• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Pemikiran dan Pembaharuan

Muhammad Ali Pasya adalah peletak dasar kebangkitan Mesir modern. Menurutnya, mesir harus bersatu di bawah satu kepemimpinan, bukan dibagi-bagi kepada sultan-sultan kecil seperti yang selama ini terjadi, bagi Ali Pasya kewajiban penguasa adalah mengarahkan kekuatan rakyat untuk tujuan bersama. Ali pasya memang tidak mengetahui seluk beluk perpolitikan. Tapi yang terpenting adalah terwujudnya satu kesatuan peradaban manusia yang tidak dibedakan oleh perbedaan letak negara ataupun lainnya. Untuk itu, menurutnya satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk maju adalah dengan meniru peradaban Barat modern sebagai panutan peradaban dunia, peradaban yang dinamis.

Pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Ali Pasya :

a) Politik Luar Negeri

Muhammad Ali menyadari bahwa bangsa Mesir sangat jauh ketinggalan dengan dunia barat, karena hubungan dengan dunia barat perlu diperbaiki seperti Perancis, Italia, Inggris dan Austria.

Menurut catatan antara tahun 1813-1849 ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, perancis, Inggris dan Austria. Yang dipentingkan adalah Ilmu-ilmu kemiliteran, arsitek, kedokteran, dan obat-obatan.Selain dari itu dipentingkan pula ilmu administrasi Negara.

b) Politik Dalam Negeri

1) Membangun kekuatan militer

Menyadari untuk menjadi Negara yang besar dan kuat diperlukan angkatan bersenjata yang modern. Untuk itu muhammad ali mengundang para ahli militer barat untuk melatih angkatan bersenjata mesir dan juga mengirim missi ke luar negri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran.

Untuk itu, hal yang pertama menjadi priorits pembaharuannya adalah reformasi dibidang militer, mengingat bahwa kekuasaannya hanya dapat dipertahankan oleh kekuasaan militer dan ini tidak bisa dilakukan kecuali dengan dukungan ilmu pengetahuan modern dan sistem perekonomian yang mapan. Untuk memperkuat militer, ia mengadakan reformasi dan reorganisasi kekuatan militernya. Ia pun mengirim pelajar-pelajar Mesir ke Eropa untuk menimba ilmu-ilmu kemiliteran.

Ada dua hal yang terpenting baginya yaitu kemajuan ekonomi dan kemajuan militer. Dan kedua bidang ini menghendaki ilmu-ilmu modern yang telah dikuasai oleh orang-orang Eropa. Untuk memperkuat militer, ia mengadakan reformasi dan reorganisasi kekuatan militernya. Ali Pasya mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari Perancis untuk melatih tentara Mesir. Pada tahun 1815, Ali Pasya mendirikan sekolah militer di Kairo dan Akademi Industri Bahari, juga sekolah Perwira Angkatan Laut di Iskandariyah. Iapun mengirim

pelajar-pelajar Mesir ke Eropa untuk menimba ilmu-ilmu kemiliteran. Kemudian pada tahun 1819, Ali Pasya menugaskan SAVE, seorang perwira tinggi Prancis yang masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Suleyman Pasya. Ia ditugaskan untuk membangun angkatan bersenjata modern. Sehingga tidak lama kemudian terbentuklah Nizam-i

Jedid yang merupakan model baru angkatan bersenjata

Muhammad Ali Pasya.

2) Bidang pemerintahan

Pengaturan administrasi pemerintahan, muhammad ali meniru pemerintahan perancis, ia mempunyai penasihat politik, tetapi putusan terakhir terletak ditangannya.

Pada tahun 1812 tanah wakaf dijadikan milik Negara, orang-orang yang dahulunya diberi hak untuk menguasai tanah, menjadi berstatus penyewa tanah-tanah Negara. Perdagangan luar negri dimonopoli oleh Negara. Kemudian tahun 1815 semua hasil kapas dan bahan-bahan pakaian dikuasai oleh Negara. Selanjutnya hasil biji-bijian dan hasil

tambang juga berada dibawah penguasaan Negara.7

3) Ekonomi

Muhammad Ali menyadari bahwa negaranya adalah negara agraris, maka ia membangun irigasi khatiri al-khairiyah, mendatangkan bibit kapas dari india dan sudan, kemudian mendirikan pabrik-pabrik.

