• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Tingkat Kematangan

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-56)

COBIT sebagai kerangka kerja yang dikembangkan untuk proses manajemen TI dengan fokus pada kontrol memiliki alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kondisi proses TI yang sedang berjalan dalam suatu instansi. Alat ukur dalam kerangka kerja COBIT adalah model kematangan yang digunakan untuk mengendalikan dan memonitor proses TI untuk mencapai tujuan kinerja proses TI yang diharapkan. Data yang diperlukan untuk proses pemetaan tingkat kematangan dalam model kematangan didapatkan dengan menggunakan

kuesioner yang dibuat berdasarkan kerangka kerja COBIT untuk proses kontrol dalam setiap domain yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan responden untuk model kematangan didasari oleh keterlibatan responden tersebut dalam pengelolaan TI dan penggunaan TI instansi. Responden harus dapat memberikan pendapatnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tingkat pengelolaan TI di instansi sesuai dengan kondisi saat ini.

4.5.1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini jumlah responden yang memberikan pendapatnya mengenai hal-hal berkaitan dengan pengelolaan TI di perpustakaan Badan Litbang Pertanian sebanyak 65 orang responden yang tersebar di seluruh UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, meliputi pengelola perpustakaan berjumlah 5 orang atau sebesar 7,69%; pengelola TI berjumlah 23 orang atau sebesar 35,38%; pustakawan berjumlah 25 orang atau sebesar 38,46%; dan lainnya yang bekerja pada fungsi manajemen berjumlah 12 orang atau sebesar 18,46%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum jabatan pustakawan dan pengelola TI memiliki porsi yang sama banyak dalam pengelolaan perpustakaan berbasis TI.

Gambar 13 Sebaran responden berdasarkan jabatan

Berdasarkan data umum responden diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 35 orang atau sebesar 53,85% sedangkan responden perempuan berjumlah 30 orang atau sebesar 46,15%. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki memiliki ketertarikan lebih tinggi dibanding perempuan dalam pengelolaan perpustakaan berbasis TI.

7,69% 35,38% 38,46% 18,46% Pengelola Perpustakaan Pengelola TI Pustakawan Lainnya

Gambar 14 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin

Dari keseluruhan responden hampir separuhnya berpendidikan Sarjana yaitu berjumlah 30 orang atau sebesar 46,15%, sedangkan yang berpendidikan SMU berjumlah 8 orang atau sebesar 12,31%, Diploma berjumlah 15 orang atau sebesar 23,08%, dan Magister berjumlah 12 orang atau sebesar 18,46%. Secara umum pengelola perpustakaan memiliki jenjang pendidikan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan perpustakaan dibutuhkan tenaga yang berkompeten dibidangnya.

Gambar 15 Sebaran responden berdasarkan pendidikan terakhir

4.5.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Nilai-nilai yang didapatkan dari pengumpulan kuesioner sebelum diolah lebih lanjut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil pengukuran yang konsisten mengenai pengendalian TI saat ini di instansi. Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Korelasi Pearson. Tabel 16 sampai dengan Tabel 19 berikut merupakan hasil uji validitas terhadap pertanyaan pada masing masing kontrol proses dari empat domain yang diteliti..

53,85% 46,15% Laki-laki Perempuan 12,31% 23,08% 46,15% 18,46% SMU Diploma Sarjana Magister

Nilai koefisien korelasi itu didapat dengan menggunakan aplikasi pengolahan statistik SPSS versi 17.

Tabel 16 Nilai korelasi untuk masing-masing pertanyaan dalam kontrol proses

Manage Quality (PO8).

Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,89 Valid 2 0,87 Valid 3 0,82 Valid 4 0,73 Valid 5 0,80 Valid 6 0,79 Valid 7 0,71 Valid

Tabel 17 Nilai korelasi untuk masing-masing pertanyaan dalam kontrol proses

Enable Operation and Use (AI4).

Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,66 Valid

2 0,76 Valid

3 0,86 Valid

4 0,79 Valid

Tabel 18 Nilai korelasi untuk masing-masing pertanyaan dalam kontrol proses

Manage the Physical Environment (DS12).

Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,80 Valid

2 0,90 Valid

3 0,74 Valid

4 0,82 Valid

5 0,90 Valid

Tabel 19 Nilai korelasi untuk masing-masing pertanyaan dalam kontrol proses

Provide IT Governance (ME4).

Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,80 Valid 2 0,69 Valid 3 0,72 Valid 4 0,71 Valid 5 0,83 Valid 6 0,52 Valid 7 0,81 Valid

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh untuk seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner memiliki nilai > 0,30 maka dapat diambil kesimpulan bahwa pertanyaan dalam alat pengukuran tersebut valid memiliki konsistensi dalam mengukur aspek yang sama.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan derajat keterpercayaan hasil yang diperoleh dari pertanyaan setiap proses kontrol tersebut. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan koefisien reliabilitas alpha Cronbach. Nilai koefisien alpha didapat dengan menggunakan aplikasi pengolahan statistik SPSS versi 17. Dari hasil uji reliabilitas untuk setiap proses kontrol tersebut diperoleh nilai reliabilitas disajikan pada Tabel 20.

Tabel 20 Nilai reliabilitas untuk setiap proses kontrol

Proses kontrol Nilai Reliabilitas

1. PO8 – Manage Quality 0,91

2. AI4 – Enable Operation and Use 0,77

3. DS12 – Manage the Physical Environment 0,89

4. ME4 – Provide IT Governance 0,85

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas untuk setiap proses kontrol dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini memiliki derajat reliabilitas yang memadai.

4.5.3. Tingkat Kematangan Manage Quality

Penilaian responden terhadap proses kontrol manage quality seperti disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21 Jumlah jawaban responden untuk setiap pertanyaan dari proses kontrol

manage quality (PO8)

Jawaban Jumlah Jawaban Responden Pertanyaan no PO8.1 PO8.2 PO8.3 PO8.4 PO8.5 PO8.6 PO8.7

1 7 7 7 0 0 0 0

2 17 16 8 17 22 30 31

3 23 33 42 29 26 18 22

4 18 9 8 19 17 17 12

Berdasarkan analisis data pada Tabel 21, untuk pertanyaan PO8.1 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 35,38% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat keterlibatan pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pengelola TI dalam penyusunan sistem manajemen mutu. Untuk pertanyaan PO8.2 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 50,77% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat keterlibatan pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pengelola TI dalam memantau dan mengukur efektivitas dari penerapan sistem manajemen mutu. Untuk pertanyaan PO8.3 sebanyak 64,62% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat penerapan standar dan prosedur kualitas TI oleh instansi. Untuk pertanyaan PO8.4 sebanyak 44,62% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesamaan standar yang digunakan dalam pengembangan sistem. Untuk pertanyaan PO8.5 sebanyak 40% responden menyatakan “ cukup” untuk tingkat keselarasan antara kebutuhan pengguna TI dengan responsibilitas penyedia TI. Untuk pertanyaan PO8.6 sebanyak 46,15% menyatakan “kurang baik” untuk tingkat keberlanjutan komunikasi antara pengguna TI, penyedia TI, dan pembuat kebijakan untuk perbaikan. sedangkan untuk pertanyaan PO8.7 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 47,69% responden menyatakan “ kurang baik” untuk tingkat pengukuran, pemantauan, dan review kualitas sistem oleh pembuat kebijakan.

Berdasarkan data pada Tabel 21, dilakukan perhitungan indeks kematangan menggunakan persamaan matematika 1 dapat diketahui indeks kematangan pada proses kontrol manage quality diidentifikasi berada pada level 2,71 seperti disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22 Perhitungan indeks kematangan proses kontrol manage quality (PO8)

Pertanyaan PO8.1 PO8.2 PO8.3 PO8.4 PO8.5 PO8.6 PO8.7 Jumlah Jawaban

Terbanyak 3 3 3 3 3 2 2 19

Indeks 19/7 = 2,71

Dengan menggunakan skala pembulatan yang terdapat pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja COBIT proses kontrol ini berada pada tingkat kematangan 3 yaitu telah didefinisikan, dimana manajemen telah mengkomunikasikan sistem manajemen mutu kepada instansi secara keseluruhan

dengan cara memberikan pelatihan kepada manajemen dan staf yang terlibat namun evaluasi terhadap sistem masih belum dilakukan secara konsisten dan terstruktur.

