• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Koloid

Dalam dokumen Kunci jawaban dan pembahasan KIMIA XIB (Halaman 95-103)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Kemampuan partikel-partikel koloid untuk meng-hamburkan cahaya (berkas sinar) dinamakan efek Tyndall. Peristiwa efek Tyndall pertama kali dipelajari oleh John Tyndall (1820–1893) melalui pengamatan seberkas cahaya putih yang

dilewat-kan pada sistem koloid. Dialisis adalah cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid menggunakan selaput semi-permeabel. Koagulasi adalah peristiwa peng-endapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Gerak Brown adalah gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Elektroforesis adalah pergerakan par tikel koloid karena pengaruh medan listrik.

2. Jawaban: b

Koagulasi (penggumpalan) adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersi-nya. Peristiwa ini salah satunya terjadi pada penambahan asam asetat ke dalam lateks. Saat asam asetat ditambahkan ke dalam lateks, partikel-partikel asam asetat akan mengendapkan partikel-partikel lateks sehingga lateks akan menggumpal dan terpisah dari asam asetat. Pen-jernihan air keruh dengan tawas dan penggunaan norit untuk penyembuhan sakit perut termasuk peristiwa adsorpsi. Terjadinya warna biru di langit saat siang hari termasuk peristiwa efek Tyndall. Pengurangan zat pencemar udara dengan metode Cottrell termasuk peristiwa elektroforesis. 3. Jawaban: c

Efek Tyndall terjadi ketika cahaya melewati partikel koloid. Di antara kopi, susu, santan, teh manis, dan air garam, susu dan santan merupakan koloid. Ketika seberkas cahaya dari lampu senter disorotkan ke bahan-bahan tersebut maka jalan-nya sinar akan tampak di dalam bahan. Sementara itu, teh manis dan air garam merupakan larutan sehingga tidak dapat menunjukkan efek Tyndall. Kopi tidak menunjukkan efek Tyndall karena kopi merupakan campuran.

4. Jawaban: d

Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air merupakan gerak Brown. Gerak acak ini di-sebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel-partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium pendispersinya. Semakin kecil ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat.

5. Jawaban: e

Dialisis yang diterapkan dalam bidang kedokteran dinamakan hemodialisis. Hemodialisis merupakan terapi medis yang digunakan untuk penderita penurunan fungsi ginjal hingga gagal ginjal. Hemodialisis dikenal juga sebagai cuci darah. Fungsinya membuang zat-zat sisa metabolisme dalam darah menggunakan mesin dialisator.

6. Jawaban: b

Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan cara membentuk pembungkus berupa lapisan di sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari mediumnya.

7. Jawaban: e

Elektrodialisis adalah proses dialisis mengguna-kan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi koloid.

8. Jawaban: b

Partikel koloid dapat bermuatan karena per-mukaannya mampu menyerap ion-ion, misal Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben pada penjernihan air.

9. Jawaban: d

Koloid liofil (suka cairan) merupakan koloid yang di dalamnya terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan me-dium pendispersinya. Jika meme-dium pendispersi yang digunakan adalah air, dinamakan koloid hidrofil. Contoh sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin. Sementara itu, belerang merupakan koloid liofob (tidak suka cairan) atau koloid hidrofob (tidak suka air).

10. Jawaban: e

Susu merupakan emulsi yang mengandung lemak terdispersi dalam air. Susu mengandung kasein yang merupakan protein dan berfungsi sebagai zat pengemulsi. Zat pengemulsi mengandung kombinasi gugus polar dan nonpolar sehingga mampu mengikat zat polar (air) dan zat nonpolar. Dengan demikian, lemak dan air dalam susu tidak terpisah. Jika susu menjadi masam, akibat laktosa (gula susu) teroksidasi menjadi asam laktat, kasein akan terkoagulasi dan tidak dapat menstabilkan emulsi lagi. Akibatnya, lemak dan air akan terpisah.

