• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci jawaban dan pembahasan KIMIA XIB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kunci jawaban dan pembahasan KIMIA XIB"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Silabus

Sekolah : . . . . Kelas/Semester : XI/1 Mata Pelajaran : K imia Standar Kompetensi : 4.

Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar Nilai dan Materi yang Diintegrasikan 4 .1

Mendeskripsi- kan teori-teori asam basa dengan me- nentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Konsep Asam Basa

1

.

Mengkaji literatur tentang pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.

2

.

Mengkaji literatur tentang pengertian asam dan basa menu- rut Bronsted-Lowr

y.

3

.

Menentukan pasangan asam basa konjugasi Bronsted-Lo

w

ry

.

Mampu menjelas- kan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.

Mampu menjelas- kan pengertian asam dan basa menurut Bronsted-Lo

w

ry

.

Mampu menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted- Lowry dan menun- jukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.

Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis

Pilihan ganda Uraian Pilihan ganda

P e rn y ataan y ang tepat

sehubungan dengan konsep asam basa Arrhenius adalah . . . a.

N

H3

bersifat asam

ka-rena melepaskan H

+.

b

.

NaCl bersifat asam ka- rena melepaskan Cl.

c.

C

H3

COOH dalam etanol

bersifat basa karena melepaskan ion OH –. d . Ba(OH) 2 dalam air

bersifat basa karena melepaskan ion OH –.

e

.

HCl dalam benzena bersifat asam karena 1 atom Cl mengikat 1 atom H.

Sebutkan beberapa ke- tentuan pada konsep asam-basa Bronsted- Lowry! Perhatikan reaksi ber

ikut! HCOOH (aq) + HNO 2 (aq)  HCOOH 2 +(aq) + NO 2 –(g)

Pasangan yang merupa- kan asam-basa konjuga- si berturut-turut yaitu . . . . a.

HNO 2 dan NO 2 – b . HCOOH dan NO 2 – c . HCOOH dan NO 2 – d. N O2 – dan HCOOH 2 + e.

HCOOH dan HNO

2 1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 1–38

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 1–22

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk perco- baan yang s

e

-suai tujuan praktikum

12 × 45 menit P endidikan karakter (*) Kerja sama Ekonomi kreatif (•) Kreatif

(3)

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

Diintegrasikan

T

entukan asam dan basa Lewis pada reaksi-reaksi berikut! a.AlF

3 + F –→ AlF 4 – b. B F3 + NH 3 → BF 3 NH 3 c. N H3 + HCl → NH 4 + + Cl –

Jika suatu larutan diuji dengan ekstrak bunga nusa indah menunjukkan warna merah, larutan tersebut termasuk . . . . a.

basa b . asam c . netral d . ion H + e . ion OH –

Lakukan percobaan untuk menentukan nilai pH suatu larutan seperti

a

ir

suling, sari tomat, sabun cair

, obat mag, softdr ink , air sum ur

, air ledeng , dan

air kapur tulis mengguna- kan kertas indikator uni- versal! Calculate the pH of the solution below! a.

NaOH 0,2 M b . Ca(OH) 2 0,1 M

Derajat keasaman (pH) larutan asam nitrit 0,05 M (K

a = 5 × 10 –4 ) adalah . . . . a . 2 – log 3 b . 3 – log 2 c . 3 – log 5 d . 5 – log 3 e . 6 – log 5 4 .

Mengkaji literatur tentang asam dan basa menurut Lewis.

5

.

Menentukan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator

. (•)

6.

Melakukan percoba- an untuk memper- kirakan pH beberapa larutan elektrolit.

7

.

Mengkaji literatur tentang kekuatan asam (pH).

8.

Menentukan kekuat- an asam (pH) atau kekuatan basa (pOH) berdasarkan derajat pengionan (

α

) dan

tetapan asam (K

a

)

atau tetapan basa (K

b

).

Mampu menjelas- kan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

Mampu mengidenti- fikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator

.

Mampu memper- kirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.

Mampu menjelas- kan pengertian ke- kuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasi- nya sama.

Mampu mengh

itung-kekuatan

asam atau

basa berdasarkan harga

derajat peng-ionan ( α ) dan tetapan asam (K a ) atau tetapan basa (K b ). Te s tertulis Te s tertulis Te s unjuk kerja Te s tertulis Te s tertulis

Uraian Pilihan ganda Uji petik kerja prosedur Uraian Pilihan ganda

Sifat Larutan Asam dan Basa Derajat Keasaman (pH) Derajat Ionisasi, Tetapan Asam, dan Tetapan Basa, s

e

rt

a

Konsep pH dalam Pencemar

a

(4)

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

Diintegrasikan

Harga pOH yang terdapat dalam larutan HCl 0,05 M adalah . . . . a.

1,3 d. 11,7 b. 2,3 e. 12,7 c . 7,3 P encemar an lingkungan

dapat disebabkan oleh asam oksida. Salah satu contoh asam oksida yaitu . . . . a. O2 d . NHO 3 b. C O2 e. H3 PO 4 c . HCl

Lakukan percobaan untuk menentukan konsentrasi dan kadar cuka makan dengan cara

menitrasi

25 ml larutan cuka makan yang telah diencer

k

a

n

dengan larutan NaOH yang telah distandardisasi. Gunakan indikator fenolt- talein

dan ukur pH titrat

s e tiap penambahan 1 m l NaOH menggunakan

kertas indikator univer

sal!

Lakukan percobaa

n

hingga

terjadi perubahan warna! Suatu sampel yang me- ngandung CaCO

3

ditentu-kan kemurniannya dengan melarutkannya dalam la- rutan HCl hingga diper- oleh larutan netral. Jika 2 gram sampel membutuh- kan 160 ml HCl 0,2 M, kadar CaCO

3 dalam sampel sebesar . . .%. (A r : Ca = 40, C = 12, H = 1, O = 16) a. 40 d. 90 b. 60 e. 100 c. 8 0

Pilihan ganda Pilihan ganda Uji petik kerja prosedur Pilihan ganda

Te s tertulis Te s tertulis Te s unjuk kerja Te s tertulis • M ampu menghitung

pH larutan asam atau basa yang diketahui konsen- trasinya.

Mampu menjelas- kan hubungan

kon -s e p pH dengan

pencemaran ling- kungan.

Mampu menentu- kan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi me- lalui percobaan.

Mampu menentu- kan kadar zat melalui titrasi.

9

.

Menentukan pH larut- an asam atau basa berdasarkan kon- sentrasinya. (*)

1

0

.

Mengkaji literatur tentang konsep pH dalam

pencemaran lingkungan. 1. Melakukan percoba- an titrasi asam lemah dengan basa kuat

untuk menentukan konsentrasi asam atau basa. (**) (••)

2

.

Menghitung kadar zat melalui titrasi. (*)

4

.2

Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.

P endidikan karakter (*) P eduli sosial (**) Kerja sama Ekonomi kreatif (••) Disiplin

Titrasi Asam Basa

1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 39–62

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 23–34

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk perco- baan titrasi basa lemah dengan asam kuat

(5)

Titik ekuivalen titrasi antara CH

3

COOH 0,1 M dengan

K

OH 0,1 M dapat

ditunjuk-kan dengan bantuan indikator . . . . a. metil merah (pH = 4–6) b . fenolftalein (pH = 8–10) c . bromtimol biru (pH = 6–8) d. kresol merah (pH = 1–2) e . alizarin kuning (pH = 10–12)

Sebanyak 5 gram cuplikan yang mengandung asam benzoat dilarutkan ke dalam 250 ml air

. Lar

utan

tersebut diambil 25 ml dan diencerkan hingga 100 ml. Sebanyak 20 ml larutan ini dititrasi dengan asam klor

ida 0,05 M.

Titik

ekuivalen tercapai saat volume asam klorida yang ditambahkan sebanyak 10 ml. Hitung kadar asam benzoat dalam cuplikan! Sebanyak 40 ml larutan HCN dititrasi dengan lar

utan K

OH 0,02 M.

