• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola

Guna mencapai sebuah tujuan maka organisasi, lembaga atau perusahaan melakukan program pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengambangan mempunyai kegunaan pada karier jangka panjang karyawan untuk membantu menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di waktu yang akan datang. Di perpustakaan pembinaan dan pengembangan diberikan oleh kepala / wakil kepala sekolah dan kepala perpustakaan. Kepala / wakil kepala sekolah memberikan pembinaan dan pengembangan kepada kepala dan staf perpustakaan, sedangkan kepala perpustakaan memberikan pembinaan dan pengembangan kepada staf perpustakaan. Ada pun pengembangan seperti pelatihan dilakukan oleh pihak luar seperti dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Perpustakaan Daerah, Dinas Pendidikan, dan instansi-instansi lain.

Pembinaan tenaga pengelola perpustakaan yaitu dilakukan dengan cara mengikuti diklat perpustakaan, lomba-lomba kepustakawanan,

seminar/workshop kepustakawanan, dan menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan. Peningkatan kompetensi tenaga pengelola perpustakaan dilakukan dengan memanfaatkan atau melalui skema sertifikasi kompetensi sekurang-kurangnya 20% jumlah pustakawan. 137 Kepala dan staf perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang belum ada yang berprofesi sebagai pustakawan ahli (lulusan ilmu perpustakaan). Pembinaan yang telah didapat oleh kepala dan staf perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang pernah mengikuti diklat dan workshop. Untuk lomba dan mengikuti organisasi pustakawan belum pernah mengikuti.

a. Pembinaan dan Pengembangan yang akan dan telah dilakukan, serta bagaimana Pembinaan dan Pengembangan itu dilakukan.

Setiap sekolah pernah melakukan kegiatan pengembangan seperti pelatihan tenaga pengelola perpustakaan, dengan kegiatan seperti pelatihan, diklat, dan workshop. Tetapi dalam pembinaan secara langsung dari pihak kepala sekolah atau pun wakil kepala sekolah itu berbeda-beda. Untuk SMA N 1 Subang belum pernah melakukan pembinaan langsung kepada staf perpustakaan. SMA N 2 Subang pernah melakukan pembinaan dalam bentuk diskusi mengenai perkembangan perpustakaan didalam diskusi tersebut kepala perpustakaan membina langsung kepada tenaga pengelola perpustakaan. Sedangkan pembinaan dari wakil kepala sekolah SMA

137

Perpustakaan Nasional. Standar Nasional Perpustakaan (SNP). (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011)

N 3 Subang berdiskusi langsung dengan tenaga pengelola perpustakaan. Setiap sekolah tidak punya program khusus mengenai pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan, hanya jika ada pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak luar sekolah maka program itu dibuat dan dilaksanakan.

Untuk perpustakaan SMA N 1 Subang dan SMA N 3 Subang kepala perpustakaan pernah memberikan pembinaan kepada staf dan mengikutsertakan staf perpustakaan dalam pelatihan guna menambah kempuan staf perpustakaan. Kepala perpustakaan pun pernah mengikuti pelatihan perpustakaan, tetapi untuk pembinaan yang diterima langsung dari kepala sekolah tidak pernah. Harapan kedepannya kepala perpustakaan SMA N 1 Subang ingin mengikuti pelatihan khusus untuk kepala perpustakaan. Sedangkan kepala perpustakaan SMA N 3 Subang lebih mengikuti program pelatihan yang ada, seperti seminar atau workshop. Sedangkan kepala perpustakaan SMA N 2 Subang tidak pernah mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari mana pun, sementara pembinaan dan pengembangan itu penting guna menambah pengetahuan dalam bidang perpustakaan.

Hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara pembinaan dan pengembangan yang telah diterima oleh staf SMA N 1 dan SMA N 3 Subang diantaranya adalah mengikuti kegiatan pelatihan seperti seminar atau workshop, dan mendapatkan pembinaan langsung dari

kepala perpustakaan. Sedangkan dari kepala sekolah tidak pernah memberikan bimbingan secara langsung. Staf SMA N 2 Subang tidak pernah dibimbing oleh kepala sekolah dan kepala perpustakaan, sementara dari hasil wawancara kepada kepala sekolah, beliau memberikan pembinaan dengan cara diskusi sehingga masalah yang ada di perpustakaan mendapatkan solusi yang tepat.

