• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka

1. Pembelian

Penambahan koleksi dengan cara membeli merupakan kegiatan penambahan koleksi yang paling banyak dilakukan oleh perpustakaan. Dengan cara ini dapat dilakukan pemilihan koleksi yang benar-benar sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia. Sebelum melakukan pembelian buku, setiap judul buku yang diperoleh dari hasil pemilihan, perlu diperiksa kembali untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki perpustakaan atau sedang dipesan. Kemudian dibuat daftar desiderata, yaitu daftar pesanan buku yang ditunda pembeliannya, karena belum tersedia dana atau karena kesulitan mendapatkan koleksi tersebut.30

Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan beberapa cara:

a. Membeli ke penerbit

Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku-buku, guru pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit ini relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. Hal ini disebabkan pemilik toko mencari keuntungan walaupun sedikit.31

b. Membeli di toko buku

Pembelian secara langsung ke toko buku lebih efisien dari segi waktu dan biaya, namun tidak semua subjek atau judul buku yang dibutuhkan oleh perpustakaan tersedia di toko buku.

c. Memesan

Pengadaan buku-buku, baik membeli langsung ke toko buku penyalur dan ke penerbit, maupun memesan terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya guru pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku.

30

F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 15 31

Tetapi apabila toko buku atau penerbitnya sangat jauh dari sekolah, maka bisa menggunakan cara kedua, yaitu pembelian atau pemesanan lewat pos, yaitu guru pustakawan mengirimkan surat kepada toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku-buku. Pada umumnya pembelian atau pemesanan lewat surat ini uangnya dibayar terlebih dahulu dengan ditambah ongkos pengirimannya.32

2. Hadiah

Pengadaan bahan pustaka yang diperoleh bisa secara langsung diterima dari penyumbang atau diminta. Perpustakaan yang menerima hadiah secara langsung perlu melakukan beberapa hal:

a. Meneliti kiriman hadiah dan mencocokkannya dengan surat pengantarnya. b. Memilih hadiah yang dibutuhkan dan

c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan.

Bila perpustakaan yang meminta hadiah bahan pustaka maka perlu: a. Menyusun daftar pustaka yang diperlukan

b. Mengirimkan surat permohonan hadiah

c. Setelah bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan mencocokkan daftar kiriman hadiah dengan surat pengantar

d. mengirim kembali surat pengantar disertai dengan ucapan terima kasih.33

Perpustakaan yang menerima dan memberikan hadiah bahan pustaka karena mempertimbangkan :

a. Apakah koleksi sesuai dengan subjek dan tujuan perpustakaan.

b. Dapatkah perpustakaan menanggung pengolahan penempatan, penyimpanan dan penggunaan koleksi.

c. Dapatkah perpustakaan mengalokasikan dana untuk pengolahan dan perantaraan bahan pustaka tersebut.34

32

Ibid., h. 37-38\ 33

3. Tukar menukar koleksi

Tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah pustaka yang tidak diperlukan lagi, dan ingin ditukarkan dengan pustaka lain.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Setiap pustaka yang akan ditukarkan harus dikeluarkan dari koleksi, diambil katalognya, dan diberi tanda stempel tanda pengeluaran dari koleksi. Di dalam buku inventaris juga dicatat di kolom keterangan, sehingga sudah resmi dan bukan milik perpustakaan yang bersangkutan.

b. Sejumlah pustaka yang akan ditukarkan dibuatkan daftar yang diurutkan berdasarkan abjad, misalnya:

Buku : nama pengarang dan judul Majalah : Judul, Vol., Tahun, Nomor

c. Perpustakaan mengirimkan daftar tersebut kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan akan membutuhkannya, lengkap dengan syarat penukaran, misalnya ongkos kirimnya.

d. Perpustakaan penerima memilih pustaka yang diperlukan dan mengirim daftar pustaka yang ditawarkan sebagai gantinya.

e. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka proses tukar-menukar dapat dilakukan, dan masing-masing dapat mulai menginventaris pustaka hasil tukar-menukar.35

4. Wajib serah simpan

Semua karya yang dihasilkan di madrasah wajib disimpan pada perpustakaan dengan keputusan kepala madrasah. Karya-karya yang dimaksud meliputi antara lain: a. Makalah seminar, simposium, konferensi dan sebagainya.

b. Laporan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

34

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), "Pengembangan Koleksi : Pengadaan Bahan Pustaka" artikel diakses pada 4 november 2008 darihttp://pusdiklat.pnri.go.id/elearning/pengembangan/frameset04.html

