyi merupakan hasil getaran dari suatu benda yang

(53)

38

disebut sebagaigelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh

benda-benda yang bergetar.

b. Sifat-sifat Bunyi

Sifat-sifat bunyi ada 3, yaitu:

1) Termasuk gelomang longitudil (gelombang yang arah

rambatnya sejajar dengan arah getarnya).

2) Perambatanya membutuhkan medium.

3) Dapat dipantulkan.

c. Sumber-sumber Bunyi

Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi.

Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah

benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber

bunyi adalah alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet serta

benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

d. Jensi-jensi Bunyi

Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Frekuensi adalah

banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi

adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Bunyi Infrasonik

Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu

kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh

(54)

39 2) Bunyi Audiosonik

Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000

Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.

3) Bunyi Ultrasonik

Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu

lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh

lumba-lumba.

e. Perambatan Bunyi

Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis

dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui

medium padat, cair, dan udara.

f. Pemantulan Bunyi

Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami

pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul.

1) Bunyi yang memperkuat bunyi asli

Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang

sangat dekat dengan dinding pantulannya. Dengan demikian,

bunyi pantulanya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan

bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada

didalam ruangan kecil akan terdengar jelas.

2) Gaung

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan

(55)

40

Contoh bunyi gaung adalah pemantulan bunyi yang terjadi

didalam bioskop.

3) Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.

Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding

pemantulnya. Contohnya bunyi pantul yang dihasilkan oleh

dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.

2. Materi IPS

(56)

41

3. Materi Bahasa Indonesia

Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap

paragraf memiliki gagasan pokok yang didukung oleh gagasan

pendukung. Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam

suatu bacaan, dapat berupa kalimat inti atau berupa pokok paragraf.

Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk

gagasan pokok.

4. Materi PPKn

a. Amati dan baca teks dalam hati.

Udin, Edo, dan Beni merupakan sahabat dekat. Mereka berasal dari

latar belakang budaya yang berbeda-beda. Mereka juga memeluk

keyakinan yang berbeda pula. Udin beragama Islam, Edo beragama

Katolik, sedangkan Beni beragama Kristen.

Perbedaan budaya dan agama bukanlah merupakan penghalang

bagi mereka untuk berkerja sama. Mereka saling bahu-membahu

mengerjakan tugas atau pekerjaan yang harus dikerjakan

bersama-sama.

Pada peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang

lalu, Udin, Edo dan Beni mewakili kelasnya dalam perlombaan Bakiak

beregu. Sebelum berlomba mereka bersama-sama mendiskusikan dan

merancang strategi agar mereka dapat meraih prestasi dalam lomba

(57)

42

ketika lomba berlangsung. Alhasil, tim mereka meraih juara dalam

lomba tersebut.

1) Berikut ini adalah contoh-contoh kerja sama yang bisa dilakukan

dalam masyarakat

a) Ronda

Kegiatan berkeliling yang dilaksanakan pada malam hari.

Ronda bertujuan untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Ronda dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki, bersepeda, atau

kendaraan bermotor. Setiap malam, warga bergilir dan bekerja

sama melaksanakan ronda untuk memberikan perlindungan dan

pengalaman bagi masyarakat.

b) Kerja Bakti

Kegiatan yang dilakukan bersama-sama yang berguna

untuk kepentingan bersama. Membersihkan sampah yang

menyumbat selokan, memperbaiki jalan, dan memperindah

tanaman adalah contoh kerja sama yang biasa dilakukan oleh

warga. Lingkungan yang bersih membuat warga terbebas dari

penyakit.

c) Gotong royong menolong warga yang mengalami musibah

Sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan

bersifat suka rela. Gotong royong menumbuhkan rasa kebersamaan

(58)

43

relawan bergotong royong membantu warga dengan memberikan

bantuan berupa makanan, tempat pengungsian, dan pakaian.

d) Persiapan hari kemerdekaan

Seluruh warga yang berbeda suku dan agama bekerja sama

dalam persiapan hari kemerdekaan. Para warga bekerja sama

menyusun berbagai acara yang akan di adakan saat hari

kemerdekaan, seperti upacara kemerdekaan dan berbagai macam

perlombaan.

b. Materi Bahasan Indonesia

Gagasan pokok atau ide pokok adalah gagasan atau ide yang

menjadi pokok atau pikiran utama dalam mengembangkan paragraf

suatu bacaan. Jadi, gagasan pokok adalah inti bahasan dari suatu

paragraf.