Titik

ekuivalen terjadi saat volume K

OH y ang di-tambahkan sebanyak 30 ml. a. T entukan k onsentr asi larutan HCN! b .

Buatlah grafik titrasi asam basa dari larutan- larutan tersebut!

Pilihan ganda Uraian Uraian

Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis • M ampu

menentu-kan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

Mampu menentu

-kan kadar

zat dari

data hasil per- cobaan.

Mampu membuat grafik titrasi dari data hasil percoba- an.

3

.

Menyebutkan indi- kator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa tertentu.

4

.

Menghitung kadar zat dari data yang telah diketahui.

5

.

Menggambar grafik titrasi asam basa dari data yang ada.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

(6)

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

Diintegrasikan

Lakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat penyangga dan bukan penyangga dengan mengukur pH mula-mula, pH setelah ditambah HCl, pH setelah ditambah NaOH, dan pH setelah diencerkan untuk larutan NaCl, campuran larutan CH

3 COOH dengan CH 3 COONa, serta campuran larutan NH 3 dengan NH 4 Cl!

Harga pH campuran antara 100 ml larutan C6 H5

COOH 0,2 M

dengan 100 ml larutan NaOH 0,1 M jika diketahui Ka

C 6 H5 COOH = 6 × 10 –5 adalah . . . . a . 4 + log 6 b . 5 – log 6 c . 5 + log 5 d . 6 – log 5 e . 6 + log 6

Apabila 2 liter larutan NH

4 OH 0,2 M (K b = 1,8 × 10 –5 ) dicampur

dengan 2 liter larutan NH

4

Cl 0,2 M, tentukan:

a

.

pH larutan penyang- ga;

b

.

pH larutan penyang- ga setelah penambah- an 10 ml HCl 0,1 M;

c

.

pH larutan penyang- ga setelah penambah- an 10 ml NaOH 0,1

M

!

Mampu menganali- sis larutan penyan

g

-ga dan bukan pe- ny

a

ngga melalui

percobaan.

Mampu menghitung pH atau pOH larut- an penyangga.

Mampu menghitung pH larutan penyang- ga dengan penam- bahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan peng- enceran.

1

.

Merancang dan me- lakukan percobaan untuk mengamati sifat larutan pe- nyangga dan bukan penyangga dengan penambahan asam, basa, atau peng- enceran.

2

.

Menghitung pH atau pOH larutan pe- nyangga. (*)

3

.

Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran. Uji petik kerja prosedur Pilihan ganda Uraian

Te s unjuk kerja Te s tertulis Te s tertulis 4 .3

Mendeskripsi- kan sifat larut- an penyangga dan peranan larutan pe- nyangga dalam tubuh makhluk hidup. Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Pe

ny angga P endidikan karakter (*) Kerja keras Ekonomi kreatif • Kreatif 1 . Buku P G Kimia K e la s XI Se-mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 63–90

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 35–48

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk percoba- an larutan

p e -nyangga d a n

bukan pe- nyangga

(7)

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

Diintegrasikan

Air liur merupakan larutan penyangga karena me

-ngan dung senyawa . . . . a . fosfat b . karbonat c . hemoglobin d . asam sitrat e . asam benzoat

Isilah tiap-tiap tabung reaksi dengan larutan KCl, NH

4 Cl, Al 2 (SO 4 )3 , CH 3 COONa, Na 2 CO 3 dan C H3 COONH 4 ,

kemu-dian ujilah setiap larutan dengan kertas lakmus mer

ah dan bir u . T e ntukan pH

setiap larutan ber

-dasar kan ciri-cirinya. Mengapa garam NH 4 Cl

dapat memerahkan kertas lakmus biru? Jelaskan dengan reaksi kimianya! Campuran 40 ml larutan asam asetat 0,15 M (K

a

= 10

–5

) dengan 20 ml

NaOH 0,3 M mempunyai pH sebesar . . . . a.

9,0 d. 7,5 b. 8,5 e. 7,0 c . 8,0

Kurva titrasi berikut memperlihatkan titrasi . . . .

Pilihan ganda Uji petik kerja prosedur Uraian Pilihan Ganda Pilihan ganda

Te s tertulis Te s unjuk kerja Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis •

Mampu menjelas- kan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Mampu menentu- kan ciri-ciri be- berapa jenis garam yang dapat ter- hidrolisis dalam air melalui percobaan.

Mampu menentu- kan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

Mampu menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.

Mampu menjelas- kan grafik hasil filtrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis.

4.

Menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari- hari. (•)

1

.

Merancang dan me- lakukan percobaan untuk menentukan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidro- lisis. (•)

2

.

Mengkaji literatur tentang sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

3

.

Menghitung pH larutan garam yang terhidro- lisis. (*)

4

.

Menganalisis grafik atau kurva filtrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, untuk menjelaskan larutan

penyangga dan hidrolisis. (**) 12 × 45 menit 1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 91–116

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 49–63

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk perco- baan ciri-ciri larutan garam

1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 96–97

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 54–56

4

.4

Menentukan jenis garam yang meng- alami hidrolisis dalam air dan pH larutan

g a -ram tersebut. 4 .5

Menggunakan kurva perubah- an harga pH pada filtrasi asam basa untuk menje- laskan larutan penyangga dan hidrolisis. Hidrolisis Garam

P

endidikan

karakter (*) Rasa ingin tahu

Ekonomi kreatif • Bekerja sama P endidikan karakter **) T eliti Trayek pH fenolftalein

Trayek pH metil merah

pH pada titik ekuivalen

14 13 12 11 109 8 7 6 5 4 3 2 1 14 13 12 11 109 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 02 0 3 0 4 0 5 06 0

(8)

4

.6

Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarut- an dan hasil kali kelarutan. 12 × 45 menit

Mampu menjelas- kan kesetimbang- an dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut.

Mampu menghitung harga tetapan hasil kali kelarutan ber- dasarkan harga kelarutannya.

Mampu menuliskan ungkapan berbagai Ksp

elektrolit yang

sukar larut dalam air

.

Mampu menghitung kelarutan suatu elek- trolit yang sukar larut berdasarkan data harga K

sp atau sebaliknya. Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis

Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar Nilai dan Materi yang Diintegrasikan a .

asam lemah dan basa kuat

b

.

asam lemah dan basa lemah

c

.

asam kuat dan basa lemah

d

.

asam kuat dan basa kuat

e

.

asam lemah dan asam kuat

Garam berikut yang paling sukar larut dalam air ada- lah . . . . a.

AgCl, Ksp = 10 –10 b . FeCO 3 ,K sp = 2 × 10 –11 c . PbCO 3 ,K sp = 10 –13 d . AgI, Ksp = 10 –16 e. SrSO 4 ,K sp = 9 × 10 –7 Jika kelarutan Ag 2 S dalam

air adalah a mol/liter

, hasil

kali kelarutannya adalah . . . . a.

a 2 d. 9 a 3 b. 4 a 2 e . 27a 4 c. 4 a 3 T

etapan hasil kali k

elar utan (K sp ) dari senyawa Ag 2 CO 3 adalah . . . . a. [Ag +] [CO 3 2– ] b . [Ag +] 2 [CO 3 2– ] c . [2Ag +] [CO 3 2–] d . [2Ag +] 2 [CO 3 2– ] e . [Ag 2+ ] [CO 3 2– ] Jika K sp BaSO 4 = 10 –8 , kelarutan BaSO 4 dalam larutan H 2 SO 4 0,01 M adalah . . . M. a. 1 × 10 –8 d . 1 × 10 –5 b . 1 × 10 –7 e . 1 × 10 –4 c . 1 × 10 –6 1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 131–160

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 69–82

3

.

Seperangkat alat dan bahan percobaan un- tuk mengamati terbentuknya endapan

P

endidikan

karakter (*) Rasa ingin tahu

(**)

Kerja sama Ekonomi kreatif (•)

Kreatif

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (K

sp

)

1.

Melakukan diskusi informasi

untuk

men-jelaskan kesetim- bangan dalam larutan garam yang sukar larut.

