• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah AN-Nisa' Pondok Aren - Bintaro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah AN-Nisa' Pondok Aren - Bintaro"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

1

SEKOLAH AN-

NISAA’ PONDOK AREN

-

BINTARO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Diajukan oleh :

Nama : MUJIYATI

Nim : 104025000870

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA

PERPUSTAKAAN SEKOLAH AN-

NISAA’ PONDOK AREN

-BINTARO

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh :

Mujiyati NIM : 104025000870

Dibawah bimbingan

Pungki Purnomo, MLIS NIP. 150295486

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pengadaan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ Pondok Aren - Bintaro ini telah diajukan dalam sidang munaqosyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Jakarta, 4 Juni 2009

Sidang Munaqosyah

Ketua Sidang, Kajur Sekretaris, Pembimbing

Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS

NIP.780005380 NIP. 150295486

Penguji,

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan dengan ketentuan yag berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 12 Mei 2009

(5)

ABSTRAK

MUJIYATI

Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' Pondok Aren-Bintaro

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, segala puji hanya milik Allah sumber segala ilmu dan hikmah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya. Walaupun dalam penyelesaian skripsi ini, begitu banyak kendala yang harus penulis hadapi hingga akhir, namun berkat rahmat dan pertolongan-Nyalah penulis dapat menghadapi kendala-kendala tersebut dan menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki,maka skripsi ini belum sempurna baik materi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini penulis terima dengan senang hati.

Tak lupa penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Kepada Bapak Abdul Chair selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. 2. Kepada Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

(7)

4. Kepada segenap dosen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi yang telah memberikan penulis banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga nilainya, semoga dapat bermanfaat dan penulis dapat mengamalkannya selalu.

5. Kepada segenap pustakawan di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di sana, terutama kepada ibu Vera yunindra selaku kepala Perpustakaan Sekolah An-Nisaa.

6. Teman-temanku dijurusan Ilmu Perpustakaan, Tedi, Mulki, lesdi, Hani dan seluruh teman-temanku SL dan LS angkatan 2004.

7. Orangtua tercinta, bapak M.Hatta dan ibu Amenah, yang dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik dan membimbing penulis, yang selalu melimpahkan kasih sayang dan doanya kepada penulis. Serta adikku evi yang selalu semangat membantu dan menemaniku ke rental.

8. Sahabat terbaikku dijurusan Ilmu Perpustakaan "Putri" dan juga sahabatku Nina, tempat berbagi kisah, canda, tawa serta tangis. Terima kasih kalian selalu menyemangatiku dan membantuku dalam segala hal. Semoga kalian selalu menjadi sahabat sejatiku.

(8)

10. kepada saudaraku, Sarkiah dan M.Rudi, terima kasih kalian selalu membantuku dalam segala hal.

11. Kepada bang Ulis, terima kasih atas saran-saran dan doanya.

12. Kepada sahabatku Uchi, terima kasih atas semangat yang diberikan walau Cuma lewat Hp.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, semoga jasa dan bantuan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah dengan pahala dan ridho-Nya . Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya, Amin.

Jakarta, 4 Juni 2009

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah... 3

C. Pembatasan dan perumusan masalah ... 5

D. Tujuan dan manfaat penelitian... 6

E. Metodologi penelitian ... 7

F. Sistematika penulisan... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR a. Pengertian perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah . 11 b. Tugas pokok, fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah ... 12

c. Visi dan misi perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah ... 15

d. Koleksi perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah... 16

e. Pemilihan atau seleksi bahan pustaka... 18

f. Cara pengadaan bahan pustaka ... 21

g. Sarana pengadaan koleksi... 25

(10)

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH

AN-NISAA'

A. Sejarah singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 31

B. Visi dan misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 34

C. Kedudukan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 34

D. Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 35

E. Anggaran ... 37

F. Jaringan dan kerjasama ... 38

G. Layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 39

H. Program khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 40

I. Kegiatan penunjang perpustakaan ... 42

J. Kegiatan pengadaan bahan pustaka ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Seleksi Bahan Pustaka... 45

1. Prosedur penyeleksian bahan pustaka... 45

2. Kriteria seleksi bahan pustaka ... 47

B. Alur kerja pengadaan bahan pustaka... 49

C. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka ... 52

1. Pembelian ... 52

2. Sumbangan... 55

(11)

D. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' Dalam Pengadaan Bahan Pustaka... 57

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) ... 57 2. Kendala dalam proses pembelian bahan pustaka... 59 3. Koleksi hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan... 59 E. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi

Oleh pihak perpustakaan sekolah An-Nisaa' dalam pengadaan bahan pustaka... 60 1. Solusi terhadap kurangnya Sumber Daya Manusia

(SDM)... 60 2. Solusi terhadap proses pembelian bahan pustaka ... 61 3. Solusi terhadap koleksi hadiah atau sumbangan yang tidak

Sesuai dengan kebutuhan... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 63 B. Saran... .. 65

DAFTAR PUSTAKA

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai bagian dari pranata masyarakat, perpustakaan berperan sebagai pengelola berbagai sumber informasi secara sistematik sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan dan memperluas wawasan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Karena itu di tengah-tengah masyarakat ada beberapa jenis Perpustakaan yaitu, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum, dan Perpustakaan Khusus.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh pihak sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.1 Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.2

1

Sulistyo Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama), h. 50

2

(13)

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yaitu murid-murid sekolah tersebut.3

Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka ini murid-murid dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan sekolah yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka atau jarang bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan-bahan pustaka yang baru akan ketinggalan zaman dan lambat laun murid-murid menjadi kurang senang mengunjungi perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu perlu pengadaan bahan-bahan pustaka secara terus- menerus.4

Menurut Ibrahim Bafadal pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang. Jadi pengadaan

bahan-3

Ibid,h. 5 4

(14)

bahan pustaka ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang sama sekali belum dimiliki oleh perpustakaan sekolah. kemungkinan yang kedua adalah menambah bahan-bahan pustaka yang jumlahnya kurang.5

Tidak dapat dipungkiri, saat ini pustakawan juga dituntut untuk berperan sebagai penerjemah kebutuhan para pemakainya daripada hanya sekedar berperan sebagai penyeleksi. Karena itu pustakawan harus mampu tidak hanya dalam menerapkan keterampilan dalam perencanaan koleksi dan penyeleksiannya tapi juga dalam melakukan kolaborasi dengan pihak pimpinan sekolah dan guru.

Karena pentingnya faktor pengadaan bahan pustaka dalam pengembangan koleksi, maka penulis tertarik untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ dalam pengadaan bahan pustaka dan solusi apa yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam menghadapi kendala tersebut. Dengan demikian penulis memilih judul “Pengadaan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’

Pondok Aren - Bintaro”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam proses pengadaan bahan pustaka pihak perpustakaan seringkali menjumpai berbagai persoalan diantaranya adalah :

5

(15)

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam menjalankan pekerjaan di perpustakaan dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup. Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang cukup maka setiap pekerjaan yang dikelola akan menjadi lebih baik sebab setiap staf mempunyai tugasnya masing-masing. Misalnya untuk menjalankan kegiatan pengadaan bahan pustaka, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup dan harus memiliki keterampilan dalam membuat perencanaan pengadaan bahan pustaka dan melakukan penyeleksian bahan pustaka dengan baik serta melakukan berbagai terobosan

2. Kendala Dalam Proses Pembelian Bahan Pustaka

Pembelian buku dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membeli langsung ke toko buku dan penerbit maupun melalui agen atau distributor.

