i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA
KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA
SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/ 2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
SITI USWATUN KHASANAH
NIM : 115-14-133
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/ 2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Siti Uswatun Khasanah
NIM : 115-14-133
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
v
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka naskah
skripsi mahasiswa:
Nama : Siti Uswatun Khasanah
NIM : 115-14-133
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA
KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
vi
Salatiga, 13 September 2018
Pembimbing
Rasimin, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19750713 200901 1011
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK INDAHNYA KEBERSAMAAN MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI DADAPAYAM 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/ 2019 Disusun oleh: Siti Uswatun Khasanah
NIM : 115-14-133
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, pada tanggal Juni 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
vii
MOTTO
سانلل مهعفنأ سانلا ريخ
“Sebaik
-baik manusia adalah yang paling
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Achmad Tobi’i dan Siyaminah yang senantiasa
memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak pernah berhenti
memantau, memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi dan
semangat untuk anak-anaknya.
2. Adik-adikku tercinta Dewi Nur Azizah dan Fani Asifatun Ni’mah yang selalu
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya Kebersamaan Melalui Media Powerpoint Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019 ini dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di
yaumul akhir. amin.
Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Peni Susapti, S.Si., M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Rasimin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik
selama kuliah.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
7. Bapak K.H Zoemri RWS (Alm) dan Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri selaku
Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah yang kami
x
8. Para ustad dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkan ilmu
pengetahuannya.
9. Ayah, ibu dan adikku.
10. Sahabat-sahabat seperjuanganku PPTI AL-FALAH angkatan 2014 yang selalu
memberikan motivasi kepadaku, menyemangatiku dan membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman KKN IAIN Salatiga 2018 Posko 27 Dusun Marangan, Desa Podosoko
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
12. Kepala Sekolah MI Dadapayam 01 yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
13. Teman-teman PPL MI Ma’arif Kumpulrejo 02.
14. Keluarga besar PGMI IAIN Salatiga angkatan 2014.
15. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 13 September 2018
Siti Uswatun Khasanah
xi ABSTRAK
Khasanah, Siti Uswatun. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya Kebersamaan Melalui Media Powerpoint Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Rasimin, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar dan Media Powerpoint
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Dadapayam 01 pada pembelajaran tematik indahnya kebersamaan melalui media Powerpoint. Salah satu penyebab rendahnya nilai pembelajaran tematik di MI Dadapayam 01 adalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan buku sebagai media pembelajaran. Guru kurang mengemas dan memadukan dengan media pembelajaran lainnya. Sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pendidik yang cerdas harus pandai dalam memilih media pembelajaran agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah dengan media Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar tematik indahnya kebersamaan pada siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/ 2019?
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 20 siswa dan satu orang guru kolaborator yaitu ibu Dwi Novianti.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR BERLOGO IAIN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ivi
PENGESAHAN KELULUSAN ...v
MOTTO ... viii
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5
xiii
F. Definisi Operasional ... 7
G. Metode Penelitian ... 9
H. Sistematika Penulisan ... 15
BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI ... 16
1. Hasil Belajar ... 16
a. Pengertian Hasil Belajar ... 16
b. Ciri-ciri Belajar ... 18
c Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19
2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan ... 20
a. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 20
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 22
c. Kelebihan Pembelajaran Tematik... 23
d. Kekurangan Pembelajaran Tematik ... 24
e. Implikasi Pembelajaran Tematik ... 26
f. Indahnya Kebersamaan ... 28
g. Pemetaan Indikator Pembelajaran Tematik Indahnya Kebesamaan ... 30
3. Media Powerpoint ... 32
xiv
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint ... 35
c. Langkah-langkah Menggunakan Media Powerpoint... 37
B. KAJIAN MATERI PENELITIAN ...37
1. Materi IPA ... 37
2. Materi IPS ... 40
3. Materi Bahasa Indonesia ... 41
4. Materi PPKn ... 41
5. Materi Bahasa Indonesia ... 43
C. KAJIAN PUSTAKA ...44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 47
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61
1. Pra Siklus ... 61
2. Siklus I ... 64
3. Siklus II ... 68
B. Pembahasan ... 70
1. Siklus I ... 70
xv BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa
depan dan berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Pendidikan merupakan hal yang paling utama yang menjadi tolak ukur
perkembangan suatu bangsa agar tidak tertinggal dari bangsa lain.
Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangankan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntut segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya (Hasbullah, 2011 : 4).