2 . M e nentukan harga Ksp berdasarkan harga

suatu larutan melalui contoh soal.

3

.

Melalui contoh soal menjelaskan tentang penulisan K

sp

ber-bagai elektrolit yang sukar lar

ut dalam air

.

4

.

Diskusi informasi untuk menentukan kelarutan suatu elek- trolit yang sukar larut dalam air

berdasar-kan harga K

sp

(9)

Suatu zat yang sukar larut dalam air AB mem- punyai K

sp

= 10

–8

. Jika

250 ml larutan yang mengandung 4 × 10

–3

mol

B

– ditambahkan ke dalam 250 ml larutan yang mengandung 4 × 10

–3

mol

A

+, akankah terbentuk

endapan pada larutan tersebut? Jelaskan! Jika diketahui K

sp Al(OH) 3 = 54 × 10 –9 , pH larutan jenuh Al(OH) 3 adalah . . . . a. 8,29 d. 12,29 b. 10,09 e. 13,09 c . 11,29

Masukkan larutan Pb(NO

3

)2

ke dalam buret 1 dan larut- an KCl ke dalam buret 2. Isi empat buah tabung reaksi, masing-masing dengan 10 ml larutan Pb(NO

3

)2

, kemudian

tambahkan larutan KCl ke dalam setiap tabung reaksi masing-masing sebanyak 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml. Kocok setiap tabung reaksi, diamkan sebentar dan amati perubahan yang terjadi. Ta

b

ung reaksi manakah

yang menghasilkan en- dapan? Panaskan tabung reaksi yang menghasil- kan endapan dan amati perubahan yang terjadi! Mengapa endapan larut kembali? T

entukan harga Ksp campuran larutan yang membentuk endapan d a n

tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!

Uraian Pilihan ganda Uji petik kerja prosedur

Te s tertulis Te s tertulis Te s unjuk kerja •

Mampu menjelas- kan pengaruh pe- nambahan ion se- nama dalam larutan.

Mampu menentu- kan pH larutan dari harga K

sp

-nya.

Mampu memper- kirakan terbentuk- nya endapan ber- dasarkan harga Ksp

-nya.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar Nilai dan Materi yang Diintegrasikan 5 .

Berdasarkan hukum kesetimbangan dari Le-Chatelier

,

men-jelaskan tentang pengaruh penam- bahan ion senama dalam larutan.

6

.

Melakukan perhitung- an untuk menentu- kan pH suatu larutan dari harga K

sp

-nya. (*)

7.

Melakukan percoba- an untuk mengamati terbentuknya endap- an berdasarkan harga Ksp

-nya suatu larutan.

(•)(**)

F

aktor-F

aktor

yang Meme- ngaruhi Kela- rutan dan P

er-kir

aan T

er-bentuknya Endapan Berdasarkan Harga K

sp

(10)

Silabus

Sekolah : . . . . Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : Kimia Standar Kompetensi : 4.

Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar Nilai dan Materi yang Diintegrasikan 5 .2

Mengelom- pokkan sifat- sifat koloid dan penerapannya dalam kehi- dupan sehari- hari.

5

.2

Mengelom- pokkan sifat- sifat koloid dan penerapannya dalam kehi- dupan sehari- hari.

Sistem Koloid Sifat-Sifat Koloid

1

.

Melakukan percoba- an untuk mengamati perbedaan antara dispersi kasar

,

dis-persi halus, dan dispersi koloid. (*)

2

.

Mengkaji literatur untuk mengetahui klasifikasi koloid ber- dasarkan fase ter- dispersi dan fase me- dium pendispersinya.

3

.

Mengidentifikasi peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi, melalui berbagai referensi. (•)

1

.

Mengkaji literatur untuk mengetahui berbagai sifat yang dimiliki koloid.

Mampu mengklasi- fikasikan suspensi kasar

, lar

utan sejati,

dan koloid berda- sarkan data hasil pengamatan (

keke-ruhan

, homogen/

heterogen, dan penyaringan).

Mampu mengelom

-pokkan j

enis koloid

berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.

Mampu menyebut- kan peranan koloid di industri

kosmetik, makanan, d a n farmasi. •

Mampu menjelas- kan sifat-sifat koloid (ef

ek

T

yndall,

gerak Brown, koa- gulasi, elektrofo- resis).

Te s unjuk kerja Te s tertulis Te s tertulis Te s tertulis

Uji petik kerja prosedur Uraian Pilihan ganda Pilihan ganda Masukkan garam, tepung beras, dan detergen bubuk ke dalam ketiga erlen- meyer berbeda yang telah ber

isi air

. Diamkan

setiap campuran selama 15 menit. Amati perubah- an yang terjadi. Saring dan amati lagi perubahan yang terjadi! Apa yang dimaksud dengan koloid tipe aerosol? Jelas- kan dengan disertai tiga contoh! Salah satu produk kosmetik yang dibuat dalam bentuk emulsi adalah . . . . a.

lipstik b . maskara c . cat kuku d . gel rambut e. pembersih muka

Partikel-partikel koloid mampu menghamburkan cahaya karena mempu- nyai sifat . . . a.

dialisis b. koagulasi c . ef ek T y ndall d. gerak Brown e . elektroforesis 1 . Buku P G Kimia K e la s XI Se-mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 161–174

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 83–92

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk perco- baan ciri-ciri larutan garam

1 . Buku P G Kimia K e la s XI Se-mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 175–186

6 × 45 menit 8 × 45 menit

P

endidikan

karakter (*) Rasa ingin tahu

Ekonomi kreatif (•) Kerja keras

P

endidikan

karakter (*) Rasa ingin tahu

(11)

Lakukan percobaan untuk mengamati bebe- rapa sifat koloid berupa sif

at ef

ek

T

yndall

meng-gunakan karton, larutan gula, susu cair

, santan,

dan campuran air dan tanah, sifat koloid pelin- dung dengan mencam- pur miny

ak goreng, air

,

lalu ditambah detergen, serta sifat koagulasi dengan mencampur susu cair dan cuka! Jika terjadi penambahan sedikit elektrolit, liofil atau liofob yang mengalami koagulasi? Lakukan percobaan untuk membuat sol Al(OH)

3

dengan cara menam- bahkan larutan AlCl

3

ke

dalam air mendidih hingga terbentuk sol! Lakukan percobaan untuk membuat koloid secara dispersi dan mem- bandingkan hasilnya menggunakan amilum yang digerus dan tidak digerus dengan penam- bahan akuades dan larutan iodin!

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 93–101

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk perco- baan sifat-sifat koloid

1 . Buku P G Kimia Kelas X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 187–202

2 . Buku P R Kimia Kel a s X I S e -mester 2 , Intan

Pariwara, ha- laman 102–110

3

.

Seperangkat alat dan bahan untuk percoba- an pembuatan sol Al(OH)

3

4

.

Seperangkat alat dan bahan untuk percoba- an pembuatan koloid secara dispersi

Uji petik kerja prosedur Uraian Uji petik kerja prosedur Uji petik kerja prosedur

Te s unjuk kerja Te s tertulis Te s unjuk kerja Te s unjuk kerja •

Mampu mengamati sifat-sifat koloid me- lalui percobaan. (*)

Mampu menjelas- kan koloid liofob dan liofil.

Mampu menjelas- kan proses pem- buatan koloid mela- lui percobaan.

2.

Melakukan percoba- an untuk mengamati beberapa sifat koloid.

3

.

Menyebutkan per- bedaan koloid liofob dan liofil.

Melakukan percoba- an untuk membuat sol Al(OH)

3

secara

kondensasi. (**), (•)

Melakukan percoba- an untuk membuat koloid secara dispersi.

5

.1

Membuat ber- bagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.

P e mb uatan Koloid P endidikan karakter (**) Komuni- katif Ekonomi kreatif (•) Kreatif Kompetensi Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian T eknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Alat dan Sumber

Belajar

Nilai dan

Materi yang

(12)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab II Titrasi Asam Basa

Sekolah : . . . . Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : Kimia

Alokasi Waktu : 6 × 45 menit (3 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil

titrasi asam basa.

