• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Smp Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II - Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Smp Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan di

sekolah yang walaupun keberadaannya masih kurang sekali, telah banyak

diusahakan peningkatan dan penggunaannya untuk perkembangan

sekolah, pengembangan perpustakaan sekolah sangat penting untuk

sarana pendidikan, dimana perpustakaan yang menyimpan buku-buku

pelajaran yang menyangkut dengan kurikulum sekolah yang

bersangkutan.

Darmono (2007,3) menyatakan jika dikaitkan dengan proses belajar

mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang

sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta

meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan

perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara

fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan merupakan bagian

integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama

dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan

proses dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya

secara berkesinambungan.

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut buku Pedoman

Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000,4) adalah

”Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang

merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan

merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan

(2)

Sedangkan menurut (Darmono 2007,3) “Perpustakaan sekolah

merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan,

dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut menentukan

keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran”.

Reitz dalam Hasugian (2009,78) juga menjelaskan perpustakaaan

sekolah adalah “(School library), A library in a public or private

elementary or secondary school that serves the information needs of its

students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed

by a school librarian or media specialist”. Definisi diatas menyatakan

bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada

jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik

pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi

siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh

pustakawan sekolah ataupun spesialis media.

Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan

sekolah adalah bagian integral dari sekolah dan merupakan sumber

belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang menyajikan berbagai

jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa dan guru

untuk menunjang proses pendidikan dan pengajaran yang layak serta

mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk

memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu

siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan. Bukan hanya

mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk

membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan

koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah yang ada.

(3)

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk

kepentingan

pelaksanan kurikulum

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca

dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu

pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. 7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain

yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Menurut pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan Sekolah

(2000,5) tujuan perpustakaan sekolah adalah “Sebagai sumber belajar

dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar

lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

2.2 pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka, merupakan salah satu kegiatan kerja

pelayanan teknis yang dilakukan oleh perpustakaan informasi kepada

pengguna demi tercapainya tujuan perpustakaan, yaitu mendukung,

memperlancar dan meningkatkan kualitas, pelaksanaan program di

sekolah yang bersangkutan.

Pengadaan bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan

pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah bahan

pustaka yang sudah dimiliki tetapi jumlahnya masih kurang. Jadi,

pengadaan bahan pustaka ada dua kemungkinan. Kemungkinan yang

(4)

belum dimiliki perpustakaan sekolah. Kemungkinan yang kedua adalah

menambah bahan-bahan pustaka yang jumlahnya kurang.

Dari pengertian diatas jelaslah bagi kita bahwa pengadaan bahan

pustaka sangat penting. Perpustakaan sekolah yang baik akan dapat

berfungsi sebagai sumber informasi apabila dalam perpustakaan tersebut

tersedia bahan pustaka yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar

bagi siswa dan guru. Dengan tersedianya koieksi bahan pustaka yang

lengkap memungkinkan siswa dapat belajar dan mencari informasi yang

diinginkannya. Kegiatan pengadaan bahan pustaka merupakan suatu

kegiatan perpustakaan dalam menyediakan dan menghimpun bahan

pustaka melalui pembelian, hadiah atau sumbangan, tukar menukar,

penerbitan sendiri untuk menjadikan koleksi perpustakaan tersebut.

2.2.1 Pemilihan Bahan Pustaka

Pemilihan bahan pustaka adalah proses mengidentifikasikan bahan-bahan

pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada diperpustakaan.

Pemilihan bahan pustaka sangat penting dalam kegiatan pengadaan agar koleksi

yang disediakan benar-benar bermanfaat bagi pengguna dan sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Pemilihan bahan pustaka merupakan kegiatan penting

yang perlu dilakukan karena berhubungan dengan mutu yang bersangkutan.

Suatu perpustakaan tidak akan ada artinya bila koleksi yang tersedia tidak sesuai

dengan kebutuhan pemakainya.

Menurut C. Larasati Milburga dalam bukunya membina perpustakaan

Sekolah (2004,75) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan pemilihan

bahan pustaka antara lain:

1) Pemilihan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pemakai perpustakaan serta tidak bertentangan tujuan perpustakaan.