35

c. Artikel karya komunitas madrasah yang dipublikasikan di media massa d. Kliping koran.36

5. Titipan

Pengadaaan bahan pustaka melalui titipan biasanya dilaksanakan oleh pecinta buku yang menitipkan koleksinya di perpustakaan agar dibaca oleh pemakai perpustakaan.37

G. Sarana pengadaan koleksi

Pengadaan koleksi dalam arti menambah koleksi baru, dapat selalu dilakukan dengan cara mencari informasi tentang terbitan-terbitan terbaru dari penerbit. Beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengadaan koleksi antara lain : 1. Katalog penerbit, leaflet,brosur

Katalog penerbit adalah daftar informasi terbitan dari penerbit buku. Informasi yang dimuat dapat berupa informasi tentang buku-buku yang baru diterbitkan, buku edisi baru, dan buku cetak ulang. Pada umumnya informasi yang disajikan disertai informasi harga setiap buku.

Selain katalog penerbit yang dibuat secara periodik, penerbit kadang-kadang membuat informasi terbitan berupa leaflet dan brosur yang hanya memuat informasi beberapa buku terbaru yang tidak mencakup periode terbitan tertentu.

2. Iklan dan majalah

Iklan dapat ditemukan di koran atau di majalah. Penerbit-penerbit besar kadang-kadang memasukkan iklan dalam majalah tentang buku-buku yang baru diterbitkan. Informasi yang ada di dalam iklan biasanya berisi tentang buku-buku yang baru terbit, yang barangkali sesuai dengan keperluan pengguna perpustakaan.

3. Resensi buku di majalah dan surat kabar

36

Abdul Hakim,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 83 37

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), "Pengembangan Koleksi : Pengadaan Bahan Pustaka."

Resensi adalah tinjauan tentang buku. Kadang-kadang dikenal dengan timbangan buku. Pada umumnya resensi berupa penilaian objektif terhadap buku, baik fisik, susunan, maupun isi. Resensi dapat membantu dalam mempertimbangkan suatu buku yang dibeli atau tidak, karena kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi pada umumnya dibahas oleh peresensi.

4. Daftar penerimaan buku baru yang dimiliki perpustakaan

Perpustakaan sebaiknya membuat daftar buku yang baru diterima. Daftar tersebut dapat digunakan sebagai alat pemeriksa sebelum melakukan pembelian. Buku-buku yang sudah dimiliki atau yang termuat dalam daftar penerimaan Buku-buku baru sebaiknya tidak dibeli ulang, lebih-lebih jika tidak bermaksud menambah jumlah eksemplar buku.

5. Bibliografi nasional

Bibliografi nasional adalah daftar buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit dalam suatu cakupan wilayah negara tertentu. Sebagai contoh adalah Bibliografi Nasional Indonesia yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia setiap tiga bulan sekali. Bibliografi Nasional Indonesia mendaftar semua terbitan dari setiap penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

6. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah daftar judul-judul buku yang digunakan oleh seorang penyusun karya tulis yang dicantumkan pada bagian akhir tulisan. Daftar pustaka perlu diperiksa oleh petugas perpustakaan untuk mengetahui apakah buku yang didaftar sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum. Jika belum dimiliki sedapat mungkin diusahakan untuk dimiliki.

Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna perpustakaan yang mereka perlukan yaitu dengan menyediakan formulir usulan buku yang dapat diisi oleh pengguna. Daftar usulan buku dari pengguna merupakan sarana yang sangat baik untuk mengetahui kebutuhan mereka secara langsung.

8. Books in print

Books in printadalah daftar buku-buku yang masih beredar di pasaran yang siap untuk dibeli.

9. Internet

Sarana paling modern yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya buku-buku terbaru adalah akses internet.38

H. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah harus mempunyai kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis. Menurut Sofa kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis berfungsi sebagai:

1. Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah.

2. Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangaan selanjutnya.

3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.39

Prinsip-prinsip pengembangan koleksi menurut Darmono, yaitu sebagai berikut:

1. Relevansi

38

F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 16-19 39

Artinya aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi kepada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

2. Kelengkapan

Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.

3. Kemutakhiran

Selain memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat dikatakan mutakhir.

4. Kerjasama

Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerja sama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan koleksi seperti kepala perpustakaan, petugas perpustakaan atau pustakawan, guru, serta pihak yang mengadakan pembelian.40

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid di tengah keprihatinan semakin menurunnya moral dan akhlak bangsa yang berkembang semakin tidak bernurani. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bahkan membahayakan masa depan bangsa. Atas dasar idealisme dan dengan niat tulus ingin turut membantu membangun generasi penerus yang cerdas serta bertakwa kepada Allah SWT, maka didirikanlah sekolah yang dapat membentuk karakter manusia menjadi sebaik-baik umat, untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' berdiri pada tahun 1995 dengan membuka jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang diberi nama TK An-Nisaa'.