b. Tujuan dan Sasaran Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Tujuan pembinaan dan pengembangan menurut Annisa Puji Lestari

dalam artikelnya yang berjudul Pembinaan Perpustakaan Sekolah

mengungkapkan tujuan pembinaan dibagi menjadi dua yaitu tujuan

umum diantaranya meningkatkan mutu, relevansi peprustakaan dengan

pembangunan, dan daya guna perpustakaan. Dan tujuan khusu

diantaranya mewujudnya suatu sistem, program, dan mutu

perpustakaan. 138Hasil wawancara di tiga sekolah tujuan pembinaan

dan pengembangan diantaranya memberikan pelayan yang optimal

kepada pemustaka, serta mengetahui kendala atau masalah yang

dihadapi oleh setiap tenaga pengelola perpustakaaan. Sasaran

pembinaan dan pengembangan disetiap sekolah adalah untuk semua

tenaga pengelola perpustakaan, hanya saja ada prioritas utama yang

diberikan pembinaan dan pengembangan yaitu kepala perpustakaan.

138

Annisa Puji Lestari. Artikel Pembinaan Perpustakaan Sekolah.

http://pengabdianpustakawan. blogspot. com/2009/06/pembinaan-perpustakaan-sekolah.

c. Pedoman dalam melakukan Pembinaan dan Pengembangan, Rencana Pembinaan dan Pengembangan, Waktu dan Prioritas Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Pedoman dalam melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan disetiap sekolah berbeda. Seperti di SMA N 1 Subang melihat dari standar nasional yang dikeluarkan oleh pemerinah untuk tenaga pengelola perpustakaan. SMA N 2 Subang melihat dari keberhasilan pemanfaatan sarana dan prasarana. Sedangkan SMA N 3 Subang tidak memiliki pedoman dalam melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan.

Untuk rencana, waktu, dan prioritas pembinaan dan pengembangan di SMA N 1 Subang berusaha untuk memenuhi standar nasional, waktu pembinaan dan pengembangan mengikuti waktu pelatihan, dan yang lebih diprioritaskan adalah kepala perpustakaan. SMA N 2 Subang tidak ada rencana atau program dan waktu khusus untuk melakukan pembinaan dan pengembangan,serta prioritasnya adalah kepala perpustakaan kemudian staf perpustakaan. Sedangkan SMA N 3 Subang tidak memiliki rencana untuk pembinaan dan pengembangan hanya kepada sarana dan prasarana, waktu untuk pembinaan dilakukan sebulan sekali, dan prioritasnya hanya staf perpustakaan. d. Pihak - Pihak yang melakukan Pembinaan dan Pengembangan kepada

Tenaga Pengelola Perpustakaan

Dari hasil wawancara tenaga pengelola perpustakaan sekolah pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia (PNRI), Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang, Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, serta Instansi – instansi lain seperti Universitas Pasundan (UNPAS), dll.

e. Aspek-aspek dalam melakukan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Aspek-aspek dalam melakukan pembinaan menurut Annisa Puji

Lestari aspek pembinaan seperti status organisasi dan manajemen

peprustakaan, ketenagaan perpustakaan, gedung dan ruang

perpustakaan, perabot dan peralatan perpustakaan, koleksi bahan

pustaka, pelayanan perpustakaaan, anggaran perpustakaan, promosi,

jringan kerjasama, dan minat baca. 139Menurut hasil wawancara SMA

N 1 Subang aspek-aspek dalam melakukan pembinaan dan

pengembangan diantaranya telah melakukan kerjasama dengan

perpustakaan daerah Kabupaten Subang. SMA N 2 Subang memiliki

bagian-bagian tersendiri dalam melakukan pembinaan, seperti melihat

kerapihan administrasi dan pertanggung jawaban dari pengembangan

perpustakaan, sehingga jika masih terdapat kekurangan maka kepala

perpustakaan akan memberikan pembinaan. Sedangkan wakil kepala

sekolah SMA N 3 Subang tidak mengetahui secara keseluruhan

mengenai kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola

perpustakaan.

