• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBICARA: FACHRUL RAZI, M.IP (ACEH) Pimpinan, mohon dipercepat, Pimpinan

Itu kasihan BK itu. Silakan bacakan kemudian tolong terima juga usulan dari Bali tadi. Bali mengusulkan provinsinya ada permohonan dan itu mohon diterima oleh Pimpinan untuk kita bahas di paripurna dan saya setuju dari Aceh untuk usulan Bali itu untuk menjadi bahan paripurna kita setelah dibacakan laporan oleh BK.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Silakan Pak Fatwa, dibaca dulu Pak Fatwa.

PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI)

Bismillahirrahmanirrahiim.

Saudara Ketua Sidang dan Pimpinan DPD RI yang saya hormati, rekan-rekan para Senator, Saudara Sesjen bersama stafnya, para hadirin yang telah keluar. Jadi sebenarnya yang akan kami laporkan bukan saja kasus mengenai seorang rekan anggota kita dari Bali tapi saya bacakan saja lebih dulu pointers-nya

1. Badan Kehormatan telah mengeluarkan surat Nomor 140 sekian Tanggal 6 Maret 2017 yang ditujukan kepada Pimpinan DPD RI, perihal saran terkait dengan status kedudukan Saudara Irman Gusman, SE., MBA. yang menyarankan kepada Pimpinan DPD RI untuk mengusulkan pemberhentian Saudara Irman Gusman dan diumumkan dalam Sidang Paripurna DPD RI. Ini suatu, ini domain daripada Pimpinan yang harus mengajukan kepada Presiden karena sudah inkracht keputusan itu untuk diberhentikan secara tetap, pemberhentian tetap. Ini domain daripada BK ialah menyarankan kepada Pimpinan, mengusulkan kepada Pimpinan untuk dilaksanakan itu. Ada tahap-tahapnya sekian hari, sekian hari harus sekian dan itu bisa dilihat di dalam tata beracara. Kalau soal ini saya kira tidak ada pedebatan diantara kita karena memang sudah demikian keadaannya, sudah menjadi keputusan pengadilan yang berkekuatan tetap karena Saudara Irman Gusman tidak mengajukan banding dan itu juga sesuai harapan dengan banyak teman-temannya termasuk saya itu mengapresiasi sikap Saudara Irman Gusman untuk menerima keputusan pengadilan itu karena dikhawatirkan kalau dia banding malah akan naik. Apalagi nanti kasasi ya. Jadi itu dan sekarang kalau tidak salah sudah berada di Lapas Sukamiskin. Terakhir bersama dengan Ketua saya ikut menjenguknya dan bertukar pikiran.

2. Yang kedua, Rapat Pleno ke-8 Badan Kehormatan tanggal 2 Maret 2017 mengeluarkan Keputusan Badan Kehormatan Nomor 3 Tahun 2014 yang memutuskan menjatuhkan sanksi kepada Senator dari Provinsi Bali IGN Arya Wedakarna berupa pemberhentian sementara sebagai Anggota DPD RI.

3. Yang ketiga, sanksi pemberhentian sementara sebagai Anggota DPD RI tersebut berakhir apabila Senator IGN Arya Wedakarna melaksanakan keseluruhan kewajiban sebagai berikut:

Ini kewajiban yang pertama ialah menyampaikan permohonan maaf di Sidang Paripurna DPD RI. Kemarin Saudara Senator Arya Wedakarna sudah mengemukakan kepada saya secara pribadi bahwa apa mungkin saya sudah melaksanakan kewajiban pertama minta maaf di hadapan sidang paripurna? Saya bilang itu tentu itu lebih mempercepat karena kedengarannya memang seperti terlalu keras tetapi kita memberikan jalan untuk cepat rehabilitasi itu, bisa direhabilitasi itu pada paripurna yang akan datang. Kalau sudah dilaksanakan 1 hari ini yang kedua nanti ada proses di Bali, yang ketiga ya publikasi. Saya bacakan saja.

a. Menyampaikan permohonan maaf di Sidang Paripurna DPD RI, bisa dilakukan sekarang ini.

b. Yang kedua, maksud saya bukan kedua, a, b. Menyampaikan permohonan maaf berupa iklan di media cetak nasional Kompas, Harian Kompas maksudnya pada kolom politik dan hukum seluas seperempat halaman dengan redaksi yang sudah disetujui oleh Pimpinan Badan Kehormatan.

c. Menyampaikan permohonan maaf dalam akun pribadi media sosial IGN Arya Wedakarna dengan menyerahkan bukti kepada Badan Kehormatan. Itu bisa ada buktinya itu

d. Menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang bisa menyebabkan keresahan umat beragama dalam pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali dengan menghadirkan pihak pemerintah daerah atas fasilitasi dari Saudara IGN Arya Wedakarna dan disaksikan oleh perwakilan dari Badan Kehormatan DPD RI. Maksudnya di sini kenapa atas fasilitasi Saudara Arya Wedakarna, itu untuk memberi kesempatan lebih cepat dilaksanakan karena berkepentingan untuk menyelesaikan semua kewajiban. Jadi kita kita tidak membebankan kepada pihak ketiga tetapi membebankan kepada kepada langsung kepada yang bersangkutan untuk dan tentu Badan Kehormatan juga akan mendampingi untuk cepat dilaksanakan itu satu pertemuan antar umat beragama di Bali.

