• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Kelola Pemberian Bantuan Pemerintah

Bab IV. Pengelolaan Bantuan Pemerintah Program Peningkatan

F. Tata Kelola Pemberian Bantuan Pemerintah

Sesuai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil yang sangat penting dalam mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mewujudkan swasembada kedelai maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberi Bantuan Pemerintah kepada petani tanaman pangan di Indonesia.

1. Penyaluran Bantuan Pemerintah

Sesuai dengan pasal 23 sd pasal 30, PMK 168 Tahun 2015, bahwa pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk Barang atau Uang. Dalam hal pelaksanaan program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016, pemberian bantuan kepada kelompok tani/ Gapoktan dapat dilakukan baik bentuk barang maupun uang. Dalam pelaksanaannya, Satker Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dapat memilih salah satu atau dua-duanya, tergantung pada syarat-syarat yang dipenuhi sesuai PMK 168 Tahun 2015. Mekanisme penyaluran Bantuan Pemerintah sebagai berikut:

a. Mekanisme Pemberian Bantuan Sarana/Prasarana dalam

bentuk Barang

1) Dalam rangka pengadaan barang untuk bantuan sarana/ prasarana program pengelolaan produksi kedelai, yang disalurkan dalam bentuk barang kepada penerima bantuan, PPK menandatangani kontrak pengadaan barang dengan penyedia barang.

2) Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

3) PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang 4) Penyedia Barang dapat menyalurkan barang

langsung kepada Penerima bantuan atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima bantuan.

b. Mekanisme Pemberian Bantuan Sarana/Prasarana dalam

Bentuk Uang

Pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana/prasarana dalam bentuk uang, diberikan dengan ketentuan :

1) Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau

2) Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan.

prasarana dalam bentuk uang, menggunakan ketentuan berdasarkan nilai jenis barang bantuan di bawah Rp. 50.000.000,00.

Pemberi bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan.

Pembuatan Perjanjian Kerjasama minimal memuat ketentuan :

1) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;

2) Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli; 3) Jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/

dibeli;

4) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan; 5) Tata cara dan syarat penyaluran;

6) Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi;

7) Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel;

8) Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;

10) Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan

11) Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

2. Pencairan Bantuan Pemerintah

a. Pencairan Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang

1) Pelaksanaan penyaluran bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang kepada penerima Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau oleh Penyedia barang dan/atau jasa sesuai kontrak. Untuk pelaksanaan pengelolaan produksi kedelai, bantuan sarana/prasarana berupa paket sarana produksi yang meliputi benih, rhizobium dan bahan organik/kapur pertanian untuk lokasi tertentu diberikan langsung kepada kelompok tani/ Gapoktan secara langsung oleh Penyedia barang sesuai kontrak.

2) Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang, dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penyedia barang

b. Pencairan Bantuan Pemerintah dalam bentuk Uang

Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1) Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini Kelompok tani/Gapoktan dengan PPK.

2) Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%.

1) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (70%)

• Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pembayaran Tahap I kepada PPK dengan dilampiri :

a) Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; dan b) Kuitansi bukti penerimaan uang yang

telah ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini kelompok tani/ Gapoktan.

• Pemanfaatan bantuan saprodi dalam bentuk uang oleh Kelompok tani/ Gapoktan

a) Setelah Kelompok tani/ Gapoktan menerima bantuan uang, dilanjutkan dengan pembelanjaan sarana produksi. b) Jumlah, jenis, volume, spefikasi sarana

produksi yang dibeli sesuai yang tercantum dalam perjanjian kerja sama antara PPK dan Kelompok tani.

c) Kelompok tani/ Gapoktan dan Penyedia Barang, melakukan transaksi jual beli, penyerahan barang dan pembayaran memfoto/ memfilmkan sarana produksi yang dibeli.

d) Kelompok tani/ Gapoktan menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang , Berita Acara Serah Terima Barang (BAST), foto/film, sebagai bahan laporan pertanggung jawaban.

Mekanisme pencairan pembayaran langsung dalam bentuk uang untuk barang dengan nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp. 50.000.000,00 yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan sebagaimana gambar berikut:

2) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Kedua (30%)

• Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pembayaran Tahap II kepada PPK dengan dilampiri :

a) Kuitansi bukti pengeluaran yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini Kelompok tani/gapoktan. b) Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan

yang ditandatangani oleh ketua/pimpinan penerima bantuan sarana/prasarana. • PPK melakukan pengujian permohonan

pembayaran Tahap I dan Tahap II yang diajukan penerima bantuan sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

• PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I, serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

• PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II, serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah

• Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan • SPP disampaikan kepada PP-SPM

3. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran dengan dilampiri:

a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;

b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;

c. Foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;

d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; e. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah

disimpan; dan

f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

4. Ketentuan Perpajakan dan Sanksi

a. Ketentuan Perpajakan

Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan sarana/prasarana dialokasikan pada kelompok Akun Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda. Bantuan sarana/ prasarana program pengelolaan produksi kedelai berupa bantuan paket sarana produksi berupa benih, rhizobium, bahan organik atau kapur pertanian pada lokasi-lokasi tertentu dan saprodi lainnya.

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan paket sarana produksi pengelolaan produksi kedelai dilaksanakan sesuai peraturan tentang perpajakan bagi anggaran APBN

b. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara dan/atau Kementerian dan/atau kelompok tani/Gapoktan akan dikenakan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. DUKUNGAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN

Dokumen terkait