B. Uraian

1. Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi. Selanjutnya, sinar tersebut akan dipantulkan kembali sesuai aturan bahwa sinar datang akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut sinar datang. Akibat adanya partikel-partikel

debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dihamburkan oleh partikel debu ke segala arah. Inilah yang menunjukkan efek Tyndall. Partikel debu yang bergerak secara acak juga memungkin-kan sinar matahari dihamburmemungkin-kan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena sinar matahari akan terang sebagai dampak hamburan sinar matahari oleh partikel debu di udara. 2. Gerak Brown dipengaruhi oleh ukuran partikel

koloid. Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Sebaliknya, semakin kecil ukuran partikel koloid maka akan semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Hal inilah yang mengakibatkan gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam suspensi. Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, semakin besar energi kinetik yang dimiliki par tikel-par tikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, gerak Brown semakin lambat.

3. Koloid liofob. Koloid ini tidak mengandung cairan yang berfungsi sebagai koloid pelindung, sehingga koloid akan mengalami koagulasi walaupun hanya dengan penambahan sedikit elektrolit. Sementara itu, koloid liofil membutuhkan elektrolit dalam jumlah yang banyak agar mengalami koagulasi. Hal ini disebabkan adanya selubung molekul dalam cairan yang berfungsi sebagai pelindung. Selubung tersebut harus dipecah terlebih dahulu agar terjadi koagulasi.

4. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan netral jika larutan asam amino diatur pada pH tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan dengan elektroforesis. Asam amino tersebut ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang bermuatan negatif akan menuju anode, dan asam amino netral tidak akan ter pengaruh oleh kedua elektrode.

5. Tujuan penggunaan alat pengendap Cottrel di pabrik dan industri yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misal debu logam). Cara kerja alat tersebut dengan mengalirkan asap dari pabrik melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 hingga 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan

mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap yang kemudian menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel asap bermuatan tersebut akan ditarik dan diikat pada elektrode yang bermuatan berlawanan.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupa-kan pembuatan koloid yang berasal dari suspensi. Pembuatan koloid dengan cara dispersi meliputi cara busur Bredig, mekanik, dan peptisasi. Sementara itu, reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dan reaksi pemindahan merupakan pembuatan koloid dengan cara kondensasi.

2. Jawaban: d

Gel dapat dibuat dari larutan kalsium asetat jenuh dicampur dengan etanol 76%. Sebelum dicampur-kan ke dalam alkohol kalsium asetat terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air. Hal ini karena kalsium asetat mudah larut dalam air, tetapi sukar larut dalam alkohol. Cara pembuatan ini dilakukan melalui penggantian pelarut. Larutan perak nitrat dicampur asam klorida merupakan pembuatan sol AgCl melalui reaksi pengendapan. Larutan FeCl3 jenuh diteteskan dalam air mendidih merupakan pembuatan sol Fe(OH)3 melalui reaksi hidrolisis. Larutan As2O3 dicampur dengan larutan H2S jenuh merupakan pembuatan sol As2S3 melalui reaksi pemindahan. Campuran serbuk belerang dengan gula digerus dan dimasukkan ke dalam air merupakan cara pembuatan koloid dengan cara mekanik.

3. Jawaban: b

Pada pembuatan As2S3, awalnya gas H2S dialir-kan ke dalam air sehingga diperoleh larutan jenuh. Sementara itu, serbuk putih As2O3 dimasukkan ke dalam air, lalu dididihkan. Larutan jenuh As2O3 yang diperoleh selanjutnya didinginkan. Di dalam larutan tersebut, As2O3 bereaksi dengan air menjadi H3AsO3 atau As(OH)3. Selanjutnya, larutan jenuh H2S dicampur dengan larutan As(OH)3. Reaksi tersebut menghasilkan partikel-partikel padat As2S3 yang berukuran koloid dan berwarna kuning.

4. Jawaban: b

Alum (Al2(SO4)3·18H2O) di dalam air akan terhidrolisis membentuk Al(OH)3. Partikel Al(OH)3 tersebut bermuatan positif karena cenderung mengadsorpsi ion H+.