Indikator Pencapaian Kompetensi

• Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi melalui percobaan. • Menentukan kadar zat melalui titrasi.

• Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa. • Menentukan kadar zat dari data hasil percobaan.

• Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu:

1. melakukan percobaan titrasi asam lemah dengan basa kuat untuk menentukan konsentrasi asam atau basa; 2. menghitung kadar zat melalui titrasi;

3. menyebutkan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa tertentu; 4. menghitung kadar zat berdasarkan data yang telah diketahui;

5. menggambarkan grafik titrasi asam basa dari data yang ada.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan

1. Pendidikan Karakter : Peduli sosial dan kerja sama 2. Ekonomi Kreatif : Disiplin

Materi Pembelajaran

Titrasi Asam Basa

Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran a. Direct Instruction (DI) b. Cooperative Learning (CL) 2. Metode a. Tanya jawab b. Eksperimen Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Motivasi

Guru menanyakan berbagai benda di lingkungan yang bersifat asam dan basa.

b. Prasyarat Pengetahuan

Siswa dapat menyebutkan perbedaan antara asam dengan basa.

2. Kegiatan Inti (75 menit) a. Eksplorasi

• Guru menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam basa. Guru memberi saran kepada siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuannya mengenai reaksi penetralan asam basa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya membantu saudara atau teman yang sakit karena disengat lebah atau tawon. Sengatan lebah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan memberi sabun pada kulit yang disengat. Sementara itu, sengatan tawon bersifat basa sehingga dapat dinetralkan dengan memberi cuka pada kulit yang disengat. (*)

• Guru menjelaskan cara menggambarkan grafik titrasi asam basa.

• Guru menjelaskan cara tepat melakukan titrasi. Guru meminta siswa untuk bersikap kreatif dengan mencari bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai indikator alami. Bahan-bahan tersebut dapat

(13)

berasal dari lingkungan sekitar, misal bunga sepatu, pacar air, dan kunyit. Guru mengarahkan siswa untuk menggunakan bahan tersebut sebagai indikator alami dalam titrasi dan mencatat perubahan warna yang terjadi beserta trayek pH-nya. Dengan demikian, siswa akan belajar untuk bersikap kreatif mengembangkan ilmu yang diperoleh. (•)

(*) Pendidikan karakter (peduli sosial) (•) Ekonomi kreatif (kreatif

b. Elaborasi

• Siswa melakukan percobaan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya. Guru membimbing siswa untuk mengembangkan sikap kerja sama dengan siswa lain saat praktikum. Guru mengarahkan siswa untuk membagi tugas dalam kelompok dan saling membantu satu sama lain. Dengan bekerja sama, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. (**) Selain itu, guru perlu menanamkan sikap disiplin dalam diri siswa dengan melakukan praktikum sesuai prosedur kerja. Guru mengingatkan siswa untuk melakukan titrasi secara perlahan dan tidak terburu-buru. Guru mengingatkan kepada siswa untuk memenuhi tata tertib di laboratorium, di antaranya dengan membuang sisa zat kimia di tempat yang disediakan. Dengan demikian, siswa akan terbiasa melakukan segala sesuatu sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari. (••)

• Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan. (**) Pendidikan karakter: (bekerja sama)

(••) Ekonomi kreatif (disiplin)

c. Konfirmasi

Guru meminta siswa membuat laporan sementara hasil percobaan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

a. Motivasi

Guru menanyakan cara menitrasi larutan asam basa.

b. Prasyarat Pengetahuan

Siswa mengetahui cara melakukan titrasi larutan asam basa.

2. Kegiatan Inti (30 menit) a. Eksplorasi

Guru menjelaskan kembali prinsip percobaan titrasi larutan asam basa.

b. Elaborasi

Siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.

c. Konfirmasi

• Guru meminta siswa yang mewakili kelompoknya untuk membacakan pembahasan hasil percobaan. • Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil percobaan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru meminta siswa mempelajari kembali seluruh materi titrasi asam basa.

Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Motivasi

Guru menanyakan contoh reaksi penetralan yang ada di lingkungan.

b. Prasyarat Pengetahuan

Siswa mengetahui cara menghitung konsentrasi dan kadar larutan melalui titrasi asam basa.

2. Kegiatan Inti (75 menit) a. Eksplorasi

• Guru menjelaskan kembali cara perhitungan titrasi asam basa. • Guru memberikan contoh soal perhitungan titrasi asam basa.

b. Elaborasi

Siswa mengerjakan soal-soal uji kompetensi.

c. Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

(14)

Alat dan Sumber Belajar

1. Buku PG PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2011

2. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan titrasi basa lemah dengan asam kuat

3. Buku BSE Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Ari Harnanto dan Ruminten, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009

Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen a. Teknik Penilaian

1) Tes Tertulis 2) Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk Instrumen

1) Pilihan ganda 2) Uraian

3) Uji petik kerja prosedur

2. Contoh Instrumen a. Pilihan Ganda

Suatu sampel yang mengandung CaCO3 ditentukan kemurniannya dengan melarutkannya dalam larutan HCl hingga dipereoleh larutan netral. Jika 2 gram sampel membutuhkan 160 ml HCl 0,2 M, kadar CaCO3 dalam sampel sebesar . . . % (Ar : Ca = 40, C = 12, H = 1, O = 16)

a. 40 d. 90

b. 60 e. 100

c. 80

b. Uraian

Sebanyak 40 ml larutan HCN dititrasi dengan larutan KOH 0,02 M. Titik ekuivalen terjadi saat volume KOH yang ditambahkan sebanyak 30 ml.

a. Tentukan konsentrasi larutan HCN!

b. Buatlah grafik titrasi asam basa dari larutan-larutan tersebut!

c. Uji Petik Kerja Prosedur

Lakukan percobaan untuk menentukan konsentrasi dan kadar cuka makan dengan cara menitrasi 25 ml larutan cuka makan yang telah diencerkan dengan larutan NaOH yang telah distandarisasi! Gunakan indikator fenolftalein dan ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml NaOH menggunakan kertas indikator universal. Lakukan percobaan hingga terjadi perubahan warna!

Rubrik:

Nilai akhir = Jumlah skor perolehan siswa Jumlah skor maksimum × 100 ________, ______________

Mengetahui

Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

. . . . ____________________________ _____________________________ NIP _______________________ NIP _________________________ No. 1. 2. 3. 4. Aspek

Kesesuaian kegiatan dengan prosedur Perolehan data Pembahasan pertanyaan Kesimpulan Total Skor Maksimum 20 10 15 5 50

(15)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab III Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga

Sekolah : . . . .

Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : Kimia

Alokasi Waktu : 4 × 45 menit (2 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup.

Indikator Pencapaian Kompetensi

• Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan. • Menghitung pH dan pOH larutan penyangga.

• Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran.

• Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu:

1. merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dengan penambahan asam, basa, atau pengenceran;

2. menghitung pH dan pOH larutan penyangga;

3. menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran;

4. menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan

1. Pendidikan Karakter : Kerja keras 2. Ekonomi Kreatif : kreatif

Materi Pembelajaran

Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga

Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran a. Direct Instruction (DI) b. Cooperative Learning (CL) 2. Metode a. Tanya jawab b. Eksperimen Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Motivasi

Guru memberi gambaran tentang pentingnya larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.

b. Prasyarat Pengetahuan

Siswa dapat menghitung pH suatu larutan.

2. Kegiatan Inti (75 menit) a. Eksplorasi

• Guru menjelaskan tentang larutan penyangga.

(16)

b. Elaborasi

• Siswa melakukan percobaan membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga. • Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan.

c. Konfirmasi

Guru meminta siswa membuat kesimpulan sementara dari hasil pengamatan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan beserta anggota kelompoknya.

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Motivasi

Guru menanyakan kembali hasil pengamatan percobaan pada pertemuan pertama.

b. Prasyarat Pengetahuan

Siswa mengetahui cara menghitung pH pada larutan penyangga.

