• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITAN

3.6 Cara Penelitian

3.6.1 Pembuatan Lempeng Uji

Sampel penelitian didapatkan dari pembuatan model induk dari logam

stainless steel dengan ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm sebanyak tiga buah untuk pembuatan molduntuk uji kekuatan impak.

Gambar 7. Model induk dari logam stainless steel

3.6.1.1 Pembuatan Mold

1. Gips keras dicampur dengan perbandingan 300 gr : 90 ml air untuk pengisian kuvet bawah.

2. Adonan gips keras diaduk dengan vacuum mixer selama 15 detik.

3. Adonan gips dimasukkan kedalam kuvet bawah dan digetarkan diatas

vibrator.

4. Model induk dibenamkan pada kuvet bawah hingga setinggi permukaan adonan gips keras, satu kuvet berisi 3 buah model induk.

5. Setelah gips mengeras, gips keras dirapikan dan didiamkan selama 45 menit.

6. Permukaan gips keras dioles dengan vaselin lalu kuvet atas disatukan dengan kuvet bawah dan kuvet atas diisi adonan gips keras dengan perbandingan yang sama dengan gips untuk pengisian kuvet bawah.

7. Setelah gips mengeras, kuvet dibuka dan model induk dikeluarkan dari kuvet.

8. Setelah kering, permukaan gips keras diolesi dengan cold mould seal dan dibiarkan selama 20 menit.

Gambar 8. Vibrator(Pulsar 2 Filli Manfredi, Italia)

Gambar 9. Model induk yang telah dibenamkan dalam gips tipe III (gips stone, Korea)

3.6.1.2 Pembuatan Sampel untuk pengujian kekuatan impak

a. Sampel resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat (kelompok A)

1. Polimer dicampurkan dengan monomer yang telah disiapkan pada pot akrilik dengan perbandingan monomer dan polimer sebesar 3 gr : 1,5 ml dan diaduk dengan menggunakan bantuan semen spatel.

2. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan ke dalam mold.

3. Resin akrilik polimerisasi panas ditutup dengan menggunakan kertas kaca lalu kuvet atas dipasang dan kuvet ditekan dengan pres hidrolik 1000 psi, lalu kuvet atas dibuka dan akrilik yang berlebihan dibersihkan dengan lekron.

4. Kuvet atas ditutup kembali dan dilakukan pres hidrolik dengan tekanan 2200 psi.

5. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah supaya beradaptasi dengan baik, lalu dibiarkan selama 15 menit.

b. Resin akrilik polimerisasi panas dengan tambahan serat kaca 1% (kelompok B)

1. Serat kaca bentuk potongan kecil 6 mm sebanyak 0,045 gr (untuk 1 sampel) direndam dalam monomer selama 10 menit dalam wadah yang kemudian ditiriskan.

2. Serat kaca yang telah ditiriskan dimasukkan kedalam polimer dengan perbandingan serat : polimer = 0,045 : 3, setelah itu dilakukan penambahan monomer sebanyak 1,5 ml dan diaduk pada pot akrilik dengan bantuan semen spatel.

3. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan kedalam mold.

4. Resin akrilik polimerisasi panas yang sudah ditambahkan serat kaca ditutup dengan menggunakan plastik bening lalu kuvet atas dipasang dan kuvet ditekan dengan pres hidrolik 1000 psi, kemudian kuvet atas dibuka dan akrilik yang berlebihan dibersihkan dengan lekron.

5. Kuvet atas ditutup kembali dan dilakukan pres hidrolik dengan tekanan 2200 psi.

6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah supaya beradaptasi dengan baik, lalu dibiarkan selama 15 menit.

c. Resin akrilik polimerisasi panas dengan tambahan serat kaca 3% (kelompok C)

1. Serat kaca bentuk potongan kecil 6 mm sebanyak 0,135 gr (untuk 1 sampel) direndam dalam monomer selama 10 menit dalam wadah yang kemudian ditiriskan.