(16)

3. Koleksi Hadiah Atau Sumbangan Yang Tidak Sesuai Dengan

Kebutuhan

Selain dengan cara membeli, buku-buku perpustakaan sekolah juga bisa diperoleh dari hadiah atau sumbangan, baik hadiah atau sumbangan dari perorangan maupun dari organisasi, badan-badan atau lembaga tertentu.6 Hadiah atau sumbangan yang diperoleh bisa secara langsung diterima dari penyumbang atau dengan cara mengajukan permintaan terlebih dahulu. Permintaan hadiah dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.

Koleksi perpustakaan yang bersumber dari hadiah kadang-kadang kurang cocok dengan tujuan dan fungsi serta ruang lingkup layanan perpustakaan, maka pengadaan koleksi melalui hadiah bukan merupakan andalan pembinaan koleksi perpustakaan.7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, maka penulis memberi batasan pada kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan sekolah An-Nisaa’ dalam proses pengadaan bahan pustaka berupa bahan tercetak (book material),yaitu: masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

6

Ibrahim Bafadal,Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 41 7

(17)

2. Perumusan masalah

Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini yaitu :

a. Apa saja kendala yang di hadapi oleh pihak perpustakaan dalam hal kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan?

b. Bagaimana solusi yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka, seperti masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Untuk mengetahui solusi apa yang di lakukan oleh pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut.

(18)

2. Manfaat penelitian

a. Memberikan masukan-masukan yang berguna bagi pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’

b. Menambah pengalaman praktis bagi penulis dalam melakukan suatu penelitian.

E. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.8 1. Jenis dan sumber data

a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui langsung di lapangan (lokasi penelitian).

2. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data-data dalam penelitian ini adalah:

8

(19)

a. Riset Perpustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur, dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesuai dengan pembahasan skripsi ini.

b. Riset Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara :

1) Observasi yaitu: Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki .9

2) Interview (wawancara) yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti.10

Wawancara merupakan teknik utama dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yang dilakukan kepada pustakawan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan yang dikelolanya.

Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku “Pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”.

9

Sutrisno Hadi. Metodologi research (Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1980) h. 136

10

(20)

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dan ditulis berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Bab ini memuat uraian singkat mengenai latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat tentang pengertian perpustakaan sekolah, tugas pokok, fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah, visi dan misi perpustakaan sekolah, koleksi perpustakaan sekolah, pemilihan atau seleksi bahan pustaka, cara pengadaan bahan pustaka, sarana pengadaan koleksi, dan kebijakan pengembangan koleksi.

BAB III Tinjauan umum

(21)

BAB IV Hasil penelitian

Bab ini membahas mengenai penelitian dan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi.

BAB V Penutup

(22)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan Sekolah / Perpustakaan Madrasah

Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah mempunyai arti yang sama. Perpustakaan madrasah sebagaimana perpustakaan sekolah lainnya merupakan sarana pendukung sistem pendidikan sekolah.11Perpustakaan adalah sebuah ruangan, sebuah gedung atau bagian dari gedung yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan dan bahan pustaka lainnya menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca dan bukan untuk diperjualbelikan.12

Pengertian perpustakaan sekolah banyak didefinisikan oleh para ahli bidang perpustakaan. Pengertian Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah menurut Sulistyo Basuki adalah Perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.13 Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.14

Dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah dan dikelola oleh pihak sekolah dalam membantu program-program pendidikan sekolah untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan di sekolah tersebut.

11

Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan dan Pendidikan: pemetaan peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 7

12

Sulistyo Basuki,Periodisasi Perpustakaan Indonesia(Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994) h. 1

13

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993) h. 50-51

14

(23)

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah atau Perpustakaan Madrasah

Perpustakaan Sekolah atau perpustakaan madrasah sebagai sarana penunjang belajar mengajar di sekolah mempunyai peran yang sangat penting di sekolah. Namun saat ini masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan betapa pentingnya peran perpustakaan sekolah di sekolah.

Sebelumnya penulis akan menjelaskan tugas pokok dari perpustakaan madrasah atau

perpustakaan sekolah. “Tugas pokok perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah

adalah mendukung tugas madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan yang bercirikan Islam melaksanakan amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional”.15

Tujuan perpustakaan sekolah tidak dapat dilepas dari fungsi perpustakaan sekolah. Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan. Dalam bukuperpustakaan dan pendidikantelah dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah atau madrasah adalah sebagai bagian dari proses pendidikan mempunyai tujuan dan fungsi sebagai berikut:

1. Mendukung pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah.

2. Menjaga dan mengembangkan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan penggunaan perpustakaan selama hidupnya.

3. Menyediakan kesempatan atau pengalaman dalam penggunaan informasi untuk keperluan peningkatan pengetahuan dan wawasan, imajinasi, dan kesenangan.

4. Membantu siswa dalam mempelajari dan mempraktekkan kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dalam berbagai bentuk dan jenisnya.

5. Menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi lokal, regional, nasional, dan global serta kesempatan untuk menuangkan pengalaman dan gagasan-gagasannya. 6. Mengorganisasikan berbagai kegiatan yang berkenaan dengan peningkatan kesadaran dan

kepekaan terhadap masalah sosial dan budaya.

15

(24)

7. Menyediakan kerja sama dan sesama siswa, guru, staf administrasi, dan orangtua dalam mencapai misi dan tujuan sekolah.

8. Mewujudkan konsep kebebasan informasi dan akses informasi sebagai bagian penting dalam demokrasi yang harus dipahami oleh setiap warga Negara yang bertanggung jawab.

9. Mempromosikan membaca, sumber-sumber, dan layanan perpustakaan kepada seluruh masyarakat sekolah dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.16

Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah mempunyai tujuan untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan, secara umum maupun khusus. Perpustakaan sekolah perlu diperhatikan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Setelah mengetahui tujuan perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah, maka perlu diketahui pula fungsi perpustakaan. Fungsi perpustakaan telah dijabarkan dalam buku Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, yaitu sebagai berikut:

1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain.

2. Informasi, yaitu menjamin lingkungan terinformasi dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agama dan kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah atau sekolah.

4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan sebagai unit kerja yang mampu menarik lingkungannya untuk beramal saleh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela.

5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian.