Menurut Ali Pasya untuk memperkuat perekonomian adalah dengan memperbaiki irigasi lama dan membuat irigas baru, penanaman kapas, setelah sebelumnya mengimpor dari

7

Wahyudin Nur, Perkembangan Pemikiran Modern di Dunia Islam, (Medan: IAIN SU, 2000), h. 10

india dan sudan (1821-1822). Ali Pasya juga mendatangkan ahli pertanian dari Eropa dan membuka sekolah pertanian pada tahun 1836. Selain itu ia juga mengadakan nasionalisasi tanah, yaitu tanah kaum Mamluk dirampas pemerintah demikian pula tanah orang-orang kaya Mesir. Ia beranggapan bahwa bila tanah rakyat sudah dikuasai akan terjadi pengelolaan tunggal. Karena pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Mesir saat itu dan ia ingin memonopoli perdagangan di negrinya.

4) Pendidikan

Walaupun Muhammad Ali tidak pandai baca tulis, akan tetapi pemikirannya dan antisipasinya jauh ke depan. Ia menyadari bahwa timur di kala itu jauh ketinggalan dari dunia barat dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan faktor penyebab utama adalah pendidikan8

Muhammad Ali sangat menyadari pentingnya arti pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi kemajuan bangsa. Untuk itu, Ali membuka kantor Kementrian Pendidikan dan berbagi lembaga pendidikan, seperti sekolah-sekolah. Antara lain adalah Sekolah Teknik (1816), Sekolah Kedokteran (1827), Sekolah Apoteker (1829), Sekolah Pertambangan (1834), Sekolah Pertanian (1836), Sekolah Penerjemah (1836) yang dikepalai oleh al-Tahtawi. Dari buku-buku yang diterjemahkan oleh sekolah penejemah itulah orang-orang Mesir mengenal Barat dan Filsafat Yunani serta ajaran tentang kebebesan berfikir. Bagian penerjemah terbagi menjadi empat bidang, yaitu ilmu pasti, ilmu kedokteran, ilmu fisika dan ilmu sastra.

8

Kurikulum-kurikulum pendidikan dirombak dan beberapa mata pelajaran menyesuaikan diri sesuai kebutuhan waktu itu. Beberapa tambahan mata pelajaran umum tadinya tidak dirumuskan termasuk mempelajari secara intensif bahasa Eropa menjadi kewajiban di sekolah-sekolah menengah. Begitu juga sepesialis keahlian dibidang-bidang terapan mengalami penekanan yang makin penting.

Langkah-langkah Muhammad Ali Pasya tersebut sangat baru bagi rakyat Mesir tentu saja mereka menyambut dengan gembira. Apalagi banyak pemuda cerdik dan pandai banyak yang dikirim ke Barat dalam usaha mempelajari bahasa eropa dan metode penerjemahan.

Disamping tenaga-tenaga dari Mesir sendiri, sekolah-sekolah ini juga mendatangkan pengajar Eropa. Metode pengajarannyapun menggunakan metode pengajaran modern. Disamping itu antara tahun 1813- 1849, Muhammad Ali telah mengirim 311 pelajar Mesir untuk belajar di Italia, Perancis, Inggris dan Austria. Bahkan di Paris, Prancis, Ali Pasya mendirikan sebuah asrama untuk menampung pelajar-pelajar Mesir yang sedang menuntut ilmu disana. Mereka terutama mempelajari ilmu-ilmu kemiliteran darat dan laut, juga arsitek, kedokteran dan farmasi. Mereka tidak diperbolehkan mempelajari ilmu politik, karena Ali Pasya tetap menghendaki kekuasaan ada ditangannya. Suatu saat, sekembalinya mereka ke Mesir, merekalah yang menjadi agen-agen pembaharuan dan pembangunan di Mesir.9

Usaha-usaha pembaharuan Muhammad Ali Pasya inilah yang berhasil membawa Mesir menuju sebuah negara modern. Berkat jasa-jasanya inilah, Ali Pasya pun di beri gelar The Founder of Modern

9

Egypt(Bapak Pembaharuan Mesir Modern). Sepintas pembaharuan yang dilakukan Muhammad Ali Pasya hanya berupa keduniawian saja.Namun dengan terangkatnya kehidupan dunia umat Islam, sekaligus terangkat pula derajat keagamaannya.Pembaharuan yang dilakukan Muhamma Ali Pasya merupakan landasan pemikiran dan pembaharuan selanjutnya.

Pembaharuan Muhammad Ali dilanjutkan oleh Tahtawi, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan murid-murid Muhammad Abduh lainnya.

Dokumen terkait