139

Annisa Puji Lestari. Artikel Pembinaan Perpustakaan Sekolah.

http://pengabdianpustakawan. blogspot. com/2009/06/pembinaan-perpustakaan-sekolah.

f. Anggaran Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Setiap sekolah memiliki anggaran khusus untuk kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan. Jika adanya kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan dilakukan diluar sekolah maka anggaran tersebut ditanggung oleh sekolah.

g. Cara Tenaga Pengelola Perpustakaan dalam Kompetensi di Bidang Peprustakaan

Semua tenaga pengelola perpustakaan harus menambah kompetensi untuk mengikuti perkembangan ilmu perpustakaan, seperti kemampuan dalam kemampuan aplikasi teknologi informasi. Cara yang tempuh oleh kepala perpustakaan SMA N 1 Subang dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dalam bidang perpustakaan. Kepala perpustakaan SMA N 2 Subang yang banyak mendapatkan informasi dari membaca buku dan bertanya kepada rekan-rekan yang telah memiliki pengalaman. Sedangkan kepala perpustakaan SMA N 3 Subang menambah kompetensi dengan cara mengikuti pelatihan dan saran serta petunjuk yang diberikan oleh kepala sekolah. Memcari informasi melalui buku dan internet. Banyaknyacara yang tempuh guna menambah kompetensi dalam bidang perpustakaan. Semua itu harus didukung oleh semua pihak, seperti dari pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan rekan-rekan harus saling membantu satu sama lain.

Cara menambah kompetansi staf SMA N 1 Subang dengan cara bertanya langsung kepada kepala perpustakaan dan mencari informasi melalui internet. Staf SMA N 2 Subang guna menambah kompetensi di bidang perpustakaan diantaranya berkomunikasi dengan siswa agar mengetahui perkembangan perpustakaan, juga menerapkan ilmu yang sudah didapat dalam pelatihan. Sedangkan staf SMA N 3 Subang menambah kompetensi dengan cara mencari informasi melalui internet, berdiskusi dengan teman yang bertugas di perpustakaan lain, dan menerapkan ilmu yang sudah didapat dalam pelatihan.

h. Masalah yang dihadapi dalam Pengelolaan Perpustakaan setelah menerima Pembinaan dan Pengembangan

Setelah mengikuti pelatihan staf perpustakaan masih memiliki masalah dalam melakukan penerapan ilmu yang telah didapat seperti staf SMA N 1 Subang masih menghadapi masalah dalam melakukan klasifikasi. Staf SMA N 2 dan SMA N 3 Subang mendapatkan masalah karena kurangnya sarana dan prasarana. Agar staf bisa bekerja secara optimal maka sarana dan prasarana yang diperlukan harus memadai. i. Tantangan Profesi Kepala Perpustakaan dalam Pembinaan dan

Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Tantangan profesi kepala perpustakaan SMA N 2 Subang lebih banyak karena beliau tidak pernah menerina dan melakukan pembinaan dan pengembangan dan pengembangan sementara belum mempunyai kemampuan dalam bidang perpustakaan. Kepala

perpustakaan SMA N 2 Subang ditugaskan di perpustakaan hanya untuk membantu kekurangan jam mengajar guna memnuhi syarat sertifikasi guru. Kepala sekolah pun tidak memberikan pembinaan dan pengembangan secara langsung kepada kepala perpustakaan. Kepala perpustakaan SMA N 1 tidak memiliki tantangan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan. Sementara kepala perpustakaan SMA N 3 Subang hanya memiliki tantangan kepada layanan dan sarana buka kepada pembinaan dan pengembangan.

3. Kendala dan Solusi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

a. Kendala Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan

SMA N 1 Subang kegiatan pembinaan dan pengembangan tidak ada kendala tetapi praktek di dalam perpustakaan masih memiliki kendala, seperti kendala yang hadapi yaitu tidak adanya pembinaan langsung dari kepala sekolah dan kurangnya pelatihan-pelatihan dalam bidang perpustakaan yang mereka terima, serta kurangnya sarana dan prasarana. Seharusnya kepala sekolah melihat langsung semua kegiatan yang ada di perpustakaan sehingga mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh tenaga pengelola peprustakaan.

Kendala pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perustakaan di SMA N 2 Subang yaitu kurangnya sarana, tidak adanya pembinaan langsung dari kepala sekolah dan kepala perpustakaan.

Kepala perpustakaan SMA N 2 Subang adalah lulusan Sarjana Pendidikan, beliau belum memiliki pengalaman untuk mengelola perpustakaan, tetapi beliau memiliki tugas tambahan dari kepala sekolah untuk menjadi kepala perpustakaan. Tugas tambahan ini diberikan guna menambah jam mengajak sebagai syarat sertifikasi guru. Dengan permasalahan tersebut maka menimbulkan permasalahan dalam perpustakaan diantaranya dalam pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan.