2. Kegiatan Inti (75 menit) a. Eksplorasi

• Guru menjelaskan kembali cara menghitung pH larutan penyangga.

• Guru menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap pH larutan penyangga.

• Guru menjelaskan fungsi larutan penyangga. Setelah mengetahui fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, guru membimbing siswa untuk berpikir kreatif memahami salah satu kegunaan larutan penyangga melalui pengamatan. Siswa dapat mempraktikkan kegunaan larutan penyangga tersebut untuk berkreasi menghasilkan produk yang berguna. Misal membuat kebun hidroponik. Dengan demikian, siswa dapat mengambil manfaat seperti dapat berhemat dengan mengambil sayuran dari kebun hidroponik. (•)

(•) Ekonomi Kreatif (kreatif)

b. Elaborasi

Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi. Setelah selesai mempelajari bab ini, siswa diarahkan untuk bekerja keras menyelesaikan setiap soal di dalam bab ini secara mandiri karena soal-soal dalam bab ini meliputi soal hitungan. Dengan demikian, siswa lebih mudah menguasai cara menghitung pH larutan penyangga. (*)

(*) Pendidikan Karakter (kerja keras)

c. Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru menugasi siswa mencari kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari beserta penjelasannya secara berkelompok untuk dibuat kliping.

Alat Sumber Belajar

1. Buku PG Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2012 2. Buku PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2012

3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan larutan penyangga dan bukan penyangga

Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen a. Teknik Penilaian

1) Tes tertulis 2) Tes unjuk kerja

b. Bentuk Instrumen

1) Pilihan ganda 2) Uraian

(17)

2. Contoh Instrumen a. Pilihan Ganda

Harga pH campuran antara 100 ml larutan C6H5COOH 0,2 M dengan 100 ml larutan NaOH 0,1 M jika diketahui Ka C6H5COOH = 6 × 10–5 adalah . . . .

a. 4 + log 6 b. 5 – log 6 c. 5 + log 5 d. 6 – log 5 e. 6 + log 6 b. Uraian

Apabila 2 liter larutan NH4OH 0,2 M (Kb = 1,8 × 10–5) dicampur dengan 2 liter larutan NH

4Cl 0,2 M, tentukan:

a. pH larutan penyangga;

b. pH larutan penyangga setelah penambahan 10 ml HCl 0,1 M; dan c. pH larutan penyangga setelah penambahan 10 ml NaOH 0,1 M!

c. Uji Petik Kerja Prosedur

Lakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat penyangga dan bukan penyangga dengan mengukur pH mula-mula, pH setelah ditambah HCl, pH setelah ditambah NaOH, dan pH setelah diencerkan untuk larutan NaCl, campuran larutan CH3COOH dengan CH3COONa, serta campuran larutan NH3 dengan NH4Cl!

Rubrik:

Nilai akhir = Jumlah skor perolehan siswa

Jumlah skor maksimum × 100

________, ______________ Mengetahui

Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

. . . . _____________________________ _____________________________ NIP _______________________ NIP ________________________ No. 1. 2. 3. 4. Aspek

Kesesuaian kegiatan dengan prosedur Peroleh data Pembahasan pertanyaan Kesimpulan Total Skor Maksimum 20 10 15 5 50

(18)

Bab I Larutan Asam Basa

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH–. Sementara itu, zat yang di dalam air melepaskan ion H+ digolongkan asam.

2. Jawaban: c

Reaksi antara asam kuat dan basa lemah meng-akibatkan garam yang terbentuk bersifat asam. Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam kuat, sedangkan amonium hidroksida (NH4OH) merupakan basa lemah sehingga jika keduanya bereaksi akan menghasilkan garam bersifat asam. Garam bersifat basa dihasilkan dari asam lemah dan basa kuat, sedangkan garam bersifat netral dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat. 3. Jawaban: c

Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima proton. Teori ini memiliki keistimewaan karena dapat menjelaskan sifat asam basa pada reaksi yang reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal CH3COOH dan H2O. Pada reaksi reversibel, CH3COOH + H2O  H3O+ + CH3COO–, reaksi ke kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga bertindak sebagai asam. Sedangkan pada reaksi ke kiri CH3COO– bertindak sebagai basa. Dengan demikian pada reaksi reversibel juga berlangsung transfer proton. Sementara itu, serah terima elektron merupakan teori dari Lewis. 4. Jawaban: d

Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang me-lepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah spesi yang melepaskan OH– dalam air. Ba(OH)2 dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH–. 5. Jawaban: e

CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat asam dan dapat juga menyerap proton

sehingga bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas pro-ton sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl merupakan garam netral.

6. Jawaban: b

Suatu asam setelah melepas satu proton mem-bentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Sifat basa adalah sifat zat yang dapat menyerap proton. Sifat netral dimiliki oleh zat yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat. Garam terbentuk dari reaksi antara asam dan basa. Sifat amfoter dimiliki oleh zat yang dapat melepas dan menyerap proton.

7. Jawaban: a

Asam Lewis adalah spesi yang menerima pasang-an elektron bebas. OH OH .. .. HO : B + HO : H ←→ HO : B : OH + H+ .. .. OH OH

B(OH)3 bertindak sebagai asam Lewis, karena menerima elektron bebas dari OH dalam senyawa H2O.

8. Jawaban: e

a. HClO4 + NH2– ClO4– + NH3 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi konjugasi

b. HClO4 + NH3 ClO4– + NH4+ asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi

konjugasi

c. HClO4 + H22O  ClO4– + H3O+ asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi konjugasi

d. HClO4 + OH– ClO4– + H2O asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi konjugasi        −       

(19)

e. HClO4 + N2H5+ H 2ClO4

+ N 2H4 basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

konjugasi konjugasi

Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjuk-kan pada reaksi e.

9. Jawaban: a

HCOOH(aq) + HNO2(aq)  HCOOH2+(aq) + NO2(g)

basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

konjugasi

konjugasi

Jadi, pasangan asam-basa konjugasi adalah HNO2 dan NO

2–. 10. Jawaban: b

1) RNH2 + H2O → RNH3+ + OH– basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

konjugasi konjugasi

2) H2PO4– + H2O → HPO42– + H3O+ asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi konjugasi

3) HCO3– + H2O → H2CO3 + OH– basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

konjugasi konjugasi

Jadi, H2O yang bersifat basa hanya pada reaksi nomor 2.

B. Uraian

1. a. HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)

ε ion H+ = 1 (asam monoprotik) b. H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO

4 2–(aq)

ε ion H+ = 2 (asam poliprotik) c. NaOH → Na+(aq) + OH–(aq)

ε ion OH– = 1 (basa monoprotik) d. Ca(OH)2 → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)

ε ion OH– = 2 (basa poliprotik)

2. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan oleh lingkungan atau pelarutnya.

b. Keasaman suatu basa akan semakin ber-tambah jika semakin mudah melepaskan proton (H+).

c. Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah menerima proton (H+). d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak

sebagai asam maupun basa disebut zat amfiprotik. Contoh H2O.

3. a. HSO4 dapat bersifat asam karena dapat menerima proton membentuk H2SO4. Reaksi: HSO4 + H+ H

2SO4

b. HSO4 dapat bersifat basa karena dapat melepaskan proton membentuk SO42–. Reaksi: HSO4–→ SO

4 2– + H+

Jadi, HSO4 dapat bersifat asam juga basa sehingga bersifat amfoter.