(25)

7. Rekreasi, yaitu menyediakan bahan bacaan tercetak maupun tidak tercetak untuk memuaskan kebutuhan rekreasinya.17

C. Visi, Misi Perpustakaan Madrasah Atau Perpustakaan Sekolah

Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, dan sarana penunjang tugas madrasah maka Visi perpustakaan madrasah haruslah merupakan penunjang visi madrasah di bidang tugasnya. Visi perpustakaan madrasah adalah:

“Terwujudnya layanan informasi perpustakaan yang handal di madrasah menuju

sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga madrasah dan lingkungannya berkembang menjadi manusia yang berkualitas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah dengan tetap menjaga kepribadiannya”.18

Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung jawab atas penyediaan informasi dan gagasan-gagasan atau ide-ide yang penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi. Disamping itu, perpustakaan sekolah juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai kemamapuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.19

D. Koleksi Perpustakaan Sekolah / Perpustakaan Madrasah

Sebuah perpustakaan harus memiliki koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya suatu koleksi. Koleksi ini tidak hanya satu macam, melainkan

16

Abdul Hakim, ed.,Perpustakaan dan Pendidikan, h. 11-12 17

Abdul Hakim,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 35-38 18

Ibid., h. 38 19

(26)

bermacam-macam jenisnya yang antara lain koleksi umum dan koleksi khusus. Dalam pengertian koleksi ada bahan cetak dan non cetak.20

Koleksi perpustakaan madrasah merupakan koleksi yang dibangun untuk mendukung proses pembelajaran di madrasah dan juga untuk mempromosikan minat baca para siswa. Karenanya pustakawan harus memahami berbagai jenis koleksi yang ada untuk memenuhi kebutuhan pemakai di madrasah.21

Adapun jenis-jenis koleksi perpustakaan madrasah menurut Ibrahim Bafadal adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:

a. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.

b. Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam.

Bahan-bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut:

1) Bahan-bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, karangan-karangan, kliping.

2) Bahan-bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projektor, filmstrip projektor.

2. Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:

a. Bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku fiksi, seperti buku ceritera anak-anak, cerpen, novel.

20

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h.19

21

(27)

b. Bahan-bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah dan surat kabar.22

Sedangkan menurut Rizal Saiful Haq, dkk secara umum koleksi perpustakaan sekolah mencakup dua kategori, yaitu:

1. Koleksi setempat / lokal [local collection], yaitu bahan-bahan yang secara fisik dimiliki atau berada di perpustakaan seperti buku-buku, dokumen, sumber daya visual, relia, peta dan globe, model, perangkat permainan, bahan-bahan elektronis, dan lain-lain.

2. Koleksi bergerak [remote collection], yaitu koleksi atau bahan-bahan yang secara fisik tidak dimiliki atau berada di perpustakaan tetapi dapat digunakan oleh pemakai perpustakaan, seperti sumber daya internet, koleksi perpustakaan atau unit informasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan. Dalam hal ini diperlukan suatu koneksi, atau jaringan [network].23

E. Pemilihan atau Seleksi Bahan Pustaka

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka makin berkembang pula jenis dan bahan pustaka, sehingga untuk membangun koleksi perpustakaan perlu dilakukan seleksi, karena tidak mungkin sebuah perpustakaan bagaimanapun besarnya akan menghimpun semua bahan pustaka yang ada.24 Menurut Yayu Yulia seleksi adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambah pada koleksi yang telah ada di perpustakaan.25

22

Ibrahim Bafadal,Pengelolaan perpustakaan Sekolah, h. 27 23

Abdul Hakim,Perpustakaan dan Pendidikan, h. 15-16 24

Sofa, "Pengadaan bahan pustaka bag 1," artikel diakses pada 5 mei 2008 dari http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/pengadaan-bahan-pustaka-bag-1/ Pengadaan Bahan Pustaka Bag 1

25

(28)

Pada dasarnya pustakawan yang bertugas di bidang pengembangan koleksi sudah memahami betul pedoman dasar untuk melakukan seleksi yaitu:

1. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran, 2. Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja, 3. Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani,

4. Mengenal prinsip-prinsip seleksi,

5. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi, dan 6. Memahami berbagai kendala yang ada.26

Dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka perpustakaan harus berpedoman pada prinsip-prinsip seleksi. Prinsip seleksi merupakan salah satu acuan yang digunakan perpustakaan untuk mengisi koleksi perpustakaannya.27

Berikut ini beberapa prinsip dasar pemilihan koleksi menurut F. Rahayuningsih: 1. Memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

Bahan-bahan yang akan dikoleksi perpustakaan seharusnya bahan-bahan yang memang diperlukan oleh pengguna. Selain mengoleksi buku-buku wajib untuk pelajaran/perkuliahan, perpustakaan sebaiknya juga mengoleksi buku-buku ilmu pengetahuan populer. Dengan buku-buku ilmu pengetahuan populer tersebut pengguna mendapatkan bacaan untuk menambah pengetahuan, selain pengetahuan yang disampaikan oleh pendidik. Harapan yang ingin diraih adalah pengguna perpustakaan dapat mengembangkan bakat serta minat yang dimiliki. Selain koleksi ilmu pengetahuan populer, perpustakaan juga perlu mengoleksi fiksi yang isinya dapat membentuk sikap dan perilaku yang baik bagi pengguna.

2. Memilih buku-buku yang berkualitas

26

Sofa, Pengadaan bahan pustaka bag 1 27

(29)

Buku-buku yang dikoleksi perpustakaan hendaknya buku-buku yang berkualitas tinggi. Kualitas buku dapat dipertimbangkan melalui isi buku, keahlian pengarang, reputasi penerbit, cara penyajian, edisi, susunan, ilustrasi dan fiksi buku.

3. Tidak memandang suku, agama, ras, profesi, aliran politik, perdagangan, tingkat pendidikan

Pemilihan koleksi tidak melihat adanya perbedaan suku, agama, ras, aliran politik, perdagangan, ataupun memandang tingkat pendidikan seseorang.

4. Sesuai dengan dana yang ada

Perpustakaan perlu menyusun anggaran pengadaan koleksi untuk setiap tahun anggaran. Penyusunan anggaran dapat disesuaikan dengan rencana pembelian buku ataupun rencana berlangganan terbitan berkala dalam satu tahun.28

F. Cara Pengadaan bahan pustaka

Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir., agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani. Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar-menukar, titipan, dan pembelian.29

Secara garis besar metode pengadaan koleksi dapat dilakukan dengan cara pembelian, hadiah, tukar menukar, wajib serah simpan dan titipan, yang pembahasannya akan diuraikan di bawah ini.

28

F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007), h. 14-15

29

(30)

1. Pembelian

Penambahan koleksi dengan cara membeli merupakan kegiatan penambahan koleksi yang paling banyak dilakukan oleh perpustakaan. Dengan cara ini dapat dilakukan pemilihan koleksi yang benar-benar sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia. Sebelum melakukan pembelian buku, setiap judul buku yang diperoleh dari hasil pemilihan, perlu diperiksa kembali untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki perpustakaan atau sedang dipesan. Kemudian dibuat daftar desiderata, yaitu daftar pesanan buku yang ditunda pembeliannya, karena belum tersedia dana atau karena kesulitan mendapatkan koleksi tersebut.30

Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan beberapa cara:

a. Membeli ke penerbit

Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku-buku, guru pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit ini relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. Hal ini disebabkan pemilik toko mencari keuntungan walaupun sedikit.31

b. Membeli di toko buku

Pembelian secara langsung ke toko buku lebih efisien dari segi waktu dan biaya, namun tidak semua subjek atau judul buku yang dibutuhkan oleh perpustakaan tersedia di toko buku.

c. Memesan

Pengadaan buku-buku, baik membeli langsung ke toko buku penyalur dan ke penerbit, maupun memesan terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya guru pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku.