Sedangkan kendala lain pembinaan dan pengembangan yang ada di peprustakaan SMA N 3 Subang kurangnya fasilitas, dan pelatihan-pelatihan. Wakil kepala perpustakaan mengungkapkan tidak bisa menuntuk staf perpustakaan bekerja optimal sehubungan dengan honor yang diterima oleh staf perpustakaan.

b. Solusi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan Solusi yang diambil oleh staf perpustakaan SMA N 1 dan SMA N 3 Subang berdiskusi langsung kepada kepala perpustakaan. Jika kendala seperti tidak adanya pembinaan langsung dari kepala sekolah dan kurangnya sarana belum ada solusi hanya bisa menunggu untuk mendapatkan solusi dari semua permasalahan. Sedangkan tenaga pengelola perpustakaan SMA N 2 Subang solusi sementara yang mereka ambil adalah banyak mencari informasi dari buku dan internet.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tenaga pengelola perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang terdapat 9 tenaga pengelola perpustakaan. Masing-masing sekolah memiliki satu kepala perpustakaan dan dua tenaga pengelola perpustakaan. Belum adanya tenaga ahli (pustakawan), kepala perpustakaan adalah guru yang ditugaskan mengelola perpustakaan dan untuk membantu jam mengajar sebagai syarat sertifikasi guru. Kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pengelola perpustakaan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan mendapatkan informasi dari buku dan internet. Rekrutmen yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang untuk tenaga pengelola perpustakaan tidak ada syarat khusus, kemampuan yang harus dimiliki dalam bidang administrasi dan teknologi.

2. Pembinaan dan pengembangan yang sudah diterima oleh kepala

perpustakaan dan staf perpustakaan diantaranya pernah mengikuti diklat,

pelatihan, workshop, dan seminar perpustakaan. Program kegiatan

pengembangan tersebut diadakan oleh Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia (PNRI), Perpustakaan Daerah, Dinas Pendidikan, dan

Instansi-instansi lain seperti Perguruan Tinggi / Universitas. Semua staf

tersebut, tetapi tidak semua kepala perpustakaan di Sekolah Menengah

Atas Negeri di Kabupaten Subang pernah mengikuti program pembinaan

dan pengembangan. Kepala perpustakaan SMA N 2 Subang belum

mengikuti program pembinaan dan pengembangan seperti diklat, seminar,

dan workshop perpustakaan. Pembinaan sendiri dilakukan oleh kepala /

wakil kepala sekolah dan kepala perpustakaan. Seperti menyampaikan

ilmu yang telah didapat dalam diklat dan pelatihan, mengajari staf

perpustakaan, dan memberikan motivasi kepada staf. Tetapi dalam

pembinaan dan pengembangan kepala perpustakaan SMA N 1 dan SMA N

3 Subang lebih baik dari SMA N 2 Subang karena kepala perpustakaan

mempunyai dasar-dasar ilmu perpustakaan seperti manajemen, pengadaan,

pengolahan, dan layanan perpustakaan. Sedangkan staf perpustakaan SMA

N 2 Subang lebih dari staf SMA N 1 dan SMA N 3 Subang karena

pelatihan dan diklat yang pernah diikuti lebih banyak, dan lebih

berpengalaman.

3. Kendala pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan

bermacam-macam seperti jarangnya kegiatan pelatihan dan diklat

perpustakaan, kurangnya perhatian dari pihak sekolah seperti pembinaan

yang jarang atau pun tidak dilakukan oleh kepala / wakil kepala sekolah,

hingga kurangnya sarana dan prasarana dalam menunjang pekerjaan

B. Saran

1. Setiap perpustakaan sekolah harus memiliki minimal satu tenaga ahli (pustakawan), jika belum adanya tenaga ahli maka untuk kepala perpustakaan harus yang memiliki kemampuan dibidang perpustakaan. 2. Pengembangan tenaga pengelola perpustakaan seperti diklat dan pelatihan

lebih sering diadakan minimal satu tahun sekali. Dan setiap ada kegiatan diklat, pelatihan, workshop, atau seminar perpustakaan sebaiknya setiap sekolah mengirimkan tenaga pengelola perpustakaan. Agar ilmu dan kemampuan lebih bertambah sehingga bisa menjadi tenaga perpustakaan yang terampil.