4. a. F F . . . .– . . F : Al + : F :→ F : Al : F . . . . F F asam basa Lewis Lewis b. F H F H . . . . F :B + : N : H → F : B : N : H . . . . F H F H asam basa Lewis Lewis c. H H . . . – H : N : + H : Cl : → H : N :H + : Cl : . . . . H H 5. a. H3PO4(aq) + H2O()  H3O+(aq) + H 2PO4–

asam 1 basa 2 asam 2 basa 1 konjugasi

konjugasi

b. HC2H3O2(aq) + H2O()  H3O+(aq) + C 2H3O2

asam 1 basa 2 asam 2 basa 1 konjugasi

konjugasi

c. (CH3)2NH(aq) + H2S(g)  (CH3)2NH2+(aq) + HS

basa 1 asam 2 asam 1 basa 2 konjugasi

konjugasi

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Indikator digunakan untuk mengenali suatu larutan termasuk asam atau basa, karena dalam kedua larutan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda.       +       basa asam Lewis Lewis       −      

(20)

2. Jawaban: c Sifat larutan basa: 1) berasa pahit;

2) jika mengenai kulit terasa licin;

3) mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru;

4) terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil;

5) bereaksi dengan asam; 6) bereaksi dengan garam. 3. Jawaban: b

Larutan yang mengandung ion OH– adalah larutan basa. Larutan basa dapat diuji menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Larutan bersifat basa mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Apabila basa diuji menggunakan kertas lakmus biru warna kertas lakmus akan tetap biru. 4. Jawaban: a

Air aki, merupakan larutan asam sulfat (H2SO4) sehingga dapat berwarna merah jika ditambah metil merah. Sementara itu, soda kaustik, amonia, dan air kapur merupakan basa sehingga tidak berwarna merah saat ditetesi indikator metil merah. Alkohol tidak bersifat asam atau basa sehingga tidak berubah warna saat ditambah indikator.

5. Jawaban: b

Perubahan warna merah pada pengujian suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah me-nunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk asam. 6. Jawaban: d

Pengujian larutan dengan indikator metil jingga, larutan berwarna kuning maka pH larutan ≥ 4,4. Pengujian larutan dengan indikator metil merah, larutan berwarna kuning maka pH larutan ≥ 6,2. Pengujian larutan dengan indikator bromtimol biru, larutan berwarna biru maka pH larutan ≥ 7,6. Pengujian larutan dengan indikator fenolftalein, larutan tidak berwarna maka pH larutan ≤ 8,3. Jadi, pH untuk larutan X berkisar antara 7,6–8,3. 7. Jawaban: a

Ion H+ mengakibatkan korosi karena adanya ion ini menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak ion H+ berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi.

8. Jawaban: e

Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalamnya dicelupkan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus akan berubah dari biru menjadi merah. 9. Jawaban: d

Larutan bersifat basa jika diuji dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus tetap berwarna biru. Larutan basa ditunjukkan oleh larutan II dan IV.

10. Jawaban: b

Larutan bersifat asam jika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus tetap berwarna merah. Larutan asam ditunjukkan oleh larutan I dan III.

B. Uraian

1. Sifat-sifat larutan asam: a. berasa masam; b. korosif;

c. terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam;

d. mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah;

e. bereaksi dengan logam; f. bereaksi dengan karbonat; g. bereaksi dengan basa; h. [H+] > [OH].

Sifat-sifat larutan basa: a. berasa pahit;

b. jika mengenai kulit terasa licin;

c. mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru;

d. terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil;

e. bereaksi dengan asam; f. bereaksi dengan garam; g. [OH–] > [H+].

2. Sifat asam pada suatu larutan dapat diketahui dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu indikator misal kertas lakmus. Larutan asam saat diuji dengan kertas lakmus akan memberikan warna merah pada kertas lakmus.

3. a. 1) Bunga sepatu

2) Bunga bugenvil 3) bunga mawar merah 4) Kunyit

5) Umbi bit

6) Bunga nusa indah 7) Daun pacar air 8) Bunga kana

b. Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa.

Tumbuhan

Asam Basa

Kunyit Umbi bit Daun pacar air Bunga Kana Bunga nusa indah Bunga sepatu Bunga bugenvil Bunga mawar merah kuning biru merah merah merah merah ungu merah muda jingga merah kuning kuning kuning kuning kuning hijau Warna Larutan

(21)

4.

5. Berdasarkan data pada tabel maka perubahan warna pada indikator saat diujikan pada larutan dengan pH = 5 sebagai berikut.

a. Dengan indikator metil jingga larutan berwarna kuning.

b. Dengan indikator bromtimol biru larutan berwarna kuning.

c. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak berwarna.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

pH air murni sebesar 7, diperoleh dari ionisasi sebagian sesuai reaksi:

H2O  H+ + OH–

Dengan demikian harga konstanta kesetimbangan air: K = + − 2 [H ][OH ] [H O] atau K · [H2O] = [H +][OH]

karena harga [H2O] dianggap tidak berubah maka K · [H2O] menjadi tetapan kesetimbangan ion bagi air yang dinotasikan dengan Kw sehingga Kw = [H+][OH–]. 2. Jawaban: e [H+]= [OH–] = Kw = 5,1 × 10−14 = 2,26 × 10–7 3. Jawaban: d [H+] air = 10–7

Jika [H+] larutan lebih besar daripada 10–7, berarti larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen, larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga [H+] dalam air. 4. Jawaban: e HCl  H+ + Cl– [H+] = [HCl] = 1 M = 1 mol/liter Larutan Merah Air aki Air sabun Larutan cuka Air kapur merah biru merah biru merah biru merah biru Lakmus

Warna Kertas Lakmus 1) Untuk volume 1 L ion H+ sebanyak 1 mol.

2) Untuk 100 ml atau 0,1 L maka ion H+ yang ada sebanyak: 0,1L 1L × 1 mol = 0,1 mol 5. Jawaban: e a. asam bromida (HBr) HBr  H+ + Br– = asam monovalen b. asam sianida (HCN) HCN → H+ + CN– = asam monovalen c. asam nitrit (HNO2)

HNO2 → H+ + NO2– = asam monovalen d. asam nitrat (HNO3)

HNO3  H+ + NO3– = asam monovalen e. asam karbonat (H2CO3)

H2CO3  H+ + CO 3

2– = asam bivalen Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam karbonat.

6. Jawaban: c

Larutan paling asam memiliki harga pH paling kecil. Berdasarkan tabel, HC memiliki harga pH paling kecil yaitu 1,3 sehingga HC bersifat paling asam di antara larutan yang lain.

7. Jawaban: b

mol Ba(OH)2 = 3,42171 = 0,02 mol [Ba(OH)2] = 0,02 mol0,4 L = 0,05 mol/L Ba(OH)2  Ba2+ + 2OH–

[OH–] = 2 × 0,05 = 0,1 atau 10–1 M pOH = –log [OH–]

pOH = –log 10–1 = 1 pH = 14 – 1 = 13 8. Jawaban: b

KOH  K+ + OH

[OH–] = [KOH] = 0,004 mol1L = 0,004 M pOH = –log [OH–]

= –log 4 × 10–3 = 3 – log 4 pH = pKw – pOH pH = 14 – (3 – log 4) = 11 + log 4 9. Jawaban: e

Semakin ungu warna pada indiaktor universal, berarti larutan semakin bersifat basa (pOH paling kecil).

1) KOH 0,5 M

KOH(aq)  K+(aq) + OH(aq) KOH bervalensi 1

(22)

[OH–] = 1 × 0,5 M = 0,5 M pOH = –log [OH–]

= –log 5 × 10–1 = 1 – log 5 pH = 14 – (1 – log 5) = 13 + log 5 = 13,6 2) NaOH 0,3 M

NaOH(aq)  Na+(aq) + OH(aq) NaOH bervalensi 1

[OH–] = 1 × 0,3 M = 0,3 M pOH = –log [OH–]

= –log 3 × 10–1 = 1 – log 3 pH = 14 – (1 – log 3) = 13 + log 3 = 13,4 3) Ba(OH)2 0,2 M

Ba(OH)2(aq)  Ba2+(aq) + 2OH(aq) Ba(OH) bervalensi 2

[OH–] = 2 × 0,2 M = 0,4 M pOH = –log [OH–]

= –log 4 × 10–1 = 1 – log 4 pH = 14 – (1 – log 4) = 13 + log 4 = 13,6 4) Ca(OH)2 0,1 M

Ca(OH)2(aq)  Ca2+(aq) + 2OH(aq) Ca(OH)2 basa bervalensi 2

[OH–] = 2 × 0,1 M = 0,2 M pOH = –log [OH–]

= –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 pH = 14 – (1 – log 2) = 13 + log 2 = 13,3 5) Mg(OH)2 0,4 M

Mg(OH)2(aq)  Mg2+(aq) + 2OH(aq) Mg(OH)2 bervalensi 2

[OH–] = 2 × 0,4 M = 0,8 M pOH = –log [OH–]

= –log 8 × 10–1 = 1 – log 8 pH = 14 – (1 – log 8)

= 13 + log 8 = 13,9

Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu adalah Mg(OH)2 karena memiliki pH terbesar (pOH terkecil). 10. Jawaban: e [H+] = 0,05 = 5 × 10–2 pH = –log [H+] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5 = 1,3 pOH = 14 – 1,3 = 12,7 B. Uraian

1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen pada suatu larutan.