30

F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 15 31

(31)

Tetapi apabila toko buku atau penerbitnya sangat jauh dari sekolah, maka bisa menggunakan cara kedua, yaitu pembelian atau pemesanan lewat pos, yaitu guru pustakawan mengirimkan surat kepada toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku-buku. Pada umumnya pembelian atau pemesanan lewat surat ini uangnya dibayar terlebih dahulu dengan ditambah ongkos pengirimannya.32

2. Hadiah

Pengadaan bahan pustaka yang diperoleh bisa secara langsung diterima dari penyumbang atau diminta. Perpustakaan yang menerima hadiah secara langsung perlu melakukan beberapa hal:

a. Meneliti kiriman hadiah dan mencocokkannya dengan surat pengantarnya. b. Memilih hadiah yang dibutuhkan dan

c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan.

Bila perpustakaan yang meminta hadiah bahan pustaka maka perlu: a. Menyusun daftar pustaka yang diperlukan

b. Mengirimkan surat permohonan hadiah

c. Setelah bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan mencocokkan daftar kiriman hadiah dengan surat pengantar

d. mengirim kembali surat pengantar disertai dengan ucapan terima kasih.33

Perpustakaan yang menerima dan memberikan hadiah bahan pustaka karena mempertimbangkan :

a. Apakah koleksi sesuai dengan subjek dan tujuan perpustakaan.

b. Dapatkah perpustakaan menanggung pengolahan penempatan, penyimpanan dan penggunaan koleksi.

c. Dapatkah perpustakaan mengalokasikan dana untuk pengolahan dan perantaraan bahan pustaka tersebut.34

32

Ibid., h. 37-38\ 33

(32)

3. Tukar menukar koleksi

Tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah pustaka yang tidak diperlukan lagi, dan ingin ditukarkan dengan pustaka lain.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Setiap pustaka yang akan ditukarkan harus dikeluarkan dari koleksi, diambil katalognya, dan diberi tanda stempel tanda pengeluaran dari koleksi. Di dalam buku inventaris juga dicatat di kolom keterangan, sehingga sudah resmi dan bukan milik perpustakaan yang bersangkutan.

b. Sejumlah pustaka yang akan ditukarkan dibuatkan daftar yang diurutkan berdasarkan abjad, misalnya:

Buku : nama pengarang dan judul Majalah : Judul, Vol., Tahun, Nomor

c. Perpustakaan mengirimkan daftar tersebut kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan akan membutuhkannya, lengkap dengan syarat penukaran, misalnya ongkos kirimnya.

d. Perpustakaan penerima memilih pustaka yang diperlukan dan mengirim daftar pustaka yang ditawarkan sebagai gantinya.

e. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka proses tukar-menukar dapat dilakukan, dan masing-masing dapat mulai menginventaris pustaka hasil tukar-menukar.35

4. Wajib serah simpan

Semua karya yang dihasilkan di madrasah wajib disimpan pada perpustakaan dengan keputusan kepala madrasah. Karya-karya yang dimaksud meliputi antara lain: a. Makalah seminar, simposium, konferensi dan sebagainya.

b. Laporan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

34

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), "Pengembangan Koleksi : Pengadaan Bahan Pustaka" artikel diakses pada 4 november 2008 darihttp://pusdiklat.pnri.go.id/elearning/pengembangan/frameset04.html

35

(33)

c. Artikel karya komunitas madrasah yang dipublikasikan di media massa d. Kliping koran.36

5. Titipan

Pengadaaan bahan pustaka melalui titipan biasanya dilaksanakan oleh pecinta buku yang menitipkan koleksinya di perpustakaan agar dibaca oleh pemakai perpustakaan.37

G. Sarana pengadaan koleksi

Pengadaan koleksi dalam arti menambah koleksi baru, dapat selalu dilakukan dengan cara mencari informasi tentang terbitan-terbitan terbaru dari penerbit. Beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengadaan koleksi antara lain : 1. Katalog penerbit, leaflet,brosur

Katalog penerbit adalah daftar informasi terbitan dari penerbit buku. Informasi yang dimuat dapat berupa informasi tentang buku-buku yang baru diterbitkan, buku edisi baru, dan buku cetak ulang. Pada umumnya informasi yang disajikan disertai informasi harga setiap buku.

Selain katalog penerbit yang dibuat secara periodik, penerbit kadang-kadang membuat informasi terbitan berupa leaflet dan brosur yang hanya memuat informasi beberapa buku terbaru yang tidak mencakup periode terbitan tertentu.

2. Iklan dan majalah

Iklan dapat ditemukan di koran atau di majalah. Penerbit-penerbit besar kadang-kadang memasukkan iklan dalam majalah tentang buku-buku yang baru diterbitkan. Informasi yang ada di dalam iklan biasanya berisi tentang buku-buku yang baru terbit, yang barangkali sesuai dengan keperluan pengguna perpustakaan.

3. Resensi buku di majalah dan surat kabar

36

Abdul Hakim,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 83 37

(34)

Resensi adalah tinjauan tentang buku. Kadang-kadang dikenal dengan timbangan buku. Pada umumnya resensi berupa penilaian objektif terhadap buku, baik fisik, susunan, maupun isi. Resensi dapat membantu dalam mempertimbangkan suatu buku yang dibeli atau tidak, karena kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi pada umumnya dibahas oleh peresensi.

4. Daftar penerimaan buku baru yang dimiliki perpustakaan

Perpustakaan sebaiknya membuat daftar buku yang baru diterima. Daftar tersebut dapat digunakan sebagai alat pemeriksa sebelum melakukan pembelian. Buku-buku yang sudah dimiliki atau yang termuat dalam daftar penerimaan Buku-buku baru sebaiknya tidak dibeli ulang, lebih-lebih jika tidak bermaksud menambah jumlah eksemplar buku.

5. Bibliografi nasional

Bibliografi nasional adalah daftar buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit dalam suatu cakupan wilayah negara tertentu. Sebagai contoh adalah Bibliografi Nasional Indonesia yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia setiap tiga bulan sekali. Bibliografi Nasional Indonesia mendaftar semua terbitan dari setiap penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

6. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah daftar judul-judul buku yang digunakan oleh seorang penyusun karya tulis yang dicantumkan pada bagian akhir tulisan. Daftar pustaka perlu diperiksa oleh petugas perpustakaan untuk mengetahui apakah buku yang didaftar sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum. Jika belum dimiliki sedapat mungkin diusahakan untuk dimiliki.