3. Sebaiknya untuk pembinaan dari kepala / wakil kepala sekolah lebih ditingkatkan,karena akan memberikan motivasi dan semangat tenaga pengelola perpustakaan dalam bekerja. Kepala perpustakaan perlu lebih aktif dalam melakukan pembinaan kepada staf perpustakaan dan memberikan kesempatan kepada semua staf perpustakaan untuk mengikuti diklat, pelatihan, workshop, atau seminar perpustakaan.

4. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Subang harus lebih memperhatikan perpustakaan sekolah karena perpustakaan sekolah yang berada di Kabupaten Subang khususnya perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri masih sangat kekurangan tenaga pengelola perpustakaan profesional (pustakawan), serta sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga menimbulkan kendala kepada tenaga pengelola perpustakaan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

5. Semua pihak Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang harus bekerjasama dengan perpustakaan agar tujuan sekolah dan tujuan perpustakaan dapat tercapai. Sarana dan prasarana harus lebih dilengkapi seperti ruangan yang memadai untuk ruangan staf, ruangan koleksi, ruang baca, dan ruang sirkulasi. Fasilitas komputer, wifi, dan rak buku yang harus ditambah.

DAFTAR PUSTAKAN

Abdul Rahman Saleh. Percikan Pemikiran. Jakarta: Sagung Seto, 2011 Annisa Puji Lestari. Artikel Pembinaan Perpustakaan Sekolah.

http://pengabdianpustakawan. blogspot. com/2009/06/pembinaan-perpustakaan-sekolah. html. diakses tanggal 24 Juni 2015 pukul 12. 46 Blasius Sudarsono. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto,

2006

Darmono. Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo, 2007

Dedy Febry. Penelitian Pengembangan (Development Research) http://www.

academia. edu/4832768/DEFINISI_ PENGEMBANGAN diakses pada

tanggal 31 Juli 2015 pukul 22. 15

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Rencana Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Subang. Subang: Dinas Pendidikan Kbupaten Subang, 2012

Heryati Suryantini, Tuti Sri Sundari, dan Suni Triani. Efektivitas Pola Pembinaan Sumber Daya Perpustakaan. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 16, Nomor 1, 2007.

http://perpusnas. go. id/iFileDownload. aspx?ID=Attachment%5CProdukHukum%5

CUU%2043%202007%20PERPUSTAKAAN. pdf. Diakses tanggal 3

September 2015 pukul 9. 05

Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara, 1999

Ike Kusdyah Rachmawati. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi, 2008

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://kamusbahasaindonesia.org/ pembinaan diakses pada tanggal 31 Juli 2015 pukul 22. 08

Pawit M. Yusuf, dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 2004 Prythearch, Ray. Harrods Librarians Glossary. England Gower: Publishing

Company Limited, 1995

id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian -Kualitatif. pdf diakses 14 Januari 2015.

Pustaka Sekolah. Pustakawan : Tenaga Perpustakaan di Sekolah. http://www. pustakasekolah. com/pustakawan-tenaga-perpustakaan-di-sekolah. html diakses tanggal 13 April 2015 pukul 20. 15

Republik Indonesia. 2007 Undang-undang tentang perpustakaan, Jakarta : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Rizal Saiful Haq. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2009),

Suharsimi Arikunto. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rienka Cipta, 1992

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka, 2003

P : Maaf ini dengan bapak siapa? NS : Firmansyah

P : Disini bapak menjabat sebagai apa? NS : Wakil kepala sekolah bidang kurikulum

P : Di SMA N 1 ini tenaga pengelola perpustakaan ada berapa orang pak? NS : Satu orang kepala perpustakaan dua pustakawan

P : Pustakawan disini emang dari jurusan perpustakaan pak? NS : Bukan

P : Mungkin lebih tepatnya tenaga pengelola perpustakaan NS : Iya tenaga pengelola perpustakaan

P : Lalu bagaimana rekrutmen tenaga pengelola perpustakaan di sekolah ini?

NS : Disini ga ada persyaratan khusus perpustakaan yang penting bisa TI aja, dia ngerti TI kemudian nanti ada semacam bimbingan. Tapi ketika rekrutmen mah tidak ada persyaratan harus latar belakang pendidikannya perpustakaan. Susah

P : Lalu selama ini bapak pernah melakukan pembinaan dan pengembangan kepada tenaga pengelola perpustakaan?

