• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Karakter Siswa di MA. Alkhairaat Bitung

Dalam dokumen PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING BK DALAM (Halaman 81-87)

B. Hasil Penelitian

1. Pembinaan Karakter Siswa di MA. Alkhairaat Bitung

Dari bimbingan konseling yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah siswa itu, guru BK semaksimal mungkin membina akhlak dan karakter yang mulia untuk mencapai tujuan tersebut. Guru membina siswa itu agar pembinaan itu tercapai, misalnya dengan melakukan pendekatan pendidikan agama yang ada hubungannya dengan pendidikan akidah ahlak, karena disamping kita mengajarkan akidah akhlak tersebut, tentu sudah membina karakter siswa.3

3Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA.

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa pembinaan yang dihadapi selama ini oleh guru bimbingan konseling dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh siswa MA. Alkhairaat Bitung adalah adanya pembinaan karakter yang terjadi secara terus menerus dalam menyelesaikan suatu masalah.

Penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi informasi penting dalam penelitian peran guru bimbingan konseling dalam pembinaan karakter siswa di MA. Alkhairaat Bitung adalah dengan harapan adanya pendekatan keagaaman.

Jadi pendekatan keagamaan yaitu semuanya diarahkan agar manusia mampu menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Jika hal ini dilakukan, maka akan selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Pendekatan keagamaan yang berkaitan dengan aspek ketuhanan yaitu hal-hal yang mengikuti aturan atau norma tertentu. Sesuai syariat Islam yang menanamkan nilai-nilai perilaku yang berhubungan dengan Tuhan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan.

Dari proses bimbingan dan konseling yang dilaksanakan terhadap siswa, khususnya yang bermasalah mengalami kemajuan dalam proses pembinaan di karenakan siswa mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Peran guru BK tentunya sangat penting, karena di samping kegiatan pembelajaran, guru BK tentunya berpatokan pada kurikulum, sikap keseharian siswa

harus diamati dan dibina secara terus menerus dalam kegiatan belajar maupun di luar kegiatan belajar mengajar.4

Terdapat beberapa peran yang dilakukan guru Bimbingan Konseling (BK) MA. Alkhairaat Bitung dalam menanamkan pendidikan nilai akhlak di sekolah, yaitu:5

a. Contoh atau tauladan; Para guru menjadikan dirinya contoh norma sekolah, artinya tindakannya merupakan perwujudan norma sekolah, guru lebih dahulu membiasakan norma sekolah dalam perilaku hidupnya sehari-hari, seperti mengajarkan tepat waktu dan tertib dalam beribadah, menghindarkan diri dari merokok, tidak memaki-maki siswa, bertutur kata lembut.

b. Pujian; Pujian adalah tindakan guru kepada siswa tentang perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti ketika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, pujian ini dibutuhkan untuk membuat siswa senang dan semangat dalam belajar. Di luar kelas seperti siswa yang menjaga kerapihan dalam berpakaian, hal ini membuat siswa termotivasi agar selalu rapi dalam berpakaian, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

4Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA.

Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

5Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

c. Anjuran atau ajakakan; Anjuran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang berguna, misalnya anjuran untuk berbuat baik, mengormati guru, mengucap salam jika berpapasan dengan guru. Kadang hal ini terlihat sepele padahal terdapat nilai akhlaknya di dalam anjuran tersebut.

d. Pemberitahuan; Tindakan guru kepada siswa tentang perilakunya yang telah melakukan sesuatu yang melanggar peraturan dan dapat menganggu atau menghambat jalannya proses pendidikan bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain yang ada di lingkungan atau kelompok tertentu.

e. Pembiasaan; Tindakan guru agar siswa melakukan sesuatu yang dikerjakannya berjalan dengan tertib dan teratur. Pembiasaan ini mencakup: 1) Pembiasaan rutin seperti kehadiran, tata krama, tutur kata dalam kegiatan

mengajar maupun di luar kelas.

2) Pembiasaan spontan seperti pembiasaan mengucap salam, membuang sampah pada tempatnya.