5. Jawaban: b

Presipitat AgI dalam air dapat dibuat menjadi sistem koloid dengan cara peptisasi dengan penambahan KI. Peptisasi merupakan peristiwa pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil (berukuran koloid) dengan penambahan zat kimia. Mekanik merupakan cara pembuatan koloid dengan cara penggerusan zat padat hingga halus, lalu didispersikan ke dalam medium pendispersi. Busur Bredig merupakan cara untuk membuat partikel-partikel fase terdispersi koloid meng-gunakan loncatan bunga api listrik. Reaksi hidrolisis merupakan cara membuat koloid dengan mereaksikan garam ter tentu dengan air. Pengembunan uap merupakan cara pembuatan koloid dengan menguapkan zat lalu dialirkan melalui air dingin agar zat mengembun menjadi partikel berukuran koloid.

6. Jawaban: d

Pembuatan koloid secara kondensasi adalah pembuatan partikel koloid dari larutan sejati. Misal mereaksikan larutan HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehid) untuk membuat sol emas. Reaksi ini merupakan reaksi redoks. Menggerus serbuk belerang dengan zat inert (seperti gula pasir), lalu mencampur serbuk halus dengan air merupakan cara dispersi mekanik. Mencampurkan H2S berlebih dengan As2O3 dalam H2O serta membuat sol Al(OH)3 dari endapan Al(OH)3 dalam air ditambah larutan AlCl3 merupakan cara pembuatan koloid secara peptisasi (dispersi). Membuat sol logam meng-gunakan loncatan bunga api listrik merupakan cara pembuatan koloid dengan busur Bredig (dispersi).

7. Jawaban: a

Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara kondensasi fisika melalui penggantian pelarut. Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjutnya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air sehingga terbentuk sol belerang.

8. Jawaban: b

Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam me-dium pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli adalah pektin atau asam pektinat. Pektin mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat padat lalu didispersikan ke dalam medium

pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik. Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambah-kan atau mengalirmenambah-kan suatu zat ke dalam larutan untuk membentuk koloid. Pengembunan uap dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu mengalirkannya melalui air dingin sehingga terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol. 9. Jawaban: a

1) 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S

–2 +4 0 oksidasi

reduksi

Reaksi tersebut merupakan reaksi kopro-porsionasi (redoks).

2) As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O

Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindah-an.

3) AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3

Reaksi tersebut merupakan reaksi peng-endapan.

4) FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl

Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis. 5) 2H3AsO3 + 3H2S → 6H2O + As2S3

Reaksi tersebut merupakan reaksi dekom-posisi rangkap.

10. Jawaban: b

Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan berubah membentuk gel.

B. Uraian

1. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid dan mendispersikannya ke dalam medium pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi, mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi berasal dari partikel-partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi meliputi reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi pemindahan, reaksi redoks, pengembunan uap, pendinginan, dan penggantian pelarut.

2. Logam yang akan didispersikan menjadi koloid difungsikan sebagai elektrode-elektrode dan dicelupkan ke dalam medium pendispersi. Selanjutnya elektrode-elektrode tersebut dihubung-kan dengan sumber listrik sehingga timbul loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar ke dalam air, kemudian atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. 3. Pembuatan sol belerang dengan metode konden-sasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2

atau ke dalam H2O2.

b. Menambahkan larutan asam klorida (HCl) ke dalam larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3). Pembuatan sol belerang dengan metode dispersi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menggiling serbuk belerang dan hasilnya

dicampur dengan air.

b. Mereaksikan tembaga sulfat dan natrium sulfida dalam air.

4. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan jalan memecah partikel zat yang meng-endap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Contohnya sebagai berikut.

a. Pembuatan sol agar-agar (koloid agar-agar) dari tepung agar-agar yang ditambah air. b. Pembuatan sol gelatin dengan

menambah-kan air ke dalam air sehingga gelatin dipeptisasi oleh molekul air.

c. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan penambahan AlCl3.

d. Pembuatan sol belerang dari endapan NiS dengan penambahan gas H2S.