NS : Kalau secara langsung dari sekolah belum ada, tapi sekolah mengikut sertakan tenaga pengelola perpustakaan di diklat atau pelatihan.

P : Mungkin itu lebih kepengembangannya ya pak. Lalu selama ini yang mengadakan pengembangan tersebut dari instansi mana ya pak?

NS : Perpustakaan daerah

P : Mungkin perpustakaan daerah lebih banyak mengadakan kegiatan pengembangan ya pak. Lalu tujuan bapak dalam melakukan pembinaan dan pengembangan itu apa?

NS : Meningkatkan kompetensi SDM sehingga nanti dampaknya kepada peningkatan pelayanan.

P : Sasaran bapak dalam melakukan pembinaan dan pengembangan? Hanya untuk kepala perpustakaannya saja atau tenaga pengelola perpustakaannya saja, atau keduanya.

NS : Semuanya

P : Lalu bagaimana pedoman bapak dalam melakukan pembinaan dan pengembangan? NS : Standar tenaga pendidikan di sekolah ini ada pendidik atau guru dan tenaga

kependidikan dan itu bukan guru seperti pengelola perpustakaan dan administrasi P : Itu ada pedomannya pak? Nanti boleh saya lihat pak?

NS : Boleh, ada standarnya bisa di download P : Itu di download di websitenya SMA 1 pak?

NS : Bukan di umum aja di kemendikbud ini udah peraturan menteri P : Lalu rencana bapak kedepannya untuk pembinaan dan pengembangan?

NS : Pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan. Ya… kita berusaha memenuhi standar itu dengan cara kalau rekrutmen yang latar belakang perpusustakaan apa lagi harus yang S1 disamping memang sulit dan standar penggajiannya juga tinggi jadi kita cari yang lulusan SMK atau bisa administrasi, teknologi informasi dan komunikasi itu sudah cukup. Tapi kedepan kita ingin mengikut sertakan mereka kesemacan workshop diklat untuk peningkatan kompetensi.

P : Itu waktunya sudah ditentukan atau belum pak?

NS : Itu kan kita mengikuti kegiatan diluar yang diselenggarakan oleh perpustakaan daerah P : Kalau untuk pembinaan tersendiri kepada tenaga pengelola perpustakaan?

tapi yang saya tau kepala perpustakaan bekerja sama dengan perpustakaan daerah P : Kerjasamanya itu dalam bidang apa pak? Koleksi kah atau yang lainnya.

NS : Dibidang koleksi perpustakaan dan kegiatan seperti pelatihan workshop yang diadakan

oleh perpustakaan daerah walaupun kegiatannya tidak banyak. Ya… satu tahun sekali.

P : Itu setiap tahunnya ada pak?

NS : Seingat saya sih iya harusnya kepala perpustakaan yang mengetahui

P : Lalu anggaran sendiri itu apakah ada anggaran khusus untuk tenaga pengelola perpustakaan selain dari sarana koleksi dan sebagainya?

NS : Ya… kalau untuk tenaga pengelola jelas ada kan untuk gajinya, karena kan tenaga pengelola perpustakaan bukan dari PNS, yang PNS hanya kepala perpustakaannya saja. Dan untuk anggaran tambahan seperti penambahan koleksi itu pasti ada seperti penambahan buku referensi guru, buku wajib siswa.

P : Kalau untuk anggaran untuk pembinaan dan pengembangannya di setiap kegiatan itu anggaran dari sekolah atau dari pihak pelaksana?

NS : Dari sekolah kaya pelatihan itu semua ditanggung oleh sekolah

P : Lalu selama ini kendala bapak dalam memberikan pembinaan dan pengembangan? NS : Ga ada masalah yang berarti sih

P : Semuanya berjalan dengan lancar ya pak. Lalu selama ini ada peningkatan kompetensi setelah mengikuti pembinaan dan pengembangan?

NS : Ya… kan kalau perpustakaan di sekolah kan tidak terlalu peningkatannya palingan ada peningkatan dari segi pemakai perpustakaan setiap akhir tahun ada rewardnya, ada lomba-lomba. Itu perpustakaan yang mengadakan

P : Biaya untuk kegiatan itu sendiri dana dari perpustakaan atau dari sekolah?

Dokumen terkait