2. Ionisasi HCl: HCl(aq)  H+(aq) + Cl(aq) [H+] = [Cl–] = [HCl] = 0,01 M = 1 × 10–2 M Kw= [H+][OH–] 10–14= 10–2[OH–] [OH–] = − − 14 2 10 10 = 10–12 M

Jadi, konsentrasi ion H+ = 1 × 10–2 M sedangkan konsentrasi ion OH– = 10–12 M. 3. a. NaOH 0,2 M NaOH  Na+ + OH– [OH–] = [NaOH] = 1 × 0,2 = 2 × 10–1 M pOH =–log [OH–]

= –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 pH = 14 – pOH = 14 – (1 – log 2) = 13 + log 2 b. Ca(OH)2 0,1 M Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH– [OH–] = 2[Ca(OH) 2] = 2 × 0,1 = 2 × 10–1 M pOH =–log [OH–]

= –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 pH = 14 – pOH

= 14 – (1 – log 2) = 13 + log 2

Jadi, pH larutan NaOH 0,2 M = pH larutan Ca(OH)2 0,1 M yaitu 13 + log 2.

4. a. H2SO4  2H+ + SO 42– [H+] = 2[H 2SO4] = 2 × 0,0001 M = 2 × 10–4 M

(23)

pH = –log [H+] = –log 2 × 10–4 = 4 – log 2 pH = 4 – 0,3 = 3,7 pOH = pKw – pH = 14 – 3,7 = 10,3

Jadi, pOH larutan H2SO4 0,0001 M sebesar 10,3. b. HNO3  H+ + NO 3 – [H+] = [HNO 3] × valensi [H+] = 0,05 M × 1 [H+] = 0,05 M = 5 × 10–2 M pH = –log [H+] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5 = 2 – 0,7 = 1,3 pOH = pKw – pH = 14 – 1,3 = 12,7

Jadi, pOH 100 ml larutan HNO3 0,05 M sebesar 12,7.

5. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri sehingga konsentrasi OH– berkurang dan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan demikian air berubah sifat menjadi asam.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: e

Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki oleh asam asetat yaitu 1,8 × 10–5 dan K

a terkecil dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 × 10–10. Jadi, urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) – 2) – 1). 2. Jawaban: c LOH  L+ + OH– α = [LOH]Kb = 4 3 5 10 2 10 − − × × = 0,5 [OH–] = Kb×[LOH] = (5 10 ) (2 10 )× −4 × × −3 = 6 10− = 10–3 M

Jadi, derajat ionisasi LOH dan konsentrsi ion OH– secara berturut-turut 0,5 dan 10–3 M.

3. Jawaban: c

Semakin besar Ka, kekuatan asam semakin kuat. Dengan demikian urutan kekuatan asam dari yang paling kuat ke yang lemah yaitu HA, HB, dan HC. 4. Jawaban: b pH = –log [H+] [H+] = α · a pH = –log α · a 4 = –log 10–7 · a 4 = 7 – log a –log a = –3 a = 10–3 M

Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 10–3 M. 5. Jawaban: a a = 0,01 M pH = 4 – log 4 → [H+] = 4 · 10–4 M α = [H ] a + = 4 2 4 10 10 − − ⋅ = 4 · 10–2

Jadi, harga derajat ionisasi CH3COOH adalah 4 · 10–2.

6. Jawaban: d H2SO4 = asam kuat, C6H5COOH = asam lemah [H+] = [H2SO4] · valensi = 5 · 10–4 · 2 = 10–3 M 2 4 H SO [H ]+ = [H ]C H COOH6 5 + ⇔ 10–3= Ka⋅a ⇔(10–3)2= Ka · 0,025 ⇔ Ka= 4 · 10–5

Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 · 10–5. 7. Jawaban: b HOAc + H2O → H3O+ + OAc– [H3O+] = [OAc] [HOAc] = 0,05 M – [H3O+] = 0,05 Ka= [H O ] [OAc ]3 [HOAc] + − 1,8 × 10–5= [H O ]3 2 0,05 + [H3O+] = 9,5 × 10–4 pH = 3,02

Jadi, pH larutan 0,05 M HOAc adalah 3,02. 8. Jawaban: d NH4OH  NH4+ + OH– 2,5 gram NH4OH = r 4 25 gram M NH OH = 25 35 = 0,071 mol Konsentrasi NH4OH = 0,0710,4 = 0,1775 M

(24)

[OH–] = [NH 4OH] × α = 0,1775 × 0,01 = 1,775 × 10–3 M pOH = 3 – log 1,775 = 3 – 0,2492 = 2,7508 pH = 14 – 2,7508 = 11,2492

Jadi, pH larutan sebesar 11,2492. 9. Jawaban: a

pOH = 14 – pH

= 14 – (10 + log 5) = 4 – log 5

= –log 5 × 10–4 pOH = –log [OH–]

–log 5 × 10–4 = –log [OH] [OH–] = 5 × 10–4

Basa lemah → [OH–] =

b

K ⋅[LOH]

5 × 10–4= 2,5 10 [LOH]× −5

25 × 10–8= 2,5 × 10–5 [LOH] [LOH] = 0,01 M

Jadi, konsentrasi basa lemah tersebut sebesar 0,01 M.

10. Jawaban: c Untuk asam lemah: [H+] = a K ×[asam] = 5 10× −4×0,05 = 5 × 10–3 pH = –log [H+] = –log 5 × 10–3 = 3 – log 5

Jadi, pH larutan asam nitrit 0,05 M adalah 3 – log 5. 11. Jawaban: d [H+] = Ka⋅a pH = 4 → [H+] = 10–4 10–4= 1,8 10 −5a a = 5,5 · 10–4 M pH = 5 → [H+] = 10–5 10–5 = 1,8 10⋅ −5⋅a a = 5,5 · 10–6 M Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 misal: V1 = 1 L 1 · 5,5 · 10–4= V 2 · 5,5 · 10 –6 ⇔ V2= 100 L

Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali.

12. Jawaban: a

[OH–] = Kb×[NH OH]4

pH = 11, sehingga pOH = 3, dan [OH–] = 10–3

[OH–] = Kb×[NH OH]4

10–3 = 5 4

10− ×[NH OH]

[NH4OH] = 10–1 M

Jadi, konsentrasi NH4OH adalah 10–1 M. 13. Jawaban: a pH = 4 – log 5 → [H+] = 5 × 10–4 [H+] = Ka⋅[HA] 5 × 10–4= 2,5 10 [HA]× −5 25 × 10–8= 2,5 × 10–5 [HA] [HA] = 8 5 25 10 2,5 10 − − × × = 0,01 M

Jadi, konsentrasi HA sebesar 0,01 M. 14. Jawaban: b

CO2 termasuk asam oksida. CO2 yang larut dalam air akan membentuk asam karbonat.

15. Jawaban: c

pH = 4 → [H+] = 10–4 pH = 2 → [H+] = 10–2

pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik 100 kali.