2. Serat kaca yang telah ditiriskan dimasukkan kedalam polimer dengan perbandingan serat : polimer = 0,045 : 3, setelah itu dilakukan penambahan monomer sebanyak 1,5 ml dan diaduk pada pot akrilik dengan bantuan semen spatel.

3. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan kedalam mold.

4. Resin akrilik polimerisasi panas yang sudah ditambahkan serat kaca ditutup dengan menggunakan plastik bening lalu kuvet atas dipasang dan kuvet ditekan dengan pres hidrolik 1000 psi, kemudian kuvet atas dibuka dan akrilik yang berlebihan dibersihkan dengan lekron.

5. Kuvet atas ditutup kembali dan dilakukan pres hidrolik dengan tekanan 2200 psi.

6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah supaya beradaptasi dengan baik, lalu dibiarkan selama 15 menit.

d. Resin akrilik polimerisasi panas dengan tambahan serat poliester 1% (kelompok D)

1. Serat poliester bentuk potongan kecil 6 mm sebanyak 0,045 gr (untuk 1 sampel) direndam dalam monomer selama 10 menit dalam wadah yang kemudian ditiriskan.

2. Serat poliester yang telah ditiriskan dimasukkan kedalam polimer dengan perbandingan serat : polimer = 0,045 : 3. Setelah itu dilakukan penambahan monomer sebanyak 1,5 ml dan diaduk pada pot akrilik dengan bantuan semen spatel.

3. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan kedalam mold.

4. Resin akrilik polimerisasi panas yang sudah ditambahkan serat poliester ditutup dengan menggunakan plastik bening lalu kuvet atas dipasang dan kuvet ditekan dengan pres hidrolik 1000 psi, lalu kuvet atas dibuka dan akrilik yang berlebihan dibersihkan dengan lekron.

5. Kuvet atas ditutup kembali dan dilakukan pres hidrolik dengan tekanan 2200 psi.

6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah supaya beradaptasi dengan baik, lalu dibiarkan selama 15 menit.

e. Resin akrilik polimerisasi panas dengan tambahan serat poliester 3% (kelompok E)

1. Serat poliester bentuk potongan kecil 6 mm sebanyak 0,135 gr (untuk 1 sampel) direndam dalam monomer selama 10 menit dalam wadah yang kemudian ditiriskan.

2. Serat poliester yang telah ditiriskan dimasukkan kedalam polimer dengan perbandingan serat : polimer = 0,045 : 3. Setelah itu dilakukan penambahan monomer sebanyak 1,5 ml dan diaduk pada pot akrilik dengan bantuan semen spatel.

3. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan kedalam mold.

4. Resin akrilik polimerisasi panas yang sudah ditambahkan serat poliester ditutup dengan menggunakan plastik bening lalu kuvet atas dipasang dan kuvet ditekan dengan pres hidrolik 1000 psi, lalu kuvet atas dibuka dan akrilik yang berlebihan dibersihkan dengan lekron.

5. Kuvet atas ditutup kembali dan dilakukan pres hidrolik dengan tekanan 2200 psi.

6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah supaya beradaptasi dengan baik, lalu dibiarkan selama 15 menit

Gambar 11. Pres hidrolik (OL 57 Manfredi, Italia)

3.6.1.3 Proses Kuring

1. Kuvet dimasukkan dalam air pada suhu 250 C dan dipanaskan diatas kompor selama 15 menit hingga mencapai 1000 C (fase I).

2. Suhu kuvet dijaga konstan 1000 C dan dibiarkan selama 45 menit (fase II). 3. Kuvet dibiarkan hingga mencapai suhu ruang untuk proses pendinginan.

3.6.1.4 Proses Penyelesaian

Sampel dikeluarkan dari kuvet, lalu akrilik yang berlebihan dibuang dan dirapikan dengan bur fraser dan bagian yang masih kasar dihaluskan dengan kertas pasir waterproof no. 600 lalu sampel dimasukkan dalam aquadest dengan suhu 37o C selama 48 jam didalam inkubator.

Gambar 12. Sampel yang telah dihaluskan dengan kertas pasir (Atlas no.600)

Dokumen terkait