Pendidikan menurut Muthohar (2002 : 2) meliputi seluruh aspek
kehidupan. Pendidikan merupakan kebutuhan hidup asasi (a necessity of
2
(direction control and guidance), konservasi (mewariskan dan
mempertahankan cita-cita suatu kelompok), progressif (membekali dan
mengembangkan pengetahuan, nilai dan ketrampilan sehingga mampu
menghadapi tantangan hidup).
Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang diberikan kepada anak didik berupa
bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di
luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap
untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidik harus bisa
mengembangkan keilmuan dan keprofesiannya. Pendidik merupakan pilar
utama dalam pendidikan, karena seorang pendidik memiliki peran yang s
angat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang
tercapai oleh peserta didik serta diselenggarakannya kegiatan pendidikan.
Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan pengajaran, dan/atau latihan
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan
pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang
menempati kedudukan dan fungsi sentral. Itu sebabnya, setiap tenaga
pendidikan perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan, supaya
melakukan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang
3
Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu media
pembelajaran. kata media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara (لِئاَسَو). Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sifat (Arsyad, 2005 : 3).
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
media pembelajaran adalah alat atau sarana yang dapat membantu proses
kegiatan pembelajaran dan berfungsi untuk menjelaskan makna pesan
yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran yang baik juga akan
memberikan rangsangan kepada peserta didik, mengaktifkan
pembelajaran, umpan balik dan juga mendorong hasil belajar yang baik
pula.
Pendidik yang cerdas harus pandai dalam memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan materi. Saat ini kebanyakan peserta
didik menyukai kemajuan teknologi interaktif (bersifat saling melakukan
aksi) dalam artian ada banyak gerakan animasi pada display (tampilan).
Oleh karena itu, pendidik yang tugasnya sebagai fasilitator, pendidik harus
bisa memahami keinginan peserta didik yang sesuai dengan zamannya.
Pada saat ini kemajuan informatika berkembang pesat. Aneka
4
sudah semestinya bisa memanfaatkan teknologi informatika tersebut.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap
penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan
lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan
mampu, telah menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar,
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat harus dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
mendukung proses pembelajaran, salah satunya adalah teknologi
komputer. Kehadiran komputer dan aplikasinya sebagai bagian dari
teknologi informasi dan komunikasi, ini dapat mengubah paradigma
sistem pembelajaran yang semula berbasis tradisional dengan
mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pembelajaran yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi komputer adalah sebuah
penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua
bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengembangkan
kreativitas dan mengeksplorasi ide-ide kemampuan siswa dalam proses
kegiatan pembelajaran.
MI Dadapayam 01 dalam pelaksanaan kurikulum 2013 atau
tematik terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru ketika proses
pembelajaran kurikulum 2013 atau tematik berlangsung khususnya dalam
penggunaan media pembelajaran. sehingga hasil belajar siswa yang
5
Berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan pada hari
kamis tanggal 2 Agustus 2018 dengan guru kelas IV MI Dadapayam 01
mengungkapkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah 60%, karena
guru hanya menggunakan buku sebagai media pembelajaran. Guru kurang
mengemas dan memadukan dengan media pembelajaran yang lainnya.
Sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan
oleh guru. Jadi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih
mendalam tentang Peningkatan Hasil Belajar Tematik Indahnya
Kebersamaan Melalui Media Powerpoint pada Siswa Kelas IV Semester I
MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/ 2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah
penelitian adalah: apakah penggunaan media Powerpoint dapat
meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan pasa siswa
kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
media Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya
Kebersamaan pada siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019.
6 1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2014 : 110).
Hipotesis penelitian ini adalah “Penggunaan media Powerpoint
dapat meningkatkan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan pada
siswa kelas IV Semester I MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah:
a. Adanya peningkatan hasil belajar tematik Indahnya Kebersamaan
yaitu sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 70.
b. Minimal 85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV telah
mencapai nilai di atas KKM kelas.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang penulis paparkan, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya media pembelajaran yang lebih modern dan tidak
membosankan diharapkan penelitian ini dapat mendukung majunya
pendidikan Tematik di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
7
1) Dapat meningkatkan profesionalitas guru, khususnya guru mata
pelajaran Tematik.
2) Dapat menjadi kreatifitas guru dalam menyajikan
pembelajaran.
3) Dapat memperoleh media pembelajaran yang tepat dalam
menyajikan media pembelajaran.
b. Untuk Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Memberi motivasi dan semangat untuk memperhatikan
penjelasan guru.