5. Pembuatan sol emas dengan busur Bredig yaitu menggunakan logam emas sebagai elektrode yang dicelupkan dalam air. Ketika arus listrik dialirkan melalui elektrode akan terjadi bunga api listrik sehingga atom-atom emas menguap dan larut dalam air membentuk sol emas. Sol emas distabilkan dengan cara mengadsorpsi ion-ion OH dari air. Sementara itu, pembuatan sol emas dengan cara kondensasi yaitu dengan mereduksi emas(III) klorida menggunakan formalin. Reaksi-nya yaitu:

2AuCl3 + 3CH4O + 3H2O → 2Au + 6HCl + 3CH4O2. Atom-atom bebas emas akan beragregrat membentuk koloid distabilkan oleh ion-ion OH yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid. Ion-ion OH tersebut berasal dari ionisasi air.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Gerak Brown merupakan gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerakan acak tersebut disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel-partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium pendispersinya. Akibatnya, partikel-partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya. 2. Jawaban: c

Sorot cahaya proyektor di gedung bioskop akan terlihat jelas saat melewati asap, seperti asap rokok. Hal ini karena asap merupakan koloid. Salah satu sifat koloid adalah efek Tyndall. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Adsorpsi merupakan proses penyerapan suatu partikel zat, baik ion, atom, atau molekul pada permukaan zat lain. Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Gerak Brown merupakan gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersi-nya.

3. Jawaban: b

Muatan partikel koloid dapat ditentukan dengan cara mengamati peristiwa elektroforesis. Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan koloid ke salah satu elektrode karena pengaruh medan listrik. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektrode positif, sedangkan koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke elektrode negatif.

4. Jawaban: a

Intensitas hamburan cahaya paling besar dimiliki oleh sinar tampak dengan panjang gelombang lebih pendek. Panjang gelombang pendek dimiliki oleh cahaya warna biru.

5. Jawaban: b

Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi karena koloid Al(OH)3 mengadsorpsi ion positif Al3+ dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan kemampuan partikel koloid menyerap suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul pada per mukaan zat lain. Jadi, kemampuan par tikel koloid Al(OH)3 dalam menyerap kotoran halus yang melayang-layang di perairan sehingga menempel pada permukaan-nya disebut adsorpsi.

6. Jawaban: e

Pengendapan atau koagulasi koloid terjadi karena penambahan elektrolit. Fe(OH)3 mempunyai ion Fe3+ dan OH. Oleh karena bermuatan positif, berar ti mampu menarik ion negatif. HCl mempunyai ion H+ dan Cl. NaCl mempunyai ion Na+ dan Cl. Na2SO4 mempunyai ion Na+ dan SO42–. Al2(SO4)3 mempunyai ion Al3+ dan SO42–. (NH4)3PO4 mempunyai ion NH4+ dan PO43–. Dengan demikian, ion yang paling efektif mengendapan Fe(OH)3 adalah ion yang mempunyai muatan negatif paling tinggi, yaitu PO43– (elektrolit (NH4)3PO4) paling kuat tertarik ke Fe(OH)3 dibanding elektrolit yang lain. Oleh karena muatan ion sol Fe(OH)3 semakin besar maka akan terjadi penggumpalan.

7. Jawaban: d

Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar dalam menarik medium pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah, lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang, batu apung, asap, dan debu merupakan liofob. Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium pendispersi.

8. Jawaban: d

Koloid yang bermuatan negatif seperti As2S3 paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang mengandung ion dengan muatan positif terbesar. Muatan positif 1 kalium fosfat, muatan positif 2 besi(II) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat, dan muatan positif 3 besi(III) sulfat. Jadi elektrolit yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3 yaitu besi(III) sulfat.

9. Jawaban: e

Gel agar-agar berfungsi sama seperti gelatin jika ditambahkan pada es krim. Fungsinya yaitu mencegah pembentukan kristal es berukuran besar atau kristal gula. Dengan penambahan agar-agar, es krim yang dihasilkan bersifat lebih lembut. Agar-agar tersebut merupakan koloid pelindung, yaitu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lain sehingga dihasilkan koloid yang lebih stabil.