2) Dipilih untuk para pemakai, dihindari jangan sampai pemilihan terlalu dipengaruhi oleh selera pribadi pustakawan atau sekelompok orang saja. 3) Membawa manfaat kemajuan pengetahuan jiwa baik yang bersifat

(5)

4) Bahan yang dipilih memenuhi syarat atau kualitas pustaka yang baik antara lain, otoritas pengarang, reputasi pengarang, penerbit, daftar isi, penyajian, susunan karangan, edisi, tisik buku, dan lain-lain.

Menuri Sulistyo Basuki (2001,427) tujuan pemilihan buku atau bahan

pustaka adalah :"Mengembangkan perpustakaan yang baik dan seimbang,

sehingga mampu melayani kebutuhan pemakai yang berubah dan tuntutan

pemakai masa kini serta masa mendatang".

2.2.1.1 Prinsip-Prinsip Seleksi

Tujuan perpustakaan adalah menyebarluaskan informasi kepada pengguna.

Agar tujuan itu tercapai maka dalam kegiatan pemilihan koleksi perlu adanya

prinsip-prinsip seleksi.

Dalam melaksanakan pemilihan bahan pustaka perlu diperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

Pemilihan bahan pustaka hendaknya disesuaikan dengan permintaan pemakai

yang dilayani serta disesuaikan dengan fungsi perpustakaan itu sendiri.

1. Pemilihan bahan pustaka hendaknya disesuaikan dengan permintaan

pemakai yang dilayani serta disesuaikan dengan fungsi perpustakaan itu

sendiri

2. Untuk memudahkan tugas seleksi sebaiknya menggunakan alat bantu

seleksi seperti katalog, bibliografi, katalog penerbit, index dan panplet.

3. Memilih bahan pustaka yang tepat untuk pembaca dalam waktu yang

tepat pula

4. Pustakawan harus memberikan pertimbangan dan keputusan yang tepat

atas pemilihan dan kebutuhan pemakai

5. Harus ada kebebasan dan kemerdekaan dalam melaksanakan seleksi itu,

dan menghindarkan pengaruh pribadi atau sekelompok orang

6. Bahan pustaka yang dipilih harus memiliki syarat- syarat kuwalitas yang

ditentukan,

(6)

7. Pemilihan hendaknya ditujukan untuk kepentingan pemakai dan dapat

membantu manfaat kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti

yang positif.

Berdasarkan kriteria di atas, kegiatan pemilihan bahan pustaka haruslah

benar-benar memilih bahan pustaka mana yang seharusnya ada dan sangat

diperlukan atau yang kurang diperlukan. Menurut Sulistiyo Basuki (2000,428)

Tujuan pemilihan bahan pustaka adalah: Mengembangkan koleksi

perpustakaan yang baik dan seimbang sehingga mampu melayani kebutuhan

pemakai yang berubah dan tuntutan pemakai masa kini dan masa yang akan

datang ".

2.2.2.2 Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka

Pengembangan koleksi mencakup kegiatan pemilihan bahan pustaka dan

dilanjutkan dengan mengadakan bahan pustaka. Memilih bahan pustaka

memerlukan perkakas bahan pustaka. Dalam buku pedoman perpustakaan

perguruan tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2004, 38) alat-alat

bantu tersebut :

Silabus

Katalog penerbit

Bibliogrrafi

Daftar prolehan baru dari prpustaakaan Tinjauan dan resensi

buku

Iklan dan selebaran baru

Book in print

(7)

Sedangkan menurut (Soeatminah 2002,76) alat Bantu mencakup

1. Katalog penerbit dalam dan luar negeri

2. Bibliografi khusus berbagai dalam bidang ilmu 3. Bibliografi nasional dan internasional

4. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain 5. Timbangan buku, dan iklan lain-lain

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini

alat Bantu pemilihan dapat ditelusiri melalui CD-Rom dan internet.

2.2.1.3 Pihak yang Berwenang dalam Pemilihan Bahan Pustaka

Didalam perpustakaan terdapat pihak-pihak yang berwenang melakukan

pemilihan bahan pustaka. Ini disebabkan bukan hanya perpustakaan saja yang

dapat melakukannya, tetapi juga melibatkan pihak-pihak lain yang dianggap

perlu. Pihak yang berwenang dan berkecimpung dalam pemilihan bahan pustaka

haruslah orang yang menguasai subjek dan mengetahui bahan pustaka.

Menurut Sulistyo-Basuki (2001, 429) untuk dapat menjadi seorang pemilih

bahan pustaka yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1 Men[guasai sarana bibliografis yang tersedia, paham akan dunia penerbitan khususnya mengenai penerbitan, spesialisasi para penerbit, kelemahan mereka, standar hasil terbitan yang ada selama ini.

2 Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa saja yang menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang dan telah dilakukan, berapa banyak mereka menggunakan perpustakaan, dan mengapa ada kelompok yang menggunakan koleksi perpustakaan lebih banyak dari pada kelompok lainnya.

3 Memahami kebutuhan para pengguna

4 Hendaknya personil pemilihan bahan pustaka bersikap netral, tidak bersikap mendua, menguasai informasi, dan memiliki akal sehat dalam pemilihanbahan pustaka. Biasanya pustakawan berpengalaman memiliki naluri tajam mengenai sebuah bahan pustaka, apakah perlu dibeli atau tidak walau pun dia tidak dapatmenjelaskan alasan logis pembelian atau penolakan sebuah bahan pustaka sering kali keputusan perpustakaan itu benar.

5 Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan.

(8)

Persyaratan tersebut diatas, dapatlah diketahui bahwa pihak yang

berwenang dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Pihak-pihak yang berwenang melakukan pemilihan bahan pustaka menurut Sulistyo-Basuki (2001,430) adalah:

1 Pustakawan

2 Spesialis subjek termasuk guru 3 Toko buku

4 Anggota komisi perpustakaan 5 Anggota.

2.2.2 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka didalam suatu perpustakaan adalah penting

sehingga diperlukan hal-hal yang mendukung agar pengadaan bahan pustaka

tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Ada beberapa sistem

yang dapat digunakan dalam hal pengadaan bahan pustaka di perpustakaan.

Adapun sistem yang digunakan dalam hal pengadaan bahan pustaka

menurut Soetminah (2002,71) yaitu:

1. Pembelian 2. Hadiah

3. Tukar-menukar 4. Titipan

Sistem tersebut diatas diadakan untuk lebih mengarah petugas perpustakaan untuk melaksanakan tugas pengadaan bahan pustaka secara tepat, baik dan sistimatis.

2.2.2.1 Pembelian

Pengadaan bahan pustaka melalaui pembelian merupakan cara yang paling

efektif karena melalui pembelian perpustakaan dapat memilih bahan pustaka

sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dengan membeli kita dapat menentukan apa yang dibutuhkan pengguna,

dengan demikian sedikit banyaknya akan terhindar dari pengadaan yang tidak

(9)

Menurut Soeatminah (2002,75) "untuk mengadakan koleksi lewat

pembelian, perpustakaan perlu menyediakan anggara. Disamping anggaran,

perpustakaan harus menentukan macam dan jenis bahan pustaka yang akan

dijadikan koleksi perpustakaan."

Untuk memudahkan pemesanan buku yang akan dibeli, perpustakaan perlu

membuat daftar pemesanan buku yang memuat:

1 Pengarang 2 Judul buku 3 Edisi terbitan

4 Penerbit dan tahun terbit

5 Harga, jumlah eksemplar, nama pemesanan 6 Alamat dan tanggal pemesanan

Pembelian dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 1 Toko buku

2 Penerbit, baik didalam negeri maupun luar negeri 3 Agen buku, baik didalam negeri maupun luar negeri

1). Pembelian buku melalui toko buku

Pembelian buku secara langsung pada toko buku banyak dilakukan oleh

perpustakaan karena efisien dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga.

Disamping ada kekurang yang sering ditemui yaitu tidak semua subjek atau judul

buku yang dibutuhkan perpustakaan tersedia ditoko buku. Bagi buku terbitan

luar negeri sering memakan waktu yang lama.

2). Pemesan buku melalui penerbit

Penerbit adalah suatu perusahaan yang mengambil naskah pengarang,

mengeditnya dan memproses dalam bentuk buku. Penerbit Indonesia Pada

umumnya melayani permintaan perpustakaan, namun tidak demikian halnya

dengan penerbit asing hanya melayani pembelian toko buku ataupun penjaja

(vendor), sehingga perpustakaan Indonesia harus membeli melalui toko buku.

3). Pemesanan buku melalui agen buku

Penerbit luar negeri menjual bukunya keagen buku (jobber atau vendor).

Agen buku memperoleh buku dari penerbit dengan potongan harga, dan

(10)

dan perpustakaan. Dalam kaitan hubungan transaksi antara penerbit dan

perpustakaan, agen buku merupakan partner dihampir semua aspek perdagangan.

Apabila dana perpustakaan terbatas maka pembelian dapat dilakukan

berdasarkan prioritas, buku mana yang paling utama dibutuhkan oleh pengguna.

2.2.2.2 Hadiah

Selain cara pembelian, proses pengadaan bahan pustaka dapat melalui

hadiah, terutama bagi perpustakaan dengan dana yang terbatas. Pada umumnya

perpustakaan di Indonesia banyak menerima hadiah buku-buku sebagai

penambah koleksi. Hadiah buku sering diberi tampa diminta khususnya

diperoleh dari lembaga penelitian, lembaga asing, kedutaan asing, instansi

pemerintah maupun Swasta. Permintaan dapat dilakukan dengan secara lisan

yang dikuatkan dengan cara tertulis melalui surat, supaya ada bukti autentik.

Langkah yang perlu ditempuh dalam mengajukan permintaan hadiah

pustaka menurut Soeatminah (2002, 72) adalah sebagai berikut:

1. Menyusun daftar bahan pustaka yang akan dimintakan sebagai hadiah. 2. Mengirimkan kapada alamat yang dituju sebagai surat permohonan dengan

penjelasan kegunaannya, serta dilampiri daftar yang telah disiapkan, penanggung ongkos kirim bahan pustaka perlu ditekankan dalam surat. 3. Apabila bahan pustaka hadiah datang, maka perlu diperiksa dan

dicocokkan dengan surat pengantarnya, dan apabila sudah cocok dapat langsung diinventaris.

4. Mengirimkan ucapan terimakasih kepada pengirim, beserta pengembalian tanda terima.

Hadiah buku yang diterima tampa diminta sering tidak sesuai dengan

tujuan pustaka yang penerima. Untuk buku-buku hadiah seperti ini dapat

dimanfaatkan oleh perpustakaan itu dengan cara

ditawarkan atau ditukarkan dengan perpustakaan lain yang

(11)

Menurut (FKBA 2001,35) Ada dua perolehan hadiah yaitu hadiah

atas usulan dan hadiah tanpa diminta, hadiah yang diminta sudah melalui proses

seleksi sehingga diharapkan sesuai dengan kebutuhan , sedangkan hadiah tanpa

diminta sering tidak cocok dengan tujuan perpustakaan penerima sehingga perlu

diseleksi lebih jauh untuk dijadikan koleksi perpustakaan.

2.2.2.3 Tukar Menukar

Penambahan koleksi bahan pustaka dapat juga diperoleh dengan cara tukar

menukar antar perpustakaan, misalnya: satu perpustakaan memiliki koleksi buku

yang dianggap tidak sesuai dengan tujuan perpustakaan atau dianggap lebil

jumlah eksemplarnya dari tiap judul buku, dapat ditawarkan kapada

perpustakaan lain. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tukar menukar

menurut Soeatminah (2002,74) adalah sebagai berikut:

1. Setiap pustaka yang akan ditukarkan harus dikeluarkan dari koleksi, diambil katalognya, dan diberi

Dan diberi tanda stempel tanda pengeluaran dari koleksi. Dari dalam buku inventaris juga dicatat dikolom keterangan, sehingga sudah resmi bukan milik perpustakaan yang bersangkutan.

2. Sejumlah pustaka yang akan ditukarkan dibuatkan daftar yang diurutkan berdasarkan abjad, misalnya.

Buku : nama pengarang dan judul. Majalah : judul, volume, tahun, nomor.

3. Perpustakaan mengirimkan daftar tersebut kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan akan membutuhkannya, lengkap dengan syarat pertukaran, misalnya ongkos kirimnya

4. Perpustakaan penerima memilih pustaka yang diperlukan dan mengirim daftar pustaka yang ditawarkan sebagai gantinya.

5. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka proses tukar menukar dapat dilakukan, dan masing-masing dapat mulai mengiventaris pustaka hasil tukar-menukar.

Kerjasama tukar menukar bahan pustaka antar perpustakaan dilakukan

bukan berdasarkan atas harga buku, melainkan atas pengertian saling bantu

(12)

2.2.2.4 Titipan

Penambahan buku dapat juga melalui titipan. Sering juga perpustakaan

dititipi sejumlah pustaka oleh seseorang atau lembaga. Pustaka yang dititip boleh

dipinjamkan, tetapi statusnya tetap milik penitip. Soeatminah (2002,74) memberi

langkah-langkah pengelolaannya sebagai berikut:

1. Pustaka beserta daftarnya diterima, kemudian dicocokkan dan apabila sudah cocok pustaka dapat langsung diinventaris dan diproses sampai dapat dipinjamkan.

2. Perpustakaan dan penitip menandatangani surat serah terima yang dilengkapi dengan keterangan seperti:

a. Pustaka sesuai daftar terlampir dititipkan pada perpustakaan selama jangka waktu beberapa tahun.

b. Pustaka boleh dipinjamkan kepada masyarakat pemakai, maka boleh diperlakukan sama dengan koleksi lain.

c. Perpustakaan akan memelihara dan merawat pustaka sebaik-baiknya' seperti koleksi yang lain.

d. Apabila ada pustaka yang rusak, perpustakaan akan memperbaiki, tetapi apabila hilang perpustakaan tidak menggantinya.

e. Setelah ketentuan berikut disepakati bersama, maka kedua belah pihak menandatangani dan masing-masing menyimpan satu dokumen serah terima.

Dengan adanya penitipan bahan pustaka di perpustakaan, koleksi

perpustakaan akan menjadi lebih banyak. Kegiatan penitipan bahan pustaka ini

sering terjadi di perpustakaan, misalnya pada perpustakaan khusus.

2.2.2.5 Penerbitan Sendiri

Pengandaan. bahan pustaka dengan penerbitan sendiri merupakan salah

satu kegiatan perpustakaan dalam hai pengembangan bahan koleksi. Penerbitan

sendiri adalah penerbitan yang dilakukan suatu lembaga yang bersangkutan atau

unit-unit dilingkungannya. Biasanya bahan pustaka terbitan sendiri yang banyak

dimuat di perpustakaan sekolah adalah berupa kliping, membuat gambar atau

peristiwa penting.

Menurut pedoman umum bahan perpustakaan sekolah (2000,6) pengertian penerbitan sendiri mencakup:

(13)

b. Perpustakaan hendaknya dijadikan tempat penyimpanan semua penerbitan lembaga itu

c. Perpustakaan dapat dituntut sebagai penyalur dari semua penerbit lembaga yang bersangkutan

d. Penerbitan perpustakaan itu sendiri, seperti daftar tambahan koleksi, buletin, manual, bibliografi dan sebagainya.

Berdasaarkan uraian diatas penerbitan sendiri sangat memacu para siswa

untuk ikut serta dalam menambah bahan pustaka di perpustakaannya. Siswa

dapat menyusun karya tulis dan menyumbangkannya pada perpustakaan.

2.3 Kebijakan Pengadaan

Untuk mencapai sasaran, perpustakaan perlu meletakkan dasar-dasar

kebijakan pemilihan buku. Kebijakan ini perlu untuk mencapai hal yang

memuaskan dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara efisien. Banyak

perpustakaan menganggap bahwa bila dana tersedia cukup, maka kebijakan

pemilihan buku tidak diperlukan. Anggapan ini keliru karena kebijakan

pemilihan buku diperlukan baik tersedia dana maupun tidak.

Kebijakan pengadaan tidak hanya menyangkut buku-buku yang harus

dibeli tetapi juga buku-buku sumbangan atau. yang dapat diperoleh dengan

cuma-cuma. Kadang-kadang seseorang ingin menyingkirkan buku-buku yang

tidak ia perlukan lagi, tetapi tidak ingin membuangnya begitu saja. Oleh karena

itu, mereka memberikan buku-buku kepada perpustakaan. Selama subjek

tersebut termasuk dalam lingkup koleksi perpustakaan, buku sumbangan dapat

diterima.

Kebijakan pengadaan menurut Soeatminah (2002, 75) adalah ; 1. Kebijakan penggunaan anggaran

Misalnya anggaran yang tersedia atau dibagi untuk: a. pengadaan buku referensi 20%

b. pengadaan buku informasi 40% c. pengadaan buku fiksi 10% d. pengadaan majalah 20% e. pengadaan buku lain 10%

(14)

Pada dasarnya semua pemakai perpustakaan mempunyai wewenang untuk mengusulkan atau memilih bahan pustaka. Perpustakaan membuat kebijakan tentang cara penyampaian usulan, misalnya dengan mengisi formulir yang telah disediakan. keputusan terakhir untuk melaksanakan pengadaan terlatak ditangan Pustakawan 33 karena dialah yang paling tahu tentang keadaan koleksi perpustakaan, anggaran yang tersedia, dan skala prioritasnya.

2.4 Inventarisasi Bahan Pustaka

Kegiatan inventarisasi sangat diperlukan di dalam pengadaan bahan pustaka di perpustakaan. Setiap bahan pustaka yang baru diterima perpustakaan baik itu secara pembelian maupun hadiah perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan dan pengembengannya. Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004,13) kegiaatan inventarisasi meliputi:

1. Setiap bahan yang dterima perlu diberi cap tanda milik perpustakaan pada tempat.

2. Setiap bahan didaftar pada buku induk dengan kolom-kolom antara lain : a. Nomor urut pendaftaran

b. Tanggal pendaftaran

c. Nomor induk (sebaiknya dengan numeral) d. Pengarang

e. Judul

f. Edisi dan tahun g. Penerbit

h. Harga (kalau dibeli)

i. Sumber (kalau hadiah atau tukar menukar) j. Lain-lain (misalnya bahasa)

Memberi nomor induk dapat diurutkan terus menerus dari tahun ketahun atau setiap berganti tahun dimulai pemberian nomor baru. Nomor induk ini dibutuhkan juga buku, pada tempat yang sudah ditentukan.

3. Setelah selesai pencatatan buku induk, pembubuhan cap, inventarisasi dan sebagainya, bahan itu diteruskan sub bagian klasifikasi dan katalogisasi untuk diproses selanjutnya.

(15)

Dengan demikian jumlah buku yang ada di perpustakaan dapat dihitung sekaligus dengan melihat nomor urut.

2.5 Pengadaan bahan pustaka melalui akses internet

Tugas rutin pengadaan bahan pustaka merupakan tugas sederhana.

Namun tugas ini menjadi rumit manakala berhubungan dengan pembelian buku

dari luar negeri. Karena jarak jauh, sistim komunikasi yang selalu tidak lancar

dan atminitrasi devisa yang tidak sederhana menyebabkan pemesanan buku dari

luar negeri harus dilakukan sepanjang tahun. Daftar pesan harus dikirim secara

berkala, misalnya setiap minggu atau pada hari-hari tertentu setiap bulannya.

Tetapi, dieraglobalisasi sekarang ini dan teknologi semakin maju, maka

pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sagatlah mudah dengan cara

pengaksesan melalui internet.

2.5.1 Pemesanan Buku Melalui Akses Internet

Dalam sebuah perpustakaan haruslah mempunyai koleksi yang lengkap,

dalam eraglobalisasi seperti sekarang ini akan lebih mudah dalam pemesanan

buku, tidak harus langsung ke toko buku ataupun keluar negeri apabila ada

buku yang harus di beli, dengan mengakseskan melalui internet sudah lebih

muda untuk pemesanan buku ataupu bahan pustaka.

Dalam internet kita dapat melihat harga, pengarang, judul dan bahkan

buku yang akan terbitpun bisa dilihat melau internet tersebut.

Adapun cara yang dapat digunakan ialah umpamanya pemesanan barang

cukup dengan mingisi from pembelian yang tersedia di website atau dengan

mengirimkan email toto@cpss$s.or Untuk

konfirmasi biaya keseluruhan (harga buku dan biaya pengiriman). Lalu

sebutkan nama buku, pengarang, dan penerbit. Anda juga harus menyebutkan

alamat anda agar dapat menyebutkan biaya pegeriman dan akan di jawab oleh

toko buku tersebut melalui email dan jawaban tersebut akan dicantumkan di

cantumkan harga dan biaya pengiriman dan email jawaban akan tercantum no

rekening toko tersebur umpama BCA,BII,Lippo,BNI untuk dipilih sebagai

(16)

ATM,atau internet Banking. Pepustakaan yang akan membeli bahan pustaka

dapat mengakset website internet seperti www,amazon.com,

dan masih banyak lainnya untuk.

2.5.2 Cara Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Akses Internet

Perpustakaan sekarang ini banyak melakukan pengadaan bahan pustaka

melalui internet, karena melalui internet pepustakaan dapat cepat memiliki

bahan pustaka yang tidak dimiliki, ataupun bahan pustaka yang sudah tidak

beredar di pasaran.

Disini akan diterangkan beberapa langkah untuk mempermudah dalam

pengadaan bahan pustaka melaui Internet. Cara mencari bukudisini kita dapat

mencari buku yang lebih spesifik sesuai dengan yang diinginkan. Kita tinggal

memasukkan kata yang ingin dicari ketombol Search. contoh cara pemesanan:

1. Semua inputan yang dimasukkan mempunyai keterkaitan satu dengan

yang lain.

misalnya : Jika ingin memasukkan judul buku "Visual Basic’ dan

penerbit "ABCD", maka akan ditampilkan buku- buku dari penerbit

"ABCD"yang mengandung kata "Visual Basic".

2. Jika tidak memasukkan apapun, atau dengan kata lain kosong, maka

akan ditampilkan data seluruh buku.

Berikut akan ditampilkan contoh

kolom pemesanan :

• Judul buku

• Pengarang

(17)

Selain dari cara mencari buku yang telah dipaparkan dialas, masih ada cara

yang lain untuk mendapatkan bahan pustaka melalui internet antara lain: • Katagori klik sub kategori-klik judul buku-klik masukkan tas belanja • Cari (Pencarian Cepat) - ketik judul/pengarang/kata kunci dsb-klik

cari-klik judul-masukkan tas belanja.

Katalog buku - klik salah satu kategori-klik salah satu sub katagori-klik

judul buku belanja.

• Cari Buku isi salah satu atau kombinasi kata kunci yang ada (judul

buku/pengarang/maksimal/kategori )-klik cari klik judul

buku-masukkan tas belanja.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Secara teoritis, hasil penulisan ini nantinya diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan teori Hukum Administrasi Negara pada umumnya dan secara khusus diharapkan

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan alat-alat kontrasepsi pada ibu-ibu di Puskesmas Sebangar Kecamatan Mandau di.. Kota Duri Riau pada

Menurut Handoko (2001:122) penilaian kinerja adalah usaha untuk merencanakan dan mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang

Pengumpulan data dilakukan pada 14 Desember 2011 sampai dengan 03 Januari 2012 dengan mengunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu yang pertama mengenai data

T-Connector pada setiap ethernet card. 6) Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah. 7) Traffic yang padat akan sangat memperlambat jaringan. 8) Jika salah satu node

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,.. sebagai laporan arus kas,

[r]