3) Melalui media pembelajaran yang inovatif, memudahkan siswa
dalam memahami materi pelajaran Tematik.
c. Untuk Sekolah
1) Memberikan kemajuan mutu pendidikan sekolah kaitannya
bidang teknologi.
2) Sekolah yang maju, akan membuka peluang untuk menambah
jumlah peserta didik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran maksud utama penulisan
dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam definisi
oprasional sebagai berikut:
8
Hasil belajar bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar (Dimyati, 1999 : 3).
Secara sederhana, maksud dari hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar.
2. Pembelajaran Tematik
Menurut (Hartanto, 2013 : 165) pembelajaran tematik adalah salah
satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.
3. Indahnya Kebersamaan
Sungguh indah negara Indonesia tercinta ini, memiliki keragaman
budaya, dilengkapi dengan berbagai perbedaan. Kita semestinya
bangga dengan kekayaan yang negara kita miliki. Termasuk
keragaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Namun,
meskipun berbeda, masyarakat Indonesia tetap memiliki toleransi
untuk saling menghargai keyakinan masing-masing individu.
Walaupun di negara kita ini terdapat beberapa agama, bahasa, suku
budaya dll tetapi sesuai semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”,
bahwa kita tetap satu walaupun terdapat perbedaan. Itulah indahnya
kebersamaan negara Indonesia kita ini, perbedaan bukan berarti titik
9 4. Media Powerpoint
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan. Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi dan
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Powerpoint adalah program aplikasi dalam paket microsoft office
yang pada umumnya digunakan untuk presentasi. Program aplikasi ini
merupakan program untuk membuat presentasi yang ada dapat
digunakan untuk membuat program pembelajaran, sehingga program
yang dihasilkan pun akan cukup menarik dengan kombinasi warna dan
animasi yang digunakan. Kebanyakan lembaga pendidikan baik formal
maupun non formal menggunakan aplikasi Powerpoint ini sebagai
media presentasi yang efektif.
G. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Rancangan penelitian yang peneliti ambil adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang berorientasi pada penerapan pada suatu kelompok subyek yang
diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya
untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi
sehingga diperoleh hasil yang lebih baik (Rasimin, 2017 : 171).
10
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Dadapayam 01.
Alasan mengambil subjek siswa kelas IV dikarenakan kurangnya
motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi
sehingga berdampak kurangnya hasil belajar siswa di kelas IV.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Dadapayam 01, sebuah lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat dasar,
MI Dadapayam 01 berlokasi di desa Dadapayam Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang.
4. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan penelitian:
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan secara
berkesinambungan. Setiap rangkaian dan tahapan dalam proses
penelitian ini disebut dengan siklus. Penelitian tindakan kelas ini
dikatakan selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan.
Penelitian ini dapat berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan
hasil yang diharapkan peneliti. Adapun penjelasan untuk
masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini meliputi kegiatan:
11
2) Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi
Indahnya Kebersamaan menggunakan media pembelajaran
Powerpoint.
3) Menyiapkan lembar kerja/ soal siswa tentang materi Indahnya
Kebersamaan menggunakan media pembelajaran PowerPoint
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Tindakan
Setelah membuat perencanaan, maka secara proses tahap
berikutnya yaitu tindakan (Action). Pada tahap ini, tindakan harus
berjalan sesuai dengan prencanaan yang telah dibuat dalam
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun
sebelumnya.
c. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan semua
peristiwa selama pelaksanaan berlangsung baik pengamatan
terhadap guru maupun terhadap siswa. Pengamatan ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang
berlangsung dan menghasilkan perubahan yang diharapkan.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini, merupakan kegiatan untuk
menganalisis hasil belajar siswa sejauh mana tingkat perubahan
sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran menggunakan
12
kekurangan kegiatan pada siklus I, kemudian menyusun rencana
perbaikan pada siklus II.
Keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1 Siklus PTK Model Suharsimin Arikunto (Dimyati, 2013: 122)
5. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang
berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
13
Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang
pembelajaran penelitian tindakan kelas MI di Dadapayam 01.
b. Tes Formal
Tes ini digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan
cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumen diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran berupa foto, nilai, soal dan materi.
6. Instrumen Penelitian
a. Pedoman atau lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk
mengamati kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran tematik Indahnya
Kebersamaan di kelas IV. Hasil observsi ini berupa catatan
lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran
yang meliputi antusiasi peserta didik dan hasil belajar siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Powerpoint.
b. Soal evaluasi
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan
14
mendapatkan data yang berupa nilai yang menggambarkan
pencapaian target kompetensi setelah mengikuti proses
pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini diperlukan untuk menyimpan bukti
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dokumentasi
ini berisi dokumen-dokumen kegiatan pembelajaran yang diperoleh
dari penelitian berupa foto-foto/ gambar, materi, soal dan nilai.