(35)

Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna perpustakaan yang mereka perlukan yaitu dengan menyediakan formulir usulan buku yang dapat diisi oleh pengguna. Daftar usulan buku dari pengguna merupakan sarana yang sangat baik untuk mengetahui kebutuhan mereka secara langsung.

8. Books in print

Books in printadalah daftar buku-buku yang masih beredar di pasaran yang siap untuk dibeli.

9. Internet

Sarana paling modern yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya buku-buku terbaru adalah akses internet.38

H. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah harus mempunyai kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis. Menurut Sofa kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis berfungsi sebagai:

1. Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah.

2. Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangaan selanjutnya.

3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.39

Prinsip-prinsip pengembangan koleksi menurut Darmono, yaitu sebagai berikut:

1. Relevansi

38

F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 16-19 39

(36)

Artinya aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi kepada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

2. Kelengkapan

Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.

3. Kemutakhiran

Selain memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat dikatakan mutakhir.

4. Kerjasama

(37)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid di tengah keprihatinan semakin menurunnya moral dan akhlak bangsa yang berkembang semakin tidak bernurani. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bahkan membahayakan masa depan bangsa. Atas dasar idealisme dan dengan niat tulus ingin turut membantu membangun generasi penerus yang cerdas serta bertakwa kepada Allah SWT, maka didirikanlah sekolah yang dapat membentuk karakter manusia menjadi sebaik-baik umat, untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' berdiri pada tahun 1995 dengan membuka jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang diberi nama TK An-Nisaa'.

Perpustakaan sekolah An-Nisaa' berdiri pada tahun 1996, sebagai fasilitas sekolah yang bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru di sekolah. Selain itu, yayasan mempunyai komitmen besar untuk melahirkan generasi-generasi yang mempunyai minat baca yang tinggi sebagai bekal generasi pembelajar.

40

(38)

Pada awal berdirinya, perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang staf yang merangkap sebagai tenaga tata usaha, dan waktu itu, perpustakaan Al-Izhar diminta sebagai konsultan untuk perpustakaan An-Nisaa'.

Setelah satu tahun berjalan, baru pada tahun 1997 perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Padjajaran Bandung, yang bernama Vera Yunindra, S.Sos (Ibu Teta). Pada tahun inilah banyak pembenahan yang dilakukan untuk mewujudkan perpustakaan yang ideal. Seperti halnya, pengolahan ulang koleksi dengan menggunakan DDC, pembuatan kartu katalog, dan memberikan layanan sirkulasi yang lebih maksimal.

Tahun 1998 staf perpustakaan menjadi 2 orang dan pada waktu itu perpustakaan mempunyai otonomi sendiri dari yayasan. Dengan bertambahnya staf menjadikan perpustakaan bisa dikelola dengan lebih maksimal. Seiring dengan semakin berkembang jenjang pendidikan pada sekolah An-Nisaa' yang membuka jenjang SMP, maka pada tahun 2001 pihak sekolah mengadakan perpustakaan SMP, sehingga sejak itu sekolah An-Nisaa' mempunyai dua perpustakaan. Yang pertama adalah Perpustakaan Pusat yang berlokasi di gedung TK dan SD, sedangkan perpustakaan yang kedua adalah Perpustakaan Kelas Atas yang menempati ruangan di gedung SMP.

(39)

An-Nisaa' tidak hanya memberikan layanan peminjaman dan pengembalian saja melainkan memberikan program-program yang berkaitan dengan library skilldaninformation literacy.

Pada tahun 2006 perpustakaan mempunyai program untuk menerapkan sistem otomasi di perpustakaan An-Nisaa'. Hal ini dipandang perlu mengingat jumlah anggota yang terus bertambah, jumlah koleksi yang semakin banyak, dan ingin memberikan layanan yang lebih maksimal untuk seluruh anggota.

Pada saat ini, Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' telah menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk mendukung tujuannya, Sekolah An-Nisaa melengkapi diri dengan berbagai sarana dan prasarana sekolah, diantaranya Ruangan kelas yang representatif, Lingkungan yang lapang dan bernuansa asri, 2 Perpustakaan yang nyaman, Lab komputer, Lab Sains, Ruang musik, Ruang musik kedap suara, Antar jemput, Caterring, Kantin, Mushola yang luas, Area parkir, Green Lab, UKS, Aula, Ruang Serbaguna, Lapangan sepakbola, lapangan Futsal dan Lapangan basket. Sekolah An-Nisaa juga telah dikenal sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan dengan prestasi yang terbaik.41

41

Sekolah An-nisaa’, “Sekolah An-Nisaa” artikel diakses pada 11 februari 2009 dari

(40)

B. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

1. Visi Perpustakaan

Menjadikan perpustakaan An-Nisaa' sebagai pusat informasi dan pendidikan di sekolah, serta menjalin hubungan yang erat antara pengguna dan pengelola perpustakaan.

2. Misi Perpustakaan:

a. Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.

b. Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber terbaru dan terbaik. c. Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan seluruh anggota.

C. Kedudukan Perpustakaan Sekolah YPII An-Nisaa'

Kedudukan perpustakaan Sekolah An-Nisaa' sebagai unit penunjang dalam membantu proses belajar-mengajar yang bertanggung jawab langsung pada ketua perguruan.

Peranan penting perpustakaan sekolah ini, antara lain:

1. Membantu menyediakan bahan atau sumber belajar baik berupa buku maupun non buku dan fasilitas berupa KBM (kegiatan belajar mengajar). 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan siswa dan siswi terhadap

bacaan.

3. Memperkaya pengalaman belajar siswa . 4. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri.

5. Melatih siswa dan siswi ke arah tanggung jawab.

(41)

7. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber pengajaran. 8. Membantu siswa, guru, karyawan serta orang tua siswa dalam mengikuti

perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.

D. Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Koleksi perpustakaan An-Nisaa' terdiri dari koleksi tercetak dan non tercetak (Audio Visual) yang disusun berdasarkan DDC (Dewey Decimal

Classification). Sampai tahun 2009 jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah

An-Nisaa' berjumlah sekitar 16500 eksemplar. 1. Buku Teks

Berupa buku non-fiksi dari berbagai subyek (disiplin ilmu), yang disusun berdasarkan DDC. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang berfungsi sebagai sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan, sarana pemerlancar tugas akademik guru, sarana pemerlancar ketercapaian tujuan pembelajaran, dan sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran.42

2. Buku Paket (Buku Pelajaran)

Berupa buku-buku pelajaran dari berbagai bidang studi, yang dipinjamkan kepada guru selama 1 tahun atau sesuai kebutuhan. Khusus untuk siswa SMP koleksi tersebut dapat dipinjam selama kegiatan belajar berlangsung.

42

M a s n u r M u s l i c h , “ Hakikat dan fungsi buku teks ” artikel diakses pada 26 februari

(42)

3. Koleksi Referensi

Terdiri dari Ensiklopedia, kamus, alat peraga, dan lain-lain. Koleksi ini hanya dapat dibaca di tempat, difotokopi, atau dipinjamkan untuk guru selama satu minggu.