Perpustakaan sekolah An-Nisaa' berdiri pada tahun 1996, sebagai fasilitas sekolah yang bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru di sekolah. Selain itu, yayasan mempunyai komitmen besar untuk melahirkan generasi-generasi yang mempunyai minat baca yang tinggi sebagai bekal generasi pembelajar.

40

Pada awal berdirinya, perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang staf yang merangkap sebagai tenaga tata usaha, dan waktu itu, perpustakaan Al-Izhar diminta sebagai konsultan untuk perpustakaan An-Nisaa'.

Setelah satu tahun berjalan, baru pada tahun 1997 perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Padjajaran Bandung, yang bernama Vera Yunindra, S.Sos (Ibu Teta). Pada tahun inilah banyak pembenahan yang dilakukan untuk mewujudkan perpustakaan yang ideal. Seperti halnya, pengolahan ulang koleksi dengan menggunakan DDC, pembuatan kartu katalog, dan memberikan layanan sirkulasi yang lebih maksimal.

Tahun 1998 staf perpustakaan menjadi 2 orang dan pada waktu itu perpustakaan mempunyai otonomi sendiri dari yayasan. Dengan bertambahnya staf menjadikan perpustakaan bisa dikelola dengan lebih maksimal. Seiring dengan semakin berkembang jenjang pendidikan pada sekolah An-Nisaa' yang membuka jenjang SMP, maka pada tahun 2001 pihak sekolah mengadakan perpustakaan SMP, sehingga sejak itu sekolah An-Nisaa' mempunyai dua perpustakaan. Yang pertama adalah Perpustakaan Pusat yang berlokasi di gedung TK dan SD, sedangkan perpustakaan yang kedua adalah Perpustakaan Kelas Atas yang menempati ruangan di gedung SMP.

Pada tahun 2004 perpustakaan merekrut satu orang staf baru sebagai asisten pustakawan yang ditempatkan di perpustakaan pusat. Hal ini dilakukan sebagai usaha perpustakaan agar bisa memberikan layanan dan program perpustakaan secara maksimal. Karena, pada dasarnya perpustakaan sekolah

An-Nisaa' tidak hanya memberikan layanan peminjaman dan pengembalian saja melainkan memberikan program-program yang berkaitan dengan library skilldaninformation literacy.

Pada tahun 2006 perpustakaan mempunyai program untuk menerapkan sistem otomasi di perpustakaan An-Nisaa'. Hal ini dipandang perlu mengingat jumlah anggota yang terus bertambah, jumlah koleksi yang semakin banyak, dan ingin memberikan layanan yang lebih maksimal untuk seluruh anggota.

Pada saat ini, Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' telah menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk mendukung tujuannya, Sekolah An-Nisaa melengkapi diri dengan berbagai sarana dan prasarana sekolah, diantaranya Ruangan kelas yang representatif, Lingkungan yang lapang dan bernuansa asri, 2 Perpustakaan yang nyaman, Lab komputer, Lab Sains, Ruang musik, Ruang musik kedap suara, Antar jemput, Caterring, Kantin, Mushola yang luas, Area parkir, Green Lab, UKS, Aula, Ruang Serbaguna, Lapangan sepakbola, lapangan Futsal dan Lapangan basket. Sekolah An-Nisaa juga telah dikenal sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan dengan prestasi yang terbaik.41

41

Sekolah An-nisaa’, “Sekolah An-Nisaa” artikel diakses pada 11 februari 2009 dari

B. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' 1. Visi Perpustakaan

Menjadikan perpustakaan An-Nisaa' sebagai pusat informasi dan pendidikan di sekolah, serta menjalin hubungan yang erat antara pengguna dan pengelola perpustakaan.

2. Misi Perpustakaan:

a. Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.

b. Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber terbaru dan terbaik. c. Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan seluruh anggota.

C. Kedudukan Perpustakaan Sekolah YPII An-Nisaa'

Kedudukan perpustakaan Sekolah An-Nisaa' sebagai unit penunjang dalam membantu proses belajar-mengajar yang bertanggung jawab langsung pada ketua perguruan.

Peranan penting perpustakaan sekolah ini, antara lain:

1. Membantu menyediakan bahan atau sumber belajar baik berupa buku maupun non buku dan fasilitas berupa KBM (kegiatan belajar mengajar). 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan siswa dan siswi terhadap

bacaan.