4.5.4. Tingkat Kematangan Enable Operation and Use

Penilaian responden terhadap proses kontrol enable operation and use seperti disajikan pada Tabel 23. Berdasarkan analisis data pada Tabel 23 untuk pertanyaan AI4.1 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 38,46% responden menyatakan “kurang baik” untuk tingkat kesesuaian keterampilan dan kapasitas sumberdaya manusia. Untuk pertanyaan AI4.2 sebanyak 49,23% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat efektivitas transfer pengetahuan kepada manajemen sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan. Untuk pertanyaan AI4.3 sebanyak 33,85% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat efektivitas transfer pengetahuan pengelola TI terhadap pustakawan/pengelola perpustakaan agar dapat memanfaatkan sistem yang ada. Sedangkan untuk pertanyaan AI4.4 sebanyak 43,08% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat efektivitas transfer pengetahuan pengelola perpustakaan terhadap pengelola TI dalam memberikan dukungan pemeliharaan sistem dan infrastruktur.

Tabel 23 Jumlah jawaban responden untuk setiap pertanyaan dari proses kontrol

enable operation and use (AI4)

Jawaban Jumlah Jawaban Responden Pertanyaan no

AI4.1 AI4.2 AI4.3 AI4.4

1 0 0 6 0

2 25 24 17 14

3 24 32 22 28

4 16 9 20 23

5 0 0 0 0

Berdasarkan data pada Tabel 23, dilakukan perhitungan indeks kematangan menggunakan persamaan matematika 1 dapat diketahui indeks kematangan pada proses kontrol enable operation and use diidentifikasi berada pada level 2,75 seperti disajikan pada Tabel 24.

Tabel 24 Perhitungan indeks kematangan proses kontrol enable operation and

use (AI4)

Pertanyaan AI4.1 AI4.2 AI4.3 AI4.4 Jumlah Jawaban

Terbanyak 2 3 3 3 11

Indeks 11/4 = 2,75

Dengan menggunakan skala pembulatan yang terdapat pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja COBIT proses kontrol ini berada pada tingkat kematangan 3 yaitu telah didefinisikan, yang memiliki arti instansi sudah memiliki kerangka kerja yang dapat diakses dengan mudah oleh staf berupa dokumen petunjuk teknis pengelolaan perpustakaan maupun materi pelatihan pemanfaatan TI.

4.5.5. Tingkat Kematangan Manage the Physical Environment

Penilaian responden terhadap proses kontrol manage the physical

environment seperti disajikan pada Tabel 25.

Tabel 25 Jumlah jawaban responden untuk setiap pertanyaan dari proses kontrol

manage the physical environment (DS12)

Jawaban Jumlah Jawaban Responden Pertanyaan no DS12.1 DS12.2 DS12.3 DS12.4 DS12.5 1 7 8 2 11 10 2 15 7 10 3 3 3 24 24 30 21 32 4 18 25 23 30 20 5 1 1 0 0 0

Berdasarkan analisis data pada Tabel 25 untuk pertanyaan DS12.1 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 36,92% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian lokasi dan tata letak peralatan TI yang mempertimbangkan resiko bencana alam, peraturan kesehatan, dan peraturan keamanan. Untuk pertanyaan DS12.2 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 38,46% responden menyatakan “baik” untuk tingkat kesesuaian penerapan prosedur keamanan peralatan TI yang mampu mencegah, mendeteksi, dan mengurangi resiko yang berhubungan dengan pencurian, perusakan, suhu, api, asap, air, getaran, bahan peledak, maupun pemadaman listrik. Untuk pertanyaan

DS12.3 sebanyak 46,15% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian penerapan prosedur keamanan terhadap akses peralatan TI (wewenang akses yang diberikan untuk administrator, user, data entry, dan yang lainnya). Untuk pertanyaan DS12.4 sebanyak 46,15% responden menyatakan “baik” untuk tingkat kesesuaian perlindungan peralatan TI terhadap faktor lingkungan, salah satu caranya adalah dengan memasang peralatan khusus yang dapat memantau dan mengontrol lingkungan (penggunaan AC). Sedangkan untuk pertanyaan DS12.5 sebanyak 49,23% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian pengelolaan peralatan TI dan sumberdaya manusia terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan.

