• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6. Bahan dan cara kerja

3.6.2. Pemeriksaan laboratorium A. Pemeriksaan darah lengkap

B. Pemeriksaan AST

C. Pemeriksaan ALT

D. Pemeriksaan KGD puasa

E. Pemeriksaan HP stool antigen F. Pemeriksaan kadar hs-CRP A. Pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan darah lengkap dengan menggunakan alat Sysmex XT 2000i

B.Pemeriksaan AST (aspartate aminotransferase)

Pemeriksaan AST dengan menggunakan metode enzimatik kinetik yang disarankan oleh IFCC (International Federation of Clinical Chemistry) dengan panjang gelombang 340 nm dengan menggunakan

alat Cobas c 501

C. Pemeriksaan ALT (alanine transaminase)

Pemeriksaan AST dengan menggunakan metode enzimatik kinetik yang disarankan oleh IFCC dengan panjang gelombang 340 nm dengan menggunakan alat Cobas c 501

D. Pemeriksaan KGD puasa

Pemeriksaan KGD puasa dengan metode enzimatik dengan menggunakan alat Cobas c 501

E. Pemeriksaan HP

Sampel yang dipakai adalah feses dengan menggunakan SD Bio Line H.pylori Ag rapid test.

Material yang tersedia dalam kit ini:

1. SD Bioline H.pylori Ag kit terdiri dari komponen-komponen di bawah ini:

- Alat test yang terbungkus dalam kantong dengan anti lembab di dalamnya

- Diluent (25 ml/vial) - Sample collection tube - Sample collection swab - Dispossable dropper - Dispossable dropper cap - Petunjuk pemeriksaan

2. Bahan aktif yang terdapat dalam komponen test:

- Setiap test memiliki:

• Gold conjugate (sebagai komponen utama): Mouse monoclonal anti-Helicobacter pylori-gold conjugate (0.12

± 0.024 µg)

• Test line (sebagai komponen utama): mouse monoclonal anti-Helicobacter pylori (0.64 ± 0.128 µg)

• Control line (sebagai komponen utama): goat anti-mouse IgG (0.64 ± 0.128 µg)

- Buffer yang mengandung:

• Phosphate buffer (20mM)

• Bovine serum albumin (1%)

• Sodium azide (0.01%)

• Tween 20 (0.1%)

Persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan:

- Pemeriksaan baru boleh dilaksanakan setelah satu bulan berhenti memakai antibiotika atau terapi eradikasi HP.

- Antimikrobial, proton pump inhibitor, dan bismuth dapat mensupresi hasil, untuk pemeriksaan antigen HP minimal dua minggu setelah berhenti memakai obat tersebut.

- Diet sehari-hari seperti biasa.

- Feses yang diambil adalah feses pagi atau feses pertama.

- Tidak boleh menggunkan laxatif.

- Feses diletakan di dalam container yang telah disediakan.

- Feses yang diambil dari kloset harus bagian atas dari feses.

- Feses tidak boleh terkena urine karena akan menyebabkan kontaminasi.

Prinsip kerja:

- Memakai immunochromatography

- Feses diencerkan dan dimasukkan ke sumur dari kaset test.

Sampel akan mengalir melalui lembaran label yang mengandung antibodi HP yang berikatan dengan koloid emas yang berwarna merah. Jika sampel mengandung antigen HP, antigen akan berikatan dengan antibodi yang melapisi partikel koloid emas dan membentuk kompleks antigen-antibodi-emas.

Kompleks ini akan bergerak di atas membran nitroselulosa dengan cara kapileri menuju garis test. Jika kompleks tadi

pada membran dan membentuk garis merah. Garis merah kedua sebagai kontrol selalu akan muncul sebagai indikator bahwa test kita lakukan dengan baik dan alat test berfungsi dengan baik. Jika antigen HP tidak ada dalam sampel, atau kadarnya sangat rendah, di bawah limit deteksi, maka yang muncul garis kontrol. Jika garis kontrol tidak muncul, test tersebut dinyatakan invalid.

Pengumpulan dan penyimpanan sampel:

1. Pengumpulan dan persiapan sampel

- Untuk mengambil feses (sekitar 50 mg), masukan swab steril ke dalam sampel feses

- Masukan swab tersebut ke dalam sample collection tube yang telah berisi diluent

- Putar swab tadi paling sedikit 10 kali sampai sampel larut ke dalam diluent dan keluarkan swab sambil oleskan ke dinding tube dan tutup dengan dropper cap

2. Transpor dan penyimpanan sampel

- Spesimen harus segera diperiksa segera setelah dikumpul - Sampel feses dapat disimpan dalam lemari pendingin (2-8ºC)

selama 72 jam. Jika diperlukan waktu penyimpanan yang lebih lama, sebaiknya sampel dibekukan -20ºC.

- Container/tempat penampungan sampel tidak boleh mengandung media, pengawet, serum hewan ataupun detergen, oleh karena dapat mempengaruhi hasil.

- Tidak dianjurkan pengulangan pemakaian sampel yang sama setelah dibekukan.