3. Memperkaya pengalaman belajar siswa . 4. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri.

5. Melatih siswa dan siswi ke arah tanggung jawab.

7. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber pengajaran. 8. Membantu siswa, guru, karyawan serta orang tua siswa dalam mengikuti

perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.

D. Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Koleksi perpustakaan An-Nisaa' terdiri dari koleksi tercetak dan non tercetak (Audio Visual) yang disusun berdasarkan DDC (Dewey Decimal

Classification). Sampai tahun 2009 jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah

An-Nisaa' berjumlah sekitar 16500 eksemplar. 1. Buku Teks

Berupa buku non-fiksi dari berbagai subyek (disiplin ilmu), yang disusun berdasarkan DDC. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang berfungsi sebagai sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan, sarana pemerlancar tugas akademik guru, sarana pemerlancar ketercapaian tujuan pembelajaran, dan sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran.42

2. Buku Paket (Buku Pelajaran)

Berupa buku-buku pelajaran dari berbagai bidang studi, yang dipinjamkan kepada guru selama 1 tahun atau sesuai kebutuhan. Khusus untuk siswa SMP koleksi tersebut dapat dipinjam selama kegiatan belajar berlangsung.

42

M a s n u r M u s l i c h , “ Hakikat dan fungsi buku teks ” artikel diakses pada 26 februari

3. Koleksi Referensi

Terdiri dari Ensiklopedia, kamus, alat peraga, dan lain-lain. Koleksi ini hanya dapat dibaca di tempat, difotokopi, atau dipinjamkan untuk guru selama satu minggu.

4. KoleksiTeacher Resources

Merupakan buku panduan belajar mengajar yang berguna untuk menambah wawasan. Koleksi ini diperuntukkan khusus untuk guru dalam lingkup Yayasan Pendidikan Islam Ibuku An-Nisaa'.

5. Koleksi Karya Tulis

Adalah karya tulis siswa-siswi SMP An-Nisaa' sebagai syarat kelulusan, yang diberikan pada akhir kegiatan belajar.

6. Koleksi Hiburan

Perpustakaan menyediakan buku-buku fiksi (komik, novel, dan cerita bergambar) sebagai sarana hiburan. Selain itu juga disediakan majalah, surat kabar, dan tabloid.

7. Koleksi Audio Visual

Terdiri dari VCD, CD, DVD, dan kaset. Koleksi ini hanya dapat dipinjamkan pada saat jam pengajaran berlangsung atau sesuai kebutuhan. 8. Koleksi kliping

Perpustakaan An-Nisaa' juga menyediakan koleksi kliping dalam beberapa subyek yaitu, di antaranya: Pendidikan, Sastra, Kesehatan, Masakan, Politik dan Hukum,Olahraga, Agama, Psikologi, Remaja dan Dunia anak, Arsitektur, Hobi dan lain-lain.

E. Anggaran

Dana merupakan bagian penting dalam pembelian koleksi. Ketersediaan dana yang cukup akan sangat membantu lancarnya penyediaan sumber-sumber belajar maupun pelaksanaan program-program dan layanan perpustakaan.

Sumber dana perpustakaan sekolah An-Nisaa' berasal dari iuran siswa dan YPII An-Nisaa'. Adapun besarnya iuran yang diberikan oleh tiap siswa berdasarkan level masing-masing adalah :

KB/TK : Rp.125.000 pertahun SD : Rp. 150.000 pertahun SMP : Rp. 175.000 pertahun

Jumlah total anggaran adalah Rp. 70.000.000 pertahun. Iuran siswa tiap tahunnya bisa berubah, karena tergantung banyaknya jumlah siswa tiap tahun dan tergantung kebutuhan perpustakaan. Apabila dana untuk perpustakaan kurang mencukupi, maka YPII An-Nisaa’ yang menambahkan. Teknik Penganggaran

Pertama-tama pustakawan membuat anggaran tahunan, kemudian anggaran tersebut dibagi untuk 2 semester. Dalam 1 semester diadakan 3 kali pembelian bahan pustaka.

Misalnya:

Jumlah anggaran tahun 2009 Rp. 70.000.000 kemudian dibagi untuk 2 semester:

Dana Rp. 35.000.000 ini kemudian dibagi untuk pembelian bahan pustaka dan untuk pengembangan SDM serta perlombaan selama 1 semester yakni :

AV / Alat Buku Pengembangan SDM dan

Peraga Fiksi Non-fiksi Referensi lomba-lomba

15% 35% 30% 15% 5%

F. Jaringan dan Kerjasama

Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, perpustakaan melakukan kerjasama, baik dengan masyarakat sekolah seperti ketua yayasan, guru, staf administrasi, dan orang tua/ wali siswa maupun dengan masyarakat sekolah.