Gagasan pokok berupa kalimat utama yang dapat ditemukan pada

awal paragraf (paragraf deduktif), pada akhir paragraf (pararagraf

induktif), atau pada awal dan akhir paragraf (paragraf campuran).

Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi yang

mendukung gagasan pokok. Gagasan pendukung berupa

kalimat-kalimat penjelasan yang memberi tambahan untuk gagasan utama.

C. Kajian Pustaka

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian

yang berkaitan dengan penerapan media pembelajaran. Dalam kajian

(59)

44

Pertama, skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Materi Keliling dan Luas Mata Pelajaran Matematika Melalui Media

Pembelajaran PowerPoint Interaktif pada Siswa Kelas IV MI Islamiyah

Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun 2015, yang ditulis oleh Evie Yunianti

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Hasil penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan dengan menggunakan media pembelajaran

PowerPoint Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

khususnya dalam pembelajaran matematika kelas IV di MI Islamiyah

Kauman Kidul Kota Salatiga. Secara keseluruhan peningkatan terjadi

cukup baik, pada aspek peningkatan prestasi belajar siswa pada observasi

awal sebelum tindakan menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa

dalam persenan sebesar 42,8%, kemudian pada siklus I siswa yang tuntas

sebanyak 14 siswa dalam persenan sebesar 63,6%. Sedangkan pada siklus

II siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa dalam persen sebesar 100%.

Kedua, skripsi yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Belajar

Matematika Malalui Metode Pembelajaran Giving Questions and Getting

Answer dengan Media PowerPoint (PTK Terhadap Siswa Kelas IIV A

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta) disusun oleh Syah Agung Prayoga

Hidayat Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian

menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi Segi Empat

(60)

45

Answer dengan media powerpoint. Hal ini dapat dilihat dari: 1) banyaknya

siswa yang mencatat sebelum tindakan sebanyak 19 siswa (55,8%), di

akhir tindakan menjadi 29 siswa (85,3%), 2) siswa yang

memperesentasikan hasil pekerjaannya sebelum tindakan sebanyak 6

siswa (17,6%), diakhit tindakan naik menjadi 23 siswa (66,7%), dan 3)

siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah sebelum tindakan sebanyak 16

siswa (47,1%), di akhir tindakan naik menjadi 31 siswa (91,2%). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Giving Questions

and Getting Answer dengan media powerpoint dalam pembelajaran

matematika dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Kedua skripsi tersebut memiliki kesamaan dan perbedaan, yaitu

sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

media Powerpoint. Ditinjau dari perbedaannya yaitu skripsi yang pertama

melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui sebelum dan

sesudah menggunakan media pembelajaran powerpoint interktif dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV, sedangkan skripsi yang

kedua dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui peningkatan

keaktifan belajar siswa melalui metode pebelajaran Giving Questions and

GettingAnswer dengan media powerpoint pada siswa kelas VIIA.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah sama-sama menggunakan media powerpoint. Namun pada

(61)

46

pembelajaran powerpoint dalam membelajaran Tematik Indahnya

Gambar

Gambar 1.1 Siklus PTK Model Suharsimin Arikunto (Dimyati, 2013: 122)
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Panduan Administratif Pelaksanaan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) Tahun 2019 ini, telah ditetapkan bersama oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh Rektor

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara komunikasi efektif dengan perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang Asoka RSUD Jombang.. Sebagai

semangat baru kepada para pekerja sehingga bisa lebih produktif. lagi di hari

Penelitian telah dilaksanakan dengan dengan melakukan pengamatan langsung dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan akhir ini, dan hasil yang didapat yaitu Bagian

Berdasarkan data-data dari berbagai literatur yang telah diuraikan tersebut diatas, maka dapat dianalisis bahwa wilayah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang terletak di Pulau

Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada sosok pemimpin. Dalam lembaga pendidikan kepala sekolah mempunyai peran penting untuk memajukan sekolah yang di

Sistem dapat digunakan oleh banyak pengguna (multiuser). Tools yang dipergunakan dalam sistem adalah Macromedia Dreamweaver,.. PHP dan MySQL..

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan (dua jam pelajaran) atau disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai