• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah

Dalam dokumen penghapusan-bmd (Halaman 47-60)

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ………

3.3. Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah

Dalam pelaksanaan proses penghapusan barang milik daerah dimulai dengan pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota) yang susunan personilnya terdiri dari unsur teknis terkait. Contoh format Keputusan Kepala Daerah untuk pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah ini dapat dilihat pada Gambar 11. Adapun susunan dan unsur personil dari panitia penghapusan ini tidak dijelaskan dalam Permendagri No.17 Tahun 2007, maka tidak ada salahnya kita tinjau unsur terkait dari Kepmendagri terdahulu yaitu Permendagri Nomor 57 Tahun 2002 sebagai berikut:

a. Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) yang membidangi; b. Biro/Bagian Perlengkapan;

c. Biro Keuangan/Bagian Keuangan; d. Biro hukum/Bagian Hukum;

e. Kepala Dinas/Instansi Teknis yang membidangi; f. Kepala Unit/Karo/Kabag terkait;

g. Kepala Unit Pemakai Barang.

Gambar 11

Contoh Format Keputusan Kepala Daerah tentang Pembentukan Panitia Penghapusan BMD

GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA ……..

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……….. NOMOR

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PENGHAPUSAN BARANG INVENTARIS MILIK PEMERINTAH PROVINSI /KABUPATEN/KOTA ………

GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA ...

Menimbang : 1. bahwa barang milik Pemerintah Daerah yang hilang, rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas, perlu dihapuskan dari buku Inventaris milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….;

2. bahwa untuk dapat mencapai maksud tersebut di atas, perlu dibentuk Panitia Penghapusan barang – barang inventaris dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ……...

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor …….Tahun ……. tentang Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Tahun …. Nomor …. Tambahan Lembaran Negara Nomor …. );

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286) ;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355) ;

4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan atau Pemindah Tanganan Barang-Barang yang dimilki/ dikuasai Negara;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun ….. tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah.

10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ... tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah

M E M U T U S K A N: Menetapkan

PERTAMA :: Membentuk Panitia Penghapusan barang-barang inventarismilik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota……. dengan susunan personalia sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pantia Penghapusan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA

bertugas :

1. Meneliti administrasi barang dan dokumen pemilikan; 2. Meneliti kebenaran keadaan fisik barang-barang

dihubungkan dengan kepentingan urusan dinas, dan biaya pemeliharaan.

3. Lain – lain yang dipandang perlu.

KETIGA : Hasil Penelitian Panitia sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dituangkan dalam Berita Acara .

KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota……. ;

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ………. pada tanggal... GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…… ( ……….) Tembusan Yth : 1. ……… 2. ……… 3. ...

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ...

NOMOR : ……….. TANGGAL : ………..…

SUSUNAN PERSONALIA PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA MILIK PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA………..

No.

Urut Nama dalam PanitiaKedudukan Jabatan dalaminstansinya Ket.

1 2 3 4 5

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……..

(………..)

Panitia penghapusan merupakan satuan tugas yang dibentuk dengan ketentuan bahwa panitia penghapusan dapat sekaligus menjadi panitia peneliti/pemeriksa dan panita pelelangan. Adapun Tugas Panitia Penghapusan adalah meneliti kondisi barang-barang yang diajukan untuk dihapuskan, baik dari pemilikan, administrasi, pengguna, kerusakan maupun data lainnya yang dipandang perlu, atau dengan kata lain Panitia Penghapusan bertugas antara lain:

a. Memeriksa/meneliti barang yang akan dihapuskan meliputi: 1) Menginventarisir dan meneliti barang yang akan dihapus

2) Meneliti/menilai kondisi fisik barang yang akan dihapus

3) Menetapkan perkiraan nilai limit terendah penjualan barang yang akan dihapus

4) Membuat Berita Acara Pemeriksaan/Penilaian (contoh format Berita Acara Pemeriksaan/Penilaian dapat dilihat pada Gambar 12).

b. Menyelesaikan kelengkapan administratif usul penghapusan. c. Menyusun rencana penghapusan.

d. Mengajukan usulan penghapusan kepada Pengelola Barang.

e. Mengajukan pelaksanaan pelelangan barang melalui Kantor Lelang setempat.

f. Membuat Laporan pelaksanaan penghapusan termasuk membuat berita acara hasil pelaksanaan tindak lanjut penghapusan.

g. Laporan harus disampaikan Panitia Penghapusan kepada Pejabat yang menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan selambat-lambatnya 30 hari setelah serah terima dilakukan.

Gambar 12

Contoh Format Berita Acara Pemeriksaan/Penilaian

PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG INVENTARIS MILIK PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... B E R I T A – A C A R A

Nomor :

Pada hari …. Tanggal ….. kami yang tertanda tangan di bawah ini selaku Panitia penghapusan barang – barang inventaris Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. telah melakukan pengecekan/ penelitian atas barang-barang milik ……. Sebagaimana tersebut pada Berita Acara ini.

Adapun hasil pengecekan / penelitian atas barang –abarang tersebut ternyata

semua barang–barang dimaksud adalah milik Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota …… dan semua/sebahagiannya dalam kedaan rusak berat dan sudah tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan dinas, sedangkan manfaat penggunaanya untuk kepentingan dinas tidak seimbang dengan biaya perbaikan yang akan dikeluarkan.

yang berwenang agar barang – barang dimaksud dapat dipertimbangkan untuk

dihapus dari daftar inventaris kekayaan milik Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota ………… Dan selanjutnya dilelang secara umum / dilelang terbatas/dihibahkan dan atau dimusnahkan.

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota……. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….. 20 … PANITIA PENGHAPUSAN BARANG – BARANG INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA MILIK PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ..., 1. ………..Ketua. 2. ………..Wk. Ketua. 3. ……….. Sekretaris. 4. ……….. Anggota 5. ……….. Anggota 6. ……….. Anggota 7. ………...Anggota 3.4. Latihan

Setelah Anda membaca uraian materi dalam Kegiatan Belajar 2, kerjakanlah latihan berikut ini. Anda dapat juga mendiskusikannya dengan peserta lain.

1. Jelaskan siapa yang memberikan ijin penghapusan terhadap Barang Milik Daerah?

2. Mengapa wewenang untuk menghapuskan Barang Milik Daerah diatur secara khusus?

3. Sebutkan alasan-alasan mengapa Barang Milik Daerah harus dihapuskan? 4. Apakah yang dimaksud dengan penghapusan secara khusus? Jelaskan! 5. Apakah penghapusan dapat dilakukan tanpa pembentukan panitia

penghapusan? Mengapa? Jelaskan!

Wewenang perubahan status hukum barang milik daerah khususnya penghapusan barang milik daerah berada di tangan Kepala Daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD, sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya cukup ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan-alasan sebagai berikut:

1. Untuk barang bergerak. a. Pertimbangan teknis. b. Pertimbangan ekonomis.

c. Karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian.

2. Untuk barang yang tak bergerak.

Barang yang tak bergerak dapat atau perlu dipertimbangkan untuk diusulkan penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Rusak berat; terkena bencana alam, force majeure atau idle (tak digunakan lagi).

b. Terkena program planologi (perencanaan wilayah dan kota). c. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas.

d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi. e. Pertimbangan dalam rangka pelaksanan rencana strategis Hankam.

Penghapusan dilakukan dengan membentuk Panitia Penghapusan. Panitia penghapusan merupakan satuan tugas yang dibentuk dengan ketentuan bahwa panitia penghapusan dapat sekaligus menjadi panitia peneliti/pemeriksa dan panita pelelangan. Adapun Tugas Panitia Penghapusan adalah meneliti kondisi barang-barang yang diajukan untuk dihapuskan, baik dari pemilikan, administrasi, pengguna, kerusakan maupun data lainnya yang dipandang perlu.

3.6. Tes Formatif

1. Penghapusan Barang Milik Daerah yang harus mendapatkan persetujuan DPRD adalah berikut ini, kecuali:

b. Penghapusan bangunan

c. Penghapusan tanah dan/atau bangunan yang penggantinya sudah disediakan dalam dokumen anggaran

d. Penghapusan barang inventaris bergerak dengan nilai di atas Rp5.000.000.000,00.

2. Alasan-alasan penghapusan Barang Milik Daerah yang akan dipindahtangankan berikut ini tidak memerlukan persetujuan DPRD, kecuali: a. sudah tidak sesuai dengan tata ruang atau penataan kota

b. diperuntukkan bagi pegawai negeri

c. diperuntukkan bagi peningkatan pendapatan daerah melalui penyertaan modal daerah

d. diperuntukkan bagi kepentingan umum

3. Penghapusan BMD yang menjadi wewenang Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah adalah:

a. Penghapusan tanah b. Penghapusan bangunan

c. Penghapusan barang inventaris bergerak dengan nilai sampai dengan Rp5.000.000.000,00.

d. Penghapusan barang inventaris bergerak dengan nilai di atas Rp5.000.000.000,00.

4. Penghapusan BMD dengan tindak lanjut pemusnahan dilaksanakan oleh: a. Pengguna Barang

b. Pengelola Barang c. Kepala Daerah d. DPRD

5. Berikut ini adalah alasan/pertimbangan teknis penghapusan barang bergerak, kecuali:

a. karena rusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki b. tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi c. kadaluarsa

d. secara ekonomis lebih menguntungkan bila dihapus

6. Pertimbangan ekonomis dari penghapusan Barang Milik Daerah adalah: a. karena menyusut baik dalam penggunaan maupun dalam

penyimpanan/pengangkutan b. jumlah barang berlebih

c. barang mengalami perubahan spesifikasi d. semua jawaban benar

7. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai penghapusan tanah dan/atau bangunan, kecuali:

a. Penghapusan tanah kapling untuk rumah pegawai harus ditegaskan dalam keputusan Kepala Daerah

b. Penghapusan tanah kapling untuk rumah pegawai dari Buku Inventaris dapat dilakukan sebelum proses pengurusan sertifikat untuk masing-masing pegawai.

c. Penghapusan tanah untuk pihak ketiga dari Buku Inventaris dapat dilakukan sebelum pengurusan sertifikat untuk pihak ketiga.

d. Penghapusan tanah untuk pihak ketiga dari Buku Inventaris tidak dapat dilakukan sebelum pengurusan sertifikat untuk pihak ketiga.

8. Umur kendaraan dinas operasional dapat dihapuskan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah adalah:

a. 5 tahun atau lebih b. 8 tahun atau lebih c. 10 tahun atau lebih d. 15 tahun atau lebih

9. Panitia penghapusan kendaraan dinas operasional melakukan penelitian terhadap hal-hal berikut ini, kecuali:

a. segi administrasi/pemilikan kendaraan b. keadaan fisik

c. efisiensi penggunaannya

10. Penjualan kendaraan dinas dilakukan setelah dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah, dengan cara:

a. penjualan langsung b. penunjukan langsung c. pelelangan

d. semua jawaban benar

11. Rumah dinas daerah yang dapat dijual adalah: a. Rumah dinas daerah golongan I

b. Rumah dinas daerah golongan II c. Rumah dinas daerah golongan III d. Semua jawaban benar

12. Berikut ini adalah rumah dinas daerah yang tidak dapat dijual, kecuali: a. Rumah dinas daerah golongan III yang masih dalam sengketa b. Rumah dinas daerah golongan III yang belum berumur 10 tahun c. Rumah dinas daerah golongan III yang belum berumur 20 tahun d. Rumah dinas daerah yang diperuntukkan bagi gubernur/bupati/walikota

13. Penghapusan sebagai tindak lanjut atau merupakan sebab akibat berikut ini, kecuali:

a. Pemindahtanganan b. Pemanfaatan c. Pemusnahan d. Susut/berkurang

14. Panitia Penghapusan BMD dibentuk melalui keputusan: a. Pengguna Barang

b. Pengelola Barang c. Kepala Daerah d. DPRD

a. memeriksa barang yang akan dihapus

b. menyelesaikan kelengkapan administrasi usulan penghapusan c. mengajukan usulan penghapusan kepada Pengelola

d. melaksanakan proses pelelangan terhadap BMD yang dihapus

3.7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Periksalah jawaban Saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada di bagian belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai dengan kunci jawaban, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mngetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Rumus = Jumlah jawaban yang sesuai kunci X 100% Jumlah semua soal

Penjelasan tingkat penguasaan:

90% - 100% = sangat baik 80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

70%- 69% = kurang

Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat meneruskan dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari 80% maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum kuasai.

BAB IV

KEGIATAN BELAJAR 3

PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, peserta diharapkan:

1. dapat memahami dan mampu menjelaskan kondisi barang yang dihapuskan dan bagaimana tindak lanjut dari penghapusan.

2. dapat memahami dan mampu menjelaskan dasar tata cara pengajuan usul penghapusan Barang Milik Daerah.

3. dapat memahami dan mampu menjelaskan dan melaksanakan proses penghapusan Barang Milik Daerah

4.1. Kondisi Barang Milik Daerah yang Dihapuskan dan Tindak Lanjut Penghapusan

Bagaimana pelaksanaan penghapusan Barang Milik Daerah dan bagaimana prosedur pengajuan usul penghapusan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang harus memperhatikan kondisi barang-barang yang akan dihapuskan. Apakah barang-barang tersebut masih mempunyai nilai ekonomis atau tidak tentu saja harus diperlakukan berbeda. Berikut ini diuraikan penghapusan untuk barang-barang yang mempunyai nilai ekonomis dan yang tidak lagi mempunyai nilai ekonomis serta penghapusan secara khusus.

1. Penghapusan Barang-Barang yang Mempunyai Nilai Ekonomis

Untuk pelaksanaan penghapusan barang milik daerah bagi barang-barang yang masih mempunyai nilai ekonomis dapat dilakukan dengan cara:

a. Penjualan/pelelangan.

Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. Pelelangan dapat

dilakukan melalui Kantor Lelang Negara setempat, atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas/Penjualan barang yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah, dan hasil penjualan/pelelangan tersebut harus disetor sepenuhnya ke Kas Daerah. Keanggotaan Panitia Pelelangan/Penjualan barang tersebut dapat sama dengan keanggotaan Panitia Penghapusan.

b. Penyertaan modal.

Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/daerah atau badan hukum lainnya.

c. Ditukarkan.

Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Daerah dengan pihak laln, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.

d. Disumbangkan/dihibahkan.

Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

Penjelasan lebih lanjut dari pelaksanaan dan tatacara penjualan, tukar menukar, penyertaan modal dan hibah dapat dibaca dalam Modul Pemindahtanganan Barang Milik Daerah.

2. Penghapusan Barang-Barang Yang Tidak Mempunyai Nilai Ekonomis Penghapusan barang milk daerah yang tidak mempunyai nilai ekonomis dapat dilaksanakan dengan tindak lanjut pemusnahan, dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud:

a. Tidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan lagi dan tidak dapat dipindah tangankan, atau

b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

Penghapusan barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis ini dilakukan dengan cara pemusnahan yang dilaksanakan oleh Pengguna dengan keputusan dari Pengeloa Barang setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah. Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah.

3. Penghapusan secara khusus

Khusus mengenai pelaksanaan penghapusan gedung milik Daerah yang harus segera dibangun kembali (rehab total) sesuai dengan peruntukan semula serta sifatnya mendesak dan membahayakan, penghapusannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Dalam keadaan bangunan yang membahayakan keselamatan jiwa dapat dilakukan pembongkaran lebih dahulu sambil menunggu Keputusan Kepala Daerah. Alasan-alasan pembongkaran bangunan gedung dimaksud adalah:

a. Rusak berat yang disebabkan oleh kondisi konstruksi bangunan gedung sangat membahayakan keselamatan jiwa dan mengakibatkan robohnya bangunan gedung tersebut.

b. Rusak berat yang disebabkan bencana alam force majeure, seperti gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran dan yang sejenis.

Dalam dokumen penghapusan-bmd (Halaman 47-60)

Dokumen terkait