3) Pembisaaan kegiatan keteladanan: hal ini diwujudkan melalui kebiasaan berpakaian rapih dan bersih, menjaga kebersihan dan ketertiban, menjaga tata krama, shalat secara berjamaah.

f. Teguran; Tindakan yang dilakukan guru terhadap siswa yang melakukan pelanggaran norma sekolah, misalnya pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Teguran diberikan guru pada siswa yang baru satu atau dua kali melakukan pelaggaran. Teguran bisa menggunakan kata-kata atau menggunakan isyarat seperti mata melotot atau menunjuk tangan. Biasanya

teguran dilakukan ketika siswa bercanda dalam proses belajar di kelas karena hal ini mengganggu siswa lainnya atau melanggar aturan lainnya.

g. Larangan; Larangan sebenarnya mirip dengan perintah, namun keharusan untuk tidak berbuat sesuatu yang merugikan, seperti larangan merokok, bolos sekolah, mengunakan hp, jarang masuk sekolah, membantah guru. Larangan juga biasanya disertai dengan ancaman sanksi.

h. Hukuman; Tindakan yang paling akhir apabila teguran dan peringatan tidak diperhatikan oleh siswa karena telah melakukan pelanggaran. Seperti siswa yang terlambat datang kesekolah diberikan hukuman, hukumannya yaitu mengundang orang tua murid.6

Peringatan Tindakan guru yang diberikan kepada siswa yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah beberapa kali diberikan teguran atas pelanggarannya terhadap norma sekolah. Dalam memberikan peringatan biasanya disertai dengan ancaman sanksi bila melanggar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru BK dalam pembinaan menyelesaikan suatu masalah tentu cara pembinaan karakter yang efektif, sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditentukan serta guru BK memahami proses layanan BK maka akan menghasilkan layanan atau proses pembinaan yang sangat baik. Secara keselurahan hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan dalam pembinaan

6Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA.

karakter siswa yang efektif, antara guru BK dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa siswa MA. Alkhairaat Bitung.

Untuk menekankan kenakalan siswa, orang tua dan pihak sekolah khususnya guru BK harus mampu melakukan refleksi terhadap diri mereka, lingkungan sekolah dan juga peserta didik. Guru dan orang tua perlu memahami faktor munculnya kenakalan, sehingga solusi yang tepat dapat diterapkan. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu siswa, Bahwa:

“Dalam pembinaan yang diberikan oleh guru BK sekaligus guru Akidah Akhlak dalam membimbing kami sangat nyaman karena menyampaikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti. Karena Beliau juga guru BK, ia mampu membimbing siswa itu dengan memberikan arahan dan motivasi di selah-selah proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Akan tetapi disaat kami membuat kesalahan maka beliau memberikan sanksi yang tegas sesuai peraturan yang telah berlaku di sekolah”.7

Bimbingan yaitu upaya memberikan bantuan psikologis dari konselor kepada klien, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara individu maupun kelompok dalam rangka membantu klien mencapai tugas perkembangan dalam permasalahan. Jadi guru BK memberikan suatu bentuk kepercayaan yang dimiliki siswa. Seperti yang dikemukakan bapak Narto Pakaya, Bahwa:

Definisi yang kita kenal sehari-hari bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru. Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.8

7Hasil Wawancara dengan Ajuan Rifaldi Djumsandi , Siswa MA. Alkhairaat Bitung, pada

hari Senin, 07 September 2015

8Hasil Wawancara dengan Narto Pakaya, Waka Kurikulum di MA. Alkhairaat Bitung, pada Kamis, 03 September 2015 di MA. Alkhairaat Bitung

Proses bimbingan konseling dimulai dengan guru menyapa klien dan kemudian dilanjutkan dengan identifikasi kasus kepada siswa yang bermasalah kemudian melakukan pembinaan karakter.9

Peran guru BK yaitu memotivasi siswa untuk menerima dan melahirkan peraturan, nilai-nilai karakter itu sendiri dalam hal ini kita membicarakan tentang baik dan buruk seseorang. Berupa perbuatan, sikap, dan perkataan. Seperti yang dikemukakan bapak Narto Pakaya, Bahwa:

“Kita mengharapkan kepada masing-masing guru khususnya guru BK agar memaksimalkan peranannya dalam upaya membimbing siswa yang berkarakter dan terhindar dari berbagai bentuk pengaruh lingkungan. Jadi salah satu dasar untuk memaksimalkan peranan guru BK yaitu dengan adanya pendekatan keagamaan, karena disiplin ilmunya sedikit.”10

Dari hasil wawancara tersebut jelas bahwa guru BK dapat memberikan masukan agar siswa memiliki konsep diri yang jelas agar siswa bisa mengetahui apa yang harus mereka kerjakan dan juga yang harus mereka hindari sehingga nantinya siswa bisa mengaktualisasikan dirinya agar terhindar dari sikap yang buruk.

2. Hambatan yang di Hadapi dan Solusi yang diTerapkan Guru Bimbingan

Dalam dokumen PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING BK DALAM (Halaman 81-87)

Dokumen terkait