7. Analisis Data
Analisis data menurut (Arikunto, 2014 : 278), yaitu:
mengumpulkan data dan diolah serta dianalisis dengan meliputi tiga
langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan
pendekatan penelitian. Sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
dan refleksi dengan setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir
dari setiap siklus penelitian. Adapun penelitian untuk ranah kognitif
1. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P
x 100%
Keterangan:
P : Nilai dalam persen
2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
15 Keterangan:
X : nilai rata-rata
∑x : jumlah semua nilai siswa
∑N : jumlah siswa
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan
skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara
keseluruhan isi skripsi.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan Landasan Teori. Pada bab ini penulisan
mengemukakan landasan teori dan tiap-tiap variabel penelitian dan
penelitian yang relevan.
Bab III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran
umum di MI Dadapayam 01 dan pelaksanaan penelitian.
Bab IV Analisis Hasil Penelitian. Bab ini berisi hasil penelitian
meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.
Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran serta penutup.
Bagian akhir dalam skripsi berisi tentang daftar pustaka dan
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan proses seseorang memperoleh
kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari lahir
sampai hayat seseorang. Rasulullah SAW menyatakan dalam salah
satu hadist bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga
liang lahat.
Belajar adalah suatu perubahan didalam diri kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu
pengertian (Thobroni, 2017: 18).
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan (Susanto, 2013:12). Artinya bahwa secara kodrati
jiwa raga anak mengalami perkembangan.
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.
Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam
belajar ditemukan adanya hal berikut:
1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons
17 2) Respon si pelajar, dan
3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.
Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan
konsekuensi tersebut. Sebagai ilusi, perilaku respons si
pelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, pelaku respons
yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.
Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan (Thobroni, 2017:20).
Menurut Gagne, hasil belajar berupa (Thobroni, 2017:20):
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis.
2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
18
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif mencakup;
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),
analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),
evaluating (menilai). Domain afektif mencakup; receiving (sikap
menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain
psikomotorik mencakup; initiatory, pre-routine, rountinized dan
ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, intelektual.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah perubahan kemampuan dan perilaku
yang dimiliki peserta didik setelah melaksanakan proses belajar
mengajar dengan lingkungannya.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Burhanuddin & Wahyuni mengungkapkan bahwa
ciri-ciri belajar meliputi:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar dapat
diamati dari tingkah laku, yang artinya dapat dilihat dengan
adanya perubahan tingkah laku, dan tidak tahu menjadi tahu,
19
2) Perubahan perilaku relatif permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
c. Faktor-faktor yang Mampengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat
kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu
diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan
tujuan yang telah diharapkan. Hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi.
Menurut (Susanto, 2013:12) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah:
1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta
20
sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit
keadaan ekonominya, bertengkar suami istri, perhatian
orang tua yang kurang terhadap anaknya, sera kebiasaan
sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua
dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik.
2. Pembelajaran Tematik Indahnya Kebersamaan
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Respons dunia pendidikan terhadap perkembangan zaman
ialah dengan melakukan pergantian kurikulum. Ini yang menjadi
salah satu faktor mengapa secara berkala, kurikulum pendidikan
diperbarui untuk dikembangankan dengan menonjolkan aspek yang
dipandang lebih baik dan meminimalisasi kekurangan dan
kelemahan dari kurikulum sebelumnya. Pada saat ini pendidikan di
Indonesia mengalami perubahan kurikulum yang awalnya
memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekarang
menjadi kurikulum 2013 (Tematik).
Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum
yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Hanya saja
21
peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi siswa (Hartono,
2013:165).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata
pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan (Majid, 2014: 86).
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang
berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan
untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yang
berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang
studi lainnya.
Tema menjadi pokok pembicaraan atau gagasan yang
mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Pembelajaran
tematik lebih menekan pada keterlibatan siswa secara aktif. Siswa
tidak hanya dijadikan objek, tetapi dituntut aktif untuk terlibat
langsung di lapangan. Keterlibatan aktif akan membuat siswa
memperoleh pengalaman yang luas. Pengalaman inilah yang akan
membawa siswa mampu menghubungkan antara satu konsep
22
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan
suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara
individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan
otentik (Majid, 2014: 80).
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran
dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga
dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar,
pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut (Majid, 2014: 89):
1) Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern
yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
melakukan aktifitas belajar.
