• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.6. Analisis Lingkungan Internal -Eksternal 1 Analisis Lingkungan Internal

3.6.4 Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Setelah melakukan ekstraksi terhadap faktor internal dan eksternal yang ada pada perusahaan, berikutnya dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner pembobotan faktor internal dan eksternal untuk menentukan bobot terhadap hasil yang telah dilakukan sebelumnya. Bobot tersebut akan digunakan untuk membandingkan faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap perusahaan dengan metode perbandingan

berpasangan (pairwise comparison). Hasil kuisioner dapat dilihat pada tabel 3.15 dan tabel 3.16

Tabel 3.15 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT.Mulia Knitting Factory

No Faktor Pengaruh Terkuat

Bobot 1 S1 Merk produk yang sudah di kenal

masyarakat S1 3

S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir 2 S1 Merk produk yang sudah di kenal

masyarakat

S3 3 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan pasar

3 S1 Merk produk yang sudah di kenal

masyarakat S4 4

S4 Jangkauan distribusi yang luas 4 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

S3 3 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan pasar

5 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

S4 4 S4 Jangkauan distribusi yang luas

6 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan pasar S3 3

S4 Jangkauan distribusi yang luas

7 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan

kualitas W2 2

W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan belum akurat dalam WIP

8 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan kualitas

W3 3 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai

9 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan kualitas

W1 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

10 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan belum akurat dalam WIP

W3 3 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai

dengan prosedur

11 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan

belum akurat dalam WIP W4 3

W4 Tingkat produksi belum mencukupi permintaan pasar

12 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai dengan prosedur

W4 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

13 S1 Merk produk yang sudah di kenal masyarakat

W1 3 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan

kualitas

14 S1 Merk produk yang sudah di kenal

masyarakat S1 3

W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan belum akurat dalam WIP

15 S1 Merk produk yang sudah di kenal

masyarakat S1 2

W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai dengan prosedur

16 S1 Merk produk yang sudah di kenal masyarakat

W4 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

17 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

W1 3 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan

18 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

W2 2 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan

belum akurat dalam WIP

19 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

W3 3 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai

dengan prosedur

20 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir

W4 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

21 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan pasar W1 3

W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan kualitas

22 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar

W2 2 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan

belum akurat dalam WIP

23 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar

W3 3 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai

dengan prosedur

24 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar

S3 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

25 S4 Jangkauan distribusi yang luas

W1 3 W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan

kualitas

26 S4 Jangkauan distribusi yang luas

W2 2 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan

belum akurat dalam WIP 27 S4 Jangkauan distribusi yang luas

W3 3 W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai

28 S4 Jangkauan distribusi yang luas

W4 3 W4 Tingkat produksi belum mencukupi

permintaan pasar

Tabel 3.16 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal PT.Mulia Knitting Factory

No Faktor Pengaruh Terkuat

Bobot 1 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin O2 2

O2 Perkembangan teknologi

2 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin O3 3

O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan 3 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin

O4 3 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari

singlet

4 O2 Perkembangan teknologI O2 3

O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan 5 O2 Perkembangan teknologi

O2 3 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari

singlet

6 O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan

O3 2 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari

singlet

7 T1 Pesaing lama yang lebih unggul

T2 3 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada

impor

8 T1 Pesaing lama yang lebih unggul T1 2

T3 Persaingan industry yang ketat 9 T1 Pesaing lama yang lebih unggul

T4 2 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

10 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada

impor T2 3

T3 Persaingan industry yang ketat

11 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada impor

T2 3 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

daripada kualitas

12 T3 Persaingan industry yang ketat

T4 2 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

daripada kualitas

13 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin O1 2

T1 Pesaing lama yang lebih unggul 14 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin T2 3

T2 Bahan baku yang masih tergantung pada impor

15 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin T3 2

T3 Persaingan industry yang ketat 16 O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk

restrukturisasi mesin

T4 2 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

daripada kualitas

17 O2 Perkembangan teknologi

O2 3 T1 Pesaing lama yang lebih unggul

18 O2 Perkembangan teknologi

T2 3 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada

impor

19 O2 Perkembangan teknologi

O2 3 T3 Persaingan industry yang ketat

daripada kualitas

21 O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan

O3 2 T1 Pesaing lama yang lebih unggul

22 O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan

T2 3 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada

impor

23 O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan

O3 3 T3 Persaingan industry yang ketat

24 O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan

T4 2 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

daripada kualitas

25 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari

singlet O4 3

T1 Pesaing lama yang lebih unggul

26 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari singlet

T2 3 T2 Bahan baku yang masih tergantung pada

impor

27 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari

singlet O4 3

T3 Persaingan industry yang ketat

28 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari singlet

T4 2 T4 Masyarakat yang memilih harga murah

daripada kualitas

Selanjutnya perusahaan juga diberikan kuisioner mengenai skor terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan. Kuisioner dapat dilihat pada tabel 3.17 dan 3.18.

Tabel 3.17 Hasil Kuisioner Scoring Faktor Internal PT. Mulia Knitting Factory Faktor Internal Perusahaan Peringkat S1 Merk produk yang sudah di kenal masyarakat 3 S2 Bisnis yang terintegrasi dari hulu-hilir 3 S3 Memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar 3

S4 Jangkauan distribusi yang luas 3

W1 Kurangnya kesadaran karyawan akan kualitas 2 W2 Data produksi yang belum terintegrasi dan belum akurat

dalam WIP 2

W3 Pengendalian internal yang tidak sesuai dengan

prosedur 2 W4 Tingkat produksi belum mencukupi permintaan pasar

2

Tabel 3.18 Hasil Kuisioner Scoring Faktor Eksternal PT. Mulia Knitting Factory Faktor Eksternal Perusahaan Peringkat O1 Subsidi 10 % dari pemerintah untuk restrukturisasi

mesin 3

O2 Perkembangan teknologi 3

O3 Peluang pasar untuk masyarakat pedesaan 3 O4 Gaya hidup anak muda yang beralih dari singlet 3

T1 Pesaing lama yang lebih unggul 2

T2 Bahan baku yang masih tergantung pada impor

2

T3 Persaingan industri yang ketat 2

T4 Masyarakat yang memilih harga murah daripada kualitas 2

3.6.5 Penentuan Bobot Faktor Internal dan Eksternal Dengan Perbandingan

Dokumen terkait