Berdasarkan data pada Tabel 25, dilakukan perhitungan indeks kematangan menggunakan persamaan matematika 1 dapat diketahui indeks kematangan pada proses kontrol manage the physical environment diidentifikasi berada pada level 3,40 seperti disajikan pada Tabel 26.

Tabel 26 Perhitungan indeks kematangan proses kontrol manage the physical

environment (DS12)

Pertanyaan DS12.1 DS12.2 DS12.3 DS12.4 DS12.5 Jumlah Jawaban

Terbanyak 3 4 3 4 3 17

Indeks 17/5 = 3,40

Dengan menggunakan skala pembulatan yang terdapat pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja COBIT proses kontrol ini berada pada tingkat kematangan 3 yaitu telah didefinisikan, yang memiliki arti instansi memiliki standar prosedur keamanan fasilitas atau peralatan TI yang telah didokumentasikan. Unit kerja dan unit pelaksana teknis telah menerapkannya dalam pengelolaan perpustakaan. Namun manajemen belum memantau efektivitas pengendalian keamanan tersebut sesuai standar yang telah ditetapkan.

4.5.6. Tingkat Kematangan Provide IT Governance

Penilaian responden terhadap proses kontrol provide IT governance seperti disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27 Jumlah jawaban responden untuk setiap pertanyaan dari proses kontrol

provide IT governance (ME4)

Jawaban Jumlah Jawaban Responden Pertanyaan no

ME4.1 ME4.2 ME4.3 ME4.4 ME4.5 ME4.6 ME4.7

1 11 0 0 0 10 0 0

2 5 11 8 22 16 16 8

3 34 31 36 28 34 26 31

4 15 17 21 15 5 23 26

5 0 6 0 0 0 0 0

Berdasarkan analisis data pada Tabel 27 untuk pertanyaan ME4.1 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 52,31% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian pembentukan kerangka kerja tata kelola TI dengan tujuan instansi. Untuk pertanyaan ME4.2 sebanyak 47,69% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat keselarasan antara tupoksi perpustakaan dengan tujuan pembangunan perpustakaan berbasis TI. Untuk pertanyaan ME4.3 sebanyak 55,38% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat optimalisasi nilai tambah penggunaan TI dalam mendukung tupoksi instansi. Untuk pertanyaan ME4.4 sebanyak 43,08% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian pengawasan, penggunaan, dan alokasi sumberdaya TI dengan kebutuhan instansi. Untuk pertanyaan ME4.5 sebanyak 52,31% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat penerapan manajemen resiko oleh instansi untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin ada dan cara mengatasi dampak dari resiko tersebut. Untuk pertanyaan ME4.6 sebanyak 40% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian dokumen laporan dalam memberikan gambaran kepada pembuat kebijakan terhadap hasil yang diperoleh. Sedangkan untuk pertanyaan ME4.7 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 47,69% responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian TI dengan hukum dan peraturan, kebijakan, standar dan prosedur instansi.

Berdasarkan data pada Tabel 27 dilakukan perhitungan indeks kematangan menggunakan persamaan matematika 1 dapat diketahui indeks kematangan pada proses kontrol manage the physical environment diidentifikasi berada pada level 3,00 seperti disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28 Perhitungan indeks kematangan proses kontrol provide IT governance (ME4)

Pertanyaan ME4.1 ME4.2 ME4.3 ME4.4 ME4.5 ME4.6 ME4.7 Jumlah Jawaban

Terbanyak 3 3 3 3 3 3 3 21

Indeks 21/7 = 3,00

Dengan menggunakan skala pembulatan yang terdapat pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja COBIT proses kontrol ini berada pada tingkat kematangan 3 yaitu telah didefinisikan, yang memiliki arti instansi telah memahami pentingnya penerapan tata kelola TI. Instansi telah memiliki standar prosedur pengukuran tata kelola TI yang didokumentasikan. Namun penerapan standar tersebut masih diserahkan kepada individu. Proses evaluasi tata kelola TI belum diterapkan oleh instansi. Sehingga apabila ada penyimpangan dalam penerapan standar tidak mungkin diketahui oleh instansi.

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-56)

Dokumen terkait