23
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman
langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan
pengalaman langsung ini, siswa diharapkan pada sesuatu yang
nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang
lebih abstrak.
3) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Bersifat fleksibel
Pembelajarn tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana
guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya
dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana
sekolah dan siswa berada.
c. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting,
yaitu:
1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan
24
2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar
yang relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak didik.
3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan
dan bermakna.
4) Dan dengan pembelajaran tematik dapat
mengembangkan ketrampilan berfikir anak didik sesuai
dengan persoalan yang dihadapi.
5) Menumbuhkan ketrampilan sosial melalui kerja sama
6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap
terhadap gagasan orang lain.
7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan
persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.
d. Kekurangan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik selain mempunyai kelebihan juga
mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran tematik
adalah:
1) Aspek Guru
Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas
tinggi, ketrampilan metodologis yang handal, rasa percaya
diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
25
untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
2) Aspek peserta didik
Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif baik, baik dalam kemampuan
akademik maupun kreativitasnya. Pembelajaran ini
menekankan pada kemampuan analisis (mengurai),
kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan),
kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan
menggali).
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran
Pembelajaran ini memerlukan bahan ajar atau
sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,
mungkin juga fasilitas internet. Semua ini menunjang,
memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan.
Jika tidak dipenuhi sarana tersebut, penerapan
pembelajaran ini juga akan terhambat.
4) Aspek kurikulum
Kurikulum harus luwes, berorientasi pada
pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik. Guru
perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi,
metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.
26
Pembelajaran tematik memerlukan penilaian yang
menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan
keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang
kajian terkait yang dipadukan.
e. Implikasi Pembelajaran Tematik
Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar
membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua
pihak.
1) Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru
mengampu kelas untuk melakukan perencanaan
pembelajaran. Pembelajaran tematik menuntut guru untuk
lebih kreatif dalam menyiapkan materi pembelajaran,
memilih kompetensi dari berbagai pelajaran, serta
mengemas dan menyuguhkan mata pelajaran menjadi
menarik, menyenangkan dan membuat siswa gembira.
2) Implikasi bagi siswa
Siswa harus mengikuti proses pembelajaran yang
bisa memungkinkan bekerja secara individu, kelompok atau
bahkan cara-cara klasik. Semua itu tergantung pada sejauh
mana kemampuan guru untuk mencari pilihan yang terbaik
27
terpenting siswa bisa mengikuti pembelajaran secara
variatif.
3) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan
media
Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan
prasarana yang lebih kompleks. Pembelajaran tematik
memerlukan desain khusus maupun sumber belajar yang
ada di lingkungan yang siap dimanfaatkan secara praktis.
Pembelajaran ini memerlukan media pembelajaran yang
bervariasi untuk memudahkan siswa dalam memahami
konsep-konsep yang abstrak.
4) Implikasi terhadap pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik
perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar
menyenangkan. Pengaturan ruang ini meliputi; penyesuaian
pengaturan ruangan dengan tema yang akan disajikan,
pengaturan bangku peserta didik yang sesuai dengan tema,
kegiatan bisa dilakukan bervariasi dan dapat dilaksanakan
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5) Implikasi terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik,
dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu disiapkan
28
metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar, bersifat inovativ, kreatif, efektif dan
menyenangkan sesuai dengan kompetensi dasar, indikator,
dan tujuan pembelajaran.
f. Indahnya Kebersamaan
Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan
agama yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan
menjadi penghalang untuk tetap menjunjung persatuan dan
kesatuan. Sikap saling menghargai dan berkerja sama antar
pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk menjaga
keutuhan NKRI.
Keberagaman ternyata juga memberikan kesempatan
kepada kita semua untuk berbagi, bisa saling asah, asih, asuh dan
melepaskan sekat-sekat perbedaan tanpa ada pihak yang merasa
rugi dan dirugikan, baik dalam hal sikap, pemikiran maupun harga
diri seseorang. Betapa indahnya hidup dalam kebersamaan dan
keberagaman, yang semua itu sangat bergantung pada cara
pandang, cara memaknai dan cara menyikapi persoalan bagi setiap
orang atau siapa saja yang terlibat didalamnya.
Tema Indahnya Kebersamaan ini merupakan salah satu
tema pada mata pelajaran Tematik di kelas IV semester 1.