4. Yang keempat, Badan Kehormatan juga merekomendasikan kepada Sekertaris Jenderal DPD RI untuk memberhentikan Staf Ahli Saudara IGN Arya Wedakarna di ibukota negara atas nama Andre Purna Mahendra, SH., MH. dan yang bersangkutan tidak dapat lagi menjadi staf ahli dan atau tenaga pendukung lainnya dalam lingkungan Kesekjenan DPD RI di semua tingkatan karena telah melakukan kesalahan fatal dengan menandatangani surat dengan Kop DPD RI yang ditujukan kepada Bupati Tabanan. Ini fatal, tidak boleh seorang staf ahli bersurat keluar atas nama anggota dimana dia bekerja. Itu itu fatal itu.

5. Pada tanggal 21 Februari 2017 Badan Kehormatan telah menerima tembusan surat dengan nomor sekian perihal pengunduran diri Senator DPD RI dari Provinsi NTB Drs. H. Lalu Suhaimy Ismi sebagai Pimpinan dan Anggota Badan Kehormatan karena telah terdaftar di alat kelengkapan Badan Kerjasama Parlemen (BKSP). Nah di sini Badan Kehormatan dalam rapatnya tanggal 2 meminta kerelaan untuk masih berada juga di BK dan Pimpinan bersama-sama dengan saya yang juga akan mundur bersamaan dengan mundurnya Pimpinan DPD RI. Jadi kami akan memanfaatkan momen itu, dan ini baru hari ini melalui WA dan di Panmus tadi Ibu Emma dari Sumatera Barat juga menyatakan mundur dari keanggotaan. Jadi akan terjadi banyak perubahan dan karena itu sangat tidak enak kalau BK yang sekarang ini terutama pimpinannya meninggalkan satu pekerjaan rumah yang berkelanjutan. Jadi lebih baik kita selesaikan 1 demi 1, dan nanti kita kembali kepada keadaan yang normal biasa saja.

Jadi dalam percakapan saya, ya meskipun via telepon tapi cukup lama dua diantara itu Anggota dari Bali, tiga dengan banyak sekali komunikasi secara pribadi dengan Saudara Arya, itu sebenarnya surat itu tidak bermaksud menghalang-halangi Keputusan BK tetapi istilah permintaan ditunda itu bagi kami keberatan karena ditunda dalam arti politis itu ya tidak dilaksanakan, dan akan berkepanjangan terus permasalahan ini. Jadi kami mohon kami tidak dibiarkan meninggalkan bom waktu, tidak kami selesaikan dan mempertanggungjawabkan sendiri. Kami memutuskan dan kami bertanggung jawab semua dengan segala resiko karena nilai seseorang apalagi pimpinan itu banyak ditentukan dari keputusan-keputusannya dan kebijakan-kebijakannya yang konsisten dan bertanggung jawab.

Nah ini juga saya tegaskan pada tanggal 1 Maret 2017 saya sebagai Ketua Badan Kehormatan juga telah bersurat kepada Pimpinan Panmus perihal permohonan pengunduran diri kepada Pimpinan dan Anggota Badan Kehormatan karena dalam tata tertib terbaru tahun 2017 telah disahkan bahwa untuk alat kelengkapan selain Pimpinan DPD berlaku masa kerja 1 tahun sidang maka sayapun harus taat asas untuk menghormati keputusan tersebut. Jadi sebenarnya memang saya dan termasuk dua wakil ketua itu memang masa kerjanya itu nanti berlaku 1 tahun tetapi kami mohon mengundurkan diri. Artinya itu pergantian antar waktu sebagai Pimpinan BK dan sebagai anggota juga, dan sudah dilaporkan juga tadi dari Panmus bahwa untuk pengganti saya sebagai Anggota Badan Kehormatan ialah senator Ibu Fahira Idris sebagai Anggota...

PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, SH., MH (WAKIL KETUA BPKK DPD RI) Interupsi Pimpinan. Interupsi, Pimpinan.

Bisa kita fokus pada materi yang disampaikan laporan BK? Untuk hal yang menyangkut internal alat kelengkapan dapat diselesaikan di internal alat kelengkapan.

Terima kasih.

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Sudah selesai?

PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI)

Iya, ini kan termasuk laporan karena dibicarakan juga dalam rapat pleno tentang pengunduran diri ini. Dan ada permintaan dari pleno ya nanti berlakunya pada mestinya secara yuridisnya 1 Maret tapi saya ya menurut masa kerja Pimpinan DPD RI juga, itu saya mohon begitu. Jadi saya kira itu. Kalau menurut tata beracara bunyinya itu dilaporkan di paripurna untuk ditetapkan. Jadi ditetapkan berlakunya keputusan itu dan sudah disediakan satu jalan keluar yang paling singkat dan bisa pada Badan Kehormatan yang akan datang pada sidang paripurna yang akan datang bisa Saudara Arya kemudian kembali lagi ke sini. Jadi kerugian yang kelihatannya itu diterima bahwa tidak mempunyai hak SR, kunker untuk kesempatan sekarang ini.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Pak Ketua..

PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI)

Itu saja. Jadi Itu suatu keputusan yang harus ada efek politis , harus ada efek jera. PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, SH., MH (BALI)

Interupsi Pimpinan.

Saya kira fokus saja laporan yang tertulis diserahkan PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI)

PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, SH., MH (WAKIL KETUA BPKK DPD RI)

Dokumen terkait