Kerjasama dengan pimpinan yayasan dan staf administrasi dilakukan dalam rangka menyusun program kerja beserta dana yang diperlukan untuk melaksanakan program kegiatan. Sedangkan dengan guru, kerjasama dilakukan dalam hal pemilihan bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, dan dalam hal pelaksanaan kegiatan atau pelayanan perpustakaan. Misalnya dalam hal pengaturan jadwal kunjungan bagi siswa kelas 4-6 SD. Adapun dengan para orang tua atau wali, kerjasama dilakukan, misalnya, dalam hal penerbitan karya siswa. Banyak karya siswa yang telah dinilai oleh guru kemudian diterbitkan atas biaya orang tua / wali, dan selanjutnya menjadi koleksi perpustakaan. Adapun kerjasama dengan masyarakat luar sekolah dilakukan dengan beberapa perpustakaan sekolah, seperti perpustakaan Al-Izhar dan perpustakaan national plus. Perpustakaan national plus diantaranya adalah perpustakaaan British International School dan Global school.

G. Layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Perpustakaan Aan-Nisaa' mempunyai beberapa layanan yang diberikan kepada seluruh pemakai perpustakaan. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perpustakaan yang senantiasa memberikan pelayanan yang prima untuk seluruh pemakai. Jenis layanannya adalah sebagai berikut:

1. Peminjaman dan pengembalian buku

Layanan ini diperuntukkan bagi seluruh anggota perpustakaan An-Nisaa' mulai dari KB, TK, SD dan SMP. Siswa dapat meminjam koleksi sebanyak 2 buku dan guru/ karyawan sebanyak 6 buku/ non buku selama 1 minggu. Untuk peminjaman kelas maksimal 20 buku selama 2 minggu dan untuk level maksimal 15 buku. Khusus untuk koleksi penunjang, seperti buku pelajaran dipinjamkan selama satu semester atas nama kordinator kelas.

Pengembalian buku yang dipinjam diusahakan tepat waktu dan diperpanjang bila diperlukan. Jika terlambat peminjam juga dikenakan denda, yang dihitung Rp 100 perhari keterlambatan (untuk buku non referensi dan Rp 1000 untuk buku referensi).

2. Perpanjangan buku

Bagi peminjam yang telah habis masa peminjamannya, dapat diperpanjang selama 1 minggu. Perpanjangan dapat dilakukan via telepon ke ext. 12 untuk Perpustakaan Kelas Atas dan untuk Perpustakaan Pusat. Buku tidak dapat diperpanjang apabila telah dipesan oleh anggota lain.

3. Pemesanan buku

Apabila buku yang dipinjam tidak tersedia diperpustakaan (sedang dipinjam), maka anggota dapat memesan buku dengan mengisi form pemesanan yang disediakan.

4. Layanan rerferensi

Layanan ini terdiri dari, informasi siaga, penelusuran, dan pencarian bahan pustaka.

5. Layanan Internet Online

Layanan ini berupa pemberian kases internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan apabila informasi yang disediakan tidak tersedia di perpustakaan.

H. Program Khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Selain memberikan layanan peminjaman dan pengembalian buku, perpustakaan An-Nisaa' juga mempunyai program-program khusus, seperti: 1. Kelas Perpustakaan

Program ini merupakan jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan untuk tiap kelas per minggunya mulai dari level KB/TK sampai SD.

2. Friend of library( Sahabat perpustakaan)

Program ini diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar peduli terhadap perkembangan koleksi di perpustakaan termasuk siswa dan guru. Untuk menjadifriend of library, diharuskan minimal menyumbang 4 buku/ lebih ke perpustakaan.

3. Bimbingan pemakai perpustakaan

Diberikan pada awal tahun ajaran, yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan dan bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan dengan maksimal.

4. Info buku baru

Penyebaran informasi buku baru yang dimiliki oleh perpustakaan Ani-Nisaa' melalui brosur atau mading yang siap dipinjamkan kepada anggota perpustakaan.

5. Mading perpustakaan

Siswa membuat mading menurut kelas, sesuai dengan tema yang diberikan oleh staf perpustakaan.

6. Brosur Perpustakaan

Salah satu cara pengenalan dan penyebaran informasi perpustakaan

Dokumen terkait