4. KoleksiTeacher Resources

Merupakan buku panduan belajar mengajar yang berguna untuk menambah wawasan. Koleksi ini diperuntukkan khusus untuk guru dalam lingkup Yayasan Pendidikan Islam Ibuku An-Nisaa'.

5. Koleksi Karya Tulis

Adalah karya tulis siswa-siswi SMP An-Nisaa' sebagai syarat kelulusan, yang diberikan pada akhir kegiatan belajar.

6. Koleksi Hiburan

Perpustakaan menyediakan buku-buku fiksi (komik, novel, dan cerita bergambar) sebagai sarana hiburan. Selain itu juga disediakan majalah, surat kabar, dan tabloid.

7. Koleksi Audio Visual

Terdiri dari VCD, CD, DVD, dan kaset. Koleksi ini hanya dapat dipinjamkan pada saat jam pengajaran berlangsung atau sesuai kebutuhan. 8. Koleksi kliping

(43)

E. Anggaran

Dana merupakan bagian penting dalam pembelian koleksi. Ketersediaan dana yang cukup akan sangat membantu lancarnya penyediaan sumber-sumber belajar maupun pelaksanaan program-program dan layanan perpustakaan.

Sumber dana perpustakaan sekolah An-Nisaa' berasal dari iuran siswa dan YPII An-Nisaa'. Adapun besarnya iuran yang diberikan oleh tiap siswa berdasarkan level masing-masing adalah :

KB/TK : Rp.125.000 pertahun SD : Rp. 150.000 pertahun SMP : Rp. 175.000 pertahun

Jumlah total anggaran adalah Rp. 70.000.000 pertahun. Iuran siswa tiap tahunnya bisa berubah, karena tergantung banyaknya jumlah siswa tiap tahun dan tergantung kebutuhan perpustakaan. Apabila dana untuk perpustakaan kurang mencukupi, maka YPII An-Nisaa’ yang menambahkan. Teknik Penganggaran

Pertama-tama pustakawan membuat anggaran tahunan, kemudian anggaran tersebut dibagi untuk 2 semester. Dalam 1 semester diadakan 3 kali pembelian bahan pustaka.

Misalnya:

Jumlah anggaran tahun 2009 Rp. 70.000.000 kemudian dibagi untuk 2 semester:

(44)

Dana Rp. 35.000.000 ini kemudian dibagi untuk pembelian bahan pustaka dan untuk pengembangan SDM serta perlombaan selama 1 semester yakni :

AV / Alat Buku Pengembangan SDM dan

Peraga Fiksi Non-fiksi Referensi lomba-lomba

15% 35% 30% 15% 5%

F. Jaringan dan Kerjasama

Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, perpustakaan melakukan kerjasama, baik dengan masyarakat sekolah seperti ketua yayasan, guru, staf administrasi, dan orang tua/ wali siswa maupun dengan masyarakat sekolah.

(45)

G. Layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Perpustakaan Aan-Nisaa' mempunyai beberapa layanan yang diberikan kepada seluruh pemakai perpustakaan. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perpustakaan yang senantiasa memberikan pelayanan yang prima untuk seluruh pemakai. Jenis layanannya adalah sebagai berikut:

1. Peminjaman dan pengembalian buku

Layanan ini diperuntukkan bagi seluruh anggota perpustakaan An-Nisaa' mulai dari KB, TK, SD dan SMP. Siswa dapat meminjam koleksi sebanyak 2 buku dan guru/ karyawan sebanyak 6 buku/ non buku selama 1 minggu. Untuk peminjaman kelas maksimal 20 buku selama 2 minggu dan untuk level maksimal 15 buku. Khusus untuk koleksi penunjang, seperti buku pelajaran dipinjamkan selama satu semester atas nama kordinator kelas.

Pengembalian buku yang dipinjam diusahakan tepat waktu dan diperpanjang bila diperlukan. Jika terlambat peminjam juga dikenakan denda, yang dihitung Rp 100 perhari keterlambatan (untuk buku non referensi dan Rp 1000 untuk buku referensi).

2. Perpanjangan buku

(46)

3. Pemesanan buku

Apabila buku yang dipinjam tidak tersedia diperpustakaan (sedang dipinjam), maka anggota dapat memesan buku dengan mengisi form pemesanan yang disediakan.

4. Layanan rerferensi

Layanan ini terdiri dari, informasi siaga, penelusuran, dan pencarian bahan pustaka.

5. Layanan Internet Online

Layanan ini berupa pemberian kases internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan apabila informasi yang disediakan tidak tersedia di perpustakaan.

H. Program Khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Selain memberikan layanan peminjaman dan pengembalian buku, perpustakaan An-Nisaa' juga mempunyai program-program khusus, seperti: 1. Kelas Perpustakaan

Program ini merupakan jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan untuk tiap kelas per minggunya mulai dari level KB/TK sampai SD.

2. Friend of library( Sahabat perpustakaan)

(47)

3. Bimbingan pemakai perpustakaan

Diberikan pada awal tahun ajaran, yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan dan bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan dengan maksimal.

4. Info buku baru

Penyebaran informasi buku baru yang dimiliki oleh perpustakaan Ani-Nisaa' melalui brosur atau mading yang siap dipinjamkan kepada anggota perpustakaan.

5. Mading perpustakaan

Siswa membuat mading menurut kelas, sesuai dengan tema yang diberikan oleh staf perpustakaan.

6. Brosur Perpustakaan

Salah satu cara pengenalan dan penyebaran informasi perpustakaan adalah melalui brosur yang berfungsi sebagai sarana informasi perpustakaan.

7. Festival buku (book week)

(48)

I. Kegiatan Penunjang Perpustakaan

Dalam rangka mengualitaskan peranan perpustakaan yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, maka dilakukan berbagai upaya sebagai berikut:

1. Bercerita/story tellingyang dilaksanakan 1 bulan sekali

Untuk siswa KB dan TK , story telling dilakukan oleh guru dan pustakawan. Sedangkan untuk siswa SD, story telling dilakukan oleh siswa.

2. Library skillsdiberikan kepada siswa SD mengenai DDC

(Dewey Decimal Classification) yaitu penomoran buku berdasarkan subjek, tujuannya siswa dapat mengenal jenis buku yang mereka pinjam berdasarkan nomor DDC. Siswa juga mengenal nama pengarang dan penerbit buku yang dibaca. Kegiatan ini dilakukan pada setiap kunjungan kelas.

3. Keterampilan memilih bahan-bahan pustaka sebagai sumber-sumber informasi untuk memperoleh atau memilih bahan-bahan yang sesuai dengan keperluan.43

43

Sekolah An-Nisaa’, “Program Khusus Perpustakaan” artikel diakses pada 11 februari

(49)

J. Kegiatan Pengadaan Bahan Pustaka

Kegiatan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan sekolah An-Nisaa' dilakukan 3 kali dalam satu semester. Sumber pengadaan bahan pustakanya berasal dari pembelian, hadiah/sumbangan, dan dengan membuat sendiri. 1. Pembelian

Pembelian dilakukan berdasarkan usulan dari para guru dan siswa, yang kemudian diseleksi oleh pustakawan. Cara penyeleksiannya yaitu dengan membuat formulir usulan yang diserahkan ke tiap unit, yaitu kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP, kemudian tiap unit tersebut mendistribusikannya ke guru-guru untuk diisi, dan diberi waktu 1 minggu untuk mengisi formulir tersebut. Selain itu pustakawan juga membuat formulir usulan untuk siswa.

