• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MEDAN

E. Pemeliharaan Kesehatan

Disamping kepala Lembaga Pemasyarakatan, dokter atau petugas paramedis, didampingi kepala blok, setidak-tidaknya dua kali setiap minggu mengadakan pemeriksaan kebersihan lingkungan blok dan kamar-kamar serta kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada diblok atau kamar dan tempat kerja.

Jika terdapat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sakit, harus segera dibawah kebagian kesehatan/rumah sakit atau balai pengobatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan untuk diperiksa kesehatannya dan mendapatkan pengobatan.

Hasil pemeriksaan lingkungan yang telah dilakukan, segera dilaporkan kepada kepala Lembaga Pemasyarakatan.

Perawatan kesehatan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan, sedapat-dapatnya dilakukan oleh seorang dokter.

Untuk keperluan kesehatan, kepala Lembaga Pemasyarakatan dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat atau rumah- rumah sakit terdekat.

Pemeriksaan kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.

Perawatan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sakit, ditetapkan oleh dokter Lembaga Pemasyarakatan dicatat dalam kartu sakit.

Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sakit dan dokter mengganggap perlu untuk diperiksa atau mendapatkan pengobatan dari dokter spesialis maka :

1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan mendatangkan dokter spesialis dari luar untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kedalam Lembaga Pemasyarakatan.

2. Jika dokter spesialis sulit untuk didatangkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan seijin pihak yang menahan Kepala Lembaga Pemasyarakatan mengirim Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sakit ke dokter spesialis diluar Lembaga Pemasyarakatan dengan dikawal oleh petugas Polri dan setelah selesai pemeriksaan kembali ke dalam Lembaga Pemasyarakatan.

3. Perawatan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sakit keras dapat dilakukan di rumah sakit diluar rutan, setelah memperoleh ijin dari pihak yang menahan dan atas nasehat atau saran dari dokter Lembaga Pemasyarakatan setelah dokter yang bersangkutan melakukan pemeriksaan secara teliti dan jika perlu dengan bantuan penelitian laboratorium pemerintah.

4. Pengawalan, pengawasan dan penjagaan atas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang akan dirawat atau selama dirawat di rumah sakit diluar Lembaga Pemasyarakatan, dilakukan oleh Polri, terhadap penderita yang digolongkan darurat gawat, sementara belum dapat menghubungi Polri maka untuk pengawalannya dapat dilakukan oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan.

5. Perawatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menderita sakit jiwa dilakukan di rumah sakit jiwa dan dilaksanakan atas nasehat dokter Lembaga Pemasyarakatan serta seijin pihak yang menahan.

6. Apabila terdapat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang meninggal dunia karena sakit selama berada dalam Lembaga Pemasyarakatan :

a. Dokter Lembaga Pemasyarakatan harus segera memeriksa dan membuat keterangan sakit serta kematian kepada pihak yang menahan dan keluarga

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), setelah diketahui Kepala Lembaga Pemasyarakatan.

b. Kepala Lembaga Pemasyarakatan membentuk team untuk membuat berita acara kematian yang anggotanya terdiri dari tiga unsur yaitu : keamanan, kesehatan dan pendaftaran (register).

c. Pemberitahuan kepada pihak yang menahan dan keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) disampaikan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan selambat-lambatnya satu kali dua puluh empat jam.

d. Selambat-lambatnya dua kali dua puluh empat jam, Kepala Lembaga Pemasyarakatan memberi laporan atas kematian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut kepada :

1) Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM setempat. 2) Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

3) Kepolisian setempat .

e. Apabila dalam waktu dua kali dua puluh empat jam tidak ada keterangan dari pihak keluarga, maka jenazah dimakamkan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan dengan berita acara pemakaman.

f. Jika pemakaman dilakukan oleh keluarganya maka harus dibuat berita acara penyerahan Jenazah.

g. Apabila terjadi kematian secara tidak wajar, karena bunuh diri dan sebagainya, kepala Lembaga Pemasyarakatan harus segera melaporkannya

kepada polisi dan pihak yang menahan, untuk diadakan penyelidikan atas kematiannya.

Tindakan yang harus dilakukan selama menunggu kedatangan polisi :

a. Petugas keamanan mengadakan pengamanan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

b. Menjaga agar jenazah tetap ditempat kejadian dan tidak disentuh oleh siapapun.

c. Petugas segera memberitahukan kepada keluarganya

d. Kepala Lembaga Pemasyarakatan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

h. Setiap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang meninggal dunia harus segera diambil sidik jarinya.

i. Barang-barang milik pribadi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang meninggal harus segera dikembalikan kepada keluarga dengan berita acara. j. Dalam hal barang-barang milik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

dimaksud tidak diambil atau diperlukan oleh keluarganya maka :

1) Barang-barang milik berharga dimusnahkan atas perintah Kepala Lembaga Pemasyarakatan

2) Barang-barang yang kemungkinan masih dapat digunakan diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dimanfaatkan.