29
media pembelajaran Powerpoint dan buku panduan di MI
Dadapayam 01 yaitu “Buku Tematik Indahnya Kebersamaan kelas
IV (buku tematik terpadu kurikulum 2013, edisi revisi 2017). Pada
materi pertama membahas subtema 2 yaitu kebersamaan dalam
keberagaman pada pembelajaran 1. Untuk materi yang ke 2 yaitu
31
g. Pemetaan Indikator Pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan
Pemetaan Indikator Pembelajaran 1 subtema 2
Bahasa Indonesia
Kometensi Dasar
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan, atau visual
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan
Indikator
Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulisan atau visual
Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan
Pembelajaran 6
IPA
Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
4.4 menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, soaial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
Indikator
Menjelaskan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.
Menceritakan kegiatan yang mencerminkan sikap kerja sama dalam keberagaman agama.
IPS
Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama diprovinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; sera hubungannya dengan karakteristik ruang
Indikator
Menjelaskan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis
Mekomunikasikan pengalaman sikap toleransi dan kerja sama antar teman berbeda agama sebagai sebagai identitas bangsa Indonesia dengan sistematis berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan
Indikator
Menjelaskan gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan teks
Menulis informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan
Pembelajaran 1
IPA
Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indra
4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi.
Indikator
Menyebutkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera
32
3. Media Powerpoint
a. Pengertian Media Powerpoint
Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menuntut guru
untuk lebih termotivasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Di antaranya penggunaan media pembelajaran yang
sesuai dengan kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar.
Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan
pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah
materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau
sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam
prosesnya memerlukakan media sebagai sub sistem pembelajaran.
Media merupakan alat saluran komunikasi. Contoh media
seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),
komputer, dan instruktur (Rusman, 2012:159).
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (AECT/
Association for Educational Communication and Technology)
mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk
33
Dalam dunia pendidikan media telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan untuk memudahkan serta mewujudkan tercapainya
pemahaman materi kepada siswa sehingga seorang guru
diharapkan mampu menggunakan metode dan media untuk
menciptakan suasana pembelajaran efektif, kreatif dan
menyenangkan.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran (Hamalik, 2007:57).
Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2015: 2).
Menurut Kastolani (2014 : 222) menyatahan bahwa media
pembelajaran merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dalam
menyampaikan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran dapat
dimaknai sebagai alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan
pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber
34
Trend teknologi dalam proses pembelajaran yang paling
terkenal sejauh ini adalah LCD Proyektor. Ini menunjukkan
kemajuan yang pesat, sehingga banyak dipakai di mana-mana.
LCD proyektor dapat menampilkan unsur audio visual yang
dihubungkan dengan komputer sehingga membantu proses
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan komputer dan
proyektor LCD akan memberikan kesempatan pada pembelajaran
untuk mendapat materi pembelajaran yang autentik dan dapat
berinteraksi secara lebih luas.
Saat ini penggunaan dan pengembangan program presentasi
multimedia telah berkembang pesat. Banyak jenis software yang
dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Jenis software
yang bisa digunakan dikalangan pendidikan adalah Microsoft
Powerpoint yang dikeluarkan oleh perusahaan software microsoft.
Presentasi Powerpoint dapat terdiri dari grafik, objek gambar, teks,
movie, suara.
Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang
digunakan untuk menyusun sebuah presentasi yang efektif,
profesional, dan juga mudah. Microsoft Powerpoint akan
menjadikan sebuah gagasan, ide ataupun materi pelajaran akan
lebih menarik, jelas dan mudah dimengerti (Hadi, 2008: 1). Hal ini
dikarenakan Microsoft Powerpoint memiliki fasilitas pembuatan
35
yang menarik, efek suara serta efek animasi yang semuanya itu
sangat mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Software
Microsoft Powerpoint sangat berguna dalam mendukung
kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsoft Powerpoint, kita
dapat memasukkan elemen-elemen seperti gambar atau movie,
yaitu salah satu elemen yang sangat mudah untuk dimengerti oleh
audience. Dengan menggunakan Powerpoint program komputer,
seorang pengajar dapat mendesain berbagai program pembelajaran
sesuai dengan materi, metode dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint
1. Ada beberapa kelebihan dari multimedia presentasi ini, yaitu:
a) Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.
b) Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati
respons dari penerima pesan.
c) Memberikan variasi teknik penyajian yang menarik dan
tidak membosankan.
d) Penyajiannya lebih menarik karena bisa menampilkan
huruf, warna, video dan animasi baik animasi teks ataupun
animasi gambar dan foto.
e) Dapat merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh
36
f) Mampu menggabungkan semua unsur media seperti: teks,
animasi image, grafik, video dan soud menjadi satu
kesatuan penyajian.
g) Dapat menggabungkan mata pelajaran terutama membaca
dan mendengarkan secara mudah.
h) Powerpoint memiliki fasilitas custom animation yang
lengkap. Dengan adanya fasilitas ini presentasi dapat
menjadi lebih menarik dan interaktif.
i) Dapat digunakan secara berulang-ualang.