Pembelian bahan pustaka dilakukan oleh pustakawan secara langsung ke toko buku dan juga melalui agen atau distributor.

2. Sumbangan

(50)

3. Membuat sendiri

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Seleksi Bahan Pustaka

Penyeleksian bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' dilakukan oleh pustakawan, berdasarkan usulan dari para guru dan siswa-siswi yang peduli terhadap perkembangan perpustakaan.

1. Prosedur Penyeleksian Bahan Pustaka

Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' mempunyai beberapa prosedur dalam penyeleksian bahan pustaka untuk mendapatkan masukan dari komunitas pemakai di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' mengenai bahan-bahan pustaka yang diperlukan.

Prosedur penyeleksian bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' adalah sebagai berikut:

a. Survei langsung

(52)

b. Membuat formulir usulan

Pustakawan membuat formulir usulan yang diserahkan ke tiap unit, yakni kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP. Kemudian tiap unit tersebut menyebarkan ke guru-guru untuk diisi, dan diberikan waktu satu minggu untuk mengisi formulir tersebut.

Selain itu pustakawan juga membuat formulir usulan dalam bentuk buku yang diberikan untuk siswa-siswi pada saat kunjungan ke perpustakaan. Kemudian formulir tersebut diisi langsung oleh siswa di perpustakaan, dan setelah selesai langsung di kembalikan ke pustakawan.

c. Seleksi dengan menggunakan alat bantu

Pustakawan memilih judul-judul bahan koleksi yang akan dibeli dengan menggunakan alat bantu seleksi, yaitu:

1) Katalog Penerbit

Pustakawan dalam menyeleksi bahan pustaka dapat melihat katalog penerbit yang berisi penjelasan mengenai judul, tema, pengarang, isi, deskripsi fisik buku-buku dari penerbit tersebut dan juga daftar harganya, kemudian pustakawan dapat memilih buku-buku yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan komunitas masyarakat pemakai yang dilayani.

2) Internet

(53)

3) Kurikulum.

Pustakawan memperoleh kurikulum materi pelajaran dari guru-guru sebagai acuan dalam menyeleksi bahan pustaka. Jadi, pustakawan harus menyesuaikan buku-buku yang akan dibeli dengan kurikulum sekolah.

d. Verifikasi daftar usulan

Dari hasil penyeleksian, dapat diperoleh daftar buku-buku yang dibutuhkan. Setelah itu, pustakawan menyeleksi lagi daftar buku-buku tersebut, untuk mengetahui apakah buku-buku tersebut sudah dimiliki atau belum di perpustakaan.

2. Kriteria Seleksi Bahan Pustaka

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kriteria seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' diantaranya:

a. Berdasarkan tema dan kebutuhan.

(54)

b. Berdasarkan isi

1) Ilustrasi pada buku fiksi harus terlihat jelas, menarik, full colour, sedangkan untuk buku non-fiksi ilustrasinya harus terlihat nyata (tidak dalam bentuk kartun) karena nonfiksi bersifat ilmiah.

2) Bahasa dan Huruf. Bahasa harus sopan, tidak ada kata-kata kasar dan bentuk huruf pada buku-buku di perpustakaan kelas bawah harus terlihat besar dan tidak terlalu rapat, sedangkan untuk perpustakaan kelas atas kalimatnya lebih panjang dan huruf-hurufnya terlihat lebih rapat.

3) Kualitas Bahan. Bahan-bahan buku yang berbentuk hardcover

tidak diutamakan karena buku berbahan hardcover rentan rusak. Jadi buku-buku yang ada di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' lebih banyak berbentuksoftcover.

4) Penerbit. Untuk buku-buku fiksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ mengutamakan penerbit islam seperti Mizan dan Dzikrul Kids. Penerbit yang non islam biasanya hanya untuk buku-buku yang non-fiksi, hal ini dikarenakan buku-buku fiksi yang berasal dari penerbit yang non islam biasanya isinya mencakup nilai-nilai agama mereka, sedangkan untuk buku-buku non-fiksi tidak, karena buku-buku non-fiksi bersifat ilmiah.

(55)

B. Alur Kerja Pengadaan Bahan Pustaka

(56)

Gambar flowchart

Alur kerja pengadaan bahan pustaka

Tidak Ada

Seleksi

Verifikasi

Ada

Batalkan Selesai

Buat daftar pesanan

Ajukan persetujuan ke kepala YPII An-Nisaa'

Pembelian

Penerimaan

Pengecekkan

Selesai

(57)

Pada gambar flowchart dapat dilihat alur kerja pengadaan bahan pustaka. Alur kerja pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' adalah sebagai berikut:

1. Mulai.

2. Pustakawan melakukan seleksi dengan cara: menanyakan secara langsung mengenai buku-buku yang ddibutuhkan oleh siswa, membuat formulir usulan untuk siswa, dan membuat formulir usulan untuk diserahkan ke tiap unit, yakni kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP. Kemudian tiap unit tersebut menyebarkan ke guru-guru untuk diisi. Selain itu pustakawan melakukan seleksi dengan menggunakan alat bantu yaitu katalog penerbit, internet, dan kurikulum.

3. Pustakawan membuat daftar usulan pembelian bahan pustaka berdasarkan hasil seleksi.

4. Pustakawan melakukan verifikasi untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum agar tidak terjadi duplikasi bahan pustaka di perpustakaan. Jika buku tersebut sudah ada maka pembeliannya dibatalkan. Tapi jika buku tersebut belum dimiliki maka dapat dilakukan pembelian.

5. Pustakawan membuat daftar pesanan buku dengan persetujuan kepala perpustakaan tentang buku yang akan dibeli.

6. Pustakawan membuat daftar anggaran untuk pembelian buku yang diajukan ke kepala YPII An-Nisaa' untuk di setujui.

(58)

8. Pustakawan menerima buku yang bersumber dari pembelian.

9. Pustakawan melakukan pengecekan buku yang masuk ke perpustakaan, memberi stempel dan mencatatnya pada buku induk.

10. Proses selesai.

C. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknyarelevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani.44 Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' berasal dari berbagai sumber yaitu melalui pembelian, sumbangan dan membuat sendiri.

Berikut ini akan diuraikan tentang teknik pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah An-Nisaa'.

1. Pembelian

Pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' salah satunya dilakukan melalui pembelian. Pembelian bahan pustaka dilakukan berdasarkan usulan dari para guru dan siswa dan petugas perpustakaan, yang anggaran pelaksanaannya berdasarkan persetujuan pengurus yayasan.