k. Lokasi Lembaga Pemasyarakatan ini berada di Kota Madya Medan Wilayah Kerja Departemen Hukum dan HAM RI Daerah Tk I, Propinsi Sumatera Utara yang beralamat : JL. Pemasyarakatan T. Gusta Medan. Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Medan mempunyai batas atau wilayah sebagai berikut :

Sebelah Timur : Berbatasan dengan tanah kosong Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah dinas

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Lapas Anak Medan Sebelah Utara : Berbatasan dengan Rumah Penduduk

Kondisi bangunan Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Wanita Medan berdiri pada tahun 1986 menempati diatas tanah seluas 6,435 m2 dengan luas bangunan 5,050 m2 yang terdiri dari :

Ruang Kalapas

Unit keamanan dan tata tertib yang terdiri dari : a. Ruangan portir

b. Ruangan Ka. KPLP dan staf KPLP c. Ruangan kunjungan

d. Ruangan Blok Hunian

Ruang administrasi kepegawaian dan keuangan a. Ruangan Ka. Sub Bagian Tata Usaha b. Ruangan Ka. Urusan kepegawaian c. Ruangan urusan umum

d. Ruangan Bendahara e. Ruangan registrasi f. Ruang pelaksana Bimkes g. Ruang Koperasi

h. Ruang serba guna i. Ruang poliklinik j. Ruang Musholla k. Ruang Gereja

l. Ruang dapur dan gudang

Bangunan penghuni, terdiri dari 4 (empat) blok meliputi : Blok A : Untuk Admsi orientasi

Blok B : Napi narkoba

Blok C : Napi kriminal lainnya Blok D : Tahanan

Dalam melaksanakan sistem pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan memiliki sarana dan prasarana penunjang yang meliputi :

Ruang kantor pegawai : a. Ruang bagian umum b. Ruang bagian administrasi c. Ruang bagian registrasi d. Ruang bagian bimkemasy e. Ruang bagian tata usaha

f. Ruang bagian kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan g. Ruang besuk (kunjungan)

h. Ruang narapidana i. Penjagaan

j. Ruang bimbingan kerja

Dalam memperlancar dan menunjang kegiatan pembinaan narapidana, maka struktural yang ada di Lembaga Pemasyarakatan terbagi dalam :

1. Kalapas, Kepala Subag Tata Usaha : Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Keuangan tata usaha dan kepala urusan kepegawaian

2. Kepala sub bagian. Tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Lembaga Pemasyarakatan

Fungsi dari sub, bagian tata usaha adalah melakukan urusan kepegawaian, dan melakukan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

Sub bagian tata usaha terdiri dari :

a. Urusan kepegawaian dan keuangan yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan

b. Urusan umum melakukan urusan surat menyurat dan perlengkapan rumah tangga

3. Kepala seksi Pembinaan narapidana : Kasubsi Register, Kasubsi Bimpas seksi bimbingan narapidana dan anak didik, mempunyai tugas memberikan bimbingan pemasyarakatan narapidana

Fungsi dari bimbingan narapidana adalah :

a. Melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana.

b. Memberikan bimbingan pemasyarakatan mengurus kesehatan dan

memberikan perawatan kepada narapidana. Seksi bimbingan terdiri dari :

a. Sub seksi registrasi yang bertugas melakukan pencatatan dan membuat statistik, dokumentasi sidik jari narapidana

b. Sub seksi bimbingan kemasyarakatan dan perawatan yang bertugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta latihan, olahraga, pendidikan, asimilasi dan perawatan kepada narapidana.

4. Kepala seksi keamanan dan ketertiban terdiri dari ; kasubsi keamanan, kasubsi pelaporan.

Keamanan dan tata tertib mempunyai tugas, mengatur jadwal tugas, kegunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala di bidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

Dari seksi administrasi keamanan adalah :

a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.

b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala dibidang keamaan dan menegakkan tata terbit.

c. Kasubsi keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan

d. Kasubsi pelaporan dan tata tertib mempunyai tugas menerima paloran harian dan berita acara dari satuan pengamannan yang bertugas serta memperisapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

5. Kepala Seksi kegiatan kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja.

Seksi kegiatan kerja terdiri dari :

a. Kasubsi sarana kerja, memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana dan mengelola hasil kerja (pemberdayaan)

b. Kasubsi pengelolaan hasil kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja

6. Kepala kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Wanita Medan kepala keamanan dan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan).

Kesatuan pengaman mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Medan.

Tugas dari Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan adalah : a. Melakukan Penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/anak didik b. Melakukan Pemeliharaan keamanan dan ketertiban

c. Melakukan Pengawalan, penerimaan, penempatan, dan pengeluaran narapidana.

d. Melakukan Pemeriksaan pelanggaran keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan

e. Membuat Laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.67

Bagan Struktur organisasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Medan:

67

F. Pelaksanaan Pembinaan Keterampilan Narapidana Wanita Di Lembaga