B. Uraian

1. α = mol mula-mulamol terurai [H+] = 10–3 mol/L mol terurai = [H+] × 0,5 L = 10–3 × 0,5 = 5 × 10–4 mol mol mula-mula = 0,1 × 0,5 = 5 × 10–2 α = 4 2 5 10 5 10 − − × × = 10–2 = 0,01

Jadi, derajat ionisasi asam lemah tersebut sebesar 0,01. 2. pH = 3, berarti [H+] = 10–3 M [H+] = 1.000 a 600 K × ×2 0,02× 10–3= 1.000 a 600 K × ×2 0,02× Ka= 1,5 × 10–4

Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah tersebut 1,5 × 10–4.

(25)

3. HA  H+ + A– M(1 – α) M × α M × α M = 0,01 M α = 10% = 0,1 [HA] = M(1 – α) = 0,01(1 – 0,1) = 0,01(0,9) = 9 × 10–3 M [H+] = [A] = M × α = 0,01 × 0,1 = 1 × 10–3 M Ka = + − [H ][A ] [HA] = − − × × 3 2 3 (1 10 ) 9 10 = − − × × 6 3 1 10 9 10 4. mol NH3 = 6,817 = 0,4 mol [NH4OH] = 0,41L = 0,4 M a. [OH–] = b 4 K ×[NH OH] = 10−5× ×4 10−1 = 4 10× −6 = 2 × 10–3 b. α= b 4 K [NH OH] = 5 1 10 4 10 − − × = 5 × 10–3 Persentase NH3 terionisasi = 0,005%. 5. mol KNH4OH = 0,7474 = 0,01 mol [KNH4OH] = 100 ml 1.000 ml 0,01mol = 0,1 M [OH–] = × 4 b [KNH OH] K = (10 )(1 10 )−1 × −5 = 1 10× −6 = 1 × 10–3 M pOH = –log [OH–]

= –log 1 × 10–3 = 3

pH = pKw – pOH = 14 – 3 = 11

Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11.

6. a. [H+] = a 3 K ×[CH COOH] 6 × 10–3= 5 3 1,8 10× − ×[CH COOH] [CH3COOH] = 2 M

mol CH3COOH = [CH3COOH] × volume = 2 × 0,5

= 1 mol

Berat CH3COOH = mol × Mr CH3COOH = 1 × 60 = 60 g b. α = a 3 K [CH COOH] = 5 3 1,8 10 6 10 − − × × = 0,0548 7. 500 mg = 0,5 g Al(OH)3= r 3 0,5 g M Al(OH) = 0,578 = 6,4 × 10–3 mol [Al(OH)3] = 3 6,4 10 0,2 − × = 3,2 × 10–2 M Al(OH)3 Al3+ + 3OH– [OH–] = b 3 K ×[Al(OH) ] = 10−5× ×3 3,2 10× −2 = 3 × 10–3 pOH = –log [OH–]

= –log 3 × 10–3 = 2,5 pH = 14 – 2,5 = 11,5 8. [H+] = α · a 4 · 10–3= α · 0,04 α= 3 2 4 10 4 10 − − ⋅ ⋅ = 10–1 = 0,1 9. a. pH = –log [H+] 5 = –log [H+] [H+] = 10–5 Asam lemah: [H+] = a K ×[HA] 10–5= 10−5×[HA] 10–10= 10–5 [HA] [HA] = 10–5 M b. pH = 14 – pOH pOH = 14 – 5 pOH = 9

(26)

Basa lemah: [OH–] = × b K [basa] 10–9= 10−5×[basa] 10–18= 10–5 × [basa] [basa] = 10–13 M

10. a. 0,1 M CH3COOH sebanding dengan 0,0001 M HCl. Dengan demikian, [H+] pada CH3COOH sama dengan [H+] pada HCl. [H+] = [Cl] = [HCl] = 0,0001 M = 10–4 M [H+] = a 3 K ×[CH COOH] 10–4= a K ×0,1 Ka= 10–7 b. α = a 3 K [CH COOH] = 7 1 10 10 − − = 10–3 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b 1) NH4+ + H 2O  NH3 + H3O+ asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi

konjugasi

2) CH3COOH + HNO2  CH3COOH2+ + NO 2 – basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

konjugasi konjugasi 2. Jawaban: e C2H3O2+ H 2O  OH – + HC 2H3O2

C2H3O2 = basa Bronsted-Lowry sebab dapat menerima proton

H2O = asam, mampu memberikan proton OH– = basa konjugasi dari H

2O

HC2H3O2 = asam konjugasi dari C2H3O23. Jawaban: a

Air limbah 1, ketika diuji dengan metil merah meng-hasilkan warna merah, berarti pH air limbah ≤ 4,2. Ketika diuji dengan bromtimol biru menghasilkan warna kuning, berarti pH air limbah ≤ 6,0. Ketika diuji dengan fenolftalein, air limbah tidak berwarna,

berarti pH air limbah ≤ 8,3.

Jadi, pH air limbah 1 adalah 4,8 ≤ pH ≤ 8,3. Air limbah 2, ketika diuji dengan metil merah meng-hasilkan warna kuning, berarti pH air limbah ≥ 6,3. Ketika diuji dengan bromtimol biru menghasilkan warna biru, berarti pH air limbah 6,0 < pH < 7,6. Ketika diuji dengan fenolftalein, menghasilkan warna merah, berarti pH air limbah ≥ 10.

Dengan demikian, pH air limbah 1 adalah 4,8 ≤ pH ≤ 8,3 sedangkan pH air limbah 2 adalah ≥ 10 . 4. Jawaban: b

NH4+ + H

2O → NH3 + H3O+ asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

konjugasi

konjugasi

Pasangan asam-basa konjugasi: 1) NH4+ dan NH

3 2) H2O dan H3O+ 5. Jawaban: d

Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Sementara itu, asam menurut Arrhenius adalah larutan yang dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+. 6. Jawaban: e

Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Asam adalah akseptor atau penerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor atau pemberi pasangan elektron.

7. Jawaban: d

Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton (H+). Asam ini terdapat pada reaksi:

1) NH4+→ NH3, donor H+ 2) HSO4–→ SO42–, donor H+

3) CH3COOH → CH3COO–, donor H+ 4) H2O → OH–, donor H+

Reaksi NaH + H2O → H2 + Na+ + OH bukan do-nor proton, tetapi dodo-nor ion OH– (ion hidrida). 8. Jawaban: c

Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi, larutan asam tersebut harus mengandung atom H. Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32–, dan HCO3– yang tidak mempunyai atom H adalah ion CO32–. Jadi, ion ini bukan asam.

9. Jawaban: d

H2O + H2SO4  H3O+ + HSO4– basa 1 asam 2 asam 1 basa 2

konjugasi

Gambar

Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH berubah dari pH basa (&gt; 7) ke pH asam (&lt; 7).

Referensi

Dokumen terkait

Bagi faset Kemampuan Asertif (e3), dapatan kajian menunjukkan bahawa tiga item mencatat nilai min yang tinggi menunjukkan pensyarah cemerlang berpendirian teguh

BBLR secara tidak langsung dapat disebabkan karena status sosial ekonomi yang rendah hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Hidayat dkk di RSU Dr. Hasan

250.000,- dan untuk perjalanan dinas dalam Kabupaten Batang lebih dari 8 jam dapat diberikan uang representatif sebesar Rp.. 125.000,-, dibayarkan sesuai

Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan informasi berupa diagnosa penyakit dan gejala yang diperlukan oleh asisten

Dalam hal ini, dilakukan pengukuran kepuasan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara harapan peserta kursus terhadap tingkat pelayanan yang ada dengan persepsi peserta kursus

bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas- tugas Panti Sosial Bina Remaja Mardi Karya Utama, Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, sebagaimana

berkembang dan 65% diantaranya merupakan pejalan kaki yang terdiri dari wanita dan anak- anak, (d) berbiaya rendah; dengan melakukan pembatasan terhadap penggunaan mobil dan

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 13 Tahun 2010 tentang Santunan Kematian Bagi Penduduk Kota Probolinggo, telah