Cara pemeriksaan:

 Prosedur ekstraksi sampel:

- Keluarkan alat test dan sampel di suhu ruangan sebelum dilakukan pemeriksaan

- Ambil diluent dengan alat pengisap yang tersedia sampai batas garis dan masukan diluent ke dalam sample collection tube

- Ambil feses sebanyak kira-kira 50mg dari sampel dengan menggunakan sample collection swab.

- Masukan swab tersebut ke dalam sample collection tube dan aduk dengan memutar batang swab paling sedikit 10 kali putaran sampai sampel larut dalam diluent

- Keluarkan swab dari tabung sambil mengoleskan swab ke dinding tabung.

- Biarkan selama 5 menit

- Tutup tabung dengan dropping cap

 Prosedur test:

- Keluarkan alat test dari kantong/pembungkusnya, dan letakkan

- Teteskan 3 tetes (sekitar 100 µl) ke dalam sumur sampel yang terdapat di alat test

- Selama alat ini bekerja, kita dapat melihat warna ungu yang berjalan melewati daerah tengah test (tempat pembacaan hasil) - Interpretasi hasil dalam waktu 15 menit. Hasil test tidak boleh

dibaca melebihi 15 menit

Interpretasi hasil:

1. Control band akan muncul pada bagian kiri dari jendela hasil

(resultwindow), ini menunjukkan test ini bekerja dengan baik

2. Bagian kanan dari jendela hasil merupakan hasil test. Test band

akan muncul di bagian kanan dari jendela hasil

- Positif: muncul garis merah di daerah garis test (T) dan di daerah garis kontrol (C), tidak menjadi masalah yang mana dulu yang muncul

- Negatif: tidak ada garis yang muncul di daerah T, namun muncul garis merah di daerah C

- Invalid: dalam waktu 15 menit tidak ada garis yang muncul baik di daerah C ataupun T

Kontrol kualitas

- SD Bioline H.pylori Ag memiliki “Test Line” dan “Control Line”

pada permukaan kaset. Kedua garis ini berada di jendela hasil dan tidak tampak sebelum pemberian sampel. Garis kontrol selalu akan muncul jika pemeriksaan dilakukan dengan baik dan

tepat dan menunjukkan reagent control line bekerja dengan baik.

Gb. 3.1. Prosedur pemeriksaan HPSA53

F. Pemeriksaan hs-CRP

Prinsip pemeriksaan: particle-enhanced immunoturbidimetric assay. CRP manusia akan beraglutinasi dengan partikel latex yang

dilapisi dengan monoclonal anti-CRP antibodi. Prespitat ditentukan secara turbidimetri.

Alat yang dipakai untuk pemeriksaan hs-CRP Cobas c 501.

Sampel yang dibekukan dicairkan pada suhu ruangan kemudian divortex sampai homogen. Larutan kontrol dan kalibrator juga disamakan dengan suhu ruangan.

Larutan reagen:

- R1: TRIS (tris hydroxymethyl-aminomethane) buffer dengan serum albumin bovin dan imunoglobulin (tikus); bahan pengawet; stabilizers

- R2: partikel latex yang dilapisi dengan anti-CRP (tikus) dalam glycine buffer; bahan pengawet; stabilizers

Penyimpanan dan stabilitas:

• Hs-CRP:

- Penyimpanan baik pada suhu 2-8ºC---- kadarluarsa harus diperhatikan dan tertera di label kotak

- Dalam penggunaan di analyzer: 12 minggu

• Diluent NaCl 9%

- Penyimpanan baik pada suhu 2-8ºC ---- kadarluarsa harus diperhatikan dan tertera di label kotak

- Dalam penggunaan di analyzer: 12 minggu

Kalibrasi:

Kalibrator: S1: H2O (zero callibrator)

S2: C.f.a.s. (Calibrator for Automated System) protein lot no.

669362. Nilai protein-protein kalibrator dengan faktor-faktor di bawah untuk menentukan konsentrasi standar untuk 6 titik kurva kalibrasi, yaitu S2: 0.0125, S3: 0.0250, S4: 0.0500, S5:

0.100, S6: 0.200. Kalibrasi dituangkan dalam grafik linier.

Kalibrasi dilakukan setiap penggantian reagen atau setiap saat dibutuhkan sesuai dengan prosedur kontrol kualitas.

Pada penelitian ini dilakukan kalibrasi satu kali pada waktu membuka reagen baru.

Kalkulasi

Alat Cobas ini akan secara otomatis menghitung konsentrasi analit dari setiap sampel

Faktor konversi: mg/L x 9.52 = nmol/L mg/L x 0.1 = mg/dL Nilai rentang pengukuran

0.15-20.0 mg/L (1.43-190 nmol/L, 0.015-2.0 mg/dL)

Apabila konsentrasi hs-CRP lebih tinggi, maka sampel diencerkan dengan perbandingan 1:15. Hasil dari sampel yang diencerkan akan secara otomatis dikalikan dengan faktor 15.

Batasan paling rendah menyatakan kadar analit yang paling rendah yang dapat diukur yang dapat dibedakan dari nilai nol.

Dokumen terkait