10. Jawaban: e

Pernyataan yang tepat mengenai sol liofil dan sol liofob sebagai berikut.

1) Partikel terdispersi sol liofob mengadsorpsi ion.

2) Sol liofob kurang stabil jika dibandingkan sol liofil.

3) Sol liofil memberikan efek Tyndall yang kurang jelas.

4) Sol liofil kurang jelas menunjukkan gerak Brown.

5) Sol liofob mudah diendapkan (dikoagulasi-kan) dengan penambahan elektrolit.

11. Jawaban: c

Pada kegiatan merebus telur mentah terjadi peristiwa koagulasi. Saat dipanaskan, putih telur akan mengalami penggumpalan. Peristiwa koagulasi juga terjadi pada kegiatan mendinginkan agar-agar panas. Sementara itu, kegiatan pen-celupan serat wol, pemurnian gula pasir, dan penyembuhan sakit perut dengan norit menunjuk-kan sifat koloid berupa adsorpsi. Pengurangan zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik menunjukkan sifat koloid berupa elektroforesis.

12. Jawaban: d

Cuci darah bagi penderita penyakit ginjal menerap-kan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangmenerap-kan bau badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi. Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid berupa koagulasi. Sorot lampu di malam hari menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gela-tin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa koloid pelindung.

13. Jawaban: a

Lemak atau minyak dalam air merupakan koloid hidrofob. Hal ini karena lemak atau minyak tidak dapat larut dalam air. Sementara itu, sabun dalam air, protein dalam air, amilum dalam air, serta agar-agar dalam air merupakan koloid hidrofil (dapat larut dalam air).

14. Jawaban: c

Lem kanji dibuat dari sol kanji yang dipanaskan hingga membentuk gumpalan. Gumpalan tersebut merupakan lem kanji. Proses penggumpalan akibat pemanasan tersebut menunjukkan sifat koloid berupa koagulasi. Dialisis merupakan cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid menggunakan selaput semi per meabel. Adsor psi merupakan proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat lain. Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Gerak Brown merupakan gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersinya.

15. Jawaban: c

Adsorpsi merupakan proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul pada per mukaan zat lain. Misal penyembuhan sakit perut menggunakan norit.

Norit merupakan salah satu nama dagang dari karbon aktif. Karbon aktif dapat digunakan pada kasus overdosis obat, keracunan makanan, atau ter telan bahan beracun. Kemampuannya menyerap racun hanya terjadi di lambung dan usus atau sebelum racun terserap dan masuk ke dalam peredaran darah. Sementara itu, warna langit yang bermacam-macam seperti biru pada siang hari dan merah atau jingga saat matahari terbenam menunjukkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Pembentukan delta pada muara sungai terjadi karena koloid tanah liat dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. Partikel koloid yang tidak terendapkan oleh gravitasi karena partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi. Hal ini disebab-kan adanya gerak Brown yang menstabildisebab-kan koloid dengan cara koloid bergerak secara terus-menerus. Penarikan debu oleh busur listrik pada dinding cerobong asap pabrik atau industri dilakukan menggunakan alat koagulasi listrik dari Cottrel. Akibatnya debu dapat digumpalkan. 16. Jawaban: b

Serbuk agar-agar dilarutkan dalam air merupakan pembuatan sol dengan cara dispersi melalui peptisasi. Peptisasi adalah cara pembuatan sol dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi. Gas H2S dialirkan dalam larutan As2O3 merupakan pembuatan sol dengan cara kondensasi melalui reaksi pemindahan. Larutan besi(III) klorida dimasukkan dalam air panas merupakan pem-buatan sol dengan cara kondensasi melalui reaksi hidrolisis. Serbuk halus belerang digerus bersama gula pasir lalu dilarutkan dalam air merupakan pembuatan sol dengan cara dispersi melalui cara mekanik. Cara mekanik dilakukan dengan

Dalam dokumen Kunci jawaban dan pembahasan KIMIA XIB (Halaman 95-103)

Dokumen terkait