• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM

2.1. Pemerintah Daerah

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Pemerintah Daerah

2.1.1. Definisi

Pemerintah Daerah menurut UU 23 Pasal 1 Tahun 2014 mengenai Pemerintahan Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Sedangkan Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Otonomi daerah yang dimiliki oleh pemerintah daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berprinsip pada asas otonomi.

Sumber daya manusia atau pada pemerintahan daerah biasanya disebut aparatur daerah harus mempunyai kualitas yang memadai sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dangan baik. Terkait dengan kualitas atau kemampuan SDM, kemampuan merujuk ke kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu1. Dalam

1

27

penyelenggaraan pemerintahan, khususnya dalam pengelolaan aset, kemampuan intelektual dan kemampuan fisik sangat dibutuhkan oleh aparatur pemerintahan untuk mengamankan dan mengoptimalkan asetnya. Sumberdaya manusia adalah pemegang kunci dari semua aktivitas2. Banyaknya modal yang berhasildikumpulkan, akan hilang tanpa makna jika sumber daya manusia sebagai pengelolanya tidak memiliki kapasitas yang tepat untuk mengurus modal tersebut.

Penerapan dan pelaksanaan sistem akuntansi barang milik negara dapat berjalan dengan efektif dan efisien jika seluruh pegawai yang menangani sistem akuntansi barang milik negara mengerti dan memahami tentang sistem akuntansi barang milik negara tersebut3. Hal inimembuktikan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting yang bisa mendorong terciptanya laporan barang yang berkualitas. Penelitian terdahulu yang dilakukan dalam menganalisis pengaruh faktor sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan, mengungkapkan adanya pengaruh yang signifikan dari kualitas sumber daya manusia terhadap keterandalan laporan keuangan dan ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah daerah4.

Dalam kesehariannya, yang diperlukan oleh masyarakat dari pemerintah daerah adalah pelayanan yang baik. Baik atau buruknya pelayanan yang

2

Ishak, M.,2002.Akuntansi dan Aspek-Aspek perilaku.Paper.Kota Magelang.hlm.2 3

Rynandi, Oscar. 2008.Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi terhadap Barang Milik Negara pada Sektor Publik :Studi Kasus pada Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 6. Nomor 1.hlm.3

4

Andriani, Wiwik. 2010 Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : Studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan . Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Volume 5 Nomor 1..hlm.15

28

dilakukan oleh petugas pemerintah daerah harus selalu berpedoman pada Standar pelayanan minimal. Standar pelayanan miniman berisi ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

2.1.2. Kewenangan

Simon (1997) mengemukakan bahwa wewenang dapat diartikankekuatan untuk membuat suatu keputusan yang membimbing tindakan-tindakanindividu lainnya. Wewenang merupakan hubungan antara dua invidu , satunya “atasan”, dan yang lainnya “bawahan”5. Sedangkan Bagir Manan (1997)menyebutkan wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan (macht). Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat atau tidak berbuat.Dalam hukum, Wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban (rechten enplichten)6.

Dalam negara hukum yang berdasarkan asas legalitas, tersirat bahwa wewenang pemerintah berasal dari peraturan perundang-undangan, artinya sumber wewenang pemerintah adalah dari peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 5 ayat (1) bahwa Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah memiliki kewenangan dan

5

Herbert A Simon. 1997Administrative Behavior: A Study of Decision-Making Processes in AdministrativeOrganizations. New York. The Free Press.. hlm. 179.

6

Bagir Manan dan Kuntana, Magnar. 1997. Beberapa Masalah Hukum Tata Negara. Bandung. Almni.. hlm.150

29

bertanggungjawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah. Dalam melaksanakan wewenang tersebut, Kepala Daerah dibantu oleh:

1. Kepala Daerah

2. Sekretaris Daerah selaku pengelola;

3. Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit pengelola barang milik daerah selaku pembantu pengelola;

4. Kepala SKPD selaku pengguna;

5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku kuasa pengguna; 6. Penyimpan barang milik daerah; dan

7. Pengurus barang milik daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.17 Tahun 2007 Pasal 6 ayat (1) mengatur bahwa,

1. Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah, mempunyai wewenang :

a. menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

b. menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan tanah dan bangunan;

c. menetapkan kebijakan pengamanan barang milik daerah;

d. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

e. menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan barang milik Daerah sesuai batas kewenangannya; dan

30

f. menyetujui usul pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan

2. Sekretaris Daerah selaku pengelola, berwenang dan bertanggungjawab: a. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah; b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah;

c. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah;

d. mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Kepala Daerah;

e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; dan

f. melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah

3. Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit pengelola barang milik daerah bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD

4. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab:

a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola;

31

b. mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola; c. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada

dalam penguasaannya;

d. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;

e. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;

f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada Kepala Daerah melalui pengelola;

g. menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola;

h. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya; dan

i. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola.

32

5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku kuasa pengguna barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab:

a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi unit kerja yang dipimpinnya kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan;

b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;

c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang dipimpinnya;

d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;

e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya; dan

f. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) yang berada dalam penguasaannya kepada kepala satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan.

6. Penyimpan barang bertugas menerima, menyimpan dan menyalurkan barang yang berada pada pengguna/kuasa pengguna; dan

7. Pengurus barang bertugas mengurus barang milik daerah dalam pemakaian pada masing-masing pengguna/kuasa pengguna.

33

Kewenangan membuat suatu kebijakan terletak pada seorang pimpinan tertinggi7.

2.1.3. Kelembagaan

Pengertian dari kata kelembagaan adalah suatu sistem badan sosial atau organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Aspekkata kelembagaan memiliki inti kajian kepada perilaku dengan nilai, norma danaturan yang mengikuti dibelakangnya. Menurut doktrin Montesquieu yang sebenarnya tidak pernah diterapkan dalam praktik yang nyata, lembaga-lembaga negara diidealkan hanya terdiri atas tiga lembaga utama penyelenggaraan kekuasaan negara, yaitu parlemen, pemerintah, dan pengadilan yang mencerminkan fungsi-fungsi legislative, executive, dan

judicial. Secara yuridis, lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

lembaga formal danlembaga non-formal. Kelembagaan lokal dan area aktivitasnya terbagi menjaditiga kategori, yaitu kategori sektor publik (administrasi lokal dan pemerintahlokal); kategori sektor sukarela (organisasi keanggotaan dan koperasi); kategorisektor swasta (organisasi jasa dan bisnis swasta). Bentuk resmi suatu lembagayaitu lembaga garis (line organization,

military organization); lembaga garis danstaf (line and staff organization);

lembaga fungsi (functional organization).Jadi pengertian dari kelembagaan adalah suatu sistem sosial yang melakukanusaha untuk mencapai tujuan tertentu yang memfokuskan pada perilaku dengannilai, norma dan aturan yang mengikutinya, serta memiliki bentuk dan areaaktivitas tempat berlangsungnya.

7

34

Dokumen terkait