2. Selain memiliki kelebihan, ada juga beberapa kelemahan dari
penggunaan media pembelajaran tersebut, antara lain:
a) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolahan dapat
memiliki.
b) Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan
teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.
c) Diperlukan ketrampilan khusus dan kerja yang sistematis
untuk menggunakannya.
d) Menuntut ketrampilan khusus untuk menuangkan pesan
atau ide-ide yang baik pada desain program komputer
microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh peserta
didik/ penerima pesan.
e) Tidak semua guru bisa menyajikan presentasi
37
f) Membuat media tersebut cukup lama, artinya untuk
membuat presentasi yang menarik membutuhkan imajinasi,
serta keuletan dalam pembuatannya. Sehingga dalam
membuat/mempersiapkannya membutuhkan waktu yang
cukup lama.
c. Langkah-langkah Menggunakan Media Powerpoint
Langkah-langkah menggunakan media PowerPoint antara lain:
1) Mempersiapkan perlengkapan seperti LCD proyektor,
Laptop display screen (white board), dan perlengkapan
kecil lainnya.
2) Guru menghidupkan LCD proyektor dan
menyambungkanya dengan laptop.
3) Guru membuka file powerpoint yang telah dipersiapkan
sebelumnya, kemudian mengoprasikan sesuai dengan
langkahnya.
4) Meminta para siswa untuk memperhatikan materi yang akan
disampaikan oleh guru.
B. Kajian Materi Penelitian
1. Materi IPA
a. Definsi Bunyi
Bunyi merupakan hasil getaran dari suatu benda yang
38
disebut sebagaigelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh
benda-benda yang bergetar.
b. Sifat-sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi ada 3, yaitu:
1) Termasuk gelomang longitudil (gelombang yang arah
rambatnya sejajar dengan arah getarnya).
2) Perambatanya membutuhkan medium.
3) Dapat dipantulkan.
c. Sumber-sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi.
Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah
benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber
bunyi adalah alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet serta
benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.
d. Jensi-jensi Bunyi
Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Frekuensi adalah
banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi
adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Bunyi Infrasonik
Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu
kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh
39 2) Bunyi Audiosonik
Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000
Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.
3) Bunyi Ultrasonik
Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu
lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh
lumba-lumba.
e. Perambatan Bunyi
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis
dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui
medium padat, cair, dan udara.
f. Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami
pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul.
1) Bunyi yang memperkuat bunyi asli
Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang
sangat dekat dengan dinding pantulannya. Dengan demikian,
bunyi pantulanya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan
bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada
didalam ruangan kecil akan terdengar jelas.
2) Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan
40
Contoh bunyi gaung adalah pemantulan bunyi yang terjadi
didalam bioskop.
3) Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.
Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding
pemantulnya. Contohnya bunyi pantul yang dihasilkan oleh
dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.
2. Materi IPS
41
3. Materi Bahasa Indonesia
Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap
paragraf memiliki gagasan pokok yang didukung oleh gagasan
pendukung. Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam
suatu bacaan, dapat berupa kalimat inti atau berupa pokok paragraf.
Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk
gagasan pokok.
4. Materi PPKn
a. Amati dan baca teks dalam hati.
Udin, Edo, dan Beni merupakan sahabat dekat. Mereka berasal dari
latar belakang budaya yang berbeda-beda. Mereka juga memeluk
keyakinan yang berbeda pula. Udin beragama Islam, Edo beragama
Katolik, sedangkan Beni beragama Kristen.
Perbedaan budaya dan agama bukanlah merupakan penghalang
bagi mereka untuk berkerja sama. Mereka saling bahu-membahu
mengerjakan tugas atau pekerjaan yang harus dikerjakan
bersama-sama.
Pada peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang
lalu, Udin, Edo dan Beni mewakili kelasnya dalam perlombaan Bakiak
beregu. Sebelum berlomba mereka bersama-sama mendiskusikan dan
merancang strategi agar mereka dapat meraih prestasi dalam lomba
42
ketika lomba berlangsung. Alhasil, tim mereka meraih juara dalam
lomba tersebut.
