• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.2. Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Tanaman

Perlakuan pemupukan Nitrogen memberikan pengaruh terhadap peubah komponen pertumbuhan dan produksi tanaman yang diamati, yaitu panjang trubus, panjang daun, lebar daun, jumlah bunga, jumlah bunga dan buah rontok, jumlah buah panen dan produksi buah per pohon, namun tidak memberikan pengaruh terhadap peubah jumlah trubus (Tabel 5). Pemberian nitrogen dengan dosis 1200 g memberikan hasil terbaik pada setiap peubah yang diamati, dengan jumlah buah panen tertinggi, yaitu sebanyak 79,67 buah per pohon dan produksi buah sebesar 8,75 kg/pohon, sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh perlakuan tanpa pupuk N, yaitu sebanyak 31,83 buah per pohon dan produksi buah sebesar 2,89 kg/pohon.

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Nitrogen terhadap Jumlah Trubus, Panjang Trubus, Panjang Daun, Lebar Daun, Jumlah Bunga, Jumlah Bunga dan Buah Rontok, Jumlah Buah Panen dan Produksi Buah per Pohon.

Dosis Nitrogen (g/tan/ thn) Jumlah trubus (trubus per cabang) Panjang trubus (cm) Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Jumlah Bunga (bunga per pohon) Jumlah bunga & buah rontok (buah per pohon) Jumlah buah panen (buah per pohon) Prod. Buah per pohon (kg/ phn) 0 10,55 10,32 18,35 7,55 59,67 27,83 31,83 2,89 300 10,87 9,32 20,03 7,80 100,00 40,00 60,00 5,89 600 11,35 10,50 21,22 8,22 103,83 45,83 58,00 6,02 900 11,10 12,65 20,63 8,23 128,50 53,83 74,67 8,04 1200 11,08 12,88 22,58 8,53 132,00 52,33 79,67 8,75 Uji F tn * * * ** ** ** ** Pola respon tn L** L** L** L** L** L** L**

Keterangan: Uji F untuk melihat respon tanaman manggis terhadap pemupukan nitrogen; Pola respon diuji dengan orthogonal polinomial; L=linier; *=nyata pada taraf uji 5%; **=nyata pada taraf uji 1%; tn=tidak nyata.

Pemupukan nitrogen tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah trubus. Hal ini diyakini disebabkan adanya pengaruh faktor intenal dari tanaman manggis, yaitu pengaruh faktor genetik tanaman sebagai pengaruh dominan pada pembentukan trubus, dimana tanaman manggis mengalami trubus dalam jumlah yang berbeda sesuai dengan fase atau umur tanaman tersebut. Dijelaskan oleh Nakasone dan Paull (1999) bahwa pada tanaman tropika, siklus trubus tanaman sangat beragam, hal ini bergantung pada spesies, kultivar dan keadaan iklim, kemudian ditegaskan oleh Hidayat (2002) di dalam penelitiannya bahwa sebelum

bercabang, bibit tanaman manggis dapat menghasilkan 5-6 kali trubus per tahun dan pada tanaman manggis dewasa umur 8 tahun hanya menghasilkan 2 kali trubus per tahun. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah trubus yang ada dan membuat jumlah trubus pada tanaman manggis dengan umur yang sama memiliki jumlah trubus yang relatif sama.

Uji orthogonal menunjukkan pengaruh yang bersifat linier terhadap panjang trubus, panjang daun, lebar daun, jumlah bunga, jumlah buah panen dan produksi buah per pohon. Hasil tersebut menggambarkan bahwa hara nitrogen sangat dibutuhkan oleh tanaman manggis dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya. Pemberian pupuk Urea meningkatkan kandungan nitrogen yang tersedia bagi tanaman di dalam tanah, hara ini kemudian diserap oleh tanaman terutama untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman manggis seperti panjang trubus, panjang daun, lebar daun. Sesuai dengan pendapat Schroth dan Sinclair (2003) serta Krishna (2002) yang menjelaskan bahwa jumlah dan ukuran daun dipengaruhi oleh genotipe tanaman dan faktor lingkungan, seperti ketersediaan hara dan air. Kebutuhan tanaman akan hara nitrogen dijelaskan oleh Laegreid et.al. (1999) bahwa nitrogen diperlukan pada setiap fase pertumbuhan terutama pada fase vegetatif. Peningkatan pertumbuhan tanaman akan mengalami penurunan apabila nitrogen tidak dapat diserap oleh tanaman. Nitrogen merupakan hara penting bagi peningkatan jumlah dan ukuran daun, defisiensi hara ini menyebabkan terjadinya pengurangan luas daun karena menuanya daun-daun yang lebih bawah.

Peningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman manggis seperti panjang dan lebar daun juga akan memperbesar tangkapan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis, dan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman seperti pembentukan bunga dan buah, karena adanya peningkatan fotosintat dalam proses fotosintesis. Dijelaskan oleh Gardneret.al. (1939) dan Heddy (1990), daun berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi. Permukaan daun yang luas dan datar memungkinkan daun menangkap cahaya matahari semaksimal mungkin per satuan volume dan meminimalkan jarak yang harus ditempuh oleh CO2 dari

Namun demikian, pemberian hara nitrogen ternyata memberikan pengaruh yang bersifat linier terhadap jumlah bunga dan buah rontok, seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah bunga per pohon akibat pemupukan nitrogen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah nitrogen mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman, termasuk pertumbuhan daun seperti panjang dan lebar daun yang kemudian menyebabkan terjadi akumulasi fotosintat yang berguna bagi pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman manggis, sehingga semakin banyak bunga yang terbentuk, dan secara tidak langsung membuat jumlah bunga dan buah yang rontok semakin besar. Namun demikian, berdasarkan persentase bunga dan buah yang gugur maka dapat dijelaskan bahwa peningkatan nitrogen ternyata menurunkan jumlah bunga dan buah yang rontok. Pada perlakuan tanpa pemupukan nitrogen (n0) terjadi kerontokan bunga dan buah sebesar 46.64%,

sedangkan pada perlakuan pemupukan nitrogen sebesar 1200 g/tanaman/tahun menurunkan persentase jumlah bunga dan buah rontok menjadi 39.64 %. Oleh karena itu peningkatan jumlah bunga dan buah rontok diduga tidak dipengaruhi langsung oleh pemberian nitrogen, namun terjadi akibat peningkatan jumlah bunga yang terbentuk. Dijelaskan oleh Poerwanto (2003) bahwa kerontokan buah dan bunga disebabkan oleh pengaruh hujan, kondisi kering, panas yang ekstrim dan kompetisi diantara organ tanaman yang berkembang, hal ini didukung oleh Rai (2004) dan Siauw (2006) didalam penelitiannya yang menggambarkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung dari pemberian nitrogen terhadap rontoknya bunga dan buah.

Hal ini menjelaskan bahwa peningkatan panjang trubus, panjang daun, dan lebar daun akibat pemberian pupuk nitrogen akan mendukung proses fotosintesis tanaman lebih optimal, dan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman manggis, karena adanya akumulasi asimilat yang disimpan (pada jaringan source) dan ditranslokasikan pada bagian tanaman yang memerlukannya (jaringan sink). Selain itu dengan adanya penurunan prosentase jumlah bunga dan buah rontok akibat pemberian nitrogen maka akan meningkatkan jumlah buah yang dapat dipanen, sehingga peningkatan pertumbuhan vegetatif sangat penting dalam usaha peningkatan produksi tanaman,

dengan adanya pertumbuhan vegetatif yang baik maka produksi tanaman buah- buahan menjadi optimal (Laegreidet.al. 1999; Black 1968).

Dokumen terkait