44

(59)

Pembelian bahan pustaka dilakukan melalui 2 cara yaitu pembelian secara langsung ke toko buku dan pembelian melalui perantara atau agen. Pustakawan melakukan pembelian ke toko buku dan juga agen berdasarkan kebutuhan atau acara tertentu. Misalnya apabila agen dari penerbit erlangga sedang mengadakan diskon untuk pembelian buku, maka pustakawan akan membeli buku melalui agen. Tetapi untuk buku-buku fiksi pustakawan di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' lebih senang membeli langsung ke toko buku, karena pustakawan dapat melihat fisik buku tersebut. Sedangkan untuk koleksi referensi pustakawan biasanya membeli melalui agen, hal ini dikarenakan buku-buku referensi jarang dijual di toko-toko buku.

a. Pembelian langsung

Pembelian bahan pustaka secara langsung dilakukan oleh pustakawan, dibantu oleh beberapa orang perwakilan guru. Pada saat pembelian di toko buku guru-guru dapat membantu dalam memilih buku-buku yang sesuai dengan kurikulum. Selain itu pustakawan juga dibantu oleh penjual di toko buku untuk mencarikan buku-buku yang mereka butuhkan. Setelah pustakawan menentukan buku-buku yang akan dibeli kemudian pustakawan langsung melakukan pembayaran. b. Pembelian melalui perantara

(60)

1) Pemesanan

Agen atau perantara yang datang biasanya memberikan katalog penerbit dan contoh buku yang ditawarkan. Kemudian pustakawan melakukan penyeleksian dengan menggunakan katalog penerbit dan berdasarkan hasil usulan para guru dan siswa. Apabila buku-buku yang dibutuhkan ada pada agen tersebut, maka pustakawan akan melakukan pemesanan, tetapi apabila buku-buku yang dibutuhkan tidak ada maka pustakawan tidak akan memesan pada agen tersebut.

Dalam melakukan pemesanan langkah pertama yang dilakukan adalah pustakawan membuat daftar buku yang akan dipesan setelah dilakukan penyeleksian dengan menggunakan katalog penerbit dan berdasarkan usulan dari pustakawan, guru dan siswa, daftar pesanan tersebut dibuat rangkap dua. satu diserahkan ke agen, dan satu lagi untuk arsip perpustakaan.

2) Penerimaan

(61)

pembayaran secara langsung. Namun jika buku-buku yang dikirimkan ada yang tidak sesuai dengan daftar pesanan (tidak dipesan, cacat fisik buku atau rusak) maka buku-buku tersebut disisihkan dan dikembalikan dengan permintaan untuk diganti. Biasanya buku-buku yang dikirimkan oleh agen selalu sesuai dengan daftar pemesanan, sehingga pustakawan di perpustakaan sekolah An-Nisaa' tidak mengalami kesulitan pada saat menerima buku yang dipesan.

2. Sumbangan

Selain dengan cara membeli, bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' juga diperoleh dari sumbangan atau hadiah, baik dari guru, siswa-siswi maupun dari orang tua murid. Bahan pustaka yang diperoleh melalui sumbangan atau hadiah sangat penting untuk membangun koleksi perpustakaan. Karena sebuah perpustakaan akan memperoleh keuntungan yang besar dari koleksi sumbangan yang diterima. Tetapi sebelum perpustakaan memutuskan untuk menerima sumbangan yang diberikan, perlu diadakan pertimbangan.

(62)

a. Sumbangan tidak atas permintaan

Sumbangan buku diperoleh dari orang tua murid secara sukarela tanpa melalui permintaan. Selain itu ada juga sumbangan dari guru-guru berupa karya tulis yang berbentuk buku.

b. Sumbangan wajib

Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' menerima sumbangan wajib berupa buku dari Sahabat Perpustakaan (Friend of library). Sahabat Perpustakaan (Friend of library) merupakan program yang diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar peduli terhadap perkembangan koleksi diperpustakaan termasuk siswa dan guru. Untuk menjadi friend of library, diharuskan minimal menyumbang 4 buku/ lebih ke perpustakaan. Selain itu sumbangan wajib juga diperoleh dari siswa-siswi An-Nisaa' berupa karya tulis yang mereka buat sebagai syarat kelulusan.

Apabila buku-buku yang disumbangkan ada beberapa yang sama, maka pustakawan tetap menerima buku tersebut karena jumlah murid yang membaca buku di perpustakaan setiap harinya sangat banyak.

3. Membuat sendiri bahan pustaka

(63)

Sastra, Kesehatan, Masakan, Politik dan Hukum, Olahraga, Agama, Psikologi, Remaja dan Dunia anak, Arsitektur, Hobi dan lain-lain. Sedangkan murid-murid membuat kliping berdasarkan tugas dari guru dan juga atas kemauan mereka sendiri.

D. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'

Dalam Pengadaan Bahan Pustaka

Pada dasarnya setiap perpustakaan pasti memiliki kendala dalam pengadaan bahan pustaka, termasuk Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)

Suatu perpustakaan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai untuk dapat menjalankan segala pekerjaan yang ada di perpustakaan, antara lain untuk melakukan pengolahan, pengadaan dan pelayanan di perpustakaan. Pustakawan merupakan roda penggerak yang dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab agar dapat mengembangkan perpustakaan yang dikelolanya.

(64)

Staf Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' berjumlah 3 orang. Dua orang staf perpustakaan ditempatkan di perpustakaan pusat yang berlokasi di gedung TK dan SD, dan satu orang lagi di tempatkan di perpustakaan kelas atas yang bertempat di gedung SMP.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 Pasal 1, disebutkan bahwa “Standar tenaga

perpustakaan sekolah/madrasah mencakup kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah”.45 Jadi untuk perpustakaan pusat sumber daya yang menanganinya sudah cukup memenuhi standar tenaga perpustakaan, karena ada dua orang staf yang berlatar belakang S1 Ilmu Perpustakaan, sedangkan untuk perpustakaan kelas atas dari segi kualifikasi dan kuantitas kurang memenuhi standar tenaga perpustakaan karena hanya ditangani oleh satu orang staf yang merupakan lulusan SMEA.

Gambar

GAMBARAN UMUM
Gambar flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Setiap bahan pustaka yang baru diterima perpustakaan baik itu secara pembelian maupun hadiah perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan

a) Perpustakan dengan bahan pustaka/buku lebih (duplikat) yang sudah tidak diperlukan membuat daftar buku tersebut secara alfabetis ataupun klas untuk ditawarkan. b) Perpustakaan

Sianipar : Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Sekolah Pusat Yapim Medan, 2007... Sianipar : Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Sekolah Pusat Yapim

Boga Pratala : Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Australia Centre Medan, 2004... Boga Pratala : Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Australia Centre

bahan pustaka merupakan kegiatan yang harus dilakukan di suatu perpustakaan.. Berikut ini ada beberapa kendala pustakawan di dalam

Sistem pengadaan koleksi di perpustakaan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana Makassar yaitu pengadaan koleksi dengan cara pembelian langsung ketoko-toko buku dan memesan

Setiap bahan pustaka yang baru diterima perpustakaan baik itu secara pembelian maupun hadiah perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan

Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk menentukan bahan pustaka tersebut perlu dikeluarkan dari koleksi > Buku yang sudah rusak berat hingga tidak dapat diperbaiki > Buku