1) Berikut ini adalah contoh-contoh kerja sama yang bisa dilakukan
dalam masyarakat
a) Ronda
Kegiatan berkeliling yang dilaksanakan pada malam hari.
Ronda bertujuan untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Ronda dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki, bersepeda, atau
kendaraan bermotor. Setiap malam, warga bergilir dan bekerja
sama melaksanakan ronda untuk memberikan perlindungan dan
pengalaman bagi masyarakat.
b) Kerja Bakti
Kegiatan yang dilakukan bersama-sama yang berguna
untuk kepentingan bersama. Membersihkan sampah yang
menyumbat selokan, memperbaiki jalan, dan memperindah
tanaman adalah contoh kerja sama yang biasa dilakukan oleh
warga. Lingkungan yang bersih membuat warga terbebas dari
penyakit.
c) Gotong royong menolong warga yang mengalami musibah
Sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan
bersifat suka rela. Gotong royong menumbuhkan rasa kebersamaan
43
relawan bergotong royong membantu warga dengan memberikan
bantuan berupa makanan, tempat pengungsian, dan pakaian.
d) Persiapan hari kemerdekaan
Seluruh warga yang berbeda suku dan agama bekerja sama
dalam persiapan hari kemerdekaan. Para warga bekerja sama
menyusun berbagai acara yang akan di adakan saat hari
kemerdekaan, seperti upacara kemerdekaan dan berbagai macam
perlombaan.
b. Materi Bahasan Indonesia
Gagasan pokok atau ide pokok adalah gagasan atau ide yang
menjadi pokok atau pikiran utama dalam mengembangkan paragraf
suatu bacaan. Jadi, gagasan pokok adalah inti bahasan dari suatu
paragraf.
Gagasan pokok berupa kalimat utama yang dapat ditemukan pada
awal paragraf (paragraf deduktif), pada akhir paragraf (pararagraf
induktif), atau pada awal dan akhir paragraf (paragraf campuran).
Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi yang
mendukung gagasan pokok. Gagasan pendukung berupa
kalimat-kalimat penjelasan yang memberi tambahan untuk gagasan utama.
C. Kajian Pustaka
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian
yang berkaitan dengan penerapan media pembelajaran. Dalam kajian
44
Pertama, skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Materi Keliling dan Luas Mata Pelajaran Matematika Melalui Media
Pembelajaran PowerPoint Interaktif pada Siswa Kelas IV MI Islamiyah
Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun 2015, yang ditulis oleh Evie Yunianti
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Hasil penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan dengan menggunakan media pembelajaran
PowerPoint Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
khususnya dalam pembelajaran matematika kelas IV di MI Islamiyah
Kauman Kidul Kota Salatiga. Secara keseluruhan peningkatan terjadi
cukup baik, pada aspek peningkatan prestasi belajar siswa pada observasi
awal sebelum tindakan menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa
dalam persenan sebesar 42,8%, kemudian pada siklus I siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa dalam persenan sebesar 63,6%. Sedangkan pada siklus
II siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa dalam persen sebesar 100%.
Kedua, skripsi yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Belajar
Matematika Malalui Metode Pembelajaran Giving Questions and Getting
Answer dengan Media PowerPoint (PTK Terhadap Siswa Kelas IIV A
SMP Muhammadiyah 2 Surakarta) disusun oleh Syah Agung Prayoga
Hidayat Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi Segi Empat
45
Answer dengan media powerpoint. Hal ini dapat dilihat dari: 1) banyaknya
siswa yang mencatat sebelum tindakan sebanyak 19 siswa (55,8%), di
akhir tindakan menjadi 29 siswa (85,3%), 2) siswa yang
memperesentasikan hasil pekerjaannya sebelum tindakan sebanyak 6
siswa (17,6%), diakhit tindakan naik menjadi 23 siswa (66,7%), dan 3)
siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah sebelum tindakan sebanyak 16
siswa (47,1%), di akhir tindakan naik menjadi 31 siswa (91,2%). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Giving Questions
and Getting Answer dengan media powerpoint dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Kedua skripsi tersebut memiliki kesamaan dan perbedaan, yaitu
sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
media Powerpoint. Ditinjau dari perbedaannya yaitu skripsi yang pertama
melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran powerpoint interktif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV, sedangkan skripsi yang
kedua dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui peningkatan
keaktifan belajar siswa melalui metode pebelajaran Giving Questions and
GettingAnswer dengan media powerpoint pada siswa kelas VIIA.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis
lakukan adalah sama-sama menggunakan media powerpoint. Namun pada
46
pembelajaran powerpoint dalam membelajaran Tematik Indahnya